• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA Studi Kasus Pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA Studi Kasus Pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA,

MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI

SMA

Studi Kasus Pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh :

Mateus Allan Septian

NIM: 011334077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

MOTTO

Where There`s a Will There`s a Way

(Priyo)

Berusalah untuk Jadi yang Terbaik, Tetapi

Janganlah Berfikir Dirimu yang Terbaik

Skripsi ini kupersembahkan

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 September2007

(7)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA,

MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI

SMA

Studi Kasus Pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul

Mateus Allan Septian Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara prestasi belajar dan minat memilih jurusan di SMA; (2) hubungan antara motivasi belajar dan minat memilih jurusan di SMA; (3) hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat memilih jurusan di SMA; dan (4) hubungan prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dan minat memilih jurusan di SMA.

Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada bulan Febuari 2007. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 105 siswa. Sampel penelitian berjumlah 90 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan regresi ganda dengan menggunakan taraf signifikansiα= 0,05.

(8)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN STUDENT`S LEARNING

ACHIEVEMENT, LEARNING MOTIVATION, LEVEL OF

PARENT`S EDUCATION AND STUDENT`S INTEREST IN

CHOOSING THE DEPARTMENT IN SENIOR HIGH SCHOOL

A Cases Study at Pangudi Luhur Senior High School in Sedayu Bantul Regency

Mateus Allan Septian Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aims of this research are to know the correlation between (1) student’s learning achievement and the interest of choosing the department; (2) student’s learning motivation and the interest of choosing the department; (3) level of parent’s education and the interest of choosing the department in senior high school and (4) student’s learning achievement, student’s learning motivation, level of parent’s education and the interest of choosing the department in senior high school.

This research done at Pangudi Luhur Senior High School in Sedayu Bantul Regency in February 2007. The technique of data collection were interview, documentation, and questionnaire. The populations of this research were 90 students. The technique of taking the sample was proportional random sampling. The techniques of data analysis were Product Moment Correlation and Double Regression.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena skripsi ini telah

selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan

berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. F.X Muhadi M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik

dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd. yang telah banyak meluangkan

waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk

kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Markoes Padmonegoro selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi

Luhur Sedayu Bantul yang telahmemberikan ijin untuk dapat melakukan

penelitian.

6. Ibu Ch. Sri Purwaningsih selaku guru SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul

(10)

7. Kedua orang tuaku yang dengan sabar memberikan dorongan, nasehat dan

selalu berdoa untuk penulis.

8. Kakakku Mbak Dian, Mas Ferry dan Adikku Vica yang telah memberikan

semangat dalam penulisan skripsi ini

9. Teman-teman Sangkuriang Arie”Teklek”, Anton “Burket”, Beni “Bendot”,

Eka “Colly”, Ciptadi “Cip-cip”, Diar “Beda”, Anry “Contrek”, Heru

“Kompos”,Yuda “Gudel”, Yosep adi ”Sardjoe”, Sigit “Wewek”, joko

“Shutur”, Wawan “A”, Dwi “Dwek”, Taryono “Kentir”, Andre “Romo”,

Danang “Brindil”, Remon, Satya kalian adalah saudara-saudara aku.

10. Temanku Shutur dan Satya makasih motornya, kapan-kapan aku pinjam

lagi…

11. Temanku Andre makasih komputer dan semuanya, Semangat Dre...

12. Temanku Onel, Ayo kita mancing lagi....

13. Teman-teman angkatan 2001 dan semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

baik secara langsung maupun tidak langsung yang berarti dalam penulisan

skripsi ini.

Semoga semua kebaikan dan bantuannya mendapat imbalan yang sepantasnya

dari Tuhan Yang Maha Kasih.

Yogyakarta, 20 Oktober 2007

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Minat ... 7

(12)

3. Motivasi belajar ... 11

4. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 13

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 14

C. Kerangka Berfikir ... 15

1. Hubungan antara Prestasi belajar siswa dengan Minat siswa memilih Jurusan di SMU ... 15

2. Hubungan antara Motivasi belajar dengan minat memilih Jurusan di SMU ... 16

3. Hubungan antara Tingkat Pendidikan orang Tua dengan minat memilih Jurusan di SMU ... 17

D. Paradigma Penelitian ... 18

E. Hipotesis Penelitian ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 20

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

C. Populasi dan Sampel ... 20

1. Populasi Penelitian ... 20

2. Sampel Penelitian ... 21

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 21

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 22

1. Variabel Penelitian ... 22

2. Kategori kecenderungan variabel ... 23

(13)

E. Teknik Pengumpulan Data ... 26

F. Pengujian Instrumen Penelitian ... 27

1. Pengujian kesahihan (Validitas kuesioner) ... 27

2. Pengujian keandalan (Realibilitas Kuesioner) ... 30

G. Teknik Analisis Data ... 32

1. Pengujian Noramalitas dan Uji Linearitas ... 32

a. Uji Normalitas ... 32

b. Uji Linearitas ... 33

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah ... 39

B. Visi dan Misi ... 39

C. Sejarah Berdirinya Sekolah ... 40

D. Keadaan Siswa ... 41

E. Kepala Sekolah ... 41

F. Guru dan Karyawan ... 42

G. Sarana Prasarana dan Fasilitas Sekolah ... 44

H. Kurikulum ... 45

I. Majelis Sekolah / Dewan Sekolah ... 46

J. Hubungan Antara Sekolah Dengan Masyarakat ... 47

K. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan ... 47

(14)

a. Prestasi Belajar Siswa ... 49

b. Motivasi Belajar Siswa ... 50

c. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 51

d. Minat Memilih Jurusan di SMA ... 52

B. Pengujian Prasyaratan Penelitian ... 53

1. Uji Normalitas ... 54

2. Uji Linearitas ... 55

C. Pengujian Hipotesis ... 56

1. Hipotesis Pertama (Hubungan Prestasi Belajar Siswa Dengan Minat Siswa memilih Jurusan di SMA) ... 57

2. Hipotesis Kedua (Hubungan Motivasi Belajar Dengan Minat Siswa Memilih Jurusan di SMA) ... 58

3. Hipotesis ketiga (Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Minat Siswa memilih Jurusan di SMA) ... 58

4. Hipotesis keempat (Hubungan Prestasi Belajar Siswa, Motivasi belajar Siswa, dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Minat Siswa Memilih Jurusan di SMA) ... 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

1. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Minat Memilih Jurusan di SMA ... 61

2. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Memilih Jurusan di SMA... 63

(15)

Minat Memilih Jurusan di SMA. ... 64

4. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa, Motivasi Belajar Siswa, dan Tingkat Pendidikan orang Tua dengan Minat Memilih Jurusan di SMA ... 66

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Keterbatasan Penelitian ... 69

C. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori kecenderungan variabel ... 23

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner ... 26

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Untuk motivasi belajar siswa ... 28

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Untuk minat memilih jurusan di SMA. 29 Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 31

Tabel 4.1 Rincian jumlah siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 41

