• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tri Hermawan Andhi Wijayanto Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tri Hermawan Andhi Wijayanto Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBEDAAN

ABNORMAL RETURN

,

TRADING VOLUME

ACTIVITY

DAN

BID ASK SPREAD

SEBELUM DAN SESUDAH

PENGUMUMAN

RIGHT ISSUE

(Studi Kasus Perusahaan Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang

Terdaftar pada BEI Tahun 2011-2013

Tri Hermawan

hermawant95@yahoo.co.id

Andhi Wijayanto

andhi.wijayanto@gmail.com

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji reaksi pasar terhadap pengumuman right issue dengan

melihat ada tidaknya perbedaan abnormal return, trading volume activity, dan bid ask spread

sebelum dan sesudah pengumuman. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan anggota ISSI yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Sampel penelitian diambil berdasarkan teknik

purposive sampling. Total sampel yang digunakan 38 perusahaan dengan 39 peristiwa. Analisis

data menggunakan analisis Paired Sampel T Test menggunakan alat bantu SPSS. Simpulan dari

penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam abnormal return, trading volume activity maupun bid ask spread, antara sebelum maupun sesudah pengumuman right issue, yang berarti bahwa pengumuman right issue tidak memiliki kandungan informasi yang cukup kuat untuk mempengaruhi minat investor. Hal tersebut terjadi dimungkinkan karena informasi simetris yang diperoleh oleh sebagian besar investor.

Kata Kunci : Right Issue, Abnormal Return, Trading Volume Activity, Bid Ask Spread, Event Study, ISSI

The aim of this study is to verify the market reaction to the announcement of the rights issue by seeing whether there are differences of abnormal return, trading volume activity, and the bid-ask spread before and after the announcement of the company members are listed on the Stock Exchange ISSI 2011-2013. The population in this study is a member of ISSI which is listed on the Stock Exchange 2011-2013. The samples were taken by purposive sampling technique. Total sample used 38 companies with 39 events. The data analysis used Paired Samples T Test. In this analysis, the writer used SPSS as existing tools. The conclusions are there is no significant difference in the abnormal return, trading volume activity and bid ask spread, between before and after the announcement of the rights issue, it means that the rights issue announcement does not contain enough information to affect the interests of investors. This possibly happened because of the simmetric information obtained by most investors.

Key words : Right Issue, Abnormal Return, Trading Volume Activity, Bid Ask Spread, Event Study, ISSI

(2)

PENDAHULUAN

Menurut Susanto (2013:2), dewasa ini

perkembangan ekonomi syariah telah

tumbuh dan berkembang Hal ini juga berimplikasi pada berkembangnya pasar modal syariah yang merupakan bagian dari industri keuangan syariah. Salah satu indeks

pasar modal berbasis syariah yang

digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diterbitkan oleh Bapepam-LK sebagai regulator yang berwenang dan

bekerjasama dengan Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) pada 12 Mei 2011. Konstituen ISSI adalah seluruh saham yang tergabung dalam Daftar Efek Syariah (DES) dan tercatat di BEI

LPKS (2013:5), pasar modal syariah telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, dari peningkatan jumlah

anggota tiap tahun, kemudian nilai

kapitalisasi pasar Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) yang mengalami

peningkatan sebesar 4,35% pada tahun 2013 jika dibandingkan kapitalisasi pasar saham periode sebelumnya. Kapitalisasi pasar saham yang tergabung dalam ISSI per 30

Desember 2013 sebesar Rp 2.557,85 triliun atau 60,63% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham sebesar Rp 4.219,02 triliun. Melihat perkembangan yang konsisten dari tahun ke tahun, tentunya sangat menarik bagi investor. Oleh sebab itu, infomasi-informasi yang tersedia terkait saham-saham syariah dianggap penting, sehingga dapat bermanfaat sebagai pertimbangan dalam setiap keputusan-keputusan yang diambil guna memaksimalkan hasil yang akan dicapai (LPKS, 2013:53).

