ABSTRAK ... i
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 7
2.2 Pengertian Hasil Belajar ... 8
2.3 Media Pembelajaran ... 9
2.3.1 Pengertian Media ... 9
2.3.2 Jenis Karakteristik Media ... 10
2.3.3 Manfaat Media Pembelajaran ... 11
2.3.4 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 15
2.3.5 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 17
2.3.6 Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 20
2.4 Courselab 2.4 ... 22
2.4.1 Tahapan Pra Produksi ... 23
2.4.2 Proses Instalasi Courselab 2.4 ... 25
2.4.3 Membuat Project ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrument Penelitian ... 85
4.1.1 Pengujian Validitas Instrument ... 85
4.1.2 Pengujin Reliabilitas Instrument ... 86
4.1.3 Pengujian Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ... 86
4.2 Hasil Penelitian ... 87
4.2.4 Hasil Pengujian Normalitas Data ... 92
4.2.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 92
Tabel 2.1 Karakteristik Op-amp ... 44
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ... 64
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal ... 70
Tabel 3.3 Kriteria Realiabilitas soal... 72
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 73
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 74
Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi ... 79
Tabel 4.1 Validitas Butir Soal ... 84
Tabel 4.2 Uji Tingkat Kesukaran ... 84
Tabel 4.3 Uji Tingkat Daya Pembeda ... 84
Tabel 4.4 Peningkatan Gain ... 88
Tabel 4.5 Kriteria Peningkatan Gain ... 88
Tabel 4.6 Kelompok Atas dan Kelompok Bawah ... 90
Tabel 4.7 Analisis Gain Kelompok Atas dan Kelompok Bawah... 90
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 18
Gambar 2.12 Konfirmasi Kode Registrasi via Email ... 29
Gambar 2.13 Pengisian Kode Registrasi ... 29
Gambar 2.14 Start Page Courselab 2.4 ... 30
Gambar 2.15 Create New Courselab 2.4 ... 30
Gambar 2.16 Pengisian Nama Folder Penyimpanan Courselab 2.4 ... 31
Gambar 2.17 Template Courselab 2.4 ... 31
Gambar 2.18 Halaman Depan Bahan Ajar Courselab 2.4 ... 32
Gambar 2.19 Penambahan Teks pada Halaman Depan Courselab 2.4 ... 33
Gambar 2.20 Penambahan Gambar pada Halaman Depan Courselab 2.4. 33 Gambar 2.21 Penampilan Halaman Depan Courselab 2.4 ... 33
Gambar 2.22 Mode Master Courselab 2.4 ... 34
Gambar 2.23 Mengubah Nama Slide pada Mode Normal ... 35
Gambar 2.24 Tampilan Slide Bahan Ajar ... 35
Gambar 2.25 Menambahkan Isi Bahan Ajar pada Courselab 2.4 ... 36
Gambar 2.26 Hasil Penambahan Bahan Ajar pada Courselab 2.4 ... 36
Gambar 2.27 Penambahan Animasi pada Slide ... 37
Gambar 2.28 Macam – macam Animasi Courselab 2.4 ... 37
Gambar 2.29 Pemasukan Gambar pada Slide ... 38
Gambar 2.35 Hasil Pemasukan Media Video pada Slide ... 41
Gambar 2.36 Rangkaian Deferential Op-amp ... 41
Gambar 2.37 Diagram Blok Op-amp ... 42
Gambar 2.38 Diagram Schematik Simbol Op-amp ... 42
Gambar 2.39 Bentuk Op-amp dan Macam – macam Op-amp ... 43
Gambar 2.40 Rangkain Inverting ... 49
Gambar 2.41 Rf dan Rin ... 49
Gambar 2.42 Sinyal Output Rangkaian Inverting... 51
Gambar 2.43 Rangkaian Non-Inverting ... 52
Gambar 2.44 Skema Rangkaian Penguat Tak Membalik ... 53
Gambar 2.45 Rangkaian Deferensiator ... 55
Gambar 2.46 Bentuk Sinyal Masukan dan Keluaran Rangkaian Deferensiator Op-amp ... 57
Gambar 2.47 Peningkatan Rangkaian Deferensiator Op-amp ... 58
Gambar 2.48 Rangkaian Integrator Op-amp ... 59
Gambar 2.49 Tegangan Saturasi ... 60
Gambar 2.50 Perubahan Tegangan Saturasi ... 61
Gambar 2.51 Sinyal Masukan dan Keluaran Integrator Op-amp ... 61
Gambar 2.52 Peningkatan Rangkaian Integrator ... 63
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian ... 68
Gambar 3.2 Kurva Normal Baku dan Kurva Distribusi Data ... 78
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri ... 82
LAMPIRAN A
Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 96
Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba ... 101
Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba ... 102
Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas ... 103
Lampiran B-2 RPP Pertemuan 2 (Inverting dan Non-Inverting) ... 120
Lampiran B-3 RPP Pertemuan 3 (integrator dan deferesiator) ... 131
Lampiran B-4 Instrumen Pretest Posttest 1 ... 149
Lampiran B-5 Instrumen Pretest Posttest 2 ... 151
Lampiran B-6 Instrumen Pretest Posttest 3 ... 152
Lampiran B-7 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ... 154
LAMPIRAN C Lampiran C-1 Hasil Uji Instrumen Pretes dan postest 1 ... 155
Lampiran C-2 Hasil Uji Instrumen pretest dan Posttest 2 ... 156
Lampiran C-3 Hasil Uji Instrumen Pretest dan posttest 3 ... 157
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media Pembelajaran adalah sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar.( Azhar Arsyad (2007:4) )
Pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan media pembelajaran
di SMK N 1 Cimahi yang masih menggunakan media berupa papan tulis dan
masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada standar kompetensi
Elektronika Analog dengan nilai rata-rata 6,2 sehingga peneliti ingin
menggunakan software CourseLab 2.4 sebagai alternatif media pembelajaran.
Software ini memiliki fungsi dalam membantu penerapan konsep Elektronika
Analog agar siswa mendapatkan pengalaman didunia nyata walaupun secara tidak
langsung. Karena software ini dapat difungsikan untuk menghadirkan bahan ajar
yang tidak bisa dihadirkan secara langsung dalam bentuk video, gambar,
penjelasan dan media animasi yang dapat menarik perhatian siswa. Oleh karena
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan diatas, dapat dikemukakan
bahwa perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat peningkatan gain hasil belajar siswa setelah penerapan
Courselab 2.4 dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep tentang
Op-amp?
2. Apakah ada peningkatan gain hasil belajar siswa setiap pertemuan
kegiatan pembelajaran?
3. Bagaimana kategori peningkatan gain hasil belajar pada siswa kelas
bawah dan siswa kelas atas setelah penerapan media pembelajaran
courselab?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian diantaranya:
1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas XI Program Keahlian
Kontrol Proses khususnya kelas XI KP B di SMK Negeri 1 Kota Cimahi.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Op-Amp yang
merupakan sebagian materi pada standar kompetensi menerapkan teknik
elektronika analog pada sistem instrumentasi kontrol proses.
3. Penggunaan software Courselab 2.4 sebagai media pembelajaran hanya
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa yang ditinjau dari
hasil belajar aspek kognitif.
1.4 Tujuan
1. Mengetahui peningkatan gain hasil belajar siswa setelah penerapan
Courselab 2.4 dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep tentang
Op-amp.
2. Mengetahui peningkatan gain hasil belajar siswa setiap pertemuan.
3. Mengetahui ketegori peningkatan gain pada siswa kelas bawah dan siswa
kelas atas setelah penerapan media pembelajaran Courselab 2.4.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian diantaranya :
1. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang
pendidikan maupun masyarakat pada umumnya mengenai implementasi
media pembelajaran courselab 2.4 untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa kelas XI jurusan Kontrol Procesor pada mata pelajaran Elektronika
Analog di SMK Negeri 1 Kota Cimahi.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai implementasi media
pembelajaran courselab 2.4 dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep
siswa kelas XI jurusan Kontrol Procesing pada mata pelajaran Elektronika
Analog di SMK Negeri 1 Kota Cimahi.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan
penelitian berikutnya di waktu yang akan datang.
1.6 Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah dari judul proposal skripsi dimaksudkan untuk
sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu
dijelaskan sebagai berikut :
1. Implementasi adalah penerapan atau penggunaan.
2. Media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan
ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan,
manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /
pelatihan.
3. E-learning adalah suatu sistem pembelajaran dengan menggunakan
peralatan tambahan untuk dapat menggunakannya diperlukan komputer
serta software penunjang lainnya.
4. Courselab 2.4 adalah piranti lunak penyusun bahan ajar multimedia untuk
e-Learning yang powerful dan mudah digunakan. CourseLab menawarkan
bahan ajar interaktif berkualitas tinggi yang dapat di publikasikan di
Internet, Learning Management Systems (LMS), serta CD-ROM.
5. Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya mendapat
penekanan dalam proses belajar mengajar. Pengertian pemahaman
mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu
pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab
itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui
apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa
6. Elektronika Analog
Elektronika Analog merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
pada siswa kelas XI jurusan Kontrol Procesor di SMK Negeri 1 Kota
Cimahi, mata pelajaran Elektronika Analog merupakan mata pelajaran yang
penting bagi siswa SMK jurusan elektro sehingga siswa harus benar-benar
mampu memahami dasar dari materi tersebut. Mata pelajaran ini membahas
tentang pengenalan Diac,Triac,OP-amp,cara kerja komponen analog dll.
1.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang digunakan pada penelitian adalah hipotesis deskriptif, yaitu
hipotesis yang berkenaan dengan variabel mandiri. Dalam penelitian rumusan
masalah bersifat deskriptif sehingga tidak dituntut adanya hipotesis dari
masing-masing rumusan masalah. Maka hipotesis pada penelitian adalah :
H0 : Penggunaan software Courselab 2.4 sebagai media pembelajaran terdapat peningkatan hasil belajar jika diperoleh gain lebih besar atau sama
dengan 25%.
Ha : Penggunaan software Courselab sebagai media pembelajaran dianggap tidak ada peningkatan hasil belajar jika diperoleh gain kurang dari 25%.
H0: π ≥ 25%
Ha: π < 25%
1.8 Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Kota Cimahi, Jawa Barat.
Pengambilan lokasi berdasarkan pertimbangan bahwa SMK tersebut
Lokasi tersebut digunakan untuk penelitian menggunakan software
Courselab 2.4 sebagai media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar siswa pada
standar kompetensi menerapkan Elektronika Analog.
Subjek utama pada penelitian efektivitas penggunaan software Courselab
2.4 adalah siswa kelas XI program keahlian Kontrol Proses di SMK Negeri 1 Kota
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian yaitu metode kuantitatif dengan
disain pre-experimental. Desain preexperimental disebut sederhana, karena
subjek penelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak
memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group
experiment.
Adapun desain pre-experiment penelitian yang digunakan dalam penelitian
adalah one-group pretest-posttest design, yang merupakan pengembangan dari
one-shot case study. Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali
pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari
penelitian ini yaitu kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian (kelas
eksperimen) diberi pre-test kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan
(treatment) yaitu penggunaan software courselab 2.4 sebagai media pembelajaran,
setelah itu diberi post-test. Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design
Pre-Test Treatment Post-Test
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Tes awal (pre-test) dilakukan sebelum digunakannya software courselab 2.4
media pembelajaran.
X :Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan software
courselab 2.4 sebagai media pembelajaran.
O2 : Tes akhir (post-test) dilakukan setelah digunakannya software courselab 2.4
sebagai media pembelajaran.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI Program Keahlian
Kontrol Proses di SMK Negeri 1 Kota Cimahi periode 2011-2012 yang sedang
menempuh mata pelajaran Elektronika Analog.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2011: 118). Adapun teknik penentuan sampel dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 124). Teknik
ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian karena jumlah sampel yang
diambil hanya pada siswa kelas XI Program Keahlian Kontrol Proses di SMK
Negeri 1 Kota Cimahi periode 2011-2012. Sampel penelitian yaitu kelas XI KP B
3.3 Prosedur dan Alur Penelitian
Penelitian dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)
tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui
pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan
peralatan praktikum dan penggunaan media pembelajaran pada Standar
Kompetensi Elektronika Analog ada di sekolah tempat penelitian akan
dilaksanakan.
b. Studi literatur yaitu dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat
mengenai permasalahan yang akan diteliti.
c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi
pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi
dasar yang hendak dicapai.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa
instrumen tes.
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi :
a. Memberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui hasil belajar siswa
sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menggunakan software courselab
2.4 sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan yang dijadikan materi
pembelajaran dalam penelitian.
c. Memberikan tes akhir (post-test) untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah digunakannya software courselab 2.4 sebagai media pembelajaran.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain :
a. Mengolah data hasil pre-test dan post-test.
b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan
setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakannya software courselab 2.4
sebagai media pembelajaran.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan
data.
Alur penelitian untuk lebih jelasnya dapat digambarkan pada Gambar 3.1.