Tabel 4.2 Guru dan Karyawan ... 42

Tabel 5.1 Intepretasi Penilaian prestasi belajar siswa ... 50

Tabel 5.2 Intepretasi Penilaian Motivasi Belajar Siswa... 50

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Orang Tua 51 Tabel 5.4 Data Penelitian tentang Minat Siswa Memilih Jurusan di SMA ... 52

Tabel 5.5 Intepretasi Penilaian Minat memilih Jurusan di SMA ... 53

Tabel 5.6 Uji Normalitas variabel penelitian ... 54

Tabel 5.7 Pengujian Linearitas... 56

Tabel 5.8 Hasil korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat ... 57

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 75

Lampiran 2 Data Prapenelitian ... 82

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 88

Lampiran 4 Data Induk Penelitian ... 91

Lampiran 5 Deskripsi Data ... 100

Lampiran 6 Normalitas dan Linearitas ... 111

Lampiran 7 Analisis Korelasi dan Regresi ... 113

Lampiran 8 Tabel r... 115

Lampiran 9 Tabel F ... 117

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan mutlak untuk

utamakan di dalam kehidupan sekarang ini. Hal ini disebabkan karena

pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai masa depan bagi

seseorang. Masa depan tergantung pada pendidikan yang telah ditempuhnya.

Dengan pendidikan, orang akan mengalami banyak perubahan dan juga akan

dihargai didalam hidupnya.

Pada sekolah menengah, pelaksanaan program pengajaran khusus biasanya

dikenal dengan nama penjurusan, dimana penjurusan merupakan salah satu

faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Kesempatan yang

baik bagi siswa kadang akan hilang karena kekurangan tepatan dalam memilih

dan menentukan jurusan. Jurusan itu sendiri merupakan suatu proses

penempatan dalam memilih program pengajaran siswa.

Dengan adanya tawaran pengkhususan program studi banyak siswa-siswi

SMA yang masih bingung untuk memilih jurusan yang ditawarkan sekolah.

Ada yang memilih untuk meneruskan ke jurusan Ilmu Alam (IPA) dan jurusan

Ilmu Sosial (IPS). Mereka juga memperhitungkan prospek lulusan, juga

kemampuan atau nilai yang diperoleh pada mata pelajaran yang diajarkan

(19)

dapat menentukan masa depan sendiri serta dapat mengukur tingkat

kemampuan pada dirinya.

Mereka senang untuk memilih atau masuk jurusan Ilmu Alam karena

dipandang sebagai golongan yang pintar dan beranggapan mempunyai

prospek jurusan yang luas diperguruan tinggi. Sebagian besar dari mereka

memilih jurusan Ilmu sosial hanya menghindari pelajaran hitungan di jurusan

IPA yang terlalu berat dan kebanyakan memilih jurusan ini karena dianggap

lebih santai dan tidak terlalu banyak hitungan.

Tujuan pendidikan pada jenjang sekolah menengah seringkali dipahami

sebagai penyiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Lembaga-lembaga pendidikan yang ada saat ini banyak menekankan

pentingnya penampilan belajar yang baik, persaingan hasil baik dalam

menempuh tes, pengetahuan maupun tes kemampuan. Para siswa dituntut

menyadari akan hal itu.

Pada saat siswa duduk di kelas 1 (satu) SMA mereka akan dihadapkan

pada pilihan jurusan di kelas 2 (dua) nanti. Jurusan yang dipilih siswa

dipengaruhi oleh prestasi belajarnya, semakin baik prestasi belajar siswa maka

jurusan yang menjadi pilihan siswa akan dapat dicapai. Jurusan yang dipilih

juga akan mempengaruhi kelanjutan studi siswa, maupun masa depan siswa

sendiri. Maka ketika siswa duduk dibangku kelas 2 SMA menjadi masa

persiapan yang sangat penting, artinya siswa dituntut untuk meraih prestasi

yang baik untuk dapat menentukan. Pilihan jurusan sesuai dengan yang

(20)

Namun pada akhirnya saat siswa hendak mengambil keputusannya

terhadap minat studi lanjutnya, mereka harus mempertimbangkan

(Winkel,1984:31).

1. Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan

kemampuan finansialnya.

2. Tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga.

Dipilihnya prestasi belajar siswa didasarkan pada pertimbangan bahwa

prestasi belajar siswa selama ini dijadikan sebagai suatu ukuran kemampuan

seseorang terhadap bidang tertentu, sehingga prestasi belajar siswa

diperkirakan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa dalam

menentukan pilihan jurusan.

Dipilihnya motivasi belajar siswa didasarkan pada pertimbangan bahwa

motivasi merupakan pendorong bagi setiap siswa untuk bersedia melakukan

kegiatan demi pencapaian tujuan, sehingga motivasi belajar siswa

diperkirakan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa dalam

menentukan pilihan jurusan.

Dipilihnya tingkat pendidikan orang tua didasarkan pada pertimbangan

bahwa kemampuan orang tua dalam bidang akademik akan memberikan

masukan positif terhadap siswa, sehingga tingkat pendidikan orang tua

diperkirakan berpengaruh terhadap pembentukan siswa dalam menentukan

pilihan jurusan.

Dari penjelasan di atas penulis ingin mengadakan penelitian mengenai

(21)

Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Minat Siswa Memilih Jurusan

di SMA”

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan mengenai hubungan

antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan

orang tua terhadap minat siswa memilih jurusan di SMA.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat

siswa memilih jurusan di SMA?

2. Apakah ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan minat

siswa memilih jurusan di SMA?

3. Apakah ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan

minat siswa memilih jurusan di SMA?

4. Apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa, motivasi

belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa

(22)

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian yang

dilakukan yaitu:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara prestasi belajar

siswa dengan minat siswa memilih jurusan di SMA.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara motivasi belajar

siswa dengan minat siswa memilih jurusan di SMA.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara tingkat

pendidikan orang tua dengan minat siswa memilih jurusan di SMA.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara prestasi belajar

siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan

minat siswa memilih jurusan di SMA.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Sebagai suatu gambaran dan pertimbangan dalam menentukan pilihan

jurusan, sehingga dalam memilih jurusan siswa lebih mempertimbangkan

kemampuannya.

2. Bagi Sekolah

Sebagai gambaran dalam melakukan penjurusan hendaknya dapat

(23)

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan wawasan dan

pengetahuan penulis serta sebagai bahan perbandingan antara teori yang

didapat dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekolah.

4. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

informasi bagi pembaca.

5. Bagi Universitas

Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut dan juga dijadikan

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Minat

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu

pilihan pada seseorang, selain itu minat merupakan satu faktor psikologis

yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang.

Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan disertai minat sebelumnya

pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka

yang tidak berminat sebelumnya.

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi,

perpaduan, dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut dan

kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu.

Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu

pekerjaan atau jabatan. Maka dari itu setiap orang seyogyanya harus

memahami minat-minatnya sendiri agar mereka dapat membuat

perencanaan dan keputuasan secara tepat ( Dewa Ketut Sukardi, 1988:62)

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan

dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri

(25)

Menurut W.S Winkel (1983:30) minat adalah kecenderungan yang

agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut.

Menurut Bernard dikuti dari Sardiman AM ( 1986 : 76) minat

timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melaiinkan timbul akibat dari

partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi

minat akan selalu berkait soal kebutuhan atau keinginan.

Minat adalah gejala kejiwaan yang berhubungan dengan sikap

subjek terhadap objek. Jadi minat itu sendiri adalah suatu sikap subjek

terhadap objek atas dasar adanya kebutuhan dan kemungkinan

terpenuhinya kebutuhan itu. Minat dan kelakuan mempunyai hubungan

yang langsung, semua kelakuan ditentukan oleh minat. Jika seorang murid

memiliki rasa ingin belajar ia akan cepat dapat mengerti dan

mengingatnya. Minat bukanlah merupakan sesuatu yang dimiliki

seseorang begitu saja melaikan merupakan sesuatu yang dapat

dikembangkan. Minat selalu diikuti dengan harapan setelah lulus nantinya,

yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan stimulus pada saat ini.

Dalam buku bimbingan dan konseling ( Dewa Ketut Sukardi,

1988:63 ) ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat yaitu:

a) Minat yang diekspresikan /Expressed Interest

Yaitu seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan

kata tertentu.

(26)

Yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata

tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam

suatu tindakan.

c) Minat yang diinventarisasakan /Inventoried Interest

Yaitu seseorang dapat diukur minatnya dengan menjawab terhadap

sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok

aktivitas tertentu.

Pada dasarnya, seseorang yang mempunyai minat yang tinggi

kebanyakan akan mencapai hasil yang maksimal. Hal tersebut disebabkan

terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Faktor–faktor yang

mempengarui minat dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu (Kartini

Kartono, 1985 : 62-67):

a. Sebab endogen (dari dalam diri sendiri)

1) Biologis, misalnya kesehatan, cacat badan.

2) Psikologis, misalnya kecerdasan.

b. Sebab eksogen (dari luar diri siswa).

1) Keluarga yaitu faktor orang tua, suasana rumah.

2) Faktor Sekolah, masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas maka minat memilih jurusan di SMA

dapat diartikan kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk

menetapkan pilihan jurusan apa yang menjadi pilihanya yang di tandai

(27)

2. Prestasi Belajar

Pretasi adalah suatu hasil yang telah dicapai (Purwodarminto,

W.JS, 1976 : 768). Sejalan dengan itu winkel menyatakan bahwa prestasi

merupakan bukti usaha yang dicapai (Winkel, W.S, 1989:161). Sedangkan

prestasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang dicapai.

Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang

dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil

yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Belajar sendiri

merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan

didapatkannya kemampuan baru yang disebabkan usaha (Sumadi

Suryobroto, 1984:324). Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia

mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir yang

diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama masa

tertentu.

Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan

yang dinyatakan dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai

mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian

prestasi belajar merupakan hasil setelah proses belajar menyatakan

(mengukur) tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses

(28)

Keberhasilan siswa dalam kegiatan yang disebut belajar akan

nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya, prestasi belajar siswa dapat

diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. ( Nana Sudjana, 1990 : 28 ).

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motivasi diturunkan dari kata “motif” dan dimaksudkan suatu

keinginan untuk melakukan sesuatu. Motivasi dalam hal itu adalah

suatu persiapan untuk mengembangkan suatu motif. Motivasi adalah

mengembangkan keinginan untuk melakukan sesuatu (Heinz Kock

1981:69)

Motivasi diartikan sebagai pendorong atau penggerak yang

berasal dari dalam individu untuk bertindak kearah suatu tujuan

tertentu Morgan dikutip dari B. Sukarno (1999:103) menyatakan

bahwa motif memiliki tiga fungsi yaitu sebagi praduga, penjelas, dan

prediksi tingkah laku.

Menurut W.S Winkel (987:93), motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan

tertentu.

Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

(29)

ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi dapat dirangasang oleh

faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu timbul dalam diri seseorang.

Motivasi belajar adalah factor psikis yang bersifat non intelektual

peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuh gairah, merasa

senang dan semangat untuk belajar.

b. Macam-macam motivasi

Motivasi menurut Heinz Kock (1981:71) dibedakan menjadi:

1) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan

yang terletak diluar perbuatan belajar. Sebagai contoh misalnya :

murid belajar untuk mendapat angka yang baik, menyenangkan

orang tua, biar tidak dimarahi guru, biar memperoleh hadiah.

2) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan untuk mencpai tujuan yang

terletak didalam perbuatan belajar. Sebagai contoh misalnya: murid

belajar biar bias menjawab pertanyaan.

Motivasi menurut Sardiman AM (1986 : 85-86) dibedakan menjadi:

a) Motif-motif bawaan

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa

sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagi contoh

misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum,

dorongan untuk bekerja, dorongan untuk beristirahat, dorongan

(30)

b) Motif- motif yang dipelajari

Yang dimaksud motif-motif yang dipelajari adalah motif-motif

yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh misalnya : dorongan

untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk

mengajar sesuatu di dalam masyarakat.

c. Fungsi motivasi

Motivasi menurut Sardiman AM (1986:85-86) mempunyai fungsi:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut.

4. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan orang tua dimaksudkan sebagai tingkat

pendidikan formal yang berhasil ditamatkan. Tingkat pendidikan formal

yang dimiliki akan membawa pengaruh luas pada kehidupan seseorang,

yaitu tidak hanya berpengaruh pada tingkat pengetahuan dan teknologi

(31)

status sosial dalam masyarakat. Jenjang pendidikan lebih tinggi

memungkinkan untuk menduduki jenjang pendidikan formal lebih tinggi

pula.

Soerjono Soekanto (1982:335) juga mengatakan bahwa pendidikan

memberikan nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran

serta menerima hal - hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara

ilmiah.

Westy Soemanto (1990:211) memberikan batasan bahwa

pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan

pribadi, baik lahiriah maupun batiniah.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Menurut Agustina Aris Widaryanti dalam penelitiannya yang berjudul

Hubungan antara NEM SLTP, Prestasi Belajar Siswa, Tingkat Pendidikan dan

Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Siswa memilih Jurusan di SMA.

Mengemukakan bahwa ada hubungan positif ada hubungan positif antara

prestasi belajar, tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa memilih

jurusan di SMA.

Menurut Helena Sihombing dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan

antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar, Motivasi dengan

Minat melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan, mengemukakan ada

(32)

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

memang ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua, prestasi

belajar siswa, dan motivasi belajar siwa terhadap minat siswa memilih jurusan

di SMA.

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara Prestasi belajar siswa dengan Minat siswa

memilih Jurusan Di SMA

Prestasi belajar siswa akan terlihat dalam hasil studi yang berupa

nilai-nilai pelajaran yang tercermin dalam rata-rata raportnya. Tinggi

rendahnya prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh

terhadap kepercayaan diri, harapan dan cita-citanya.

Suatu hal yang diinginkan siswa adalah memperoleh nilai dan

dapat bersekolah dengan baik, namun untuk mencapainya tentu tidaklah

mudah tetapi diperlukan usaha yang besar dan maksimal.

Menurut Roestiyah (1982:159) siswa yang berprestasi rendah salah

satu faktor yang mempengaruhinya adalah ia tidak mempunyai tujuan

belajar yang jelas. Siswa menganggap dirinya masuk pada jurusan tertentu

hanya sekedar memenuhi anjuran orangtua, menyenangkan hati orang tua,

atau hanya sekedar jaga gengsi terhadap teman-teman dalam pergaulanya.

(33)

Siswa berprestasi tinggi punya kecenderungan akan

memperhatikan petunjuk/informasi dalam memilih jurusan, dan mereka

akan lebih hati-hati terhadap pilihan jurusan yang diminatinya. Mereka

yang berprestasi tinggi memiliki kecenderungan menunjuk jurusaqn yang

menantang. Yaitu jurusan yang menuntut pengetahuan, kemampuan dan

keterampilan tinggi. Selain itu mereka yang berprestasi tinggi memiliki

kebebasan luas memasuki jurusan yang diminatinya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang

mempunyai prestasi tinggi dapat dipastikan dia mempunyai tujuan yang

jelas untuk dapat masuk jurusan tertentu, namun bagi siswa yang

berprestasi rendah dia dapat masuk jurusan akan tetapi hanya karena

faktor keharusan sekolah untuk memilihkan jurusan baginya.

2. Hubungan antara Motivasi belajar siswa dengan Minat memilih

Jurusan di SMA

Motivasi belajar akan berpengaruh terhadap belajarnya. Hal ini

karena dengan adanya motivasi siswa akan terpacu untuk lebih giat belajar

sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasinya.

Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar

menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas–

tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun

psikis terhadap kegiatan tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi

(34)

mereka akan menampakkan keengganan, cepat bosan, dan berusaha

menghindari dari kegiatan belajar.

Jadi motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar, karena

dengan motivasi siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat dan

mempermudah memilih jurusan yang diminatinya.

Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat memilih

jurusan penulis melihat dari tiga indikator yaitu: kemauan menyelesaikan

tugas dari guru, keaktifan siswa belajar didalam kelas, dan kebiasaan

belajar siswa di luar jam sekolah.

3. Hubungan antara tingkat Pendidikan orang tua dengan Minat siswa

memilih Jurusan di SMA

Orang tua yang mengerti benar akan arti pendidikan bagi setiap

manusia akan sangat memperhatikan perkembangan belajar anaknya.

Pendidikan adalah modal utama bagi seseorang untuk dapat meraih suatu

kemajuan dan perkembangan dalam hidupnya. Peran orang tua dalam

pendidikan anaknya sangat penting, artinya pengarahan, bimbingan, dan

pengertian yang mereka berikan untuk anak-anaknya akan sangat

bermanfaat bagi siswa dalam melihat luasnya cakrawala pendidikan.

Selain itu, orang tua yang mempunyai pendidikan terakhir pada

jenjang lebih tinggi akan mempengaruhi pendapat dan pandangan siswa

dalam memilih jurusan. Mereka akan belajar dari pengalaman yang

(35)

depan yang baik bagi mereka seperti yang di gambarkan oleh orang

tuanya.

Dengan gambaran dari jenis pekerjaan orang tuanya akan dapat

membantu siswa untuk mencapai pekerjaan yang ingin ditekuninya kelak.

Bagi siswa yang bercita-cita menekuni jenis pekerjaan yang semakin

tinggi golongannya cenderung mempunyai minat untuk memilih jurusan

tertentu, sedangkan siswa yang bercita-cita menekuni jenis pekerjaan yang

rendah golongannya cenderung untuk tidak mempunyai minat untuk

memilih jurusan studi tertentu.

D. Paradigma Penelitian

Paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

X1= Prestasi Belajar Siswa

X2= Motivasi Belajar

X3= Tingkat Pendidikan Orang Tua

Y = Minat siswa memilih jurusan di SMA

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian dalam landasan teori, penulis mengajukan hipotesis

yang merupakan landasan sementara. Y

X3

X2

(36)

1. Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat siswa memilih

jurusan di SMA.

2. Ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat siswa memilih

jurusan di SMA

3. Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat

siswa memilih jurusan di SMA.

4. Ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa,

dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa memilih jurusan di

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang gunakan Studi kasus yaitu

penelitian dengan mengambil suatu permasalahan yang terjadi pada objek

penelitian tertentu. Penelitian hanya terbatas pada objek tertentu, maka

kesimpulan yang diambil hanya berlaku bagi objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian:

Penelitian di laksanakan di “SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

BANTUL” kelas X

2. Waktu penelitian:

Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari-Maret 2007.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi

Arikunto,1989:102). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa

kelas X “SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU BANTUL” yang

berjumlah 105 siswa dari 3 kelas, yang setiap kelasnya berjumlah Xa= 35

(38)

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Suharsimi Arikunto, 1989:104). Dalam penentuan jumlah sampel ini,

penulis mempertimbangkan pernyataan Suharsimi Arikunto sebagai

berikut; Apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penilitiannya merupakan populasi. Dan apabila subyek lebih

besar dapat di ambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Berdasarkan

pendapat di atas peneliti akan mengambil 86% dari populasi untuk di

jadikan sampel, sehingga diperoleh sampel sebanyak 90 siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dari Penelitian ini adalah 90 siswa yang ada di kelas X SMA

Pangudi Luhur Sedayu. Penulis menggunakan metoda proportional random sampling. Metoda proportional random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel acak berimbang yang di dasarkan pada jumlah

proporsi tertentu yang ditetapkan dengan memperhatikan strata yang ada

dalam populasi. Mengingat jumlah populasi tersebar dalam 3 kelas, maka

jumlah sampel yang diambil pada tiap-tiap kelas Xa = 30 (35 X 86%); Xb

= 29 (34x86%); XC= 31 (36x86%). Teknik ini digunakan dengan maksud

agar anggota populasi mendapat peluang yang sama terpilih sebagai

(39)

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, ada dua variable yang menjadi obyek penelitian,

yaitu:

a. Variabel bebas atauindependendent variable

Variabel bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi varibel

independent adalah variable yang mempengaruhi (Sugiyono, 2002:3).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:

1) Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa adalah sejauh mana anak menguasai dan

memahami materi pelajaran yang ditunjukan dengan nilai yang

berhasil dicapai siswa. Dalam Penelitian ini prestasi belajar siswa

diukur dari nilai rata-rata raport semester yang lalu (semester I).

2) Tingkat pendidikan orang tua

Tingkat pendidikan orang tua yaitu tingkat pendidikan yang

terakhir yang ditempuh oleh orang tua siswa.

3) Motivasi belajar Siswa

Motivasi belajar diartikan sebagai pendorong atau penggerak

yang berasal dari dalam individu untuk bertindak kearah suatu

tujuan tertentu dalam hal ini belajar. Pada penelitian ini motivasi

(40)

b. Variabel terikat ataudependent variable

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2002 : 3).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat siswa

memilih jurusan di SMA. Kecenderungan-kecenderungan yang

mengarahkan siswa untuk memilih jurusan di SMA sebagai kelanjutan

pendidikan mereka ditandai dengan perasaan senang, tertarik,

perhatian, dan perasaan bahwa jurusan yang dipilih bersangkut paut

dengan kebutuhannya. Penelitian minat memilih jurusan dilakukan di

semester II.

2. Kategori kecenderungan variabel

Kategori kecenderungan terhadap variabel bebas dan variabel

terikat dinilai dengan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II. Penilaian

menggunakan PAP tipe II adalah sebagai berikut: (Ign. Masidjo, 1991:46).

Tabel 3.1

Kategori kecenderungan variabel

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

81%-100% Sangat tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-55% Rendah

Dibawah 46% Sangat rendah

3. Pengukuran Variabel Penelitian

a) Variabel bebas

Pengukuran variabel bebas pada penelitian ini dengan

(41)

sistematis untuk memberi skor. Dalam skala likert ini digunakan tiga

kategori penilaian pada varibel motivasi sebagai berikut ya,

kadang-kadang, dan tidak. Alat pengukuran yang digunakan yaitu kuesioner.

Kuesioner yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup dimana

responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.

1) Motivasi Belajar

Motivasi belajar dilihat dalam 3 indikasi, skala pengukurannya

sebagai berikut:

1. Penyelesaian tugas dari guru, meliputi

a) Ya : skor 3

b) Kadang – kadang : skor 2

c) Tidak : skor 1

2. Keaktifan siswa belajar didalam kelas, meliputi

a) Ya : skor 3

b) Kadang – kadang : skor 2

c) Tidak : skor 1

3. Kebiasaan belajar siswa diluar jam sekolah, meliputi

a) Ya : skor 3

b) Kadang – kadang : skor 2

(42)

2) Tingkat pendidikan orang tua

Untuk Pendidikan terakhir orang tua ditentukan menurut

tingkat pendidikan yang telah diselesaikan, skala pengukurannya

sebagai berikut:

- Lulus SD : skor 1

- Lulus SLTP : skor 2

- Lulus SMA/SMK : skor 3

- Lulus D3 : skor 4

- Lulus S1 : skor 5

- Lulus S2 : skor 6

Skor tertinggi yang dicapai dari angket pendidikan orang tua

siswa adalah 6 dan skor terendah 1.

b) Variabel terikat

Untuk mengukur minat memilih jurusan di SMA, cara yang dipilih

dengan model skala likert. Adapun pedoman untuk memberikan Skor

pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : skor 4

Setuju (S) : skor 3

Tidak Setuju (TS) : skor 2

(43)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan metoda pengumpulan data dengan sejumlah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan

keadaan responden yang sebenarnya. Melalui cara ini dimaksudkan

penulis memperoleh data yaitu prestasi belajar siswa, motivasi belajar

siswa, tingkat pendidikan orang tua, serta minat siswa memilih jurusan di

SMA.

Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner

Variabel Indikator Nomer Item

Kuesioner

Jumlah Item

Prestasi belajar siswa Nilai raport 1 1

Motivasi Belajar siswa

Penyelesaian tugas dari guru

Keaktifan siswa belajar didalam kelas

Kebiasaan siswa diluar jam sekolah 10,11,13,14 1,2,4,6,9,12 3,5,7,8,15 4 6 5 Tingkat Pendidikan Orang Tua Jenjang Pendidikan terakhir Orang Tua

1 1

Minat memilih jurusan

Perasaan senang berkecimpung pada jurusan yang dipilih

Ketertarikan pada jurusan yang dipilih 1,2,3,4,5,6,13 7,8,9,10,11,12, 14 7 7 2. Wawancara

Wawancara merupakan dialog yang dilakukan oleh penulis dengan

responden dimaksudkan untuk memperkuat data dari kuesioner.

(44)

lisan dengan kepala sekolah dan guru untuk melengkapi data tentang

gambaran umum sekolah.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data mengenai data yang ada di SMA yang meliputi data –

data prestasi belajar siswa kelas I yang ada di SMA “SMA PANGUDI

LUHUR SEDAYU BANTUL”

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam kegiatan penelitian.

1. Pengujian kesahihan (Validitas kuesioner)

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat

pengukuran tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur dengan tepat.

Tingkat kesahihan suatu kuesioner dapat diukur dengan menggunakan

rumus korelasi Product Moment dari Karl Person (Sugiyono, 1999:213) yaitu:

 

 

  2 2 2 2 y y n x x n y x y x n rxy i i i i i i i Keterangan :

r : koefisien korelasi

yi : skor total setiap item tes ke -1

xi : skor masing-masing item tes ke -1

(45)

 Jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka angket

tersebut valid.

 Jika r hitung < r tabel dengan tingkat signifikansi 5% maka angket

tersebut tidak valid.

a. Hasil Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel

motivasi belajar siswa dan minat memilih jurusan di SMA. Uji

validitas ini dilakukan pada lima belas (15) butir pertanyaan variabel

motivasi belajar siswa dan empat belas (14) butir pertayaan variabel

minat memilih jurusan di SMA.

1) Uji validitas untuk motivasi belajar siswa

Ada lima belas (15) butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman

uji validitas untuk motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rangkuman Uji Validitas Untuk motivasi belajar siswa

No item rhit rtabel Keterangan

(46)

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada

motivasi belajar siswa menunjukan ke lima belas butir pertanyaan

adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan

membandingkan nilai rhitungdengan nilai rtabel.Dengan jumlah data

30 responden dan derajat keyakinan 5% atau 0,05, maka diperoleh

nilai rtabel sebesar 0,239. dari perhitungan diperoleh bahwa

keseluruhan nilai rhitung semuanya menunjukan angka yang lebih

besar dari rtabel (rhitung > 0,239). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel motivasi

belajar siswa adalahvalid. 2) Minat memilih jurusan di SMA

Ada empat belas (14) butir pertanyaan pada variabel minat memilih

jurusan di SMA. Rangkuman uji validitas untuk variabel minat

memilih jurusan di SMA adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rangkuman Uji Validitas Minat memilih jurusan di SMA

No item rhit rtabel Keterangan

(47)

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada

minat memilih jurusan di SMA menunjukkan bahwa ke empat

belas butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini

dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel.

Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat

keyakinan () = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar

0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r

hitungsemuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada

r tabel (r hitung> 0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan variabel minat memilih jurusan di SMA

adalahvalid.

2. Pengujian keandalan (Realibilitas kuesioner)

Uji reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas. Tes

realibilitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu kuesioner

mampu menunjukkan konsistensinya dalam taraf ketepatan dan ketelitian

hasil. Taraf reliabilitas suatu kuesioner dinyatakan dalam suatu koefisien

yang disebut koefisien reliabilitas.

Untuk uji reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien alpha

sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,1989:164-165)

            

2
(48)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = angka jumlah soal

Σσb2 = jumlah varians butir

σ2

t = varians total

Untuk menentukan reliabel tidaknya kuesioner, ditetapkan derajat

kebebasan (df) = N-2 dan taraf signifikansi 5%, rtabel sebesar 0,239 N =30

df = 30 -2 = 28. Jika r hitung> r tabel, kuesioner dikatakan reliabel dan jika

rhitung< rtabel, maka kuesioner dikatakan tidak reliabel.

a. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 11.5.Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.5

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No

Variabel penelitian rtabel Koefisien

realibilitas

Status

1 Motivasi belajar 0,239 0,8447 Andal

2 Minat memilih jurusan di SMA 0,239 0,8194 Andal

1) Variabel motivasi belajar siswa

Dari lima belas pertanyaan pada variabel motivasi belajar siswa ini

diperoleh nilai rhitung sebesar 0,8447. Pengambilan kesimpulan

dilakukan dengan membandingkan nilai rhitungdengan rtabel.Dengan

jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan () =

(49)

perhitungan diperoleh nilai rhitunglebih besar dari pada rtabel (0,8447

> 0,239). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel

motivasi belajar siswa dapat dikatakan andal.

2) Variabel minat memilih jurusan di SMA

Dari empat belas pertanyaan pada variabel minat memilih jurusan

di SMA ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,8194. Pengambilan

kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan

rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat

keyakinan () = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar

0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari

pada rtabel(0,8194> 0,239). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan

pada minat memilih jurusan di SMA dapat dikatakan andal.

G. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji

normalitas setiap data variabel, digunakan ujione sampel Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.0. jika nilai α = 0,05 maka distribusi data variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di

(50)

berditribusi normal, adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut (Imam Ghozali,2002: 36):

 

Xi S

 

Xi Fo

Dmax  N

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

SN = Distribusi frekuensi kumulatif observasi

Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi

masing-masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai

berikut yaitu jika probabilitas lebih besar dariα = 0,05 berarti sebaran data normal dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari α =0,05 berarti sebaran data tidak normal.

b. Pengujian Linearitas

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan

variabel terikatnya. Untuk uji linearitas ini digunakan rumus

persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F, adapun

rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut:

2 2

e TC

S S F

Dimana:

 

2

2

 

(51)

 

K n

E JK Se

 

2

Keterangan:

F : Nilai F untuk garis Regresi

S2TC : Varians tuna cocok

Se2 : Varians kekeliruan

JK(TC) : Jumlah kuadrat tuna cocok

JK(E) : Jumlah kuadrat kekeliruan

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Rumusan Hipotesis

1) Rumusan Hipotesis I

Ho = Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar

dengan minat memilih jurusan di SMA.

Ha = Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan

minat memilih jurusan di SMA.

2) Rumusan Hipotesis II

Ho = Tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar

dengan minat memilih jurusan di SMA

Ha = Ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan

(52)

3) Rumusan Hipotesis III

Ho = Tidak ada hubungan positif tingkat pendidikan orang

tua dengan minat memilih jurusan di SMA.

Ha = Ada hubungan positif tingkat pendidikan orang tua

dengan minat memilih jurusan di SMA.

4) Rumusan Hipotesis IV

Ho = Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar

siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan

orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA.

Ha = Ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa,

motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang

tua dengan minat memilih jurusan di SMA.

b. Pengujian Hipotesis dan penarikan kesimpulan

1) Hipotesis I-III

Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara prestasi belajar (X1) dengan

minat siswa memilih jurusan di SMA (Y) dan menguji hipotesis

kedua, yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar (X2) dengan minat siswa memilih jurusan di SMA

(Y), dan menguji hipotesis ketiga yaitu terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua (X3)

(53)

menggunakan analisis korelasi product moment (Suharsimi Arikunto 1998:256). Sedangkan untuk data yang tidak normal

penulis menggunakan korelasiSpearman Rank(Sudjana,1989:438) untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga.

Adapun rumus korelasiproduct momentadalah sebagai berikut:

  

 

 

2 2 2 2

Y

XY

X

X

Y

X

XY

N

r

ry Keterangan :

r = korelasi skor item dengan skor total

X = skor item

Y = skor total

N = jumlah subyek

Kriteria pengambilan keputusan yaitu Apabila koefisien

korelasi hitung (r) lebih besar dari koefisien korelasi dalam tabel

dan taraf signifikansi 5%, maka berarti antara variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y) terdapat hubungan yang positif dan

signifikan. Sedangkan jika didapatkan koefisien korelasi hitung (r)

lebih kecil dari koefisien korelasi dalam tabel, berarti antara

variabel terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikan.

2) Hipotesis IV

Untuk menguji hipotesis keempat yaitu terdapat hubungan

(54)

(X2), dan tingkat pendidikan orang tua (X3) dengan minat siswa

memilih jurusan di SMA (Y), penulis menggunakan teknik analisis

regresi ganda (Sudjana 1989:383) sedangkan untuk data yang

berdistribusi tidak normal penulis menggunakan Analisis Chi Kuadrat(Sugiono,2004:104) untuk menguji hipotesis keempat.

Adapun rumus analisis regresi ganda (Sudjana 1989:383)

sebagai berikut:

k cX bX aX

Y123

Keterangan:

Y : variable terikat (kriterium) a : Bilangan koefisien pertama X : Bilangan bebas (predictor) b : Bilangan koefisien kedua k : Bilangan konstanta c : Bilangan koefisien ketiga

mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor

X1,X2, dan X3dengan rumus:

 

 

 1 1 2 2 2 3

123 y y x y x a y x a Ry Keterangan:

a1 = koefisien variabel bebas x1

a2 = koefisien variabel bebas x2

a3 = koefisien variabel bebas x3

Σx1y = jumlah produk antara x1dan y

Σx2y = jumlah produk antara x2dan y

(55)

R123 = koefisien korelasi antara y dengan x1,x2,x3

Selanjunya untuk menguji apakah koefisien korelasi

tersebut signifikan atau tidak maka digunakan uji f dengan rumus

sebagi berikut (Suharsimi Arikunto, 1998:579):

1

/

1

/

2 2

  

k n R

k R F

Keterangan :

k = banyaknya variable bebas

n = banyaknya sampel

R2= jumlah kuadrat koefisien korelasi ganda

Nilai Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai

F kritis pada tingkat signifikan alpha 5%. Jika nilai F hitung lebih

besar dari nilai F kritis berarti hipotesis alternatif diterima atau

hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil

dari nilai Fkritisberarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis nol

(56)

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Sekolah

Data Kelembagaan Sekolah

1. Nama Sekolah : SMU Pangudi Luhur Sedayu

2. Lokasi : Jl. Wates Km 12,5, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta 55752

3. Status : Terakreditasi – A

B. Visi dan misi

1. Visi

Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan

memiliki keterampilan dengan semangat melayani yang miskin dan

berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang

dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke

pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun

yang tampak dari sikap dan perilaku teladan.

2. Misi

Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut:

1) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan professional.

(57)

3) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang

berbudi pekerti luhur.

4) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan

semangat melayani yang miskin dan kekurangan.

5) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya.

Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada

usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan

yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup

kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.

C. Sejarah Berdirinya Sekolah

SMU Pangudi Luhur Sedayu didirikan dengan nama SPG Pangudi Luhur

Sedayu. SPG ini dididrikan pada tanggal 1 januari 1967 dan terdaftar pada

Insp. Daerah Pendidikan Guru/Tenaga No. A. 60/Set/SPG Swt, 30 Juni 1969.

Semula SPG Pangudi Luhur Sedayu didirikan dengan maksud untuk

menampung anak-anak tamatan SMP yang tidak mampu melanjutkan sekolah

ke kota karena kesulitan transportasi dan biaya sekolah, serta untuk

mengentaskan anak-anak sekitar dari keadaan buruh tani yang tradisional.

Pada tahun pelajaran 1988/1989 melalui SK Mentri Mendikbud RI

No.034/I 13/H/Kpts/Tanggal 28 Februari/1989, SPG Pangudi Luhur Sedayu

beralih Fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur Sedayu, dan akhirnya pada

tanggal 31 Desember 1991 berubah nama menjadi SMU Pangudi Luhur

(58)

D. Keadaan Siswa

Penerimaan siswa baru yang pertama pada tahun 1967 mampu

menampung siswa sebanyak 359 orang ,yaitu laki-laki 165 orang dan wanita

194 orang. Siswa pada tahun ajaran 2003/2004 SMA Pangudi Luhur Sedayu

memiliki 308 siswa yang terdiri dari 3 kelas untuk setiap angkatannya, yaitu

kelas XA, XB, XC, XI IPA, XI IPS1, XI IPS 2, XII IPA, XII IPS1, dan XII

IPS 2 dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rincian jumlah siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

X A 14 21 35

X B 13 22 36

X C 15 20 34

XI IPS 1 12 23 35

XI IPS 2 17 17 34

XI IPA 4 13 17

XII IPS 1 19 18 37

XII IPS 2 20 19 39

XII IPA 17 24 41

JUMLAH 132 176 308

E. Kepala Sekolah

Sejak berdirinya SMU Pangudi Luhur Sedayu sampai Sekarang, telah

mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak lima kali. Yang pertama yaitu

Bapak V. Supriyanto memegang jabatan mulai tahun 1967-1989, kemudian

pada tahun 1989-1999 jabatan kepala sekolah dipegang oleh bapak Drs. A

Mukardi BA sebagai kepala sekolah yang kedua. Yang ketiga pada tahun

1999-2003 jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Drs. AG. Sadjad.

(59)

Sekolah SMU Pangudi Luhur Sedayu dipegang oleh Bapak Drs. Markoes

Padmonegoro.

F. Guru dan Karyawan

SMA Pangudi Luhur terdiri dari 8 guru tetap yayasan, 7 guru tidak tetap,

7 guru negeri yang diperbantukan dan 7 karyawan. Adapun kesemuanya itu

adalah:

Tabel 4.2 Guru dan Karyawan

No Nama NIP /No. G Mata

Pelajaran/Jabatan

1. Drs. Markoes Padmonegoro No.G. 11062 Biologi

Ke-FIC-an Kepala Sekolah

2. Drs. Sadjad. A.G. NIP.

130518396

Sosiologi B. Jawa

3. Drs. Agustinus Sahid. NIP.

130887022

Ekonomi

Wakasek Ur. Kesiswaan

4. Dra. C. Sri Purwaningsih NIP.

131615753

B. Indonesia Wali Kelas XB

5. Drs. Paena Andreas NIP.

131885448

Matematika

Wakasek Ur. Kurikulum

6. Drs. Y. Purwoko Agus S. NIP.

131885396

Matematika Tekh. Informatika Wali Kelas XIA 7. Drs. Alex Sutaryo Dwidoso NIP.

131885436

Geografi Sosiologi

8. Drs. P. Samsuhari NIP.

132128492

PKn Sejarah

Wali Kelas XIS1

Wakasek Ur. Sarana

Prasarana

9. Drs. Al. Candra Widyantara No.G.110737 Ekonomi

Akuntansi Wali Kelas XII S2

10. Drs. Y. Bambang Suharya No. G.11296 B. Inggris

Wali Kelas XIIS1

(60)

Sejarah, BP Pembina OSIS

12. F.X. Purwonggo No. G. 11157 Fisika

Ketr. Elektro Wali Kelas XC

13. C. Ratna Siwi W.,S.Pd. No. G. 11662 Kimia

Ketrampilan PKn

Wali Kelas XIIA

14. RB. Pirngadi No.G. 9782 B. Jawa

Koordinator BK UKS

15. AG. Budi Susanto, S.Pd. B. Indonesia

PKn

Wali Kelas XIS2

16. Agnes Erna Setyorini, S.Pd. B. Inggris

Ekstrakurikuler

17. Y. Eni Purwaningsih, S.Si. Biologi

Ketrampilan PKn

Wali Kelas XA

18. Sr. Elisa HK. S.Pd. BP- Agama

Ketr. Menjahit Ka. Asrama

19. Drs. P. Suhartana Seni Lukis

20. Br. Y. Wariso Religiositas

21. Alb. Juni Ashadi, S.Pd. Fisika/ Informatika

Ekskul. PMR

22. Dra. Agustina Marwati Seni Musik

23. An. Krismastuti No.G. 11164 Penataan Akuntansi

24. FX. Suradiyo No.G. 10593 Tata Usaha

25. Kristina Septiasih Pustakawan

26. Ig. Suharyanto No.G. 10995 Satpam

27. Petrus Sumarji No.G. 11165 Satpam

28. YP. Lasiman No.G. 11166 Satpam

29. P. Wawan Setiadi Laboran

G. Sarana Prasarana dan Fasilitas Sekolah

Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat

besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi

(61)

yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta

tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas vital untuk menunjang

proses pendidikan tersebut antara lain:

1. Perpustakaan

Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk

menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk

menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan

perpustakaan SMA Pangudi Luhur Sedayu yang selalu memperbanyak

perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan kualitasnya agar

senantiasa memperluas pengetahuan warga sekolah di samping

meningkatkan budaya membaca.

2. Laboratorium

SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki 4 unit laboratorium, yaitu

laboratorium komputer, bahasa, biologi dan kimia. Laboratorium yang

sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang

telah didapat dengan praktek yang sesungguhnya.

3. Ruang Media

Ruang media yang cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas yang

lengkap, seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD, OHP.

Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang

kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang

divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses pembelajarannya pun

(62)

a. Bimbingan dan Konseling

Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling

adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga

perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan efektif.

b. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan

pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat

berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui

kegiatan Palang Merah Remaja (PMR).

