126
Muhammad Saleh Buchari, 2012
Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abubakar. (2010). Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Gayo. Dalam http://www.lintasgayo.com/24853.
Adeney, B.T. (1995). Etika Sosial Lintas Budaya: Kanisius, Yogyakarta
Ahimsa-Putra, H.S. (2001). Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra.
Yogyakarta: Galang Press.
Al-Qur‟an. (2004).Surat Al-Jumu’ah: Makkah Al-Mukarramah Saudi Arabia.
Al-Qur‟an. (2004). Surat Ali ’Imran: Madaniyyah. Saudi Arabia.
Al-Hadar, S. (2004). Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate. dalam http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown load 7/15/04.
Ans. (2003) Pola Perilaku Orang Bali Merujuk Unsur Tradisional. dalam http://www.balipos.co.id.
Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (local Genius). Pustaka Jaya, Jakarta.
Banks, J.A.(1985). Teaching strategies for the social studies. New York: Longman
Bayu, D. M. (2003). Menyingkap Fajar Sejarah Nusantara, dalam http://www. sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2003/1018/bud2.html
Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti.
Daud, H. (2001). Mantra Melayu: Analisis Pemikiran. Malysia Universiti Sain Malysia.
Echols, J.M. (1975). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia
Elias, J. L. (1989). Moral education: secular and religious. Florida: Robert E. Krieger Publishing.Co.,Inc
Endaswara, S. (2006). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Endaswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan
Aplikasi. Yogyakarta: IKAPI.
127
Muhammad Saleh Buchari, 2012
Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hairudin, H. (2004). Weltanschaung Melayu. dalam era Teknologi Informasi Komputer menjadi Teras atau Puncak Tewasnya Pemikiran Tradisional Melayu? dalam http://www.chass. utoronto.ca/epc/srb/cyber/haroutmal
Hutomo, S.S. (1991). Mutiara yang Terlupakan. Pengantar Studi Sastra Lisan.
Surabaya: HISKI.
I Ketut, G. (2003)“Berpijak pada Kearifan Lokal”,dalam http://www.balipos. co.id , didownload 17/9/03
Koentjaraningrat. (1982). Antropologi Indonesia. Jakarta: Asosiasi Antropologi Indonesia & Yayasan Obor.
Koentjaraningrat. (1983). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Koenjaraningrat. (1990). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Kohlberg, L. 1977. The cognitive-developmental approach to moral education. Dlm. Rogrs, D. Issues in adolescent psychology: 283-299. New Jersey: Printice Hall, Inc.
Koolhf, S. (2011). Sure’Galigo. Sastra Lisan Bugis Makassar.
http://www.sangbaco.com/2011/11/berhitung-kearifan-lokal-
ke.html kaimuddin mbck.
Kuntjara, E. (2006). Penelitian Kebudayaan, Sebuah Panduan Praktis. Jogyakarta: Graha Ilmu.
Lauer, H.R. (1993). Persfektif tentang Perubahan BudayaSosial. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Mangkudilaga, S. (1997). Sumbangan Religi Sebagai Satu Wujud Kebudayaan Bagi Perkembangan Parawisata. Jakarta: AAI.
Masinambaow, E.K.M. ed. (1997). Koentjaraningrat dan Antropologi di
Indonesia. Jakarta: Asosiasi Antropologi Indonesia kerjasama Yayasan Obor Indonesia.
Mulder, N. (1985). Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta: Sinar Harapan.
Murtopo, A. (1978). Strategi Pembangunan Indonesia, Jakarta, CSIS.
128
Muhammad Saleh Buchari, 2012
Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Peursen, V. (1976). , Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Pikiran Rakyat. (2003)., “„urf……”. Jakarta: tanggal 6 Maret.
Poespowardojo, S. (1993). Menggali Kearifan Lokaluntuk Ajeg Bali. ml.scribd/ doc/96791490/kearifan lokal
Pudentia. (2008). Metodologi Kajian Lisan. Jakarta: ATL.
Redfield, R.M. (1040). Folk Societyand Culture. Dalam Amercan Jurnal of
Sociology.Chikago: University of Chikagi Press.
Ricklefs, M.C. (2001). Sejarah Indonesia Modern. Bugis – Makassar.
http://www.sangbaco.com/2011/07/suku-bugis-dan-makassar-sebuah-nama.html
Rusyana, Y. (1970). Bagbagan Puisi Manta Sunda. Laporan Penelitian. Bandung: Proyek Penelitian Pantun dan Folklor Sunda.
Sedyawati, E. (2010). Budaya Indonesia. Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: IKAPI.
Sternberg. (2003). Wisdom, Intellegence, and Creativity Synthesized. New York: Cambridge University Press.
Sternberg, R. J. (2004). Wisdom and giftedness. New J: Lawrence Erlbaum Associates.
Sternberg. (2009). Teaching for wisdom, intelligence, creativity, and success.
Thousand Oaks, CA: Corwin.
Sternberg, R. J. (2010b). Teaching for ethical reasoning in liberal education. Liberal Education.
Sukatman. (2009). Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia Pengantar Teori dan Pembelajarannya. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.
Superka, D,P (1976). Values education Sourcebook. Colorado: social Science Education Consortium, Inc. http://23veranita.blogspot.com/2008/07/nilai-nilai-pendidikanhttp://umum.kompasiana.com/2009/04/22/pergeseran-nilai-pendidikan
Swarsi, S. G. (2003). Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali. dalam Iun, http://www.balipos.co.id