• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAN OF ACTION (POA) TAHUN 2021 BADAN POM MEMBANGUN NEGERI BALAI BESAR POM DI BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PLAN OF ACTION (POA) TAHUN 2021 BADAN POM MEMBANGUN NEGERI BALAI BESAR POM DI BANDAR LAMPUNG"

Copied!
295
0
0

Teks penuh

(1)

PLAN OF ACTION (POA)

TAHUN 2021

BADAN POM MEMBANGUN NEGERI

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...3

PENDAHULUAN ...5

A. Organisasi ...7

B. Struktur Organisasi ...8

1. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandar Lampung ...8

a. Kepala BBPOM ...8

b. Bagian Tata Usaha ...8

c. Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional ...8

1) Kelompok Substansi Pengujian ...9

2) Kelompok Substansi Pemeriksaan ...10

3) Kelompok Substansi Penindakan ...11

4) Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi ...12

5) Bagian Tata Usaha ...12

2. Loka POM di Kabupaten Tulang Bawang ...15

C. Visi dan Misi Badan Pengawas Obat dan Makanan ...16

1. Visi ...16

2. Misi ...16

3. Tujuan ...16

D. Indikator Kinerja Kegiatan ...16

E. Budaya Organisasi ...19

1. Profesional ...19

2. Integritas ...19

3. Kredibilitas ...19

4. Kerjasama Tim ...19

5. Inovatif ...19

6. Responsif/Cepat Tanggap ...19

ANGGARAN DAN PERENCANAAN ...20

1. KELOMPOK SUBSTANSI PENGUJIAN ...21

1) Penerapan Sistem Mutu SNI/IEC 17025:2017 ...23

2) Uji Kolaborasi Metode Analisis ...24

3) Uji Kolaborasi Baku Pembanding...24

4) Verifikasi Metode Analisis ...24

5) Pelatihan Personil ...24

2. KELOMPOK SUBSTANSI PEMERIKSAAN ...25

(3)

1) Subkelompok Substansi Inspeksi ...25

2) Subkelompok Substansi Sertifikasi ...29

051. A. PELAYANAN PRIMA DAN BIMTEK E REGISTRATION 29 051. B. PENDAMPINGAN PELAKU USAHA UMKM PANGAN .30 051. C. KOORDINASI ...32

051. D. BIMTEK PENINGKATAN KEMAMPUAN UMKM DAN PETUGAS DAERAH ...32

051. E. DESK CAPA SERTIFIKASI / PENGAWASAN ...33

052. A. AUDIT DALAM RANGKA SKI/SKE/LABELISASI/REGIS- TRASI /CDOB/CPOTB/CPKB/ CPPOB ...34

3. KELOMPOK SUBSTANSI PENINDAKAN ...34

4. KELOMPOK SUBSTANSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ...36

5. BAGIAN TATA USAHA ...39

Loka POM Tulang Bawang ...54

LAMPIRAN ...61

Lampiran 1 ...62

Lampiran 2 ...66

Lampiran 3 ...83

Lampiran 4 ...100

Lampiran 6 ...128

Lampiran 7 ...132

Lampiran 8 ...151

Lampiran 9 ...154

Lampiran 10 ...167

Lampiran 11 ...175

Lampiran 12 ...185

Lampiran 13 ...202

Lampiran 14 ...205

Lampiran 15 ...210

Lampiran 16 ...222

Lampiran 17 ...248

Lampiran 18 ...252

Lampiran 19 ...281

(4)

KATA PENGANTAR

Balai Besar POM di Bandar Lampung TA 2021 disusun den- gan mengacu kepada DIPA Balai Besar POM di Bandar Lam- pung Nomor: SP.DIPA-063.01.2.432850/2021 14 November 2020.

Sesuai dengan Perka Badan POM Nomor 12 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, UPT Badan POM di Lampung terdiri dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandar Lampung dan LOKA POM di Kabupaten Tulang Bawang.

POA tahun 2021 merupakan penjabaran dari rencana-rencana kerja terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar POM di Bandar Lampung dalam rangka Pengawasan terhadap Obat dan Makanan di peredaran guna melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat/ konsumen di wilayah Propinsi Lampung.

Tujuan Utama dari pengawasan Balai Besar POM di Bandar Lampung diantaranya adalah :

- Melindungi masyarakat/konsumen dari resiko peredaran produk obat, makanan, kosmetika, obat tradisional dan suplemen keseha tan yang tidak layak konsumsi dan tidak memenuhi syarat- syarat ketentuan sesuai dengan yang telah ditetapkan;

- Melindungi masyarakat/konsumen dari bahaya penyalahgunaan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat anugerah-Nya penyusunan Rencana Op- erasional Kegiatan (Plan Of Action /POA) Balai Besar POM di Bandar Lampung Tahun Angga- ran 2021 telah dapat dilaksanakan dengan baik.

Rencana Operasional Kegiatan (Plan Of Action/POA)

(5)

dan atau penggunaan yang salah dari produk OMKA, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya;

- Meningkatkan daya saing industri nasional di bidang farmasi dan makanan dengan mutu dan keamanan berstandar nasional/

internasional.

Atas dasar hal tersebut, maka ditetapkan prioritas kegia- tan di semua bidang seperti yang tertera di dalam Rencana Ke- giatan (POA) Balai Besar POM di Bandar Lampung Tahun 2021.

Rencana Kegiatan Balai Besar POM di Bandar Lampung ini disusun un- tuk digunakan sebagai acuan pada pelaksanaan program kegiatan dalam rangka pengawasan Obat dan Makanan selama Tahun Anggaran 2021, ser- ta sebagai bahan kajian dan evaluasi pada akhir Tahun Anggaran 2021.

Diharapkan serapan anggaran Balai Besar POM di Bandar Lam- pung tahun 2021 dapat optimal dan sesuai dengan target kinerja.

Bandar Lampung, 26 Februari 2021

Kepala Balai Besar POM di Bandar Lampung

Dra. Susan Gracia Arpan, Apt.,M.Si

(6)

PENDAHULUAN

Action plan atau inisiatif strategis merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh organisasi untuk mewujudkan sasaran startegisnya. Balai Besar POM di Ban- dar Lampung di tahun 2021 mempunyai 11 Sasaran Kegiatan yang dikelompok- kam ke dalam 3 perspektive yaitu 1). Stakeholder Perspective 2). Internal Process Perspective dan 3). Learning and Growth Perspective dengan 28 indikator yang targetnya telah ditetapkan. Untuk mewujudkan pencapaian target telah disusun program yaitu program pengawasan Obat dan Makanan dan didukung dengan Program dukungan Manajemen. Ada 10 rincian output kegiatan dalam pro- gram pengawasan Obat dan Makanan yang masing-masing telah ditetapkan tar- get dan pagu anggarannya. Penyusunan Plan of Action (PoA) bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan

2. Menguji dan membuktikan bahwa:

a. Sasaran atau target dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan

b. Adanya kemampuan untuk mencapai target

c. Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan

(7)

d. Informasi ataupun data yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya target atau sasaran perusahaan dapat diperoleh e. Terdapat alternatif yang harus diperhatikan.

3. Action plan memudahkan komunikasi antara masing-masing unit kerja dalam organisasi.

4. Mensupport pegawai atau stakeholders lain dalam organisasi untuk mencapai target organisasi.

Pada tahun 2021 tantangan yang dihadapi Balai Besar POM di Bandar Lampung dalam rangka Pengawasan Obat dan Makanan antara lain: 1) aspek kesehatan : menjamin Produk Obat dan Makanan yang beredar memenuhi standar keaman- an, manfaat/khasiat, dan mutu; 2) aspek sosial : meningkatkan kepercayaan pub- lik terhadap kualitas produk Obat dan Makanan yang beredar; 3) aspek ekonomi : mendorong daya saing industri Obat dan Makanan dengan semakin mudahn- ya perizinan dan sertifikasi obat dan makanan dengan tetap mempertimbang- kan aspek keamanan dan mutu produk, termasuk jaminan produk halal, dukun- gan pengembangan obat dan makanan baru, serta mendorong ketersediaan bahan baku dalam negeri melalui riset, meniadakan penyelundupan dari peredaran.

Badan POM sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang ber- tanggung jawab langsung kepada Presiden RI, menjamin pelaksanaan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan secara menyeluruh dan terintegra- si. Untuk dapat melaksanakan tugas sesuai visi misinya, perlu dijabarkan ren- cana kegiatan tahun ini dalam Rencana Kerja (Plan of Action) tahun 2021.

Balai Besar POM di Bandar Lampung sebagai unit pelaksana teknis Badan POM

di Provinsi Lampung, melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan Peraturan

Kepala Badan POM nomor 22 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Unit

Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan disingkat UPT

(8)

BPOM adalah satuan kerja yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan. Balai Besar POM di Bandar Lampung mempunyai tugas melak- sanakan kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Obat dan Makanan terdiri atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekusor, zat adik- tif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetika dan pangan olahan.