Tahap Persiapan
Tes
Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian
Pertemuan 1
Pretest
Treatment
posttest
Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Analisis Materi Pada KTSP
Penentuan Materi & Sampel
Penyusunan Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen
Pengolahan Data
Kesimpulan
Pembuatan Laporan Tahap Akhir
Pertemuan 2
Pretest
Treatment
posttest
Pertemuan 3
Pretest
Treatment
posttest
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data primer yaitu soal tes
hasil belajar (pre-test dan post-test). Sebelum instrumen dipakai, terlebih dahulu
dilakukan pengujian soal. Adapun pengujiannya sebagai berikut :
3.4.1 Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur (Anderson dalam Arikunto, 2010: 65). Dengan kata lain, suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan
rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson.
rxy =
nΣXY− ΣX ΣY
nΣX2− ΣX 2 nΣY2− ΣY 2
(Arikunto, 2010: 70)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
∑X : Jumlah skor tiap siswa pada setiap item soal
∑Y : Jumlah skor total tiap siswa
n : Banyaknya siswa
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,81 – 1,00
Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi
untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikasi dihitung dengan
menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :
t =r n−2 1−r2
(Sugiyono, 2012: 230)
Keterangan :
t : thitung
r : Koefisien korelasi
n : Banyaknya siswa
Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat
kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung > ttabel,
maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel, maka item soal
3.4.2 Reliabilitas
Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat ajeg memberikan data
yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes
apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2010: 90).
Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus
Kuder-Richardson 21 (K-R.20) :
ri =
ri : Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab benar
q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)
Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : Banyaknya item
st2 : Varians total
Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
∑Xt2 : Jumlah skor setiap siswa
Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka
instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrument
dinyatakan tidak reliabel.
Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 – 1,00
Analisis taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal
tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan
yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010:
207).Menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan :
P = B JS
(Arikunto, 2010: 208)
Keterangan :
B : banyaknya siswa yang menjawab benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa
yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa kurang pandai (berkemampuan
rendah) (Arikunto, 2010: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai
yang terendah.
b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada
tiap butir soal.
d. Mencari daya pembeda (D) digunakan rumus sebagai berikut :
(Arikunto, 2010: 213) D = BA
JA −
BB
Keterangan :
D : Daya Pembeda
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah
Adapun kriteria indeks daya pembeda pada Tabel 3.5 (Arikunto, 2010: 218).
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kualifikasi
0,00 – 0,20
Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Tes hasil belajar yang digunakan pada
penelitian berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif
jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan pada saat
pre-test dan post-test. Pre-test atau test awal diberikan dengan tujuan
akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa
setelah digunakannya software courselab 2.4 sebagai media pembelajaran
pada Standar Kompetensi elektronika analog.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah
berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan,
tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data
yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki
makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga
dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini
berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik
statistik.
3.6.1 Analisis skor pre-test, post-test dan gain siswa
Analisis dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum
pembelajaran (pre-test) dan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan (post
test), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar setelah
diterapkannya software courselab 2.4 sebagai media pembelajaran. Berikut
langkah-langkah yang peneliti lakukan agar dapat menganalisis data pre-test,
post-test dan gain siswa.
1. Pemberian skor dan merubahnya dalam bentuk nilai
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only,
yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang
menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut
kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut :
Nilai siswa =
skor siswaskor maksimum
x 100
2. Menghitung gain skor setiap butir soal semua subjek penelitian (siswa)
Gain adalah selisih antara skor post-test dan skor pre-test. Secara matematis
dituliskan sebagai berikut :
Gain = Skor post-test
–
Skor pre-test
Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa.
Adapun hasil belajar ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan
yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif).
3. Menghitung rata-rata gain tiap seri pembelajaran
Nilai rata-rata (mean) dari skor gain tiap seri pembelajaran ditentukan
dengan menggunakan rumus :
x
=
Σ
���
siswa
banyaknya siswa
4. Analisis kriteria gain
Analisis kriteria gain digunakan untuk mengetahui kriteria gain yang
diperoleh. Gain diperoleh dari data skor pretest dan posttest yang diolah
untuk menghitung rata-rata gain normalisasi. Rata-rata gain normalisasi
�� � ��� �
���
=
� − � �
� �
Kemudian untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh perlakuan terhadap
peningkatan hasil belajar peserta didik, dilakukan perhitungan gain ternormalisasi
dengan membagi kelas menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok bawah dan
kelompok atas. Menurut Arikunto (2000), dengan rata-rata dan standar deviasi
yang diketahui sehingga dapat mengelompokan data menjadi dua kelompok.
Kelompok atas adalah peserta didik yang memiliki nilai yang lebih besar atau
sama dengan nilai rata-rata ditambah setengah deviasi. Sedangkan kelompok
bawah adalah peserta didik yang memiliki nilai yang lebih kecil atau sama dengan
nilai rata-rata dikurangi setengah deviasi.
