PENGARUH KONTRIBUSI PESERTA, KLAIM, DAN HASIL INVESTASI TERHADAP SURPLUS UNDERWRITING ASURANSI UMUM SYARIAH
DI INDONESIA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR
SARJANA EKONOMI ISLAM DEPARTEMEN EKONOMI SYARIAH PROGRAM STUDI S-1 EKONOMI ISLAM
DIAJUKAN OLEH :
FEBRINDA EKA DAMAYANTI
NIM: 041211432099
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala p uji k ehadirat A llah S WT yang t elah m elimpahkan R ahmat s erta
Hidayah-Nya, s ehingga memberikan pe nulis k emudahan dan k elancaran d alam
menyelesaikan s kripsi i ni d engan l ancar d an t epat w aktu. S halawat s erta S alam
selalu t ercurah k epada Nabi M uhammad S AW, k eluarga d an p ara s ahabatnya,
Skripsi i ni be rjudul P ENGARUH KONTRIBUSI P ESERTA, K LAIM, DAN
HASIL INVESTASI TERHADAP S URPLUS UNDERWRITING AS URANSI
UMUM SYARIAH DI INDONESIA, merupakan salah satu persyaratan akademik
untuk m endapatkan gelar S arjana E konomi P rogram S tudi Ekonomi I slam
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.
Skripsi i ni t idak a kan t erwujud t anpa ka sih s ayang, s emangat, bi mbingan,
dukungan materiil maupun moril serta doa orang-orang di sekitar saya yang selalu
mengiringi setiap langkah dari kecil hingga saat ini, terutama dari kedua orang tua
( Ayahanda Alm. Nursyahri dan Ibunda Almh. Endang Sunarmi ) terimakasih atas
segala k asih s ayang, du kungan d an doa s elama ini m eskipun be liau t idak da pat
menemani pe nulis s ecara l angsung, na mun be liau l ah pa nutan da n motivasi
penulis unt uk da pat m enyelesaikan s kripsi i ni. Pada ke sempatan i ni, dengan
segala ke rendahan ha ti, pe nulis s ampaikan t erima ka sih yang t idak t erhingga
kepada:
1. Ibu P rof. D r. D ian Agustia, S E.,M.Si.,Ak. s elaku D ekan Fakultas E konomi
2. Bapak D r. R aditya S ukmana, S E.,MA. s elaku Ketua D epartemen E konomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya
3. Bapak Noven S uprayogi, S E.,M.Si.,Ak. s elaku Ketua Program Studi S 1
Ekonomi I slam dan dos en w ali p enulis yang t elah m emberikan na sihat dan
arahan dalam masa perkuliahan selama ini, terima kasih atas bimbingannya.
4. Bapak Dr. Imron Mawardi SP., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, ilmu, pengarahan,
saran, dan motivasi kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.
5. Seluruh B apak da n Ibu J ajaran D osen D epartemen E konomi S yariah
Universitas Airlangga, atas ilmu yang telah diberikan.
6. Seluruh tim penguji proposal Bapak Drs. R. Moh. Qudsi Fauzi, MM dan Ibu
Fatin F adhilah yang t elah m emberikan b anyak m asukan, da n s aran yang
berharga bagi penulis
7. Staff d epartemen, p ihak k emahasiswaan, da n p ihak a kademik yang t elah
memberikan kemudahan selama ini.
8. Keluarga P enulis, B udhe R umiati, Ibu S unarsih, B apak H arijanto, Abi
Bambang, Om R ustanto, s erta s audara d ari orang t ua p enulis yang t elah
memberikan doa da n d ukungannya. T erimakasih t elah m enjadi o rang tua
kedua, terimakasih atas segala dukungan sehingg penulis dapat mencapai
cita-citanya.
9. Saudara pe nulis, adek Melinda, a dek N anda, Mbak Lia, M bak D idin, M bak
Olga, Mas Andri, Mas Lutfi, Mas d adang serta k eluarga b esar penulis yang
10.Sahabat-sahabat pe nulis : A ndik, A isyatush, N iar, A hmad P riyo, P erdana,
Arief, Mas Satya, Mas Ido, Rhima, Bin, dan Deni yang telah selalu menjadi
tempat untuk bercerita, memberikan semangat, support, serta doa yang tidak
akan penulis lupakan,.
11.Sahabat p enulis s emenjak m enempuh ba ngku perkuliahan Wardati,
Yonindya, Yuliati, Ariska, Nabella, dan Bintang. Terima kasih telah menjadi
saudara baru sejak di bangku perkuliahan.
12.Sahabat pe nulis di S urabaya : V eni Y ulia, N anas H alim, N anda, Z ila, dan
Maria yang t elah p enulis an ggap s ebagai s audara d i S urabaya, s erta Fanny
Anarki yang telah selalu menemani penulis disaat menunggu bimbingan.
13.Teman-teman Program Studi Ekonomi Islam, khususnya angkatan 2012 yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas pengalaman dan
persahabatan selama kuliah, bangga menjadi keluarga besar EKIS 2012.
14.Teman-teman K KN B BM 5 1, Kelurahan Sitiaji, K ecamatan Sukosewu,
Bojonegoro, Veni, N anas, D yas, M ba O cy, M bak E lok, R edho, M bak S isil,
Nadin, E dmund, da n Ayyub. T erima k asih t elah m emberikan k enangan,
kebersamaan yang tak terlupakan selama 3 minggu lebih bersama kalian.
15.Semua pi hak yang t idak da pat di sebutkan s atu pe r s atu ol eh pe nulis yang
sangat b erjasa d alam p enyelesaian s kripsi. S egala k ebaikan yang t elah
diberikan ke pada p enulis da pat m enjadi k arunia yang t idak t erhingga da lam
hidupnya.
Penulis t elah b erupaya semaksimal mu ngkin d alam p engerjaan s kripsi ini,
membangun. Akhir kata, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya
ilmu pendidikan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surabaya,
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGAM STUDI : EKONOMI ISLAM
DAFTAR No. : ………
ABSTRAK
SKRIPSI SARJANA EKONOMI ISLAM
NAMA : FEBRINDA EKA DAMAYANTI
NIM : 041211432099
TAHUN PENYUSUNAN : 2015-2016 JUDUL:
Pengaruh Kontribusi Peserta, Klaim, dan Hasil Investasi terhadap Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia
ISI:
Penelitian i ni be rtujuan unt uk m engetahui pengaruh kontribusi pe serta, klaim d an h asil in vestasi s ecara s imultan d an p arsial te rhadap s urplus
underwriting pada asuransi umum syariah di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis statistik yang di gunakan ad alah piranti l unak Econometric Views (EViews) 7.0. P opulasi yang di gunakan da lam pe nelitian i ni a dalah
asuransi umum syariah dan unit syariah asuransi umum di Indonesia. Sampel yang digunakan s ebanyak 13 pe rusahaan a suransi u mum yang m emenuhi kriteria sampel. Periode pengamatan penelitian adalah dari tahun 2012 hingga 2014.
Hasil pe nelitian i ni m enunjukkan ba hwa s ecara s imultan va riabel kontribusi pe serta, kl aim da n ha sil i nvestasi berpengaruh s ignifikan t erhadap surplus underwriting asuransi u mum s yariah di Indonesia. Serta s ecara p arsial
variabel kont ribusi pe serta berpengaruh pos itif da n s ignifikan, va riabel klaim berpengaruh negatif d an signifikan, sedangkan h asil i nvestasi berpegaruh tidak signifikan terhadap surplus underwriting.
MINISTRY OF RESEARCH, TECHNOLOGY, AND HIGHER EDUCATION FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
STUDY PROGRAM : ISLAMIC ECONOMICS
LIST NUMBER : ………
ABSTRACT
ISLAMIC ECONOMICS BACHELOR DEGREE THESIS
NAME : FEBRINDA EKA DAMAYANTI
N.I.M. : 041211432099
COMPOSING YEAR : 2015-2016 TITLE:
The Effect of Participant Contributions, Claims and Investment Returns To Surplus Underwriting Sharia General Insurance In Indonesia
CONTENT:
This research aims to determine the effect of participant contributions, claims and investment returns to surplus underwriting on sharia general insurance in Indonesia simultaneously and partially.
The method that used is multiple linear regression analysis. The statistic tool that used for determining the effect of independent variable to dependent variable is Econometric Views software (EViews) 7.0. The population is sharia general insurance and sharia unit of general insurance in Indonesia. The sample are 13 general insurance companies that comply with the spesified sample criteria.
The result of the research show that participant contributions, claims and investment returns there was a significant effect simultaneously to surplus underwriting of sharia general insurance in Indonesia. Partially, participant contributions was effect a positive and significant, claims was effect a negative and significant, while the investment returns was not a significant effect to surplus underwriting.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman t ransliterasi yang d igunakan ad alah S istem T ransliterasi A
rab-Latin. Berdasarkan SKB Menteri Agama danMenteri P&K RI no. 158/ 1987 dan
No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
No. Arab Latin Keterangan
1 ﺍ - Tidak dilambangkan
2 ﺏ b
-3 ﺕ t -
4 ﺙ ś s (dengan titik di atasnya)
5 ﺝ j -
6 ﺡ ḥ h (dengan titik di bawahnya)
7 ﺥ kh -
8 ﺩ d -
9 ﺫ ż z (dengan titik di atasnya)
10 ﺭ r -
11 ڒ z -
12 ﺱ s -
13 ﺵ sy -
2. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syiddah ( ) ditulis rangkap.
