• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PENGENALAN DIRI EKSISTENSIAL USIA PRODUKTIF DI MASA PANDEMI COVID19 PADA KOMUNITAS

KLUB OTOMOTIF ERCI “RANGERS” di TANGERANG

TIM PELAKSANA:

Ahmad Sabir, M. Phil NIDN: 0304118201

Bidang Ilmu Psikologi Universitas Mercu Buana

2020/2021

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ...i

Daftar Isi... ii

Ringkasan Proposal ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Analisis Situasi ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Kegiatan ... 5

1.4. Batasan Masalah ... 5

1.5. Relevansi Penelitian Terdahulu ... 6

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN... 7

BAB III METODE PELAKSANAAN ... 8

3.1. Rencana Kegiatan ... 9

3.2. Khalayak Sasaran ... 9

3.3. Metode Kegiatan ... 9

3.4. Jenis Luaran Kegiatan ... 9

3.5. Mekanisme Evaluasi Kegiatan ... 10

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 11

4.1. Rincian Biaya Dana UMB ... 11

4.2. Jadwal Kegiatan ... 11

DAFTAR PUSTAKA... 12

LAMPIRAN

 Biodata

(4)

RINGKASAN PROPOSAL

Orang dalam usia produktif dikenal sebagai orang yang aktif dan mampu berproduksi, yang dalam produktifitas yang dimiliki itu diharapkan dapat menjadi agen kemajuan masyarakat dan bangsa. Akan tetapi, bencana kesehatan pandemic covid19 merubah banyak nilai dalam kehidupan masyarakat. Bencana pandemic covid19 membuat semua orang harus beradaptasi dalam kehidupannya, dengan nilai dan cara hidup baru.

Kelompok usia produktif yang dinilai aktif ternyata dalam berbagai survey dan penelitian merupakan orang yang paling banyak mengalami masalah psikologis dalam menghadapai situasi bencana pandemic covid19. Oleh sebab itu, agar masalah psikologi yang dihadapi oleh individu dalam usia produktif tidak berlarut menjadi penyakit yang mengganggu mental dan jiwa maka dibutuhkan strategi untuk meningkatkan kesehatan mental.

Salah satu bentuk penguatan diri dari dalam untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat adalah dengan control dan kendali diri. Sedang kendali diri pada individu tergantung pada persepsi, konsep, dan hubungan individu dalam keterlibatan dirinya dengan dunianya. Sementara persepsi, konsep dan keterlibatn individu dalam dunianya tergantung pada seberapa jauh pengenalan diri individu atas dirinya sendiri. Oleh sebab itu pada individu-individu yang beresiko dalam situasi pandemic covid19 perlu penguatan kesehatan mental dengan jalan pengenalan diri eksistensial untuk melatih kendali diri agar tidak terjebak lebih dalam pada masalah-masalah psikologis yang menimpa pada situasi bencana pandemic covid19 saat ini.

Pengenalan diri eksistensial merupakan bentuk “mawas diri” pada masa-masa sulit terutama pada situasi bencana yang belum pernah dialami sebelumnya seperti bencana pandemic covid19 saat ini. Untuk itu pelaksanaan pengabdian pada masyararakat saat ini dipilih dalam bentuk pelatihan pengenalan diri eksistensial dalam menghadapi situasi bencana pandemic covid19 yang diselenggarakan secara digital dalam bentuk pertemuan via zoom. Peserta dalam pelatihan itu adalah individu dalam kelompok usia produktif yang tergabung dalam komunitas klub otomotif Erci Rangers di Tangerang.

Kata kunci: Pelatihan pengenalan diri eksistensial, usia produktif pada komunitas klub otomotif erci rangers, bencana pandemic covid19

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Analisis Situasi

Presiden RI Joko Widodo pada bulan Maret 2020 yang lalu, secara resmi mengumumkan kepada masyarakat tentang wabah covid19 yang melanda Indonesia.

Pengumuman itu disertai dengan anjuran kepada masyarakat Indonesia untuk melaksanakan kegiatan dari rumah, bekerja, belajar dan beribadah dirumah. Anjuran itu kemudian disusul dengan dikeluarkannya aturan mengenai pembatasan sosial berskala besar yang disingkat dengan PSBB melalui PP no.21. Aturan PSBB itu selain menekankan pada protocol kesehatan juga membatasi kegiatan sosial di masyarakat (Joko Widodo, Maret 2020).

Covid19 sendiri adalah virus baru yang belum bisa dipastikan obat dan terapi yang tepat untuk mengatasinya. Virus yang menyerang pernafasan/paru-paru manusia, dengan gejala penyakit yang mirip seperti influenza bagi mereka yang terpapar virus itu. Menurut data badan kesehatan dunia WHO (WHO, 2020), paparan covid19 sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit sebelumnya, bagi orang tua, bagi anak-anak balita dan bagi orang-orang yang pertahanan tubuhnya rentan dengan imunitas tubuh yang rendah.

Sementara di Indonesia sampai bulan November 2020, setidaknya terdapat lebih dari setengah juta warga yang terpapar covid19 dan lebih dari 1600 orang yang meninggal akibat terinfeksi covid19. Pada peta penyebaran covid19 terlihat penularannya menyebar hampir diseluruh wilayah Indonesia yang didominasi di wilayah DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya (JABODETABEK) (Departemen Kesehatan RI, 2020).

Bencana kesehatan covid19 ini berbeda dengan bencana-bencana yang biasa dihadapi oleh masyarakat. Pada bencana pandemic covid19 belum ada managemen mitigasi kebencanaan yang tepat untuk mengatasinya (Solomon Hsiang et, august 2020). Dalam kondisi yang masih belum menentu terhadap covid19 ini, dampaknya bahkan sudah meluas yang dirasakan oleh masyarakat. Dampak aturan kebijakan dengan pembatasan sosial masyarakat skala besar yang dilakukan juga telah membuat masyarakat kesulitan beradaptasi dengan cara hidup baru (Solomon Hsiang et, august 2020). Munculnya banyak pengangguran da n kesulitan ekonomi sebagai dampaknya. Dan yang paling luas terkena dampak ini berada di wilayah jabodetabek sebagai pusat perekonomian di Indonesia (Kemnaker.go.id, 2020).

Bencana pandemic covid19 menjadi stressor ditengah-tengah masyarakat. Ketakutan akan terpapar, kesedihan keluarga akibat terinfeksi dan kehilangan, adaptasi baru kehidupan,

(6)

merebaknya pengangguran, kesulitan ekonomi dll memberikan potensi penurunan kualitas kesehatan jiwa dan mental ditengah-tengah masyarakat (J. Xiong et, 2020). Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Research Brief di wilayah Indonesia pada bulan mei 2020 lalu menunjukkan bahwa 58% persen dari responden menunjukkan penurunan kualitas mental yang didominasi oleh kelompok usia muda 20-30 th dengan tingkat kecenderungan tinggi pada daerah paling tinggi kasus covid19 (Wayan, 2020). Begitu juga dengan hasil peningkatan swaperiksa yang diperoleh dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) terkait pandemic covid19 di Indonesia, masalah psikologis terbanyak ditemukan pada kelompok usia produktif berkisar 17 s/d 29 tahun (PDSKJI, 2020).

Masalah psikologis yang didominasi oleh kelompok usia muda produktif dalam masa bencana pandemic covid19 ini menjadi pseudo-bencana, dimana kerentanan pada yang paling beresiko justeru menjadi kerentanan yang lain pada kelompok orang yang dianggap kurang beresiko. Kelompok Usia Produktif dikenal sebagai orang-orang yang aktif, produktif dari segi aktifitas juga dari segi kekuatan fisik yang umumnya masih prima (Grinder, 1978). Sri Wahyuni menjelaskan, kelompok penduduk nonproduktif merupakan penduduk yang berusia antara 0-14 tahun dan penduduk yang berusia diatas 65 tahun. Sedangkan kelompok usia produktif merupakan penduduk yang berusia antara 15-64 tahun (Wahyuni, 2011).

Kelompok usia produktif merupakan asset pembangunan dalam suatu masyarakat negara. Harus ada intervensi sosial untuk mengokohkan kelompok usia produktif khusu snya dalam masa pandemic covid19 seperti saat ini. Asumsinya telah terjadi perubahan nilai di masa pandemic covid19 yang memerlukan adanya peninjauan ulang atas konsep yang ada.

Oleh sebab itu sesuai objek dalam pelaksanaan pengabdian ini dibutuhkan suatu strategi yang tepat mengenai pengenalan diri pada usia produktif di masa pandemic covid19. Salah satu bentuk penguatan diri dari dalam untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat adalah dengan control dan kendali diri. Sedang kendali diri pada individu tergantung pada persepsi, konsep, dan hubungan individu dalam keterlibatan dirinya dengan dunianya.

Sementara persepsi, konsep dan keterlibatan individu dalam dunianya tergantung pada seberapa jauh pengenalan diri individu atas dirinya sendiri (Sabir, 2016). Oleh sebab itu pada individu-individu yang beresiko dalam situasi pandemic covid19 perlu penguatan kesehatan mental dengan jalan pengenalan diri eksistensial untuk melatih kendali diri agar tidak terjebak lebih dalam pada masalah-masalah psikologis yang menimpa pada situasi bencana pandemic covid19 saat ini.

Komunitas-komunitas masyarakat perlu dikuatkan pada masa-masa sulit dalam keadaan bencana covid19 seperti saat ini. Namun dukungan langsung menjadi kendala

(7)

disebabkan tipikal bencana pandemic covid19 yang membuat orang-orang menjaga jarak.

Cara yang paling mungkin dilakukan adalah pertemuan-pertemuan yang dilakukan dengan cara penggunaan tekhnologi seperti pertemuan via zoom, via whatsapp dan video call lainnya pada perangkat computer maupun handphone. Pertemuan-pertemuan digital semacam itu perlu dilakukan untuk membangun support kepada sesame dalam situasi covid19.

Salah satu komunitas masyarakat yang terdampak bencana covid19 adalah komunitas hobby otomotif Erci Rangers di Tangerang. Mereka yang terbiasa berkumpul bersama dalam hobbi yang sama pada aktifitas-aktifitas yang mengikat rasa kekompakan dan kekeluargaan saat melepas penat dari kesibukan rutinitas sehari-hari tiba-tiba tidak lagi bisa mendapatkan suasana seperti itu. Mereka telah disibukkan dengan hari-hari suram dalam situasi bencana pandemic covid19. Banyak dari mereka yang terdampak secara psikologis bahkan kehilangan pekerjaan di saat pandemic covid19.

Erci Rangers adalah komunitas klub mobil Suzuki Ertiga di Tangerang. Erci merupakan singkatan dari Ertiga Club Indonesia sedang Rangers merupakan sebutan bagi para anggota komunitas Erci yang ada di Tangerang, dan mereka terafiliasi dengan anggota- anggota lain yang ada diluar Tangerang dalam satu komunitas besar yang bernama ERCI.

Komunitas ERCI secara nasional mendapatkan tempat disisi pabrikan otomotif Suzuki sebagai good konsumen yang diberikan berbagai fasilitas dari pabrikan Suzuki sampai kepada pusat bengkel dan retailnya. Pemberian kesempatan pertama untuk menjajal produk ototmotif baru pabrikan Suzuki dan beragam diskon khusus pada bengkel resmi Suzuki termasuk produknya merupakan privilege tersendiri bagi para member komunitas, terutama pada anggota komunitas pada Erci Rangers (Sabir, 2020).

Para member Erci Rangers di dominasi oleh kelompok usia produktif. Dari 250 member yang tercatat pada komunitasnya, usia member berkisar berada diantara 25 s/d 50 tahun, kebanyakan dari para member sudah mempunyai keluarga dan didominasi oleh keluarga muda dengan anak yang masih kecil. Sampai saat ini hanya ada 2 member Erci Rangers yang belum berkeluarga/menikah. Kegiatan-kegiatan Erci Rangers sebagai komunitas tidak hanya sebatas pemenuhan hobbi untuk menjajal cara -cara, tekhnik dan berbagi pengetahuan dalam soal otomotif, akan tetapi banyak juga diisi dengan kegiatan touring bersama, jalan-jalan bersama, kemping bersama yang melibatkan keluarganya masing-masing. Kegiatan yang melibatkan keluarga banyak dilakukan dalam kegiatan pada komunitas erci rangers, sehingga sesame keluarga member juga terjadi hubungan pertemanan yang dekat. Iklan mobil Ertiga yang mengerti keluarga memang bukan hanya

(8)

sebatas propaganda pemasaran akan tetapi memang nyatanya pada komunitas Erci Rangers sesame keluarga diantara para member juga terjadi hubungan yang sifatnya kekeluargaan (Sabir, 2020). Bahkan hamper setiap kegiatan diluar oprek-oprek mobil para member mengajak anggota keluarganya untuk beraktifitas bercengkerama dengan penuh kekeluargaan pada member-member yang lain seperti kegiatan touring, jalan-jalan ertiga promosi wisata Indonesia, kemping, olah raga bersama bahkan membuat perayaan-perayaan kecil bersama-sama. Pendeknya, para member dalam komunitas Erci Rangers sudah menjalin keakraban bersama dalam jalinan kekeluargaan.

Akan tetapi, rasa kekeluargaan yang dibangun diantara para member dalam komunitas Erci Rangers dengan kegiatan-kegiatan kebersamaan itu sudah 10 bulan tidak lagi berlangsung sampai saat ini seiring datangnya bencana pandemic covid19 yang menimpa Indonesia. Tomi adalah salah seorang member Erci Rangers yang diawal merebaknya bencana pandemic ikut merasakan sakitnya terpapar covid19. Tidak kurang dari 40 hari ia diisolasi di Wisma Atlet Jakarta, mulai dari akhir Maret sampai menjelang lebaran. Walaupun Tomi akhirnya sembuh dari covid19 tapi kisah-kisah yang sempat ia ceritakan melalui watsap group komunitas dari tempat isolasinya memberikan rasa takut pada member lain untuk berjaga-jaga bertahan selama mungkin dari giliran terinfeksi covid19. Member lainnya, juga ada yang di rumahkan dari tempat kerjanya, ada yang stress dengan kondisi Pendidikan anaknya, juga ada yang selama ini menjadi pengusaha dan akhirnya hamper bangkrut akibat bencana pandemic covid19. Rasa khawatir tertular, kesulitan ekonomi, kesulitan beradaptasi pada masa pandemic covid19 merebak pada komunitas Erci Rangers. Potensi munculnya masalah psikologis bagi para member yang rata-rata usia produktif pada Erci Rangers di Tangerang atas dampak bencana pandemic covid19 sangat besar, sehingga rasanya peneliti terpanggil untuk turut melaksanakan pengabdian masyarakat di komunitas klub otomotif ini.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan dari analisa situasi diatas maka tergambarkan perlunya intervensi sosial yang dilaksanakan pada bentuk pengabdian pada masyarakat untuk membantu penguatan mental individu dalam masyarakat untuk tidak larut dalam masalah- masalah psikologis akibat dampak dari bencana pandemic covid19, yang terutama banyak menyeret kelompok usia produktif. Komunitas-komunitas dalam masyarakat sebagai soko guru kehidupan sosial dimasyarakat perlu diperkuat sehingga nilai-nilai positif yang sudah tertanam dalam masyarakat tidak juga pudar dalam suasana bencana pandemic covid19.

(9)

Pelestarian nilai-nilai positif dalam komunitas masyarakat seperti pada komunitas klub otomotif Erci Rangers di Tangerang perlu dijaga, sembari memperkuat mental individu yang terdampak bencana pandemic. Untuk itu dalam kesempatan ini, kami dalam rangka melaksanakan pengabdian pada masyarakat merasa terpanggil untuk terlibat memberikan sedikit dukungan dari sedikit yang dapat diberikan untuk memperkuat komunitas di dalam masyarakat. Yang pada kesempatan ini adalah mengadakan pelatihan pengenalan diri eksistensial usia produktif di masa pandemic covid19 pada komunitas klub otomotif Erci Rangers di Tangerang.

