BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia dan tidak terbatas pada usia. Tidak terbatas usia karena pendidikan berlangsung sepanjang hayat. Negara akan berkembang dengan baik jika mutu pendidikan tinggi atau baik. Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terenca untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam dunia pendidikan, guru sangat memegang peran penting. Oleh karena itu, guru harus benar-benar melaksanakan tugas secara professional. Proses belajar mengajar yang meliputi kegiatan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan evaluasi dan program tindak lanjut. Mengandung makna bahwa pembelajaran tidak lepas dari evaluasi untuk menciptakan manusia yang cerdas, dan maju serta berimbang.
Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran juga merupakan menjadi tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu
sendiri. Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75% peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang tersusun atas materi-materi yang cukup komplek. Selain itu dalam pembelajaran IPA diperlukan adanya penemuan-penemuan dan percobaan yang dilakukan oleh siswa. Tujuannya yaitu siswa dapat lebih memahami materi pelajaran melalui penemuan dan percobaan. Dengan menemukan sendiri apa yang mereka lihat, maka siswa akan lebih dapat mengerti dan memahami serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang (SD) Sekolah Dasar.Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di kelas V SD Negeri Wonobodro 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang pada pembelajaran IPA penulis menemukan fakta bahwa keaktifan siswa rendah yang berdampak pada hasil belajar juga rendah. Penyebabnya antara lain karena siswa ramai pada saat kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung. Pada saat siswa ramai, siswa tidak menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu problematika dari guru yakni guru mengajar dengan metode ceramah serta kurang berinovasi dalam pengunaan strategi pembelajaran. Sehingga pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan bagi siswa. Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan masalah dalam strategi pembelajaran di kelas yang penting untuk dipecahkan.
Strategi pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu strategi pembelajaran yang inovatif. Pada dasarnya startegi pembelajaran inovatif adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Misalnya siswa diminta untuk memberi tanggapan/pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal didepan kelas. Salah satu strategi pembelajaran inovatif yang dapat mengatasi permasalahan diatas adalah strategi TAI (Teams Assisted Individualization).
bekerja pada unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim memeriksa hasil kerja masing-masing anggota yang lainnya. Dengan adanya strategi TAI (Teams
Assisted Individualization), diharapkan siswa dapat bekerjasama dalam
memecahkan masalah yang dihadapi (Slavin, 2005:191).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Keaktifan Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran TAI (Teams Assisted
Individualization) Pada Siswa Kelas V SD Wonobodro 01 Kecamatan Blado
Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2013/2014 “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. “Apakah penerapan strategi pembelajaran TAI (Teams Assisted
Individualization) dapat meningkatkan keaktifan belajar pada mata pelajaran
IPA bagi siswa kelas V SD Negeri Wonobodro 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2013 / 2014 ? “
2. “Apakah penerapan strategi pembelajaran TAI (Teams Assisted
Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA bagi siswa kelas V SD Negeri Wonobodro 01 Batang melalui penerapan strategi pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization).
2. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas V SD Negeri Wonobodro 01 Batang melalui penerapan strategi pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi dunia pendidikan yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat praktis.
a) Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat berguna bagi sumbangan pemikiran dalam mengembangkan berbagai strategi pembelajaran TAI (Teams Assisted
Individualization) di SD Negeri Wonobodro 01 Kecamatan Blado Kabupaten
b) Manfaat Praktis a) Bagi siswa
1) Dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA. 2) Sebagai pedoman bagi siswa untuk menggunakan strategi
pembelajaran aktif dalam pembelajaran IPA b) Bagi guru
1) Dapat mengembangkan kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
2) Dapat dijadikan sebagai pengalaman yang baru dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization).
c) Bagi kepala sekolah
1) Dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 2) Dapat mengkatkan mutu pendidikan yang ada di sekolah. d) Bagi peneliti