Provinsi Lampung memiliki peran strategis dan potensial sebagai “pintu ma- suk” Pulau Sumatera yang merupakan jalur utama penghubung antara Pu- lau Jawa dan Sumatera. Memiliki 15 kabupaten/kota, dimana 12 kabupat- en/kota merupakan wilayah kerja Balai Besar POM di Bandar Lampung dan 3 Kabupaten masuk dalam wilayah kerja Loka POM Tulang Bawang yaitu Kab. Tulang Bawang, Kab. Mesuji dan Kab. Tulang Bawang Barat.

A. Organisasi

Balai Besar POM di Bandar Lampung dalam pelaksanaannya menyelenggarakan fungsi:

A Penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang pengawasan Obat dan Makanan

B Pelaksanaan pemeriksaan fasilitas produksi Obat dan Makanan

C Pelaksanaan pemeriksaan fasilitas distribusi Obat dan Makanan dan fasil- itas pelayanan kefarmasian

D Pelaksanaan sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi Obat dan Makanan

E Pelaksanaan sampling Obat dan Makanan

F Pelaksanaan pemantauan label dan iklan Obat dan Makanan G Pelaksanaan pengujian rutin Obat dan Makanan

H Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan dalam rangka investigasi dan penyidikan

I Pelaksanaan cegah tangkal, intelijen dan penyidikan terhadap pelangga-

ran ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pengawasan

Obat dan Makann

(9)

J Pelaksanaan pemantauan peredaran Obat dan Makanan melalui siber K Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat

di bidang pengawasan Obat dan Makanan

L Pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan M Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan

Obat dan Makanan

N Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; dan O Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

B. Struktur Organisasi

1. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandar Lampung terdiri dari :

a. Kepala BBPOM

b. Bagian Tata Usaha

c. Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional Struktur organisasi Balai Besar POM) di Bandar Lampung sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi BBPOM di Bandar Lampung

(10)

1) Kelompok Substansi Pengujian

Kelompok substansi pengujian mempunyai tugas melaksanakan kebijakan operasional di bidang pengujian kimia dan mikrobiologi meliputi pengujian rutin dan dalam rangka investigasi dan Penyidikan Obat dan Makanan.

Dalam melaksanakan tugasnya Kelompok Substansi Pengujian menyeleng- garakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pengujian kimia dan mikrobiologi rutin dan dalam rangka investigasi dan penyidikan Obat dan Makanan;

b. Pelaksanaan pengujian kimia dan mikrobiologi rutin dan dalam rangka investigasi dan penyidikan Obat dan Makanan dan;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Pengujian kimia dan mikrobiologi rutin dan dalam rangka investigasi dan

penyidikan Obat dan Makanan Kelompok Substansi Pengujian terdiri atas :

a) Subkelompok substansi pengujian kimia

Mempunyai tugas melakukan pengujian kimia rutin dan dalam rangka investigasi dan penyidikan Obat dan Makanan

b) Subkelompok substansi pengujian mikrobiologi

Mempunyai tugas melakukan pengujian mikrobiologi rutin dan dalam rangka investigasi dan penyidikan Obat dan Makanan

c) Kelompok Jabatan Fungsional

(11)

2) Kelompok Substansi Pemeriksaan

Kelompok Substansi Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan kebija- kan operasional dibidang pemeriksaan meliputi inpeksi fasilitas produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi, sampling, serta pemantauan label dan iklan Obat dan Makanan.

Dalam melaksanakan tugasnya Kelompok Substansi Pemeriksaan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pemeriksaan meliputi inpeksi fasilitas produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi, sampling, serta pemantauan label dan iklan Obat

dan Makanan;

b. Pelaksanaan di bidang pemeriksaan meliputi inpeksi fasilitas produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi, sampling, serta pemantauan label dan iklan Obat dan Makanan;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemeriksaan meliputi inpeksi fasilitas produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi, sampling, serta pemantauan label dan iklan Obat dan Makanan.

Kelompok Substansi Pemeriksaan terdiri atas : a) Subkelompok Substansi Inspeksi

Subkelompok substansi Inspeksi mempunyai tugas

melakukan inpeksi fasilitas produksi, distribusi dan

pelayanan kefarmasian, sampling, serta pemantauan label

dan iklan Obat dan Makanan.

(12)

b) Subkelompok Substansi Sertifikasi

Subkelompok substansi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi Obat dan Makanan.

c) Kelompok Jabatan Fungsional.

3) Kelompok Substansi Penindakan

Kelompok Substansi Penindakan mempunyai tugas melaksanakan kebija- kan operasional di bidang cegah tangkal, intelijen, dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan, serta pemantauan peredaran Obat dan Makanan melalui siber. Dalam melaksanakan tugasnya Kelompok Substan- si Penindakan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang cegah tangkal, intelijen, dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan, serta pemantauan peredaran Obat dan Makanan melalui siber,

b. Pelaksanaan di bidang cegah tangkal, intelijen, dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan, serta pemantauan pere daran Obat dan Makanan melalui siber;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang cegah tangkal, in

telijen, dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan,

serta pemantauan peredaran Obat dan Makanan melalui siber

(13)

4) Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi

Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melak- sanakan kebijakan operasional di bidang pengelolaan komunikasi, infor- masi, edukasi, dan pengaduan masyarakat serta kerja sama di bidang pen- gawasan Obat dan Makanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat serta kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

b. Pelaksanaan di bidang pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat serta kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat serta kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan.

5) Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, teknologi informasi komunikasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, tata persuratan, kerumahtanggaan dan administrasi penjaminan mutu..

Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. Pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik negara;

(14)

c. Pengelolaan persuratan dan kearsipan;

d. Pengelolaan tata laksana dan penjaminan mutu;

e. Pelaksanaan urusan pengelolaan kepegawaian;

f. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi;

g. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan kerumah tanggaan, dan h. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

a) Subkelompok substansi Program dan Evaluasi

Subkelompok substansi Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, tata laksana, penjaminan mutu, serta pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja.

b) Subkelompok substansi Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan persuratan, kearsipan, kepegawaian, teknologi informasi dan komunikasi, perlengkapan, dan kerumahtanggaan.

c) Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

(15)

Grafik Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelompok Jabatan:

Grafik 1. Grafik Jumlah Pegawai berdasarkan jensis kelompok jabatan

(16)

2. Loka POM di Kabupaten Tulang Bawang

Loka POM di Kabupaten Tulang Bawang terdiri atas : a. Kepala Loka

b. Kelompok Jabatan Fungsional

Pengelompokan uraian fungsi Loka Pengawas Obat dan Makanan terdiri atas:

a) Kelompok substansi pengujian b) Kelompok substansi pemeriksaan c) Kelompok substansi penindakan

d) Kelompok substansi informasi dan komunikasi e) Kelompok substansi tata usaha

Struktur organisasi LOKA POM di Kabupaten Tulang Bawang adalah se- bagai berikut :

Kepala LOKA

Tuti Nurhayati, S.Si., Apt

Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 2. Struktur Organisasi Loka POM di Kabupaten Tulang Bawang

(17)

C. Visi dan Misi Badan Pengawas Obat dan Makanan

Badan Pengawas Obat dan Makanan memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

Terwujudnya kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa melalui Obat dan Makanan yang berkualitas.

2. Misi

a. Pengembangan industri Obat dan Makanan dengan keberpihakan terhadap UMKM.

b. Meningkatkan efektifitas pengawasan Obat dan Makanan.

c. Memperkuat SDM terkait Obat dan Makanan dengan mengem bangkan kemitraan.

d. Meningkatkan efektifitas penindakan kejahatan Obat dan Makanan.

3. Tujuan

a. Meningkatkan jaminan produk Obat dan Makanan aman b. Meningkatkan daya saing Obat dan Makanan di pasar lokal

dan global dengan menjamin mutu dan mendukung inovasi

D. Indikator Kinerja Kegiatan

Untuk BBPOM di Bandar Lampung Kinerja Kegiatan ini diukur dengan indikator :

NO Sasaran Strategis Indikator Target Kiner-

ja 2021 1 Terwujudnya Obat dan

Makanan yang memenuhi syarat di wilayah kerja BB- POM di Bandar Lampung

Persentase Obat yang memenuhi syarat 83,6%

Persentase Makanan yang memenuhi syarat 80%

Persentase Obat yang aman dan bermutu berdasarkan hasil

pengawasan 86%

Persentase Makanan yang aman dan bermutu berdasarkan

hasil pengawasan 62%

(18)

2 Meningkatnya kesadaran mas- yarakat terhadap keamanan dan mutu Obat dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Bandar Lampung

Indeks kesadaran masyarakat (awareness index) terhadap obat dan makanan aman

dan bermutu 74

3 Meningkatnya kepuasan pelaku usaha dan masyarakat terhadap kinerja pengawasan Obat dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Bandar Lam- pung

Indeks kepuasan pelakuk usaha terhadap pemberian bimbingan dan pembinaan

pengawasan Obat dan Makanan 87 Indeks kepuasan masyarakat atas kinerja

pengawasan Obat dan Makanan 74 Indeks kepuasan masyarakat terhadap

layanan publik BBPOM di Bandar Lam-

pung 88,5

4 Meningkatnya efektivitas pemeriksaan sarana Obat dan Makanan serta pelayanan pub- lik di wilayah kerja BBPOM di Bandar Lampung

Persentase keputusan/rekomendasi hasil inspeksi sarana produksi dan distribusi

yang dilaksanakan 89%

Persentase keputusan/rekomendasi hasil inspeksi yang ditindaklanjuti oleh pe-

mangku kepentingan 64,2%

Persentase keputusan penilaian sertifikasi

yang diselesaikan tepat waktu 88%

Persentase sarana produksi Obat dan

Makanan yang memenuhi ketentuan 55%

Persentase sarana distribusi Obat dan

Makanan yang memenuhi ketentuan 63%

Indeks Pelayanan Publik BBPOM di Ban-

dar Lampung 3,76

5 Meningkatnya efektivitas ko- munikasi, informasi, edukasi Obat dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Bandar Lam- pung

Tingkat Efektifitas KIE Obat dan Makanan 88,35 Jumlah sekolah dengan Pangan Jajanan

Anak Sekolah (PJAS) aman 40

Jumlah desa pangan aman 16

Jumlah pasar aman dari bahan berbahaya 4 6 Meningkatnya efektivitas

pemeriksaan produk dan pengujian Obat dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Bandar Lampung

Persentase sampel Obat yang diperiksa

dan diuji sesuai standar 86%

Persentase sampel Makanan yang diperik-

sa dan diuji sesuai standar 88%

7 Meningkatnya efektivitas penindakan kejahatan Obat dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Bandar Lampung

Tingkat keberhasilan penindakan kejaha-

tan di bidang Obat dan Makanan 45%

(19)

8 Terwujudnya tata kelola pe- merintahan BBPOM di Ban- dar Lampung yang optimal

Indeks RB BBPOM di Bandar Lampung 89 Nilai AKIP BBPOM di Bandar Lampung 84 9 Terwujudnya SDM BBPOM di

Bandar Lampung yang berkin- erja optimal

Indeks profesionalitas ASN BBPOM di

Bandar Lampung 77

10 Menguatnya laboratorium, pengelolaan data dan infor- masi pengawasan Obat dan Makanan

Persentase pemenuhan laboratorium pen- gujian Obat dan Makanan sesuai standar

GLP 75%

Indeks pengelolaan data dan informasi

BBPOM di Bandar Lampung 2

11 (88) Terkelolanya Keuangan BB- POM di Bandar Lampung secara akuntabel

Nilai kinerja Anggaran BBPOM di Bandar

Lampung 94

Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran

BBPOM di Bandar Lampung Efisien (88)

Pengawasan yang dilakukan oleh BBPOM di Bandar Lampung mencak- up pengawasan pre dan post market market. Untuk pengawasan pre-mar- ket dilakukan dalam lingkup kewenangan tertentu, tidak termasuk peny- usunan standar, sedangkan untuk pengawasan post market dilakukan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan serta pengam- bilan sampel (sampling) Obat dan Makanan yang beredar untuk mengetahui keamanan, mutu dan Khasiat/kemanfaaatannya. Selain itu, pengawasan yang dilakukan juga mencakup pemberian layanan informasi dan edukasi kepada mas- yarakat, pemberdayaan masyarakat, advokasi dan kerjasama dengan lintas sektor.

Sampling dilakukan tidak hanya sebatas jenis obat dan makanan yang diuji pe-

tik dalam pengawasan, tetapi mencakup keseluruhan jenis obat dan makanan

yang beredar dan menjadi kewenangan pengawasan Badan POM. Untuk itu tel-

ah dilakukan proses reviu indikator kinerja utama (IKU) BPOM existing yaitu

persentase obat dan makanan yang Memenuhi Syarat. Ruang lingkup indikator

tersebut tidak hanya mencakup hasil pengujian saja, tetapi juga mencakup produk

yang tidak memiliki nomor izin edar (NIE)/produk ilegal termasuk palsu, tidak

memenuhi ketentuan label/penandaan, produk kedaluwarsa, dan produk rusak.

(20)

Hal lain yang tidak kalah penting adalah sebagai satuan kerja di daerah, Balai Be- sar POM di Bandar Lampung tidak hanya berperan dalam melaksanakan tugas teknis pengawasan, akan tetapi terkait juga dengan manajemen. Hal ini dalam up- aya mendukung salah satu sasaran strategis BPOM yaitu terwujudnya Reformasi Birokrasi BPOM sesuai dengan Roadmap Reformasi Birokrasi BPOM 2020-2024.

E. Budaya Organisasi

Budaya organisasi Badan POM adalah sebagai berikut : 1. Profesional

Menegakkan profesionalisme dan integritas, objekvitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi.

2. Integritas

Konsistensi dan keteguhan yang tidak goyah dan menjunjung tinggi nilai- nilai luhur keyakinan.

3. Kredibilitas

Dapat dipercaya dan diakui masyarakat luas, nasional dan internasional.

4. Kerjasama Tim

Mengutamakan keterbukaan , saling percaya, dan komunikasi dengan baik.

5. Inovatif

Mampu melakukan pembaruan sesuai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

6. Responsif/Cepat Tanggap

Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.

(21)

ANGGARAN DAN PERENCANAAN

Sumber dana kegiatan Program Pengawasan Obat dan Makanan Balai Besar POM di Bandar Lampung berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2021 dengan Nomor: DIPA Balai Besar POM di Bandar Lam- pung Nomor : SP.DIPA-063.01.2.432850/2021 tanggal 23 November 2020 sebesar Rp 31.818.184.000,- terdiri dari Rp. 30.481.693.000,-bersumber dari Rupiah Murni (RM) dan Rp.1.336.491.000,- dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan rincian :

No Jenis Belanja Rupiah Murni (RM) PNP Total

1 Belanja Pegawai Rp. 14.422.404.000,- - Rp. 14.422.404.000,- 2 Belanja Barang Rp.11.552.569.000,- Rp. 1.336.491.000,- Rp. 12.889.060.000,- 3 Belanja Modal Rp. 4.506.720.000,- - Rp. 4.506.720.000,- Jumlah Rp. 30.481.693.000,- Rp. 1.336.491.000,- Rp. 31.818.184.000,-

Anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan antara lain :

KODE URAIAN KEGIATAN TARGET OUTPUT JUMLAH ANGGARAN

3165.ADD Standarisasi Lembaga 1 Lembaga Rp. 2.149.546.000,-

3165.AEA Koordinasi 4 Kegiatan Rp. 169.328.000,-

3165.BAH Pelayanan Publik Lainnya 7 Layanan Rp. 332.836.000,- 3165.BDC Fasilitasi dan Pembinaan Masyarakat 400 orang Rp. 495.000.000,-

3165.BKB Pemantauan Produk 1 Layanan Rp. 1.268.899.000,-

3165.BMB Komunikasi Publik 51 Layanan Rp. 173.000.000,- 3165.CAB Sarana Bidang Kesehatan 3 Paket Rp. 4.506.720.000,- 3165.QCD Perkara Hukum Badan Usaha 8 Perkara Rp. 693.918.000,- 3165.QDB Fasilitasi dan Pembinaan Lembaga 60 Lembaga Rp. 1.694.941.000,- 3165.QIA Pengawasan dan Pengendalian Produk 2.739 Produk Rp. 1.584.937.000,- 3165.QIC Pengawasan dan Pengendalian Lembaga 1.594 Lembaga Rp. 1.274.203.000,-

3165.EAA Layanan Perkantoran 1 Layanan Rp.17.474.856.000,-

Jumlah Anggaran Total Rp.31.818.184.000,-

(22)

1. KELOMPOK SUBSTANSI PENGUJIAN

Kelompok Substansi Pengujian, melaksanakan pengujian sejumlah 2554 sampel dari seksi Inspeksi dengan rincian berdasarkan komoditi sebagai berikut :

