• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament pada Siswa Ke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament pada Siswa Ke"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal)

Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Watuagung 01 Kabupaten

Semarang semester 2 tahun ajaran 2016/2017 yang memiliki peserta didik

berjumlah 15 orang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan

Kompetensi Dasar 6.2 Cahaya dan Sifat-sifatnya. Peserta didik pada awalnya

yang memberikan respon baik pada saat pembelajaran hanya mencapai 20% saja.

Pembelajaran yang tidak memberikan hasil memuaskan dapat berdampak pada

hasil belajar peserta didik itu sendiri, karena itu hasil belajar peserta didik tidak

mengalami ketuntasan dengan standar nilai kriteria ketuntasan mengajar pada

mata pelajaran IPA ≥67.

Destribusi perolehan skor hasil dari pretes sebelum diadakan penelitian

dapat di lihat pada table berikut ini.

Tabel 4.1

Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Skor Ketuntasan Belajar

1 ≥67 Tuntas 3 20%

2 <67 Tidak Tuntas 12 80%

Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel destribusi skor IPA kondisi Pra Siklus diatas, data hasil

pra siklus menunjukkan sebagian besar perserta didik belum mancapai kentutasan

belajar. Peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 hanya

sebanyak 3 peserta didik atau sebesar 20% sedangkan peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 12 pseserta didik atau sebesar 80%, dengan

ketercapaian nilali tertinggi adalah 76 sedangkan nilai terendah 32. Untuk lebih

jelasnya dapat melihat data destribusi persentase perolehan hasil belajar IPA dapat

(2)

Gambar 2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Pra Siklus

Berdasarkan gambar diagram lingkaran diatas menunjukkan perbandingan

dari hasil pembelajaran IPA saat pra siklus yang hanya mencapai ketuntasan

belajar dengan KKM ≥67 hanya 20% sedangkan pserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar sebanyak 80%.

Skor hasil pra siklus ini disebabkan karena saat mengajar pembelajaran IPA,

guru masih menggunakan model konvensional, dimana metode ceramah masih

mendominasi saat proses kegiatan pembelajaran. Penyampaian materi masih

cenderung membuat anak untuk menghafal, sehingga membuat pembelajaran

menjadi kurang menarik bagi siswa yang berakibat bosan, tidak aktif, kurang

memperhatikan saat pelajaran, dan malas mengerjakan tugas yang diberikan guru

pada saat pembelajaran. Maka peneliti mengambil Penelitian Tindakan Kelas pada

siklus 1.

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 4.2.1Perencanaan Tindakan Penelitian

Sebelum dilaksanakanya proses pembelajaran siklus 1, peneliti telah

menetukan model yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan.

Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran siklus 1 untuk mata pelajaran IPA

20%

80%

tuntas

(3)

dengan matarei Cahaya dan Sifat-sifatnya. Dalam melaksanakan perbaikan

pembelajaran peneliti menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe Teams

Game Tournament (TGT), adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir.

Peneliti kemudian menyiapakan lembar observasi kinerja guru untuk dalam

pelaksanaan pembelajaran untuk diamati oleh observer dan untuk mengetahui

sejauh mana peserta didik memehami materi selama pembelajaran, peneliti

merancang sebuah alat evaluasi berupa soal tes yang akan menguji peserta didik

dengan materi yang diajarkan.

Perencanaan yang telah dilakukan tersebut telah mampu sebagai pedoman

yang sistematis dalam proses pembelajaran, susatu progam yang struktur dapat

mempermudah pembelajaran materi sehingga pelaksanaannya dapat berjalan

dengan lancar.

4.2.2Pelaksanaan Tindakan Penelitian dan Observasi

Pelaksanaan pembelajarang yang telah dilakukan pada siklus 1 sesuai

dengan yang direncanakan dalam rencana pembelajaran, langgkah-langkah

pembelajaran terlaksana sangat baik, terlihat pada kegiatan awal peneliti

menyiapkan peserta didik dan kondisi kelas untuk mengikuti pembelajaran

selanjutnya.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada tanggal 07 April 2017 untuk melakukan kegiatan

perbaikan belajar dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan,

guru membagi peserta didik dalam sebuah kelompok, guru membagikan materi

pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dibagi per sub pokok bahasan, guru

menyuruh setiap anggota kelompoknya membaca teks yang telah dibagikan dan

bertanggung jawab untuk mempelajarinya, peserta didik dan guru melakukan

percobaan bersama-sama tentang sifat-sifat cahaya, membantu peserta didik

memberi informasi jika diperlukan, siswa melihat demonstrasi percobaan yang

dilakukan guru, guru membagikan kartu perkelompok untuk menantukan siapa

(4)

membacakan sebuah pertanyaan dan perwakilan kelompok bagian pertama

berebut untuk menjawab dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu, kegiatan

