• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAMBI TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAMBI TAHUN 2020"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAMBI

TAHUN 2020

(2)

i KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi.

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi ini disusun sebagai pedoman serta acuan kegiatan yang akan dilaksanakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi Tahun 2020 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban serta tercapainya Visi dan Misi yng telah ditetapkan.

Diharapkan semua jajaran pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi dapat memahami RKT-2020 ini untuk secara bersama – sama melaksanakan secara konsisten dan bertanggungjawab demi tercapainya semua sasaran yang telah ditetapkan.

Kegiatan yang kami rencanakan dalam RKT-2020 ini adalah kegiatan – kegiatan yang bersifat strategis yang dapat dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi berdasarkan analis stratejik yang telah kami lakukan.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi atas peran serta dan kerja kerasnya dalam menyusun RKT – 2020.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan hidayah Nya serta bimbingan kepada seluruh jajaran pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi untuk melaksanakan semua kegiatan yang telah ditetapkan dan diberi kekuatan lahir dan bathin dalam mengatasi semua kendala yang ada.

Harapan kami semoga RKT-2020 dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan di Badan Karantina Pertanian.

Jambi, Januari 2020 Kepala Balai,

Drs. Guntur, SP. MM NIP. 19621117.198303.1.005

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 1

BAB II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ……….. 3

BAB III. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 4

A. Visi ... 4

B. Misi ... 4

C. Tujuan ... 5

D. Sasaran ... 5

E. Kebijakan ... 6

F. Strategi ... 7

BAB IV. PROGRAM DAN KEGIATAN ... 10

LAMPIRAN 1. Matrik Rencana Kinerja Tahunan (RKT) TA. 2020 ... 12

2. Matrik Rencana Kerja (RENJA) TA. 2020 ... 13

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Jambi merupakan UPT Badan Karantina Pertanian dengan wilayah kerjanya meliputi Pelabuhan Sungai Jambi Talang Duku, Pelabuhan Laut Kuala Tungkal, Pelabuhan Laut Muara Sabak, Bandara Sultan Thaha Jambi, Kantor Pos Jambi, Bandara Muaro Bungo dan Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran di Provinsi Jambi mempunyai tugas pokok sebagai filter dari masuknya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) / Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dari luar negeri dan mencegah tersebarnya dari daerah tertular ke daerah bebas yang berarti pula melindungi dan melestarikan kekayaan alam hayati nabati dan hewani serta melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar.

Dalam rangka memenuhi target dan sasaran Pembangunan Pertanian Nasional dan pembangunan pertanian Provinsi Jambi dengan salah satu fokusnya adalah Peningkatan Ketahanan Pangan, penyelenggaraan Karantina Pertanian dilaksanakan dengan upaya menciptakan kondisi agribisnis yang kompetitif di pasar global dan menjaga ketahanan pangan yang bebas dari ancaman OPTK / HPHK serta masuknya produk pertanian impor yang tidak dikehendaki dengan jalan melakukan pengawasan yang efektif di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran (Pelabuhan, Bandara, Kantor Pos, Lintas Batas) untuk mengantisipasi makin meningkatnya volume dan frekuensi lalu lintas perdagangan produk pertanian.

B. T U J U A N

Salah satu tujuan dalam melaksanakan fungsinya Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi adalah membantu para pelaku agribisnis dalam upaya meningkatkan daya saing komoditas produk pertanian pasar Internasional melalui sertifikasi kesehatan komoditas produk pertanian yang akan diekspor agar bisa diterima dan memenuhi persyaratan teknis (Sanitary and Phytosanitary Measures) di Negara tujuan, melindungi sumber daya alam hayati nabati dan hewani dari ancaman OPTK / HPHK,

(5)

2 serta pengendalian produk-produk komoditas impor yang tidak memenuhi syarat dan standar kesehatan manusia, hewan dan lingkungan hidup.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi, berupaya ikut serta dalam melindungi sumber alam di daerah Provinsi Jambi yang merupakan sebagai pilar pembangunan ekonomi wilayah, oleh karena itu untuk upaya pencegahan masuk dan tersebarnya OPTK / HPHK yang dapat menghancurkan sumber daya alam yang ada. Fungsi Karantina secara langsung sangat berperan dalam mendukung perekonomian daerah yang salah satunya menuju eksalerasi eksport komoditas pertanian.

Tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan perkarantinaan yang sesuai dengan kemajuan teknologi, globalisasi, otonomisasi daerah dan atas kebijakan pembangunan system dan usaha agribisnis yang mampu mendorong dan meningkatkan daya saing produk agribisnis di pasar global, sehingga Karantina Pertanian terus berbenah diri dengan cara meningkatkan segala kemampuan demi terpenuhinya produk yang berkualitas.

(6)

3 BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi sebagai kepanjangan tangan Badan Karantina Pertanian di Provinsi Jambi melaksanakan tugas pokok :

“Melaksanakan Kegiatan Operasional Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan, Serta Pengawasan Keamanan Hayati Hewani Nabati.”

Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi melaksanakan fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar OPTK dan HPHK 4. Pelaksanaan pembuatan koleksi OPTK dan HPHK

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewani dan tumbuhan

7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

8. Pengelolaan system informasi, dokumentasi dan sarana teknis karantina hewan dan tumbuhan

9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati

10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

(7)

4 BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGIS

A. V I S I

Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi menetapkan visinya dengan menjabarkan visi Badan Karantina Pertanian dalam mewujudkan Karantina Pertanian Yang Modern dan Terpecaya yaitu :

“Wewujudkan Pelayanan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi Yang Terbaik di Provinsi Jambi”

Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi ini ditetapkan karena Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi sebagai institusi pemerintah yang langsung memberikan pelayanan kepada publik sehingga dituntut untuk memberikan pelayanan jasa karantina tumbuhan dan hewan sebagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembannya yang transparan, efektif dalam waktu, efisien dalam hasil, konsisten dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.

B. M I S I

Untuk mewujudkan visi tersebut Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi mengemban misi “Melindungi pertanian Indonesia (khusus Provinsi Jambi) dari ancaman masuk dan tersebarnya OPTK dan HPHK ke wilayah RI (Khususnya Provinsi Jambi), mendukung akselerasi ekspor komoditas pertanian serta pengawasan keamanan hayati dan ketahanan pangan”.

Penjabaran misi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organism pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dari luar negeri dan keluar/masuk antar area dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (khususnya provinsi Jambi);

(8)

5 2. Mendukung keberhasilan program peningkatan ketahanan pangan

regional/nasional dan pengembangan Agribisnis khusunya di Provinsi Jambi;

3. Memfasilitasi kelancaran perdangan/pemasaran produk agribisnis di Provinsi Jambi dengan menjamin kualitas komoditas pertanian ekspor di pasar internasional/quality anssurance);

4. Melaksanakan system pelayanan perkarantinaan yang prima (transparan profesional dan akuntabel) di Provinsi Jambi;

5. Melaksanakan tertib administrasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi karantina (good goverment and clean goverment).

C. T U J U A N

Seseuai dengan visi yang telah ditetapkan berdasarkan arah kebijakan pembangunan dan pengembangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi maka tujuan dari pembangunan dan pengembangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi untuk mewujudkan visi tersebut adalah :

1. Mewujudkan pelaksanaan tindak karantina berdasarkan karantina yang sesuai dengan perkembangan jaman, transparan dan terpecaya;

2. Mewujudkan organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi yang sesuai perkembangan jaman;

3. Meningkatkan penerapan teknologi informasi dalam penyelenggaraan perkarantinaan tumbuhan dan hewan;

4. Meningkatkan kemampuan dan program sosialisasi karantina tumbuhan dan hewan sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi.

