Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Unuversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
PERSEMBAHAN ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 9
1.3Batasan Masalah ... 10
1.4Rumusan Masalah ... 10
1.5Tujuan Penelitian ... 10
1.6Manfaat Penelitian ... 11
1.7Definisi Operasional ... 13
BAB 2LANDASAN TEORETIS ... 14
2.1Menulis ... 14
2.1.1 Pengertian Menulis ... 14
2.1.2 Manfaat Menulis ... 15
2.1.3 Tujuan Menulis ... 17
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Unuversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
2.2.1 Pengertian Cerpen ... 18
2.2.2 Unsur-Unsur Cerpen ... 19
2.2.3 Hakekat Menulis Cerpen... 23
2.2.4 Tahapan Menulis Cerpen ... 23
2.2.5 Bahan Pembelajaran Menulis Cerpen ... 24
2.3Media ... 25
2.3.1 Pengertian Media ... 25
2.3.2 Manfaat Media ... 25
2.4Website ... 26
2.4.1 Pengertian Website ... 26
2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Website ... 27
BAB 3METODOLOGI PENELITIAN ... 29
3.1Metode Penelitian ... 29
3.2Lokasi Penelitian ... 30
3.3Subjek Penelitian ... 31
3.4Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian ... 31
3.5Prosedur dan Desain Penelitian ... 31
3.5.1 Prosedur Penelitian ... 31
3.5.1.1 Perencanaan Penelitian ... 31
3.5.1.2 Pelaksanaan ... 32
3.5.1.3 Pengamatan ... 33
3.5.1.4 Refleksi ... 34
3.5.2 Desain Penelitian ... 35
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Unuversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
3.7Instrumen Penelitian ... 37
3.7.1 Instrumen Tindakan ... 37
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 41
3.7.3 Instrumen Proses ... 42
3.7.3.1 Angket ... 43
3.7.3.2 Lembar Observasi Guru dan Siswa ... 45
3.7.3.3 Tes Penugasan Menulis Cerpen ... 49
3.7.4 Instrumen Hasil ... 50
3.8 Teknik Analisis Data... 55
BAB 4HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1Deskripsi Hasil Penelitian ... 57
4.2Deskripsi Pelaksanaan Tindakan ... 65
4.2.1 Siklus 1... 66
4.2.1.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus 1... 66
4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ... 69
4.2.1.3 Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus 1 ... 72
4.2.1.4 Analisis Hasil Respon Siswa Siklus 1 ... 77
4.2.1.5 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 78
4.2.1.6 Data Jurnal Siswa Siklus 1 ... 95
4.2.1.7 Refleksi Tindakan Siklus 1 ... 97
4.2.2 Siklus 2 ... 99
4.2.2.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus 2... 99
4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ... 101
4.2.2.3 Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus 2 ... 105
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Unuversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
4.2.2.5 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ... 111
4.2.2.6 Data Jurnal Siswa Siklus 2 ... 137
4.2.2.7 Refleksi Tindakan Siklus 2 ... 139
4.3 Rekap Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran ... 146
4.3.1 Aktivitas Guru ... 146
4.3.2 Aktivitas Siswa ... 146
4.3.3 Hasil Belajar ... 147
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 147
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 162
5.1Kesimpulan ... 162
5.2Saran ... 167
DAFTAR PUSTAKA ... 169
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu tujuan umum pengajaran Bahasa Indonesia di SMA adalah siswa
mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra,
dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan
kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa.
Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.
kemampuan (keterampilan) berbahasa terdiri dari empat komponen, yaitu keterampilan menyimak (Listening Skill), keterampilan berbicara (Speaking Skill), keterampilan membaca ( Reading Skill), dan keterampilan menulis (Writing Skill).
Keterampilan menulis sesuai dengan proses pemerolehannya merupakan
keterampilan terakhir dan dianggap paling sulit. Begitu juga dengan sebagian
besar siswa kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung yang menganggap
pembelajaran menulis masih menjenuhkan. Sebagian besar siswa yang
diantaranya mempunyai kesulitan dalam menulis, bahkan untuk menuliskan ide
atau gagasannya sendiri. Dari sinilah guru ditantang untuk menemukan metode
baru untuk meningkatkan kemampuan menulis. Sehingga diperlukan sebuah
kreativitas untuk menulis yang hasilnya baik untuk dibaca dan bermanfaat.
Kreativitas muncul, bila terus didorong melalui berbagai latihan, termasuk latihan
menulis.
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
lambang-lambang grafis. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat menuangkan
segala gagasan, kreativitas, juga pikiran yang imajinatif menjadi suatu karya yang
dapat dinikmati para pembaca. Untuk menghasilkan karya yang kreatif pasti
melewati yang namanya proses. Tidak sekali jadi. Semua berproses, melalui
latihan dan latihan terus menerus sambil langsung praktek sehingga tulisan yang
dibuat menjadi bermakna bagi yang membacanya. Sekarang ini belajar di kelas
tidak bisa lagi satu arah. Justru guru yang harus berkreasi bagaimana materi
pelajaran yang disampaikannya bisa dipahami secara baik oleh siswa. Oleh karena
itu dimulai dengan cara belajar menulis. Potensi siswa dan kreativitas menulis
dapat dimunculkan oleh guru dalam mentransfer ilmu kepada muridnya.
Salah satu bentuk kegiatan menulis yaitu menulis cerpen. Seperti yang
tercantum dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan di SMA ( Sekolah
Menengah Atas) yaitu menulis cerpen. Standar kompetensi menulis cerpen pada
silabus bahasa Indonesia kelas X yaitu mengungkapkan pengalaman diri sendiri
dan orang lain ke dalam cerpen. Adapun salah satu kompetensi dasarnya yaitu
menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dan orang lain dalam
cerpen berdasarkan pelaku, peristiwa, latar, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas X SMA
Kartika Siliwangi 1 Bandung dan mengamati langsung saat guru mengajar,
diperoleh informasi bahwa khususnya di kelas X-2 memang kemampuan menulis
cerpennya masih rendah. Terlihat masih ditemukannya beberapa kendala dan
hambatan yang timbul dari guru maupun siswa, seperti dalam proses
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
tidak bisa menggunakan teknik atau metode lain selain tanya jawab, diskusi dan
ceramah. Selain itu guru juga jarang menggunakan media dalam pembelajaran
menulis dan hanya memberi contoh yang ada di buku ajar sehingga siswa kurang
antusias saat pembelajaran. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi
siswa dalam menulis cerpen, sedangkan peserta didik memerlukan suatu sistem
pendidikan yang memberikan peluang untuk dapat mengekspresikan dirinya
secara leluasa. Dari beberapa siswa juga diperoleh informasi bahwa sebagian
besar dari mereka ternyata masih mengalami kesulitan saat akan menulis cerpen
atau cerita karena mereka menganggap cerpen itu harus ditulis berdasarkan
urutan-urutan seperti pengarang atau penulis-penulis terkenal. Jadi, seakan hasil
karya mereka hanyalah tulisan biasa yang tidak mengandung nilai atau jalan cerita
yang baik. Selain itu, juga ada sebagian siswa yang menganggap menulis cerpen
itu seperti pekerjaan yang tidak ada gunanya atau menjenuhkan.
Kesulitan menulis siswa didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Lapipah (2004/3) terhadap SMK 1 Bandung juga menunjukkan bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam menulis (menulis kata, merangkaikan kalimat, dan
sukar menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu kendala lainnya
yang mereka alami saat akan menulis cerpen yaitu kesulitan menentukan ide atau
topik, membentuk karakter tokoh, membuat hal menarik dalam cerpen, mencari
inti konflik dan juga menetukan alur sampai akhir cerita. Selain hal-hal yang telah
diuraikan sebelumnya sesuai dengan hasil wawancara dengan guru bidang studi
Bahasa Indonesia di SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung, peneliti juga ikut
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
LKS (Lembar Kerja Siswa) tentang menulis cerpen oleh gurunya, kebanyakan
siswa tidak mengerjakan, dan mereka mengeluh mengalami kesulitan untuk
mencari inspirasi dan membuat kalimat awal, sehingga mereka tidak tahu apa
yang akan mereka tulis selanjutnya. Selain itu kelemahan siswa dalam menulis
juga terjadi karena faktor media. Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui
kegiatan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas X yang menyatakan
bahwa jarangnya digunakan media saat pembelajaran di kelas, dikarenakan media
yang digunakan dalam pembelajaran kurang kreatif dan kurang menarik minat
siswa untuk gemar menulis, khususnya menulis cerpen. Sehingga hanya metode
ceramah, diskusi, dan tanya jawab yang sering diterapkan.
Dari hasil pengamatan dan wawancara tersebutlah peneliti melihat bahwa
selain metode yang sangat mempengaruhi berjalan baik atau tidaknya
pembelajaran menulis cerpen di kelas, penggunaan media saat pembelajaran juga
sangat penting. selain dengan tujuan proses pembelajaran yang menarik, tapi juga
diharapkan bisa meningkatkan keterampilan siswa khususnya dalam menulis
cerpen.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
menyampaikan pesan pada kegiatan belajar mengajar. Manfaat media
pembelajaran tidak lain untuk membantu proses belajar mengajar agar
mendapatkan hasil yang optimal. Permasalahannya, guru jarang mneggunakan
media dalam pembelajaran menuis cerpen. Kalaupun ada, media yang digunakan
hanya berupa buku paket yang didalamnya membahas materi yang terbatas
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Melihat dari permasalahan yang dihadapi siswa saat pembelajaran menulis
cerpen berlangsung, faktor metode mengajar guru juga harus bisa lebih
diperhatikan, karena metode ceramah yang masih sering diterapkannya di kelas,
dan media yang masih jarang digunakan. Peneliti ingin memberikan pembelajaran
yang berbeda dan suasana baru di kelas yang diharapkan bisa meningkatkan
kemampuan menulis siswa khususnya menulis cerpen dengan media yang
menarik. Dalam hal ini peneliti juga ingin mengajak siswa untuk menggeser
paradigma mereka tentang kesulitan dalam menulis, karena kegiatan menulis
seharusnya bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan produktif.
Dengan memfokuskan media yang akan digunakan dalam pembelajaran
menulis cerpen dapat disesuaikan dengan hobi dikalangan siswa saat ini yaitu
internet. Dalam hal ini, peneliti melihat bahwa keadaan seperti itu dapat
membantu mempermudah peserta didik untuk belajar tanpa dibatasi tempat
dan waktu". Selain teknik pengajaran konvensional di dalam kelas, siswa dapat
menggunakan internet sebagai media tindak lanjut pembelajaran. Melalui
internet siswa akan mendapatkan informasi yang lebih banyak berkaitan dengan
materi pembelajaran. Melalui internet, guru dan siswa dapat berkomunikasi
secara intens meski di luar ruang formal pembelajaran. Guru dapat menyediakan
materi pembelajaran di dalam situs. Di ruang atau lokasi yang berbeda siswa
memelajari materi tersebut. Siswa dapat mengakses informasi yang berhubungan
dengan materi pelajaran, kemudian diperdalam di ruang kelas secara formal.
Internet dapat diberdayakan dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
situs web. Aplikasi ini berpotensi besar karena sifatnya sebagai buku catatan
virtual yang ekonomis dan praktis.
Maryani (2007), Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FPBS
UPI melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Media Blog
dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”.
Dalam skripsi tersebut dia menyimpulkan bahwa media blog dapat meningkatkan
kemampuan menulis cerpen siswa. Oleh karena itu dia juga menyarankan agar
setiap siswa memiliki blog yang dijadikan tempat untuk mereka melakukan tugas
yang diberi oleh guru khususnya dalam menulis cerpen dengan waktu yang telah
ditentukan. Selain itu juga siswa cenderung bisa menyicil tulisan mereka sampai
waktu yang telah ditentukan, dan guru memberikan komentar setiap hasil tulisan
mereka walaupun belum selesai. Berbeda dengan kelas kontrol yang hanya
diperlakukan dengan menulis cerpen dalam bentuk powerpoint dan langsung
dikumpulkan sehingga tidak ada feedback atau umpan balik dari guru kepada
muridnya.
Banyak orang yang beranggapan bahwa blog dan website itu sama.
Menurut kesimpulan yang penulis ambil dari penjelasan di Wikipedia, bahwa
perbedaan antara website dengan weblog dapat ditinjau melalui beberapa hal.
Pertama, dari sisi pembuatannya, web yang biasa disebut website atau situs web
merupakan situs yang bersifat independen (berdiri sendiri) dan didesain secara
mandiri untuk kepentingan pemilik situs. Desain web ini biasanya dirancang oleh
seorang atau kelompok profesional yang biasa disebut webmaster. Sedangkan
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
fasilitas dari sebuah blog sudah dirancang sedemikian rupa sehingga mudah
digunakan bahkan untuk orang awam sekalipun.
Perbedaan kedua cukup mencolok yaitu dilihat dari nama domainnya.
Sebuah weblog biasanya disediakan secara cuma-cuma oleh penyedia layanan,
sehingga domainnya diakhiri dengan nama penyedia layanan blog tersebut
(misalnya namaanda.blogspot.com). Sedangkan sebuah website memiliki domain
yang mandiri (seperti namaanda.com) sehingga biasanya membutuhkan biaya
untuk membeli domain dan menyewa hosting.
Ketiga, menurut isi materinya, sebuah blog lebih fokus pada suatu tema
atau kategori tertentu. Observasi peneliti terhadap 300 blog yang dipilih secara
acak di internet menunjukkan 75,67% (227 blog) menggunakan hanya satu tema
dan 24,33% (73 blog) merupakan blog dengan tema yang beragam. Sedangkan
pada sebuah website memungkinkan untuk memiliki beraneka ragam jenis tema
misalnya gabungan antara informasi, promosi, pendidikan, dan lain-lain.
Dengan harapan, media website atau situs web yang akan digunakan saat
pembelajaran di kelas berlangsung bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis cerpen. Dalam praktek di lapangan, peneliti ingin memberikan stimulus
atau masukan hal-hal baru yang berbeda pada setiap pertemuan. Setiap tindakan
yang dilakukan terhadap siswa di kelas X-2 mempunyai jenjang waktu, sehingga
peneliti bisa melihat bagaimana respon siswa ketika diberi stimulus di setiap
tindakan. Apakah ada siswa yang tetap mengalami kesulitan dalam menulis atau
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
stimulus yang berbeda dan dibuat semenarik mungkin oleh guru pada setiap
tindakan bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
Akhirnya penulis mempunyai keinginan untuk memperbaiki pembelajaran
tersebut dengan memanfaatkan media website dalam pembelajaran menulis
cerpen di kelas X-2, dengan merumuskan sebuah penelitian yang berjudul “Upaya
Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Website”
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1
Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Penulis mengambil judul ini karena ingin
menerapkan media website yang dianggap hampir sama dengan media blog, tapi
dari penjelasan mengenai perbedaan di atas, penulis juga meyakinkan bahwa
penerapan di lapangan pun berbeda, dengan tindakan yang berbeda juga dan
terlihat kemampuan menulis cerpen siswa, apakah dengan Website bisa
memberikan pengaruh positif kepada siswa sehingga tercipta keinginan siswa
untuk terus menulis, itulah tujuan penelitian ini, penulis yakin dan berharap dari
beberapa perbandingan dan pedomanlah bahwa media website bisa diterapkan
dalam penelitian dan bisa mengatasi hambatan yang dialami siswa sehingga
meningkatnya kemampuan menulis siswa, khususnya menulis cerpen.
1.2 Masalah
Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian.
Adapun penjelasannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis mengidentifikasikan beberapa
masalah yang muncul pada saat pembelajaran menulis cerpen. Identifikasi
masalah yang menjadi bahan penelitian ini adalah sebagai berikut.
a) Siswa yang selalu beranggapan bahwa menulis cerpen itu sulit, sehingga
menghambat kreativitas mereka dalam menulis.
b) Kemampuan menulis siswa yang masih rendah.
c) Minat dan motivasi belajar siswa terhadap sastra khususnya menulis cerpen
masih rendah.
d) Guru masih kurang kreatif dalam menentukan media pada saat pembelajaran
menulis cerpen.
e) Penerapan media kreatif dalam pembelajaran masih kurang.
1.2.2 Batasan Masalah
Untuk mengetahui titik fokus pemecahan masalah, peneliti membatasi
masalah yang akan dikaji supaya lebih bisa dianalisis lebih terarah dan mendalam
yaitu di kemampuan menulis siswa kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung
sehingga diharapkan meningkat dengan menerapkan media website atau situs web
dalam pembelajaran menulis cerpen. Batasan masalah berfungsi agar kajian yang
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
1.2.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1) Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan media website di SMA KARTIKA SILIWANGI 1
Bandung?
2) Bagaiman proses pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
media website di SMA KARTIKA SILIWANGI 1 Bandung?
3) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
media website di SMA KARTIKA SILIWANGI 1 Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan faktor penentu arah dari suatu penelitian.
Oleh karena itu sebelum peneliti melakukan penelitian lebih lanjut, penulis
merumuskan tujuan penelitiannya sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media
website untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X
SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung tahun ajaran 2012-2013;
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
website untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran dengan menggunakan media website
untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X SMA
Kartika Siliwangi 1 Bandung tahun ajaran 2012-2013;
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang telah diteliti oleh peneliti mengenai upaya
meningkatkan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan media website
diharapkan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Adapun manfaatnya secara
praktis maupun secara teoritis.
1. Secara Teoretis
Jika penggunaan media bisa efektif digunakan dalam pembelajaran, maka
media dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa,
khususnya menulis cerpen. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang menarik terhadap pelaksanaan pembelajaran dibidang pendidikan,
khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia yang menitikberatkan pada
kemampuan menulis. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
yang diterapkan langsung ke dalam praktik pembelajaran yang berhubungan
dengan media pembelajaran yang menggunakan salah satu aplikasi diinternet,
yaitu website, dan juga dijadikan bahan penelitian lanjut baik dibidang bahasa
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
2. Secara praktis,
Manfaat penelitian ini akan dibahas dalam tiga manfaat, yaitu manfaat (a) bagi
peneliti, (b) bagi guru, dan (c) bagi siswa. Adapun manfaat penelitian ini sebagai
berikut.
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, pengalaman yang berharga
bagi peneliti sebagai calon tenaga pendidik dan juga tantangan untuk mengatasi
masalah atau kesulitan yang dialami siswa. Penulis juga bisa berlatih untuk
menerapkan strategi serta media yang menarik dalam proses pembelajaran
b. Bagi Guru
Dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran menulis pada siswa di
masa yang akan datang, selain itu dapat membantu guru untuk menentukan suatu
media yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran, mampu
menarik perhatian dan memberi motivasi kepada para pembelajar.
c. Bagi Siswa
Dari hasil penelitian ini siswa diharapkan bisa meningkatkan kemampuan
menulis cerpen dengan baik, kreatif dan menyenangkan dengan arahan media
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
1.5 Defenisi Operasional
Penelitian yang dilakukan penulis yang berjudul “Upaya Peningkatan
Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Website” (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung Tahun
Ajaran 2012/2013). Agar judul ini bisa lebih dipahami dan tidak ada
kesalahpahaman penafsiran, penulis menguraikan defenisi yang menggunakan
istilah-istilah dalam penelitian ini.
a. media website adalah media yang berisi keseluruhan halaman - halaman web
yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi dan yang
memungkinkan informasi yang dimasukkan dapat dibaca atau diterima oleh
orang lain.
b. kemampuan menulis cerpen adalah bagaimana kemmapuan siswa dalam
mengungkapkan gagasan atau ide kedalam tulisan cerpen sesuai dengan
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 MetodePenelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang istilahdalam bahasa inggrisnya adalah
CAR (Classroom Action Research). Dari namanya sudah terlihat bahwa arti yang
terkandung di dalamnya adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di
kelas.
Kunandar (2010: 44) mengemukakan sebagai berikut.
penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.
Pengertian lainnya mengenai PTK adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan yang dimaksud dimana guru
memberikan tindakan kepada peserta didik atau dengan arahan. Tujuan dari PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
dilakukan di kelas yang dilakukan oleh guru atau peneliti.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
berlangsung. Selain itu jugatujuan dari metode PTK ini adalah untuk memperbaiki
berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di
kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang
sedang belajar. Oleh karena itu, PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang
yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Selainitu PTK mempunyai prinsip yaitu tidak
mengganggu proses pembelajaran, harus dipersiapkan secara rinci dan matang,
tindakan harus konsisten dengan rancangan, masalah benar-benar ada dan
dihadapi oleh guru. (Suhardjono, 2006:73).
3.2 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Kartika Siliwangi1 Bandung yang
beralamat di Jalan Taman Pramuka No. 163, khususnya di kelas X-2.
3.3 SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X-2 yang berjumlah 32
orang yang terdiri dari 11siswa laki-laki dan 19siswa perempuan, tapi hanya 30
siswa yang hadirselamapenelitian berlangsung. Penelitianini lebih
menitikberatkan pada kemampuan menulis cerpen.
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika Siliwangi1 Bandung dengan
subjek penelitiannya siswa kelas X-2 yang jumlahsiswanya 32 orang,
tapiselamapeneltianberlangsungsiswa yang hadirhanya 30 orang.
Penelitianberlangsungpadasemester 1 tahun ajaran
2012/2013.Penelitianinijugadilaksanakanselamaduasiklus, siklus1 dilaksanakan
pada hari Senin 16 Juli 2012, pada jam ke-3 dan ke-4 dari pukul 08.35-09.45 dan
11.35 WIB. Penelitian pada siklus 2 dilaksanakan hari Selasa tanggal 17-18 Juli
2012.
3.5 PROSEDUR DAN DESAIN PENELITIAN
3.5.1 Prosedur Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan ada duasiklus. Adapun prosedur yang akan
diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.5.1.1PerencanaanPenelitian
Planning atau perencanaan adalah tahap menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kenapa, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan tersebut akan dilakukan. Pada tahap ini peneliti menentukan fokus
peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama
tindakan berlangsung. Perencanaan yang dimaksud di sini adalah perencanaan di
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
menyebut tahapan ini sebagai tahap Pra-PTK (Sunendar, 2005 dalam Trianto,
2011: 67).
Langkah-langkah di bawah ini sesuai dengan penjelasan Trianto (2011: 69)
dalam bukunya Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas [Classroom Action
Research]
1) Mengidentifikasi dan Menetapkan Masalah
Tahap ini peneliti akan mengidentifikasi permasalahan yang dialami siswa
kelas X SMA KartikaSiliwangi 1 Bandung selama proses pembelajaran menulis.
Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi, selanjutnya melakukan analisis
dan merumuskan masalah agar dapat dilakukan tindakan.
2) Perumusan Masalah
Tahap ini peneliti merumuskan masalah yang berkaitan dengan kesulitan
yang sedang dialami siswa pada proses pembelajaran
menuliskhususnyamenuliscerpen. Perluadanyapembatasan masalah sehingga
tidakmeluas akar permasalahannya.
3) Merencanakan Tindakan Perbaikan
Berdasarkan identifikasi masalah serta rumusan masalah maka peneliti
merencanakan tindakan perbaikan terhadap permasalahan yang dialami siswa
dalam proses pembelajaran berbicara. Rencana tindakan perbaikan dituangkan
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
3.5.1.2Pelaksanaan
Pada saat pelaksanaan guru harus mengambil peran dalam pemberdayaan
siswa sehingga mereka menjadi agent of change bagi diri dan kelas. Kemudian
kelas diciptakan sebagai komunitas belajar (learning community) daripada
laboratorium tindakan.
3.5.1.3Pengamatan
1) Pengumpulan Data
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Prinsip pengumpulan data
pada penelitian tindakan kelas tidak jauh berbeda dengan prinsip pengumpulan
data pada jenis penelitian yang lain. Pada umumnya pada penelitian tindakan
kelas, baik data kualitatif maupun kuantitatif dimanfaatkan untuk menggambarkan
perubahan yang terjadi, baik itu perubahan kinerja guru, perubahan kierja siswa,
hasil prestasi siswa, dan perubahan suasana kelas. Adapun data-data yang harus
dikumpulkan seperti, 1) angket siswa, 2) wawancara kepada guru, 3) pengamatan
atau observasi kegiatan guru, 4) observasi kegiatan siswa, 5) jurnal siswa, dan 6)
tes kemampuan menulis cerpen.
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat.
Pada penelitian ini data diambil dari siswa sebagai subjek penelitian, hasil angket
dantes kemampuan menulis cerpen, wawancara dengan guru, laporan pengamatan
observer.
3) Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Kegiatan
pengumpulan data yang benar dan tepat merupakan jantungnya penelitian
tindakan, sedangkan analisis data akan memberikan kehidupan dalam kegiatan
penelitian. Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang,
menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi data
untuk mengetahuipenilaiancerpensiswasesuaidengankriteriapenilaian yang
telahdipersiapkanpenelitiseperti, tema, alur, tokohdanpenokohan, danbahasa.
3.5.1.4 Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang sudah terkumpul, dilakukan evaluasi
untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup
analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
3.5.2 Desain Penelitian
Tabel 3.1
Model PenelitianTindakanKelas
Tahap 1: Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)
Dalam tahap ini guru menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan isi rancangan. Hal yang perlu
diperhatikan guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar.
(Arikunto, 2008: 16)
Perencanaan
SIKLUS 1
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS 2
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Tahap 3: Pengamatan (Observing)
Dalam tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan yang sedang dilakukan. Keduanya berlangsung pada waktu yang
sama.
Tahap4: Refleksi (Reflecting)
Dalam tahap ini guru mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Refleksi dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan.
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1) Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan nara sumber untuk memperoleh
keterangan, penjelasan, fakta, bukti suatu masalah atau peristiwa. Pada penelitian
ini wawancara dilakukan kepada guru Bahasa Indonesia kelas X SMA
KartikaSiliwangi 1 Bandung dengan tujuan untuk mengetahui keluhan, masalah,
dan situasi awal yang dihadapi siswa saat pembelajaran menulis cerpen.
2) Observasi
Observasi adalah proses pengamatan terhadap suatu kegiatan yang sedang
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
caraobserverataupengamatmengamati aktifitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran di kelas.
3) Angket
Angket adalah alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh
keterangan dari sejumlah responden. Angket digunakan untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen. Biasanya penyebaran angket kepada
siswa diberikan pada saat studi pendahuluan.
4) Tes
Teknik tes digunakan untuk mengambil data berupa hasil belajar siswa
sebanyak duakali dalam dua siklus, sampaihasilnyamencapaiataumelebihinilai
KKM yang ditargetkan guru.
5) Jurnal siswa
Jurnal siswa berfungsi untuk mengetahui bagaimana minat siswa terhadap
pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media website selama
penelitian berlangsung.
3.7 INSTRUMEN PENELITIAN
3.7.1 Instrumen Tindakan
Instrumen tindakan yang akan peneliti gunakan berupa RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) dan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran).
RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah sebuah rencana atau skenario
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
penelitiankhususnyauntukmengetahuinilaiawalsiswatentangmenuliscerpen.Sement
ara itu, RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) digunakan untuk mengetahui
perbaikan apa saja yang dilakukan peneliti sehingga mencapai tujuan yang
diinginkan.Rencana Perbaikan Pembelajaran
dibuatketikaakanmelakukanperbaikanpadasiklusselanjutnya.
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan RPP (Rencana Perbaikan
Pembelajaran) penelitibuat dengan sistematisdanberkarakter,
danjugasecaraterperinci akan dilampirkan.
Selamapelaksanaanpenelitianberlangsung, adaduasiklus yang digunakan.
Adapun rincian penelitian disetiap siklusnya sebagai berikut.
SIKLUS 1
1) Perencanaan
1. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM.
2. Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
3. Menetapkan pokok bahasan.
4. Menyiapkan skenario pembelajaran mengenai menulis cerpen dengam
media website.
5. Mempersiapkan bahan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan saat
pembelajaran.
6. Mengembangkan format evaluasi
7. Mengembangkan format observasi pembelajaran.
2) Tindakan
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
2. Siswa diberi perlakuan dengan media website sebagai sarana mereka
dalam menulis cerpen.
3. Siswa menulis cerpen dengan menggunakan media website yang telah
disiapkan.
3) Pengamatan
1. Melakukan observasi dengan memakai format observasi.
2. Menilai hasil tindakan siswa dari hasil tes kemampuan menulis cerpen.
3. Mengamati apa kekurangan dan kesalahan siswa dalam menulis cerpen
pada tahap 1 dan dipersiapkan materi baru sesuai kekurangan tersebut
sebelum ke siklus berikutnya.
4) Refleksi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi
mutu, jumlah, dan waktu setiap tindakan.
2. Melakukan pertemuan dan membahas hasil evaluasi tentang pembelajaran
menulis cerpen dengan media website yang telah dilakukan di kelas.
3. Guru mempersiapkan sebuah materi dan contoh cerpen yang menarik
untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan siswa dalam menulis di
tahap 1.
4. Memperbaikipelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
dilaksanakan lagi di siklus berikutnya.
SIKLUS II
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
1. Identifikasi masalah yang terjadi pada siklus 1 dan penetapan alternatif
pemecahan masalah.
2. Pengembangan program tindakan II
2) Tindakan
Tindakan pada siklus II ini dilihat dulu dari identifikasi masalah yang muncul
pada siklus 1 sehingga ditemukan alternatif pemecahan masalahnya dengan
aspek-aspek seperti berikut.
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru menyampaikan indikator yang harus dicapai siswa.
3. Siswa mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
media website.
4. Siswa mendapatkan materi dan contoh baru mengenai cerpen yang terpilih
sesuai dengan hasil pengamatan kekurangan pada tahap 1.
3) Pengamatan
1. Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Menilai sesuai dengan format yang telah disiapkan.
3. Mengamati bagaimana respon dan hasil tulisan setelah diberi materi dan
contoh baru.
4. Melihat ada tidaknya peningkatan hasil tulisan mereka dari tahap 1 ketahap
2.
4) Refleksi
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada siklus II
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
2. Membahas hasil evaluasi tentang pembelajaran pada siklus II.
3. Guru mempersiapkan sebuah materi dan contoh cerpen yang menarik
untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan siswa dalam menulis di
tahap 2
4. Memperbaikipelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi untuk
dibenahi pada siklus berikutnya.
3.7.2 InstrumenPengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
pembelajaran menulis cerpen ini adalah sebagai berikut :
1) Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini bertujuanuntukmendapatkan gambaran awal
tentang karakteristik dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen.
Kegiatan wawancara ini dilakukan kepada guru yang mengajar padakelas X-2
sebagai kelas penelitian.
Tabel 3.2
LembarPedomanWawancaraDengan Guru
Nama :
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
1. Apakah siswa menyukai pelajaran Bahasa Indonesia? 2. Apakah siswa menyukai pelajaran menulis cerpen?
3. Apa saja penyebab siswa ada yang menyukai dan tidak menyukai pelajaran menulis cerpen?
4. Media apa yang digunakan saat pembelajaran menulis cerpen?
5. Bagaimana hasil pembelajaran menulis cerpen setelah mendapatkan media tersebut?
6. Apakah yang menjadi penyebab rendah atau tingginya minat siswa dalam menulis cerpen?
7. Hambatan apa yang sering muncul saat siswa sedang menulis cerpen? 8. Bagaimana solusi terhadap hambatan tersebut?
9. Apa saja yang harus ditingkatkan guru ketika mengajarkan pembelajaran menulis cerpen?
10.Bagaimana cara meningkatkannya?
3.7.3 Instrumen Proses
3.7.3.1Angket
Sebagian besar penelitian yang telah dilakukan, penggunaan angket sudah
menjadi metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Begitu pula dengan
penelitian ini yang akan menggunakan angket untuk mengetahui bagaimana
situasi awal siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Angket yang dibuat
untuk penelitian ini terdiri atas sepuluh soal pilihan ganda yang berisi tentang
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Tabel 3.3
AngketPelajaranMenulisCerpen
Nama : Kelas :
1. Apakah kamu menyukai pelajaran Bahasa Indonesia?
a) Sangat suka
b) Suka
c) Biasa saja
d) Tidak suka
2. Apakah kamu menyukai pelajaran menulis cerpen?
a) Sangat suka
b) Suka
c) Biasa saja
d) Tidak suka
3. Apakah menurut kamu pelajaran menulis itu penting?
a) Sangat penting
b) Penting
c) Biasa saja
d) Tidak penting
4. Sudah berapa banyak cerpen yang sudah kamu tulis?
a) 1
b) Lebih dari 2
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
d) Tidak pernah menulis cerpen
5. Apakah pernah mengalami kesulitan dalam menulis cerpen?
a) Pernah
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
6. Kesulitan apa yang pernah dialami saat menulis cerpen?
a) Susah menuangkan ide
b) Kurang inspirasi
c) Bingung memulainya dari mana’
d) Kosakata yang kurang
7. Dalam situasi seperti apa yang membuat kamu tergerak untuk menulis
cerpen?
a) Suasana hati yang tenang
b) Saat ada insprisai dan ide
c) Situasi apa saja, karena memang sudah hobi
d) Saat ada keinginan saja
8. Apakah pernah digunakan media saat pembelajaran menulis cerpen?
a) Pernah
b) Sering
c) Tidak pernah
d) Kadang-kadang
9. Menurut anda pentingkah media digunakan untuk pembelajaran?
a) Penting
b) Sangat penting
c) Biasa saja
d) Jangan digunakan
10.Apakah media website pernah diterapakn dalam pembelajaran?
a) Pernah
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
c) Belum pernah
d) Kadang-kadang
3.7.3.2Lembar Observasi Guru dan Siswa
1. Lembar Observasi Guru
Lembar ini digunakan sebagai instrumen untuk mengamati kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti dengan media website.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Guru
NO Aspek yang diamati A B C D
PRA PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, peralatan, dan media
pembelajaran.
2. Mengondisikan siswa.
Jumlah
I. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Jumlah
II. KEGIATAN INTI
A. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan.
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi yang akan
dicapai.
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
4. Menguasai kelas
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu.
B. PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
6. Mempersiapkan media, sesuai dengan tujuan dalam
pembelajaran yakni media website.
7. Menjelaskan tentang cara pemakaian media dan
manfaatnya.
C. KETERLIBATAN SISWA
8. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa saat pembelajaran.
9. Merespon positif partisipasi siswa.
10. Membuat antusiasme siswa dalam belajar.
D. PROSES DAN HASIL BELAJAR
11. Membimbing proses belajar siswa
12. Memantau kemajuan belajar siswa.
III. PENUTUP
13. Melakukan refleksi
14. Memberi tindak lanjut untuk materi berikutnya.
Komentar mengenai aktifitas guru :
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Lembarobservasisiswa bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
memahamipembelajaranmenuliscerpenmelalui media websiteselama proses
pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.5
LembarObservasiSiswa( 1)
No Indikator/Aspek yang diamati
Jumlah
siswa
Rata-Rata
Kategori
1. Aktivitas siswa selama mengikuti PBM:
a. perhatian siswa terfokus pada pelajaran
b. siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Perilaku siswa yang tidak sesuai dengan
PBM:
a. melamun
b. mengobrol dengan teman
c. melakukan pekerjaan lain
d. membuat corat-coret di kertas
3. Somatis:
a. siswa mengerjakan tugas yang diberikan
guru
b. siswa aktif ketika menanyakan materi
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
4. Visual:
a. siswa memahami cerpen yang telah
disediakan
b. siswa mencatat hal-hal yang dianggap
penting
5. Auditori dan Intelektual:
a. siswa melaporkan hal-hal yang ditulisnya.
b. siswa mengajukan pertanyaan
c. siswa menjawab pertanyaan dari guru
d. siswa menyampaikan hasil tulisannya.
Keterangan kategori penilaian aktivitas siswa. (Poin 1, 3, 4, dan 5):
>> 80% = sangat baik 60% – 79,99 % = baik
40% – 59,99% = cukup 20% – 39,99% = kurang 00% – 19,99% = sangat kurang (Poin 1, 3, 4, dan 5):
>> 80% = sangat kurang 60% – 79,99 % = kurang
40% – 59,99% = cukup 20% – 39,99% = baik 00% – 19,99% = sangat baik
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Tabel 3.6
LembarObservasiSiswa( 2 )
NO
Aspek yang diobservasi A B C D
1. Antusiasme siswa saat menulis cerpen dengan media website.
2. Keaktifan siswa bertanya mengenai pelajaran menulis cerpen dengan media website
3. Kesungguhan mengerjakan tugas menulis cerpen dengan media website.
4. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen dengan menggunakan media website.
3.7.3.3 Tes Penugasan Menulis Cerpen
Sebelum peneliti memberikan penugasan menulis cerpen kepada siswa,
peneliti terlebih dulu memberi arahan untuk menulis cerpen dengan menggunakan
media website. Tes menulis cerpen ini dilaksanakan dalam duasiklus sesuai
dengan penelitian. Tes ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kemampuan
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Siswa ditugaskan untuk menulis cerpen diwebsite yang telah guru
persiapkan sebelumnya dengantema yang bebaspadasiklus 1,
dandiperbaikidisiklusberikutnya. Siswa menulis cerpen tidakharussesuai dengan
alokasi waktu diskenario pembelajaran,
halitudikarenakanmerekabisamemperbaikiataumenambahtulisancerpenmerekadilu
ar jam pelajarankarenawebsite bisadiakses 24 jam
selamamerekaterdaftarsebagaianggota.
1. Bagaimanapendapatmumengenaipenjelasan yang telahdisampaikanoleh guru?
metode impresi (kesan penilai), metode analitik (penilaian terhadap suatu aspek
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
penilaian yang digunakan peneliti adalah metode analitik dengan
mempertimbangkan hasil tulisan siswa yang dinilai dari aspek tertentu. Aspek
yang dianalisis dan dinilai tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.8
LembarPenilaianMenulisCerpen
NO
NAMA
SISWA
ASPEK PENILAIAN SKOR
AKHIR
KATEGORI
T A To B
Keterangan :
T = Tema
A = Alur
To =Tokoh
B = Bahasa
Setiap aspek penilaian diberi rentang skor 0-5 dengan indikator sebagai
berikut.
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Ada beberapa deskriptor yang membantu proses penganalisisan tema,
yaitu: daya tarik yang dimunculkan pencerita dalam karyanya, kehikmahan,
nilai-nilai kehidupan yang diangkat oleh pencerita dalam cerpennya, dan
orisinilitas atau kebaruan tema yang dimunculkan oleh pencerita.
Tabel 3.9
IndikatorPenilaianTema
SKOR KATEGORI INDIKATOR
5 Sangat Baik Tema menarik, baru, dan khas
4 Baik Tema menarik, umum, dan khas
3 Cukup Tema umum dan dikemas biasa-biasa saja
2 Kurang Orisinalitas tema rendah, kurang menarik
1 Sangat Kurang Orisinalitas tema sangat rendah tidak dikemas secara menarik
b. Alur
Ada beberapa deskriptor yang memandu penilai dalam melakukan
penilaian terhadap cerpen yang ditulis siswa, yaitu: keutuhan (unity) yang
dimiliki oleh alur tersebut memiliki hubungan kausalitas, dan keterjalinan dari
awal hingga akhir cerita. Selain itu, orisinalitas dan daya tarik tetap menjadi
salah satu hal yang harus selalu dipertimbangkan untuk mempertahankan
kekhasan dari si pengarang
Tabel 3.10
IndikatorPenilaianAlur
SKOR KATEGORI INDIKATOR
5 Sangat Baik Hubungan kausalitas antarperistiwa sangat tinggidan jalinan antarperistiwa
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
memiliki klimaks
3
Cukup Memiliki hubungan antarperistiwa yang rendah, jalinan peristiwa cukup kuat, klimaks belum dihadirkan dengan jelas
2 Kurang Hubungan kausalitas antarperistiwa sangat rendah, belum ada jalinan antar
1
Sangat kurang Alur tidak jelas (tidak memiliki hubungan kausalitas antarperistiwa) dan tidak ada jalinan antarperistiwa, tidak ada klimaks
c. Tokoh dan Penokohan
Deskriptor utama untuk tokoh dan penokohan ini adalah teknik
penokohan yang digunakan si pencerita.
Tabel 3.11
IndikatorPenilaianTokoh
SKOR KATEGORI INDIKATOR
5 Sangat Baik Deskripsi tokoh sangat rinci dan penghadiran tokoh sangat fungsional
4 Baik Deskripsi tokoh rinci dan penghadiran tokoh Fungsional
3 Cukup Deskripsi tokoh kurang rinci dan penghadiran tokoh cukup fungsional
2 Kurang Deskripsi tokoh kurang rinci dan penghadiran tokoh kurang fungsional
1 Sangat kurang Tidak ada deskripsi tokoh dan penghadiran tokoh tidak fungsional
d. Bahasa
Aspek kebahasaan menjadi hal penting dan tak dapat diabaikan.
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
penggunaan kalimat, pemilihan diksi dan ketepatan penulisan ejaan (Syaripah,
2006: 66-67).
Tabel 3.12
IndikatorPenilaianBahasa
SKOR KATEGORI INDIKATOR
5
Sangat Baik Diksi dan kalimat yang digunakan sangat menarik dan variatif sesuai dengan kebutuhan penceritaan; pemakaian ejaan sangat tepat dan fungsional
4
Baik Diksi dan kalimat yang digunakan menarik dan variatif sesuai dengan kebutuhan penceritaan; pemakaian ejaan tepat dan fungsional
3
Cukup Diksi dan kalimat yang digunakan cukup menarik dan variatif sesuai dengan kebutuhan penceritaan; pemakaian ejaan cukup tepat
Sangat kurang Diksi dan kalimat yang digunakan tidak menarik dan tidak sesuai dengan kebutuhan penceritaan; pemakaian ejaan tidak tepat
(diadaptasidariSyaripah, 2006: 70-72)
Tabel 3.13
IndikatorPenilaianLatar
SKOR KATEGORI INDIKATOR
5
latar digambarkan secara jelas,
rinci dan detail sesuai latar waktu dan latar
tempatnya. Sangatbaik
4 Latardigambarkansecarajelasdan detail. baik 3 Latardigambarkancukupjelasnamuntidakrinci cukup 2 Latardigambarkantidakjelasdantidakrinci kurang
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
(diadaptasidarimeilawati, 2007: 50)
3.8 TEKNIK ANALISIS DATA
1) Prosedur Analisis
Analisis adalah suatu kegiatan yang berupaya mencermati apakah
persiapan proses dan hasil pekerjaan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Proses menganalisis data dilakukan dengan menelaah hasil seluruh data
yang telah ditentukan yakni, studi pendahuluan, angket, wawancara, observasi
aktifitas guru, observasi aktifitas siswa, dan hasil menulis cerpen siswa.
Pada pelaksanaannya kegiatan menganalisis juga tidak bisa dilaksanakan
sendiri, karena peneliti juga di bantu teman yang juga observer dengan cara
berdiskusi mengenai PBM ( Proses Belajar Mengajar) atau bisa juga melihat dari
lembar observasi siswa dan lembar observasi guru yang telah dilaksanakan selama
penelitian berlangsung. Setelah diketahui kekurangan di siklus pertama, peneliti
mulai mempersiapkan perbaikan pembelajaran di siklus berikutnya.
Tabel 3.13
PedomanPenilaianMenulisCerpen
TINGKAT
PENGUASAAN KATEGORI NILAI KRITERIA PENILAIAN
85-100 A Sangat Baik
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
60-74 C Cukup
10-59 D Kurang
0-39 E Sangat Kurang
(SuhermandalamRosdiana, 2009: 39)
Hasil observasi ini merupakan data yang diperoleh dari para observer yang
dihitung untuk mengetahui keberhasilan peneliti dalam memanfaatkan
mediawebsite.Untuk menghitung nilai penampilan aktivitas guru, maka digunakan
rumus sebagai berikut.
Setelahdiperoleh nilai penampilanaktifitas guru darimasing-masing
observer,makadihitung rata-rata nilai observasi dari observer pertama dan
observer kedua, dengan rumus sebagai berikut.
2
O1 = nilai penampilan yang diberikan observer pertama
O2 = nilai penampilan yang diberikan observer kedua
Nilaiobservasitersebutdikategorikanmenggunakanskalapenilaianberikut,
Tabel 3.14
PedomanPenilaianObservasiAktivitas Guru TINGKAT
PENGUASAAN
KATEGORI NILAI KRITERIA PENILAIAN
85-100 A Sangat Baik
75-84 B Baik
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
10-59 D Kurang
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media website ini
dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian dilakukan berdasarkan prosedur penelitian
PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun
perencanaan dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat skenario atau RPP
pembelajaran sebagai pedoman dalam melaukan proses pembelajaran. Selain itu,
perencanaan pengamatan dibuat dengan menggunakan lembar observasi guru dan
siswa, serta jurnal siswa. Perencanaan pembelajaran tersebut dirancang
berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran sebelumnya. Selain
perencanaan berpedoman pada skenario pembelajaran, peneliti juga membuat
prosedur penelitian yang telah didapatkan dari temuan permasalahan yang ada
pada siklus sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat. Selain itu, pada proses pembelajaranpun mengacu
pada temuan-temuan siklus sebelumnya.
Pelaksanaan ini berlangsung dengan bantuan observer yang berperan
sebagai pengamat aktivitas guru dan siswa. Sementara itu, peneliti merefleksi
pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan berdasarkan komentar-komentar
pengamat terhadap kegiatan penelitian tersebut. Selain itu, dalam tahap refleksi ini
siswa pun dilibatkan, yaitu dengan mengisi jurnal siswa yang diberikan pada
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, serta pembahasan yang
telah diuraikan di atas, peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan yang dilakukan disetiap siklus sudah sesuai dan
mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya. Perencanaan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
media website dilaksanakan dalam dua siklus. Media website yang digunakan
sudah mempersiapkan materi – materi ataupun pembahasan sesuai dengan materi
menulis cerpen yang dipilih sebelum melaksanakan penelitian.
RPP media website digunakan dalam dua siklus, tidak ada yang berbeda
mengenai RPP yang dibuat pada siklus 1 ataupun siklus 2, yang disampaikan saat
pembelajaran tetap sama mengacu pada satu materi, yaitu menulis cerpen. Media
yang digunakan dalam setiap siklus juga sama, yakni media website. Yang
menjadi pembeda dari siklus 1 dan siklus 2 adalah cara penyampaian dan hal baru
yang disampaikan disetiap siklus berhubungan dengan kekurangan atau
kelemahan menulis cerpen siswa dari hasil evaluasi pada siklus sebelumnya.
Peneliti sebelumnya melakukan studi pendahuluan dengan mewawancari guru
Bahasa Indonesia kelas X di SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung serta melihat
langsung proses pembelajaran yang dilakukan guru mitra berkaitan dengan
kompetensi keterampilan menulis.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di kelas peneliti dapat
mengetahui permasalahan keterampilan menulis yang terdapat di kelas X,
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
dialami siswa dalam menulis cerpen bisa diatasi dengan media pembelajaran
sebagai penerapan baru dalam proses pembelajaran. Peneliti memilih media
website sebagai alternative pemecahan masalah yang terdapat pada siswa kelas X
khusunya X-2 yang kemampuan menulisnya paling rendah dibandingkan dengan
kelas lain.
Atas dasar permasalahan tersebut, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) berdasarkan tahapan yang terdapat dalam langkah-langkah
penggunaan media website, dan juga langkah-langkah dalam menulis cerpen
untuk disesuaikan dengan kondisi siswa terlebih dahulu. Setelah melakukan
langkah-langkah penggunaan media website dan menyampaikan materi menulis
cerpen sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang peneliti
sudah susun sebelumnya untuk siklus 1 dan siklus 2.
Selanjutnya peneliti memilih sebuah cerpen yang bisa menjadi bahan analisis
bersama sesuai dengan apa yang menjadi masalah ataupun kekurangan pada siklus
1 dan didiskusikan kembali pada siklus II, serta membuat alat evaluasi
pembelajaran dan penilaian.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media
website yang dilaksanakan di SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung terlaksana
dengan baik dan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Siswa juga
menyukai pembelajaran menulis cerpen dengan media website. Aktivitas guru
pada siklus 1 dinilai cukup baik dengan rata-rata 75. Walaupun demikian banyak
Tiara April Liza, 2012
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Website (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung)
berikutnya. Pelaksanaan tindakan siklus I terdapat kekurangan dan permasalahan
baik dari peneliti maupun siswa, namun berdasarkan arahan dan masukan yang
diberikan guru mitra dan observer dapat teratasi pada pelaksanaan tindakan siklus
2.
Pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan media website mendapat
respon yang baik, terlihat dari antusias siswa memperhatikan materi melalui
media tersebut. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran saat kegiatan
inti menggunakan media website sebagai berikut.
1. Siswa memperhatikan materi tentang cerpen seperti pengertian cerpen, unsur
-unsur cerpen, ciri-ciri cerpen, menyusun kerangka cerpen, dan contoh cerpen
yang telah disiapkan guru.
2. Siswa menyimak video tutorial tentang penggunaan website yang digunakan
untuk media mereka dalam menulis cerpen. Pada siklus 1 siswa menulis
cerpen dengan berbekal materi awal yang disampaikan guru, dan kekurangan
yang bisa dilihat dari hasil siklus 1 diperbaiki di siklus 2.
3. Guru dan para observer memperhatikan dan menilai selama proses
pembelajaran berlangsung.
4. Guru dan siswa melakukan tindakan refleksi dan menyimpulkan kegiatan
yang telah dilakukan.
Bagaimana hasil penilaian guru dan juga hasil siswa menjadi penilaian
penting selama pelaksanaan pembelajaran, karena bisa dievaluasi adakah
hambatan yang dialami siswa, apa yang menjadi hambatan, dan cara untuk