ini trus berlangsung dengan merolling anggotanya sampai pertanyaan yang

dibacakan guru habis, guru mengumpulkan point setiap kelompok untuk

diakumulasi dan dijadikan poin sementara. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan

membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, tanya jawab,

tindak lanjut.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada tanggal 08 April 2017 untuk melakukan kegiatan

perbaikan belajar. Pada awal pertemuan kedua ini guru mengingatkan pelajaran

yng sudah di pelajari sebelumnya, dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang

akan diajarkan, guru membagi peserta didik dalam sebuah kelompok yang sama

saat pertemuan pertama, guru membagikan materi pelajaran dalam bentuk teks

yang sudah dibagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota

kelompoknya membaca teks yang telah dibagikan dan bertanggung jawab untuk

mempelajarinya, peserta didik dan guru melakukan percobaan bersama-sama

tentang sifat-sifat cahaya, membantu peserta didik memberi informasi jika

diperlukan, siswa melihat demonstrasi percobaan yang dilakukan guru, guru

membagikan kartu perkelompok untuk menantukan siapa yang mendapat posisi

P1 P2 dan P3 dalam kelompoknya, guru menempatkan P1 dalam kelompok P1

untuk saling melakukan tournament sama halnya dengan P2 dan P3, setelah

tournament pesrta didik kembali kekelompoknya semula, guru mengumpulkan

point setiap kelompok untuk diakumulasi dan dijadikan poin akhir yang sudah

digabungkan dengan poin sementara pada pertemuan pertama, guru memberikan

reward pada kelompok yang memenangkan tournament. Dalam kegiatan akhir

diisi dengan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan,

(5)

Pengamatan terhadap tindakan siklus 1 dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Peneliti meminta guru kelas II sebagai obsever, dengan alasan

karena guru kelas II lebih memahami pembelajaran dengan menggunakan model

Teams Game Tournament. Keseluruhan proses perbaikan pembelajaran tindakan

siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan di kelas V SD Negeri Watuagung 01

Kabupaten Semarang yang dilakukan selama 4 kali pertemuan.

Hasil pengamatan dibedakan menjadi dua, yaitu pengamatan terhadap hasil

belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari skor hasil tes formatif peserta

didik pada akhir tindakan siklus 1 dan pengamatan terhadap proses belajar yang

diperoleh dari hasil peskoran proses belajar yang meliputi peskoran menyimak

dan peskoran diskusi. Sedangkan data kualitatif meliputi pengamatan aktivitas

peserta didik dan guru selama kegiatan siklus 1. Pengamatan terhadap hasil

belajar ini dilakukan sendiri oleh peneliti, sedangkan pengamatan terhadap proses

aktifitas peserta didik dan guru dilakukan oleh guru kelas II yaitu Ayuk Septiana

Dewi,S.Pd sebagai obsever.

4.2.3Refleksi

Berdasarkan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus

1 pertemuan pertama dan kedua diperoleh data kuantitatif melalui tes formatif

yaitu pada aspek kognitif di dalam siklus 1 yang menggunakan model

pembelajaran Teams Game Tournament.

Destribusi perolehan skor tes IPA pada siklus 1 dapat diketahui pada tabel

(6)

Tabel 4.2

Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Siklus 1 No Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase

1 46 1 7%

2 60 3 20%

3 73 3 20%

4 80 7 46%

5 86 1 7%

Jumlah 15 100%

Ketuntasan hasil belajar pada siklus 1 dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.3

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Skor Ketuntasan Belajar

1 ≥67 Tuntas 11 73%

2 <67 Tidak Tuntas 4 27%

Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel destribusi skor IPA kondisi Siklus 1 diatas, data hasil uji

tes siklus 1 menunjukkan sebagian besar perserta didik mancapai kentutasan

belajar dan ada beberapa peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar.

Peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 sebanyak 11

peserta didik atau sebesar 73% sedangkan peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan belajar hanya sebanyak 4 pseserta didik atau sebesar 27%, dengan

ketercapaian nilali tertinggi adalah 86 sedangkan nilai terendah 46. Untuk lebih

jelasnya dapat melihat data destribusi persentase perolehan hasil belajar IPA dapat

(7)

Gambar 3

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

Berdasarkan gambar diagram lingkaran diatas menunjukkan perbandingan

dari hasil pembelajaran IPA saat pra siklus yang hanya mencapai ketuntasan

belajar dengan KKM ≥67 hanya 20% sedangkan pserta didik yang belum

memenuhi kriteria ketuntasan belajar sebanyak 80%, setelah melakukan perbaikan

belajar pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67

sebanyak 73% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 27%.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

tindakan siklus 1 di kelas 5 SD Negeri Watuagung 01 Kabupaten Semarang

prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik diketahui nilai yang dicapai : nilai

terendah 46, nilai tertinggi 86. Dengan demikian dapat disimpulkan perbaikan

pembelajaran yang dilakukan di siklus 1 dengan model pembelajaran Teams

Game Tournament sudah ada kemajuan, tetapi belum dapat muntaskan semua

hasil belajar peserta didik. Karena itu, di rencanakan perbaikan pembelajaran

siklus 2.