Contoh: ﺎﻬﻧditulis innahu
3. Tā’marbūtah di akhir kata
3.1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap
menjadi bahasa Indonesia, sepertisalat, zakat, dan sebagainya.
Contoh: ﺔﻏ ﺎﻣﺟ ditulis jamā’ah 3.2. Bila dihidupkan ditulis t
Contoh: ﺔﻌﻣ ﺎﺟﻟﺍ ﺏﺑﺗﻛﻣ ditulis maktabatu’l-jāmi’ah
17 ﻅ ḍ z (dengan titik di bawahnya) 18 ﻉ ’ Koma terbalik terletak di atas
19 ﻍ g -
20 ﻑ f -
21 ﻕ q -
22 ﻙ k -
23 ﻝ l -
24 ﻡ m -
25 ﻥ n -
26 ﻭ w -
27 ﻩ/ﻫ h -
28 ء ‘ Apostrof
4. Vokal Panjang
Fathah (baris di atas) di tulis ā, kasrah (baris di bawah) di tulis ī, serta
dammah (baris di depan) ditulis dengan ū. Misalnya; ﺱﺎﻧﻟﺍditulis an-nās. 5. Vokal pendek yang berurutan dipisahkan dengan tanda pisah (-)
ﺭﻳﻗءﻲﺷditulis syai-in qadīr 6. Kata Sandang Alif+Lam
Bila Alif + la m d iikuti oleh huruf-huruf qamariyah, yang t erkumpul dalam
kata (alif, b, g, y, h, j, k, w, kh, f, ’, q, m, t) ditulis al. Sedangkan, bila diikuti
oleh huruf syamsiyah ( huruf hijaiyah selain huruf qamariyah), hur uf lam
diganti dengan huruf yang mengikutinya.
7. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat, misalnya:
Penghubung antar kata menggunakan tanda petik (’), sedangkan penghubung
dalam satu kata menggunakan tanda pisah (-).
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii
DECLARATION ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
ﺹّﺧﻠﻣﻟﺍ ... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ... xii
DAFTAR ISI ... xv
2.1.3. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional ... 14
2.1.4. Dasar Hukum Asuransi Syariah ... 19
2.2.1 Hubungan Kontribusi Peserta dengan Surplus Underwriting .... 42
2.2.2 Hubungan Klaim dengan Surplus Underwriting ... 43
2.2.3 Hubungan Hasil Investasi dengan Surplus Underwriting ... 44
2.3. Penelitian Terdahulu ... 45
3.6. Prosedur Pengumpulan Data ... 55
3.7. Teknik Analisis ... 55
4.1.1. Profil Singkat Perusahaan Asuransi Umum Syariah ... 65
4.1.1.1. PT Asuransi Takaful Umum ... 65
4.1.1.8. PT Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967 ... 69
4.1.1.9. PT Asuransi Umum Mega ... 70
4.1.1.10. PT AIG Insurance Indonesia ... 70
4.1.1.11. PT Asuransi Bangun Askrida ... 70
4.1.1.12. PT Asuransi Jasa Raharja Putra ... 71
4.1.1.13. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia ... 72
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 72
4.2.1. Deskripsi Surplus Underwriting ... 72
4.2.2. Deskripsi Kontribusi Peserta ... 74
4.2.3. Deskripsi Klaim ... 76
4.2.4. Deskripsi Hasil Investasi ... 78
4.3. Analisis Hasil Penelitian ... 80
4.3.1 Pemilihan Model Estimasi Data Panel ... 80
4.3.2 Uji Hipotesis ... 83
2.3. Penelitian Terdahulu ... 45
3.6. Prosedur Pengumpulan Data ... 55
3.7. Teknik Analisis ... 55
4.1.1. Profil Singkat Perusahaan Asuransi Umum Syariah ... 65
4.1.1.1. PT Asuransi Takaful Umum ... 65
4.1.1.8. PT Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967 ... 69
4.1.1.9. PT Asuransi Umum Mega ... 70
4.1.1.10. PT AIG Insurance Indonesia ... 70
4.1.1.11. PT Asuransi Bangun Askrida ... 70
4.1.1.12. PT Asuransi Jasa Raharja Putra ... 71
4.1.1.13. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia ... 72
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 72
4.2.1. Deskripsi Surplus Underwriting ... 72
4.2.2. Deskripsi Kontribusi Peserta ... 74
4.2.3. Deskripsi Klaim ... 76
4.2.4. Deskripsi Hasil Investasi ... 78
4.3. Analisis Hasil Penelitian ... 80
4.3.1 Pemilihan Model Estimasi Data Panel ... 80
4.3.2.2. Uji Parsial (t-Test) ... 84
4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 88
4.4. Pembahasan ... 88
4.4.1. Pengaruh Kontribusi Peserta terhadap Surplus Underwriting ... 91
4.4.2. Pengaruh Klaim terhadap Surplus Underwriting ... 93
4.4.3. Pengaruh Hasil Investasi terhadap Surplus Underwriting ... 93
4.4.4. Pengaruh Kontribusi Peserta, Klaim, dan Hasil Investasi terhadap Surplus Underwriting ... 98
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 101
5.1 Simpulan ... 101
5.2 Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 103
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pertumbuhan Asuransi Syariah ... 2
Tabel 2.1. Perbedaan Asuransi Umum Syariah dan Konvensional ... 18
Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu ... 47
Tabel 4.1. Daftar Nama Perusahaan Asuransi Umum yang Merupakan Sampel ... 65
Tabel 4.2. Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah ... 73
Tabel 4.3. Kontribusi Peserta Asuransi Umum Syariah ... 75
Tabel 4.4. Klaim Asuransi Umum Syariah ... 77
Tabel 4.5. Hasil Investasi Asuransi Umum Syariah ... 79
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Uji Chow ... 81
Tabel 4.7. Hasil Pengujian CEM ... 82
Tabel 4.8. Hasil Uji Simultan (F-test) ... 83
Tabel 4.9. Hasil Uji Parsial (t-Test) ... 85
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Aliran Dana pada Asuransi Syariah ... 39 Gambar 2.2 Model Analisis ... 48 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir... 49 Gambar 4.1 Hubungan Kontribusi Peserta dengan Surplus
Underwriting ... 89
DAFTAR RUMUS
Rumus 2.1 Persamaan Model Analisis ... 47
Rumus 3.1 OLS Pooled ... 56
Rumus 3.2 Fixed Effect Model (FEM) ... 56
Rumus 3.3 Random Effect Model (REM) ... 56
Rumus 3.4 Uji Chow... 57
Rumus 3.5 Uji Hausman ... 58
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1: HASIL TABULASI DATA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, keberadaan
lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah sangat di butuhkan. S alah
satunya ad alah asuransi s yariah. Keberadaan as uransi s yariah m ampu menarik
minat masyarakat muslim karena dapat menjangkau kebutuhan masyarakat akan
perlindungan t erhadap r isiko tertentu d engan p engelolaan s esuai d engan s yariat
Islam.
Awal b erdirinya asuransi s yariah di Indonesia d imulai pa da t ahun 1994
yang di tandai de ngan b erdirinya s alah s atu pe rusahan a suransi s yariah, yaitu
Asuransi S yariah T akaful yang p rakarsai o leh Ikatan Cendekiawan M uslim
Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia, PT
Asuransi J iwa T ugu Mandiri, D epartemen Keuangan R I, s erta b eberapa
pengusaha Muslim Indonesia. Asuransi syariah mulai beroperasi secara resmi ijin
operasional a suransi yang d iperoleh d ari D epartemen K euangan m elalui S urat
Keputusan N omor: K ep-385/KMK.017/1994. P endirian a suransi s yariah
merupakan implementasi dari nilai-nilai Syariah yang termuat di dalam Al-Qur’an
dan A l-Sunnah, s erta pe ndapat ul ama a tau f uqaha yang t ertuang d alam k
arya-karyanya.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2014, saat ini
syariah, 25 asuransi u mum syariah, da n 3 reasuransi s yariah. Perkembangan
asuransi syariah di Indonesia pada tahun 2014 menunjukkan perkembangan pada
beberapa i ndikator, aset, i nvestasi, kont ribusi br uto, da n kl aim br uto.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 1.1 pertumbuhan asuransi syariah untuk aset, investasi, kontribusi, dan klaim TW IV tahun 2014
Dalam Milyar Indikator TW IV 2014 TW IV 2013 Prtumbuhan Aset 22,364.35 16,661.00 34,23% Investasi 19,457.01 14,295.00 36,11% Kontribusi Bruto 9,281.38 8,879.00 4,53% Klaim Bruto 2,989.19 2,516.00 18,81% Sumber : www.aasi.or.id
Dari t abel terlihat b ahwa t erjadi p erkembangan yang cu kup b aik p ada
beberapa indikator. Pada indikator aset dan investasi, industri asuransi syariah di
tahun 2014, m encatat pe rtumbuhan yang c ukup menggembirakan d engan
mencatat pertumbuhan asetasuransi syariah diangka 34.23% dan investasi sebesar
36.11% di bandingkan periode yang s ama di t ahun 2013. Adapun ki nerja
Pertumbuhan Jumlah Gross Kontribusi sebesar 4.53% di kuartal IV dibandingkan
pencapaian tahun 2013 di pe riode yang s ama. Namun, kenaikan k laim s ebesar
18.81% dibandingkan d engan pe rtumbuhan kon tribusi bruto di asuransi s yariah
yang ha nya s ebesar 4.5 3%, memberikan i ndikasi ke pada pe laku us aha asuransi
syariah untuk melakukan kajian kembali dan perbaikan dalam proses pengelolaan
Tabel 1.2 Perkembangan Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia
Tahun Jumlah Surplus Underwriting Perkembangan 2013 67,965,243,266 34,71% 2014 41,854,518,182 -38,42%
Sumber : Laporan K euangan P erusahaan A suransi U mum S yariah (Lampiran 1)
Perkembangan d ari s urplus unde rwriting s endiri m engalami
perkembangan yang be rfluktuatif di t ahun 2012 hingga t ahun 2014. P ada t ahun
2013, pe rkembangan d ari s urpus unde rwriting m eningkat s ebesar 34,71%,
sedangkan di t ahun 2014 ni lainya m enurun dr astic. P ada t ahun 2014
perkembangan s urplus underwriting m enurun hingga -38,42%. B ahkan nilai
surplus unde rwriting di tahun 2014 j auh lebih kecil da ripada t ahun 20 12. Hal
tersebut d ikarenakan ada b eberapa p erusahaa a suransi u mum yang m engalami
defisit underwriting.
