• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP Pembelajaran Produktif yang Menyenangkan di Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen Tahun 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP Pembelajaran Produktif yang Menyenangkan di Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen Tahun 2010/2011."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan fokus dan pembahasan penelitian, dukungan guru dalam memfasilitasi pembelajaran mampu membantu siswa dalam menempatkan diri sebagai sentral atau pelaku pembelajaran. Selain itu di Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen memberikan kebebasan dalam berkreasi, mengungkapkan pendapat, memberikan tantangan kepada siswa untuk meningkatkan untuk lebih menumbuhkembangkan kreatifitas siswa. Di Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh siswa sebagai bentuk pengakuan kemampuan siswa sehingga siswa merasa dihargai dalam menuangkan hasil pemikirannya.

Pembelajaran yang dilaksanakan di Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen menerapkan system team teaching (mengajar 1 kelas oleh 2 guru) sehingga memberikan kemudahan guru dalam, memberikan optimalisasi dalam pengelolaan kelas dan peningkatan ketuntasan belajar siswa. Dalam proses pembelajaran di Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen guru diwajibkan untuk menggunakan fasilitas TIK dan job sheet. Dengan adanya penggunaan job sheet ini ternyata guru mampu mengetahui kemajuan siswa, karena guru hanya mengampu separo kelas. Dengan adanya penggunaan job sheet ini siswa mampu

(2)

menunjukkan persaingan yang positif dalam prakteknya. Selain hal itu anak juga didorong untuk mampu menuangkan ide-idenya dalam praktek. Oleh sebab itulah anak merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan serta untuk mengaplikasikan dari keseluruhan pengetahuan yang telah dimiliki siswa tersebut, maka jurusan diakhir semester mewajibkan kepada siswa untuk mengerjakan tugas akhir.

Dalam hal sarana dan prasarana, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana ruang kelas dilakukan secara terencana oleh Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen untuk mencegah kerusakan peralatan dan memaksimalkan fungsi sarana dan prasarana kelas. Selain hal itu penataan tempat duduk siswa selama pembelajaran juga akan memberikan keleluasaan pandangan guru dan siswa, kemudahan guru dan siswa menjangkau alat dan bahan yang diperlukan, kemudahan mobilitas guru dan siswa serta kemudahan penggunaan ruangan oleh guru dan siswa. Kebersihan dan penataan ruang kelas di Jurusan Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Miri Sragen akan memberikan rasa nyaman siswa selama pembelajaran.

B. Implikasi

(3)

memberikan penghargaan kepada siswa, melaksanakan pembelajaran yang demokratis dan mengelola pembelajaran yang kondusif.

Selain desain ruang pembelajaran dan interaksi pembelajaran, pengelolaan materi pembelajaran juga mempunyai peranan terhadap penyelenggaraan pembelajaran. Pelaksanaan pengelolaan materi pembelajaran akan dapat berjalan optimal jika terdapat kerja sama antara guru, jurusan dan sekolah yang saling mendukung.

Kenyamanan merupakan titik awal ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang akan diikuti. Dalam pembelajaran, kenyamanan yang dirasakan oleh guru akan mampu memberikan dorongan untuk melaksanakan kegiatan mengajar dengan baik. Begitu juga kenyamanan yang dirasakan siswa pada saat memasuki ruang pembelajaran akan memberikan dorongan siswa, untuk mengikuti pembelajaran tersebut dengan senang hati. Kenyamanan tersebut akan dirasakan siswa jika penataan ruang kelas, pengaturan tempat duduk dan pemeliharaan sarana dan prasarana ruang kelas dapat dilakukan oleh siswa, guru, ketua jurusan maupun sekolah secara optimal.

C. Saran

Dari hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran yang dapat dicermati oleh beberapa pihak.

(4)

peningkatan pembelajaran yang menyenangkan, misalkan melalui penggunaan media internet atau pembuatan blog guru sehingga siswa dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk mendapatkan materi pembelajaran yang dapat dipergunakan setiap saat.

2. Ketua jurusan sebagai penanggungjawab di jurusan perlu merencanakan pemenuhan kebutuhan peralatan praktek siswa secara berangsur, sehingga intensitas praktek di industri dapat dikurangi sedikit demi sedikit dengan tersedianya peralatan di sekolah.

3. Kepala sekolah sebagai pemegang peranan kebijakan manajerial di sekolah perlu menindaklanjuti rencana pemenuhan kebutuhan yang telah disusun oleh jurusan untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran di sekolah.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arcaro, Jerome S. 2007. Quality in Education : An Implementation Handbook. Florida : St. Lucie Press. Terjemahan. Oleh Yosal Iriantara. Tahun 2007. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Asokhia, MO. 2009. “Improvisation / Teaching Aids : Aid to Effective Teaching of English Language”. Int J Edu Sci, Volume 1 Nomor 2.

Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Beutel, Denise. 2010. “The Nature of Pedagogic Teacher-student Interactions : A Phenomenographic Study”. The Australian Educational Researcher. Volume 37, Nomer 2.

Cinar, Kram. 2006. “The Scale for Student Arrangement in Traditional Classrooms : Validity and Reliability Study (SSATC)” Humanity & Social Sciences Journal. Volume 1 Nomer 1.

Cragg, C.E. (Betty). Dunning, Jean dan Ellis, Jaqueline. 2008. “Teacher and Student Behaviors in Face-to-Face and On-Line Courses : Dealing with

Complex Concepts”. Journal of Distance Education. Volume 22 Nomer

3, 115 – 128.

Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Reseach Design : Choosing Among Five Traditions. California : Sage Publications, Inc.

Fraenkel, R, Jack & Wallen, E, Norman. 1993. How to Design and Evaluate Research in Education. Singapore : McGraw-Hill Inc.

Fuady, Anwar. 2008. “Paradigma Baru dalam Pendidikan dan Pembelajaran”. http://istpi.wordpress.com/. Diakses jam 11.27 Wib tanggal 24 Maret 2011.

Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung.

Harefa, Andrias. 2005. Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming a Learning) : Pemberdayaan Diri, Transformasi Organisasi dan Masyarakat Lewat Proses Pembelajaran. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.

Harsono. 2008. Model-model Pengelolaan Perguruan Tinggi (Perspektif Sosiopolitik). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Harsono. 2011. Etnografi Pendidikan Sebagai Desain Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hayati, Sri. 2007. “Pendekatan Joyful Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)”. http://pakguruonline.pendidikan.net. Diakses jam 12.15 Wib tanggal 12 Agustus 2010.

(6)

Hirschy, Amy S. 2002. “The Sociology of the Classroom and Its Influence on Student Learning”. Peabody Journal of Education. Volume 77 Nomer 3, 85–100.

Husodo, Sri. 2010. “Joyful Learning, Saatnya diterapkan”.

http://majalahmerahputih.wordpress.com/. Diakses jam 11.39 Wib tanggal 13 Agustus 2010.

Indrawati, dkk. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA).

Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California : Corwin Press, Inc. Terjemahan. Oleh Ibnu Setiawan. Tahun 2008. Bandung : Mizan Media Utama.

Jumali dkk, 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Junaidi, Arif. 2008. “Konsep Pakem”. http://edu-articles.com/pakem-2/. Diakses jam 08.30 Wib tanggal 15 Agustus 2010.

Karsidi, Ravik. 2007. Sosiologi Pendidikan. Surakarta : UNS Press. Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Pustaka Setia. Maliki, Zainuddin. 2008. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Mayer, Richard E. 2001. Multimedia Learning. New York : Cambridge University Press. Terjemahan. Oleh Teguh Wahyu Utomo. Tahun 2009. Yogyakarta : Pustaka Pelajar dan ITS Press.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Morse, Janice, M. 1994. Critical Issues in Qualitative Reseach Methods. California : Sage Publications, Inc.

Munthe, Bernawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Intan Madani.

Paay, Jeni dan O’Brien, Leah. 2000. “Learning by Interacting : Comparing the Effectiveness of an Interactive Tutorial with a Standard Electronic Book Interface” ASCILITE 2000.

(7)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar.

Purnomo, Dwi. 27 Mei 2010. “Obyek, Subyek dan Populasi Penelitian”. http://www.wipurnomoikipbu.files.wordpress.com. Diakses 21.13 Wib tanggal 07 September 2010.

Rasyid. Joyful, “The Joyful Learning”. http://fikrirasyid.com. Diakses jam 11.48 Wib tanggal 12 Agustus 2010.

Sa’ud, Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran : Mengukur Kesuksesan Anda dalam Proses Belajar dan Mengajar Bersama Psikolog Pendidikan Dunia. Jakarta : Mirza Media Pustaka.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Supriyanto, Eko dkk. 2007. Inovasi Pendidikan : Isu-isu Baru Pembelajaran, Manajemen dan Sistem Pendidikan di Indonesia. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. : Surakarta : Fairuz Media.

Sutikno, Sobry. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Mataram : NTP Press.

Sutopo, HB. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Triyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Analisis Kesesuaian Materi dalam Buku Guru dan Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPA di SMP serta Implementasinya dalam Proses Pembelajaran

Sedangkan, Nilai terbesar dari obese diperoleh oleh pola konsumsi buah 1 hingga 3 kali seminggu persentase 80 persen.. SIMPULAN

Hambatan dalam pelaksanaan program kerja pokdarwis yaitu 1 dusun hanya terdapat 1 pengurus pokdarwis maupun poklahsar/pokdarwis baru dibentuk sekitar bulan Mei

ancl conditior1s set forth in th.e preceding paragraph, upon execution.. of this Amendatory Agreement,

Penurunan viskositas ini diduga terjadi karena peran glukosa yang mempunyai banyak gugus hidroksil, sehingga dapat berinteraksi dengan gugus hidroksil pada rantai kitosan

(1)pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak; (2) kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak;

0 Semua alat dan mesin bersih sekali dan tidak ada mix produk di wadah 3 Tidak ada, atau ada dengan jumlah tidak memadai sama sekali -1 Ada & memadai, tapi > 3 item