Kelompok atas :
Batas : � + (0,5 x SD)
Kelompok bawah
3.6.2 Uji Normalitas
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya
data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2012: 79), uji
normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva
normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal
baku/standar (A), seperti diperlihatkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012: 80)
Menghitung besarnya chi-kuadrat, maka terlebih dahulu mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
A
B
34,13% 34,13% 13,53% 13,53%
2,7% 2,7%
? ?
? ?
? ?
1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan
chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).
2. Menentukan panjang kelas interval (p), yaitu
PK =(data terbesar – data terkecil )
Jumlah kelas interval (6)
3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2 ��− ��
�
��
Keterangan :
fo : Frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh : Frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang
dikalikan dengan n)
4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
5. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung
harga-harga (fo– fh) dan
(fo− fh)2
fh
dan menjumlahkannya. Harga (fo− fh)
2
fh
merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).
6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan
Jika :
�2 hitung ≤ �2 tabel maka data terdistribusi normal
�2 hitung > �2 tabel maka data terdistribusi tidak normal
3.6.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan
dalam penelitian diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini yaitu :
H0 : Penggunaan software courselab 2.4 sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika perolehan gain rata-rata hasil belajar siswa lebih besar atau
sama dengan 25%.
Ha : Penggunaan software courselab 2.4 sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif jika perolehan gain rata-rata hasil belajar siswa kurang dari
25%.
H0: π ≥ 25%
Ha: π < 25%
Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hipotesis
deskriptif. Karena H0 berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan Ha berbunyi
lebih kecil (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri.
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah sebagai
berikut :
1. Menghitung rata-rata data (x)
x= Σ data
2. Menghitung simpangan baku (s)
s = Σ xi−x
2
n−1
(Sugiyono, 2012: 57)
Keterangan :
xi : Nilai pada tiap siswa
x : Nilai rata-rata
n : Jumlah siswa
s : Simpangan baku
3. Menghitung harga t
t = x − μs o n
(Sugiyono, 2012: 96)
Keterangan :
t : Nilai t yang dihitung (thitung)
x : Nilai rata-rata
μ0 : Nilai yang dihipotesiskan
s : Simpangan baku sampel
n : Jumlah anggota sampel
5. Menggambar kurva
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012: 100)
6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel
harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis
Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada
daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0
diterima dan Ha ditolak.
thitung≥ ttabel, berarti H0 diterima
thitung < ttabel, berarti H0 ditolak
Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan
H0
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Implementasi
Perangkat Lunak Courselab 2.4 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang
Elektronika Analog “ Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau dari peningkatan
pemahaman menerapkan elektronika analog di SMKN 1 Kota Cimahi”, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengolahan data, diperoleh rata-rata perolehan nilai pretest
siswa adalah 47,97 sedangkan rata-rata perolehan nilai posttest siswa
adalah 73,13. Sehingga diperoleh rata-rata gain siswa sebesar 25,16 %.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil uji hipotesis uji pihak kiri yaitu
ℎ� �� 0,083 ≥ �� −1,697 , dengan itu penggunaan software Courselab 2.4 sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan gain berkategori sedang.
2. Dari hasil pengolahan data, pada pertemuan pertama , kedua , dan ketiga
terdapat gain berkategori sedang 0,342. 0,389. 0,987 . Sehingga
implementasi media pembelajaran courselab 2.4 berdampak paling
buruk pada pertemuan pertama dengan materi ajar dasar-dasar op-amp..
Namun implementasi media tersebut berdampak paling baik pada
3. Dari hasil pengolahan data diperoleh gain pada kelas bawah sebesar
0,753 (berkategori tinggi) dan gain pada kelas atas sebesar 0,370
(berkategori sedang). Dengan demikian implementasi media
pembelajaran courselab 2.4 berpengaruh paling baik pada kelas bawah
dibandingkan kelas atas.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis
mengajukan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi pengajar, penulis menyarankan untuk menggunakan media
pembelajaran courselab 2.4 sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran
dalam mengunakan media selain papan tulis.
2. Media pembelajaran courselab lebih dioptimalkan lagi dari segi fitur dan
macam- macam slide yang lebih menarik perhatian siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran.
3. Bagi peneliti, penulis menyarankan agar dapat mengembangkan media
pembelajaran menggunakan software courselab 2.4 untuk digunakan pada
subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai media
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi, (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
R. Hake, Richard. (1997). “Interactive-engagement versus traditional methods : A six thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses”. Am. J. Phys. 66, (1), January 1998. [Online]. Tersedia :
web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers
Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA