• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan KKN Lokasi Tahap 1 Desa Sojopuro, Mojotengah Wonosobo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pelaksanaan KKN Lokasi Tahap 1 Desa Sojopuro, Mojotengah Wonosobo"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Pelaksanaan

KKN Lokasi Tahap 1

(3)

Pembimbing : Martin Sudarmono S.Pd., M.Pd. Penyunting : Naufal Shafly R Penulis : Tim KKN Desa Sojopuro Perancang sampul : Naufal Shafly R

Tim KKN Desa Sojopuro :

Naufal Shafly Ramadhan 1511416075 Psikologi, S1 Aminatun Masruuroh 1511416013 Psikologi, S1

Nafifah Rahmawati 2211416054 Bahasa dan Sastra Inggris, S1 Nur Hanifah 3312416034 Ilmu Politik, S1

Wakhid Munir Syahdana 4611416024 Ilmu Komputer, S1 Fitriani Sinta Ayuningtyas 5213416065 Teknik Kimia, S1 Agum Nugroho 6211416132 Ilmu Keolahragaan, S1

Laila Dwi Darmayanti 6411416112 Ilmu Kesehatan Masyarakat, S1 Pery N. Marunung 7211416025 Akutansi, S1

Ana Waripatul Khasanah 7311416015 Manajemen, S1 Reyda Pradana Putra 7311416189 Manajemen, S1 Feny Indriyani 8111416054 Ilmu Hukum, S1 Wahyullah A. Yusuf 8111416077 Ilmu Hukum, S1

TIM PENYUSUN

(4)

\

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi kita semua untuk tetap bekerja dan menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya.

Kami selaku kepala desa dan perangkat desa Sojopuro sangat mendukung kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang karena dengan kegiatan tersebut masyarakat desa Sojopuro dapat terbantu melalui empat aspek yaitu: pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan & konservasi.

Untuk itu kami sampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah rela mensukseskan kegiatan KKN ini dengan membagi waktu, pikiran serta tenaga khususnya pihak UNNES, rekan-rekan mahasiswa UNNES dan masyarakat Sojopuro.

Harapan kami, kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diteruskan dan dimanfaatkan masyarakat demi menggali potensi, memajukan dan memberdayakan masyakat Desa Sojopuro.

Wonsobo, 28 Agustus 2019

Kepala Desa Sojopuro

iv KATA PENGANTAR KEPALA DESA SOJOPURO

(5)

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap 1 Tahun 2019 dengan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata bagi mahasiswa non-kependidikan Universitas Negeri Semarang. Laporan ini kami susun berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap 1 Tahun 2019 yang telah kami laksanakan pada 17 Juli – 28 Agustus 2019 di Desa Sojopuro, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.

Penulis tentu menyadari bahwa selesainya laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahap 1 Tahun 2019 ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah mendukung kegiatan pelaksanaan KKN Lokasi Tahap 1 Tahun 2019.

2. Ketua LPPM UNNES yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami.

3. Koordinator KKN Lokasi Tahap 1 Tahun 2019 yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami. 4. Dosen pembimbing lapangan yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami.

5. Kepala Desa Sojopuro beserta seluruh perangkat desa yang telah mengizinkan kami melaksanakan kegiatan KKN.

KATA PENGANTAR TIM KKN

(6)

6. Seluruh warga di Desa Sojopuro yang telah membantu pelaksanaan kegiatan KKN ini dengan sebaik-baiknya.

7. Seluruh pihak yang terlibat dalam seluruh agenda kegiatan KKN.

Kami berharap seluruh program dan kegiatan yang kami laksanakan di Desa Sojopuro dapat memberikan manfaat dan berdampak positif bagi Desa Sojopuro Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo.

Wonsobo, 28 Agustus 2019

Tim KKN

(7)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang. Kegiatan KKN kami lakukan di Desa Sojopuro Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo pada tanggal 17 Juli sampai dengan 28 Agustus 2019 selama 43 hari. Program yang telah dilakukan mewakili empat bidang yaitu: pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kesehatan.

Kegiatan di bidang pendidikan meliputi: bimbingan belajar keliling, sosialisasi kerja paket C, school readiness, sex education, tiga kata ajaib, pendampingan lomba FASI dan pelatihan administrasi desa. Kegiatan di bidang ekonomi meliputi mari menabung, sosialisasi labelling produk. Kegiatan di bidang lingkungan meliputi: pendampingan lomba K3, kerja bakti, sosialisasi sampah dan pelatihan administrasi PKK. Kegiatan di bidang kesehatan meliputi: pengukuran indeks massa tubuh, pendampingan posyandu, sosialisasi gosok gigi, senam ibu-ibu desa Sojopuro,

Hasil yang telah dicapai adalah terlaksananya semua program yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya. Namun ada beberapa program kerja tambahan yang merupakan permintaan masyarakat Desa Sojopuro. Dalam melaksanakan program ataupun kegiatan kam mengalami beberapa kendala namun kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Secara keseluruhan program kerja KKN Desa Sojopuro berjalan dengan baik dan mendapat output sesuai harapan.

vii RINGKASAN

(8)

HALAMAN SAMPUL UTAMA ... i

HALAMAN PENYUSUN BUKU ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

DAFTAR ISI ... viii

PROGRAM PENDIDIKAN ... 1

Bimbingan Belajar ... 2

Sosialisasi Kejar Paket C ... 6

School Readiness ... 11

Sex Education ... 17

Tiga Kata Ajaib ... 22

Pendampingan Lomba FASI ... 27

Pelatihan Administrasi Desa ... 31

Pelatihan Administrasi PKK Desa Sojopuro ... 36

PROGRAM KESEHATAN ... 41

Pengukuran Indeks Massa Tubuh ... 42

viii DAFTAR ISI

(9)

Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 47

Pendampingan Posyandu ... 52

Senam Ibu-ibu Desa Sojopuro ... 56

PROGRAM EKONOMI ... 60

Sosialisasi Labelling Produk ... 61

Sosialisasi Menabung Sejak Dini ... 67

PROGRAM LINGKUNGAN DAN KONSERVASI ... 72

Pendampingan Lomba K3 ... 73 Sosialisasi Sampah ... 77 Keja Bakti ... 82 Tanam Pohon ... 86 PENUTUP ... 91 Simpulan ... 92 Saran ... 92 ix

(10)

PROGRAM

PENDIDIKAN

(11)

Bimbingan belajar keliling di Desa Sojopuro untuk meningkatkan minat belajar anak. Metode yanga digunakan adalah mendatangi masing-masing dusun di Desa Sojopuro. Kegiatan ini dilakukan pada setiap hari Minggu selama satu jam untuk masing-masing dusun. Tempat dilaksanakannya program ini yaitu Dusun Gondang, Donomerto, Jambon dan Sojopuro.

(12)

Desa Sojopuro merupakan salah satu desa dimana masyarakatnya enggan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Rata-rata masyarakat Desa Sojopuro hanya lulusan SD. Temuan di lapangan anak-anak di Desa Sojopuro tidak dapat mengikuti kompetensi sesuai kelasnya. Sebagai contoh, anak kelas 6 SD tidak bisa perkalian dan pembagian, anak kelas 2 SD belum dapat membaca dan tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Terlebih lagi, tidak semua orang tua mereka mengontrol pembelajaran mereka. Permasalahan ekonomipun menjadi salah satu faktor penyebab ketidaklanjutan mereka dalam menempuh

pendidikan.

Kegiatan Bimbingan Belajar Keliling ini dilaksanakan setiap hari Minggu. Kegiatan rutin ini dilaksanakan di empat dusun di Desa Sojopuro.

Dusun Gondang 08.00 WIB Dusun Donomerto 10.00 WIB Dusun Sorogaten 10.30 WIB Dusun Jambon 13.00 WIB

Kegiatan ini juga berlangsung setiap malam di Posko KKN pukul 19.30 WIB. Materi yang disampaikan berupa materi pendidikan dasar seperti Tematik, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Tema, dan Agama.

PELAKSANAAN KEGIATAN

(13)

Dampak yang terjadi dengan adanya kegiatan ini adalah anak-anak menjadi lebih semangat belajar karena adanya mentor dari tim KKN. Hal ini dibuktikan dengan datangnya anak-anak untuk belajar ke Posko KKN.

