• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Albertson M.L The Village Earth Model for Sustainable Village Development. Colorado State University. Colorado. USA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Albertson M.L The Village Earth Model for Sustainable Village Development. Colorado State University. Colorado. USA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Albertson M.L. 1999. The Village Earth Model for Sustainable Village Development. Colorado State University. Colorado. USA.

Aronoff, S. 1991. Geographic Information Systems: A Management Perspective. Ottawa: WDL Publications. 294p.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Paloh, 2011. Informasi Unsur Iklim Kecamatan Paloh Tahun 2000-2010. BMKG Paloh

BAPPEDA Sambas, 2007. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sambas. PEMDA Sambas.

Bakosurtanal, 1996. Pengembangan Prototipe Wilayah Pesisir Dan Lautan Kupang Nusa Tenggara Timur. Pusbina-Inderasig Bakosurtanal. Cibinong.

BAPPEDASambas, 2005. Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2020 Kabupaten Sambas. PEMDA Sambas.

Barkin, David, 2000. Eco-Tourism: A Tool For Sustainable Development. J. Ilm. Pariwisata Vol. 4, No. 3, Mei 2000.

Beatley, Brower and Schwab. 1994. An Introduction to Coastal Zones management. Island Press. Washington.

Bengen DG. 2005. Pentingnya Keterpaduan Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Kesesuaian Lingkungan Sebagai Pilar Pembangunan Kelautan Berkelanjutan. Perspektif Keterpaduan Dalam Penataan Ruang Darat-Laut Merajut Inisiatif Lokal Menuju Kebijakan Nasional. Jakarta.

[BPS] Biro Pusat Statistik Kabupaten Sambas, 2009. Kabupaten Sambas dalam Angka. Sambas : BPS.

Bird, C., E. Peccol, J. Taylor, T. Brewer, and M. Keech. 1994. Monitoring Landscape Change- the role for GIS. Landscape Research 19 (3). 120-127p.

[BPS] Biro Pusat Statistik Kabupaten Sambas, 2009. Kecamatan Paloh dalam Angka. Sambas : BPS.

Birowo, S. 1980. Sifat Oseanografi Lapisan Permukaan Laut dalam buku Kondisi Laingkungan Pesisir dan Laut di Indonesia. Lembaga Osenagrafi Nasional-LIPI, Jakarta

Bjork, P. 2000. Ecotourism From a Conceptual Perspective, an Extended Definition of Unique Tourism Form. international Journal of Tourism

(2)

Research. 2 : 189-202

Bookbinder, M.P. E Dinerstein., A Rijal., H Cauley and A Rajouria. 2000. Ecotourism's Support of Biodiversity Conservation. Conservation Biology 12(6) : 1399-1404.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan Metodologis kearah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Chaniago, J.I. 2008. Ekowisata Berbasis Masyarakat Dalam Percepatan Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus Konsep Ekowisata Pantai di Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Papua). Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB). Bogor.

Choy et. al. 1997. Eco-tourism Planning: Lessons from South East Queensland Experience. Planning Sustainable Tourism. ITB. Bandung.

Clark JR. 1996. Coastal Zone Management. Lewis Publishers.

Dahuri R, Rais J, Sapta P.G., Sitepu M. 2008. Pengelolaan Sumberaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu (Edisi Revisi). Jakarta : Pradnya Paramita,.

Damanik, Janianton dan Weber, Helmut F. 2006. Perencanaan Ekowisata, Dari Teori ke Aplikasi. Pusat Studi Pariwisata UGM dan Penerbit Andi, Yogyakarta.

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2000. Pedoman Umum Pengembangan Ekowisata Daerah. Direktorat Jendral Pembangunan Daerah. Diorektorat Sumber daya Daerah. Departemen Dalam Negeri. Jakarta.

Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata, 2009. Prinsip Dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat, Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Dan Wwf-Indonesia.

Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sambas, 2009. Objek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Sambas. PEMDA Sambas. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2001. Pedoman Umum Pengelolaan

Pulau-Pulau Kecil Yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. P2K DKP. Jakarta.

Direktorat Bina Pesisir, 2007. Pedoman Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta

(3)

Fandeli, C. et al.2000. Pengusahaan Ekowisata . Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Forman, R. T. T. And Godron, M. 1986. Landscape Ecology. New York : Wiley & Sons. 620p.

http://caretourism.wordpress.com/2009/03/11/hubungan-ecotoursm-ecological-tourism-responsible-tourism-dan-sustainable-tourism. Didownload tanggal 15 Mei 2010.

Gunn, C.A. 1994. Tourism Planning. Basics Concepts Cases. Washington: Tailor and Francis

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning, an Integrated and Sustainable Development Approach. VNR, New York.

.

Keraf, A.S. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta : Kompas.

Kerjasama Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam dan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan Dan Perikanan, 2006,. Panduan Pengambilan Data Dengan Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Apparisal (PRA). Volume 2.

Lindberg, Kreg, and D. E. Hawkins. 1993. Ecotourism: A guide for Planners and Manager, The Ecotourism Society. North Bennington.

Lyle, J.T. 1985. Design for Human Ecosystems. Landscape, Land use, and Natural Resources. New York:Van Nostrand Reinhold Company Inc. 279p.

Nazir. M, 2003. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurisjah. S, 2001. Rencana Pengembangan Fisik Kawasan Wisata Bahari di Wilayah Pesisir Indonesia. Buletin Taman Dan Lanskap Indonesia. Perencanaan, Perancangan dan Pengelolaan Volume 3, Nomor 2, 2000. Studio Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian IPB Bogor.

Nurisyah S, Sunatmo, Sasmintohadi, Bahar A. 2003. Pedoman Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat di Kawasan Konservasi Laut. Direktorat Jenderal Pesisir. Jakarta.

Nyoman, D. A. 2008. Pengembangan Ekowisata Yang Berbasis Masyarakat Menuju Pariwisata Berkelanjutan Di Kelurahan Serangan, Bali. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol. 3 No. 2, Juni 2008 ISSN 1907-9419.

(4)

Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Grafindo Khazanah Ilmu.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Simonds, J. 0. 1983. Landscape Architecture. McGraw-Hill Book Co. 332p. New York.

Simonds, J. 0. Dan Starke. B. W. 2006. Landscape Architecture : A Manual of Environment Planning and Design. McGraw-Hill Companies. United State.

Soegiarto A. 1976. Pedoman Umum Pengelolaan Wilayah pesisir. Lembaga Oseanologi. Jakarta

Singarimbun, M dan S. Effendi, 1995. Metode Penelitian Survei. Rev-Ed. PT. Pustaka Lembaga Penetitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Jakarta.

Soeriatmadja. 1997. Prospect of Developing Marine and Beach Tourism in Indonesia. Planning Sustainable Tourism. ITB. Bandung.

Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata Sebagai System Linkage. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Subadra, N. 2007. Bali Tourism Watch: Penyelamatan Hutan Mangrove Jawaban ”Global Warming”. Diakses dari

http://subadra.wordpress.com/bali-tourism-watch-penyelamatan-hutan-mangrove-jawaban-global-warming/.

Susana, T. et al. 2004. Laporan Akhir Penelitian Perairan Untuk Mendukung pemanfaatan dan Pengendalian Sumberdaya Perairan Banten. Proyek Penelitian IPTEK Kelautan Puslit Oseanografi-LIPI, Jakarta

The International Ecotourism Society, 2008. TIES global Ecotourism Fact Sheet. Washington DC, USA

Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) No. 27. 2007. Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Undang-Undang Republik Indonesia (UU. RI) No. 10. 2009. Tentang Kepariwisataan. Jakarta : Depdagri; 2009.

Jakarta : Depdagri; 2009.

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis : Aplikasi Pemrograman MapInfo. Bandung : Informatika.

Pitana, I G.dan Diarta I.K.S. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yokyakarta : Andi.

(5)

Wardhani, A. R. 2007. Kajian Potensi Kawasan Ekowisata Pesisir Bagi Pengembangan Ekowisata Sekotong Kabupaten Lombok Barat – NTB. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (tidak Dipublikasikan).

Warta KEHATI. 1998. Lima Panduan Pengelolaan Ekowisata dan Ekowisata Berbasiskan Masyarakat, Edisi Triwulanan Oktober-Desember 1998, ISSN No. 1410-0304. Hal 4-7.

World Tourism Organization, press release, June 2006.

World Tourism Organization, 2005. Tourism 2020 Vision : East Asia And Pacific. Madrid, Spain.

Yoeti, Oka.A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita.

Yulianda F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir Berbasis Konservasi. (Makalah). Disampaikan Pada Seminar Sains Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Zamani, N.P dan Darmawan, 2000. Pengelolaan Sumber daya Pesisir Terpadu Berbasis Masyarakat. Prosiding Pelatihan untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, Bogor 21 – 26 Februari 2000. Pusat Kajian Sumber daya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor

Referensi

Dokumen terkait

dan pengawasan terhadap personel yang memiliki wewenang masuk ke dalam ruang sandi, maka diperlukan suatu sistem untuk mempermudah pelaksanaanya. Berdasarkan uraian di

Pada gambar 5, merupakan tampilan sistem rangka 3D, yang mana sistem rangka ini terdiri dari 6 bagian yaitu : tengkorak, dada dan rusuk, kaki, tangan, belakang dan gelang

Grazie alla catastrofe avvenuta sei mesi prima, la partita per l’aggiudicazione e l’esercizio del servizio di illuminazione pubblica e privata della città dello Stretto era

[r]

ANGGARAN CASH FLOW BULAN. NO KETERANGAN MINGGU

Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2014. Tempat penelitian dilakukan di kota Manado. Data yang digunakan yaitu data sekunder yang berisi indikator-indikator dalam

lahir spontan, sianosis pada bibir, lahir spontan, sianosis pada bibir, takipneu, bayi menggigil, tidak  takipneu, bayi menggigil, tidak  langsung menangis, tonus otot

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada