• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR OPERASI STANDAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR OPERASI STANDAR"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah Kota Banda Aceh

PROSEDUR OPERASI STANDAR

UNTUK PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI

DOKUMEN

(2)

PROSEDUR

PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA

TSUNAMI

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI --- i 1. PENDAHULUAN --- 1 A. Tujuan --- 1 B. Landasan Hukum --- 2 C. Ruang Lingkup --- 2 D. Pengertian Istilah --- 2 2. METODE PENGGUNAAN --- 5 A. Prosedur Daerah --- 5 B. Panduan Tugas --- 6 C. Daftar Periksa --- 7

3. KEORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA PERINGATAN DINI DAN

PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI --- I -1

A. Komando dan Pengendalian Serta Struktur Organisasi --- I - 1 B. Rantai Kodal ---I - 14 C. Komunikasi ---I - 15

4. PROSEDUR DAERAH ---I - 16

A. Prosedur Penyelamatan Diri ---I - 16 B. Prosedur Penyebaran Arahan ---I - 19 C. Prosedur Transisi Kodal dan Pernyataan Tsunami Selesai ---I - 21 D. Prosedur Kajian Cepat dan Penetapan Status Bencana ---I - 24 E. Prosedur Penanganan Darurat Bencana ---I - 27 F. Ketentuan Umum Penanganan Darurat Bencana Aceh ---I - 32 G. Prosedur Penghentian Masa Darurat Bencana ---I - 33

5. PANDUAN TUGAS --- II - 1

A. Kodal Banda Aceh --- II - 1 B. Satgas Penyebaran Arahan – Banda Aceh --- II - 2 C. Satgas Pemandu Evakuasi – Banda Aceh --- II - 3 D. Kodal Lapangan – Banda Aceh --- II - 4 E. Sekretaris Kodal Lapangan – Banda Aceh --- II - 6 F. Satgas Kajian Cepat – Banda Aceh --- II - 7

(4)

I. Satgas Logistik – Banda Aceh ---II - 13 J. Pos Darurat Kecamatan – Banda Aceh ---II - 15 K. Sekretaris Pos Darurat Kecamatan ---II - 16 L. Tim Komunikasi ---II - 17 M. Tim Medis dan Psikososial ---II - 18 N. Tim Dapur Umum ---II - 19 O. Tim Tenda dan Sarana Pengungsian ---II - 20

6. DAFTAR PERIKSA ---III-1.1

A. Walikota Banda Aceh ---III-1.1 B. Wakil Walikota Banda Aceh ---III-2.1 C. Badan Kesbangpolinmas & PB Kota Banda Aceh ---III-3.1

(5)

PENGANTAR

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENANGANAN BENCANA TSUNAMI

Pemerintah Kota Banda Aceh

DOKUMEN

(6)

PENDAHULUAN

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA

Prosedur Operasi Standar merupakan suatu gambaran terstruktur dan tertulis tentang langkah-langkah yang telah disepakati bersama oleh seluruh institusi pelaksana tentang siapa yang melakukan apa, saat kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya. Prosedur dibutuhkan saat pelaksana suatu kegiatan terdiri dari berbagai institusi yang memiliki kewenangan sendiri-sendiri dan kegiatan tersebut menuntut waktu yang singkat untuk ditanggapi.

Dalam penanggulangan bencana yang memiliki waktu tanggapan singkat seperti gempabumi dan tsunami, prosedur merupakan suatu keharusan hingga dapat memintas jalur koordinasi dan mempercepat upaya penanganan demi memperkecil risiko negatif yang mungkin timbul. Kota Banda Aceh yang telah mengalami pengalaman terkena bencana tsunami yang merenggut banyak korban jiwa dari warganya pada Tahun 2004 merasa penting untuk segera menyusun prosedur untuk penanganan darurat khususnya untuk bencana tsunami. Prosedur yang disusun bersama untuk kemudian ditetapkan sebagai suatu kesatuan tindak yang harus dipatuhi bersama oleh seluruh aktor harus dijadikan komitmen daerah.

Penanggulangan bencana tsunami di Kota Banda Aceh membutuhkan kesatuan sistem dan prosedur dari tingkat nasional. Rangkaian sistem ini akhirnya perlu diujicoba secara keseluruhan yang melibatkan seluruh komponen terkait baik dari tingkat nasional hingga lokal.

A.

TUJUAN

1. Menghimpun kekuatan yang tersedia dari tingkat nasional hingga lokal dalam pelaksanaan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana khususnya bencana tsunami di Kota Banda Aceh.

2. Mempersingkat waktu tanggap khususnya pada masa-masa krisis yang memiliki waktu relatif singkat.

(7)

B.

LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

2. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 3. Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2008 tanggal 23 April 2008 tentang Struktur Badan

Nasional Penanggulangan Bencana;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

5. Permendagri No. 46 Tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana

7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

C.

RUANG LINGKUP

1. Pemakaian prosedur terbatas pada daerah Kota Banda Aceh khususnya di daerah yang berpotensi terlanda tsunami.

2. Prosedur yang disusun khusus digunakan pada masa siaga dan tanggap darurat bencana tsunami di Aceh.

3. Prosedur dasar yang digunakan untuk menyusun prosedur ini adalah prosedur yang digunakan oleh institusi di Pemerintahan Kota Banda Aceh, TNI, POLRI, BMKG, BNPB, PMI, Pramuka, Tagana, Rapi, Bulog, RRI, TVRI serta beberapa perusahaan media lokal lainnya. 4. Pengguna prosedur adalah seluruh institusi yang bergerak dalam kesiapsiagaan dan

penanganan darurat bencana baik lokal, nasional maupun internasional dilingkup wilayah Kota Banda Aceh.

D.

PENGERTIAN ISTILAH

§

§

Bahaya (hazard) adalah situasi, kondisi atau karakteristik biologis, klimatologis, geografis,

geologis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang berpotensi menimbulkan korban dan kerusakan.

§

(8)

§

§

Bencana (disaster) adalah suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam (seperti gempa-bumi,

tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor, epidemi dan wabah penyakit) atau ulah manusia (seperti gagal teknologi, gagal modernisasi, konflik sosial antar-kelompok atau antar-komunitas masyarakat dan teror) sehingga menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

§

§

Kemampuan (capacity) adalah penguasaan sumber-daya, cara dan kekuatan yang dimiliki

penduduk, yang memungkinkan mereka untuk, mempersiapkan diri, mencegah, menjinakkan, menanggulangi, mempertahankan diri serta dengan cepat memulihkan diri dari akibat bencana.

§

§

Kerentanan (vulnerability) adalah tingkat kekurangan kemampuan suatu masyarakat untuk

mencegah, menjinakkan, mencapai kesiapan, dan menanggapi dampak bahaya tertentu. Kerentanan dapat berupa kerentanan fisik, ekonomi, sosial dan tabiat, yang dapat ditimbulkan oleh beragam penyebab.

§

§

Kesiap-siagaan (preparedness) adalah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana

melalui pengorganisasian langkah-langkah yang tepat-guna dan berdaya-guna.

§

§

Komando dan Pengendalian (Kodal) adalah organisasi pengendali dan pemberi komando

dalam masa siaga dan darurat bencana, dipimpin oleh seorang komandan pengendali yang karena fungsinya memiliki alternatif pengganti bila yang bersangkutan berhalangan.

§

§

Komando Tanggap Darurat Bencana adalah organisasi penanganan tanggap darurat

bencana yang dipimpin oleh seorang Komandan Tanggap Darurat Bencana dan dibantu oleh Staf Komando dan Staf Umum, memiliki struktur organisasi standar yang menganut satu komando dengan mata rantai dan garis komando yang jelas dan memiliki satu kesatuan komando dalam mengkoordinasikan instansi/ lembaga/organisasi terkait untuk pengerahan sumberdaya.

§

§

Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia

akibat bencana.

§

§

Penanggulangan Bencana (disaster management) adalah upaya yang meliputi: penetapan

kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana; pencegahan bencana; mitigasi bencana; kesiap-siagaan; rehabilitasi dan rekonstruksi.

§

§

Pencegahan (prevention) adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya sebagian

atau seluruh bencana.

§

§

Pengungsi adalah orang atau sekelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari

tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.

(9)

§

§

Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction) adalah segala tindakan yang

dilakukan untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas terhadap jenis bahaya tertentu atau mengurangi potensi jenis bahaya tertentu.

§

§

Pemulihan (recovery) adalah upaya mengembalikan kondisi masyarakat, lingkungan hidup

dan pelayanan publik yang terkena bencana melalui rehabilitasi.

§

§

Peringatan dini (early warning) adalah upaya pemberian peringatan sesegera mungkin

kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

§

§

Prosedur Tetap adalah serangkaian upaya terstruktur yang disepakati secara bersama

tentang siapa berbuat apa, kapan, dimana dan bagaimana cara penanganan bencana.

§

§

Rantai Komandan Kendali (Kodal) adalah jenjang kodal yang digunakan bila kodal

berhalangan hadir. Para pengganti alternatif akan memiliki wewenang dan kewajiban yang sama dengan kodal yang berhalangan.

§

§

Rehabilitasi (rehabilitation) adalah perbaikan semua aspek pelayanan publik dan kehidupan

masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah bencana.

§

§

Rekonstruksi (reconstruction) adalah upaya perbaikan jangka menengah dan jangka panjang

berupa fisik, sosial dan ekonomi untuk mengembalikan pelayanan publik dan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau lebih baik dari sebelum bencana.

§

§

Risiko (risk) bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu

wilayah dan kurun waktu tertentu berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

§

§

Setiap orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, dan/atau badan hukum.

§

§

Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana adalah suatu sistem penanganan darurat

bencana yang digunakan oleh semua instansi/lembaga dengan mengintegrasikan pemanfaatan sumberdaya manusia, peralatan dan anggaran.

§

§

Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah

untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana.

§

§

Tanggap darurat (emergency response) bencana adalah upaya yang dilakukan dengan

segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan, evakuasi korban dan harta benda, pemenuhan kebutuhan

(10)

METODE PENGGUNAAN

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA

Prosedur ini dibagi dalam 3 bagian, yaitu Prosedur Daerah dan Panduan Tugas serta Daftar Periksa. Pembagian ini ditujukan untuk mempermudah penguasaan prosedur oleh tiap KODAL dan institusi terkait penanggulangan bencana.

A.

PROSEDUR DAERAH

1. PENGERTIAN : Prosedur daerah merupakan prosedur umum yang melingkupi seluruh rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh institusi terkait penanggulangan bencana di Kota Banda Aceh.

2. PENGGUNA : Prosedur Daerah digunakan oleh seluruh orang yang melaksanakan upaya peringatan dini dan penanganan darurat bencana tsunami di Kota Banda Aceh

3. PENGGUNAAN : Prosedur Daerah mulai digunakan saat gempabumi berpotensi tsunami terjadi di Kota Banda Aceh

4. ISI :

1. Keorganisasian dan Tata Laksana Peringatan Dini dan Penanganan Darurat Bencana Tsunami

2. Prosedur Daerah untuk Peringatan Dini dan Penanganan Darurat Bencana Tsunami, yang terdiri dari prosedur :

a. Prosedur Penyelamatan Diri Saat Gempabumi

b. Prosedur Penerimaan Peringatan dan Legitimasi Arahan c. Prosedur Penyebaran Arahan

d. Prosedur Transisi Kodal dan Pengumuman Tsunami Selesai e. Prosedur Kajian Cepat dan SAR

f. Prosedur Penetapan Status Darurat Bencana g. Prosedur Penanganan Darurat Bencana h. Prosedur Penghentian Status Darurat Bencana

(11)

B.

PANDUAN TUGAS

2. PENGERTIAN : Panduan Tugas merupakan panduan yang digunakan oleh seluruh institusi dalam melaksanakan peringatan dini dan penanganan darurat bencana tsunami.

3. PENGGUNA : Panduan Tugas digunakan oleh setiap orang yang terkait dalam penanggulangan bencana.

: Selain itu Panduan Tugas juga dipegang oleh KODAL BANDA ACEH, KODAL LAPANGAN dan KETUA SATGAS PENYEBARAH ARAHAN KOTA BANDA ACEH sebagai pengendali pelaksana tugas.

4. PENGGUNAAN : Panduan Tugas mulai digunakan saat gempabumi berpotensi tsunami terjadi di Kota Banda Aceh

5. ISI :

1. Panduan Tugas Kodal Banda Aceh

2. Panduan Tugas Satgas Penyebaran Arahan – Banda Aceh 3. Panduan Tugas Satgas Pemandu Evakuasi – Banda Aceh 4. Panduan Tugas Kodal Lapangan – Banda Aceh

5. Panduan Tugas Sekretaris Kodal Lapangan – Banda Aceh 6. Panduan Tugas Satgas Kajian Cepat – Banda Aceh 7. Panduan Tugas Satgas SAR – Banda Aceh

8. Panduan Tugas Satgas Pemulihan Fasilitas Kritis – Banda Aceh 9. Panduan Tugas Satgas Logistik – Banda Aceh

10. Panduan Tugas Pos Darurat Kecamatan – Banda Aceh 11. Panduan Tugas Sekretaris Pos Darurat Kecamatan 12. Panduan Tugas Tim Komunikasi

13. Panduan Tugas Tim Medis dan Psikososial 14. Panduan Tugas Tim Dapur Umum

(12)

C.

DAFTAR PERIKSA

1. PENGERTIAN : Panduan pelaksanaan prosedur langkah demi langkah yang ditujukan untuk mengontrol pelaksanaan prosedur secara tertib dan berurutan. 2. PENGGUNA : Daftar Periksa digunakan oleh KODAL BANDA ACEH, KODAL LAPANGAN

BANDA ACEH dan KETUA SATGAS PENYEBARAN ARAHAN KOTA BANDA ACEH

3. PENGGUNAAN : Daftar Periksa mulai digunakan saat gempabumi berpotensi tsunami terjadi di Kota Banda Aceh

4. ISI :

1. Daftar Periksa WALIKOTA BANDA ACEH 2. Daftar Periksa WAKIL WALIKOTA BANDA ACEH

(13)

Draft 1 -Validasi 20 Agustus 2009

PROSEDUR DAERAH

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENANGANAN BENCANA TSUNAMI

Pemerintah Kota Banda Aceh

DOKUMEN

(14)

KEORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA

PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT

BENCANA TSUNAMI

Jenis Prosedur : Umum Kondisi : Diaktifkan 24/7

Sifat : Tertutup STATUS DARURAT I SEBELUM

KAJIAN CEPAT ADALAH BENCANA PROPINSI

Sub Bagian : 1. KOMANDO DAN PENGENDALIAN SERTA STRUKTUR ORGANISASI MASA SIAGA DAN DARURAT

2. RANTAI KOMANDAN 3. KOMUNIKASI

I.

KOMANDO DAN PENGENDALIAN SERTA STRUKTUR

ORGANISASI MASA SIAGA DAN DARURAT TSUNAMI BANDA

ACEH

Komando dan pengendalian (KODAL) dalam pelaksanaan peringatan dini dan penanganan darurat bencana tsunami di Kota Banda Aceh mengikuti struktur pada gambar 1 berikut :

(15)

1. KODAL KOTA BANDA ACEH

· Melekat pada Walikota Kota Banda Aceh

· Jenjang KODAL tertinggi di Kota Banda Aceh dalam siaga dan darurat bencana tsunami.

· Bertanggungjawab terhadap seluruh upaya pada masa siaga dan darurat di Kota Banda Aceh untuk Bencana Tsunami

· Tugas dan Wewenang :

oMemutuskan secara legal pemberlakuan prosedur khusus bencana tsunami untuk Kota Banda Aceh.

oBerkomunikasi langsung dengan KODAL Aceh terkait penetapan status bencana, permintaan bantuan dan komunikasi resmi lainnya yang dibutuhkan.

oMenetapkan Kepala Pos Darurat Bencana Kecamatan

· Sebelum terbentuk KODAL LAPANGAN , KODAL KOTA BANDA ACEH dibantu oleh :

a. SATGAS PENYEBARAN ARAHAN

· Satgas Penyebaran Arahan Kota Banda Aceh dipimpin oleh Kepala KESBANGPOLINMAS DAN PB KOTA BANDA ACEH sebagai ketua satgas dan beranggotakan :

§ KODIM Kota Banda Aceh § KAPOLTABES Kota Banda Aceh § Kantor PMK Kota Banda Aceh § Kantor SAR Banda Aceh § RAPI Kota Banda Aceh

· Bertugas setelah terjadi gempabumi berpotensi tsunami.

· Memberikan laporan kepada Komando Peringatan Dini dan KODAL Banda Aceh.

· Tugas dan Fungsi :

o Melaksanakan kajian cepat kondisi kantor masing-masing dan peralatan penerima informasi dari Pusdalops Aceh dan/atau Badan Kesbangpolinmas dan PB Kota Banda Aceh untuk kemudian segera menuju titik kumpul yang telah ditetapkan.

b. SATGAS PEMANDU EVAKUASI

· Satgas Pemandu Evakuasi Kota Banda Aceh dipimpin oleh WAKIL KEPALA POLTABES KOTA BANDA ACEH sebagai ketua satgas dan

(16)

beranggotakan SATGAS PENYEBARAN ARAHAN YANG MELAKSANAKAN EVAKUASI yaitu :

§ POLTABES Kota Banda Aceh § Dinas PJSDA Kota Banda Aceh

§ Kantor Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh § Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh § Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh § RAPI Wilayah Kota Banda Aceh

· PMI Wilayah Kota Banda Aceh

· Bertugas setelah terjadi gempabumi berpotensi tsunami.

· Memberikan laporan kepada KODAL PERINGATAN DINI dan KODAL Banda Aceh.

· Tugas dan Fungsi :

o Memastikan kelancaran transportasi dan proses evakuasi masyarakat pada jalur-jalur evakuasi masyarakat.

o Membantu mengarahkan masyarakat sambil melakukan evakuasi personil ke daerah yang telah ditentukan.

2. KODAL DARURAT dalam Status Bencana Tsunami Aceh menjadi KODAL LAPANGAN BANDA ACEH

· Melekat pada Wakil Walikota Banda Aceh (sebelum terbentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD Kota Banda Aceh), Komandan Distrik Militer (Dandim) Kota Banda Aceh dan Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapoltabes) Kota Banda Aceh.

· Diketuai oleh Wakil Walikota Banda Aceh.

· Jenjang KODAL KOTA BANDA ACEH untuk operasi siaga dan kedaruratan untuk bencana tsunami sebagai kepala Pusat Krisis Kota Banda Aceh dan bertindak sebagai pengarah dan pemberi komando lintas sektoral antara sipil, TNI dan POLRI.

· Diaktifkan setelah diberlakukannya prosedur khusus bencana tsunami untuk Kota Banda Aceh oleh KODAL Banda Aceh.

· Memberikan Laporan kepada KODAL Banda Aceh dan KODAL TANGGAP DARURAT Bencana Aceh

· Tugas dan wewenang :

o Mengelola upaya penanganan darurat bencana tsunami di Kota Banda Aceh berdasarkan arahan dari KODAL TANGGAP DARURAT Bencana Aceh

o Mengelola pencapaian kerja kelompok Satuan Tugas yang ada di kabupaten/kota sesuai dengan target yang ditentukan berdasarkan arahan KODAL TANGGAP DARURAT Bencana Aceh dan/atau rencana

(17)

o Mendata, Merencanakan dan Memobilisasi seluruh sumberdaya yang dibutuhkan untuk masa darurat sesuai instruksi dari KODAL TANGGAP DARURAT Bencana yang nantinya dapat dipertanggungjawabkan sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku

o Memberikan instruksi langsung kepada institusi terkait penanggulangan bencana selama masa siaga dan darurat bencana

o Memfasilitasi kebutuhan instruksi lintas batas antara sipil, TNI dan POLRI terkait operasi darurat bencana

o Menggunakan Dana Darurat yang dimiliki oleh kabupaten/kota sesuai dengan peruntukkannya berdasarkan otorisasi yang diberikan oleh KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA dan/atau KODAL KOTA BANDA ACEH.

o Memberikan rekomendasi POS DARURAT KECAMATAN yang perlu diaktivasi sekaligus Kepala POS DARURAT KECAMATAN kepada KODAL KOTA BANDA ACEH.

o Mengaktifkan POS DARURAT KECAMATAN ditiap kecamatan di Kota Banda Aceh yang terlanda bencana

o Meminta laporan kelompok satuan tugas terkait kondisi terkini

o Memberikan laporan berkala kepada KODAL KOTA BANDA ACEH dan KODAL TANGGAP DARURAT Aceh

o Memberikan rekomendasi pencabutan status darurat bencana kepada KODAL KOTA BANDA ACEH dan KODAL Tanggap Darurat Bencana Aceh

o Menjadi KODAL SEKTOR Kota Banda Aceh saat Status Bencana Tsunami adalah Bencana Nasional

o Berkomunikasi dan berkonsultasi langsung kepada KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA dan/atau KODAL DARURAT BENCANA Aceh

· KODAL LAPANGAN Banda Aceh dibantu oleh :

o Sekretariat

o Satgas Kajian Cepat

o Satgas SAR

o Satgas Pemulihan Fasilitas Kritis

o Satgas Logistik a. SEKRETERIAT

· Dipimpin oleh Kepala Badan Kesbanpolinmas & PB Kota Banda Aceh sebagai Ketua Satgas

· Anggota Satgas minimal adalah anggota satgas kajian cepat

· Bertugas setelah diberlakukannya prosedur khusus bencana tsunami untuk Kota Banda Aceh oleh KODAL Banda Aceh

· Melapor kepada KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH

(18)

· Mengkoordinir dan memberikan tugas kepada relawan kebencanaan yang bergabung untuk seluruh upaya tanggap darurat di Kota Banda Aceh.

· Tugas dan Fungsi :

o Menyelenggarakan administrasi umum dan pelaporan

o Pelayanan akomodasi dan konsumsi bagi personil KODAL LAPANGAN

o Menghimpun data dan informasi penanganan bencana yang terjadi

o Membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut ke media massa dan masyarakat luas

o Menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh personil KODAL LAPANGAN dalam menjalankan tugasnya

o Menjaga keamanan penanganan darurat bencana serta mengantisipasi hal-hal diluar dugaan atau suatu keadaan berbahaya

b. SATGAS KAJIAN CEPAT

· Satgas Kajian Cepat dipimpin Kesbangpolinmas dan PB sebagai ketua satgas dan di Kota Banda Aceh beranggotakan :

o 3 orang wakil dari TNI KODIM BANDA ACEH

o 3 orang wakil dari POLTABES KOTA BANDA ACEH

o 3 orang wakil dari DINAS SOSIAL KOTA BANDA ACEH

o 3 orang wakil dari PMI CABANG KOTA BANDA ACEH

o 3 orang wakil dari PDAM

o 3 orang wakil dari PLN

· Bertugas setelah pernyataan tsunami diseluruh Kota Banda Aceh telah selesai dikeluarkan secara resmi oleh KODAL ACEH.

· Memberikan laporan kepada wakil masing-masing satuan di Pusdalops Aceh dan kepada KODAL LAPANGAN Kota Banda Aceh.

· Setelah dikeluarkannya pernyataan status darurat bencana Aceh oleh KODAL Aceh, Satgas bergabung pada Sekretariat KODAL LAPANGAN Kota Banda Aceh

· Tugas dan Fungsi :

o Mencari informasi terkait :

§ Luas landaan bencana yang menjadi tanggung jawab

masing-masing KORAMIL dan POLSEK

§ Perkiraan kasar jumlah korban meninggal yang menjadi

tanggung jawab masing-masing PMI cabang kabupaten/kota

(19)

§ Perkiraan kasar jumlah pengungsi yang menjadi tanggung

jawab masing-masing Dinas Sosial kabupaten/kota

§ Kondisi fasilitas air bersih yang menjadi tanggung jawab

masing-masing PDAM kabupaten/kota

§ Kondisi fasilitas jaringan listrik yang menjadi tanggung

jawab masing-masing PLN Ranting Kabupaten/kota § Kondisi fasilitas jaringan komunikasi yang menjadi

tanggung jawab masing-masing KORAMIL

§ Kondisi fasilitas jaringan transportasi yang menjadi

tanggung jawab masing-masing POLSEK

§ Kondisi fasilitas ekonomi yang menjadi tanggung jawab

masing-masing Dinas Sosial

§ Kondisi fasilitas kesehatan yang menjadi tanggung jawab

masing-masing PMI CABANG

o Menganalisis hasil rekapitulasi data yang telah disusun dengan kebutuhan darurat dan sumberdaya yang tersedia.

c. SATGAS SAR

· Dipimpin oleh Pemadam Kebakaran Kota Banda Aceh sebagai ketua satgas.

· Anggota satgas adalah :

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada KODIM Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada POLTABES Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada DINAS KESEHATAN

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada PEMADAM KEBAKARAN Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada KANTOR SATPOL PP DAN WH Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada RUMAH SAKIT UMUM Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada PMI WILAYAH KOTA BANDA ACEH

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada TAGANA KOTA BANDA ACEH

o Sumber daya yang dialokasikan khusus SAR pada PRAMUKA KWARTIR CABANG KOTA BANDA ACEH

(20)

· Memberikan laporan kepada KODAL KOTA BANDA ACEH sebelum terbentuknya KODAL LAPANGAN Bencana Kota Banda Aceh.

· Memberikan laporan kepada KODAL LAPANGAN Bencana Kota Banda Aceh setelah terbentuk.

· Dapat meminta tambahan anggota satgas bila dibutuhkan.

· Mengkoordinir dan memberikan tugas kepada relawan kebencanaan yang bergabung untuk SAR

· Tugas dan Fungsi :

o Mencari korban bencana

o Memberikan pertolongan pertama kepada korban segera setelah ditemukan

o Pendataan terhadap korban yang ditemukan (baik hidup atau meninggal)

o Mengirim korban bencana yang selamat ke rumah sakit atau puskesmas atau pos kesehatan terdekat

o Melaksanakan pemilahan terhadap korban selamat oleh dokter lapangan atau rumah sakit

o Melaksanakan penanganan medis sesuai dengan hasil triage

o Mengubur korban meninggal

o Pelaksanaan Fardhu Kifayah d. SATGAS PEMULIHAN FASILITAS KIRITIS

· Dipimpin oleh Pejabat DINAS PEKERJAAN UMUM/KIMPRASWIL sebagai ketua satgas.

· Anggota satgas minimal adalah :

o Sumber daya yang dialokasikan khusus Pemulihan Fasilitas Kritis pada DINAS PEKERJAAN UMUM/KIMPRASWIL di Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus Pemulihan Fasilitas Kritis pada KODIM di Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus Pemulihan Fasilitas Kritis pada POLTABES di Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus Pemulihan Fasilitas Kritis pada PLN RANTING di Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus Pemulihan Fasilitas Kritis pada PDAM di Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus Pemulihan Fasilitas Kritis pada BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT wilayah di Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus Pemulihan Fasilitas Kritis pada TAGANA wilayah di Kota Banda Aceh

(21)

· Memberikan laporan kepada KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH.

· Dapat meminta tambahan anggota satgas bila dibutuhkan.

· Mengkoordinir dan memberikan tugas kepada relawan kebencanaan yang bergabung untuk pemenuhan fasilitas kritis.

· Tugas dan Fungsi :

o Mendata kerusakan fasilitas kritis yang berada dalam lingkup tugasnya

o Menganalisis kebutuhan dan metode yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kerusakan dan alternatif antisipasi kebutuhan fasilitas kritis masyarakat berdasarkan data dan melaporkannya kepada KODAL Lapangan

o Memulihkan fasilitas kritis terkait pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti fasilitas air bersih, listrik, transportasi dan kesehatan serta perekonomian.

o Melaporkan perkembangan secara berkala kepada KODAL Lapangan

e. SATGAS LOGISTIK

· Dipimpin oleh Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh sebagai Ketua Satgas

· Anggota satgas minimal adalah :

o Sumber daya yang dialokasikan khusus logistik pada DINAS SOSIAL Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus logistik pada DINAS PEKERJAAN UMUM Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus logistik pada PLN RANTING di Kabupaten/Kota

o Sumber daya yang dialokasikan khusus logistik pada PDAM di Kabupaten/Kota

o Sumber daya yang dialokasikan khusus logistik pada PMI Cabang Kota Banda Aceh

o Sumber daya yang dialokasikan khusus logistik pada TAGANA wilayah di Kabupaten/Kota

· Bertugas setelah diberlakukannya prosedur khusus bencana tsunami untuk Kota Banda Aceh oleh KODAL BANDA ACEH

· Melapor kepada KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH

· Dapat meminta tambahan anggota satgas bila dibutuhkan.

· Mengkoordinir dan memberikan tugas kepada relawan kebencanaan yang bergabung untuk seluruh upaya tanggap darurat di Kota Banda Aceh.

(22)

· Tugas dan Fungsi :

o Menyediakan fasilitas, jasa dan bahan-bahan serta perlengkapan tanggap darurat

o Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan transportasi bantuan logistik dan peralatan

o Melaksanakan penyelenggaraan dukungan dapur umum, air bersih dan sanitasi umum

o Mengkoordinasikan semua bantuan logistik dan peralatan dari institusi terkait.

3. KODAL LAPANGAN KOTA dalam Status Bencana Tsunami Aceh menjadi POS DARURAT KECAMATAN)

· Dipimpin oleh salah seorang Unsur Muspika di daerah yang terkena bencana berdasarkan Keputusan KODAL KOTA BANDA ACEH.

· Diaktifkan berdasarkan instruksi KODAL LAPANGAN BANDA ACEH pada daerah yang terkena landaan tsunami

· Jenjang Komando untuk operasi darurat yang diperbantukan untuk mengkoordinir penanganan darurat bencana dibawah KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH.

· Tugas dan Wewenang :

o Mengelola upaya penanganan darurat bencana tsunami di Kota Banda Aceh berdasarkan arahan dari KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH

o Mengelola pencapaian kerja tim yang ada di kecamatan sesuai dengan target yang ditentukan berdasarkan arahan KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH.

o Meminta laporan tim terkait kondisi terkini secara langsung

o Memberikan laporan berkala kepada KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH

o Berkomunikasi dan berkonsultasi langsung kepada KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH.

· Setiap Kepala POS DARURAT KECAMATAN dibantu oleh :

o Sekretariat

o Tim Komunikasi

o Tim Medis dan Psikosial

o Tim Dapur Umum

o Tim Tenda dan Sarana Pengungsi

a. SEKRETERIAT

(23)

· Anggota tim minimal adalah :

o Personil RAPI atau ORARI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di POS DARURAT KECAMATAN

o Pegawai kecamatan bersangkutan dan ditempatkan di POS DARURAT KECAMATAN

· Bertugas setelah diaktifkannya POS DARURAT KECAMATAN oleh KODAL KOTA BANDA ACEH.

· Memberikan laporan berkala kepada Kepala POS DARURAT KECAMATAN setelah ditetapkan oleh KODAL KOTA BANDA ACEH.