Dengan terlaksananya kegiatan bimbel

diharapkan anak-anak Desa Sojopuro mampumeningkatkan kemampuan di dunia pendidikan dan membantu memahami materi pendidikan untuk membentuk generasi sadar akan menuntut ilmu. Sehingga nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

LUARAN

(14)

DOKUMENTASI

(15)

Kejar paket C adalah kegiatan yang diperuntukan bagi mereka yang belum mendapatkan predikat lulus dari jenjang pendidikan tingkat SMA/sederajat. Melalui program ini masyarakat yang belum memiliki ijazah SMA dapat memperoleh ijazah yang setara dengan SMA secara legal. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2019 di Balai Desa Sojopuro.

(16)

Desa Sojopuro merupakan Desa yang sebagian besar masyarakatnya mempunyai pendidikan rendah. Mayoritas masyarakat Desa Sojopuro hanya lulusan SD. Untuk lulusan SMP dan SMA sederajat lebih sedikit lagi. Menurut data dari Pemerintah Desa Sojopuro tahun 2018 hanya terdapat 46 warga yang merupakan lulusan SMA Sederajat. Hal ini mengakibatkan warga kesulitan untuk mencari atau melamar pekerjaan atau untuk melanjutkan studi. Oleh sebab itu Pemerintah Desa Sojopuro mengadakan Program Kejar Paket C bagi masyarakat.

Sosialisasi paket C dilakukan dengan cara menyampaikannya melalui forum-forum pemuda atau jamaah tahlil yang diikuti oleh masyarakat

desa sojopuro. Kemudian peserta dapat melakukan pendaftaran pada kepala dusun setempat dan melengkapi berkas-berkas yang dijadikan sebagai syarat pendaftaran paket C. Lalu dilanjutkan dengan technical meeting Paket C yang dilakukan di Balai Desa. Technical meeting paket C dilakukan dengan tujuan agar peserta paket C memahami kegiatan apa saja yang dilakukan ketika paket C.

Kejar paket C di ikuti oleh 38 peserta yang berasal dari lima dusun di Desa Sojopuro. Kegiatan kejar paket C akan dilaksanakan mulai tanggal 10 September 2019.

Pembelajaran akan dilakukan dua kali setiap bulan pada hari Minggu. Setelah mengikuti PELAKSANAAN KEGIATAN

(17)

kejar paket C peserta diharapkan dapat memiliki ijazah yang setara dengan pendidikan tingkat

SMA yang nantinya ijazah tersebut dapat digunakan untuk melamar pekerjaan atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Paket C adalah Program Pendidikan Nonformal sebagai alternatif dari Dinas Pendidikan yang diperuntukkan bagi Siswa Siswi yang putus sekolah atau Yang dulunya Tidak sempat menikmati Pendidikan Formal SMA.

Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Sojopuro mempunyai keinginan dan kesadaran untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sehingga kualitas sumber daya manusianya meningkat. Selain untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya paket C selesai.

Peserta kejar paket C dapat memiliki ijazah yang setara dengan SMA. Sehingga dapat digunakan untuk melamar pekerjaan atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Bagi Pegawai Swasta telah bekerja dengan bermodalkan Ijazah SMP, dengan mendapatkan Ijazah Paket-C dapat menjadi syarat pelengkap untuk menyesuaian golongan atau naik tingkat jabatan dan tentu saja menambah rasa Percaya Diri bagi siswa lulusan Paket-C karena telah menyelesaikan pendidikan setara telah tertinggal beberapa tahun.

(18)

PEMERINTAH DESA SOJOPURO

Pemerintah Desa adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Pemerintah Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan dibantu oleh Perangkat Desa. Perangkat Desa sendiri terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Sedangkan jumlah Perangkat Desa lainnya sesuai

dengan Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2005 disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masing-masing desa.Pada Pemdes Sojopuro dipimpin oleh Sutrimo sebagai kepala desa dan dibantu oleh perangkat desa. Pada desa sojopuro perangkat desa terdiri atas Sekretaris Desa dan dibantu oleh 11 Perangkat Desa lainnya. KERJA SAMA MITRA

(19)

DOKUMENTASI

(20)

Program School Readiness di TK Tunas Harapan Sojopuro, Desa Sojopuro, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo sebagai bentuk psikoedukasi non pelatihan dalam bidang pendidikan dengan tujuan meningkatkan aspek-aspek kesiapan anak untuk sekolah khususnya pada aspek fisik dan psikologis.

SCHOOL READINESS

(21)

Peckham (2017:2) berpendapat bahwa kesiapan sekolah adalah keterampilan yang dapat membantu anak untuk beradaptasi dengan tuntutan sekolah seperti sikap kerja yang baik, mampu berkonsentrasi, mampu mengelola ingatan, serta mampu membina relasi sosial. Aspek-aspek kesiapan anak untuk sekolah terdiri dari aspek fisik (kesehatan fisik dan kemampuan motorik) dan psikologis (kemampuan kognitif, bahasa dan komunikasi, kemandirian, pengetahuan umum, dan perkembangan sosio emosi).

School readiness dapat dipengaruhi baik anak maupun lingkungannya seperti orang tua dan juga keluarga. Ada berbagai metode untuk mempersiapkan school readiness, baik untuk anak

maupun orang tua. Pada progja kali ini sasarannya lebih kepada anak-anak.

Berdasarkan temuan lapangan di Desa Sojopuro diketahui bahwa anak usia 3-6 tahun belum memiliki kesiapan sekolah yang cukup yang ditandai dengan terlalu terikatnya anak dengan orang tua sehingga dalam melakukan kegiatan anak selalu didampingi orang tua. Oleh karena itu, progja ini sebagai intervensi bagi anak-anak untuk meningkatkan aspek bahasa dan komunikasi, serta interaksi sosial dengan menggunakan sentra rumah tangga, sentra bunyi dan musik.

Pada sentra rumah tangga pengaplikasiannya menggunakan gambar-gambar alat rumah tangga, dimana anak menjelaskan nama gambar dan PELAKSANAAN KEGIATAN

(22)

manfaat dari gambar. Untuk sentra bunyi anak diajak mengenal anggota keluarga melalui lagu Keluarga Jari. Serta pada sentra musik pengaplikasiannya dalam bentuk permainan tentang jumlah roda transportasi. Adapun tujuan dilakukannya intervensi ini antara lain untuk meningkatkan aspek bahasa dan

komunikasi anak, meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak, dan melatih kepercayaan diri keberanian anakpendidikan ke jenjang berikutnya yaitu sekolah dasar.

Kegiatan ini sebaiknya tidak hanya dilakukan sekali, lebih baik kegiatan belajar yang demikian dilakukan cukup rutin dengan variasi

Berdasarkan temuan lapangan dimana anak-anak usia dini saat kegiatan belajar harus ditunggui di taman kanak-kanak, maka perlu adanya sebuah program yang setidaknya mengurangi adanya hal yang demikian.

Kemandirian anak dan kemampuan bersosial anak secara perlahan harus diajarkan sejak dini, utamanya usia kategori golden age.

Pada kategori inilah kemampuan anak berkembang pesat, sehingga informasi yang anak terima akan cepat ditangkap tanpa memilah mana yang baik dan buruk.

Kesiapan anak sekolah tidak hanya ditunjukkan melalui kemampuan akademik seperti anak dapat berhitung atau menulis, namun dilihat dari aspek-aspek kesiapan sekolah seperti LUARAN

(23)

aspek fisik (kesehatan fisik dan kemampuan motorik) dan psikologis (kemampuan kognitif, bahasa dan komunikasi, kemandirian, pengetahuan umum, dan perkembangan sosio emosi).

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan anak khususnya dalam aspek bahasa dan komunikasi anak, meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak, dan melatih kepercayaan diri serta keberanian anak.

Sehingga dalam aplikasinya sehari-hari baik di lingkungan taman kanak-kanak maupun

lingkungan sosial, anak bisa berinteraksi social dengan lebih berani dan percaya diri. Dan kemudian dapat dianggap siap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yaitu sekolah dasar.

Kegiatan ini sebaiknya tidak hanya dilakukan sekali, lebih baik kegiatan belajar yang demikian dilakukan cukup rutin dengan variasi permainan atau metode pembelajaran yang berbeda. Sehingga anak tidak mudah bosan dan kemampuan pada aspek-aspek kesiapan sekolah dapat meningkat.

(24)

TK Tunas Harapan Sojopuro

Taman Kanak-kanak Tunas Harapan Sojopuro merupakan sarana pendidikan anak usia dini yang ada di Desa Sojopuro. TK ini memiliki

dua pengajar dan terdapat kelompok belajar TK A dan TK B. Untuk jam belajarnya setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Gedung TK Tunas Harapan Sojopuro terletak di dusun Sorogaten

MITRA KEGIATAN

(25)

DOKUMENTASI

(26)

Program sex education di SD Negeri Sojopuro, Desa Sojopuro, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo sebagai bentuk psikoedukasi non pelatihan dalam bidang pendidikan dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan bagian tubuh mana yang boleh disentuh.

SEX EDUCATION

(27)

Sex Education memberikan pengertian kepada anak-anak bagian-bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang asing. Kemudian anak-anak menggambar tubuh manusia dan menandai bagian yang boleh dan tidak boleh disentuh. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2019 di SDN Sojopuro sasarannya siswa kelas satu. Pada usia siswa kelas satu otak anak berkembang sangat cepat, sehingga informasi apapun akan diserap, tanpa melihat baik atau buruknya. Tujuan utama dari program ini adalah anak dapat mengetahui bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh, sehingga dalam bergaul dengan teman sebayanya dapat dikatakan sehat.

Kegiatan yang dilakukan dalam program

kerja ini adalah menyaksikan video dengan materi bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Teknisnya setelah video ditampilkan siswa diajak untuk menceritakan isi dari video tersebut. Kemudian siswa paham, siswa diarahkan untuk menggambar bagian tubuh manusia dan menyilang bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh. Untuk membuat kegiatan ini semakin menarik maka terdapat sesi pembagian hadiah bagi siswa yang berani maju ke depan untuk memberikan tanda silang pada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh pada gambar yang sudah ada di papan tulis sekaligus mengecek secara bersama-sama pemahaman siswa tentang bagian tubuh yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Setelah PELAKSANAAN KEGIATAN

(28)

paham, siswa juga dijelaskan bagaimana cara melindungi diri dari kekerasan seksual yaitu dengan cara berteriak apabila ada orang asing

yang mendekat dan segera melaporkan kepada orang tua.

Kasus kekerasan seksual akhir-akhir ini cukup banyak terjadi. Pada tahun 2018, tercatat bulan Februari jumlah korban kekerasan seksual pada anak di Indonesia sudah mencapai 177 anak dan 22 pelaku (tribunjakarta.com, 19/03/18). Kasus kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada tempat-tempat umum saja, tempat yang dianggap aman seperti lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah juga bisa terjadi. Hal ini dibuktikan dari jumlah pengaduan kasus kekerasan di dunia pendidikan seperti di DKI Jakarta sebesar 58 persen, Jawa Barat 16 persen, dan Banten sebesar

8 persen (tribunjakarta.com, 19/03/18).

Dengan banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah atau pendidikan menjadikan perlunya perhatian yang lebih pada kasus tersebut. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan seksual salah satunya kurangnya informasi atau pengetahuan tentang seks sejak usia dini. Misalnya kejadian di sekolah siswa laki-laki menyingkap rok siswa perempuan, yang mana dapat dikatakan sebagai pelecehan. Hanya saja, baik siswa, pihak guru maupun orang t ua tidak seluruhnya memahami LUARAN

(29)

pentingnya sex education.

Dengan dilaksanakannya program kerja ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada anak-anak lebih khususnya mengenai bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Sehingga dalam pengaplikasiannya sehari-hari ketika anak

berinteraksi dengan teman sebayanya, dapat mengetahui apakah yang dilakukan termasuk pelecehan atau bukan. Selain itu, diharapkan anak juga bisa mengetahui cara-cara untuk melindungi diri dari orang asing maupun temannya yang berniat melecehkan dirinya.

PROFIL SDN SOJOPURO

SDN Sojopuro merupakan satu-satunya sekolah dasar yang ada di Desa Sojopuro yang berlokasi di Dusun Sorogaten. Kepala sekolah SDN Sojopuro adalah Bapak Yoga Sumanto , S. Pd. SDN Sojopuro memiliki 6 kelas dengan 172

siswa, namun 140 siswa termasuk golongan tidak mampu. Prestasi terbaik dari sekolah ini adalah menduduki rangking 2 se-kecamatan dalam hal nilai ujian nasional. Ke depannya sekolah ini ingin memperbaiki perpustakaan dan media pembelajaran.

(30)

DOKUMENTASI

(31)

Ada tiga kata yang sering terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika tiga kata itu diucapkan ajaib efeknya. Tiga kata tersebut adalah: tolong, maaf dan terimakasih. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan diri anak untuk mengucapkan tolong, maaf dan terimakasih pada situasi yang tepat. Kegiatan ini juga diharapkan mampu membentuk karakter sopan dan santun kepada anak. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Sojopuro pada tanggal 9 Agustus 2019.

TIGA KATA AJAIB

(32)

Seorang anak bagaikan kertas putih yang polos. Anak tersebut akan menjadi baik atau buruk tergantung pengaruh dari lingkungannya. Salah satu contoh untuk membentuk karakter baik pada anak adalah dengan mengajarkan kata-kata sederhana yang sering disebut dengan tiga kata ajaib

Tiga kata ini sering terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika tiga kata itu diucapkan, ajaib efeknya. Mungkin tiga kata ini sulit diucapkan karena bagaimanapun manusia mempunyai ego dan gengsi. Tiga kata tersebut adalah: tolong, maaf dan terimakasih. Tiga kata ini memiliki efek yang luar biasa jika tiga kata ini diucapkan dengan cara yang benar dan pada situasi yang tepat. Membiasakan mengucapkan

tiga kata ini harusnya dapat dibiasakan sejak kecil sehingga seseorang akan terbiasa dan tidak akan berat ketika mengucapkan tiga kata tesebut. Dengan tiga kata ajaib tersebut, orang lain akan menilai seseorang sebagai orang yang santun dan dapat menghargai orang lain.

Sasaran kegiatan ini adalah murid SDN Sojopuro. Kegiatan yang dilakukan pada program ini adalah menonton video animasi disertai dengan menjelaskan manfaat dari tiga kata ajaib, situasi ketika

mengucapkan tiga kata ajaib, dan alasan mengapa seseorang harus membiasakan diri mengucapkan tiga kata ajaib. Di akhir kegiatan, tim KKN mengadakan kuis yang berisi pertanyaan yang telah dipaparkan.

PELAKSANAAN KEGIATAN

(33)

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah anak-anak dapat menerapkan di kehidupan sehari-hari. Dengan tiga kata ajab anak-anak

dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang mengharuskan mereka untuk berkata tolong, maaf dan terimakasih.

Pada program kerja Tiga Kata Ajaib ini luaran yang diharapkan adalah anak dapat membiasakan diri dengan kata maaf, tolong, dan terimakasih. Butuh waktu untuk membuat anak terbiasa sebab menanamkan kata-kata tersebut dalam keseharian akan membutuhkan usaha. Cara agar anak-anak terus membiasakan diri adalah dengan berkata pada anak apa yang harus mereka ucapkan ketika menghadapi situasi tertentu, sebagai contoh ketika meminta sesuatu, berbuat salah dan menerima pemberian.

Semakin dini mengajarkan tiga kata ajaib kepada anak maka semakin mudah membiasakan diri untuk mengucapkan tiga kata tersebut. Dampaknya adalah anak akan lebih mudah bergaul serta memiliki rasa hormat kepada orang lain

Selama anak masih dalam proses belajar jangan sampai memaksa atau menghukum apabila mereka tidak mau melakukan apa yang diinginkan. Selain itu jangan lupa berikan pujian apabila anak melakukan hal yang diinginkan LUARAN

(34)

PROFIL SDN SOJOPURO

SDN Sojopuro merupakan satu-satunya sekolah dasar yang ada di Desa Sojopuro yang berlokasi di Dusun Sorogaten. Kepala sekolah SDN Sojopuro adalah Bapak Yoga Sumanto , S. Pd. SDN Sojopuro memiliki 6 kelas dengan 172

siswa, namun 140 siswa termasuk golongan tidak mampu. Prestasi terbaik dari sekolah ini adalah menduduki rangking 2 se-kecamatan dalam hal nilai ujian nasional. Ke depannya sekolah ini ingin memperbaiki perpustakaan dan media pembelajaran.

KERJA SAMA MITRA

(35)

DOKUMENTASI

(36)

FASI merupakan singkatan Festival Anak Soleh Indonesia. Kegiatan FASI merupakan kegiatan di luar sekolah, dimana anak-anak TPQ dan TPA berlomba dalam membaca Undang Dasar 1945, menghafal Pancasila, menghafal teks pidato menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, membuat kaligrafi, mewarnai, melatih paduan suara, dan melatih tari islami.