Menurut Samsul (2006:61), telah dipaparkan beberapa jenis informasi yang harus segera diumumkan kepada publik. Informasi tersebut berkaitan dengan

aksi-aksi perusahaan yang biasa disebut

corporate action, misalnya penggabungan

usaha (merger), pembagian dividen tunai

(cash dividend), right issue, pemecahan

saham (stock split), pembelian kembali

saham (stock repurchase/share buy back)

Menurut Yusuf dkk (2009:793),

pengumuman right issue merupakan salah

satu pengumuman yang dapat digunakan

untuk melihat reaksi pasar. Apabila

(3)

kandungan informasi penting, maka pasar

akan bereaksi terhadap pengumuman

tersebut, yang ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham. Reaksi ini dapat

diukur dengan menggunakan return sebagai

nilai perubahan harga atau menggunakan

abnormal return, selain dari harga saham dan abnormal return, sebagian besar studi empirik reaksi pasar sering menggunakan

pengaruh likuiditas saham dengan

menggunakan volume perdagangan dan bid

ask spread sebagai variabel penguji..

Penelitian yang dilakukan Johan

(2009:76), membuktikan bahwa

pengumuman right issue tidak memberikan

perbedan abnormal return antara periode

sebelum dan sesudah pengumuman. Hal yang sama ditemukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yaitu oleh Widaryanti (2006), Ardiana dan Susanti (2014), Yusuf dkk. (2009), Pratama dan Sudhiarta (2013), Johan (2009), Dewi dan Putra (2013).

Namun hal yang berbeda ditemukan oleh Ahkam dan Tawfiq (2013:8), bahwa untuk beberapa perusahaan, pengumuman

right issue membawa sinyal yang positif bagi investor, dimana hasil membuktikan

bahwa terdapat perbedaan abnormal return

yang signifikan selama masa pengumuman

right issue. Hal ini konsisten dengan penelitian yang sebelumnya Hartono (2009), Kabir dan Rooseboom (2002), Naidu dan Suresha (2012), Cotterell (2011). Ramesh dan Rajumesh (2014), Miglani (2011), H1 : Terdapat perbedaan abnormal

return sebelum dan sesudah

pengumuman right issue.

Penelitian yang dilakukan Yusuf dkk. (2009), yang menunjukkan bahwa tidak terdapatnya perbedaan volume perdagangan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman. Dalam hal ini berpendapat

bahwa pengumuman right issue tidak

mengandung kandungan informasi yang kuat sehingga pasar tidak bereaksi, hal ini konsisten dengan yang ditemukan Hartono (2009).

Namun hal yang berbeda ditemukan oleh Dewi dan Putra (2013:13), dalam

pengujian trading volume activity (TVA),

pengumuman right issue berpengaruh

signifikan terhadap volume perdagangan saham yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan volume perdagangan saham

(4)

issue. Hal ini konsisten dengan yang ditemukan Widaryanti (2006).

H2 : Terdapat perbedaan Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue

Menurut Sheehan dkk. dalam

Purwanto (2004:7), berpendapat bahwa terdapat asimetri informasi di antara investor

terhadap informasi right issue, sehingga

pasar akan bereaksi terhadap peristiwa right

issue. Reaksi tersebut dalam penelitian ini

dilihat dari besarnya perubahan bid-ask

spread. Bila terjadi reaksi terhadap peristiwa

right issue maka akan terjadi perubahan bid-ask spread. Bid-ask spread akan meningkat

setelah pengumuman right issu.

Menurut Yusuf dkk (2009),

membuktikan bahwa terdapat perbedaan

pada bid ask spread antara periode sebelum

dan sesudah pengumuman right issue.

Namun hal yang berbeda disampaikan oleh Purwanto, (2004) dalam penelitianya

bahwa dalam pengujian uji beda bid ask

spread dengan pengumuman right issue,

menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan antara spread sebelum dan

sesudah right issue. Temuan penelitian ini

memunculkan dugaan bahwa right issue

tidak mempunyai kandungan informasi yang

cukup, sehingga menyebabkan tidak

terjadinya reaksi oleh pelaku pasar.

H3: Terdapat perbedaan Bid Ask Spread

sebelum dan sesudah pengumuman right issue.

METODE PENELITIAN

Menurut Solikhin (2000:28), jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah menggunakan metode event study,

dalam hal ini event study.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua perusahaan yang masuk dalam anggota Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan metode purposive

sampling. Kriteria sampel penelitian ini secara lebih jelas akan dijabarkan dalam

(5)

Tabel 1. l

abel 1. Kriteria Sampel Penelitian

Kriteria Emiten Peristiwa

Perusahaan anggota Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode

tahun 2011-2013 yang melakukan right issue

57 61

Perusahaan yang memiliki data tidak lengkap selama periode pengamatan.

(15) (17)

Perusahaan yang melakukan kebijakan lain diluar right issue selama

periode pengamatan

(5) (5)

Total sampel perusahaan yang dapat digunakan dalam penelitian ini 38 39

Sumber : Data Sekunder Diolah, 2015 Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini dapat diperoleh

dari Indonesia Capital Market Directory

(ICMD), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

www.yahoofinance.com. Definisi

operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut.

1. Pengumuman Right Issue

Tanggal/saat pengumuman right issue

tanpa ada peristiwa lain yang diumumkan pada saat yang sama.

2. Periode Peristiwa (Event Period) Periode peristiwa merupakan jangka waktu yang digunakan untuk mengukur

dampak pengumuman right issue terhadap

beberapa variable, abnormal return,

aktivitas volume perdagangan dan bid ask

spread saham. Penentuan periode jendela 11 hari didasarkan pada penelitian terdahulu, yaitu Dewi dan Putra (2013), Yusuf dkk (2009) dan Johan (2009).

t-5 t=0 t+5

3. Actual Return Saham (Rit)

Menurut Hartono (2009:11), actual

return saham adalah selisih antara harga penutupan hari ini dengan harga penutupan hari sebelumnya, dibagi dengan harga

penutupan hari sebelumnya. Actual return

digunakan sebagai dasar penghitungan

return ekspektasi (return yang diharapkan).

(6)

4. Expected Return

Menurut Hartono (2009:11), return

indeks pasar adalah selisih antara indeks pasar penutupan hari ini dengan hari

sebelumnya dibagi dengan indeks pasar penutupan hari sebelumnya. Rumus:

5. Abnormal Return

Menurut Hartono (2009:11), abnormal

return adalah selisih antara actual return

saham dengan expected return. Dalam

menghitung abnormal return digunakan

market-adjusted model dimana expected return adalah besarnya return pasar hari tersebut.Rumus :

6. Volume Perdagangan Saham

Menurut Hartono, (2009:11) aktivitas volume perdagangan adalah banyaknya

jumlah saham yang diperdagangkan

dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

7. Bid Ask Spread

Menurut Purwanto (2004:74), bid-ask

spread merupakan spread pasar, yaitu selisih antara harga penawaran jual terendah

(lowest ask) atau biasa disebut sebagai offer price, dengan harga permintaan beli tertinggi (highest bid). Rumus:

Pengujian Hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

abnormal return, aktivitas volume

perdagangan dan bid ask spread saham

sebelum, saat dan sesudah pengumuman

right issue. Pengujian ini menggunakan

metode uji beda Paired Sample T-Test.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AAR SEBELUM 39 -,028 ,053 ,00018 ,015306 AAR SESUDAH 39 -,056 ,084 ,00229 ,023380 TVA SEBELUM 39 ,00000 ,51991 ,0285005 ,09366150 TVA SESUDAH 39 ,00000 ,03724 ,0042197 ,00806074 SPREAD SEBELUM 39 ,000 ,155 ,04687 ,032373 SPREAD SESUDAH 39 ,000 ,114 ,04244 ,026204

(7)

Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa

nilai rata-rata akumulasi abnormal return

sebelum dan sesudah pengumuman right

issue sebesar ,00018 dan ,00229. Kemudian untuk nilai rata-rata TVA sebelum dan

sesudah pengumuman right issue sebesar

,0285005 dan ,0042197. Sedangkan untuk nilai rata-rata spread sebelum dan sesudah

pengumuman right issue sebesar ,04687 dan

,04244.

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 deskriptif statistik..

Hasil Analisis Uji Beda

Pengujian dilakukan dengan paired

sampel t-test dan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Adapun hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Pengujian Abnormal Return

Paired Samples Test

Paired Differences T Df Sig.

(2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper KUMULATIF AAR KUMULATIF TVA KUMULATIF SPREAD ,002115 ,02428077 ,004436 ,026889 ,08971269 ,032645 004306 01436553 ,005227 -,010832 ,00480072 -,006146 ,006601 ,05336226 ,015018 ,491 ,690 ,849 38 38 38 ,626 ,099 ,401

Berdasarkan hasil tabel 3 hasil uji hipotesis 1 untuk rata akumulasi

rata-rata abnormal return saham sebelum dan

sesudah tanggal pengumuman right issue

menunjukkan nilai t hitung < t tabel yang didapat sebesar -0.491 < 2.024 dengan p value (Asymp. sig 2-tailed) sebesar 0.626

atau sebesar 62.6%. Dengan tingkat

signifikan a = 5% maka nilai sig 0.626 > 0.05, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.

Kemudian hipotesis 2 untuk rata-rata akumulasi aktivitas volume perdagangan

saham sebelum dan sesudah tanggal

pengumuman right issue menunjukkan nilai

thitung < ttabel yang didapat sebesar

1.690 < 2.024 dengan p value (Asymp. sig

2-tailed) sebesar 0,099 atau sebesar 9,9 %. Dengan tingkat signifikan a = 5% maka nilai sig 0,099>0,05, Sehingga Ho diterima

Serta hasil uji hipotesis ke 3 untuk

rata-rata akumulasi bid ask spread saham

sebelum dan sesudah tanggal pengumuman

right issue menunjukkan nilai t hitung < t tabel yang didapat sebesar 0.849 < 2.024

(8)

dengan p value(Asymp. sig 2-tailed) sebesar 0,401 atau sebesar 40,0%. Dengan tingkat

signifikan a = 5% maka nilai sig 0,401>0,05, sehingga Ho diterima.

Perilaku Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue

Tabel 6. Rata-rata harian Abnormal Return

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

H-5 39 -,00126 ,035866 ,005743 H-4 39 ,00336 ,052941 ,008477 H-3 39 -,00765 ,040951 ,006557 H-2 39 -,00373 ,068760 ,011010 H-1 39 ,00349 ,033861 ,005422 H0 39 -,01024 ,027209 ,004357 H+1 39 -,0014 ,04268 ,00683 H+2 39 ,00117 ,034159 ,005470 H+3 39 ,00572 ,054417 ,008714 H+4 39 ,0052 ,04106 ,00657 H+5 39 ,00042 ,031535 ,005050

Berdasarkan tabel 6 rata-rata

abnormal return saham mengalami penurunan cukup tajam sehari menjelang

peristiwa pengumuman right issue (Ht-1)

yaitu dari titik 3,5 % menuju titik -10 %(Ht=0). Tetapi setelah pengumuman right

issue terjadi kenaikan yang relatif tinggi

hingga mencapai titik 5,7% (Ht+3).

Kemudian dapat dijelaskan hari-hari dimana

terdapat abnormal return yang negatif,

tercatat penurunan cukup tajam yaitu pada Ht-5, Ht-3, Ht-2 dan pada hari pengumuman H0 serta berlanjut pada Ht+1.

Namun demikian dari hasil akhir

akumulasi rata-rata abnormal return saham

sebelum dan sesudah tanggal pengumuman

right issue menunjukkan nilai t hitung < t tabel yang didapat sebesar -0.491 < 2.024 dengan p value (Asymp. sig 2-tailed) sebesar

0.626 atau sebesar 62.6%. Dengan tingkat signifikan a = 5% maka nilai sig 0.626 > 0.05, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis dengan tingkat signifikan 5%

tersebut membuktikan bahwa abnormal

(9)

pengumuman right issue tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 mendukung dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh. Widaryanti (2006),

membuktikan bahwa tidak terdapat

perbedaan rata-rata abnormal return

sebelum maupun sesudah pengumuman

right issue. Dimana Hasil analisis ini memperkuat dugaan bahwa kemungkinan

informasi pengumuman right issue tidak

mempunyai kandungan informasi yang cukup untuk mempengaruhi preferensi

investor dalam pembuatan keputusan

investasinya. Hasil yang sama juga

didokumentasikan oleh Ardiana dan Susanti (2014), Yusuf dkk (2009), Pratama dan Sudhiarta (2013), Johan (2009), Dewi dan Putra (2013).

Perilaku Rata-rata TVA Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue

Tabel 7. Rata-rata harian Trading Volume Activity

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

H-5 39 ,0411133003 ,21329450086 ,03415445464 H-4 39 ,0210122905 ,07762291688 ,01242961437 H-3 39 ,0132426210 ,03673078205 ,00588163232 H-2 39 ,0367050321 ,12935924211 ,02071405662 H-1 39 ,0303085454 ,08608039775 ,01378389517 H-0 39 ,0036358195 ,00828354996 ,00132642956 H+1 39 ,0028321972 ,00431659731 ,00069120876 H+2 39 ,0039128546 ,00663160129 ,00106190607 H+3 39 ,0035961546 ,00699986935 ,00112087616 H+4 39 ,0059096744 ,01760233635 ,00281862962 H+5 39 ,0045448692 ,01097867888 ,00175799558

Dari tabel 7 tampak bahwa hari-hari

menjelang tanggal right issue cenderung

mengalami peningkatan yaitu puncaknya

pada Ht-2 sebesar 0,36% dan mengalami

penurunan pada hari-hari sesudah tanggal

pengumuman right issue cenderung

puncaknya pada Ht+1 yaitu sebesar 0,03%.

Walaupun demikian, secara kumulatif

rata-rata trading volume activity hari-hari

sebelum dan sesudah tanggal pengumuman

right issue menunjukkan perubahan yang tidak signifikan, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,099 > 0,05, yang berarti HO diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

hasil penelitian ini mendukung dari

(10)

Yusuf dkk. (2009:907), yang

membuktikan bahwa tidak terdapat

perbedaan volume perdagangan yang

signifikan sebelum dan sesudah

pengumuman. Dalam hal ini dimungkinkan

bahwa pengumuman right issue tidak

mengandung kandungan informasi yang kuat sehingga pasar tidak bereaksi.

Dari hasil pengujian tersebut mengindikasikan informasi yang diterima investor sudah bersifat simetris, sehingga menyebabkan adanya kesamaan terhadap tingkat ekspektasi akan return saham. Tingkat ekspektasi yang sama tersebut

dapat mengindikasikan tidak adanya

peningkatan terhadap volume perdagangan saham antara periode sebelum dan

sesudah pengumuman right issue. Kondisi

tersebut mengindikasikan bahwa

pengumuman right issue tidak dapat

mempengaruhi jumlah pemegang saham yang ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan volume perdagangan saham

sesudah pengumuman right issue. Hal yang

sama disampaikn oleh Widaryanti (2006), Naidu dan Suresha (2012).

Perilaku Rata-rata Bid Ask Spread Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue

Tabel 8. Rata-rata harian Bid Ask Spread

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

H5 39 ,0405054 ,05932215 ,00949915 H4 39 ,0393470 ,03215448 ,00514884 H3 39 ,0410846 ,04582640 ,00733810 H2 39 ,0579307 ,07016202 ,01123491 H1 39 ,0450292 ,04287165 ,00686496 H0 39 ,0270443 ,02613928 ,00418563 H1 39 ,0441137 ,04186447 ,00670368 H2 39 ,0467226 ,03453015 ,00552925 H3 39 ,0509542 ,04578495 ,00733146 H4 39 ,0446477 ,04781517 ,00765656 H5 39 ,0436861 ,05448722 ,00872494

Dari tabel 8 tampak bahwa sehari

menjelang tanggal pengumuman right issue

mengalami penurunan yang cukup tajam

yaitu pada Ht-1 sebesar 0,45% menuju titik

Ht=0 sebesar 0,27%. Walaupun demikian,

secara kumulatif rata-rata spead hari-hari

(11)

right issue menunjukkan perubahan yang tidak signifikan, dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,401>0,05 yang berarti Ho

diterima.

Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini

mendukung dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purwanto (2004), yang

mengatakan bahwa pengujian uji beda bid

ask spread sebelum dan sesudah

pengumuman right issue, menunjukkan

tidak terdapat perbedaan antara spread

sebelum dan sesudah right issue. Temuan

penelitian ini memunculkan dugaan bahwa

right issue tidak mempunyai kandungan

informasi yang cukup sehingga

menyebabkan tidak terjadinya reaksi oleh pelaku pasar.

Hal ini mengindikasikan bahwa informasi tentang pengumuman right issue kemungkinan telah simetris, maka tidak

akan berpengaruh terhadap penurunan

maupun peningkatan aktivitas volume

perdagangan saham yang dapat

menyebabkan penyimpitan maupun

pelebaran spread (Purwanto, 2004).

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kumulatif rata-rata abnormal return sebelum

dan sesudah pengumuman right issue.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

rata-rata trading volume activy sebelum dan

sesudah pengumuman right issue.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak

terdapat perbedaan bid ask spread sebelum

dan sesudah pengumuman right issue

Saran yang dapat direkomendasikan antara lain: bagi akademisi, dapat dijadikan sebagai sebuah tambahan referensi buku bacaan yang ada di perputakaan. Penelitian

selanjutnya disarankan untuk dapat

menambahkan variabel pengukuran yang lain dan memperluas sampel penelitian agar

diperoleh hasil yang lebih objektif.

Kemudian saran untuk perusahaan dari hasil penelitian ini, agar bisa lebih menyampaikan informasi yang lebih jelas dan detail kepada

(12)

memaksimalkan tujuan aksi korporasi yang dilakukan. Serta bagi investor, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi tambahan yang digunakan sebagai

bahan pertimbangan investor dalam

melakukan keputusan investasi di pasar modal dengan memperhatikan bagaimana kinerja suatu perusahaan yang tercermin pada reaksi pasar yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Ahkam, Sharif Nurul., and Tawfiq Mostafa. 2013. Studying Market Reaction to Right Share Offers in Bangladesh.

Proceedings of 3rd Global Accounting, Finance and Economics Conference 5 - 7 May, 2013, Rydges Melbourne, Australia, ISBN: 978-1-922069-23-8.

Ardiana, Agus dan Susanti, Putu Adi. 2014. “Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Right Issue Pada Perusahaan Warrant Issuer dan Non Warrant Issuer”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana No 9.1 (2014): 221-236 ISSN 2302-8556.

Dewi, Ni Putu Sentia dan Putra, I Nyoman

Wijana Asmara. 2013, Pengaruh

Pengumuman Right Issue Pada

Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham. Jurnal Akuntansi Udayana, No 3.3 :163-178 ISSN: 2302-8556.

Hartono. 2009. Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap Kenerja Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Akmenika, Vol. 4,

Oktober 2009.

Indonoseia Stock Exchange. 2011.

Indonesian Capital Market Directory.

Jakarta. Akses tanggal 23 Januari

2015. Tersedia pada

http://www.idx.co.id.

--- -.2012. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. Akses tanggal 23

Januari 2015. Tersedia pada

http://www.idx.co.id.

--- -.2013. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. Akses tanggal 23

Januari 2015. Tersedia pada

http://www.idx.co.id.

Johan, Rina Selva. 2009. Pengaruh Right

Issue Terhadap Risiko dan Return

Saham (Studi pada Bursa Efek Indonesia). Pekbis Jurnal, 1(2): h:66-78.

Jogiyanto H.M. 2010. Teori Portofolio dan

Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

--- -. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedelapan Yogyakarta: BPFE.

Rooseboom, Peter and. Rezaul Kabir. 2002. Can The Stock Market Anticipate

Future Operating Performance?

(13)

Erim Report Series Research In Management Journal Of Economic Literature, 102, Pp: 1-42.

Malhotra, Madhuri., M. Thenmozhi., and Arun Kumar Gopalaswamy. 2012. Liquidity Changes Around Bonus And

Rights Issue Announcements:

Evidence from Manufacturing and

Service Sectors in India. Munich

Personal RePEc Archive, 41216 , pp: 28-33.

Miglani, Pooja. 2011. An Empirical

Analysis Of Impact Of Right Issues On Shareholders Returns Of Indian

Listed Companies. International

Refereed Research Journal, Journal of Arts, Science & Commerce, 2(4), pp: 169-176.

Naidu, Gajendra and Suresha B. 2012. An Empirical Study on Announcement Effect of Right Issue on Share Price Volatility and Liquidity and Its Impact

on Market Wealth Creation of

Informed Investor in Bangalore with Special Reference to CNX Nifty Stock

of NSE. International Journal of

Multidisciplinary Management Studies. Vol.2 No.7.

Perkembangan Laporan Keuangan Syariah. Tersedia pada http:// www.ojk.co.id. Pratama, I Gede Surya dan Sudhiarta, Gede

Mertha. 2013. Analisis Perbandingan

Abnormal Return Saham Sebelum Dan

Sesudah Pengumuman Right Issue.

Jurnal FEB Udayana.Bali.

Purwanto, Agus. 2004. Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan

Varian Return Terhadap Bid-Ask

Spread Pada Masa Sebelum dan

Sesudah Right Issue di Bursa Efek

Jakarta Periode 2000-2002. Jurnal

Akuntansi & Auditing, 1(1): h:66-82. Prabowo, Dimas. 2013. Analisis Pengaruh

Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Jumlah Uang

Beredar (JUB) Terhadap Indeks

Syariah yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)”.

Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Rajumesh, S. and S. Ramesh. 2014. Information Content Of Right Issue Announcement. Research Journal of Finance and Accounting . University Of Science and Technology.

Ratnaningrum, 2008,” Pengaruh Right Issue

Terhadap Likuiditas Saham”, Jurnal STIE Trianandra Kariasura.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal &

Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Widaryanti. 2006. Perbedaan Antara

Sebelum dan Sesudah Pengumuman

Right Issue Terhadap Abnormal

Return dan Trading Volume Activity pada Perusahaan Publik di Bursa Efek

Jakarta. Fokus Ekonomi, Vol. 1 No. 1 :

38 46.

Yusuf, Sri Dewi, Atim Djazuli, H.M. Harry

Susanto. 2009. Analisis Reaksi

(14)

Issue di Bursa Efek Jakarta (Suatu

Pengamatan pada Return, Abnormal

Return, Aktivitas Volume

Perdagangan, Bid-Ask Spread Saham).

Wacana, 12(4): h:792-814.

Yahoo Finance Indonesia. 2011. Hitorical Price. Akses pada tanggal 23 januari

2015. Tersedia pada

http://www.finance.yahoo.com.

--- -. 2012. Akses pada tanggal 23 januari 2015. Hitorical Price. Tersedia pada http://www.finance.yahoo.com.

--- -. 2013. Akses pada tanggal 23 januari 2015. Hitorical Price. Tersedia pada http://www.finance.yahoo.com.

Gambar

Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa  nilai  rata-rata  akumulasi  abnormal  return  sebelum  dan  sesudah  pengumuman  right
Tabel 6.  Rata-rata harian Abnormal Return

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan kemajuan teknologi yang berjalan, dikembangkan pula sistem yang dapat meniru proses pemikiran dan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah yang lebih

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil uji wilcoxon terhadap rata rata trading volume activity (TVA), pada periode

1) Berdasarkan teori dan hasil penelitian, pegawai yang ingin memperoleh pengembangan karir khususnya di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar, sebaiknya

Kemudian klik Step by step Mail Merge Wizard …Klik Next : Starting document , Klik Next : Select recipients , recipients adalah data yang akan kita masukkan ke dokumen yaitu surat

GAMBARAN STATUS GIZI PADA BALITA BERDASARKAN POLA ASUH IBU DI DESA TLILIR KECAMATAN.. TLOGOMULYO

Minimal Diploma III di bidang Ilmu yang relevan dengan tugas jabatan Jabata.n pelaksana Penguji terdir-i atas:. Penyiap Bahan Rencana Keia dan Anggaran Kementerian /

Bersihan urea nitrogen dalam darah dapat pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis ditingkatkan salah satunya dengan melakukan exercise intradialisis pada

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada harga saham syariah, abnormal return dan trading volume activity