D. S A S A R A N

Sasaran penyelengggaraan karantina pertanian tahun 2020 di Provinsi Jambi mengacu kepada program pembangunan pertanian yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi antara lain sebagai berikut :

1. Terwujudnya perlindungan komoditi pertanian strategis dari ancaman masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).

(9)

6 2. Terwujudnya akselerasi ekspor komoditas pertanian yang memiliki nilai strategis (potensi Provinsi Jambi) yang bebas OPTK/OPT dan HPH/HPHK dengan pelayanan dan advokasi karantina pertanian antara lain :

- Kesinambungan Ekspor kelapa sawit perlu dilindungi dari ancaman masuknya Lethal Yellowing dan OPTK/OPT lainnya;

- Kesinambungan Ekspor karet yang merupakan komoditas perkebunan strategis potensi Provinsi Jambi perlu dilindungi dari ancaman masuknya penyakit South American Leaf Blight (SALB);

- Kesinambungan Ekspor pinang dari ancaman OPTK;

- Kesinambungan Ekspor Sarang Burung Wallet;

- Kesinambungan bebasnya Provinsi Jambi dari penyakit Brucelosis hewan ternak.

E. K E B I J A K A N

Berdasarkan hal tersebut diatas maka arah kebijakan pembangunan dan pengembangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi di dasarkan pada :

1. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai ketentuan yang berlaku;

2. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bekerja sama dengan instansi terkait atas dasar kesetaraan kedudukan antar mitra kerja yang fungsi dan tugasnya sejajar di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran (Pelabuhan/Bandara) maupun instansi terkait lainnya;

3. Menggali dan memanfaatkan segala potensi yang ada dalam bentuk sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta anggaran dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian yang transparan dan akuntabel;

4. Pertanggung jawaban pelaksanaan tindak karantina kepada masyarakat luas (public accountability) yang didasarkan kaedah ilmiah;

5. Memberikan jaminan kualitas terhadap komoditas ekspor sesuai ketentuan Negara tujuan di pasar Internasional;

6. Penguatan Laboratorium dengan ISO 17025:2008;

7. Peningkatan Pelayanan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015;

(10)

7 8. Peningkatan Pelayanan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO

37001:2016;

9. Peningkatan Pelayanan di Wilayah Kerja sekaligus penambahan wilayah layanan karantina pada tempat-tempat yang menjadi prioritas.

F. S T R A T E G I

Analisa stratejik diidentifikasi factor kunci keberhasilan mencapai sasaran dan tujuan pembangunan dan pengembangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi adalah sebagai berikut :

 KEKUATAN (STRATEGIS) :

1. Memiliki sumber daya manusia yang kompeten dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian antara lain pejabat fungsional ( Fungsional Ahli dan terampil pada bidang Karantina Tumbuhan, Medik Veteriner, Para Medik Veteriner bidang Karantina Hewan ), Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Umum (Staf teknis dan administrasi), Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Intelijen karantina pertanian;

2. Memiliki sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan perkarantinaan pertanian yang memadai;

3. Tersedianya sumber pembiayaan penyelenggaraan perkarantinaan pertanian yang memadai berupa DIPA yang pengusulannya melalui perencanaan dan kebutuhan UPT;

4. Status kelembagaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi sebagai Unit Eselon III/a Badan Karantina Pertanian;

5. Memiliki landasan hukum yang kuat untuk penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;

6. Memiliki berbagai peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;

7. Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi merupakan salah satu unsure CIQ (Custom, Imigration, Quarantine) yang harus ada di pintu masuk dan keluar antar Negara (khususnya di Provinsi Jambi);

(11)

8 8. Keanggotaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi dalam POKJA Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi dan Sistem Ketahanan Pangan Provinsi Jambi.