RENCANA SAMPLING PRODUK OBAT DAN MAKANAN BBPOM DI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2021

No Kegiatan Sampling BULAN

Jumlah Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des

A Pangan 30 30 54 69 53 74 58 59 67 66 44 14 618

B Pangan Fortifikasi 35 42 8 10 10 105

C Obat, OT, SK dan

Kosmetik 49 193 215 179 137 156 193 206 177 160 123 43 1831

1 Obat 27 36 41 47 52 58 54 49 43 46 38 32 523

2 Kosmetika 6 101 118 76 29 42 83 105 86 72 59 8 785

3 Obat Tradisional 11 40 38 35 38 38 40 36 36 31 21 3 367

4 SK 5 16 18 21 18 18 16 16 12 11 5 0 156

TOTAL 114 265 277 248 190 230 261 275 244 226 167 57 2554

Kegiatan Layanan Dukungan Laboratorium yang dilakukan pada tahun 2021 ada- lah sebagai berikut :

No Kode PROGRAM/AKTIVITAS

3165.ADD Standarisasi Lembaga KOTA BANDAR LAMPUNG

3165.ADD.001 Laboratorium pengawasan Obat dan Makanan yang sesuai Good Laboratory Practice 051 Peningkatan kemampuan fungsi /kapasitas/teknis laboratorium

1 A SURVEILAN LABORATORIUM OLEH KAN BSN

2 B KALIBRASI ALAT LAB

3 E PENGELOLAAN LABORATORIUM

4 F PENGADAAN REAGENSIA DAN MEDIA MIKROBIOLOGI SAMPEL PIHAK III

5 G PENGADAAN DAYA TAHAN TUBUH

6 H PEMERIKSAAN RESIKO KESEHATAN

7 I FOOD SECURITY DAN MOBIL LAB. KELILING OLEH BBPOM

8 J PENGADAAN SUKU CADANG

9 K PENGADAAN GLASSWARE

10 L PENGADAAN REAGENSIA UJI COVID

11 M PENGADAAN BAHAN PENUNJANG UJI COVID

12 N PENGADAAN APD

13 O PENAMBAH DAYA TAHAN TUBUH TIM PENGUJI COVID

14 P PEMERIKSAAN RESIKO KESEHATAN TIM PENGUJI COVID

(23)

15 Q BIAYA PENGELOLAAN LIMBAH UJI COVID

16 R INSENTIF TIM PENGUJI COVID

052 Pemantauan/evaluasi/koordinasi untuk pengelolaan dan peningkatan kinerja laboratorium

17 A UJI PROFISIENSI

18 C FORUM KONSULTASI DAN DISEMINASI HASIL RISET DAN KAJIAN OBAT DAN MAKANAN

19 D FORUM DISKUSI MANAJEMEN JEJARING LABORATORIUM DI BPOM

20 E BIMTEK KALIBRASI

21 F PENGUATAN LABORATORIUM BPOM DALAM JEJARING NASIONAL/ASEAN, BIM- TEK LRPPI CEMARAN LOGAM DAN MIGRASI KEMASAN PANGAN

22 G WORKSHOP SISTEM MUTU LABORATORIUM

23 H INHOUSE TRAINING SISTEM MUTU 17025-2017

24 I RESSESMEN STANDAR KEMAMPUAN LABORATORIUM

25 J PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM KONAPZA

26 K PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM PANGAN DAN AIR BB/BALAI POM

27 L PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM OT, SK DAN KOSMETIK 28 M PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM BIOLOGI DAN BIOLOGI

MOLEKULER BB

29 N BIMBINGAN TEKNIS DETEKSI DNA SPESIFIK SPESIES (Bimtek Analisis Biologi Molekuler)

30 P INHOUSE TRAINING (INSTRUKTUR EKSTERNAL)

31 Q FORUM DISKUSI GRUP PENYUSUNAN REGIONALISASI LABORATORIUM 32 R FORUM DISKUSI TERKAIT ISU-ISU NASIONAL DI LABORATORIUM BPOM

3165.CAB Sarana Bidang Kesehatan KOTA BANDAR LAMPUNG

34 3165.CAB.001 Alat Laboratorium pengawasan Obat dan Makanan yang sesuai Good Laboratory Practice 051 Pemenuhan/peremajaan alat laboratorium

A Pengadaan Alat Laboratorium

35 3165.CAB.002 Layanan Sarana Pelayanan Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia

36 3165.CAB.003 Layanan Prasarana Pelayanan Pengawasan Obat dan Makanan di Indonesia 054 Pembangunan/renovasi gedung dan bangunan

3165.QIA Pengawasan dan Pengendalian Produk KOTA BANDAR LAMPUNG

3165.QIA.001 Sampel Makanan yang Diperiksa oleh BB/BPOM 37 052 Pengujian laboratorium sampel makanan

B PENGADAAN REAGEN, MEDIA DAN BAHAN PENUNJANG LABORATORIUM SAMPEL MAKANAN

3165.QIA.005 Sampel Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan yang Diperiksa Sesuai Standar oleh BB/BPOM

38 052 Pengujian laboratorium sampel obat, obat bahan alam, kosmetika, suplemen kesehatan

(24)

Alokasi anggaran untuk Pelaksanaan Layanan Dukunganan Laboratorium terse- but adalah sebesar Rp. 7.709.125.000,- sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang akan dicapai oleh BBPOM di Bandar Lampung, yaitu menguatnya sistem pengawasan obat dan makanan melalui peningkatan jumlah obat, kosmetika, obat tradisional dan suplemen kesehatan yang memenuhi syarat, ditetapkan pengujian dengan parameter kritis sesuai Pedoman Prioritas Sampling dan pemenuhan time- line pengujian sampel. Dalam melaksanakan tugas utama pengujian sampel di atas, Bidang Pengujian di tahun 2021 telah merencanakan kegiatan pendukung antara lain : 1) Penerapan Sistem Mutu SNI/IEC 17025:2017

Bidang Pengujian telah menjalankan dua Sistem Mutu yaitu SNI/IEC 17025:2017 sebagai Laboratorium Pengujian dan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Program-program yang akan dilakukan dalam rangka menerapkan dua sistem mutu tersebut adalah :

a. Jaminan Mutu Hasil Pengujian (JMHP)

Sesuai dengan Dokumen Mutu Internal yang merujuk pada acuan internasional, diperlukan adanya jaminan terhadap mutu hasil kegiatan pengujian. Untuk itu Bidang Pengujian akan melakukan JMHP melalui penggunaan baku pembanding bersertifikat, mengikuti uji profisiensi dari penyelenggara PPOMN, pengecekan antara baku pembanding cair, uji silang antar analis, uji konfirmasi dan uji lanjut terhadap sampel yang diduga Tidak Memenuhi Syarat (TMS), pengujian sampel QC dan spiked sample.

b. Kalibrasi Internal/Eksternal Peralatan Laboratorium

Kalibrasi terhadap peralatan merupakan kegiatan yang telah dan

terus secara rutin dilakukan oleh Bidang Pengujian BBPOM Bandar

Lampung. Kegiatan ini bertujuan memberikan jaminan performa

alat guna menghasilkan data pengujian yang valid dan reliabel.

(25)

2) Uji Kolaborasi Metode Analisis

Uji kolaborasi metode analisis direncanakan akan diikuti oleh Bidang Pengujian yaitu laboratorium pangan, laboratorium obat dan napza, kosmetika dan obat tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji dan mengumpulkan data hasil uji terhadap adanya metode analisis baru yang telah dibuat oleh PPOMN.

3) Uji Kolaborasi Baku Pembanding

Uji kolaborasi baku pembanding diikuti oleh laboratorium obat dengan penyelenggara Laboratorium Baku Pembanding PPOMN dan atau BBPOM di Yogyakarta sebagai laboratorium yang telah ditunjuk untuk mengembangkan baku pembanding.

4) Verifikasi Metode Analisis

Dalam rangka menjamin metode analisis yang digunakan valid dan dapat diterapkan sesuai kondisi di BBPOM Bandar Lampung, Bidang Pengujian menargetkan out put per personil sehingga merencanakan melakukan pengujian dan verifikasi terhadap metode analisis PPOMN yang telah dipilih.

5) Pelatihan Personil

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kemampuan personil

dalam melakukan pengujian, Bidang Pengujian merencanakan

pelatihan untuk masing-masing laboratorium, meliputi pelatihan

teknis maupun sistem mutu, yang diselenggarakan secara inter

nal maupun dengan mengirimkan personil untuk mengikuti

pelatihan di luar daerah.

(26)

Melalui serangkaian program dan kegiatan yang telah direncanakan, di- harapkan Kelompok Substansi Pengujian dapat memberikan kontri- busi untuk tercapainya sasaran kinerja BBPOM Bandar Lampung.

Rincian pelaksanaan kegiatan Kelompok Substansi Penguji- an pada tahun anggaran 2021 dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.

2. KELOMPOK SUBSTANSI PEMERIKSAAN

Kelompok Substansi Pemeriksaan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandar Lampung dengan wilayah pengawasan sebanyak 12 Kabupaten/ Kota di Provinsi Lampung dengan jumlah sarana produk- si dan distribusi yang diawasi 5.676 sarana dengan rincian sebagai berikut :

Jenis Sarana Jumlah Jenis Sarana Jumlah

PBF 43 Distribusi kosmetik 625

Apotek 669 Distribusi pangan 1724

Toko Obat Berizin 90 Distribusi obat tradisional 151

GFK 13 Industri kecil obat tradisional 4

Rumah Sakit Pemerintah 16 Industri kosmetik 3 Rumah Sakit Swasta 54 Industri pangan MD 142 Puskesmas 263 Industri pangan rumah tangga 1736

Klinik/BP/RB 252

1) Subkelompok Substansi Inspeksi

Subkelompok substansi Inspeksi pada tahun anggaran 2021 mendapatkan anggaran sebesar Rp. 2.612.404.000,- dengan rincian kegiatan antara lain : 1. Sampel Makanan yang diperiksa dan diuji dengan parameter kritis

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Kode URAIAN KEGIATAN OUTPUT

3165.QIA.001. Sampel Makanan Yang Diperiksa Sesuai Stan-

dar di BBPOM Bandar Lampung 618 sampel

3165.QIA.001.051 Pengadaan Sampel Makanan

(27)

B Koordinasi 1 trip 2 orang 052 Pengujian Laboratorium sampel Makanan

A Pengadaan Sampel 618 sampel

B Pengadaan Reagen, Media, dan Bahan Penun-

jang Laboratorium sampel Makanan 618 sampel 2. Sampel Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan

yang diperiksa dan diuji dengan parameter kritis dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Kode URAIAN KEGIATAN OUTPUT

3165.QIA.005. Sampel Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan Yang Diperiksa Sesuai Standar di BBPOM Bandar Lampung

1831 sampel

3165.QIA.001.051 Pengadaan Sampel Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan

A Administrasi Sampling 1 paket

052 Pengujian Laboratorium sampel Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kese- hatan

A Pengadaan Sampel 1831 sampel

3. Sampel Makanan yang diperiksa dan diuji dengan parameter kritis dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Kode URAIAN KEGIATAN OUTPUT

3165.QIA.008. Sampel Pangan Fortifikasi Yang Diperiksa Ses-

uai Standar di BBPOM Bandar Lampung 105 sampel 3165.QIA.008.051 Pengadaan Sampel Makanan 105 sampel

4. Pengawasan sarana produksi obat dan makanan dengan target 187 sarana dan menggunakan mata anggaran kegiatan 3165.QIC.001 dengan rincian yaitu :

Kode URAIAN KEGIATAN OUTPUT

3165.QIC.001 Sarana Produksi Obat dan Makanan Oleh Petugas

(dalam Ibukota) di Provinsi 187 sarana 3165.

QIC.001.

(28)

051.A Pemeriksaan Sarana Produksi Obat, Obat Tra- disional, Kosmetik, NAPZA, Prekursor, Makanan dan Bahan Berbahaya oleh Petugas (Dalam Kota)

84 sarana

052.A Pemeriksaan Sarana Produksi Obat, Obat Tra- disional, Kosmetik, NAPZA, Prekursor, Makanan dan Bahan Berbahaya oleh Petugas (Luar Kota)

103 sarana

5. Pengawasan sarana distribusi Obat, Obat Tradisional , Kosmetik, Suplemen Kesehatan, Makanan dan Bahan Berbahaya dengan target 1267 sarana dan menggunakan mata anggaran kegiatan 3165.

QIC.004 dengan rincian yaitu :

Kode URAIAN KEGIATAN OUTPUT

3165.

QIC.004

Sarana Distribusi Obat, Obat Tradisional, Kosmetika, Suplemen Kesehatan, Makanan dan Bahan Berbahaya

yang diperiksa 1267 sarana

051 Pengawasan Sarana Distribusi Obat, OT, KOS, SK dan Makanan

A Pemeriksaan sarana distribusi OT, KOS, PK dan Pangan

oleh Petugas (luar Kota) di Provinsi Lampung 625 sarana B Pengawasan Sarana Distribusi Obat Tradisional, Kos-

metika, Suplemen Kesehatan, Makanan dan Bahan Ber-

bahaya Oleh Petugas (Luar Kota) di Provinsi Lampung 761 sarana C Pemeriksaan Bersama dengan Lintas Sektor Luar Kota 10 trip 2

orang D Pemeriksaan Bersama dengan Lintas Sektor dalam Ibu-

kota Provinsi 20 trip 1

orang E Pengawasan Iklan di Dalam Ibukota Provinsi 24 trip 1

orang F Pengawasan Iklan di Luar Ibukota Provinsi 13 trip 1

orang G Pengawasan Integritas dan Keamanan serta Pencegahan

Diversi Rantai Suplai Obat Dalam Rangka Pengawalan ONPP

1 trip 1 orang H Pengawasan Penerapan Farmakovigilans 1 trip 1

orang I Bimbingan Teknis Inspektur Obat Tradisional dan

Suplemen Kesehatan 1 trip 1

orang J Operasi Lab Keliling Dalam Rangka Pengawasan Pan-

gan 10 trip 5

orang

(29)

K Aksi Penertiban Kosmetika Ilegal dan TMS 10 Trip 4 orang K Rapat Koordinasi Pusat dan Balai POM dalam Manaje-

men Sampling Obat 1 trip 3

orang 052 Pelaksanaan Koordinasi dalam rangka Pemeriksaan Sarana

A Peningkatan Awarness dan Koordinasi Lintas sektor terkait Upaya Pengendalian Anti Mikrobial Resistance

(AMR) 25 orang

B Bimtek Peningkatan Petugas 2 kali 20

orang C TOT atau Monev Pelaporan Obat Substandard dan Pal-

su melalui Smartphone 25 orang

D Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan OT dan SK (Ke-

giatan Gabungan dengan Ditwas Kosmetik) 1 trip 1 orang E Rapat Koordinasi Pusat dan Balai Dalam Manajemen

Sampling (Kegiatan Gabungan dengan Kedeputian I dan II)

1 trip 2 orang F Workshop Pemantapan Teknis Pengawasan Post Market

Obat Beredar 1 trip 1

orang G Pembinaan dan Monitoring Kinerja Kabupaten Kota

sesuai Dana Alokasi Khusus Tahun 2021 1 trip 1 orang H Pelatihan Food Inspektur Tingkat Muda 1 terip 1

orang I Bimtek Nasional Pengawas Pangan mengenai Penga-

wasan Fortifikasi Pangan 1 trip 1

orang J Dukungan Pengembangan Inovasi di Bidang Pangan 1 trip 1

orang

K Peningkatan Kompetensi Petugas 1 trip 2

orang L Forum Monev Sarana Pelayanan Kefarmasian (HELAU) 250 orang M Penghentian Sementara Kegiatan/ Penelusuran Kasus 5 trip 4

orang N Monitoring dan Evaluasi Hasil Pengawasan Iklan dan

produk Tembakau 1 trip 1

orang O Rapat Koordinasi Teknis Obat Tradisional, SK dan

Kosmetik 1 trip 2

orang

Rincian pelaksanaan kegiatan Subkelompok Substansi Inspeksi pada tahun angga-

ran 2021 dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4

(30)

2) Subkelompok Substansi Sertifikasi

Pada tahun 2021 Subkelompok Substansi Sertifikasi mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 307.123.000,- (BBPOM di Bandar Lampung Rp. 260.963.000,- dan Loka Tulang Bawang Rp. 46.160.000,-) untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sertifi- kasi sarana produksi dan distribusi tertentu dengan target kinerja berupa jenis keputu- san penilaian sertifikasi yang diselesaikan sejumlah 5 jenis keputusan untuk BBPOM di Bandar Lampung dan 2 jenis keputusan untuk Loka POM Tulang Bawang. Untuk men- capai target tersebut dilaksanakan beberapa kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

3165.BAH.001 KEPUTUSAN PENILAIAN SERTI-

FIKASI YANG DISELESAIKAN 5 Jenis Keputusan 051 PEMERIKSAAN DALAM RANGKA SERTIFIKASI A PELAYANAN PRIMA DAN BIMTEK E-REGISTRATION

B PENDAMPINGAN UMUM PANGAN

C KOORDINASI

D BIMTEK PENINGKATAN KEMAMPUAN UMKM DAN

PETUGAS DAERAH

E DESK CAPA DAN SERTIFIKASI/PENGAWAN

052 PENERBITAN KEPUTUSAN/SERTIFIKAT LAYANAN PUB- LIK

A AUDIT DALAM RANGKA SKI/SKE/LABELISASI/REGISTRA- SI/CDOB

051. A. PELAYANAN PRIMA DAN BIMTEK E REGISTRATION

Produk pangan yang telah terdaftar di Badan POM RI memberikan ting- kat kepercayaan konsumen yang lebih dan pemasaran produk yang leb- ih luas (pasar nasional) serta menembus pasar swalayan dan siap ekspor.

Kondisi tersebut membuat permohonan pendaftaran dari

pelaku usaha pangan semakin tinggi sehingga diperlukan strate-

gi untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran pangan olahan agar leb-

ih transparan, efisien, efektif, produktif, akuntabel, cepat, serta profesional.

(31)

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemaha- man pelaku usaha tentang tata cara pengajuan pemeriksaan sarana balai (audit) untuk pemenuhan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik ser- ta memfasilitasi dan melakukan layanan ditempat untuk konsultasi terkait permasalahan pendaftaran secara online oleh petugas dari Badan POM RI.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dengan peserta pelaku usaha yang sedang melakukan proses pendaftaran pangan olahan di Badan POM RI sejumlah 40 orang.

Materi yang disampaikan antara lain :

• Persyaratan dan pengajuan Izin Usaha untuk UMKM di bidang

pangan olahan

• Tatacara dan Proses Pengajuan Pemeriksaan Sarana oleh Balai (PSB)

• Pendaftaran Pangan Olahan dan Bahan Tambahan Pangan

• Workshop Uji Coba Pendaftaran melalui e-registration

• Layanan Prima Pendaftaran Pangan Olahan dan Bahan

Tambahan Pangan

051. B. PENDAMPINGAN PELAKU USAHA UMKM PANGAN

Sejalan dengan misi Badan POM RI yaitu mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan obat dan makanan serta memperkuat kemi- traan dengan pemangku kepentingan, Balai Besar POM di Bandar Lampung berupaya melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pelaku usaha untuk mening- katkan kemampuan UMKM dalam menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) sehingga menghasilkan pangan yang sehat dan aman dikonsumsi.

Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :

(32)

1. Grading

Grading dilakukan untuk menjaring beberapa UMKM yang akan dit- ingkatkan kemempuannya. Kriteria UMKM yang akan dipilih un- tuk tahap pendampingan selanjutnya adalah UMKM yang mempro- duksi pangan olahan risiko sedang atau tinggi atau wajib daftar MD dan mempunyai komitmen untuk pemenuhan CPPOB terkait perbaikan sarana 2. Gap Assesment

Gap assessment dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan untuk men- getahui ketidaksesuaian sarana dalam hal penerapan CPPOB yang dilaku- kan oleh petugas BBPOM dan fasilitator terhadap UMKM yang terpi- lih. Kesenjangan / ketidaksesuaian inilah yang akan menjadi fokus sasaran pembinaan dan perbaikan selanjutnya yang akan dilakukan oleh fasilitator.

3. Bimtek desain dan penerapan CPPOB untuk UMKM

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman UMKM dalam penerapan CPPOB dan menyampaikan hasil gap assesment sehingga UMKM paham arah pembenahan yang harus dilakukan untuk penerapan CPPOB.

4. Fasilitasi UMKM

Fasilitasi dilaksanakan oleh petugas Balai dan fasilitator dengan melakukan pen- dampingan langsung di sarana berupa saran perbaikan / penerapan CPPOB ser- ta pendampingan tidak langsung dengan menyusun dokumen yang diperlukan.

5. Audit UMKM

Audit UMKM dilaksanakan untuk menilai penerapan CPPOB di sara-

na UMKM. Bila sudah memenuhi persyaratan, maka diberikan rekomen-

dasi pemenuhan CPPOB dan sarana akan melakukan pendaftaran pan-

gan secara on line di e-reg.pom.go.id dengan didampingi fasilitator.

(33)

051. C. KOORDINASI

Dalam rangka meningkatkan kompetensi petugas untuk tercapainya Layanan Pri- ma terhadap masyarakat umumnya, pelaku usaha khususnya yang memerlukan bimbingan dan layanan oleh petugas Sertifikasi untuk Layanan registrasi Pro- duk Pangan, OT dan Suplemen Kesehatan ataupun notifikasi Kosmetika, dilaku- kan koordinasi ke Badan POM dalam rangka peningkatan kompetensi petugas Balai dalam memberikan layanan tentang registrasi tersebut kepada pelaku Us- aha. Anggaran kegiatan ini disiapkan untuk 2 orang (4 trip) petugas seksi Serti- fikasi dengan jumlah anggaran Rp.34.720.000. Dengan kegiatan ini diharapkan Pelayanan terhadap masyarakat dan Pelaku usaha semakin optimal dan Prima.

051. D. BIMTEK PENINGKATAN KEMAMPUAN UMKM DAN PETUGAS DAERAH

Sejalan dengan misi Badan POM RI diantaranya pengembangan industri Obat dan Makanan dengan keberpihakan terhadap UMKM, Balai Besar POM di Bandar Lampung akan melakukan pembinaan untuk meningkatkan kemam- puan UMKM dalam menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) sehingga menghasilkan pangan yang sehat dan aman dikonsum- si. Pada tahun 2020 kegiatan ini akan dilaksanakan di 1 kabupaten/kota dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Provinsi Lampung.

Peserta Kegiatan ini berjumlah 35 orang tiap kegiatan yang terdiri dari para pelaku usaha IRTP dan petugas pengawas pangan kabupaten / kota.

Narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kemampuan UMKM berasal dari Balai Besar POM Bandar Lampung dan Dinas Kes- ehatan Kabupaten setempat dengan materi yang disampaikan adalah :

• Profil UMKM di kabupaten/kota dan Pembinaan UMKM Oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota

• Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan (CPPOB) yang Baik untuk

(34)

UMKM

• Pelabelan Kemasan Pangan

• Registrasi Produk secara On line

051. E. DESK CAPA SERTIFIKASI / PENGAWASAN

Terjaminnya keamanan Obat dan Makanan bagi masyarakat sangat tergan- tung pada peran dan tanggung jawab pemerintah, fasilitator / penyuluh dan pengawas obat dan makanan. Beberapa permasalahan keamanan obat dan makanan masih terjadi baik di tingkat industri pangan, kosmetika, obat tra- disional sebagai produsen dan di tingkat distribusi obat khususnya seperti : 1. Kurangnya pemahaman sarana industri (pangan, kosmetik dan obat

tradisional), sarana distribusi dan sarana pelayanan kefarmasian dalam membuat tindakan perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian pada hasil pengawasan sarana.

2. Kurangnya pemahaman industri pangan, kosmetik dan obat tradisional melakukan pendaftaran melalui on line atau e registrasi.

3. Kurangnya pemahaman sarana distribusi obat khususnya PBF didalam melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan secara on line (sertifikasi CDOB) jika terjadi ketidaksesuaian pada hasil audit yang dilaksanakan petugas.

Kegiatan ini dilaksanakan satu kali dengan jumlah peserta sebanyak 90

orang pelaku usaha yaitu dengan mengundang sarana yang belum mema-

hami atau tidak melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegah-

an atas temuan ketidaksesuaian di sarana tersebut. Diharapkan dengan ke-

giatan ini akan diperoleh pemahaman persepsi yang sama didalam pelaku

usaha memperbaiki ketidaksesuaian yang ditemukan selama audit dan pendamp-

ingan pada saat melakukan sertifikasi maupun registrasi produk secara on line.

(35)

052. A. AUDIT DALAM RANGKA SKI/SKE/LABELISASI/REGISTRASI / CDOB/CPOTB/CPKB/ CPPOB

Kegiatan ini berupa pelaksanaan audit atau pemeriksaan sarana produksi / dis- tribusi kepada pelaku usaha yang akan mengajukan SKI / SKE (Surat keterangan Impor / Ekspor), permohonan pendaftaran produk Obat dan Makanan, pengajuan ijin sarana distribusi obat atau sertifikasi CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik).

Setiap produk Obat dan Makanan yang diedarkan di wilayah Indonesia wajib memiliki surat persetujuan pendaftaran dari Badan POM RI atau disebut juga ijin edar. Ijin edar ini akan diberikan oleh Badan POM RI setelah perusahaan memenuhi persyaratan GMP (Good Manufacturing Product). Audit sarana pro- duksi Obat dan Makanan dilakukan untuk menilai kecukupan persyaratan GMP.

Audit sarana distribusi obat dilakukan untuk menilai kecukupan pemenuhan per- syaratan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di sarana PBF (Pedagang Besar Farmasi) dalam rangka memberikan rekomendasi bagi pengusaha yang akan men- gajukan ijin pendirian PBF (Pedagang Besar Farmasi) atau pindah lokasi atau penge- sahan atas perubahan lay out gudang obat atau dalam rangka sertifikasi CDOB .

Rincian pelaksanaan kegiatan Subkelompok Substansi Sertifikasi pada tahun ang- garan 2021 dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6

3. KELOMPOK SUBSTANSI PENINDAKAN

Kelompok Substansi Penindakan, pada tahun anggaran 2021 mendapatkan angga- ran sebesar Rp. 656.413.000,- untuk melaksanakan kegiatan yang terdiri dari:

1. Penyidikan di Bidang Obat dan Makanan dengan rincian kegiatan sebagai

berikut:

(36)

No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT 3165.QCD.U28 Perkara Hukum Badan Usaha 7 Perkara 051 Operasi Intelijen

A. Perencanaan Operasi Inteligen Bidang Obat dan Makanan B. Pelaksanaan Operasi Inteligen Obat dan Makanan

C. Evaluasi Operasi Inteligen Bidang Obat dan Makanan 052 Gelar Kasus dan Pelaporan

053 Rapat Pembahasan Rencana Penyidikan, Skenario Peninda- kan dan Olah TKP

054 Operasi Penindakan

A. Operasi Penindakan

B. Penangkapan dan Penahanan

055 Pemberkasan

A. Pemberkasan

B. Konsultasi Penyelesaian Berkas Perkara C. Gelar Perkara

D. Bantuan Hukum/ Penasehat Hukum E. Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti

2. Laporan kegiatan dukungan investigasi dan penyidikan obat dan makanan yang ditangani dengan output 4 laporan melalui kegiatan sebagai berikut :

No. URAIAN KEGIATAN TR

051 Koordinasi lintas sektor kinerja penyidikan

A Koordinasi Dalam Rangka Peningkatan Kemampuan SDM 1 TR 052 Monitoring dan evaluasi kegiatan penyidikan

A Belanja Bahan 1PKT

B Workshop Analisa Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan 1 TR C Bimtek Aplikasi Dashboard Penindakan (Peta Rawan Kasus) 1TR D Koordinasi Ddalam Rangka Akasi Nasional Pemberantasan

Obat Illegal dan Penyalahgunaan Obat 1TR

E Forum Koordinasi Inteligen 1 TR

F Workshop Manajemen Intelegen 1 TR

G Pembentukan Petugas Intelegen BPOM 1 TR

H Perkuat Petugas Inteligen BPOM (Spesifikasi Penyelidikan) 1 TR I Pendidikan, Pelatihan, dan Pembentukan PPNS Badan POM 1 TR J Pertemuan Peningkatan Kinerja, Profesionalisme, dan Koordi-

nasi PPNS Badan POM 1 TR

K Pertemuan Perkuatan Mekanisme Operasi Penyidikan Obat dan 1 TR

(37)

Rincian pelaksanaan kegiatan Kelompok Substansi Penindakan pada tahun angga- ran 2021 dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.

4. KELOMPOK SUBSTANSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi, pada tahun ang- garan 2021 mendapatkan anggaran sebesar Rp. 2.238.941.000- un- tuk BBPOM di Bandar Lampung. Uraian kegiatan Infokom antara lain :

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A. 2021 PADA

SATKER 432850 RINCIAN KEGIATAN

Kode Deskripsi Volume Satuan

3165.

QDB.001

Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak

Sekolah (PJAS) aman Target 22 sekolah baru + 18 sekolah tahun 2020 dan 84 sekolah target perluasan 051 Koordinasi lintas sektor

A KOORDINASI LINTAS SEKTOR Kegiatan 2

B ADVOKASI LINTAS SEKTOR DI

TINGKAT KABUPATEN Kegiatan 1

C PEMETAAN KANTIN SEKOLAH / OPERASIONAL LABORATORIUM

KELILING KANTIN SEKOLAH Kegiatan 22 052 Intervensi keamanan PJAS

A BIMTEK KEAMANAN PANGAN

KANTIN SEKOLAH Kegiatan 2 Kab/kota

B AUDIT PBKPS Kegiatan 4 Kab/Kota

C BIMBINGAN TEKNIS PIAGAM BINTANG KEAMANAN PANGAN

KANTIN SEKOLAH Kegiatan 2 Kab/kota

D AUDIT SURVEILANCE Kegiatan 1

E

FORUM KOMUNIKASI PROGRAM JAJANAN ANAK SEKOLAH DALAM RANGKA PEMBERIAN SERTIFIKAT PBKPS TAHUN 2021

Kegiatan 1

3165.

BMB.001 Layanan Publikasi keamanan dan mutu

Obat dan Makanan oleh BB/BPOM 26 Layanan 051 Pelaksanaan publikasi Obat dan

Makanan ke masyarakat

(38)

A SOSIALISASI PROGRAM PENGA- WASAN MELALUI MEDIA CETAK

DAN ELEKTRONIK (BBPOM) kegiatan 25 output B PELAYANAN INFORMASI DAN

PENGADUAN KONSUMEN OMKA

(BBPOM) kegiatan 1 output

3165.

BDC.001 KIE Obat dan Makanan Aman oleh

BB/BPOM 300 orang

051 Pelaksanaan Sosialisasi/Edukasi Mas- yarakat

A PENYEBARAN INFORMASI OMKA

Kegiatan target peserta 160

org B SOSIALISASI PROGRAM OBAT

DAN MAKANAN MELALUI PAM-

ERAN/EVENT DAERAH Kegiatan dilak-

sanakan 1 x setahun

C

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI AJANG KREATIFITAS MILLENIAL NUSANTARA: Cerdas Memilih Kosmetik Aman

Kegiatan target peserta 40

org

D PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELAKU USAHA TENTANG

OBAT DAN MAKANAN Kegiatan target

peserta 40 org

E

GERAKAN MASYARAKAT SADAR PANGAN/OMKA ILLEGAL/CAR

FREE DAY (BBPOM) Kegiatan

dilak- sanakan

secara periodik F SOSIALISASI PERATURAN OBAT

DAN MAKANAN Kegiatan target

peserta 30 org G BPOM GATHERING

Kegiatan target peserta 30

org 052 Koordinasi, pemantauan dan evaluasi

kegiatan

A

PENINGKATAN KOMPETENSI

PETUGAS Kegiatan

dilak- sanakan se-

suai jadwal diklat B PELATIHAN INFOGRAFIS

Kegiatan dilak- sanakan 1 x

setahun 3165.

QDB.002 Desa Pangan Aman 9 desa

(39)

051 Perkuatan kapasitas desa

A ADVOKASI KELEMBAGAAN KEA-

MANAN PANGAN TINGKAT DAER-

AH Kegiatan 2 kali ke-

giatan 052 Pemberdayaan komunitas desa

A FASILITASI KEAMANAN BAGI KOMUNITAS DESA DAN USAHA

PANGAN DESA Kegiatan 270 kegia- tan

053 Pengawasan keamanan pangan desa A OPERASIONAL LABORATORIUM

KELILING GKPD Kegiatan 22 kegiatan

054 Pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi desa sebelumnya

A MONITORING DAN EVALUASI Kegiatan 9 Kab/kota

B PENGAWALAN KEAMANAN PAN-

GAN DESA Kegiatan 7 kab/kota

C LOMBA DESA PANGAN AMAN Kegiatan 2 kab/kota 3165.090 Pasar yang Diintervensi Menjadi Pasar

Aman dari Bahan Berbahaya [Base

Line] 2 pasar

051 Perkuatan lintas sektor

A SURVEY PASAR DALAM RANGKA INTERVENSI PASAR AMAN DARI

BAHAN BERBAHAYA Kegiatan 4 pasar/

survey

053 Sosialisasi/penyuluhan/pelatihan/

bimbingan teknis keamanan pangan dari bahan berbahaya

A

PENYULUHAN KEPADA KOMUNI- TAS PASAR DAN LINTAS SEKTOR DALAM RANGKA PASAR AMAN BEBAS DARI BB

Kegiatan 2 pasar

B BIMTEK PETUGAS PENGAWAS

PASAR Kegiatan 2 kab/kota

C KAMPANYE PASAR AMAN DARI BB Kegiatan 2 kab/kota 054 Pemantauan dan evaluasi

A MONITORING DAN EVALUASI PAS-

AR AMAN DARI BB Kegiatan 2 pasar

B PENGAWALAN PASAR AMAN Kegiatan 2 pasar

Rincian pelaksanaan kegiatan Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi

pada tahun anggaran 2021 dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10.

(40)

5. BAGIAN TATA USAHA

Bagian Tata Usaha, pada tahun anggaran 2020 memperoleh anggaran se- besar Rp. 20.540.243.000,- untuk melaksanakan tugas pokok dan fung- si memberikan pelayanan teknis dan administrasi di Lingkungan Balai Be- sar POM di Bandar Lampung dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

RINCIAN OUTPUT TOTAL ANGGARAN BALAI BESAR POM DI BANDAR LAMPUNG

BKB Rp 813.691.000

EAA Rp 17.474.850.000

CAB Rp 2.251.702.000

TOTAL Rp 20.540.243.000

1. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Penganggaran dan Evaluasi yang Dilaporkan Tepat Waktu

KODE AN-

GGARAN KEGIATAN PAGU

AWAL 3165.BKB Pemantauan produk

KOTA BANDAR LAMPUNG 3165.

BKB.001 Laporan koordinasi pengawasan Obat dan Makanan 051 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan

D WORKSHOP KOMUNIKASI, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DI WILAYAH PER- BATASAN

4.080.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 4.080.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [1 OR x 1 TR] 2.400.000

- 2 Uang harian [1 OR x 1 TR] 530.000

- 3 Uang penginapan [1 OR x 1 HR] 1.000.000

- 4 Uang representasi [1 OR x 1 HR] 150.000

E PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN BMN (RKBMN) 450.000

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 450.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Paket data internet [3 OR x 1 BLN] 450.000

(41)

F SINERGISME EFEKTIVITAS TATA KELOLA PEMERINTAHAN MELALUI IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RB DAN ZI WBK/

WBBM DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PE- LAYANAN PUBLIK

11.220.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 11.220.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [2 OR x 1 TR] 4.800.000

- 2 Uang harian [2 OR x 1 TR] 2.120.000

- 3 Uang penginapan [2 OR x 2 HR] 4.000.000

- 4 Uang representasi [1 OR x 2 HR] 300.000

G PENYUSUNAN KEBUTUHAN PEGAWAI DAN REKONSILIASI

DATA PEGAWAI 5.460.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 5.460.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [1 OR x 1 TR] 2.400.000

- 2 Uang harian [1 OR x 1 TR] 1.060.000

- 3 Uang penginapan [1 OR x 2 HR] 2.000.000

H WORKSHOP SISTEM MANAJEMEN KINERJA 5.460.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 5.460.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [1 OR x 1 TR] 2.400.000

- 2 Uang harian [1 OR x 1 TR] 1.060.000

- 3 Uang penginapan [1 OR x 2 HR] 2.000.000

I PELAKSANAAN ENGAGEMENT TIM KOORDINASI LAYANAN

PENGADUAN DAN INFORMASI (BOGOR) 5.760.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 5.760.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [1 OR x 1 TR] 2.400.000

- 2 Uang harian [1 OR x 1 TR] 1.060.000

- 3 Uang penginapan [1 OR x 2 HR] 2.000.000

- 4 Uang representasi [1 OR x 2 HR] 300.000

052 Pelaksanaan koordinasi

E BIMTEK SAKIP DAN MONEV ONLINE 21.980.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 21.980.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [5 OR x 1 TR] 12.000.000

- 2 Uang harian peserta tambahan [2 OR x 1 TR] 2.120.000 - 3 Penginapan peserta tambahan [2 OR x 2 HR] 2.400.000 - 4 Uang harian diklat peserta tambahan [2 OR x 1 TR] 960.000 - 5 Fullboard peserta tambahan [2 OR x 3 HR] 4.500.000

F RAPAT KERJA NASIONAL BPOM (BALI) 25.785.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 25.785.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [5 OR x 1 TR] 18.235.000

- 2 Uang harian [5 OR x 1 TR] 2.400.000

(42)

- 3 Uang penginapan [5 OR x 1 HR] 5.000.000

- 4 Uang representasi [1 OR x 1 HR] 150.000

G RAPAT EVALUASI NASIONAL (MANADO) 40.200.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 40.200.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [6 OR x 1 TR] 31.830.000

- 2 Uang harian [6 OR x 1 TR] 2.220.000

- 3 Uang penginapan [6 OR x 1 HR] 6.000.000

- 4 Uang representasi [1 OR x 1 HR] 150.000

I MONITORING DAN EVALUASI TEMATIK PELAKSANAAN

PROGRAM DAN KEGIATAN 20.720.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 20.720.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [1 OR x 4 TR] 14.000.000

- 2 Uang harian [1 OR x 4 TR] 2.120.000

- 3 Uang penginapan [1 OR x 1 HR] 4.000.000

- 4 Uang representasi [1 OR x 1 HR] 600.000

J PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 14.120.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 14.120.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [2 OR x 2 TR] 9.600.000

- 2 Uang harian [2 OR x 2 TR] 2.120.000

- 3 Uang penginapan [2 OR x 1 HR] 2.400.000

K AWARENESS QMS IS0 9001:2015 BPOM 4.080.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 4.080.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [1 OR x 1 TR] 2.400.000

- 2 Uang harian [1 OR x 1 TR] 530.000

- 3 Uang penginapan [1 OR x 1 HR] 1.000.000

- 4 Uang representasi [1 OR x 1 HR] 150.000

L PEMUTAKHIRAN DATA DALAM RANGKA PENYUSUNAN

LAPORAN BMN SEMESTER 2 TA. 2020 13.320.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 13.320.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [3 OR x 1 TR] 7.200.000

- 2 Uang harian [3 OR x 1 TR] 1.590.000

- 3 Uang penginapan [3 OR x 1 HR] 1.800.000

- 4 Uang harian diklat peserta tambahan fullboard [1 OR x 1 TR] 480.000 - 5 Fullboard peserta tambahan [1 OR x 1 TRt] 2.250.000

M PEMUTAKHIRAN DATA DALAM RANGKA PENYUSUNAN

LAPORAN BMN SEMESTER 1 600.000

521211 Belanja Bahan 600.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Paket data internet [4 OR x 1 KEG] 600.000

(43)

N PEMANTAUAN RISIKO DAN PENILAIAN SPIP 3.000.000

521211 Belanja Bahan 3.000.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Konsumsi [25 OR x 2 HR] 2.000.000

- 2 Snack [25 OR x 2 HR] 1.000.000

O AUDIT INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU KE PALEM-

BANG 20.460.000

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 20.460.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [3 OR x 1 TR] 10.500.000

- 2 Uang harian [3 OR x 1 TR] 4.560.000

- 3 Uang penginapan [3 OR x 3 HR] 5.400.000

P LOKAKARYA PENGUATAN REVIU PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA DALAM RANGKA PEN- INGKATAN AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN (BPOM) (Yogyakarta)

15.680.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 15.680.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [2 OR x 1 TR] 7.400.000

- 2 Uang harian [2 OR x 1 TR] 840.000

- 3 Uang penginapan [2 OR x 1 HR] 2.400.000

- 4 Uang harian fullboard [2 OR x 1 TR] 840.000

- 5 Uang representasi [1 OR x 2 HR] 300.000

- 6 Biaya fullboard [2 OR x 2 HR] 3.000.000

- 7 Uang harian fullday [1 HR x 2 OR] 280.000

- 8 Biaya fullday [2 OR x 1 HR] 620.000

Q PELATIHAN TEKNIS TIM TI DAN PERENCANA TIM MONEV 28.800.000

521211 Belanja Bahan 8.800.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Makan peserta dan panitia [22 OR x 5 HR] 4.400.000

- 2 Snack peserta [22 OR x 2 KL] 4.400.000

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 5.000.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 ATK [* x *] 5.000.000

522191 Belanja Jasa Lainnya 15.000.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Jasa pelatihan [* x *] 15.000.000

R PELATIHAN FUNGSIONAL NON PFM 32.620.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 32.620.000

(017-Bandar Lampung) -

- 1 Transport [7 OR x 1 TR] 16.800.000

- 2 Uang harian [7 OR x 1 TR] 7.420.000

- 3 Uang penginapan [7 OR x 1 TR] 8.400.000

S DIKLAT UNTUK PEGAWAI TELADAN/PEMENANG LOMBA

INOVASI/ARSIPARIS TELADAN 5.140.000

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi BBPOM di Bandar Lampung
Grafik Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelompok Jabatan:
Gambar 2. Struktur Organisasi Loka POM di Kabupaten Tulang Bawang
Grafik 2. Profil Rencana Penarikan Danaper MingguBBPOM diLoka POM di Ka- Ka-bupaten Tulang Bawang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Case-based learning and reticence in a bilingual context: perceptions of business students in Hong Kong.. Effectivene ss of The Penn State Program in Changing Beliefs

Dalam persoalan industri farmasi/obat di Indonesia, pergeseran termaksud akan terjadi pada produk obat-obatan ala Barat, khususnya yang berasal dari obat dengan cap dagang asli dan

(9) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (8) ditetapkan dengan Keputusan Rektor dan/atau Dekan /Ketua Jurusan/Program Studi yang dimuat

The Effect of Generating Interaction between Schemata and Text (GIST) and Beliefs About Language on Reading Comprehension of English Education Department Students

Dalam Tugas Kolaborasi/Kerjasama, bidan sebagai pelaksana memiliki 6 (enam tugas) diantaranya yaitu sebagai berikut : menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan

DalEl'n 'meidrcafick4rl tugas; perguruan tinggi sebagqimana d,imakeud pada Diktum PERTAMA yang tercanturn dalarn Lanrpiran I Keputusan Menteri ini bekeriagama dengan

mengenai manfaat dari belajar bahasa Jerman dan angket yang kedua. untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pelajaran bahasa

[r]