Perusahaan asuransi u mum yang m engalami d efisit u nderwriting
diantaranya adalah PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Ramayana Tbk, PT Asuransi
Sinar M as, d an P T A IG Insurance. P T J asa Indonesia m erupakan p erusahaan
asuransi um um de ngan ni lai de fisit t ertinggi pa da t ahun 2014. T ercatat pa da
laporan ke uangannya, p erusahaan tersebut me ngalami d efisit underwriting y ang
sangat t inggi yaitu s ebesar –Rp 38.38.879.358.000. D efisit unde rwriting yang
tinggi pa da b eberapa perusahaan i nilah yang m enyebabkan n ilai surplus
Underwriting di tahun 2014 menurun.
Asuransi s yariah di Indonesia l ebih di kenal d engan i stilah takaful yang
berarti saling menanggung atau menanggung bersama. Takaful dalam pengertian
sehingga di antara s atu d engan l ainnya m enjadi p enanggung at as risiko m
asing-masing (Dewi, 2004:136). Sedangkan pengertian asuransi syariah menurut Fatwa
Dewas S yariah N asional ( DSN) No. 21 /DSN-MUI/3/2012 t entang Asuransi
Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah
orang/pihak m elalui i nvestasi d alam b entuk aset d an at au tabbaru’ yang
memberikan pol a pe ngembalian unt uk m enghadapi r isiko t ertentu m elalui a kad
(perikatan) yang sesuai syariah.
Berdasarkan jenis risiko yang ditanggungnya, asuransi syariah dibedakan
menjadi dua yaitu takaful keluarga ( asuransi j iwa) d an takaful umum ( asuransi
kerugian)(Rahman, 201 1). Takaful keluarga m erupakan be ntuk takaful yang
memberikan perlindungan dalam menghadapi kematian dan kecelakaan atas diri
peserta takaful. Sedangkan takaful umum a dalah be ntuk takaful yang m emberi
perlindungan dalam menghadapi bencana atau kecelakaan atas harta milik peserta
takaful.
Takaful kerugian m emiliki kons ep t olong m enolong a tau s aling
melindungi da lam ke benaran. B entuk t olong m enolong i ni di wujudkan da lam
dana k ebajikan ( dana tabarru’) sebesar yang di tetapkan ( Sula, 2004: 225). Dana
tabarru’ adalah dana hi bah yang di kumpulkan ol eh peserta s ebagai d ana t olong
menolong ( dana ke bajikan) unt uk m embantu pe serta yang s edang m endapatkan
musibah.Dana tabarru’ tersebut berasal dari kontribusi peserta asuransi. Menurut
Billah (1999) dalam Sula (2004:246) kontribusi (al musahamah) dalam perjanjian
takaful adalah p ertimbangan k euangan ( al-‘iwad) dari b agian p eserta yang
Kontribusi yang t elah di bayarkan ol eh p eserta a suransi a kan m enjadi t anggung
jawab bagi perusahaan asuransi untuk mengelolanya dengan baik.
Untuk m engelola da na tabarru’ peserta, p erusahanaan asuransi s yariah
melaksanakan kegiatan investasi sesuai dengan syariat Islam. Perusahaan asuransi
syariah hanya boleh menginvestasikan dananya kepada lembaga keuangan Islam
seperti ba nk s yariah, B PRS, obl igasi s yariah, da n ke giatan l ainnya yang s esuai
dengan pr insip-prinsip s yariah. P erusahaan a suransi s yariah a kan m emperoleh
keuntungan da ri ha sil i nvestasi. H asil i nvestasi t ersebut ke mudian di masukkan
dalam rekening dana tabarru’.
Dalam p roses o perasionalnya, p erusahaan as uransi s yariah t idak t erlepas
dari penerapan fungsi manajemen underwriting. Underwriting merupakan proses
menyeleksi r isiko d an mengklasifikasikannya s esuai d engan t ingkat yang d apat
ditanggung oleh perusahaan. Dalam hal ini, risiko yang muncul adalah klaim yang
mungkin a kan di hadapi ol eh pe rusahaan asuransi di m asa yang a kan da tang.
Klaim me rupakan pr oses pe ngajuan ol eh p eserta a suransi unt uk m endapatkan
uang p ertanggungan setelah peserta melaksanakan seluruh kewajibannya kepada
perusahaan a suransi be rupa pe nyelesaian pe mbayaran pr emi s esuai de ngan
kesepakatan sebelumnya (Huda dan Mustafa, 2009:349). Pengajuan klaim terjadi
ketika pe serta a suransi mendapat m usibah s eperti m eninggal duni a, ke bakaran,
gempa bum i, da n m usibah-musibah l ain yang datangnya t idak t erduga. P roses
pengajuan klaim dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan awal pada akad.
Ketika pe serta a suransi i ngin m engajukan kl aim, pe rusahaan a suransi
dan ef isien s esuai d engan am anah yang d iterimanya, s ebagaimana f irman A llah
SWT. dalam QS. Al-An-Faal(8) ayat 27
َﻥﻮُﻤَﻠ ۡﻌَﺗ ۡﻢُﺘﻧَﺃَﻭ ۡﻢُﻜِﺘَٰﻨ َٰﻣَﺃ ْﺍٓﻮُﻧﻮُﺨَﺗَﻭ َﻝﻮُﺳﱠﺮﻟٱَﻭ َ ﱠﻟ ٱ ْﺍﻮُﻧﻮُﺨَﺗ َ ْﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺍ َ َ ِﻳﱠﻟٱ ٱَﺎ ََ َﻳََٰٓ
٢
Yaa ai -yuhaal-ladziina aamanuu l aa t akhuunuullaha w arrasuula w atakhuunuu amaanaatikum wa-antum ta'lamuun(a)
Artinya : "H ai o rang-orang be riman, j anganlah ka mu, m enghianati A llah da n Rasul (Muhammad), dan juga janganlah kamu menghianati, amanat-amanat yang dipercayakan ke padamu, s edang ka mu m engetahui." (Departemen A gama R I, 2005: 350)
Ayat i ni m enerangkan b ahwa amanat-amanat y ang dipercayakan j angan
dikhianati, karena amanah tersebut merupakan perbuatan wajib. Oleh karena itu,
setiap am anah w ajib d i l aksanakan d engan s ebaik-baiknya ( Ar-Rivai, 2000: 511
dalam huda 2009:349)
Perbedaan klaim pada asuransi syariah dan asuransi konvensional terletak
pada pr oses pe mbayarannya. P ada a suransi ko nvensional, pe mbayaran kl aim
diambil dari rekening dana perusahaan. Sedangkan pada asuransi syariah, sumber
dari pembayaran klaim diambil dari rekening dana tabarru’ (dana kebajikan) yang
telah d iniatkan ol eh s emua pe serta a suransi s yariah unt uk ke pentingan t olong
menolong.
Jika pa da a khir pe riode jumlah kont ribusi pe serta l ebih be sar da ri kl aim
dan beban lainnya, akan terjadi surplus underwriting pada dana tabarru’. Dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, surplus underwriting adalah selisih lebih total
kontribusi P eserta k e d alam D ana Tabarru’ ditambah ke naikan A set r easuransi
setelah dikurangi pembayaran santunan/klaim, kontribusi reasuransi dan kenaikan
disimpan sebagian sebagai dana cadangan tabarru’ dan dapat dibagikan sebagian
lainnya k epada p erusahaan as uransi d an p ara p eserta s epanjang d isepakati o leh
para peserta.
Penelitian in i menggunakan t iga va riabel i ndependen yaitu kont ribusi
peserta, kl aim da n ha sil i nvestasi. Ketiga v ariabel in i a kan diteliti u ntuk
mengetahui diantara variabel tersebut mana yang memiliki pengaruh paling besar
terhadap va riabel de pendennya. Sedangkan va riabel de penden yang di gunakan
adalah s urplus underwriting pada asuransi um um s yariah dengan p eriode waktu
pada t ahun 2012 -2014. P enelitian i ni menjadi pe nting s ebab ke tika asuransi
syariah memperoleh surplus underwriting, dana tersebut dapat digunakan sebagai
cadangan bagi pembayaran klaim peserta asuransi di masa depan. Sehingga dapat
menurunkan ni lai pe mbayaran kont ribusi di p eriode yang a kan da tang. H al
tersebut j uga d apat m eningkatkan k epercayaan m asyarakat t erhadap jasa d an
layanan perusahaan asuransi syariah. Atas dasar pemikiran tersebut penulis akan
mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kontribusi Peserta, Klaim, dan
Hasil Investasi t erhadap S urplus Underwriting Asuransi U mum S yariah di
Indonesia.”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan u raian l atar b elakang d i atas, d apat d irumuskan p ermasalahan
sebagai berikut :
1) Apakah kontribusi pe serta, klaim d an h asil i nvestasi s ecara simultan
berpengaruh t erhadap surplus underwriting asuransi um uum s yariah d i
2) Apakah kontribusi pe serta, klaim da n hasil investasi secara parsial
berpengaruh t erhadap surplus underwriting asuransi um um s yariah di
Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah :
1) Untuk m engetahui pe ngaruh kontribusi pe serta, klaim da n ha sil i nvestasi
secara simultan terhadap surplus underwriting asuransi Syariah di Indonesia
2) Untuk m engetahui pe ngaruh kontribusi pe serta, klaim da n ha sil i nvestasi
secara parsial terhadap surplus underwriting asuransi Syariah di Indonesia
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1) Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan
studi de ngan m emberikan bukt i e mpiris m engenai faktor-faktor y ang
mempengaruhi surplus underwriting pada asuransi syariah.
2) Bagi Peneliti Lain
Penelitian i ni di harapkan da pat m enjadi ba han pe rtimbangan unt uk ka jian
penelitian selanjutnya, khususnya penelitian di bidang asuransi syariah.
3) Bagi Masyarakat
Penelitian i ni di harapkan da pat memberikan in formasi yang d apat
menambah p engetahuan t entang as uransi s yariah d an d apat m engetahui
1.5. Sistematika Penulisan
Penelitian de ngan j udul Pengaruh Kontribusi P eserta, Klaim d an H asil
Investasi t erhadap S urplus Underwriting pada A suransi Umum Syariah di
Indonesia disusun berdasarkan sistematika penulisan yang telah ditentukan.
BAB 1 PENDAHULUAN
Pendahuluan b erisi u raian m engenai l atar b elakang m asalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Latar belakang
masalah m enjelaskan mengapa kontribusi pe serta, klaim d an h asil in vestasi
menarik untuk diteliti dan pengaruhnya terhadap Surplus Underwriting. Rumusan
masalah berisi tentang pokok masalah yang akan dicari bukti empirisnya melalui
penelitian ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan P ustaka be risi l andasan t eori yang m emperkuat teori da n
argumen dalam penelitian yaitu tentang asuransi syariah, asuransi umum syariah,
kontribusi pe serta, klaim, hasil in vestasi, surplus underwriting, cadangan d ana
tabaru’, hubun gan a ntar va ribel, serta review tentang penelitian t erdahulu,
hipotesis, model analisis dan kerangka berpikir, yang ada pada penelitian ini.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode P enelitian b erisi te ntang v ariabel p enelitian yang t erdapat d alam
penelitian. Selain menjelaskan tentang variabel penelitian pada bab ini juga berisi
tentang d efinisi ope rasional, pe nentuan s ampel, jenis da ta da n s umber da ta,
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab i ni m engemukakan t entang gambaran u mum s ubjek pe nelitian,
deskripsi k arakteristik o byek p enelitian, a nalisis d ata, u ji h ipotesis, s erta
pembahasan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab i ni m embahas t entang s impulan yang ditujukan unt uk m enjawab
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Pustaka 2.1.1. Asuransi Syariah
Kata as uransi b erasal d ari b ahasa Inggris, insurance. I nsurance
mempunyai pengertian: (a) asuransi dan (b) jaminan. Kata asuransi dalam bahasa
Indonesia telah diadopsi ke dalam kamus besar bahasa Indonesia dengan padanan
kata pe rtanggungan. A suransi di maksud adalah s uatu pe rsetujuan pi hak yang
menjamin da n be rjanji ke pada pi hak yang di jamin, unt uk m enerima s ejumlah
uang p remi s ebagai pe ngganti ke rugian, yang m ungkin a kan di derita ol eh yang
dijamin karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas (Ali, 2008:152).
Dalam Kitab Undang-Undang (UU) Hukum Dagang pasal 246, pengertian
asuransi at au p ertanggungan ad alah s uatu p erjanjian, d engan n ama s eorang
penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima premi,
untuk memberikan penggantian karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang di harapkan, yang m ungkin akan di deritanya k arena s uatu
peristiwa tertentu (Sudarsono, 2003:112).
Asuransi dalam pengertian muamalah adalah saling menanggung risiko di
antara s esama m anusia s ehingga d iantara s atu d engan l ainnya me njadi
penanggung atas r isiko ma sing-masing. D engan de mikian, gagasan m engenai
asuransi takaful berkaitan dengan unsur saling menanggung resiko di antara para
lainnya. P erusahaan as uransi takaful hanya b ertindak s ebagai f asilitator s aling
menganggung di antara para peserta asuransi (Dewi, 2004:122).
Menurut f atwa D SN M UI Asuransi Syariah NO: 2 1/DSN-MUI/X/2001
dalam f atwanya t entang pe doman um um asuransi s yariah m enjelaskan ba hwa
asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi
dan t olong-menolong di a ntara s ejumlah or ang/pihak m elalui investasi d alam
bentuk a set da n/ at au tabarru’ yang m emberikan pol a pe ngembalian unt uk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Menurut M usthafa A hmad Z arqa (1968) da lam S ula ( 2004:29), m akna
asuransi s ecara i stilah a dalah k ejadian. A suransi ad alah c ara atau m etode unt uk
memelihara manusia dalam menghindari risiko (ancaman) bahaya yang beragam
yang a kan t erjadi da lam hi dupnya, da lam p erjalanan ke giatan hi dupnya atau
dalam aktivitas ekonominya.
Menurut Husain H amid H asan da lam S ula ( 2004, 29) a suransi a dalah
sikap ta’awun yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapi, antara sejumlah
manusia. S emuanya t elah s iap m engantisipasi s uatu p eristiwa. J ika s ebagian
mereka m engalami p eristiwa te rsebut, ma ka s emuanya s aling me nolong d alam
menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit pemberian (derma) yang diberikan
oleh m asing-masing p eserta. Dengan p emberian ( derma) t ersebut m ereka d apat
menutupi ke rugian-kerugian yang d ialami o leh peserta yang t ertimpa m usibah.
Dengan d emikian, as uransi ad alah ta’awun yang t erpuji, yaitu saling me mbantu
antara s esama, d an m ereka t akut d engan b ahaya (malapetaka) yang m engancam
mereka.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa asuransi syariah
merupakan usaha saling melindungi dan tolong-menolong antara peserta asuransi
dimana peserta yang satu menjadi penanggung peserta lainnya untuk menghadapi
risiko tertentu melalui akad perjanjian yang sesuai dengan prinsip syariah.
2.1.2. Asuransi Umum Syariah
Di d alam as uransi takaful yang s ebenarnya t erjadi ad alah s aling
bertanggung j awab, ba ntu m embantu da n m elindungi pa ra p eserta sendiri.
Berdasarkan jenis risiko yang ditanggungnya, asuransi syariah dibedakan menjadi
dua y aitu takaful keluarga ( asuransi j iwa) d an takaful umum ( asuransi
kerugian)(Rahman, 2011).
1. Takaful keluarga (asuransi j iwa) m erupakan be ntuk t akaful yang
memberikan p erlindungan d alam m enghadapi kematian d an k ecelakaan
atas diri peserta takaful.
2. Takaful umum ( asuransi k erugian) ad alah b entuk t akaful yang m emberi
perlindungan dalam menghadapi bencana atau kecelakaan atas harta milik
peserta takaful.
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan bahwa perusahaan
asuransi um um s yariah adalah p erusahaan yang menjalankan u saha p engelolaan
risiko berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan
memberikan p enggantian k epada p eserta at au p emegang p olis k arena k erugian,
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita peserta atau pemegang polis
karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
Takaful umum ( kerugian) m emiliki kons ep t olong m enolong a tau s aling
melindungi da lam ke benaran. B entuk t olong m enolong i ni di wujudkan da lam
kontribusi dana kebajikan (dana tabarru’) sebesar yang ditetapkan. Apabila salah
satu d ari p eserta takaful mendapat m usibah, m aka pe serta l ainnya i kut
menanggung risiko, di mana kl aimnya di bayarkan da ri a kumulasi da na tabarru’
yang terkumpul (Sula, 2004:225).
Takaful umum memberikan perlindungan atas kerugian harta benda karena
kebakaran, k ecurian, d an s ebagainya. P erjanjian yang d igunakan d alam takaful
pada dasarnya merupakan suatu konsep investasi. Perusahaan takaful dan peserta
mengikatkan diri dalam perjanjian al-mudharabah, al-mudharabah musyarakah,
dan wakalah bi l u jrah dengan ha k da n ke wajiban s esuai de ngan pe rjanjian.
Peserta takaful umum b isa p erorangan, p erusahaan, at au yayasan atau l embaga
berbadan hukum lainnya (Widyaningsih dkk, 2005:209).