73% 27%

tuntas

(8)

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 4.3.1Perencanaan Tindakan Penelitian

Pada pembelajaran perbaikan belajar siklus 2 yang dilaksanakan pada

tanggal 12 April-13 April 2017 yang terdiri dari dua pertemuan. Sebelum

pembelajaran dilaksanakan, peneliti dan observer berdiskusi untuk membuat

proses belajar lebih kondusif. Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran siklus 1

untuk mata pelajaran IPA dengan matarei Cahaya dan Sifat-sifatnya. Dalam

melaksanakan perbaikan pembelajaran peneliti menerapkan pembelajaran model

kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT), adapun langkah-langkah

pembelajaran terlampir.

Peneliti kemudian menyiapakan lembar observasi kinerja guru untuk dalam

pelaksanaan pembelajaran untuk diamati oleh observer dan untuk mengetahui

sejauh mana peserta didik memehami materi selama pembelajaran, peneliti

merancang sebuah alat evaluasi berupa soal tes yang akan menguji peserta didik

dengan materi yang diajarkan.

4.3.2Pelaksanaan Tindakan Penelitian dan Observasi

Pelaksanaan perbaikan belajar pada siklus 2 telah sesuai dengan yang

direncanakan pada langkah-langkah pembelajaran. Tahap pelaksanaan siklus 2

merupakan tahap penerapan dari perencanaan yang telah dibuat setelah siklus 1

dilaksanakan. Pada siklus 2 ini terdapat dua pertemuan.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada tanggal 12 April 2017 untuk melakukan kegiatan

perbaikan belajar dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan

yaitu pembiasan cahaya dan penguraian cahaya, guru membagi peserta didik

dalam sebuah kelompok, guru membagikan materi pelajaran dalam bentuk teks

yang sudah dibagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota

kelompoknya membaca teks yang telah dibagikan dan bertanggung jawab untuk

mempelajarinya, peserta didik dan guru melakukan percobaan bersama-sama

(9)

guru yaitu penguraian cahaya, guru membagikan kartu perkelompok untuk

menantukan siapa yang mendapat giliran pertama kedua dan ketiga dalam

kelompoknya, guru membacakan sebuah pertanyaan dan perwakilan kelompok

bagian pertama berebut untuk menjawab dengan mengacungkan tangan terlebih

dahulu, kegiatan ini trus berlangsung dengan merolling anggotanya sampai

pertanyaan yang dibacakan guru habis, guru mengumpulkan point setiap

kelompok untuk diakumulasi dan dijadikan poin sementara. Sedangkan kegiatan

akhir diisi dengan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan, tanya jawab, tindak lanjut.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada tanggal 13 April 2017 untuk melakukan kegiatan

perbaikan belajar. Pada awal pertemuan kedua ini guru mengingatkan pelajaran

yng sudah di pelajari sebelumnya pada siklus pertama dan pertemuan pertama

pada siklus 2, dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan, guru

membagi peserta didik dalam sebuah kelompok yang sama saat pertemuan

pertama, guru membagikan materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dibagi

per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompoknya membaca

teks yang telah dibagikan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, peserta

didik dan guru melakukan percobaan bersama-sama tentang penguraian cahaya,

siswa melihat demonstrasi percobaan yang dilakukan guru, guru membagikan

kartu perkelompok untuk menantukan siapa yang mendapat posisi P1 P2 dan P3

dalam kelompoknya, guru menempatkan P1 dalam kelompok P1 untuk saling

melakukan tournament sama halnya dengan P2 dan P3, setelah tournament pesrta

didik kembali kekelompoknya semula, guru mengumpulkan point setiap

kelompok untuk diakumulasi dan dijadikan poin akhir yang sudah digabungkan

dengan poin sementara pada pertemuan pertama, guru memberiakan reward pada

kelompok yang memenangkan lomba tournament. Dalam kegiatan akhir diisi

dengan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, tanya

(10)

Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung, pelaksanaan

pengamatan meminta bantuan observer dari guru kelas II untuk mengamati

jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran degan cara mengisi

centang pada kolom observasi yang telah disediakan. Pengamatan ini dilakukan

untuk mengamati aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran

berlangsung melalui model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).

4.3.3Refleksi

Berdasarkan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus

1 pertemuan pertama dan kedua diperoleh data kuantitatif melalui tes formatif

yaitu pada aspek kognitif di dalam siklus 2 yang menggunakan model

pembelajaran Teams Game Tournament mengalami peningkatan.

Destribusi perolehan skor tes IPA pada siklus 2 dapat diketahui pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.4

Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Siklus 2 No Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase

1 73 2 13%

2 80 2 13%

3 86 6 41%

4 93 3 20%

5 100 2 13%

Jumlah 15 100%

(11)

Tabel 4.5

Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Skor Ketuntasan Belajar

1 ≥67 Tuntas 15 100%

2 <67 Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel destribusi skor IPA kondisi Siklus 2 diatas, data hasil uji

soal siklus 2 menunjukkan seluruh perserta didik mancapai kentutasan belajar.

Peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 sebanyak 15

peserta didik atau sebesar 100% sedangkan peserta didik yang belum mencapai

ketuntasan belajar tidak ada atau sebesar 0%, dengan ketercapaian nilali tertinggi

adalah 100 sedangkan nilai terendah 73. Untuk lebih jelasnya dapat melihat data

destribusi persentase perolehan hasil belajar IPA dapat disajikan pada gambar

diagram lingkaran berikut ini :

Gambar 4

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

100% 0%

tuntas

(12)

Berdasarkan gambar diagram lingkaran diatas menunjukkan perbandingan

dari hasil pembelajaran IPA saat siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar

dengan KKM ≥67 sebanyak 73% dan yang belum mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 27%, sedangkan pada siklus 2 peserta didik yang memenuhi kriteria

ketuntasan belajar sebanyak 100% dan yang tidak tuntas 0%.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

tindakan siklus 2 di kelas 5 SD Negeri Watuagung 01 Kabupaten Semarang

prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik diketahui nilai yang dicapai : nilai

terendah 73, nilai tertinggi 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sebanyak 16 peserta didik yang melakukan perbaikan pembelajaran di siklus 2

dengan model pembelajaran Teams Game Tournament sudah mencapai KKM dan

peserta didik 100% tuntas dalam melakukan perbaikan belajar.

4.4 Hasil Analisis Data Penelitian

4.4.1Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Pra siklus, Siklus 1, Siklus 2

Perbandingan dari keberhasilan hasil belajar pada kondisi pra siklus, siklus

1, siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6

Perbandingan Hasil Belajar Pada Pra Siklus ,Siklus 1,Siklus 2

No KKM Ketuntasan

Kondisi

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 ≥67 Tuntas 3 20% 11 73% 15 100%

2 <67 Tidak Tuntas 12 80% 4 27% - 0%

Jumlah 15 100% 15 100% 15 100%

Berdasarkan pada gambar tabel diatas menunjukkan peningkatan dari pra

siklus yang tuntas hanya 3 peserta didik atau 20% dan yang tidak tuntas sebanyak

12 peserta didik atau 80% dengan nilai tertinggi 76 dan terendah 32. Pada siklus 1

hasil belajar siswa mengalami peningkatan terlihat pserta didik yang tuntas

(13)

dengan nilai tertinggi 86 dan terendah dengan nilai 46, sedangkan pada siklus 2

mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan yaitu dimana seluruh peserta

didik tuntas dalam hasil belajar 100% dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 73.

Tujuan penelitian yang dicapai selama ini dilaksanakan sudah tercapai dilihat dari

persentase ketuntasan mencapai 100% yang melebihi dari 90% oleh karena itu,

proses perbaikan pembelajaran dianggap selesai. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram batang dan diagram lingkaran berikut ini :

Gambar 5

Diagram Batang Perbandingan Nilai Terendah dan Nilai Tertinggi Hasil Belajar IPA saat Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

(14)

Gambar 6

Diagram Lingkaran Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA saat Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

20%

73%

100% Pra Siklus

Siklus 1

Gambar

Tabel 4.1 Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Gambar 2 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Pra Siklus
Tabel 4.2
Gambar 3 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
+6

Referensi

Dokumen terkait

skripsi ini dengan judul : ” Pengaruh Citra Merek, Kesadaran Nilai dan Sikap Terhadap Pemalsuan Merek Mewah Terhadap Niat Membeli Produk Imitasi Sepatu Converse di Surabaya ”..

Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter dengan perubahan temperatur .Dengan demikiantetapan kalorimeter(kapasitas panas

Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit, yang ditunjukkan oleh gambar, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth). Filter Testing

Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, citra perusahaan dan loyalitas pelanggan3. Untuk mengetahui dampak kepuasan pe- langgan untuk

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Kantor Wilayah DJKN Jawa Timur ”.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dan disahkan pada.. tanggal 13 Agustus 2003 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, yakni Megawati

Berdasarkan hasil yang telah disajikan dalam bentuk tabel, dapat diketahui nilai koefisien Kendall Tau sebesar -0,383 dengan probabilitas 0,016 yang artinya nilai p &lt; 0,05

ALlah, dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang hendak diperbuatnya untuk hari esok (Hari Akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh. Allah Maha Teliti terhadap apa