PENDAMPINGAN LOMBA FASI

(37)

Pendampingan Lomba FASI dilakukan di dua dusun yaitu dusun Sojopuro dan dusun Sorogaten. Lomba FASI merupakan lomba kreatifitas santri berprestasi, baik santri Taman Kanak – Kanak Al-Qur’an, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan santri Ta’limul Qur’an. Fungsi dari diadakannya lomba FASI adalah sebagai media untuk memperkokoh silaturahmi fungsional dalam upaya menopang Ukhuwah Islamiah, sebagai wahana untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan profesionalisme di setia jenjang kelembagaan, mendorong terwujudnya santri yang kokoh beraqidah, rajin beribadah, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI), media evaluasi yang akan menjadi umpan balik bagi semua pemangku kepentingan, sebagai ajang seleksi untuk menyiapkan peserta lomba yang akan dikirim untuk mengikuti FASI Tingkat Nasional XI pada tahun 2020.

Kegiatan yang dilakukan pada program ini adalah mendampingi dan melatih adik – adik di dusun Sojopuro dan Sorogaten untuk membaca teks Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945, melatih Adzan, menghafal Pancasila, menghafal teks pidato menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, melatih membuat kaligrafi, mewarnai, melatih paduan suara, dan melatih tari islami.

(38)

FASI merupakan singkatan Festival Anak Soleh Indonesia. Kegiatan FASI merupakan kegiatan di luar sekolah, dimana anak-anak TPQ dan TPA berlomba dalam membaca Undang Dasar 1945, menghafal Pancasila, menghafal teks pidato menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, membuat kaligrafi, mewarnai, melatih paduan suara, dan melatih tari islami. FASI Tingkat Jawa Tengah merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh dan dalam lingkup Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al-Quran (Badko TPQ) Jawa Tengah. FASI diikuti oleh kafilah dari 35 Kabupaten/Kota yang telah

melaksanakan FASI berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan. Lomba FASI tahun ini bertema Senafas dengan peluncuran Program Penanaman Nilai-Nilai Kebangsaan Dalam Pendidikan TKQ, TPQ dan TQA, tema FASI adalah: KOKOH BERAQIDAH, RAJIN BERIBADAH, BERBUDI PEKERTI LUHUR, CINTA TANAH AIR DAN NKRI.

Tim KKN bertugas untuk melatih anak-anak tersebut. Kegiatan ini dilaksanak-anakan pada 21 Juli sampai 27 Juli 2019 bertempat di Masdrasah Diniyah Sorogaten dan Sojopuro.

LUARAN

(39)

DOKUMENTASI

(40)

Pelatihan administrasi desa merupakan sebuah kegiatan untuk melatih perangkat Desa Sojopuro dalam hal mengoperasikan laptop dan computer sehingga fasilitas yang sudah diberikan dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh perangkat desa.

PELATIHAN ADMINISTRASI DESA

(41)

Perangkat desa merupakan salah satu unsur pemerintahan desa yang kinerjanya haruslah dapat bermanfaat dan menjadi tonggak kehidupan pemerintahan desa dan masyarakt desa.

Di era globalisasi yang serba cepat, komputer dibutuhkan hampir semua kalangan untuk menunjang tugas-tugas mereka, tak terkecuali perangkat desa. Balai desa Sojopuro memiliki fasilitas yang lengkap seperti computer, laptop dan internet, namun masih sedikit perangkat desa yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Maka dari itu dilaksanakanlah kegiatan pelatihan administrasi desa yang didalamnya terdapat mencakup materi tentang Microsoft

Office (Word dan Excel) dan CorelDraw.

Kegiatan pelatihan administrasi desa diadakan pada tanggal 23 Agustus 2019 bertempat di ruang rapat balai desa sojopuro. Adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah perangkat Desa Sojopuro.

Pada materi Microsoft Word didalamnya mencakup materi tentang penjelasan tool-tool, menyisipkan grafik, membuat tabel, layout sebuah dokumen (margin, border dan paper size), membuat daftar isi.

Pada materi Microsoft Excel didalamnya mencakup materi rumus-rumus operasi matematika (+,-,*,/) dan rumus-rumus statistik sederhana dasar dalam excel(Sum, Average, Count ). Sedangkan pada meteri CorelDraw mencakup materi tentang pengenalan tool yang PELAKSANAAN KEGIATAN

(42)

ada, dan tutorial pembuatan banner. Dengan adanya pelatihan administrasi desa, diharapkan mayoritas perangkat desa

mampu memanfaatkan fasilitas yang dimiliki balai desa Sojopuro sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat

.

Dengan dilaksanakannya program kerja ini diharapkan perangkat desa dapat mengoperasikan komputer (Aplikasi Microsoft Word, Microsoft Excel dan CorelDraw) dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan di lingkup pemerintahan Desa Sojopuro.

Manfaat jangka panjang yang diharapkan dari kegiatan ini adalah seluruh perangkat

Desa Sojopuro dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia dengan optimal sehingga pekerjaan yang membutuhukan kemampaun mengoperasikan komputer (membuat proposal pengajuan dana, membuat RAB tahunan, membuat laporan pertanggungjawaban dll) dapat terlaksana dengan baik.

LUARAN

(43)

PEMERINTAH DESA SOJOPURO

Pemerintah Desa adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Pemerintah Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan dibantu oleh Perangkat Desa. Perangkat Desa sendiri terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Sedangkan jumlah

Perangkat Desa lainnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2005 disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masing-masing desa.

Pada Pemdes Sojopuro dipimpin oleh Sutrimo sebagai kepala desa dan dibantu oleh perangkat desa. Pada desa sojopuro

(44)

DOKUMENTASI

(45)

Administrasi PKK adalah salah satu lomba yang diikuti desa Sojopuro selain lomba K3. Tim KKN diminta membantu ibu-ibu PKK untuk membuat administrasi yang akan dilombakan.

PENDAMPINGAN PELATIHAN ADMINISTRASI PKK

(46)

Pendampingan Pelatihan Administrasi PKK dilakukan dalam rangka Lomba Administrasi PKK di tingkat Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Kegiatan Pendampingan Administrasi dilakukan pada minggu ke 1 dan 2 program kerja KKN. Pendampingan Administrasi PKK bertujuan sebagai wadah dari mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang, untuk membantu ibu-ibu PKK dalam penyusunan Progja PKK sesuai dengan kategori masing-masing. Serta pelatihan ibu-ibu PKK Desa Sojopuro di lakukan yang bertujuan menghasilkan luaran berupa pelatihan Administrasi PKK yang kemudian dapat di terapkan ibu-ibu dalam penyusunan progja PKK. Dengan adanya pendampingan dari

mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang, diharapkan dengan program pendampingan pelatihan administrasi PKK Desa Sojopuro ibu-ibu setiap anggota mampu mendapatkan pemahaman yang baik mengenai tata kelola yang baik dalam melakukan kegiatan pembukuan dan penyusunan agenda-agenda lain sesuai dengan program kerja setiap bidang di dalam PKK. Pendampingan administrasi memiliki manfaat bagi ibu-ibu PKK Desa Sojopuro agar terampil dan bisa memberikan yang terbaik bagi PKK Desa Sojopuro.

Lomba Administrasi PKK diadakan oleh Hatinya PKK Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah setiap satu tahun sekali, dalam rangka hari jadi Kabupaten Wonosobo, dan PELAKSANAAN KEGIATAN

(47)

memberi semangat kepada ibu-ibu anggota PKK di Kecamatan Mojotengah untuk memperebutkan juara setiap tahunnya yang akan membawa nama baik desa. Hatinya PKK adalah salah satu nama lain dari PKK Kecamatan yang berfungsi untuk

mengawasi PKK tingkat Desa yang bertujuan setiap PKK perdesa mempunyai kemampuan dalam mengembangan sumberdaya manusia dan sumber daya lokal, selain

mencangkup tentang keluarga.

Luaran yang diharapkan dari Program Pendapingan Pelatihan Administrasi PKK adalah mencptakan anggota-anggota PKK serta kader-kader PKK yang mempunyai pemahaman dan kualitas yang baik tdalam pengelolaan administrasi PKK berupa pembukuan, laporan kegiatan, dan komunikasi yang baik antar sesama anggota di dalam PKK. Pelatihan ini dilakukan sesuai dengan agenda PKK yang sudah berjalan di Desa Sojopuro, biasanya bertempat di

Balaidesa Sojopuro atau di rumah Bapak Kepala Desa Sojopuro dalam penyusunan agenda program kerja PPK Desa Sojopuro.

Lomba Administrasi PKK yang dilakukan oleh Hatinya PKK bertepatan dengan penilaian Lomba K3 di Dusun Gondang pada tanggal 8 Agustus 2019 Desa Sojopuro berhasil meraih juara ke-2 tingkat kecamatan di Mojotengah. Tentunya prestasi seperti ini menjadi motivasi bagi ibu-ibu para anggota PKK Desa Sojopuro LUARAN

(48)

untuk lebih semangat dan lebih giat lagi ikut serta kegiatan atau agenda PKK Desa Sojopuro kedepannya. Meskipun PKK Desa Sojopuro terbilang baru dan sudah hampir beberapa tahun

tidak ada PKK, ternyata semangat ibu-ibu anggota PKK dan Kader-kader PKK desa Sojopuro membuahkan hasil yang baik.

(49)

DOKUMENTASI

(50)

PROGRAM

KESEHATAN

(51)

Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah ukuran yang bertujuan untuk mengetahui apakah seorang anak mempunyai tubuh ideal/ tidak. Indeks Massa Tubuh (IMT) juga dapat disebut sebagai alat pendeteksi awal yang digunakan untuk mengetahui seseorang beresiko terserang penyakit tertentu atau tidak atau bias disebut alat bantu diagnosis. Cara pengukuran IMT yang paling sering dilakukan adalah dengan mengukur berat badan dan tinggi badan.

PENGUKURAN INDEKS MASSA TUBUH

(52)

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 29 Juli 2019 di MI Sojopuro dan 14 Agustus 2019 di SDN Sojopuro. Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) digunakan untuk mengetahui status gizi anak dengan cara mengukur tinggi badan dan berat badan. Dengan mengetahui status gizi anak maka perlu adanya pemberitahuan kepada orang tua siswa untuk memberikan gizi yang cukup. Kegiatan yang dilakukan adalah mengukur tinggi badan dan berat badan siswa kelas 1 MI Maarif dan kelas 4 SDN Sojopuro.

Pada kelas 1 MI Maarif dilakukan kegiatan perkenalan, pemberian ice breaking dengan membunyikan jargon yang kami buat yaitu “MI Maarif: SEHAT-KUAT-BERPRESTASI” dan mengajak beberapa anak

maju untuk berkenalan dan memimpin jargon. Lalu kami melakukan pengukuran serta pemberian susu formula pada setiap anak. Setelah itu kami memberikan motivasi untuk hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan foto bersama.

Minggu selanjutnya memberikan hasil pengukuran kepada orangtua melalui guru berupa surat dalam amplop untuk setiap anak yang berisi hasil Indeks Massa Tubuh (IMT) dan makanan yang dianjurkan. Hasil tersebut akan diberikan guru kepada siswa untuk diberikan kepada orangtua siswa.

Pada kelas 4 SDN Sojopuro dilaksanakan bersama kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) meliputi perhitungan Indeks Massa PELAKSANAAN KEGIATAN

(53)

Tubuh (IMT), pemeriksaan anemia dan kebersihan diri yang meliputi kuku, gigi, bibir dan telinga. Hasil pengukuran disampaikan setelah pengukuran tiap anak. Kami memberikan pengetahuan berkaitan dengan makanan sehat dan personal hygiene serta menanyakan makanan dan jajanan yang sering dikonsumsi setiap hari. Setelah itu kami melakukan review materi serta

pesan untuk adik-adik SDN Sojopuro untuk selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan status kesehatan.

Hasil pencatatan kesehatan diberikan kepada pihak Puskesmas Mojotengah berdasarkan tabel yang diberikan kepada anggota KKN

.

Dengan dilaksanakan pengukuran IMT pada anak sekolah dasar, diharapkan orang tua lebih memperhatikan status gizi anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Adanya pemberitahuan status gizi dan anjuran makanan yang harus dikosumsi tujuan jangka pendek kami adalah meningkatkan pengetahuan berkaitan

makanan sehat untuk anak, meningkatkan perhatian orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usia serta meningkatkan kreativitas orangtua dalam memberikan model asupan makanan agar anak tidak bosan dan gizi tercukupi. Misalnya orangtua membuat makanan yang disukai anak tapi juga LUARAN

(54)

bergizi seperti nugget jagung. Tujuan jangka panjang adalah peningkatan status kesehatan anak, perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai umur dan anak lebih menyukai makanan

bernutrisi dibandingkan dengan makanan cepat saji. Anak mampu menerapkan sikap tersebut dan mampu memberikan atau menularkan ilmu kepada orang sekitar.

Mitra kami dalam pelaksanaan progja kesehatan ini adalah pemerintah desa yang memberikan izin kepada tim KKN untuk melaksakan progja kesehatan. Selain itu pihak sekolah yang mau menerima kami. Dalam pelaksanaan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah Puskesmas

Mojotengah. Kegiatan ini kami lakukan bersama dengan tim Puskesmas Mojotengah yang bertugas dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pencatatan sesuai dengan form yang diberikan oleh tim kesehatan dari Puskesmas Mojotengah.

MITRA KEGIATAN

(55)
(56)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah satu program kesehatan pemerintah yang meliputi sepuluh pilar, yang meliputi persalinan ibu ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI Eksklusif, menimbang balita setiap bulan, tidak merokok di dalam rumah, olahraga rutin, makan sayur dan buah, menggunakan air bersih, tersedia jamban sehat, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan memberantas jentik di rumah. Dari sepuluh pilar tersebut kami memilih yang paling sering serta dasar yang dilakukan untuk anak sekolah yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan gosok gigi dengan benar. Pilar lain juga kami berikan edukasi secara tersirat pada setiap kegiatan yang ada di sekolah dasar.

SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

(57)

Sosialisasi gosok gigi, praktik gosok gigi serta CTPS dilakukan di MI Maarif dan SDN Sojopuro. Gosok gigi dan CTPS merupakan dua poin dari program pemerintah yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kesehatan menjadi modal utama belajar guna menyerap ilmu yang diberikan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa agar menjaga kesehatan gigi dan kebersihan individu (personal hygiene).

Alasan kami memilih Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah seluruh kegiatan hamper menggunakan tangan dan untuk mengonsumsi makanan menggunakan tangan sehingga kami berfokus pada kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Sedangkan untuk gosok gigi adalah

melalui kegiatan pengenalan kami mengetahui sebagian besar anak sekolah dasar di Desa Sojopuro mengalami karies gigi atau disebut “gigis”. Bahaya karies gigi yang dapat mengganggu system pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh, maka dari itu kami

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan kebiasaan gosok gigi harus ditanamkan sejak kecil agar terbiasa hingga dewasa. Dua poin ini sangat penting karena berkaitan dengan tangan yang digunakan untuk makan dan mulut untuk mengunyah makanan. Tangan yang bersih untuk memegang makanan akan membawa makanan dari tangan hingga ke mulut dalam keadaan bersih. Sehingga diharapkan tidak ada kontaminasi bakteri pada makanan.

PELAKSANAAN KEGIATAN

(58)

Kegiatan yang kami lakukan adalah memberikan edukasi terlebih dahulu baru mengajak untuk praktik di lapangan sekolah. Untuk alat seperti sikat gigi, cangkir dan pasta gigi siswa membawa sendiri dari rumah. Setelah pelaksanaan praktik kami melakukan pengecekan

ukuran sikat gigi. Beberapa siswa di SDN Sojopuro dan MI Maarif menggunakan ukuran sikat gigi dewasa yang melebihi ukuran gigi anak. Sehingga kami juga memberikan edukasi berkaitan dengan pemilihan alat sikat gigi yang benar.

Adanya program sosialisasi gosok gigi dan cuci tangan pakai sabun bertujuan untuk mencegah terjadinya kesakitan dan peningkatan status kesehatan pada anak usia sekolah dasar. Tujuan jangka pendek kami diharapkan siswa dapat menerapkan cara gosok gigi yang benar dalam kehidupan sehari-hari serta pelaksanaan cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah merawat orang

sakit, setelah memegang sampah, dan sebelum dan sesudah merawat luka.

Tujuan utama cuci tangan pakai sabun adalah menghilangkan bakteri/ kuman yang ada ditangan sehingga tidak ada penyebaran penyakit melalui aktivitas yang menggunakan organ gerak tangan. Sedangkan tujuan jangka panjang kami adalah meningkatkan status kesehatan, pola hidup meningkatka n kecerdasan siswa dan LUARAN

(59)

menerapkan bersih dan sehat sebagai kebiasaan masyarakat.