 KELEMAHAN (WEAKNESSES) :

1. Kuantitas dan kualitas SDM belum mencukupi standar minimum kebutuhan personil Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi;

2. Sarana dan prasarana pendukung operasional belum sepenuhnya memenuhi standar kebutuhan dan perkembangan teknologi (laboratorium belum terakreditasi);

3. Budaya kerja SDM belum memenuhi standar yang sebagaimana mestinya.

 PELUANG (OPPORTUNITIES) :

1. Meningkatkan kerjasama antar instansi (nasional, regional dan Internasional) melalui forum koordinasi, komunikasi dan MOU;

2. Peran Karantina Pertanian semakin penting dalam menetukan akses pasar komoditas pertanian dalam perdagangan internasional;

3. Peran Karantina Pertanian juga sebagai Instruktur untuk menjaga komoditi Impor dalam Era Pasar Bebas;

4. Tersedianya program pendidikan dan pelatihan pegawai di Kementerian Pertanian khususnya di Badan Karantina Pertanian;

5. Tersedianya formasi dan program rasionalisasi pegawai di Kementerian Pertanian khususnya di Badan Karantina Pertanian;

6. Terbukanya perencanaan kebutuhan anggaran penyelenggaraan karantina pertanian yang berbasis kinerja.

 TANTANGAN (THREATS) :

1. Meningkatnya tuntutan public/masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintah dan terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government);

(12)

9 2. Tuntutan public/masyarakat atas penyelenggaraan perkarantinaan yang sesuai dengan kemajuan teknologi, era globalisasi, otonomi daerah dan arah kebijakan pembangunan system dan usaha agribisnis;

3. Diperlukan system penyelenggaraan perkarantinaan pertanian yang mampu mendorong dan meningkatkan daya saing produk agribisnis di pasar global;

4. Meningkatnya tuntutan konsumen terhadap pangan yang berkualitas, aman, dan sehat untuk dikonsumsi;

5. Meningkatnya tuntutan public/masyarakat atas pelayanan prima dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;

6. Masih rendahnya pemahaman public/masyarakat tentang arti pentingnya karantina pertanian;

7. Banyak dan luasnya wilayah pantai timur Provinsi Jambi sebagai tempat pemasukan/pengeluaran lalu lintas MP HPHK / OPTK yang belum terawasi oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi;

8. Mulai beroperasinya Bandara Muara Bungo dan telah ditempatkan petugas Karantina Pertanian untuk mengawasi lalu lintas MP HPHK dan MP OPTK dari Muara Bungo ke Jakarta dan sebaliknya. Namun operasional pemeriksaan (Sertifikasi) belum dapat dilakukan karena Bandar Udara Muara Bungo belum ditetapkan sebagai tempat pemasukan/pengeluaran MP HPHK dan MP OPTK oleh Badan Karantina Pertanian;

9. Kebijakan efisiensi anggaran yang menuntut dinamika dan inovasi dari manajer Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi.

(13)

10 BAB IV

PROGRAM DAN KEGIATAN

Pembangunan dan pengembangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi tahun 2020 dengan mempertimbangkan skala prioritas dan anggaran yang tersedia dituangkan dalam program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Sarana dan Prasarana Pendukung :

1.1. Pengadaan Kendaraan Roda-4 (empat) Operasional sebanyak 1 (satu) unit;

1.2. Pengadaan Kendaraan Roda-2 (dua) Operasional sebanyak 5 (lima) unit;

1.3. Pengadaan Alat Pengolah Data :

 Pengadaan Komputer PC sebanyak 6 (enam) unit;

 Pengadaan Printer sebanyak 12 (dua belas) unit;

 Pengadaan UPS sebanyak 10 (sepuluh) unit;

 Pengadaan Absensi Pinger Print sebanyak 4 (empat) unit;

 Pengadaan Laptop sebanyak 5 (lima) unit;

1.4. Pengadaan Alat Laboratorium Karantina :

 Pengadaan Mini Centrifuse II Spin Down Centrifuse sebanyak 1 (satu) unit;