2.1.3. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Perbedaan-perbedaan yang t erdapat p ada asuransi s yariah j ika
dibandingkan dengan asuransi konvensional adalah : (Huda, 2010; 178-181)
a) Visi dan Misi
Misi yang d iemban dalam a suransi s yariah a dalah mis i a kidah
(membersihkan di ri da ri pr aktik m uamalah yang be rtentangan d engan
memberdayakan um at. T olong m enolong s esama pe serta de ngan ha nya
berharap keridhaan Allah.
Adapun vi si da n m isi k onvensional s ecara ga ris be sar m isi ut ama da ru
surplus underwriting, komisi r easuransi, d an h asil i nvestasi s eluruhnya
adalah merupakan keuntungan perusahaan.
b) Konsep
Konsep a suransi Islam adalah s ekumpulan or ang yang s aling ba ntu
menbantu, jamin menjamin, dan bekerja sama antara satu dengan lainnya
dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’.
Adapun konsep asuransi konvensional adalah perjanjian antara dua belah
pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tetanggung
c) Sumber Hukum
Sumber hukum da ri asuransi Islam bersumber d ari w ahyu i lahi. s umber
hukum dalam Islam adalah Al-Quran, Sunnah, atau kebiasaan rasul, ijma;
fatwa sahabat, qiyas, istishan, urf, ‘tradisi’, dan maslahah mursalah.
Sumber hukum asuransi konvensional bersumber dari pemikiran manusia
dan ke budayaan. Berdasarkan hukum pos itif, hu kum a lami, da n c ontoh
sebelumnya.
d) Dewan Pengawas Syariah
Adanya Dewan Pengawas Syariah dalam mekanisme berjalannya asuransi
syariah m erupakan s uatu k eniscayaan s elain b ertugas m engawasi
syariah agar dalam kegiatannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.
Pada asuransi konvensional tidak ada Dewan Pengawas Syariah sehingga
dalam praktiknya dimungkinkan adanya hal-hal yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah.
e) Bentuk Akad
Dalam as uransi s yariah ak ad yang d igunakan ad alah tabarru’, da n a kad
tabarru’ (mudharabah, musyarakah, syirkah, dan sebagainya). Sedangkan
dalam a kad a suransi konve nsional a dalah a kad j ual be li ( akad
mu’awadhah, idz’aan, gharar, dan muzlim)
f) Objek Asuransi
Dilihat d ari s isi o bjek a suransi, a suransi s yariah terutama as uransi
kerugian ha rus m embatasi di rinya pa da obj ek-objek a suransi yang
mengandung uns ur ke haraman, k emaksiatan, da n m elanggar ke susilaan,
tidak bol eh di terima ol eh a suransi s yariah. Berbeda de ngan a suransi
konvensional ba hwa aspek-aspek t ersebut t idak t erlalu di perhatikan. Hal
ini m enjadikan ke mungkinan a suransi konve nsional m elanggar pr
insip-prinsip syariah.
g) Investasi
Dalam asuransi syariah unsur dari hasil investasi berdasarkan prinsip bagi
hasil atau biasa juga disebut dengan prinsip mudharabah, musyarakah, al
bai’ bi tsaman ajil, salam, istishna, dan pengembangan dari akad tijarah
antara p erusahaan d engan n asabah at au ( pemegang p olis) at au an tara
perusahaan asuransi dengan pengusaha.
Adapun unt uk a suransi konve nsional, Y adi A nwari m engatakan, p ada
umumnya b ank da na yang t erkumpul pa da a suransi konve nsional
diinvestasikan ol eh pi hak pe rusahaan asuransi de ngan m enggunakan
prinsip bunga (interest). Diinvestasikan itu bisa dalam bentuk deposito di
bank konve nsional m aupun da lam be ntuk s untikan m odal ke pada
pengusaha ( investor) de ngan p erhitungan s uku bunga t ertentu. ( janwari,
2005 dalam Huda, 2010: 181)
h) Kepemilikan Dana
Dalam pe rusahaan a suransi s yariah d ana yang t erkumpul da ri p eserta
asuransi berupa pembayar premi dan kontribusinya merupakan hak milik
peserta. P ihak p erusahaan as uransi s ebagai p engelola at au p emegang
amanah dari peserta asuransi.
Adapun da lam a suransi konve nsional, i uran yang di bayarkan pe serta
asuransi menjadi milik atau hak perusahaan, dan berwenang menentukan
sendiri jenis dan bentuk dari investasi kemana saja.
i) Sumber pembayaran klaim dari asuransi syariah bersumber dari rekening
tabarru’ yang diperoleh dari semua peserta asuransi dengan prinsip saling
menanggung. A dapun u ntuk a suransi konve nsional m urni da ri r ekening
perusahaan.
Perbedaan a suransi s yariah da n a suransi konve nsional da pat di tunjukan da lam
Tabel 2.1
Perbedaan Asuransi Umum Syariah dan Konvensional
Asuransi Syariah Asuransi Konvensional Visi dan Misi misi akidah, misi ibadah, misi
mengangkat perekonomian umat, Konsep sekumpulan orang yang saling
bantu menbantu, jamin menjamin, dan bekerja sama antara satu dan lainnya dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’
perjanjian antara dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tetanggung
Sumber hukum Al-Quran, Sunnah, atau kebiasaan rasul, ijma; fatwa sahabat, qiyas, istishan, urf, ‘tradisi’, dan produk dan investasi dari asuransi syariah agar kegiatannya tidak
Bentuk Akad akad tabarru’, dan akad tabarru’ (mudharabah, musyarakah, syirkah, dan sebagainya)
akad jual beli (akad
mu’awadhah, idz’aan, gharar, dan muzlim)
Objek Asuransi membatasi dirinya pada objek-objek asuransi yang mengandung Investasi unsur dari hasil investasi adalah
prinsip bagi hasil dengan
Dana dana yang terkumpul dari peserta asuransi berupa pembayar premi dan kontribusinya merupakan hak jenis dan bentuk dari investasi kemana saja
pembayaran
2.1.4. Dasar Hukum Asuransi Syariah
Landasan dasar hukum asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan
praktik asuransi syariah. Ayat al-Qur’an tidak menyebutkan secara jelas ayat yang
menjelaskan tentang praktik asuransi seperti yang ada saat ini. Hal ini terindikasi
dengan t idak m unculnya is tilah a suransi a tau atta’amin secara n yata d alam al
-Qur’an. W alaupun be gitu a l-Qur’an m asih mengakomodir a yat-ayat ya ng
mempunyai muatan nilai-nilai dasar yang ada dalam praktek asuransi, seperti nilai
dasar t olong m enolong, ke rja s ama, atau s emangat untuk m elakukan proteksi
terhadap peristiwa kerugian (risiko) di masa mendatang (Ali, 2004:127)
Menurut Widyaningsih (2005:236-24) beberapa dasar hukum yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan asuransi syariah ada sebagai berikut:
1. Al-Qur’an
a. Perintah Allah SWT untuk mempersiapkan hari depan
1) QS. Al-Haysr (59):18
ٱَﻤِﺑ ُۢﺮﻴِﺒَﺧ َ ﱠﻟ ٱ ﱠﻥِﻥ ﺇَﱠﻟ ٱ ْﺍﻮُْ ﱠﺗٱَﻭ ٱَﻭَۖ ِﻟ ِۡ َﻣﱠﻭَﻣ ٱﱠﻣ ﺎﱠ ۡ َﻧ ۡﺮُ ﻨَﺘۡﻟَﻭ َ ﱠﻟ ٱ ْﺍﻮُْ ﱠﺗٱ ْﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺍ َ َ ِﻳﱠﻟٱ ٱَﺎ ََ َﻳََٰٓ
َﻥﻮُﻠَﻤ ۡﻌَﺗ
١
yā-ʾayyuhā lladhīna ʾāmanū ttaqū llāha wa-l-tanẓur nafsun mā qaddamat l i-ghadin w a-ttaqū llāha ʾinna llāha khabīrun bi-mā taʿmalūn
Hai o rang-orang yang b eriman, b ertaqwakah k epada A llah d an hendaklah setiap di ri m emerhatikan apa yang t elah di buat unt uk hari esok ( masa de pan). D an be rtaqwalah k epada Allah s esungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Departemen Agama RI, 2005:1179)
Ayat i ni m enggambarkan ke pada m anusia yang be rpikir t entang
2) QS Yusuf (12) ayat 47-49 sunbulihī ʾillā qalīlan mimmā taʾkulūn
thumma yaʾtī min baʿdi dhālika sabʿun shidādun yaʾkulna mā qaddamtum lahunna ʾillā qalīlan mimmā tuḥṣinūn
thumma yaʾtī min baʿdi dhālika ʿāmun fīhi yughāthu n-nāsu wa-fīhi yaʿṣirūn
Artinya : 47. Y usuf b erkata: " Supaya kamu b ertanam t ujuh t ahun (lamanya) s ebagaimana biasa; m aka apa yang k amu t uai h endaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan
48. K emudian s esudah i tu a kan da tang t ujuh t ahun yang amat s ulit, yang m enghabiskan a pa yang ka mu s impan un tuk m enghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan 49. K emudian s etelah i tu a kan da tang t ahun yang pa danya m anusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur" (Departemen Agama RI, 2005: 468-469)
Berdasarkan ayat Al-Qur’an diatas, sebagina ulama menjadikan
dasar hukum t entang ke bolehan (mubah) dalam pelaksanaan asuransi
yang be rdasarkan pr insip s yaraih. Hal i tu b erarti s eseorang ha rus
memprediksi kehidupannya bila terjadi sesuatu musibah di masa yang
akan da tang. M usibah dimaksud bi sa be rarti musibah ke celakaan
dalam be ntuk gempa bumi yang m elahirkan t sunami, t abrakan,
kematian, dan musibah dalam bentuk lainnya.
b. Perintah Allah SWT untuk saling menolong dan bekerja sama
taʿāwanū ʿalā l-birri t-taqwā lā taʿāwanū ʿalā l-ʾithmi wa-l-ʿudwāni wa-ttaqū llāha ʾinna llāha shadīdu l-ʿiqābi
…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, da n j angan t olong m enolong da lam be rbuat dos a da n pelanggaran. D an, b ertaqwalah k amu ke pada Allah, s esungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Departemen Agama RI, 2005: 206)
Ayat d iatas m enjelaskan b ahwa m anusia d alam h idup
memutuhkan pertolongan orang lain. Oleh karena itu sesama manusia
harus hidup saling tolong menolong dalam berbuat kebajikan.