Mitra kami dalam pelaksanaan progja kesehatan ini adalah pemerintah desa yang memberikan izin kepada tim KKN untuk melaksakan progja kesehatan. Selain itu adalah pihak sekolah yang mau menerima kami. Dalam pelaksanaan sosialisasi perilaku hidup bersih dan

sehat ini kami bekerjasama dengan guru kelas untuk memberikan peringatan kepada siswa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat di sekolah dengan adanya fasilitas yang tersedia dan di rumah.

(60)

DOKUMENTASI

(61)

Pendampingan posyandu dilakukan di beberapa dusun yaitu didusun Sorogaten, Gondang, Donomerto. Kegiatan posyandu di lakukan setiap sebulan sekali, posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, menimbang berat badan, pengukuran tinggi badan, vitamin A dan makanan tambahan (MT).

PENDAMPINGAN POSYANDU

(62)

Pendampingan posyandu dilakukan di beberapa dusun yaitu didusun Sorogaten, Gondang, Ndonomerto . Kegiatan posyandu di lakukan setiap sebulan sekali, posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, menimbang berat badan, pengukuran tinggi badan, vitamin A dan makanan tambahan (MT).

Posyandu lansia yaitu pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah. Kegiatan posyandu lansia bertujuan untuk mengetahui status kesehatan sesuai program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yaitu cek kesehatan berkala. Dengan mengetahui status kesehatan lansia, maka dapat dicegah gangguan kesehatan yang mungkin akan muncul di waktu yang akan datang.

Selain posyandu balita dan lansia, ada kegiatan pertemuan ibu hamil yang berisi pemberian edukasi kesehatan kehamilan, saat kelahiran dan nifas. Selain itu ada pengecekan kesehatan ibu hamil, senam ibu hamil dan pemberian roti ibu hamil. Dengan adanya pertemuan ibu hamil diharapkan tidak ada bayi lahir dengan berat badan ringan (BBLR), gangguan saat melahirkan atau pre eklamsia dan kejadian yang tidak diharapkan lainnya. Tujuan utama adalah ibu sehat dan bayi selamat.

Posyandu anak bertujuan untuk mengetahui status kesehatan dan status gizi anak. Posyandu ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan. PELAKSANAAN KEGIATAN

(63)

Posyandu lansia bertujuan untuk mengetahui status kesehatan lansia, mencegah terjadinya sakit dan meningkatkan kemampuan lansia dalam meningkatkan status kesehatan. Diharapkan dengan adanya pendampingan posyandu oleh

mahasiswa KKN UNNES dengan aturan lima meja atau tujuh meja dapat diterapkan dalam posyandu selanjutnya agar antrian teratur, informasi hasil kesehatan tidak rancu dan masyarakat nyaman.

Program posyandu balita dan lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia balita dan usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan., Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan, memberikan serta

memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum. Jadi, Posyandu lansia dan balita merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.

Dengan adanya kegiatan posyandu bias menciptakan masyarakat yang paham akan LUARAN

(64)

kesehatan. Tujuan posyandu antara lain menjurunkan angka kematian bayi ,ibu-ibu hamil melahirkan dan nifas ,membudayakan NKBS ,meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera dan berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Manfaat dari posyandu balita dan lansia sendiri untuk pengetahuan menjadi

meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu dan menyadari betapa pentingnya kita untukn menjaga kesehatan. Harapan diadakannya posyandu ini, dapat meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan usia sebagai bagian proses deteksi dini dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit agar kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.

(65)

Tujuan dari senam adalah untuk meningkatkan kesehatan fisik. Harapannya adalah dengan adanya kader senam disetiap RT maka dapat dilaksanakan secara terus menerus agar menjadi kegiatan rutinan dalam bidang kesehatan. Mulai dari pemanasan, inti dan pendinginan dapat dilakukan minimal satu kali dalam seminggu untuk meningkatkan kesehatan, solidaritas dan kreativitas masyarakat Desa Sojopuro.

SENAM IBU-IBU DESA SOJOPURO

(66)

Senam merupakan upaya kami untuk menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) pada poin aktivitas fisik. Selain itu senam juga sebagai media silahturahmi antar warga se Desa Sojopuro dan dapat bermanfaat apabila ada lomba senam tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. Senam dilakukan dua kali dalam seminggu pada hari Jum’at khusus Dusun Gondang dan hari Minggu untuk seluruh warga desa sojopuro.

Untuk hari Minggu tersebut, perwakilan setiap RT yang dipilih oleh ketua RT yang masing – masing RT diwakili 3 sampai 5 orang. Warga

yang dipilih merupakan warga yang diharapkan dapat menjadi penerus atau instruktur senam selanjutnya di lingkungan RT/ dusun masing-masing sehingga dapat menjadi kegiatan rutinan. Sehingga bukan hanya bertujuan untuk meningkatkankesehatan fisik, namun juga dapat menjadi media perekat antar warga.

Berbeda pada hari minggu dan jumat, pada hari minggu nama kegiatan bernama pelatihan seanm, pelatihan senam yang di ajarkan meliputi mempelajari gerakan basic step senam dan menyamakna ketukan musik dengan gerakan. KEGIATAN

(67)

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keasadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lewat olahraga senam.

Ditengah padatnya aktivitas berkebun dan kegiatan sehari - hari ibu – ibu masyarakat desa

sojopuro tentu akan menimbulkan rasa penat dan stress, dengan berolahraga, seseorang akan dibantu untuk mengatasi emosinya dan mengurangi kegelisahan sehingga mengurangi stress yang ada.

(68)

DOKUMENTASI

(69)

PROGRAM

EKONOMI

(70)

Sosialisasi Labelling dilakukan di UMKM yang ada di Desa Sojopuro yaitu pada usaha Getuk Jawa Palingka dan DM Snack. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya pengetahuan pelaku UMKM tentang labelling produk.

SOSIALISASI LABELLING

(71)

Sosialisasi Labelling dilakukan di UMKM yang ada di Desa Sojopuro yaitu pada usaha Getuk Jawa Palingka dan DM Snack. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya pengetahuan pelaku UMKM tentang labelling produk. Pelaku UMKM di Desa Sojopuro khususnya bidang makanan masih menggunakan label dengan desain yang sederhana, hanya di fotocopy. Padahal sejatinya produk dengan labelling yang kurang maksimal akan memberikan kesan kurang menarik yang mengakibatkan konsumen tidak tertarik dengan produk tersebut. Dalam mengembangkan usaha makanan, pelaku usaha tidak cukup hanya mengandalkan barang dan mutu produk yang dijual. Pelaku usaha memandang bahwa produk

dengan kemasan yang baik dan menarik membutuhkan biaya yang mahal. Pelaku UMKM tidak sadar dan kurang paham bahwa label yang menarik dapat meningkatkan nilai produk yang mereka jual. Desain label yang uni akan memudahkan konsumen untuk mengenal produk yang dimiliki. Label produk yang baik mencantumkan gambar logo yang unik, nama produk yang mudah diingat, dan lokasi tempat produksi. Nama yang mudah diingat akan menjadi nilai jual tersendiri dari sebuah produk sehingga dapat dikenal, diminati, dan dibutuhkan.

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di Dusun Donomerto (Getuk Jawa Palingka) dan Dusun Jambon (Molring) yang berlangsung mulai dari tanggal 17 Juli – 28 Agustus 2019. Sosialisasi PELAKSANAAN KEGIATAN

(72)

labelling ini dilakukan dengan cara mendatangi lokasi pelaku UMKM. Dilokasi pembuatan produk, mahasiswa KKN UNNES memperkenalkan tujuan dan manfaat dari upgrading label usaha. Selain itu mahasiswa KKN juga mendiskusikan dan mengajak pemilik usaha untuk membuat desain produk yang menarik. Tidak hanya itu, dalam sesi ini juga dipaparkan cara memilih kemasan yang paling baik yang sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan. Labelling berguna untuk mencegah penipuan,

serta untuk membantu konsumen dalam memaksimalkan pilihan mereka terhadap produk untuk kemanfaatan atau kesejahteraan konsumen.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat khususnya pelaku usaha Desa Sojopuro tentang pentingnya memberi label pada hasil produksi. Sasaran yang ingin dicapai adalah timbulnya kesadaran pelaku UMKM untuk melakukan pengemasan dan pelabelan sehingga dapat mengaplikasikannya.