 Pengadaan Biomedical Freezer sebanyak 1 (satu) unit;

 Pengadaan Elisa Reader sebanyak 1 (satu) unit;

1.5. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Lainnya :

 Pengadaan Lemari Gantung Laboratorium sebanyak 6 (enam) unit;

 Pengadaan Meja Ruang Laboratorium sebanyak 3 (tiga) unit;

 Pengadaan Kursi Pegawai sebanyak 24 (dua puluh empat) unit;

 Pengadaan Meja Ruang Tata Usaha sebanyak 12 (dua belas) set;

 Pengadaan Kursi Tamu Wilker Talang Duku sebanyak 1 (satu) unit;

 Pengadaan Shoe Rack Cabinet sebanyak 3 (tiga) unit;

 Pengadaan Genset 20 KVA sebanyak 1 (satu) Paket;

 Pengadaan Air Conditioner (AC) sebanyak 10 (sepuluh) unit;

 Pengadaan Kulkas sebanyak 4 (empat) unit;

 Pengadaan Dispenser sebanyak 6 (enam) meter;

 Pengadaan Stabilizer/Stavol sebanyak 4 (empat) unit;

(14)

11

 Pengadaan Televisi Display sebanyak 2 (dua) unit;

1.6. Gedung Pelayanan Kantor Pelayanan Karantina Pertanian :

 Pembangunan Gedung Kantor Wilayah Kerja Muara Bungo seluas 100 (seratus) meter;

1.7. Pengadaan Operasional Perkantoran dan Pemeliharaan Sarana/Prasarana Perkantoran;

1.8. Bahan dan Alat Laboratorium, Bahan Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK dan HPH/HPHK serta Bahan Koleksi OPT/OPTK dan HPH/HPHK serta Media Pembawanya;

2. Standar Kualitas Perkantoran :

1.1. Kegiatan Koordinasi dengan Instansi Terkait;

1.2. Kegiatan Koordinasi Internal;

1.3. Kegiatan Inhouse Training;

1.4. Kegiatan Magang;

1.5. Kegiatan Akreditasi Karantina Pertanian;

1.6. Penyebaran Informasi Perkanrantinaan;

3. Pengawasan dan Penindakan :

1.1. Kegiatan Koordinasi Eksternal Pengawasan dan Penindakan;

4. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I :

1.1. Rencana Kegiatan dan Evaluasi Pelaporan :

1.1.1. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran berupa : Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan, Penyusunan Rencana Kerja Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan, FGD Monitoring dan Evaluasi SPI;

naan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

1.2. Pengelolaan dan Laporan Keuangan : 1.2.1. Kegiatan Pengelolaan Keuangan 1.2.2. Kegiatan Pengelolaan BMN

1.3. Pengelolaan Rumah Tangga, Organisasi dan Kepegawaian : 1.3.1. Kegiatan Organisasi dan Tata Laksana Serta Reformasi Birokrasi;

1.3.2. Kegiatan Layanan Tata Usaha dan Rumah Tangga;

(15)

12 1.3.3. Kegiatan Pengelolaan Kepegawaian;

1.4. Peraturan Perkarantinaan dan Kehumasan : 1.4.1. Kegiatan Layanan Kehumasan;

5. Peningkatan Sumber Daya Manusia mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan fungsional, struktural, teknis, dan administrasi yang diselenggarakan Badan Karantina Pertanian guna meningkatkan kompetensi pegawai dibidangnya masing-masing;

5.1. Meningkatkan disiplin pegawai dalam rangka pelaksanaan apel pagi setiap hari senin setiap minggu, Upacara Bendera Gerakan Disiplin Nasional (GDN) setiap tanggal 17 setiap bulannya dan Upacara Gabungan Chumunitas Bandara (PT.

Angkasa Pura II, Balai Karantina Pertanian, Karantina Ikan, BMKG dan Kantor Kesehatan Pelabuhan), Bapeltan Jambi dan BPTP Jambi memperingati Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus yang sudah berjalan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kinerja pegawai;

5.2. Meningkatkan siraman rohani pada apel pagi setiap hari Senin setiap minggu dan setiap bulan upacara tanggal 17 untuk mewujudkan pegawai yang mempunyai akhlak dan moral yang baik, jujur dan bertanggung jawab dalam tugasnya sesuai kode etik pegawai;

5.3. Pembinaan Mental Pegawai.

6. Public Awereness dan Peningkatan Kerjasama :

6.1. Pengadaan Spanduk / Brosur / leaflet / Buku Profil / Neon Box / Baliho;

6.2. Pemasangan Neon Box di semua Wilker;

6.3. Perbaikan dan Pengembangan Design dan Program Website Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi;

6.4. Melaksanakan penyebarluasan Informasi / Sosialisasi ke masyarakat Pendidikan (Perguruan Tinggi dan SMU) dan pelaku bisnis / pengguna jasa karantina, melalui sosialisasi, media cetak dan elektronik;

6.5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam bentuk koordinasi, MOU, dan forum komunikasi yang intensif;

6.6. Mengikuti Pameran yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi untuk memperkenalkan Karantina Pertanian kepada masyarakat luas.

(16)

13 7. Pengembangan Teknologi Informasi :

7.1. Pemasangan Jaringan Internet dan LAN serta Perangkatnya untuk masing-masing wilayah kerja yang ada;

7.2. Pengembangan sistem IQFAST, Simpeg, SimakBMN dan SAIBA.

8. Pengembangan Peraturan Perundang-undang Karantina :

8.1. Melaksanakan Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK dan HPH/HPHK;

8.2. Melaksanakan Surveilans OPK/OPTK dan HPH/HPHK dan Media Pembawanya;

8.3. Melaksanakan pengambilan sampel/pemeliharaan Kompetensi.

(17)

14 RENCANA KERJA TAHUNAN

BADAN KARANTINA PERTANIAN 2020

Unit Pelayanan Teknis : Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi Tahun Anggaran : TA. 2020

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Peningkatan Kualitas

Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

Realisasi terget operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati;

100 % Tingkat kesesuaian operasional tindak

karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan, standar, teknik dan metoda yang diberlakukan;

100 % Prosentase penolakan kiriman barang

ekspor yang disertifikasi karantina pertanian;

≤ 1 % Peningkatan Indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa. 10 %

Jambi, Januari 2020 Kepala Balai Karantina Pertanian

Kelas I Jambi

Drs. Guntur, SP. MM NIP. 19621117.198303.1.005

Referensi

Dokumen terkait

Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk

Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan Batasan Pencemaran Lingkungan, Akar permasalahan, jenis, dan sumber pencemaran

2019 Laporan Tahunan BKP Kls I Bandar Lampung BAB I PENDAHULUAN 1 1 Keadaan Umum Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan

Dukungan terhadap visi dan misi Presiden dan Kementerian Pertanian tersebut diwujudkan Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Badan Karantina Pertanian melalui Program

 Pengawasan melalui i-Qfast data dan informasi lalu-lintas Komoditi Karantina Pertanian dari UPT lain yang pemasukannya ke Balai Karantina Pertanian Kelas I

Rencana Strategis (Renstra) Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam merupakan acuan dan arahan dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan di Balai

Pada gambar 4.2 nampak bahwa kelembaban paling kecil terjadi pada jam 13.00 WIB, karena pada jam 12.00 WIB suhu udara didalam dan diluar ruang pengering mencapai harga

• Data Pekerjaan Layak , memotret ketenagakerjaan secara lebih mendalam untuk melihat apakah pekerjaan yang ada sudah mengarah kepada kondisi pekerjaan layak.. Pekerjaan Layak