• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kerja Dengan Menggunakan Modul Praktikum Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Smk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kerja Dengan Menggunakan Modul Praktikum Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Smk."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI SISWA SMK

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Agroindustri

oleh Susi Susanti NIM 1106094

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Kerja dengan

Menggunakan Modul Praktikum

untuk Meningkatkan Kompetensi

Siswa SMK

Oleh

Susi Susanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Susi Susanti 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SUSI SUSANTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI SISWA SMK

disetujuidandisahkanolehpembimbing :

Pembimbing I

Dr. H. KaminSumardi, M.Pd NIP. 196709261997021001

Pembimbing II

Mustika NH, S.TP.,M.Pd NIP. 198401252012122002

Mengetahui

Ketua Program StudiPendidikanTeknologi Agroindustri

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan

yang betujuan untuk mempersiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja.

Peserta didik dapat memilih dan menempuh pendidikan sesuai dengan bidang

keahlian yang dimililiki maupun diminatinya. Penyelenggaraan pendidikan di

SMK diarahkan pada pembelajaran yang mengedepankan keterampilan kerja dan

pengetahuan praktis. Kompetensi keterampilan kerja peserta didik didapatkan

melalui kegiatan praktik. Kegiatan praktik merupakan kegiatan penting di SMK.

Hal tersebut karena kegiatan praktik dapat mengasah kemampuan peserta didik

menjadi terampil dan keterampilan tersebut merupakan tolak ukur utama

penerimaan peserta didik dalam dunia kerja. Kegiatan praktik atau yang lebih

dikenal dengan praktikum merupakan keterampilan produktif peserta didik selain

pengetahuan normatif dan adaptif yang didapat dalam proses pendidikan di SMK.

Uraian di atas sesuai dengan isi kurikulum SMK, yaitu: a). menyiapkan

peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap

professional; b). menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, mampu

mengembangkan diri; c). menyiapkan peserta didik menjadi tenaga kerja tingka

tmenengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini

maupun masa yang akan datang; dan d). menyiapkan tamatan menjadi

warganegara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Dunia pendidikan Indonesia saat ini perlu memiliki visi menyiapkan

sumber daya manusia yang handal dalam menghadapi persaingan dan kerjasama

secara global, salah satunya yaitu sumber daya manusia yang dihasilkan oleh

SMK sebagai tenaga kerja menengah. SMK didirikan dengan misi menyiapkan

tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri

(5)

Pencapaian hal tersebut memerlukan dukungan positif dari berbagai pihak

seperti industri, perdagangan dan masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan

kejuruan dengan menerapkan pembelajaran berbasis kerja. Pembelajaran berbasis

kerja merupakan model pembelajaran yang berfokus pada pengetahuan mengenai

praktik atau praktikum untuk memahami dan mengembangkan jenis pekerjaan

tertentu. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran

berbasis kerja salah satunya yaitu tidak terdapatnya acuan pokok dalam

melaksanakan praktikum. Acuan pokok tersebut salah satunya yaitu berupa modul

praktikum. Sudira (2006) mengemukakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran

berbasis kompetensi seperti praktikum adalah menggunakan modul praktikum.

Modul praktikum merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan

untuk mengatur berlangsungnya praktikum secara terstruktur. Selain itu, modul

praktikum berguna sebagai dasar awal pengetahuan peserta didik terhadap materi

yang akan dipraktikumkan.

Pembelajaran berbasis kerja sudah diterapkan di SMK Negeri 4 Garut.

Salah satu program keahlian yang sudah menerapkan pembelajaran berbasis kerja

yaitu program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan.

Pembelajaran dilakukan dengan melalui pembelajaran klasikal di kelas oleh guru

untuk memberikan arahan kepada peserta didik dalam melakukan praktikum.

Selain itu, guru bertugas memonitoring dan mengevaluasi serta memberi masukan

kepada peserta didik pada saat melakukan praktikum sehingga pencapaian standar

kompetensi diharapkan dapat dengan mudah untuk dinilai. Namun, pembelajaran

berbasis kerja di program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian dan Perikanan

belum menyertakan modul praktikum dalam pelaksanaannya. Penggunaan modul

praktikum digunakan sebagai salah satu upaya agar peserta didik dapat mencapai

standar kompetensi dengan lebih baik. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran

berbasis kerja di program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian dan Perikanan

belum terstandar sehingga pencapaian kompetensi siswa belum dapat terukur

(6)

Pembelajaran berbasis kerja berkaitan erat dengan pencapaian standar

kompetensi yang ada didalam isi kurikulum SMK. Meskipun peserta didik sudah

terbiasa melaksanakan praktikum, belum tentu pelaksanaan praktikum tersebut

telah sesuai dengan standar kompetensi kurikulum SMK. Hal tersebut

dikarenakan pembelajaran berbasis kerja perlu selaras dengan tuntutan kurikulum

di sekolah dalam hal pencapaian kompetensi yang akan didapat oleh peserta

didik. Selain itu, pencapaian hasil belajar peserta didik di lapangan tentu harus

memenuhi ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor

(keterampilan).

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kerja dengan Menggunakan Modul

Praktikum untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMK”. Penelitian ini merupakan studi kasus di SMK Negeri 4 Garut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ditemukan masalah yang memperkuat

mengapa penelitian ini perlu dilakukan, antara lain:

1. Tidak terlaksananya proses pembelajaran berbasis kerja berupa praktikum

dengan baik pada program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

dan Perikanan di SMK Negeri 4 Garut.

2. Tidak adanya modul pelaksanaan praktikum yang dibuat oleh guru untuk

mengarahkan peserta didik melaksanakan praktikum.

3. Tidak terlaksananya evaluasi pembelajaran berbasis kerja berupa praktikum

(7)

C. Batasan Masalah

Untuk mengefektifkan proses penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada

masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilaksanakan sampai uji pemakaian kelompok besar sehingga

penelitian ini dibatasi dalam satu tingkatan sampel yaitu siswa kelas XI pada

program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Penelitian dan Perikanan di

SMK Negeri 4 Garut.

2. Modul diterapkan pada mata pelajaran produksi hasil nabati, kompetensi dasar

menerapkan prinsip pengolahan sayuran dan melaksanakan produksi olahan

sayuran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja berupa praktikum yang

digunakan pada pembelajaran berbasis kerja di program keahlian Agribisnis

Hasil Pertanian SMK Negeri 4 Garut?

2. Bagaimana penyusunan modul praktikum standar yang digunakan pada

pembelajaran berbasis kerja di SMK Negeri 4 Garut?

3. Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran berbasis kerja berupa praktikum oleh

(8)

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari

penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Tercapainya pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja dengan penerapan

modul praktikum di program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian di SMK

Negeri 4 Garut.

2. Dihasilkan bahan pembelajaran berupa modul praktikum untuk mata pelajaran

produksi hasil nabati, kompetensi dasar menerapkan prinsip pengolahan

sayuran dan melaksanakan produksi olahan sayuran.

3. Diperoleh hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru mengenai

pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja berupa praktikum dengan penerapan

modul praktikum.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penggunaan bahan

pembelajaran berupa modul praktikum sebagai acuan pelaksanaan praktikum.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai evaluasi

(9)

G. Sistematika Penulisan

Penulisan proposal skripsi ini disusun dalam tiga bab, dengan alur

penulisan sebagai berikut:

1. Bagian awal skripsi

Pada bagian awal skripsi penulis menyertakan halaman sampul,

halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar

tabel.

2. Bagian isi

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini penulis mengungkapkan pembahasan latar belakang

masalah yang diteliti serta penjelasan mengenai alasan masalah tersebut

diteliti, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan proposal skripsi.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini dibahas mengenai landasan teoritis dan empiris yang

mendasari penjelasan variabel dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir

dalam penelitian ini.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini dibahas mengenai penelitian yang meliputi lokasi dan

subjek populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, instrumen

penelitian dan teknik analisis data.

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini dibahas mengenai hasil dari penelitian dan pemaparan

bahasanhasil dari penelitian tersebut.

Bab V : Simpulan dan Saran

Pada bab ini dibahas mengenai simpulan dari seluruh bab dan saran

yang diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya.

(10)

Pada bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka dan

(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Garut pada mata pelajaran

produksi hasil nabati, kompetensi dasar prinsip pengolahan dan produksi sayuran.

Subjek penelitian yang diteliti adalah siswa kelas XI program keahlian Agribisnis

Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan sebanyak satu kelas yang berjumlah 31

orang.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Margono (2004:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Subjek

populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI program keahlian Agribisnis

Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan SMK Negeri 4 Garut yang berjumlah 1

kelas dengan jumlah siswa 31 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan sampel total yaitu seluruh siswa kelas XI program keahlian Agribisnis

Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan SMK Negeri 4 Garut. Sampel total

adalah teknik pengambilan sampel dimanajumlah sampel sama dengan populasi.

Hal tersebut karena jumlah populasi yangkurang dari 100 seluruh populasi

dijadikan sampel penelitian semuanya(Sugiyono, 2007).

C. Metode dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatanResearch and

Development(R&D). R&D adalah upaya untuk menghasilkan suatu produk berupa

materi, media, alat, dan atau strategi pembelajaran (Sugiyono, 2013). Pengaruh

penerapan model pembelajaran berbasis kerja menggunakan modul praktikum

(12)

Pada penelitian ini digunakan bentuk one-shot case study dengan langkah

suatu kelompok diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Sugiyono,

2013). Pada penelitian ini digunakan instrumen atau alat pengumpul data yang

menghasilkan data berbentuk angka (numerik). Data tersebut dianalisis sesuai

dengan metode statistik yang digunakan kemudian dideskripsikan. Rancangan

desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1.One-Shot Case Study

Keterangan:

X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

D. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Darmadi, 2013:220). Desain yang

digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian dan

pengembangan yang dipaparkan oleh Sugiyono (2013:408) dengan modifikasi

yaitu:

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Menggunakan Metode R&D dengan Modifikasi

(13)

1. Desain modul praktikum

Produk-produk R&D dalam bidang pendidikan diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya

banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah modul praktikum produksi hasil nabati.

2. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah

rancangan produk, dalam hal ini apakah modul secara rasional akan lebih

efektif dari metode pembelajaran yang sudah ada. Penilaian yang dihasilkan

masih berupa pemikiran rasional, belum berbentuk fakta lapangan. Validasi

produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau

tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang telah

dirancang tersebut. Tenaga ahli yang menilai produk yaitu ahli media, ahli

bahasa dan ahli materi.

3. Revisi desain

Hasil penilaian validasi akan diketahui kelemahan produk tersebut.

Kelemahan tersebut selanjutnya direvisi oleh peneliti untuk menghasilkan

produk yang baik dan layak.

4. Uji coba produk skala kecil

Desain produk setelah divalidasi dan direvisi dapat langsung diuji

coba. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penerapan pembelajaran

berbasis kerja menggunakan modul praktikum. Setelah disimulasikan maka

diujicobakan pada kelompok terbatas. Pada uji coba produk skala kecil

diberikan angket kepada kelompok terbatas, guru mata pelajaran dan lembar

observasi pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja untuk mendapatkan

informasi keefektifan pembelajaran berbasis kerja menggunakan modul

(14)

5. Revisi modul praktikum

Revisi produk dilakukan apabila hasil angket pada kelompok terbatas

terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Jika tidak ada masalah atau nilai

yang diperoleh baik, maka produk dapat dipakai pada uji coba pemakaian

skala besar.

6. Uji coba pemakaian skala besar

Uji coba pemakaian dilakukan apabila produk benar-benar layak

diujicobakan baik dari segi desain dan materi yang telah dilakukan perbaikan.

Pada uji coba pemakaian skala besar, peserta didik diberikan soal untuk

menganalisis ketercapaian kognitif setelah melakukan praktikum

menggunakan modul dan angket untuk mengetahui tanggapan peserta didik

terhadap modul praktikum. Selain itu, diberikan lembar observasi kepada

peserta didik, guru mata pelajaran dan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran berbasis kerja untuk menganalisis ketercapaian afektif,

psikomotorik peserta didik.

7. Revisi modul praktikum

Revisi produk dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian kelompok

besar terdapat kekurangan dan kelemahan. Jika tidak ada masalah atau nilai

yang diperoleh baik, maka produk dapat dibuat masal.

8. Modul Praktikum Produksi Hasil Nabati

Modul praktikum menjadi produk akhir yang valid setelah melalui

validasi dan revisi dari ahli media, materi serta bahasa dilengkapi dengan

revisi melalui angket tanggapan siswa mengenai modul praktikum produksi

hasil nabati yang diujicobakan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ayang digunakan oleh peneliti dalam

kegiatan mengumpulkan data atau informasi agar kegiatan tersebut menjadi

mudah dan sistematis. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam

(15)

1. Angket

Angket yang digunakan dalam instrument penelitian ini yaitu berupa

angket validasi ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru mata pelajaran dan

angket tanggapan siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket yang diberikan kepada ahli materi, ahli media dan ahli bahasa.

Adapun angket validasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Angket validasi ahli media

Instrumen kelayakan modul praktikum ditinjau dari media

pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk ahli media pembelajaran

berupa angket tertutup yaitu angket yang berisikan pernyataan yang

mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari

setiap pernyataan yang tersedia. Angket untuk ahli media berisikan

kesesuaian modul pembelajaran dilihat dari ukuran modul, desain sampul

modul dan isi modul (BSNP, 2008).

b. Angket validasi ahli materi

Instrumen kelayakan modul pembelajaran ditinjau dari ahli materi.

Instrumen yang digunakan untuk ahli materi juga menggunakan angket

tertutup yaitu yang berisikan ketercapaian kompetensi yang tersampaikan

dalam modul praktikum tersebut.

c. Angket validasi ahli bahasa

Instrumen kelayakan modul pembelajaran ditinjau dari ahli bahasa.

Instrumen yang digunakan untuk ahli bahasa terdiri dari beberapa aspek

yaitu: kelugasan modul, komunikatif, dialogis, interaktif, kesesuaian

dengan peserta didik, kesesuaian dengan kaidah bahasa, penggunaan

istilah, simbol atau ikon.

2. Tes

Tes yang diberikan berupa kerja praktik (praktikum) dan tes tulis. Tes

tulis menggunakan tes essay yang mencakup materi yang diajarkan kepada

siswa kelas XI program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan

(16)

3. Lembar Observasi

Pelaksanaan observasi pembelajaran berbasis kerja menggunakan

modul praktikum dilapangan menggunakan lembar observasi. Lembar

observasi yang digunakan berupa lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran berbasis kerja, lembar observasi guru mata pelajaran dan lembar

observasi siswa. Observasi dilaksanakan pada tahap uji coba produk skala

kecil dan uji coba pemakaian skala besar.

F. Teknik Analisis Data

Terdapat beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini, antara lain:

1. Angket

Berupa perolehan data tentang persepsi modul dari ahli isi materi, ahli

media dan ahli bahasa. Kemudian data tersebut akan diberi penilaian

menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk menilai angket

dengan pilihan jawaban berupa data kualitatif. Data kualitatif tersebut diubah

menjadi data kuantitatif dengan penentuan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Sumber: Sanjaya dan Trisanti (2013)

Setelah diubah menjadi data kuantitatif, data akan diubah menjadi

bentuk persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari

(17)

P =

x 100% ………...………(3.1)

Keterangan: P = persentase skor

f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum I = jumlah item

R = jumlah responden (observer)

Hasil perhitungan diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Interpretasi Skor

Persentase (%) Kriteria

0-20 Sangat lemah

21-40 Lemah

41-60 Cukup

61-80 Baik/Layak

81-100 Sangat baik/Sangat layak Sumber: Sanjaya dan Trisanti (2013)

Berdasarkan kriteria tersebut, maka modul praktikum dikatakan layak apabila

persentasenya ≥60% dari semua aspek (Sanjaya dan Trisanti, 2013).

2. Pengolahan Data Hasil Tes

Pengukuran efektivitas penerapan modul praktikum terhadap

kompetensi siswa diukur melalui hasil tes tulis setelah praktikum (post test)

dan tes kompetensi. Soal post test akan diketahui keabsahannya melalui

expert judgement. Nilai post test dan nilai praktik tiap siswa dianalisis dengan

menggunakan rumus:

Nilai =

(18)

Modul praktikum dikatakan efektif apabila nilai post test dan nilai

praktik sekurang-kurangnya 60% dari total siswa mencapai KKM KD yaitu ≥

70.

3. Analisis lembar observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi digunakan untuk mengetahui

keefektifan pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja yang dianalisis

menggunakan skala Likert. Skala Likert yang digunakan dalam penilaian

lembar observasi terdapat pada tabel 3.1. Data hasil observasi dideskripsikan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = x 100% ……….………..(3.3)

Keterangan: P = persentase skor

f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum

Hasil pengolahan nilai yang diperoleh dikonfersikan pada tabel 3.2.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka pembelajaran berbasis kerja dikatakan

(19)

Susi Susanti, 2015

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kerja Dengan Menggunakan Modul Praktikum Untuk BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

1. Pembelajaran berbasis kerja berupa praktikum dinyatakan sangat baik. Hal

tersebut ditunjukkan dari pencapaian pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja

dan guru menunjukkan perolehan persentase ketercapaian sebesar 88,9% serta

pencapaian siswa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis kerja berupa

praktikum yang menunjukkan perolehan rata-rata persentase ketercapaian

sebesar 83,4%.

2. Modul praktikum produksi hasil nabati mampu membuat materi mudah

dimengerti siswa dan belajar menjadi tidak membosankan. Selain itu, modul

praktikum produksi hasil nabati dapat membuat pelaksanaan pembelajaran

berbasis kerja berupa praktikum menjadi terarah dan runut.

3. Penerapan modul praktikum produksi hasil nabati terhadap pemahaman siswa

dinilai baik. Hal tersebut ditunjukan dari hasil belajar siswa dan hasil tes

kompetensi siswa berturut-turut yakni 75,0% dan 100% siswa telah mencapai

KKM.

B.Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti

yaitu:

1. Penerapan model pembelajaran berbasis kerja dapat dilaksanakan dengan

model pembelajaran berbasis kerja lainnya berupa program magang,

kunjungan lapangan dan sebagainya.

2. Pengembangan modul praktikum hendaknya dilakukan pada skala yang

lebih besar misalnya pengembangan dilakukan pada beberapa kompetensi

Gambar

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Menggunakan Metode R&D dengan Modifikasi
Tabel 3.1 Skala Likert Penilaian
Tabel 3.2 Interpretasi Skor  Kriteria Sangat lemah

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kerja proyek sesuai dengan kompetensi belajarnya, dalam

Modul fisika berbasis KPS untuk meningkatkan berpikir kritis siswa tingkat SMK yang dikembangkan melalui model 4-D (Four D models) menurut Thiagarajan yang terdiri dari

Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa, siswa menjadi aktif dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek

Tujuan menggunakan metode penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis praktikum yang diberikan pada kelas eksperimen

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK NEGERI 1 KOTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aspek psikomotor dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA DALAM MATERI BIOTEKNOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia |

Abstrak: Rendahnya hasil belajar siswa diperlukan suatu penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam Pembelajaran IPA