· Tugas dan Fungsi :

o Memberikan laporan kondisi setiap penampungan

o Merekapitulasi kebutuhan logistik dan peralatan serta obat-obatan yang dibutuhkan oleh titik pengungsian lapangan dilingkup kecamatannya

o Menyelenggarakan administrasi umum

o Pelayanan akomodasi dan konsumsi bagi personil yang ada di POS DARURAT KECAMATAN

o Membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut ke KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH dan masyarakat luas

o Menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh personil Pos Cadangan Darurat Kecamatan dalam menjalankan tugasnya

o Menjaga keamanan penanganan darurat bencana serta mengantisipasi hal-hal diluar dugaan atau suatu keadaan berbahaya

b. TIM KOMUNIKASI

· Dipimpin oleh RAPI atau ORARI sebagai ketua tim dan berada pada POS DARURAT KECAMATAN.

· Anggota tim minimal adalah :

o Personil RAPI atau ORARI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Kelompok masyarakat atau individu yang memiliki kemampuan untuk menggunakan komunikasi radio 2 arah.

· Bertugas setelah gempabumi berpotensi tsunami selesai.

· Memberikan laporan kepada Pusdalops PB Aceh sebelum ada KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH.

· Memberikan laporan kepada Sekretaris POS DARURAT KECAMATAN setelah ditetapkan oleh KODAL KOTA BANDA ACEH.

· Ketua Tim Komunikasi yang berada dilapangan memberikan laporan berkala kepada Tim Tenda dan Sarana Pengungsian.

(24)

· Tugas dan Fungsi :

o Memberikan laporan kondisi jalannya evakuasi masyarakat setelah gempabumi selesai

o Memberikan arahan evakuasi kepada masyarakat saat evakuasi

o Mempersiapkan, Mengendalikan dan Merawat jalur informasi dan komunikasi dari titik pengungsian ke POS DARURAT KECAMATAN bersama dengan Tim Tenda dan Sarana Pengungsian di lapangan.

o Memperisapkan, mengendalikan dan merawat jalur informasi dan komunikasi dari titik-titik jalur masuk logistik baik dari darat, laut maupun udara sebagai pendukung unit logistik.

o Mempersiapkan, mengendalikan dan merawat jalur informasi dan komunikasi dari POS DARURAT KECAMATAN ke KODAL LAPANGAN.

c. TIM MEDIS DAN PSIKOSOSIAL

· Dipimpin oleh salah seorang wakil DINAS KESEHATAN Kota Banda Aceh sebagai ketua tim dan berada pada POS DARURAT KECAMATAN.

· Anggota tim minimal adalah :

o Personil PMI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil Pramuka yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil TNI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil POLRI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Kelompok masyarakat atau individu yang memiliki kemampuan untuk penanganan darurat medis dan traumatic healing.

· Bertugas setelah gempabumi berpotensi tsunami selesai.

· Memberikan laporan bila dibutuhkan kepada Pusdalops PB Aceh sebelum ada KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH dibantu oleh Tim Komunikasi terdekat.

· Memberikan laporan kepada Sekretaris POS DARURAT KECAMATAN setelah ditetapkan oleh KODAL KOTA BANDA ACEH.

· Ketua Tim Medis dan Psikososial yang berada dilapangan memberikan laporan berkala kepada Tim Tenda dan Sarana Pengungsian.

· Tugas dan Fungsi :

o Melaksanakan penanganan darurat medis saat evakuasi bila dibutuhkan dan bila memungkinkan

o Melaksanakan penanganan darurat medis di pos pengungsian bagi korban selamat

(25)

o Melaksanakan penanganan darurat medis bagi korban yang dikirim oleh Satgas SAR

o Melaksanakan tindakan traumatic healing saat evakuasi maupun di pos penampungan.

o Membawa korban yang tidak cukup ditangani oleh tindakan darurat medis ke rumah sakit/puskemas terdekat.

o Mendata korban berdasarkan klasifikasi medis dan menghitung kebutuhan peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan darurat lanjutan

o Meminta kebutuhan peralatan medis dan obat-obatan berdasarkan analisis data korban kepada POS DARURAT KECAMATAN melalui Tim Tenda dan Sarana Pengungsian.

d. TIM DAPUR UMUM

· Dipimpin oleh TAGANA sebagai ketua tim dan berada pada POS DARURAT KECAMATAN.

· Anggota tim minimal adalah :

o Personil TAGANA yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil PMI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil Pramuka yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Kelompok masyarakat atau individu yang memiliki kemampuan untuk dapur umum.

· Bertugas setelah dibentuknya Pos Darurat Bencana Kecamatan.

· Memberikan laporan kepada Sekretaris Kepala POS DARURAT KECAMATAN setelah ditetapkan oleh KODAL KOTA BANDA ACEH.

· Ketua Tim Dapur yang berada dilapangan memberikan laporan berkala kepada Tim Tenda dan Sarana Pengungsian.

· Tugas dan Fungsi :

o Melakukan pendataan detail kondisi pengungsi untuk diberikan kepada Sekretariat POS DARURAT KECAMATAN.

o Menganalisis dan mengirimkan daftar kebutuhan logistik pengungsi dan tim berdasarkan data umum pengungsi.

o Menyediakan kebutuhan pangan harian pengungsi.

o Menyediakan kebutuhan pangan harian anggota tim di lokasi pengungsian

o Mengidentifikasi alternatif sumber pangan disekitar titik pengungsian dan mengelola cadangan pangan yang ada untuk kebutuhan pengungsi dan tim.

(26)

o Memobilisasi kemungkinan bantuan pangan dari penduduk sekitar tempat pengungsian yang selamat dari bencana.

e. TIM TENDA DAN SARANA PENGUNGSIAN

· Sebagai koordinator pengelolaan pengungsi di titik pengungsian.

· Dipimpin oleh TNI sebagai ketua tim dan berada pada POS DARURAT KECAMATAN.

· Anggota tim minimal adalah :

o Personil TNI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil POLRI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil TAGANA yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil PMI yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Personil Pramuka yang berada di wilayah kecamatan tersebut dan ditempatkan di lokasi pengungsian

o Kelompok masyarakat atau individu yang memiliki kemampuan untuk pendirian tenda, manajemen perkemahan dan penyediaan fasilitas dasar penduduk.

· Bertugas setelah dibentuknya Pos Darurat Bencana Kecamatan.

· Memberikan laporan harian kepada Sekretaris POS DARURAT KECAMATAN setelah ditetapkan oleh KODAL KOTA BANDA ACEH.

· Tugas dan Fungsi :

o Menyediakan fasilitas pemukiman sementara (baik perkemahan, menitipkan pada rumah penduduk yang aman dan sebagainya) bagi pengungsi

o Menjamin ketersediaan air bersih dan penerangan serta sanitasi pengungsi didaerah pemukiman sementara yang dibangun

o Memastikan bahwa telah ada tim komunikasi, tim dapur umum, tim medis dan psikososial terdapat di setiap titik pengungsi

o Memastikan keamanan seluruh orang, barang dan peralatan serta fasilitas lain yang ada di lokasi pemukiman sementara.

o Merekapitulasi data yang didapat oleh tim, mengkoordinir dan mengelola aktivitas pengungsi dan tim selama di pemukiman sementara.

(27)

II.

RANTAI KODAL

Rantai ini digunakan bila salah seorang dari Komando Masa Siaga dan Darurat tidak dapat dihubungi atau berhalangan tetap. Rantai dibuat 7 (tujuh) lapis.

1. Metode Penggunaan Rantai KODAL :

· Digunakan secara berurut;

· Satu Rantai Komando dinyatakan tidak dapat dihubungi atau berhalangan tetap bila rantai tersebut tidak memberikan respon setelah 3 kali panggilan dengan menggunakan minimal 2 moda komunikasi.

2.

Rantai KODAL KOTA BANDA ACEH

; berurutan adalah :

a. Walikota

b. Dandim Kota Banda Aceh c. Kapoltabes Banda Aceh d. Ketua DPRK Banda Aceh

e. Kepala Kejaksaan Negeri Banda Aceh f. Kepala Pengadilan Negeri Banda Aceh

g. Kepala Majelis Permusyawaratan Ulama Banda Aceh

3.

Rantai KODAL DARURAT

(dalam Status Bencana Tsunami Aceh menjadi

KODAL LAPANGAN Banda Aceh

); hingga terbentuk BPBK Banda Aceh secara

berurutan adalah :

a. Wakil Walikota Banda Aceh b. Sekretaris Daerah Banda Aceh

c. Asisten II Sekretaris Daerah Banda Aceh d. Asisten I Sekretaris Daerah Banda Aceh e. Asisten III Sekretaris Daerah Banda Aceh

f. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Banda Aceh g. Kepala Dinas Sosial Banda Aceh

4.

Rantai Kepala Pos Cadangan Darurat Kecamatan

; ditentukan oleh

KODAL KOTA BANDA ACEH; rekomendasi khusus kepada Muspika daerah terkena landaan tsunami

(28)

III.

KOMUNIKASI

Untuk kebutuhan masa siaga dan darurat bencana tsunami di Kota Banda Aceh, komunikasi penanggulangan bencana dilaksanakan pada :

1. Frekuensi Komunikasi KODAL KOTA BANDA ACEH – KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH

2. Frekuensi Komunikasi KODAL TANGGAP DARURAT – KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH

3. Frekuensi Komunikasi POS DARURAT KECAMATAN – KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH

4. Frekuensi Internal KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH 5. Frekuensi internal POS DARURAT KECAMATAN

Hingga saat ini, belum ada frekuensi radio khusus untuk masa siaga dan darurat bencana tsunami di Kota Banda Aceh.

(29)

PROSEDUR PENYELAMATAN DIRI

JENIS PROSEDUR : UMUM SUB BAGIAN : -

SIFAT : TERBUKA PENGENDALI KODAL DI SETIAP TINGKAT

PENANGGUNG JAWAB SETIAP INSTITUSI

KONDISI : 1. GEMPABUMI POTENSI TSUNAMI

I.

GEMPABUMI POTENSI TSUNAMI

KONDISI : BILA TERJADI GEMPABUMI DENGAN CIRI-CIRI :

1. BERLANGSUNG TERUS MENERUS LEBIH DARI 60 DETIK; DAN

2. GETARANNYA SANGAT KUAT HINGGA MANUSIA TIDAK BISA BERDIRI SEMPURNA; DAN/ATAU

3. GETARANNYA TELAH MERUSAK STRUKTUR BANGUNAN,

MAKA :

SELURUH ELEMEN : SEGERA MENCARI PERLINDUNGAN BAIK DI DALAM MAUPUN LUAR RUANGAN, DILAPANGAN TERBUKA, DIBAWAH BENDA YANG KOKOH, DAN DITEMPAT LAINNYA SESUAI DENGAN RENCANA PENYELAMATAN MASING-MASING DAN TETAP BERADA DISANA HINGGA GEMPA BERHENTI SAMBIL MELINDUNGI KEPALA.

(30)

II.

SETELAH GETARAN GEMPABUMI POTENSI TSUNAMI SELESAI

KONDISI : GEMPA BUMI SELESAI

MAKA,

MASYARAKAT UMUM : SEGERA MELAKSANAKAN EVAKUASI KE TITIK AMAN

YANG TELAH DITENTUKAN DITENTUKAN ATAU KE POS

INFORMASI YANG TELAH DITETAPKAN DENGAN BERJALAN KAKI ATAU MENGGUNAKAN KENDARAAN RODA DUA DAN TETAP BERADA DISANA HINGGA MENDAPAT ARAHAN LEBIH LANJUT DARI PUSDALOPS ACEH MELALUI MEDIA:

1. PEGAWAI PEMERINTAH DAN/ATAU ANGGOTA PMI

2. RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) FREKUENSI

3. RADIO 2 ARAH PADA FREKUENSI

4. SIRENE DENGAN BUNYI…

: BERSIAP MENERIMA ARAHAN RESMI DARI PUSDALOPS ACEH

SATGAS PEMANDU EVAKUASI : ANGGOTA SATGAS YANG BERTUGAS UNTUK MELAKUKAN EVAKUASI SEGERA MELAKSANAKAN EVAKUASI SAMBIL MEMANDU ARAH EVAKUASI MASYARAKAT YANG BERADA DISEKITARNYA SERTA

MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA KELOMPOK RENTAN YANG EVAKUASI DAN MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PUSDALOPS ACEH MELALUI FREKUENSI .... TANPA MENGHARAP JAWABAN.

SATGAS PENYEBARAN ARAHAN : KEPALA SATGAS PENYEBARAN ARAHAN KOTA BANDA

ACEH SEGERA MEMBUKA JALUR KOMUNIKASI KEPADA KODAL BANDA ACEH DENGAN MENGGUNAKAN HP/TELEPON/HT/TELEPON SATELIT/KURIR AGAR KODAL BANDA ACEH BERSIAP UNTUK MEMUTUSKAN TINDAKAN BERDASARKAN ARAHAN RESMI DARI KODAL ACEH.

: ANGGOTA SATGAS YANG DITUGASKAN UNTUK TETAP

BERADA DI KANTOR SEGERA MELAKSANAKAN PROSEDUR KAJIAN CEPAT TERHADAP KONDISI BANGUNAN DAN PERALATAN PENERIMA INFORMASI/KOMUNIKASI SESUAI DENGAN PROSEDUR

INTERNAL MASING-MASING PASTIKAN BAHWA:

(31)

1. BANGUNAN MASIH DAPAT DIGUNAKAN UNTUK BEROPERASI

2. TERSEDIANYA PASOKAN LISTRIK 3. TERSEDIANYA JARINGAN TELEPON 4. FAKSIMILI SIAP UNTUK MENERIMA

5. ALAT RADIO KOMUNIKASI HF, UHF, DAN VHF DAPAT BEROPERASI

: SELURUH ANGGOTA SATGAS BERSIAP MENUNGGU ARAHAN DARI KODAL PERINGATAN DINI MELALUI :

1. RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) FREKUENSI ...

2. RADIO 2 ARAH PADA FREKUENSI ...

3. SIRENE DENGAN BUNYI…

KODAL BANDA ACEH : SETELAH MENERIMA LAPORAN DARI KEPALA SATGAS PENYEBARAN ARAHAN KOTA BANDA ACEH SEGERA MENYATAKAN DIBERLAKUKANNYA PROSEDUR KHUSUS BENCANA TSUNAMI ACEH DI KOTA BANDA ACEH.

CATATAN : PEMBERLAKUAN PROSEDUR KHUSUS BENCANA TSUNAMI BERARTI KODAL DARURAT KOTA BANDA ACEH OTOMATIS BERUBAH MENJADI KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH DAN LANGSUNG DIBAWAH KODAL DARI KODAL DARURAT ACEH

MAKA,

KA.SATGAS PENY. ARAHAN : SEGERA MENGHUBUNGI ANGGOTA KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH UNTUK SEGERA DATANG KE RUANG KRISIS TERKAIT DIBERLAKUKANNYA PROSEDUR KHUSUS BENCANA TSUNAMI ACEH DI KOTA BANDA ACEH SESUAI DENGAN KEWENANGAN YANG DIBERIKAN KODAL BANDA ACEH KEPADA KA SATGAS PENYEBARAN ARAHAN.

KODAL LAPANGAN : SEGERA MENUJU RUANG KRISIS KOTA BANDA ACEH DENGAN SELURUH CARA

KONDISI : BILA SELURUH RANTAI KODAL BANDA ACEH TIDAK DAPAT DIHUBUNGI HINGGA MENIT KE-8 SETELAH SELESAI DIRASAKANNYA GEMPA

(32)

PROSEDUR PENYEBARAN ARAHAN

JENIS PROSEDUR : UMUM SUB BAGIAN : -

SIFAT : TERBUKA PENGENDALI : KEPALA SATGAS

PENYEBARAN ARAHAN

KONDISI :

: :

DITERIMANYA ARAHAN RESMI DARI KODAL PERINGATAN DINI MENIT KE-9 SETELAH SELESAI DIRASAKAN GEMPA

KEMUNGKINAN ARAHAN YANG DIBERIKAN ADALAH :

1. SIRINE

2. PESAN SUARA ATAU TEKS STANDAR :

GEMPA TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI: “BARU SAJA DIRASAKAN GEMPA. KAMI MINTA KEPADA MASYARAKAT UNTUK TETAP TENANG DAN TIDAK PANIC. TIDAK ADA ANCAMAN TSUNAMI! ULANGI – TIDAK ADA ANCAMAN TSUNAMI!”

TINGKAT PERINGATAN WASPADA: “BARU SAJA DIRASAKAN GEMPA. KAMI MINTA KEPADA MASYARAKAT UNTUK TETAP TENANG DAN TIDAK PANIC. JAUHI PANTAI DAN SUNGAI. ULANGI: KAMI MINTA KEPADA MASYARAKAT UNTUK TETAP TENANG DAN TIDAK PANIC. JAUHI PANTAI DAN SUNGAI”

TINGKAT PERINGATAN AWAS: “BARU SAJA DIRASAKAN GEMPA. MASYARAKAT DIMINTA UNTUK SEGERA MELAKUKAN EVAKUASI! MASYARAKAT DIMINTA UNTUK SEGERA MELAKUKAN EVAKUASI! MASYARAKAT DIMINTA TETAP TENANG DI TIDAK PANIC! TETAP TENANG DAN TIDAK PANIK!

MAKA:

SATGAS PENYEBAR ARAHAN : SELURUH ANGGOTA SATGAS MENYEBARKAN ARAHAN INI MELALUI :

1. RADIO 2 ARAH PADA FREKUENSI .... 2. TELEPON/ TELEPON GENGGAM

: ANGGOTA SATGAS YANG BERTUGAS UNTUK MELAKUKAN EVAKUASI SEGERA SETELAH MENDAPATKAN ARAHAN MENYEBARKAN KEPADA PENDUDUK DISEKITARNYA DAN MENERUSKAN EVAKUASI KE TITIK AMAN BILA DIBUTUHKAN

(33)

: ANGGOTA SATGAS YANG DITUGASKAN UNTUK TETAP BERADA DI KANTOR SEGERA MEMBAWA SELURUH SUMBERDAYA YANG ADA DI INSTITUSI MASING-MASING KE TITIK KUMPUL SATGAS DI :

1. LAPANGAN NEUSU; ATAU 2. STADION LONG RAYA

: SETELAH BERADA DI TITIK KUMPUL, SELURUH SATGAS TETAP BERADA DITEMPAT HINGGA ADANYA PENGUMUMAN DARI KODAL LAPANGAN TENTANG AKTIVASI KODAL DARURAT ACEH.

KONDISI :

:

BILA DATANG PERINGATAN DINI LANJUTAN DARI KODAL PERINGATAN DINI SEBELUM AKTIVASI KODAL DARURAT BENCANA DAN KODAL LAPANGAN BANDA ACEH

KEMUNGKINAN ARAHAN YANG DIBERIKAN ADALAH : TEXT STANDAR TSUNAMI TERJADI:

“MASYARAKAT DIMINTA UNTUK TETAP TERUS MELAKUKAN EVAKUASI.

TETAP TENANG DAN TIDAK PANIC. BERDASARKAN INFORMASI DARI BMKG: 1. GELOMBANG TSUNAMI PERTAMA TIBA DI PANTAI…. PADA JAM…. 2. KETINGGIAN GELOMBANG DIPERKIRAKAN…. METER”

TEXT STANDAR POTENSI TSUNAMI BERAKHIR:

“BERDASARKAN INFORMASI YANG KAMI TERIMA DARI BMKG, KAMI SAMPAIKAN BAHWA BAHAYA POTENSI TSUNAMI UNTUK SAAT INI TELAH BERAKHIR. ULANGI: BAHAYA POTENSI TSUNAMI UNTUK SAAT INI TELAH BERAKHIR”

TEXT STANDAR KEJADIAN TSUNAMI BERAKHIR:

“BERDASARKAN INFORMASI YANG KAMI TERIMA DARI BMKG SEHUBUNGAN DENGAN ADANYA KEJADIAN TSUNAMI DI PANTAI….. (JAM KEJADIAN), DIBERITAHUKAN BAHWA KEJADIAN TSUNAMI TERSEBUT UNTUK SAAT INI TELAH BERAKHIR. KEJADIAN TSUNAMI TERSEBUT UNTUK SAAT INI TELAH BERAKHIR”

SATGAS PENYEBAR ARAHAN : SELURUH ANGGOTA SATGAS MENYEBARKAN ARAHAN INI MELALUI :

1. RADIO 2 ARAH PADA FREKUENSI .... 2. TELEPON/ TELEPON GENGGAM

: ANGGOTA SATGAS YANG BERTUGAS UNTUK MELAKUKAN EVAKUASI SEGERA SETELAH MENDAPATKAN ARAHAN MENYEBARKAN KEPADA PENDUDUK DISEKITARNYA DAN MENERUSKAN EVAKUASI KE TITIK AMAN BILA DIBUTUHKAN

(34)

PROSEDUR TRANSISI KODAL DAN PERNYATAAN SELESAI

LANDAAN TSUNAMI

JENIS PROSEDUR : UMUM SUB BAGIAN : -

SIFAT : TERBUKA PENGENDALI KODAL DARURAT

KONDISI :

:

PENYEBARAN ARAHAN RESMI SELESAI KEDATANGAN KODAL LAPANGAN

ETA : MENIT KE 11 – JAM KE 2 SETELAH SELESAI DIRASAKANNYA GEMPABUMI

KODAL LAPANGAN : SEGERA SETELAH MENCAPAI RUANG KRISIS SEGERA MEMINTA LAPORAN PERKEMBANGAN KONDISI TERAKHIR KEPADA KEPALA SATGAS PENYEBARAN ARAHAN KOTA BANDA ACEH

KA.SATGAS PENY. ARAHAN : MEMBERIKAN LAPORAN RESMI KEPADA KODAL

DARURAT DENGAN MEMBERIKAN :

1. LAPORAN CHECKLIST PROSEDUR YANG TELAH DILEWATI

2. KONDISI LAPANGAN BERDASARKAN LAPORAN DARI SATGAS PENYEBARAN ARAHAN YANG MELAKUKAN EVAKUASI DARI MASYARAKAT SERTA SUMBER LAIN YANG TERCATAT.

KODAL LAPANGAN : MENGANALISIS LAPORAN DAN MEMBERIKAN

PENGUMUMAN RESMI KEPADA SELURUH SATGAS YANG BERTUGAS TENTANG AKTIVASI KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH MELALUI RADIO PADA

FREKUENSI ... DENGAN PESAN :

“DISINI BERBICARA KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH RANTAI KODAL .... . DIHARAPKAN KEPADA SELURUH SATGAS PENYEBARAN ARAHAN SEGERA MELAPORKAN STATUSNYA KEPADA KODAL LAPANGAN. SEGERA BERIKAN PERTOLONGAN MASYARAKAT DI TITIK AMAN YANG MEMBUTUHKAN. TETAP SIAGA DAN MENUNGGU INSTRUKSI SELANJUTNYA”

(35)

KODAL LAPANGAN : MEMBERIKAN INFORMASI TERKAIT POSISI DAN

SUMBERDAYA YANG DIMILIKI SERTA KONDISI LAIN YANG DIRASA PERLU UNTUK DILAPORKAN KEPADA KODAL DARURAT ACEH DAN KODAL BANDA ACEH

MELAUI RADIO PADA FREKUENSI ... DENGAN PESAN STANDAR:

BILA TELAH BERADA DI RUANG KRISIS KAB/KOTA :

“DISINI BERBICARA KODAL LAPANGAN ... (SEBUTKAN KAB/KOTA). KAMI TELAH BERADA DI RUANG KRISIS. DITITIK KUMPUL ... (SEBUTKAN TITIK KUMPULNYA) TELAH TERDAPAT ... (SEBUTKAN SUMBERDAYA ORGANIK, LOGISTIK SECARA UMUM DAN PERALATAN YANG DIMILIKI),

PERLU KAMI TAMBAHKAN INFORMASI ... (BILA ADA TAMBAHAN INFORMASI YANG SANGAT PENTING) SIAP MENUNGGU PERINTAH SELANJUTNYA”.

BILA SEDANG MENUJU TITIK KUMPUL :

“DISINI BERBICARA KODAL LAPANGAN ... (SEBUTKAN KAB/KOTA). KAMI BERADA ... (SEBUTKAN LOKASI SAAT INI).

SAAT INI BELUM DAPAT MEMBERIKAN LAPORAN RESMI. WAKTU KEDATANGAN PADA TITIK KUMPUL DIPERKIRAKAN .... MENIT LAGI.

PERLU KAMI TAMBAHKAN INFORMASI ... (BILA ADA TAMBAHAN INFORMASI YANG SANGAT PENTING) SIAP MENUNGGU PERINTAH SELANJUTNYA”.

CATATAN : SEGERA SETELAH KODAL DARURAT MENGAMBIL ALIH SATGAS, KODAL PERINGATAN DINI LANGSUNG BERUBAH KEMBALI MENJADI PUSDALOPS PB ACEH

KONDISI :

:

KEDATANGAN KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH PENGUMUMAN AKTIVASI KODAL DARURAT ACEH

ETA : MENIT KE 11 – JAM KE 2 SETELAH SELESAI DIRASAKANNYA GEMPABUMI

(36)

KONDISI : : :

BILA DITERIMA ARAHAN BERDASARKAN ANALISIS DARI PERINGATAN DINI 2 DAN 3 BMKG

SETELAH AKTIVASI KODAL DARURAT BENCANA

BILA DATANG ARAHAN DARI KODAL DARURAT YANG MENYATAKAN BAHWA HANTAMAN TSUNAMI SELESAI

MAKA,

KODAL LAPANGAN : MEMINTA KEPADA SATGAS PENYEBARAN ARAHAN UNTUK MENYEBARKAN ARAHAN BARU DARI KODAL DARURAT

: BILA DITERIMA ARAHAN BAHWA TSUNAMI TELAH SELESAI DARI KODAL DARURAT ACEH SEGERA MEMBERIKAN LAPORAN KEPADA KODAL BANDA ACEH TERKAIT SELESAINYA LANDAAN TSUNAMI

SATGAS PENYEBAR ARAHAN : SELURUH ANGGOTA SATGAS MENYEBARKAN ARAHAN INI MELALUI :

1. RADIO 2 ARAH PADA FREKUENSI ....

(37)

PROSEDUR KAJIAN CEPAT DAN STATUS BENCANA

JENIS PROSEDUR : UMUM SUB BAGIAN : -

SIFAT : TERBUKA PENGENDALI KODAL DARURAT

KONDISI : TSUNAMI UNTUK ACEH SELESAI

MAKA:

KODAL LAPANGAN : MENGAKTIFKAN SATGAS KAJIAN CEPAT DAN SATGAS SAR DENGAN MEMBERIKAN PERNYATAAN MELALUI RADIO PADA FREKUENSI .... :

DISINI KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH; TELAH DITERIMA INFORMASI KONDISI AMAN TSUNAMI BAGI ACEH DARI BMKG. KEPADA SATGAS KAJIAN CEPAT DAN SAR SEGERA MELAKSANAKAN TUGAS MASING-MASING.

LAPORAN RESMI AKAN DITUNGGU SETIAP JAM PADA FREKUENSI INI DARI MASING-MASING KETUA SATGAS. TERIMAKASIH.

: MEMBERIKAN LAPORAN KAJIAN CEPAT SETIAP JAM KEPADA KODAL DARURAT ACEH DAN KODAL KOTA BANDA ACEH, HINGGA DINYATAKAN SELESAI MAKSIMAL 1X24 JAM SETELAH TSUNAMI DINYATAKAN BERAKHIR UNTUK ACEH.

SATGAS KAJIAN CEPAT : SEGERA MENGHUBUNGI SATGAS KAJIAN CEPAT TINGKAT KECAMATAN SESUAI DENGAN INSTITUSI ANGGOTA SATGAS KAJIAN CEPAT UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LANDAAN, PERKIRAAN KASAR JUMLAH KORBAN, PERKIRAAN JUMLAH PENGUNGSI DAN KONDISI FASILITAS KRITIS

: MEMBERIKAN LAPORAN PERKEMBANGAN RESMI SETIAP JAM KEPADA KODAL LAPANGAN

(38)

: MEMBERIKAN ANALISIS DAN REKOMENDASI TERHADAP STATUS DARURAT BENCANA YANG AKAN DITETAPKAN KEPADA KODAL DARURAT BENCANA MAKSIMAL 1X24 JAM SETELAH TSUNAMI DINYATAKAN BERAKHIR UNTUK ACEH.

SATGAS SAR : MELAKSANAKAN UPAYA MENCARI KORBAN BENCANA,

MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERTAMA KEPADA KORBAN SEGERA SETELAH DITEMUKAN, PENDATAAN TERHADAP KORBAN YANG DITEMUKAN (BAIK HIDUP ATAU MENINGGAL), MENGIRIM KORBAN BENCANA YANG SELAMAT KE RUMAH SAKIT ATAU PUSKESMAS ATAU POS KESEHATAN TERDEKAT, MELAKSANAKAN PEMILAHAN TERHADAP KORBAN SELAMAT OLEH DOKTER LAPANGAN ATAU RUMAH SAKIT, MELAKSANAKAN PENANGANAN MEDIS SESUAI DENGAN HASIL TRIAGE DAN MENGUBUR KORBAN MENINGGAL

: MEMBERIKAN LAPORAN PERKEMBANGAN RESMI SETIAP JAM KEPADA KODAL LAPANGAN.

MASYARAKAT : SELURUH MASYARAKAT YANG SELAMAT SEGERA

MENUJU TITIK KUMPUL TERDEKAT YANG TELAH DITENTUKAN.

: TETAP BERTAHAN DI TITIK KUMPUL HINGGA DATANG PETUGAS RESMI KODAL DARURAT BENCANA

: BILA MEMUNGKINKAN MELAKSANAKAN PENYELAMATAN KELOMPOK RENTAN, MOBILISASI SUMBER DAYA YANG ADA, MEMBANTU SATGAS SAR, PSIKOSOSIAL DAN LAINNYA.

CATATAN : DATA KAJIAN CEPAT TELAH MASUK DARI SELURUH DAERAH YANG TERKENA TSUNAMI PALING LAMA 1 X 24 JAM SETELAH TSUNAMI DINYATAKAN BERAKHIR UNTUK ACEH.

(39)

MAKA,

KODAL LAPANGAN : BERSAMA DENGAN ANGGOTA KODAL LAPANGAN BENCANA YANG LAIN MELAKSANAKAN RAPAT KOORDINASI UNTUK :

1. MEMPERSIAPKAN DRAFT SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN KEPALA-KEPALA POS DARURAT KECAMATAN DI KOTA BANDA ACEH

: MEMBERIKAN HASIL ANALISIS KEPADA KODAL ACEH MELALUI ALAT KOMUNIKASI YANG TERSEDIA ATAUPUN SECARA LANGSUNG BILA MEMUNGKINKAN KODAL BANDA ACEH : MENETAPKAN KEPALA-KEPALA POS DARURAT

KECAMATAN DI KOTA BANDA ACEH YANG AKAN DIBERLAKUKAN PALING LAMA 24 JAM SETELAH SELESAINYA TSUNAMI MELANDA ACEH.

: MENGAKTIFKAN DANA SIAGA DAERAH UNTUK OPERASI DARURAT BENCANA

CATATAN :

:

:

BILA DITETAPKAN NAMA DAN FORMASI KEPALA-KEPALA POS DARURAT KECAMATAN OLEH KODAL KOTA BANDA ACEH, MAKA SELURUH PETUGAS YANG TELAH DITETAPKAN SEGERA MENUJU LOKASI TUGAS

BILA DITETAPKAN STATUS BENCANA ACEH; MAKA KODAL DARURAT TETAP BERTUGAS SESUAI DENGAN TUGAS YANG TELAH DITENTUKAN

BILA DITETAPKAN UNTUK MEMINTA BNPB UNTUK MENETAPKAN STATUS BENCANA NASIONAL; MAKA KODAL LAPANGAN ACEH AKAN BERTINDAK SELAKU KEPALA POS DARURAT KOTA/KABUPATEN.

BILA STATUS BENCANA NASIONAL MAKA PROSEDUR PENANGANAN DARURAT ACEH MENJADI PROSEDUR PENDUKUNG PENANGANAN DARURAT BNPB

KONDISI : BILA DITERIMA ARAHAN STATUS DARURAT BENCANA ACEH DARI KODAL DARURAT BENCANA SERTA INFORMASI KODAL TANGGAP DARURAT ACEH

(40)

PROSEDUR PENANGANAN DARURAT BENCANA

JENIS PROSEDUR : UMUM SUB BAGIAN : -

SIFAT : TERBUKA PENGENDALI KODAL LAPANGAN BANDA

ACEH

KONDISI :

: : :

DITETAPKANNYA STATUS BENCANA ACEH

DITETAPKANNYA KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA OLEH KODAL ACEH DITETAPKANNYA KEPALA-KEPALA POS DARURAT KECAMATAN DI KOTA BANDA ACEH OLEH KODAL BANDA ACEH

AKTIVASI KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA OLEH KODAL DARURAT

MAKA:

KODAL LAPANGAN : MELAKSANAKAN OPERASI DARURAT UNTUK LINGKUP KOTA BANDA ACEH SESUAI DENGAN PROSEDUR KEORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA PERINGATAN DINI DAN TANGGAP DARURAT KOTA BANDA ACEH PADA BAB I OPERASI DARURAT

: MENGAKTIFKAN KEPALA POS DARURAT KECAMATAN DAN MEMINTA LAPORAN BERKALA TERKAIT KONDISI PENDUDUK KORBAN DAN PENGUNGSI TERKAIT JUMLAH SPESIFIK BERDASARKAN FORM LAPORAN KORBAN, KONDISI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL PENGUNGSI DAN ANGGOTA KELOMPOK TUGAS, KONDISI FASILITAS KRITIS DAN INFORMASI YANG DIBUTUHKAN LAINNYA.

: AKTIVASI DILAKSANAKAN DENGAN MENYAMPAIKAN KEPADA PEJABAT YANG DITUNJUK DENGAN MENGGUNAKAN HT ATAU HP

: MEMBERIKAN LAPORAN PERKEMBANGAN KONDISI SETIAP 4 JAM KEPADA KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA ACEH TERKAIT KONDISI PENANGANAN DARURAT KHUSUSNYA KONDISI SPESIFIK PENDUDUK KORBAN DAN PENGUNGSI, KONDISI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL PENGUNGSI DAN ANGGOTA KELOMPOK TUGAS, KONDISI FASILITAS KRITIS, PEMAKAIAN LOGISTIK DAN ANGGARAN

(41)

KEPALA POS DARURAT KEC. : MELAKSANAKAN OPERASI DARURAT UNTUK LINGKUP KECAMATAN DI KOTA BANDA ACEH SESUAI DENGAN PROSEDUR KEORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA PERINGATAN DINI DAN TANGGAP DARURAT KOTA BANDA ACEH PADA BAB I OPERASI DARURAT

: MENETAPKAN SEKRETARIAT POS DARURAT KECAMATAN BESERTA SEKRETARIS SERTA PERANGKAT LAIN YANG DIBUTUHKAN DAN BELUM DITETAPKAN OLEH KODAL ACEH

: MELAPORKAN SEKRETARIAT POS DARURAT KECAMATAN KEPADA KODAL LAPANGAN SERTA MEMINTA BANTUAN KOMUNIKASI DARI SEKRETARIAT KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH UNTUK SEGERA MENDUKUNG JARINGAN KOMUNIKASI DI SEKRETARIAT POS DARURAT KECAMATAN

: MENGUMUMKAN AKTIVASI POS DARURAT KECAMATAN KEPADA PETUGAS YANG SEDANG BERTUGAS DI TITIK PENGUNGSIAN

: MENDATA TITIK PENGUNGSIAN YANG ADA DI WILAYAH KECAMATAN TERSEBUT DAN ANGGOTA ORGANISASI YANG DAPAT DIIKUTSERTAKAN DALAM TIM KERJA POS DARURAT BENCANA DARI DATA YANG ADA

: MENGKOORDINIR OPERASI DARURAT DI KECAMATAN TERKAIT KEGIATAN PENYELAMATAN KORBAN, HARTA BENDA, PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR, PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN, PEMULIHAN FASILITAS KRITIS DENGAN CEPAT, TEPAT, EFISIEN DAN EFEKTIF BERDASARKAN SATU KESATUAN RENCANA TINDAKAN PENANGANAN DARURAT BENCANA.

SEKRETARIAT TD : MENYELENGGARAKAN ADMINISTRASI UMUM DAN PELAPORAN SETIAP 4 JAM KEPADA KEPALA POS DARURAT KECAMATAN

: MEMBERIKAN PELAYANAN AKOMODASI DAN KONSUMSI BAGI PERSONIL KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA

: MENGHIMPUN DATA DAN INFORMASI PENANGANAN BENCANA YANG TERJADI

: MEMBENTUK JARINGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI SERTA MENYEBARKAN INFORMASI TENTANG BENCANA TERSEBUT KE SEKRETARIAT KODAL

(42)

: MENJAMIN KESEHATAN DAN KESELAMATAN SELURUH PERSONIL POS DARURAT KECAMATAN DALAM MENJALANKAN TUGASNYA

: MENJAGA KEAMANAN PENANGANAN DARURAT BENCANA SERTA MENGANTISIPASI HAL-HAL DILUAR DUGAAN ATAU SUATU KEADAAN BERBAHAYA

: MELAKSANAKAN SEMUA ADMINISTRASI KEUANGAN : MENGANALISIS KEBUTUHAN DANA DALAM RANGKA

PENANGANAN TANGGAP DARURAT YANG TERJADI ; MENDUKUNG KEUANGAN YANG DIBUTUHKAN DALAM

RANGKA KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA YANG TERJADI

TIM KOMUNIKASI : MEMPERSIAPKAN, MENGENDALIKAN DAN MERAWAT JALUR INFORMASI DAN KOMUNIKASI DARI TITIK PENGUNGSIAN KE POS DARURAT KECAMATAN BERSAMA DENGAN TIM TENDA DAN SARANA PENGUNGSIAN DI LAPANGAN

: MEMPERISAPKAN, MENGENDALIKAN DAN MERAWAT JALUR INFORMASI DAN KOMUNIKASI DARI TITIK-TITIK JALUR MASUK LOGISTIK BAIK DARI DARAT, LAUT MAUPUN UDARA SEBAGAI PENDUKUNG UNIT LOGISTIK

: MEMPERSIAPKAN, MENGENDALIKAN DAN MERAWAT JALUR INFORMASI DAN KOMUNIKASI DARI POS DARURAT KECAMATAN KE KODAL LAPANGAN.

TIM MEDIS DAN PSIKOSOSIAL : MELAKSANAKAN PENANGANAN DARURAT MEDIS DI POS PENGUNGSIAN BAGI KORBAN SELAMAT

: MELAKSANAKAN PENANGANAN DARURAT MEDIS BAGI KORBAN YANG DIKIRIM OLEH SATGAS SAR

: MELAKSANAKAN TINDAKAN TRAUMATIC HEALING SAAT EVAKUASI MAUPUN DI POS PENAMPUNGAN : MEMBAWA KORBAN YANG TIDAK CUKUP DITANGANI

OLEH TINDAKAN DARURAT MEDIS KE RUMAH SAKIT/PUSKEMAS TERDEKAT

: MENDATA KORBAN BERDASARKAN KLASIFIKASI MEDIS DAN MENGHITUNG KEBUTUHAN PERALATAN MEDIS

(43)

DAN OBAT-OBATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PENANGANAN DARURAT LANJUTAN

: MEMINTA KEBUTUHAN PERALATAN MEDIS DAN OBAT-OBATAN BERDASARKAN ANALISIS DATA KORBAN KEPADA POS DARURAT KECAMATAN MELALUI TIM TENDA DAN SARANA PENGUNGSIAN

TIM DAPUR UMUM : MELAKUKAN PENDATAAN DETAIL KONDISI PENGUNGSI UNTUK DIBERIKAN KEPADA SEKRETARIAT POS DARURAT KECAMATAN

: MENGANALISIS DAN MENGIRIMKAN DAFTAR KEBUTUHAN LOGISTIK PENGUNGSI DAN TIM BERDASARKAN DATA UMUM PENGUNGSI

: MENYEDIAKAN KEBUTUHAN PANGAN HARIAN PENGUNGSI

: MENYEDIAKAN KEBUTUHAN PANGAN HARIAN ANGGOTA TIM DI LOKASI PENGUNGSIAN

: MENGIDENTIFIKASI ALTERNATIF SUMBER PANGAN DISEKITAR TITIK PENGUNGSIAN DAN MENGELOLA CADANGAN PANGAN YANG ADA UNTUK KEBUTUHAN PENGUNGSI DAN TIM

: MEMOBILISASI KEMUNGKINAN BANTUAN PANGAN DARI PENDUDUK SEKITAR TEMPAT PENGUNGSIAN YANG SELAMAT DARI BENCANA

TIM TENDA DAN SARANA : MENYEDIAKAN FASILITAS PEMUKIMAN SEMENTARA (BAIK PERKEMAHAN, MENITIPKAN PADA RUMAH PENDUDUK YANG AMAN DAN SEBAGAINYA) BAGI PENGUNGSI

: MENJAMIN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DAN PENERANGAN SERTA SANITASI PENGUNGSI DIDAERAH PEMUKIMAN SEMENTARA YANG DIBANGUN

(44)

: MEMASTIKAN BAHWA TELAH ADA TIM KOMUNIKASI, TIM DAPUR UMUM, TIM MEDIS DAN PSIKOSOSIAL TERDAPAT DI SETIAP TITIK PENGUNGSI

: MEMASTIKAN KEAMANAN SELURUH ORANG, BARANG DAN PERALATAN SERTA FASILITAS LAIN YANG ADA DI LOKASI PEMUKIMAN SEMENTARA.

: MEREKAPITULASI DATA YANG DIDAPAT OLEH TIM, MENGKOORDINIR DAN MENGELOLA AKTIVITAS PENGUNGSI DAN TIM SELAMA DI PEMUKIMAN SEMENTARA

CATATAN :

:

STATUS DARURAT DAPAT DITINGKATKAN MENJADI STATUS DARURAT NASIONAL, BILA DARI HASIL ANALISIS LAPORAN PERKEMBANGAN MENYATAKAN BAHWA DIBUTUHKAN PENINGKATAN STATUS DARURAT

STATUS DARURAT DAPAT DIHENTIKAN DAN DIKELUARKAN KEPUTUSAN KODAL ACEH UNTUK MEMULAI MASA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

(45)

KETENTUAN UMUM PENANGANAN DARURAT

BENCANA TSUNAMI KOTA BANDA ACEH

JENIS PROSEDUR : KHUSUS SUB BAGIAN : -

SIFAT : TERBUKA PENGENDALI KODAL TANGGAP DARURAT

BENCANA

KONDISI : KODAL LAPANGAN MEMILIKI KEWENANGAN UNTUK MERENCANAKAN, MELAKSANAKAN DAN MENGEVALUASI SERTA MELAPORKAN PENANGANAN DARURAT BENCANA DI KOTA BANDA ACEH, TETAPI DENGAN TETAP

MENGIKUTI KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT :

KETENTUAN UMUM KODAL LAPANGAN KOTA BANDA ACEH:

1. TIM SAR TELAH BERADA DAN SIAP MELAKSANAKAN OPERASI SAR DI SELURUH DAERAH LANDAAN PALING LAMA DALAM JANGKA WAKTU 1 X 24 JAM SETELAH TSUNAMI RESMI DINYATAKAN SELESAI OLEH BMKG UNTUK SELURUH WILAYAH ACEH.

2. DUKUNGAN PEMULIHAN FASILITAS KRITIS HARUS MAMPU MENJAMIN BAHWA SELURUH UPAYA PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PADA SETIAP TITIK PENGUNGSIAN TELAH TERHUBUNG SISTEMNYA DENGAN KODAL LAPANGAN PALING LAMA DALAM TEMPO 3 X 24 JAM SETELAH TSUNAMI RESMI DINYATAKAN SELESAI OLEH BMKG UNTUK SELURUH WILAYAH ACEH.

3. TELAH DIBUKA POS PENCATAT DAN PENGARAH BANTUAN YANG DILENGKAPI DENGAN SUMBERDAYA DAN PROSEDUR PENCATATAN DAN PENGARAHAN BANTUAN YANG MEMADAI DISETIAP TITIK MASUK BANTUAN KE KOTA BANDA ACEH BAIK DARI JALUR DARAT, LAUT DAN UDARA YANG MUNGKIN DIGUNAKAN PALING LAMA DALAM JANGKA WAKTU 1 X 24 JAM SETELAH TSUNAMI RESMI DINYATAKAN SELESAI OLEH BMKG UNTUK SELURUH WILAYAH ACEH.

4. TELAH TERSEDIA GUDANG LOGISTIK LAPANGAN MINIMAL PADA SETIAP KODAL LAPANGAN PALING LAMA DALAM JANGKA WAKTU 3X24 JAM SETELAH SETELAH TSUNAMI RESMI DINYATAKAN SELESAI OLEH BMKG UNTUK SELURUH WILAYAH ACEH. 5. DIBANTU DENGAN BIDANG OPERASIONAL TELAH DAPAT MENYALURKAN LOGISTIK

DAN PERALATAN KE POS DARURAT KECAMATAN PALING LAMA DALAM JANGKA WAKTU 3 X 24 JAM SETELAH TSUNAMI RESMI DINYATAKAN SELESAI OLEH BMKG UNTUK SELURUH WILAYAH ACEH.

(46)

PROSEDUR PENGHENTIAN MASA DARURAT BENCANA

JENIS PROSEDUR : UMUM SUB BAGIAN : -

SIFAT : TERBUKA PENGENDALI KODAL ACEH

KONDISI :

:

TIDAK TERIDENTIFIKASI BENCANA TURUNAN DALAM JANGKA WAKTU RELATIF DEKAT

AKTIVITAS MASYARAKAT TELAH BERJALAN WALAU BELUM PULIH ADANYA ARAHAN PENGHENTIAN MASA DARURAT BENCANA ACEH DARI KODAL DARURAT ACEH

MAKA:

KODAL LAPANGAN : SEGERA SETELAH MENDAPAT INSTRUKSI

PENGHENTIAN MASA DARURAT SEGERA MENJALANKAN PROSEDUR PENYEBARAN ARAHAN : MEMBERHENTIKAN SECARA HORMAT KEPALA POS

DARURAT KECAMATAN DAN SELURUH JAJARANNYA : MENCABUT SISTEM KODAL DARURAT BENCANA KOTA

BANDA ACEH ATAS PERINTAH KODAL DARURAT ACEH : MELAKUKAN RAPAT KOORDINASI DENGAN INSTITUSI

TERKAIT UNTUK MEMULAI MASA PEMULIHAN SEBAGAI WAKIL WALIKOTA (ATAU RANTAI KODAL LAINNYA).

(47)

Draft 1 -Validasi 20 Agustus 2009

PANDUAN TUGAS

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENANGANAN BENCANA TSUNAMI

Pemerintah Kota Banda Aceh

DOKUMEN

(48)

PANDUAN TUGAS

OPERASI PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT

BENCANA TSUNAMI

INSTITUSI :

KODAL BANDA ACEH

LOKASI : TIDAK DITETAPKAN

TUGAS

MEMBERIKAN KENDALI UMUM TERHADAP SELURUH UPAYA PADA MASA SIAGA DAN DARURAT DI KOTA BANDA ACEH UNTUK BENCANA TSUNAMI

RANTAI KODAL ACEH

1. WALIKOTA

2. DANDIM KOTA BANDA ACEH 3. KAPOLTABES BANDA ACEH 4. KETUA DPRK BANDA ACEH

5. KEPALA KEJAKSAAN NEGERI BANDA ACEH 6. KEPALA PENGADILAN NEGERI BANDA ACEH

7. KEPALA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA BANDA ACEH

KENDALI PADA :

1. KODAL LAPANGAN BANDA ACEH

2. SATGAS PENYEBARAN ARAHAN KOTA BANDA ACEH 3. SATGAS PEMANDU EVAKUASI KOTA BANDA ACEH

BERTANGGUNG

JAWAB PADA :

1. KODAL ACEH

WEWENANG

1. MEMUTUSKAN SECARA LEGAL PEMBERLAKUAN PROSEDUR KHUSUS BENCANA TSUNAMI UNTUK KOTA BANDA ACEH. 2. BERKOMUNIKASI LANGSUNG DENGAN KODAL ACEH TERKAIT

PENETAPAN STATUS BENCANA, PERMINTAAN BANTUAN DAN KOMUNIKASI RESMI LAINNYA YANG DIBUTUHKAN.

(49)

PANDUAN TUGAS

OPERASI PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT

BENCANA TSUNAMI

INSTITUSI :

SATGAS PENYEBARAN ARAHAN – BANDA ACEH

LOKASI : DAERAH LANDAAN

ANGGOTA

1. KEPALA KESBANGPOLINMAS DAN PB KOTA BANDA ACEH

2. KODIM KOTA BANDA ACEH

3. KAPOLTABES KOTA BANDA ACEH

4. KANTOR PMK KOTA BANDA ACEH

5. KANTOR SAR BANDA ACEH

6. TVRI

7. KOTA RAJA TV

8. RAPI KOTA BANDA ACEH

BERTANGGUNG

JAWAB PADA :

1. KODAL PERINGATAN DINI 2. KODAL BANDA ACEH

TUGAS

1. MELAKSANAKAN KAJIAN CEPAT KONDISI KANTOR MASING-MASING DAN PERALATAN PENERIMA INFORMASI DARI PUSDALOPS ACEH DAN ATAU TIM PENYEBAR ARAHAN ACEH 2. SEGERA MENUJU TITIK KUMPUL YANG TELAH DITETAPKAN

SETELAH ARAHAN RESMI DISEBARKAN DENGAN MEMBAWA SELURUH SUMBERDAYA YANG DIMILIKI UNTUK PENANGANAN DARURAT BENCANA;

TITIK KUMPUL PADA : A. LAPANGAN NEUSU B. STADION LONG RAYA

3. MELAKSANAKAN UPAYA PENANGANAN DARURAT BERDASARKAN PROSEDUR PENANGANAN DARURAT ACEH

Gambar

Gambar 1 Struktur Kodal Siaga dan Darurat Bencana Kota Banda Aceh

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan media Audio Visual dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III-B mata pelajaran IPS tema keperluan

Dari uji F didapat nilai F Hitung sebesar 9.645 nilainya lebih besar dari F tabel yaitu 2.95, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

a) Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 17 Data primer yaitu data yang diperoleh dari

Kegiatan ini dilaksanakan di desa Suo-Suo, Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo dengan tujuan menemukan perlakuan/intervensi yang efektif dan meningkatkan pemberdayaan, serta kerja

Faktor lingkungan dan prilaku yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kecamatan Panyabungan adalah perilaku tidak menggunakan kelambu pada malam hari, tidak

Sebagian besar perempuan di Wilayah Kota Semarang berisiko mengalami IMS berdasarkan ditemukannya karakteristik sebagian besar perempuan mengalami tanda dan gejala IMS

Abstrak.Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama bagi manusia yang disebut patogen oportunistik, bakteri ini menjadi problema serius pada pasien rumah sakit yang

Fasilitator harus mampu mempengaruhi perubahan sikap sosial peserta didik dan memiliki peran memfasilitasi untuk belajar secara maksimal dengan mempergunakan