iv ABSTRAK
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP PENGAJUAN GUGAT CERAI YANG DILAKUKAN OLEH PEREMPUAN DIKAITKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
AHMAD GHALIB GUMILANG SAKTI 110110120128
Perkawinan dapat putus karena kematian, perceraian dan atas putusan pengadilan. Putusnya perkawinan atas putusan Pengadilan adalah putusnya perkawinan karena gugatan seorang istri yang melangsungkan perkawinan menurut agama Islam, atau karena gugatan seorang suami atau istri yang melangsungkan perkawinan menurut agama dan kepercayaan bukan Islam, dan gugatan tersebut dikabulkan oleh Pengadilan dengan suatu keputusan. Alasan bahwa perceraian hanya dapat terjadi di depan sidang Pengadilan bertujuan agar apabila para pihak benar-benar bercerai ada kepastian hukumnya karena kepastian hukum bukan hanya ada pada saat terjadi perkawinan tetapi juga pada saat terjadinya perceraian. Dalam hal ini termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dimana salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak yang lain.
Penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode penelitian hukum normatif dimana merupakan penelitian kepustakaan yang yuridis dikaitkan dengan studi empiris, serta spesifikasi penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif analisis yang diartikan sebagai suatu prosedur pemecahan masalah yang diteliti pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan kepastian hukum yang diangkat penulis.