2) QS. Al-Baqarah (2): 185 ʿiddata wa-li-tukabbirū llāha ʿalā mā hadākum wa-laʿallakum tashkurūn
…Allah m enghendaki ke mudahan bagimu, da n t idak m enghendaki kesukaran ba gimu. D an he ndaklah ka mu m encukupkan bi langannya dan he ndaklah ka mu m engagungkan A llah a tas pe tunjuk-Nya ya ng diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (Departemen Agama RI, 2005:54)
Ayat diatas menjelaskan bahwa dengan hidup saling bekerja sama
dan tolong menolong maka setiap kesusahan akan terasa lebih ringan.
Dan t ak l upa unt uk s elalu be rsyukur a tas s egala yang t elah A llah
berikan kepada hambanya.
c. Perintah Allah SWT untuk saling melindungi dalam keadaan susah
1) QS. Al-Quraisy (106): 4
ِۢﻑ ۡﻮَﺧ ۡ ﱢﻣ ﻢُﺎ َﻨَﻣﺍَﺍ َﻭ َﻉﻮُﺟ ﱢﻣ ﻢُﺎ َﻤَﻌۡﻁَﺃ ٓﻱِﻳﱠﻟٱ
٤
Yang t elah m emberi makanan ke pada m ereka u ntuk m enghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (Departemen A gama RI, 2005:1364)
Ayat d iatas me njelaskan b ahwa k ita h arus s aling me lindungi
apabila sesama muslim yang s edang me ngalami k eadaan s ulit. S ikap
tersebut sesuai dengan prinsip yang dipakai dalam asuransi syariah.
d. Perintah Allah SWT untuk bertawaqal dan optimis berusaha
1) QS. Al-taghaabun (64):11
ﺎﻢﻴِﻠَﻋ ٍﺍ ۡﻲَﺷ ﱢﻞُﻜِﺑ ُ ﱠﻟ ٱَﻭ ﺇ ُﻪَﺒۡﻠَﻣ ِﻭۡﺎ ََ ِ ﱠﻟ ﱠ ِﺑ ۢ ِﻣ ۡﻦَُ َﻣَﻭ ﻣِﱠﻟٱ ِﻥ ۡﺫِ ِﺑ ﱠ ِﻥ ٍﱠ َﺒﻴِﺼَﻣ ِﻣ َﺏٱَﻣ َﺃ ٓٱَﻣ
١
mā ʾaṣāba min muṣībatin ʾillā bi-ʾidhni llāhi wa-man yuʾmin bi-llāhi yahdi qalbahū wa-llāhu bi-kulli shayʾin ʿalīm
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin A llah; d an b arangsiapa yang b eriman k epada A llah n iscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Departemen Agama RI, 2005:1200)
Ayat diatas menjelaskan bahwa segala sesuatu d atangnya dari
Allah, te rmasuk mu sibah yang d atangnya a tas seizing A llah. Oleh
karena i tu m anusia h arus m empersiapkan m asa d epannya d engan
melakukan ha l-hal p ositif s eperti b erasuransi s ebagai be ntuk
perlindungan atas resiko yang mungkin akan terjadi di masa yang akan
datang.
2) QS. Luqman (31):34
ﺍَﺫٱﱠﻣ ﺎﱠ ۡ َﻧ ﻱِﺭ ۡﻭَﺗ ٱَﻣَﻭ ٱِﻡٱَﺣ ۡﺭَ ۡﻷٱ ﻲِﻓ ٱَﻣ ُﻢَﻠ ۡﻌََ َﻭ َﺚۡﻴَۖ ۡﻟٱ ُﻝﱢﺰَﻨَُ َﻭ ِﱠ َﻋٱﱠﺮﻟٱ ُﻢۡﻠِﻋ ُﻩَﻭﻨِﻋ َ ﱠﻟ ٱ ﱠﻥِﻥ
ُۢﺮﻴِﺒَﺧ ٌﻢﻴِﻠَﻋ َ ﱠﻟ ٱ ﱠﻥِﻥ ﺇُۚ ﻮُﻤَﺗ َ ۡﺭَﺃ ﱢﻱَﻳِﺑ ُۢﱠ ۡ َﻧ ﻱِﺭ ۡﻭَﺗ ٱَﻣَﻭ ٱﺍٗﻭَﺪ ُ ِﺮ ۡﻜَﺗ
٣
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok; dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah M aha M engetahui l agi M aha M engenal. ( Departemen A gama RI, 2005:856)
e. Penghargaan Allah S WT t erhadap pe rbuatan m ulia yang di lakukan
manusia
1) QS. Al-Baqarah (2): 261
َﱠ َﻠُﺒۢﻨُﺳ ﱢﻞُﻛ ﻲِﻓ َﻞِﺑٱَﻨَﺳ َﻊۡﺒَﺳ ِۡ َﺘَﺒۢﻧَﺃ ٍﱠ ﱠﺒَﺣ ِﻞَﺜَﻤَﻛ ِ ﱠﻟ ٱ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻲِﻓ ۡﻢُﺎ َﻟ َٰﻮ ۡﻣَﺃ َﻥﻮُْ ِ ﻨَُ َ َ ِﻳﱠﻟٱ ُﻞَﺜﱠﻣ
ٌﻢﻴِﻠَﻋ ٌﻊِﺳ َٰﻭ ُ ﱠﻟ ٱَﻭ ﺇُﺍٓٱَﺸََ َﻤِﻟ ُ ِﻌ َٰٰ َُ ُ ﱠﻟ ٱَﻭ ﻣَﱠﱠﺒَﺣ ُﱠ َ ْٱﱢﻣ
٢
mathalu lladhīna yunfiqūna ʾamwālahum fī sabīli llāhi ka-mathali ḥabbatin ʾanbatat sabʿa sanābila fī kulli sunbulatin miʾatu ḥabbatin wa-llāhu yuḍāʿifu li-man yashāʾu wa-llāhu wāsiʿun ʿalīm
Perumpamaan ( nafkah yang d ikeluarkan o leh) o rang-orang y ang menafkahkan ha rtanya di j alan A llah ad alah serupa de ngan s ebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah M aha Luas ( karuniaNya) l agi M aha M engetahui. ( Departemen Agama RI, 2005:82)
2. Hadist Nabi Muhammad saw
Beberapa hadist Nabi Muhammad saw. yang dapat dijadikan sebagai landasan
dari asuransi syariah diantaranya: (Ali, 2008:127)
a. Diriwayatkan dari Abu Musa ra, Rasulullah saw bersabda:
Seorang m ukmin t erhadap m ukmin y ang l ain adal ah s eperti sebuah bangunan dimana sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.
.
c. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw bersabda:
Seorang m uslim i tu ada lah be rsaudaradengan m uslim l ainnya. I a t idak boleh m endzalimi dan m enyusahkannya. B arang s iapa y ang mau memenuhi kebutuhan s audaranya, m aka A llah pun ak an be rkenan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan kepada s eorang m uslim, m aka A llah ak an melapangkan s alah s atu kesusahan di antara k esusahan-kesusahan di hari k iamat nant i. B arang siapa yang menutup keaiban seorang muslim, maka Allah akan menutup keaibannya di hari kiamat.
d. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda:
Tidak sempurna iman seseorang itu, sebelum dia mencintai saudaranya, atau baginda bersabda: Sebelum dia mencintai tetangganya, sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
3. Pendapat Para Ulama
Para ahli hukum Islam (fuqaha) m enyadari s epenuhnya b ahwa s tatus
hukum asuransi syariah belum pernah ditetapkan oleh pemikir hukum Islam di
jaman dahulu. Pemikiran mengenai asuransi muncul ketika terjadi akulturasi
budaya a ntara Islam dengan bud aya E ropa. N amun, bi la di cermati m elalui
kajian yang m endalam maka di temukan ba hwa di dalam a suransi t erdapat
maslahat sehingga pa ra a hli hukum Islam mengadopsi m anajemen a suransi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Berdasarkan h al t ersebut, p ara ah li h ukum Islam mendorong w arga
masyarakat Islam untuk m embuka pe rusahaan-perusahaan as uransi y ang
menggunakan pr insip s yariah. D orongan t ersebut s emakin kuat s esudah
muncul f atwa da n rekomendasi yang di keluarkan ol eh “ Muktamar E konomi
Islam” yang b erlangsung p ertama k ali d i M ekkah p ada t ahun 1 976.
Rekomendasi tersebut dikuatkan dalam pertemuan Majma Al-Fiqh Al-Islamy
menyerukan a gar w arga m asyarakat Islam seluruh duni a m enggunakan
asuransi ta’awun.
2.1.5. Prinsip-Prinsip Dalam Asuransi Syariah
Prinsip utama dalam asuransi syariah adalah ta’awanu ‘ala al birr wa
al-taqwa (tolong m enolonglah k amu s ekalian d alam k ebaikan d an t akwa) d an
al’ta’min (rasa aman). Prinsip ini menjadikan para anggota atau peserta asuransi
sebagai s ebuah k eluarga b esar yang s atu d engan yang l ainnya s aling m enjamin
dan menanggung resiko. Hal ini disebabkan transaksi yang dibuat dalam asuransi
takaful ad alah ak ad takafuli (saling m enanggung), buka n akad tabaduli (saling
menukar) yang selama ini digunakan oleh asuransi konvensional, yaitu pertukaran
pembayaran premi dan uang pertanggungan.
Sudarsono (2007; 115 -116) m enjelaskan t entang p rinsip-prinsip y ang
digunakan dalam asuransi syariah adalah sebagai berikut:
1. Sesama muslim harus saling bertanggung jawab. Kehidupan di antara sesama
muslim t erikat d alam s uatu k aidah yang s ama d alam m enegakkan n ilai-nilai
Islam oleh ka rena i tu, ke sulitan s eorang m uslim da lam ke hidupan m enjadi
tanggung j awab s esame m uslim. S ebagaimana disebutkan d i d alam f irman
Allah swt surat Ali Imran (3) ayat 103 yang berbunyi :
َ ﱠﻟَﻳَﻓ ٗﺍ ٓﺍَﻭۡﻋَﺃ ۡﻢُﺘﻨُﻛ ۡﺫِﻥ ۡﻢُﻜۡﻴَﻠَﻋ ِ ﱠﻟ ٱ َِ َﻤ ۡﻌِﻧ ْﺍﻭُﺮُﻛ ۡﺫٱَﻭ ﺇْﺍﻮُﻣﱠﺮَ َﺗ َ َﻭ ٱ ٗﻌﻴِﻤَﺟ ِ ﱠﻟ ٱ ِﻞۡﺒَﺤِﺑ ْﺍﻮُﻤِﺼَﺘ ۡﻋٱَﻭ
َﻚِﻟ َٰﻳ َﻛ ﻣٱَﺎ ۡﻨﱢﻣ ﻢُﻛَﻳَْ ﻧَﻳَﻓ ِﺭٱﱠﻨﻟٱ َ ﱢﻣ َ َﺮۡ ُﺣ ٱَ َﺷ ٰۡ َﻠَﻋ ۡﻢُﺘﻨُﻛَﻭ ٱٗﻧ َٰﻮ ۡﺧِﻥ ٓۦِﻪِﺘَﻤ ۡﻌِﻨِﺑ ﻢُﺘ ۡﺤَﺒ ۡﻣ َﻳَﻓ ۡﻢُﻜِﺑﻮُﻠُﻣ َ ۡﻴَﺑ
َﻥﻭُﻭَﺘۡﺎ َﺗ ۡﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ ۦِﻪِﺘََٰ ﺍَﺍ ۡﻢُﻜَﻟ ُ ﱠﻟ ٱ ُ ﱢﻴَﺒَُ
١
Artinya : 103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika ka mu da hulu (masa J ahiliyah) b ermusuh-musuhan, m aka Allah mempersatukan h atimu, l alu m enjadilah ka mu karena ni kmat A llah, or ang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan k amu d ari p adanya. D emikianlah A llah m enerangkan a yat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (Departemen Agama RI, 2005:120)
2. Sesama m uslim s aling b ekerja s ama at au b antu-membantu s eorang m uslim
akan be rlaku bi jak da lam ke hidupan, i a m erupakan ba gian yang t idak
terpisahkan da ri s istem ke hidupan m asyarakat. Oleh k arena i tu s eorang
muslim dituntut mampu merasakan dan memikirkan apa yang dirasakan dan
dipikirkan s audaranya. K eadaan i ni a kan menimbulkan s ikap s aling
membutuhkan antara sesame muslim dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Firman Allah dalam surat at-Taubah (9) ayat 1, yang berbunyi
َ ﻴِﻛِﺮ ۡﺸُﻤۡﻟٱ َ ﱢﻣ ﻢَﺗﻭَﺎ َٰﻋ َ َ ِﻳﱠﻟٱ ۡ َﻟِﻥ ٓۦِﻪِﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ِ ﱠﻟ ٱ َ ﱢﻣ ﺎ َﺍ ٓﺍَﺮَﺑ
١
barāʾatun mina llāhi wa-rasūlihī ʾilā lladhīna ʿāhadtum mina l-mushrikīn Artinya : 1. ( Inilah pe rnyataan) p emutusan hubu ngan d ari A llah da n R asul-Nya ( yang di hadapkan) ke pada or ang-orang m usyrikin yang ka mu ( kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) (Departemen Agama RI, 2005:364)
3. Sesama mu slim s aling melindungi p enderitaan satu s ama l ain. Hubungan
sesama muslim tersebut dapat diibaratkan suatu badan, yang apabila salah satu
anggota ba dan t erganggu a tau ke sakitan m aka s eluruh ba dan a kan ikut
merasakan. Maka saling tolong-menolong dan membantu menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam sistem kehidupan masyarakat muslim. Oleh karena itu
Allah berfirman dalam surat adh-Dhuha (93) ayat 9-10, yang berbunyi
ۡﺮَﺎ ْۡ َﺗ َﻼَﻓ َﻢﻴِﺘَﻴۡﻟٱ ٱﱠﻣَﻳَﻓ
٩
ۡﺮَﺎ ۡﻨَﺗ َﻼَﻓ َﻞِ ٓٱﱠﺮﻟٱ ٱﱠﻣَﺃَﻭ
wa-ʾammā s-sāʾila fa-lā tanhar
Artinya : 9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. 10. D an t erhadap or ang yang m inta-minta, j anganlah ka mu menghardiknya (Departemen Agama RI, 2005:1341)
2.1.6. Akad Dalam Asuransi Syariah
Secara u mum, ak ad yang ad a d alam k onsep asuransi s yariah m erupakan
akad tijarah dan j uga akad tabarru’. Akad tijarrah yang d ipakai ad alah ak ad
mudharabah, s edang ak ad tabarru’ yang di gunakan m erupakan hi bah. D alam
akad tijarah perusahaan a suransi Islam bertindak s ebagai mudharib yang
mengelola d ana d ari p eserta, s ementar p eserta b ertindak s ebagai shahibul m aal.
Sementara dalam akad tabarru’ peserta asuransi syariah memberikan hibah yang
digunakan untuk tolong-menolong peserta lain yang terkena musibah, sementara
perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah (Huda, 2010;181).
Huda, 2010: 182-184 m enjelaskan kons ep pr oduk a suransi s yariah da pat
menggunakan beberapa akad, diantaranya:
1) Akad Mudharabah
Mudharabah adalah ak ad kerjasama antara p elaksana proyek (mudharib)
dan pemilik modal (shahibul mal). Dengan keuntungan akan dibagi sesuai
dengan pe rjanjian a tau kesepakatan yang di buat ol eh ke dua b elah pi hak
atau lebih (Ali, 2008:40). Pelaksanaan konsep mudharabah dalam asuransi
syariah pada um umnya digunakan dalam m elakukan perhitungan surplus
underwriting, d alam p ersyaratan p embayaran m udharabah, f ormula
perhitungan m udharabah, da n j uga da lam t ata c ara pe mbayaran a suransi
2) Akad Wadiah
Wadiah berarti meninggalkan atau menjaga. Akad ini memiliki beberapa
landasan Islam, diantaranya adalah QS. An-Nisaa ayat 58 yang berbunyi:
”Sesungguhnya A llah m enyuruh k amu m enyampaikan am anat k epada
yang berhak menerimanya.” Akad wadiah yang digunakan dalam asuransi
syariah i ni ad alah wadiah y ad dham anah, dimana pi hak yang di titipkan
dana berhak untuk memanfaatkan dana tersebut. Penitipan dana dilakukan
dalam r ekening giro. D ana-dana yang t erkumpul da ri na sabah asuransi
syariah, yaitu p remi akan d ititipkan k epada p erusahaan asuransi s yariah
untuk kemudian dana tersebut dikelola oleh perusahaan asuransi syariah.
3) Akad Wakalah
Wakalah berarti p enyerahan, at au p endelegasian. D engan b egitu s ecara
ringkas da pat di katakan ba hwa w akalah m erupakan p elimpahan a tau
pendelegasian wewenang dari suatu pihak untuk dilaksanakan oleh pihak
lainnya. Adapun landasan Islam dari akad wakalah dalam dunia muamalah
adalah QS. al-Kahfi ayat 19, QS. Yusuf ayat 55, QS. al-Baqarah ayat 283,
dan Q S. al-Maaidah ayat 2 . S ementara H adist R asulullah S AW. yang
menjelaskan t entang wakalah disampaikan s ecara t egas d alam H adist
Riwayat M alik d alam k itab Al M uwatha yang be rbunyi: “ Rasulullah
mewakilkan k epada A bu R afi dan s eorang A nshar unt uk m engawinkan
(Kabul pe rnikahan N abi de ngan) maimunah”. Dari b erbagai l andasan
tersebut, m aka p ara u lama f ikih b ersepakat (ijma) b ahwa ak ad wakalah
syariah. D i da lam a suransi s yariah, kons ep wakalah banyak di pakai
dengan a danya kons ep pe masaran, di mana dunia a suransi s yariah
mendelegasikan b erbagai m acam i nformasi d an m anfaat m enggunakan
asuransi syariah melalui tenaga-tenaga pemasar mereka.
4) Akad Musyarakah
Musyarakah berarti perjanjian antara dua belah pihak ataupun lebih dalam
melaksanakan s uatu us aha t ertentu. A dapun l andasan Islam dari ak ad
musyarakah dalam muamalah adalah QS. An-Nisaa ayat 12 dan juga QS.
Shaad a yat 24. A dapun da lam h adist R asulullah S AW., l andasan Islam
musyarakah adalah Hadist Riwayat Abu Daud yang berbunyi: “Aku (Allah
SWT) merpakan pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah
satunya tidak mengkhianati yang lainnya.” Konsep asuransi syariah pada
dasarnya m erupakan k onsep musyarakah dimana t erdapat p erusahaan
asuransi yang m emiliki tenaga d an j uga k eahlian, s erta p eserta as uransi
syariah yang memiliki dana dan juga modal.
2.1.7. Kontribusi Peserta
Menurut Sula (2004:246), kontribusi (al-Musahamah) adalah suatu bentuk
kerja sama mutual di mana tiap-tiap peserta memberikan kontribusi dana kepada
suatu pe rusahaan da n peserta t ersebut be rhak m emperoleh kom pensasi a tas
kontribusinya tersebut berdasar besarnya saham (premi) yang ia miliki (bayarkan).
Menurut B illah ( 1999) dalam S ula ( 2004) kont ribusi (al m usahamah)
dalam p erjanjian takaful adalah pe rtimbangan ke uangan (al-‘iwad) dari b agian
pengelola. Perjanjian takaful dalam kerja sama mutual yang mana pertimbangan
dibutuhkan tidak hanya dari satu pihak, tapi kedua pihak sehingga pengelola juga
secara juga secara sama terikat dengan perjanjian tadi serta dalam ganti-rugi dan
keuntungan. K ewajiban penyelesaian pe rtimbangan d alam t ransaksi k erja s ama
mutual disahkan oleh Allah.
Ketika pol is di simpulkan, pe serta di anggap s ebagai de bitur ut ama da n
harus m enyelesaikan k ontribusi yang d isepakati k epada p engelola. Dalam
transaksi itu peserta berkewajiban membayar kontribusi secara teratur berdasarkan
syarat da n ke tentuan yang di nyatakan da lam s ertifikat. P olis takaful merupakan
perjanjian yang mengikat, oleh karena itu pemberlakuan pertimbangan dari kedua
pihak (peserta dan pengelola) m elalui pembayaran kont ribusi (oleh peserta) d an
penggantian r ugi ( oleh pengelola) adalah k ewajiban yang ha rus di penuhi ( Sula,
2004: 246-247).
Jika pe serta t idak d apat m embayar kont ribusi yang di sepakati pa da
waktunya, pe serta t idak bol eh di kenakan d enda a tau ke tentuan di kurangi
kontribusi y ang s udah di bayar. T api, p eserta ha rus di berikan w aktu yang
diperlukan untuk penyelesaian kontribusi yang belum dibayar dan pemberlakuan
polis ha rus di lanjutkan be rdasar s yarat da n ketentuan yang t erdapat da lam
sertifikat. Jika peserta gagal menyelesaikan utang kontribusi dalam periode yang
diberikan, polis tidak dapat dilanjutkan. Ketika polis dihentikan karena kegagalan
kontribusi oleh peserta, kontribusi yang telah dibayarkan tidak boleh dikurangi.
kepada pe serta de ngan p embagian ke untungan yang di buat a tas kont ribusi yang
dibayar setelah pengurangan biaya dikarenakan pengelola (Sula, 2004: 247-248).
Dalam Pernyataan Standart Akuntansi keuangan (PSAK) 108 paragraf 03,
Kontribusi peserta diakui sebagai bagian dari dana tabarru’ dalam dana peserta.
Dana p eserta t erdiri d ari d ana tabarru’, dana i nvestasi, ha sil i nvestasi, da n
cadangan surplus underwriting. Hal i ni be rbeda de ngan asuransi konv ensional
dimana kont ribusi pe serta ( premi) m erupakan p endapatan b agi p erusahaan
perusahaan a suransi, m engingat a kadnya a dalah j ual be li. S edangkan pa da
asuransi s yariah, kont ribusi pe serta m erupakan milik peserta s endiri, m engingat
para peserta memang bersedia berbagi risiko pada kalangan mereka sendiri.
2.1.8. Klaim
Klaim merupakan pengajuan hak yang dilakukan oleh tertanggung kepada
penanggung unt uk m endapatkan ha knya b erupa pe rtanggungan atas k erugian
berdasarkan pe rjanjian a tau a kad yang t elah di buat. D engan ka ta l ain, kl aim
asuransi adalah proses pengajuan oleh peserta asuransi untuk mendapatkan uang
pertanggungan s etelah p eserta m elakukan s eluruh k ewajibannya k epada
perusahaan a suransi be rupa pe nyelasaian pe mbayaran pr emi s esuai de ngan
kesepakatan sebelumnya (Huda dan Mustafa, 2009:349).
Menurut Sula ( 2004:259) kl aim a dalah a plikasi ol eh pe serta unt uk
memperoleh pe rtanggungan atas k erugian yang tersedia b erdasarkan p erjanjian.
Sedangkan, k laim ad alah p roses yang m ana p eserta d apat m emperoleh hak-hak
berdasar p erjanjian t ersebut. S emua u saha yang d iberikan yang di berikan unt uk
Oleh karena i tu, penting bagi pengelola asuransi s yariah unt uk m engatasi kl aim
secara efisien.
Dalam Fatwa N o. 21/ DSN-MUI/X/2001 juga m enjelaskan bahwa klaim
merupakan hak pe serta asuransi yang w ajib di berikan ol eh pe rusahaan asuransi
sesuai d engan k esepakatan d alam akad. P embayaran k laim o leh p erusahaan
asuransi sesuai dengan akad yang telah disepakati pada awal p erjanjian. J umlah
klaim te rsebut d apat berbeda s esuai d engan p remi yang t elah d ibayarkan o leh
peserta asuransi.
Menurut S oemitra ( 2009:284) ke tentuan kl aim da lam a suransi s yariah
adalah:
1. Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian
2. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan
3. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan
kewajiban perusahaan untuk memenuhinya.
4. Klaim at as ak ad tabarru’ merupakan h ak p eserta d an m erupakan k ewajiban
perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad.
Sumber pe mbayaran kl aim di peroleh da ri r ekening da na tabarru’. y aitu
rekening da na t olong-menolong d ari s eluruh p eserta, yang s ejak aw al s udah
diakadkan dengan ikhlas oleh peserta untuk keperluan saudara-saudaranya apabila
ada yang di takdirkan Allah m eninggal duni a atau m endapat m usibah k erugian
materi, kecelakaan, dan sebagainya (Sula, 2004:315).
Pembayaran klaim pada asuransi merupakan salah satu risiko perusahaan
wajib menyelesaikan proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien sesuai dengan
amanah yang d iterimanya, s ebagaimana f irman A llah SWT. da lam Q S.
Al-An-Faal(8) ayat 27
َﻥﻮُﻤَﻠ ۡﻌَﺗ ۡﻢُﺘﻧَﺃَﻭ ۡﻢُﻜِﺘَٰﻨ َٰﻣَﺃ ْﺍٓﻮُﻧﻮُﺨَﺗَﻭ َﻝﻮُﺳﱠﺮﻟٱَﻭ َ ﱠﻟ ٱ ْﺍﻮُﻧﻮُﺨَﺗ َ ْﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺍ َ َ ِﻳﱠﻟٱ ٱَﺎ ََ َﻳََٰٓ
٢
Yaa ai -yuhaal-ladziina aamanuu l aa t akhuunuullaha w arrasuula w atakhuunuu amaanaatikum wa-antum ta'lamuun(a)
Artinya : "Hai o rang-orang be riman, j anganlah ka mu, m enghianati A llah da n Rasul (Muhammad), dan juga janganlah kamu menghianati, amanat-amanat yang dipercayakan k epadamu, s edang ka mu m engetahui." – (Departemen A gama R I, 2005:350)
Ayat i ni m enerangkan b ahwa amanat-amanat yang d ipercaya j anganlah
dikhianati, karena amanat tersebut merupakan p erbuatan wajib. Oleh k arena itu,
setiap amanah wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (Ar-Rivai 2000 dalam
Huda 2009:349)
Pembayaran klaim pada asuransi syariah diambil dari dana tabarru’ semua
peserta. P erusahaan s ebagai m udharib w ajib m enyelesaikan p roses k laim s ecara
cepat, t epat, d an efisien sesuai d engan am anah yang d iterimanya. Secara u mum
jenis ke rugian da pat di golongkan m enjadi t iga, yaitu k erugian s eluruhnya (total
loss), k erugian sebagian ( partial l oss) dan kerugian p ihak k etiga (Sula,
2004:260).
Dalam menyelesaikan klaim berupa kerusakan atau kerugian, perusahaan
asuransi syariah mengacu pada akad kondisi dan kesepakatan yang tertulis dalam
polis, yaitu dengan dua pilihan; pertama, akan mengganti dengan uang tunai dan