• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tenganan - Kecamatan Manggis - Kabupaten Kenganan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tenganan - Kecamatan Manggis - Kabupaten Kenganan."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA TENGANAN

KECAMATAN : MANGGIS

KABUPATEN/KOTA : KARANGASEM

NAMA MAHASISWA : NI KADEK ARIANI

FAK/P : MIPA/FARMASI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Pendampingan Keluarga di Desa Tenganan, Karangasem ini tepat waktu. Laporan ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat) Periode XII yang dilaksanakan oleh Universitas Udayana.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis memperoleh banyak petunjuk, arahan, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

- Bapak Ir. I Nyoman Puja, M.S., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), atas bimbingannya dalam menyelesaikan program

- Bapak I Putu Yudiana, S.T. selaku Kepala Desa Tenganan atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung

- Bapak I Wayan Tista beserta keluarga atas kesempatan yang diberikan untuk mendampinginya

- Teman-teman KKN Desa Tenganan yang selalu memberikan semangat dan kompak hingga program KKN-PPM terselesaikan dengan baik

Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan segala kritikdan saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.

Tenganan, 29 Agustus 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 5

2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 7

3.1 Program ... 7

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ... 7

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA 10

4.1 Waktu ... 10

4.2 Lokasi ... 10

4.3 Pelaksanaan ... 10

4.4 Hasil ... 11

4.5 Kendala ... 11

BAB V PENUTUP ... 11

5.1 Simpulan ... 12

5.2 Rekomendasi ... 12

(4)
(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Perguruan tinggi merupakan tempat pendidikan yang bertujuan untuk membekali dan mengembangkan mahasiswa di berbagai bidang. Selain dibekali dengan ketrampilan, mahasiswa juga diarahkan untuk meningkatkan kepekaan dan kecintaan dalam kehidupan bermasyarakat. KKN-PPM dirancang oleh Universitas Udayana sebagai salah satu upaya perwujudan Tri Murjana Perguruan Tinggi dan sarana untuk meningkatkan kepekaan sosial mahasiswanya sehingga mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan daerahnya. Daerah yang digunakan sebagai destinasi KKN-PPM adalah daerah yang masih memerlukan perhatian dan bantuan terkait pembangunan yang berlangsung di dalamnya, kegiatan KKN-PPM ini tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi Bali.

Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN-PPM UNUD) adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Tujuan dari diadakannya program ini yaitu untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Dalam proses pendampingan keluarga ini, mahasiswa KKN-PPM berperan sebagai anak asuh. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Bantuan disini tidak hanya sebatas materi namun lebih ke hal motivasi sehingga dapat membantu meningkatkan taraf hidup keluarga dampingan.

Keluarga Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Desa Tenganan memiliki 5 dusun dinas kemudian dibagi kepada 30 mahasiswa KKN PPM UNUD. Pendampingan di Desa Tenganan ini diperuntukkan kepada masyarakat dengan kelompok kurang mampu bagian keluarga harapan yang berjumlah 30 kepala keluarga (KK).

1.1Profil Keluarga

(6)

Tista adalah keluarga yang tergolong kurang mampu dengan beliau sebagai kepala keluarga. Keluarga Bapak Ketut Ada beranggotakan 4 orang yaitu istri beliau yang bernama Wayan Sandiani beserta satu orang putri yang bernama Ni Luh Trisna dan satu orang putra bernama Kadek Dwi.

Keluarga Bapak Ketut Ada tinggal di Dusun Tenganan Dauh Tukad dengan luas pekarangan rumah 3 are. Tanah tempat berdirinya bangunan rumah I Wayan Tista merupakan tanah pinjaman dari salah satu kerabat yaitu I Nyoman Puja. Dalam satu pekarangan tersebut terdapat satu kepala keluarga saja. Di rumah Bapak I Wayan Tista terdiri atas 2 balai untuk tempat tidur, 1 balai serbaguna, 1 bangunan dapur, serta 1 kamar mandi. Kondisi rumah I Wayan Tista tidak memiliki bangunan untuk kamar tidur. Mereka tidur diatas balai dengan atap janur kelapa dan memiliki tinggi dasar sekitar 1 meter. Kondisi balai tempat tidur ini sangat memprihatinkan mengingat tidak ada dinding yang tertutup rapat sehingga memungkinkan udara dan serangan dari luar sangat memungkinkan untuk masuk.

Kondisi dapur bapak I Wayan Tista merupakan bangunan semi permanen dengan kondisi atap berbahan janur kelapa, dinding berbahan batako, serta lantai beralaskan tanah. Bangunan dapur dapat dikategorikan sangat memprihatinkan mengingat dapur merupakan tempat mengolah makanan untuk asupan nutrisi keluarga sehingga kondisi yang kurang bersih dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan dan penyebaran penyakit dengan mudah.

Pekarangan rumah bapak I Wayan Tista hanya dibatasi dengan tanaman bunga. I Wayan Tista berpendidikan terakhir sekolah dasar dan bermata pencaharian sebagai tukang pemotong kayu. Sedangkan istri beliau Wayan Sandiani berpendidikan terakhir SD dan bermata pencaharian sebagai tukang pengangkut kelapa dari kebun menuju tempat pengepul. Istri beliau bekerja setiap hari dengan waktu tidak menentu yaitu sesuai dengan panggilan,

Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

Identitas Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I Wayan Tista Kawin 44 tahun SD

Tukang Pemotong Kayu

Kepala Keluarga

2 Ni Wayan

Sandiani Kawin 40 tahun SD

Buruh

(7)

Lepas

3 Ni Luh Trisna Kawin 21 tahun SMA Tidak

Bekerja Anak KK

4 I Kadek Dwi Belum

Kawin 20 tahun SMP

Buruh

peternakan Anak KK

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga a. Sumber Penghasilan

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendapatan keluarga Bapak I Wayan Tista sebagian besar berasal dari penghasilan Bapak I Wayan Tista yang bekerja sebagai buruh panggilan pemotong kayu dengan penghasilan sekitar Rp. 70.000,00. Pekerjaan ini dilakukan hanya jika ada panggilan dan tidak rutin setiap hari. Istri beliau bekerja sebagai buruh panggilan di tempat pengepul kelapa dengan upah yaitu sekitar Rp 28.000,00 dan berjualan daun seharga Rp 5.000,00. Namun berjualan daun tidak dilakukan secara rutin hanya jika ada permintaan. Putra bungsu beliau bekerja sebagai buruh di sebuah perternakan milik kerabat dengan upah yaitu sekitar Rp 1.800.000,00. Penghasilan putra bungsu ini sebagian dikelola Ibu Wayan Sandiani untuk menopang kebutuhan keluarga. Keluarga I Wayan Tista juga berternak 2 ekor sapi yang dipelihara di sebuah kelompok ternak dan 1 ekor babi yang dipelihara di rumah.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Kebutuhan dari keluarga Bapak I Wayan Tista sebagian besar pada pemenuhan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer seperti kebutuhan konsumsi, kesehatan, kerohanian dan sosial.

a. Kebutuhan sehari-hari

Untuk kebutuhan sehari – hari, keluarga Bapak I Wayan Tista memerlukan sekitar Rp 30.000,00 per hari untuk kebutuhan lauk pauk, beras dan makanan ternak. Untuk biaya listrik dan air per bulan Bapak I Wayan Tista rata – rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 30.000,00.

(8)

Untuk bidang kesehatan, Bapak I Wayan Tista beserta keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah sedangkan. Jika anggota mengalami sakit biasanya Bapak I Wayan Tista mengajak berobat ke puskesmas pembantu yang jaraknya hanya 2 km dari tempat tinggal beliau dengan biaya pengobatan Rp 10.000,00 untuk sekali pengobatan. Untuk penyakit ringan biasanya beliau dan keluarga mengupakan untuk berobat dirumah saja dengan cara istirahat cukup. c. Kerohanian

Dalam bidang kerohanian, keluarga bapak Ketut Ada yang memeluk agama Hindu biasanya mengeluarkan biaya untuk upakara sembahyang harian serta hari raya keagamaan tertentu untuk membuat upakara persembahyangan. Rata – rata pengeluaran harian untuk kerohanian adalah Rp. 5.000,00. Biaya ini belum termasuk biaya jika ada hari raya keagamaan tertentu yang bisa menghabiskan biaya hingga ratusan ribu rupiah.

e. Sosial

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Tista, diperlukan pendekatan terlebih dahulu melalui bincang-bincang yang dilakukan secara intensif. Pertemuan dimulai pada tanggal 10 Agustus 2016 untuk berkenalan dan memperoleh data. Setelah beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu:

2.1 Permasalahan Keluarga 2.1.1 Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi Bapak I Wayan Tista bergantung pada gaji sebagai pemotong kayu dan buruh angkut kelapa yang dilakoni beliau serta istrinya untuk menafkahi keluarga. Pekerjaan Bapak I Wayan Tista dan Ibu Wayan Sandiani adalah pekerjaan tidak tetap. Hal ini menyebabkan Bapak I Wayan Tista tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya.

2.1.2 Kesehatan Keluarga

Masalah kesehatan yang ada pada keluarga Bapak I Wayan Tista adalah masalah kesehatan lingkungan. Dimana keluarga ini tidak memiliki akses kamar mandi yang layak untuk keperluan MCK, serta kondisi rumah yang berdebu. Bangunan utama keluarga ini terdiri dari 1 bangunan yaitu dapur dan 3 balai dimana 2 dipakai utnuk kamar tidur dan 1 balai serbaguna. Rumah yang penuh debu menyebabkan penghuninya rentan terserang gangguan pernapasan. Selain itu kamar mandi yang ada sangat tidak layak dan tidak dilengkapi toilet untuk buang air besar. Hal ini menyebabkan keluarga ini akan rentan terserang penyakit diare dan cacingan karena kondisi lingkungan yang kurang baik. Diakui untuk keperluan buang air keluarga ini biasanya melakukannya di kebun. Dan mandi di kamar mandi rumah yang kurang layak.

2.2 Masalah Prioritas

(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Usulan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh keluarga dampingan tersebut bertujuan mensejahterakan keluarga itu sendiri. Solusi yang diusulkan tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari keluarga, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahtearan keluarga dampingan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Tista adalah :

3.1.1 Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga I Wayan Tista adalah penghasilan keluarga yang terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Sebagai pendamping, saran yang dapat diberikan adalah dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari-hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain, misalnya menabung untuk keperluan memperbaiki rumah dan pengadaan kamar mandi yang dilengkapi toilet.

3.1.2 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

(11)

Wayan Tista tetap perlu diberitahu risiko kesehatan yang mungkin menyerang dirinya dan keluarga.

Selain itu, bangunan tempat tinggal Bapak I Wayan Tista juga berdebu dan sehingga rentan membuat anggota keluarga terserang penyakit gangguan pernapasan dan penyakit kulit. I Wayan Tista biasanya dirumah tanpa memakai alas kaki sehingga anak ini rentan terkena penyakit yang mengganggu kesehatan.

3.2Agenda Kegiatan 3.2.1 Jadwal Kegiatan

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jam

1. Sabtu, 23 Juli 2016

17.00 – 19.00 WITA

Bertemu dengan kepala desa Tenganan untuk mendapatkan daftar KK miskin di desa Tengana

1 x 2 jam

2. Selasa, 2 Agustus 2016

12.00 – 20.00 WITA

Berkenalan dengan KK dampingan dan penjelasan tujuan program

1 x 8 jam 3. Minggu, 7

Agustus 2016

07.00 – 13.00 WITA

Wawancara dan pengambilan data profil KK Dampingan

1 x 6 jam 4. Senin, 8

Agustus 2016

11.00 – 17.00 WITA

Diskusi dengan KK Dampingan terkait masalah ekonomi keluarga

1 x 6 jam 5. Selasa, 9

Agustus 2016

09.00 – 15.00 WITA

Mengidentifikasi pendapatan dan pengeluaran KK Dampingan dan memberikan saran-saran dalam bidang ekonomi

1 x 6 jam

6. Rabu, 10 Agustus 2016

11.00 – 17.00 WITA

Membantu KK Dampingan mengerjakan pekerjaan rumah

1 x 6 jam 7. Kamis, 11

Agustus 2016

15.00 – 21.00 WITA

Diskusi dengan KK Dampingan terkait masalah kesehatan

1 x 6 jam 8. Jumat, 12

Agustus 2016

09.00 – 15.00 WITA

Membantu KK Dampingan

membersihkan pekarangan rumah serta memberikan penyuluhan PHBS

1 x 6 jam

9. Minggu, 14 Agustus 2016

10.00 – 16.00 WITA

Membantu istri KK Dampingan

mempersiapkan upakara untuk odalan di pura Bale Agung Desa Langgahan

1 x 6 jam

(12)

Agustus 2016 WITA Agung Desa Langgahan jam 11. Rabu, 17

Agustus 2016

10.00 – 16.00 WITA

Diskusi bersama keluarga mengenai pendidikan anak dan membantu istri KK Dampingan memasak

1 x 6 jam

12. Kamis, 18 Agustus 2016

11.00 – 17.00 WITA

Memberikan penyuluhan mengenai makanan sehat kepada anak KK Dampingan

1 x 6 jam

13. Jumat, 19 Agustus 2016

12.00 – 18.00 WITA

Menemani anak KK Dampingan mengerjakan tugas sekolah

1 x 6 jam 14. Rabu, 21

Agustus 2016

12.00 – 18.00 WITA

Diskusi dan peninjauan kembali mengenai saran yang telah diberikan kepada KK Dampingan

1 x 6 jam

15 Sabtu, 22 Agustus 2016

13.00 – 19.00 WITA

Pemberian bantuan berupa sembako kepada KK Dampingan sekaligus perpisahan mahasiswa.

(13)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN PPM UNUD dari tanggal 24 Juli 2016 sampai tanggal 22 Agustus 2016. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 15 kali yang disesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan sesuai dengan lokasi desa KKN-PPM yang telah ditentukan yakni di Desa Tenganan. Secara spesifik pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga I Wayan Tista yang bertempat tinggal di Dusun Tenganan Dauh Tukad, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan kelompok KKN-PPM XIII Desa Tenganan. Kegiatan KK dampinag dilakukan dengan mengunjungi kediaman KK dampingan dan berbincang-bincang santai dengan anggota keluarga dampingan dan mengamati keseharian mereka. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan sekaligus menciptakan suasana kekeluargaan sehingga keluarga dampingan dapat menceritakan masalah yang dialami dan dapat menerima solusi yang ditawarkan. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak I Wayan Tista dengan melakukan kunjungan sebanyak 15 kali dengan total lama kunjungan selama 90 jam.

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

(14)

diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberi solusi dengan memberikan saran dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Tista, sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung demi menopang kebutuhan lain di masa depan. Selain itu penulis juga memberikan bantuan berupa sembako meliputi, beras, shampoo, detergen, sabun, pata gigi, obat nyamuk, dupa, minuman, minyak goreng dan garam guna membantu meringankan keperluan sehari – hari KK Dampingan.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga di bidang kesehatan dari segi perilaku hidup bersih dan sehat sudah mulai menampakkan hasil. Dengan adanya penyuluhan PHBS keluarga Bapak I Wayan Tista lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan guna menjaga kesehatan keluarga.

4.5 Kendala

(15)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Keluarga Bapak I Wayan Tista adalah keluarga yang tergolong kurang mampu dengan pendapatan terbatas sebagai buruh pemotong kayu.

2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Tista adalah masalah ekonomi dan kesehatan. Permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan yang minim. Permasalahan kesehatan yang dihadapi adalah masalah dari segi kebersihan fisik dan kebersihan lingkungan.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan pengalaman mendampingi keluarga Bapak I Wayan Tista selama periode KKN-PPM XI, rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah:

1. Agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan oleh pihak penyelenggara KKN PPM UNUD ini mampu dilakukan secara berkelanjutan pada KK bersangkutan sehingga masalah yang dihadap dapat terselesaikan secara tuntas.

2. Rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan sehingan kegiatan KK dampingan yang dilaksanakan benar-benar memberikan manfaat dan memberikan solusi yang berarti bagi keluarga dampingan

3. Diharapkan pada keluarga Bapak I Wayan Tista untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kesehariannya karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta keluarga Bapak I Wayan Tista diharapkan mampu mengaplikasikan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi demi menuju kehidupan yang lebih baik.

(16)

Profil Keluarga I Wayan Tista Profil Keluarga I Wayan Tista

Kamar Keluarga I Wayan Tista Kamar Keluarga I Wayan Tista

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

8 Mempersiapkan mesin potong Setup Preparation (before) 9 Attaching roll Auxiliary operation 10 Memotong kompon roll Essential operation.. 12

Kedua, pandangan Imam Muhammad bin Ali al-Jawad terhadap konsep imamah merupakan masalah yang sangat penting, sehingga tidak mungkin diserahkan kepada umat untuk

Melihat perbedaan keempat model di atas maka model Pan dan Kosicki lebih dipilih oleh peneliti karena model ini lebih mendetail dalam menganalisis berita melalui perangkat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran JiTT dan

Indeks LQ45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuikan setiap enam bulan (setiap awal Februari dan Agustus), dengan demikian

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan menguji coba sebuah RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi lensa cembung