H. Kurikulum

Berganti-gantinya kurikulum pendidikan di Indonesia adalah sebuah

bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum

SMA dirancang secara dinamis dan lebih fleksibel untuk mengantisipasi dan

mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat.

SMA Pangudi Luhur Sedayu menggunakan kurikulum terbaru, yaitu

kurikulum 2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan kurikulum

KTSP diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004. Kurikulum 2006

lebih menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan kompetensi serta

peran aktif siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum 2006 lebih

(63)

Selain kegiatan intrakurikuler, SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki

beragam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan pilihan oleh siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu diantaranya

adalah Peleton Inti (TONTI), Palang Merah Remaja (PMR), Pecinta Alam,

Cheerleader, Jurnalistik, Sepak Bola, Volley, dan Basket. Dengan bergabung

dalam kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan dapat mengasah kemampuan

siswa dalam berorganisasi dan bekerja di dalam tim.

I. Majelis Sekolah / Dewan Sekolah

SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki susunan dewan sekolah seperti

tersaji pada bagan berikut:

Bagan Dewan Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu

Bruder FIC

Yayasan Pangudi Luhur

Yayasan Pangudi Luhur (YPL) Cabang Yogyakarta

YPL Cabang Boro

YPL Cabang Yogya

YPL Cabang Sedayu

SD Pangudi Luhur

SMA PL Sedayu SMP PL

Sedayu SMP PL

(64)

J. Hubungan Antara Sekolah Dengan Masyarakat

Hubungan Antara SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan pihak lain

merupakan sebuah sinergi yang saling memberi manfaat. Sinergi ini

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah di masa

yang akan datang. Hubungan ini tercipta karena adanya ikatan saling percaya

dan memang harus dijaga agar dapat mendukung tercapainya tujuan sekolah.

Beberapa hubungan SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan pihak luar

sekolah diantaranya adalah:

1. Korps Sukarela dan Diklat PMI

2. MAPASADHA Universitas Sanata Dharma

3. MAPALA GALAXY UP ‘45

4. Warga masyarakat dusun Gubug, Goser, Ngingas, dan sekitarnya

5. Kongregasi Suster-suster Hati Kudus

6. Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

7. Para alumni

K. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan

Selain dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, para

siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu juga dibekali dengan ketrampilan kerja.

Salah satu contohnya adalah dengan diadakannya mata pelajaran ketrampilan

menjahit. Dengan adanya pelajaran ini diharapkan lulusan SMA Pangudi

Luhur Sedayu memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan lulusan

(65)

Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu juga memperoleh pelajaran

Bahasa Jawa. Ini diharapkan dapat mengajak siswa untuk menghargai dan

melestarikan budaya daerah. Berkaitan dengan kepribadian siswa, SMA

Pangudi Luhur Sedayu memiliki agendalive inbagi pengurus OSIS yang rutin diadakan setiap tahun.

Untuk memperbesar prosentase kelulusan siswa di akhir tahun, SMA

Pangudi Luhur Sedayu memberikan pelajaran tambahan bagi kelas XII

(66)

BAB V

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA

DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diambil dari kuesioner untuk kelas satu sebanyak 90 siswa.

Kuesioner yang disebar sebanyak 104 dan yang bias terkumpul sebanyak 99.

kuesioner tersebut sebelumya sudah diuji validitas dan reliabilitasnya,

semuanyavaliddanreliabelsehingga bisa digunakan untuk penelitian.

Dalam bab ini akan dideskripsikan data tentang skor prestasi belajar siswa,

motivasi belajar siswa, tingkat pendidikan orang tua, dan minat memilih

jurusan. Adapun bentuk pendiskripsian data tersebut menggunakan tabulasi

deskripsi frekuensi masing-masing variabel menggunakan Penilaian Acuan

Patokan II (PAP II).

Deskripsi dalta dalam penelitian ini juga akan membahas tentang harga

mean, modus, median, dan standard deviation dari masing-masing variabel penelitian. Penjelasan secara rinci mengenai data akan disampaikan pada

bagian berikut ini:

1. Variabel prestasi belajara siswa

Data yang diperoleh dalam penelitian variabel prestasi belajar

diketahui skor tertinggi yang di capai sebesar 77 dan skor terendah sebesar

(67)

Tabel 5.1

Intepretasi Penilaian prestasi belajar siswa

Skor Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel

81-100 0 0 % Sangat tinggi

66-80 12 13,33 % Tinggi

56-65 74 82,22 % Cukup

46-55 4 4,44 % Rendah

Dibawah 46 0 0 % Sangat rendah

100 %

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka untuk variabel hasil

uji prestasi belajar siswa dapat diketahui untuk sangat tinggi ada 0 %,

kategori tinggi ada 13,33 %, untuk kategori cukup ada 82,22 %, kategori

rendah ada 4,44 %, dan kategori sangat rendah ada 0 %, kemudian dilihat

dari hasil mean sebesar 61,46, median 60,75, modus 59,7, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa dalam kategori

cukup.

2. Variabel motivasi belajar siswa

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah

15 item. Data yang diperoleh untuk variabel motivasi belajar siswa

diketahui skor tertinggi yang dicapai sebesar 43 dan skor terendah sebesar

(68)

Tabel 5.2

Intepretasi Penilaian Motivasi Belajar Siswa

Skor Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel

39-43 22 24,44 % Sangat tinggi

35-38 39 43,33 % Tinggi

32-34 18 20 % Cukup

29-31 5 5,56 % Rendah

18- 29 6 6,67 % Sangat rendah

90 100 %

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka untuk variabel

motivasi belajar siswa dapat diketahui untuk kategori sangat tinggi ada

24,44 %, kategori tinggi ada 43,33 %, untuk kategori cukup ada 20 %,

kategori rendah ada 5,56 %, dan kategori sangat rendah ada 6,67 %,

kemudian melihat hasil dari mean sebesar 35,68, median 36,24, modus 37,15, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar motivasi belajar

siswa dal

Gambar

Tabel 3.1Kategori kecenderungan variabel
Tabel 3.2Kisi – kisi kuesioner
Tabel 3.3Rangkuman Uji Validitas Untuk motivasi belajar siswa
Tabel 3.4Rangkuman Uji Validitas Minat memilih jurusan di SMA
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

PENf,NTUAN KONDISI OPTIMTJM TRANSPOR ION CUgI) MELALUI TEKNII( MEMBRAN CAII FASA RUAA SECARA SIMTJLTAN DENCAN OI$IN SEBACAI

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan2. memberikan kesempatan kepada peserta didik

[r]

mempunyai sanksi dalam keputusan-keputusan yang bertujuan untuk mendapatkan keadilan dalam tingkah laku manusia yang harus ditemukan dan diberlakukan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Persepsi Pengetahuan Wajib Pajak, Persepsi Kemudahan Pengisian SPT, Persepsi Kesadaran Wajib Pajak, Persepsi

Kelangsungan khidupan pikiran dari pertalian pikiran satu sama lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Sina, sama dengan hasil pemikiran tokoh-tokoh pikir modern seperti