Setelah diberikan pemahaman tentang pentingnya label pada produk, pelaku usaha mulai mengerti dan memahami tentang cara mempromosikan hasil dari usaha mereka. Dengan

adanya pembaharuan desain label dari produk UMKM tersebut, diharapkan penjualan produk mengalami peningkatan yang signifikan. Karena dalam pembaharuan label mencakup beberapa LUARAN

(73)

unsur yang memudahkan konsumen untuk membeli produk tersebut, seperti keterangan tempat produksi, dan kontak yang dapat dihubungi jika ingin membeli produk tersebut.

Sosialisasi labelling ini dapat mendorong pelaku UMKM dapat terus mengembangkan ide pengemasan dan labelling secara konsisten mengikuti perkembangan pasar, serta semakin banyak masyarakat yang hendak menjadi pelaku UMKM di Desa Sojopuro.

Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diharapkan kegiatan pelabelan produk UMKM sederhana ini dapat diaplikasikan oleh pelaku usaha Desa Sojopuro sehingga dapat meningkatkan daya tarik konsumen dan nilai jual produk yang dihasilkan Desa Sojopuro.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami memberikan desain produk yang menarik dalam

bentuk softfile dan hardfile agar dapat digunakan secara berkala oleh pelaku usaha tersebut. Suatu desain kemasan dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa desain tersebut sudah sesuai dengan permintaan pasar yang terus berubah. Berkala yang dimaksud adalah dalam ukuran tahun, misal satu tahun sekali. Jika sudah dianggap sukses maka sebaiknya dikuatkan bukan dibiarkan begitu saja. Dikuatkan dengan desain baru yang masih terdapat elemen-elemen desain yang mirip dengan desain kemasan yang lama. Dengan cara ini konsumen tidak kaget dengan perubahan yang ada. Berubah sedikit demi sedikit. Desain label baru yang telah didesain oleh mahasiswa KKN diharapkan dapat digunakan oleh pelaku UMKM dengan baik dan benar agar nantinya desain tersebut dapat memberikan manfaat bagi usaha mereka. Desain produk yang

(74)

berkualitas dapat menyampaikan pesan yang dimaksud kepada konsumen.

Mitra kami dalam pelaksanaan Sosialisasi

Labelling adalah Pelaku UMKM Getuk Jawa

Palingka dan Molring (Cimol Kering) yang ada di Sojopuro. Adapun Getuk Jawa Palingka ini

diproduksi di Dusun Donomerto oleh Bapak Burhanuddin, seangkan Molring diproduksi di Dusun Jambon oleh ibu Istiana.

MITRA KEGIATAN

(75)

DOKUMENTASI

(76)

Sosialisasi menabung sejak dini dilaksanakan di SDN Sojopuro dan MI Maarif Sojopuro. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 3 di SDN Sojopuro dan Siswa-siswi kelas 3 s.d. 6 di MI Sojopuro. Mengingat tingginya tingkat konsumerisme dan kecenderungan anak untuk menghabiskan uang sakunya, kegiatan ini diharapkan mampu untuk memberikan pemahaman kepada anak untuk lebih menghargai uang serta mengajak anak untuk menyisihkan uang sakunya untuk ditabung.

SOSIALISASI MENABUNG SEJAK DINI

(77)

Pesatnya teknologi saat kini memberikan dampak positif serta dampak negative. Khususnya dalam bidang pemasaran, terkait dalam mendistribusikan suatu produk. Dampak positive tersebut meliputi, meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dikarenakan meningkatnya penjualan yang disebabkan oleh kemudahan dalam pendistribusian produk dengan bantuan kecanggihan teknologi masa kini, seperti internet. Sedang salah satu dampak negativenya adalah, meningkatkan konsumerisme masyarakat yang akan berdampak pada tingginya tingkat pendapatan yang dikeluarkan. Hal tersebut dapat memicu keborosan, bahkan mengkonsumsi atau membeli barang barang yang sebenarnya kurang di perlukan atau di butuhkan. Sikap boros sama

saja saja dengan sikap tidak menghargai uang. Mengantisipasi hal tersebut, tim KKN Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang melaksanakan kegiatan sosialisai menabung sejak dini, untuk mengajarkan kepada mereka nilai nilai untuk menghargai uang, salah satunya dengan berhemat dan menyisakan uang saku untuk di tabung. Kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah dengan membuat kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan satu sampai dua anggota KKN untuk mendampingi dan menyampaikan materi terkait dengan pentingnya menabung sejak dini beserta manfaatnya. Materi di sampaikan secara lisan maupun disampaikan melalui video animasi. Penayangan video animasi dipilih sebagai salah satu penyampaian materi karena PELAKSANAAN KEGIATAN

(78)

dirasa paling efektif dan lebih menarik perhatian anak anak.

Dengan penyampaian materi di damping dengan penayangan video animasi, diharapkan siswa-siswi dapat lebih mudah untuk memahami dan mencerna materi yang disuguhkan. Materi yang disampaikan berupa apa saja manfaat yang

didapatkan apabila kita menabung sejak dini, serta bagaimana cara mengelola keuangan yang baik bagi para siswa. Kegiatan ditutup dengan adanya sesi tanya jawab untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman anak tentang materi yang telah diterima dan untuk mengetahui seberapa antusias siswa yang hendak menabung.

Dengan diadakannya kegiatan sosialisasi menabung sejak dini, diharapkan para siswa-siswi di SD dan MI Sojopuro memiliki wawasan baru tentang pentingnya berhemat sebagai salah satu bentuk nyata menghargai uang dengan ditabung. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi anak anak untuk berlatih manabung sejak dini, karena telah mengetahui manfaat yang mereka

dapatkan dari menabung. Secara jangka panjang, siswa-siswi SD dan Mi Sojopuro diharapkan dapat menerapkan kebiasaan menabung hingga dewasa, karena sudah terlatih menabung sejak dini.

Dengan dilaksanakannya program sosialisasi menabung sejak dini, diharapkan dapat memicu munculnya kesadaran para siswa SD dan LUARAN

(79)

MI di Desa Sojopuro untuk menyisakan sebagian dari uang sakunya untuk ditabung dan juga adanya dorongan dari orang tua siswa untuk membiasakan anak-anaknya untuk menyisakan uang saku untuk ditabung dengan

memasukkannya kedalam celengan. Dengan sosialisasi ini, diharapkan Anak anak dapat memahami tentang pentingnya menabung sejak dini dan berhemat, serta mampu menggunakan uang saku yang mereka miliki dengan lebih bijak.

(80)

DOKUMENTASI

(81)

PROGRAM

LINGKUNGAN &

KONSERVASI

(82)

Kegiatan lomba K3 ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahunnya di laksanakan dalam menyambut HUT Republik Indonesia. Dan kegitan ini merupakan salah satu program kerja dari PKK, yang mana pada prinsipnya Lomba K3 ini adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya K3 (kebersihan, kerapian & keamanan), dan kegiatan lomba K3 ini di adakan sekecamatan mojotengah.

PENDAMPINGAN LOMBA K3

(83)

Pendampingan Lomba K3 ini di lakukan di Desa Sojopuro yang mana terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Sojopuro, Dusun Jambon, Dusun Sorogaten, Dusun Donomerto, dan Dusun Gondang. Dan yang menjadi perwakilan untuk lomba K3 tersebut adalah Dusun Gondang. Dalam kegiatan Pendampingan Lomba K3 tersebut di adakan kerja bakti di setip RT, guna mewujudkan kondisi keamanan, kebersihan dan kerapian.

Dalam kegiatan kerja bakti tersebut salah satu yang dilakukan adalah membuat lingkungan Dusun Gondang tertata rapi dengan cara membuat tempat polybag dan tanaman maupun bunga di setiap halaman rumah dan sepanjang jalan guna memasang polybag dan tanaman ataupun bunga

di setiap halaman rumah dan sepanjang jalan, serta membuat gapura dan umbul-umbul. Dalam pembuatan gapura maupun umbul-umbul itu sendiri yaitu untuk lomba K3 sekaligus menyambut HUT Republik Indonesia yang ke 74. Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 28 juli sampai dengan tanggal 7 agustus dan penilaian dalam lomba ini di lakukan pada tanggal 8 agustus. dalam kegiatan Pendampingan Lomba K3 tersebut dilakukan setiap hari mulai dari jam 2 siang sampai jam 5, dan dalam kegiatan tersebut ada pembagian kerja masing-masing, terkhusus bapak-bapak maupun pemuda dusun gondang ada yang mulai dari mengambil bambu, membuat gapura, membuat tempat polybag maupun tanaman dan bunga sedangkan untuk ibu-ibu, PELAKSANAAN KEGIATAN

(84)

yaitu menyiapkan polybag atau tanaman maupun bunga.

Dengan adanya kegiatan lomba K3 ini diharapkan agar seluruh masyarakat desa khususnya di kecamatan mojotengah, dapat meningkatkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar, dan menjaga

lingkungan sekitar agar tetap aman bersih dan rapi. Juga kedepannya diharapkan masyarakat kecamatan mojotengah dapat meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi guna menjaga lingkungan sekitar dengan baik.

LUARAN

(85)
(86)

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa indonesia adalah pembuangan sampah sampah sembarangan. Sampah-sampah yang di angkut oleh truk khusus dan di buang atau di tumpuk begitu saja di tempat yang sudah di sediakan tanpa ada suatu tindak lanjutan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, dimana lingkungan menjadi kotor dan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan.

SOSIALISASI SAMPAH

(87)

Kegiatan sosialisasi sampah ini di laksankan di SDN Sojopuro, tepatnya di dusun sorogaten.

Dan Yang namanya sampah sangatlah berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, dimana lingkungan menjadi kotor dan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Walaupun sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, akan tetapi ada sisi manfaatnya, hal ini selain dapat mendatangkan bencana bagi masayarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah tersebut tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat untuk mengelolanya, jadi agar sampah tidak menjadi

bibit penyakit perlu dikelola dengan baik dan perlu dilakukan pemilahan sampah agar dapat dimanfaatkan dengan benar.

Hal ini kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah mensosialisasikan tentang sampah, dalam hal memilah sampah yang baik, menjelaskan jenis dan sifat sampah, dan pengaruh sampah terhadap lingkungan, serta mengedukasikan tentang larangan buang sampah sembarangan dengan cara mempertontonkan video animasi tentang pengelolaan sampah. Kegiatan ini dilakukan di Dusun Sorogaten tepatnya di SDN Sojopuro, yang mana sasarannya adalah siswa-siswi SDN Sojopuro, agar anak-anak dapat mengetahui pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta cara memilah PELAKSANAAN KEGIATAN

(88)

sampah yang baik dan benar, hal ini di lakukan agar meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan dalam hal ini membuang sampah pada

tempatnya dan pemilahan sampah sejak masih di bangku SD.

Kegiatan ini di lakukan pada tanggal 13 agustus sampai dengan tanggal 15 agustus yang mana dilakukan secara bergilir, setiap satu hari di adakan di 2 kelas, sampai seterusnya. Dan harapannya dari kegiatan tersebut Siswa-Siswi

SDN Sojopuro bisa menjadi peduli dan sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, mengetahui jenis dan sifat sampah, dan mengetahui dampak sampah terhadap lingkungan.

PROFIL SDN SOJOPURO

SDN Sojopuro merupakan satu-satunya sekolah dasar yang ada di Desa Sojopuro yang berlokasi di Dusun Sorogaten. Kepala sekolah SDN

Sojopuro adalah Bapak Yoga Sumanto , S. Pd. SDN Sojopuro memiliki 6 kelas dengan 172 siswa, namun 140 siswa termasuk golongan tidak mampu. Prestasi terbaik dari sekolah ini adalah LUARAN

KERJASAMA MITRA

(89)

menduduki rangking 2 se-kecamatan dalam hal nilai ujian nasional. Ke depannya sekolah ini

ingin memperbaiki perpustakaan dan media pembelajaran.

(90)

DOKUMENTASI

(91)

Kerja Bakti dilakukan di Dusun Gondang Desa Sojopuro, dilaksanakan setiap hari minggu. Dilakukan pada progja minggu ke 2 sampai minggu ke 6. Kegiatan ini melanjutkan kerja bakti yang sudah berjalan setiap minggunya.

KERJA BAKTI

(92)

Kerja Bakti dilakukan di Dusun Gondang Desa Sojopuro, dilaksanakan setiap hari minggu. Dilakukan pada progja minggu ke 2 sampai minggu ke 6. Kegiatan ini melanjutkan kerja bakti yang sudah berjalan setiap minggunya. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat sadar akan menjaga kebersihan lingkungan, terkhusus Dusun Gondang yang mewakili wilayah Desa Sojopuro dalam Lomba K3 yang dilakukan di tingkat Kecamatan Mojotengah. Kegiatan Kerja bakti ini dilakukan setiap satu minggu sekali yaitu pada hari minggu pukul 05.00 wib- 06.00 wib, dalam kegiatan kerja bakti ini semua rumah tanggga membawa alat-alat kerja bakti sendiri seperti sapu dan serok.

Adanya lomb a K3 yang di adakan oleh

PKK Tingkat Kecamatan Mojotengah setiap satu tahun sekali, membuat setiap desa yang ada di Kecamatan Mojotengah menampilkan perwakilan dusunnya untuk ikut serta dalam

lomba K3. Dusun Gondang sebagai perwakilan dari Desa Sojopuro pada tahum 2019, hal tersebut pastinya membuat warga masyarakat Dusun Gondang bersama-sama membangun dusun gondang menjadi dusun yang sehat dan rapi. Kerja bakti selain digunakan sebagai penilaian nilai-nilai kebersihan tetapi juga bisa meningkatkan nilai rasa kepedulian terhadap sesama warga masyarakat.

Kerja bakti memang sangat digencarkan sekali terutama di kalangan masyarakat desa. Di Dusun Gondang kerja bakti dilakukan setiap PELAKSANAAN KEGIATAN

(93)

lingkungan Rumah Tangga (RT) ada tiga RT yaitu RT 19, RT 20, dan RT 21. Kerja bakti yang dilakukan warga Dusun Gondang dalam persiapan lomba K3 tidak hanya dilakukan pada

hari minggu saja, tetapi juga di lakukan pada hari-hari biasa guna memperbaiki tanaman dan berhias kampung dalam rangka penilaian lomba K3 dan memperingati 17 Agustus sebagai HUT RI.

Dari Program Kerja berupa kerja bakti ini diharapkan masyarakat Desa Sojopuro khusunya Dusun Gondang saling menjaga kebersihan lingkungan sekitar bukan hanya sekedar perwakilan lomba dari Desa Sojopuro. Dengan adanya kerja bakti yang dilakukan satu minggu sekali ini diharapkan masyarakat juga mampu

bekerjasama dengan baik antara sesama warga masyarakat, sehingga akan tercipta masyarakat yang rukun. Adanya kerja bakti ini juga akan menyadarkan masyarakat Dusun Gondang untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena sudah disediakan bak penampungan sampah. LUARAN

(94)

DOKUMENTASI

(95)

Program tanam pohon dilaksanakan di dua tempat yaitu Dusun Gondang dan Dusun Jambon. Adapun pohon yang ditanam adalah pohon kersen dan pohon kelengkeng yang semuanya berjumlah 30. Kegiatan ini dibantu oleh masyarakat dusun Gondang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2019.

TANAM POHON

Referensi

Dokumen terkait

rekan-rekan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dusun Lanteng II yang telah bekerjasama dengan baik dan memberikan arti sebuah kehidupan selama pelaksanaan Program

Kegiatan bakti sosial buku berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang sangat baik dari pihak sekolah dan pemuda dusun Tembi.. Bakti sosial buku berlangsung

Setelah melakukan observasi di Dusun Karangrejo baik dari fasilitas dusun dan keadaan yang ada di masyarakat, kelompok 2292 KKN UNY 2015 mencoba untuk merancang program kerja

Program kerja ini secara keseluruhan terlaksana dengan baik dan merupakan hasil kerja sama antara warga Dusun Gumuk dengan mahasiswa.. Dengan keberhasilan program

Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh Desa candirejo yaitu mengenai stunting pada anak-anak Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat harus dilakukan sejak

Hasil dari kegiatan Nonton Bareng Film Sejarah di Dusun Canggal Bulu adalah masyarakat menjadi semakin cinta akan tanah air dan memiliki semangat nasionalisme yang

Program kerja ini bertujuan agar warga Desa Krompeng dapat mengetahui tentang Bank Sampah, sehingga dengan adanya Bank Sampah dapat mengurangi sampah plastik

Persiapan awal yang dilakukan oleh Tim KKN adalah sosialisasi tentang adanya KEBAK DUWIT “ Kerja Bakti lan Nandur” kepada warga RW 6 Desa Watusari Kelurahan