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan pelatihan ini dilaksanakan adalah untuk;

a. Menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan mental disaat bencana pandemic covid19 pada komunitas erci rangers

b. Mengedukasi komunitas dalam tekhnik pengenalan diri eksistensial yang dapat membantu individu untuk meningkatkan kendali atas segenap rasa, rasio dan potensi yang dimilikinya sehingga dapat menguatkan kondisi mental individu agar terhindar dari beragam masalah-masalah psikologis pada masa-masa sulit c. Memenuhi panggilan tridarma perguruan tinggi untuk melaksanakan pengabdian

pada masayarakat

1.4. Batasan Masalah

Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini dibatasi sesuai dengan tujuan pelatihan yang hendak dilaksanakan pada komunitas Erci Rangers.

Dalam mengungkap pengenalan diri pada kelompok usia produktif dalam komunitas erci Rangers di Tangerang, kami mengadopsi Joseph Luft dan Harrington Ingham (Helmi, 1995), yang mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela.

'Jendela' tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah pubIik.

daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari.

Tahu Tentang Diri Tidak Tahu tentang Diri

(10)

Diketahui Orang Lain Daerah Publik (Public area)

A

Daerah Buta (Blind Area)

B Tidak Diketahui Orang

Lain

Daerah Tersembunyi (Hidden area)

C

Daerahyg tidak disadari (Unconscious area)

D Gambar 2. Jendela Johari / Johari Window

Yang dimaksud dengan daerah pubIik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak mampu memahami tentang dirinya sendiri. Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/

menutup dirinya. Informasi tentang dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian kepribadian yang direpresentasikan dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun orang lain.

1.5.Relevansi dengan Penelitian Terdahulu

Salah satu bentuk penguatan diri dari dalam untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat adalah dengan control dan kendali diri. Sedang kendali diri pada individu tergantung pada persepsi, konsep, dan hubungan individu dalam keterlibatan dirinya dengan dunianya. Sementara persepsi, konsep dan keterlibatan individu dalam dunianya tergantung pada seberapa jauh pengenalan diri individu atas dirinya sendiri (Sabir, 2016). Oleh sebab itu pada individu-individu yang beresiko dalam situasi pandemic covid19 perlu penguatan kesehatan mental dengan jalan pengenalan diri eksistensial untuk melatih kendali diri agar tidak terjebak lebih dalam pada masalah-masalah psikologis yang menimpa pada situasi bencana pandemic covid19 saat ini.

(11)

BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Solusi: melalui kegiatan pelatihan diharapkan member komunitas Erci Rangers akan mengenali dirinya secara eksistensial layaknya seruan Tokoh filsuf besar Socrates berabad-abad yang lalu yaitu Gnouthi Souton yang artinya kenalilah dirimu. Sufi mashyur terkenal syehk alaziz dengan takzim juga mengajak kita untuk mengenali diri, ia menyampaikan “man arofa nafsahu, faqod arofa Robbahu” (siapa yang mengenali dirinya maka sesungguhnya akan mengenal Tuhannya). Begitupun Tzun Zhu jenderal perang termashsyur di dataran China yang mengatakan bahwa mengenali diri sendiri adalah separuh dari kemenangan dalam sebuah pertempuran, sedang mengenali musuh dan medan pertempuran maka kemenangan ada ditangan. Pengenalan diri sendiri adalah solusi sejak dahulu kala untuk setiap masalah yang dihadapi, karena pengenalan diri adanya didalam sini bukan di luar sana. Oleh sebab itu, pelatihan pengenalan diri eksistensial pada individu usia produktif dalam suasana pandemic covid19 di Komunitas Erci Rangers Tangerang adalah jalan yang sama dari seruan-seruan solutif sejak zaman arkaik untuk usaha mengatasi masalah-masalah psikologis yang mungkin muncul oleh dampak pandemic.

Target Luaran: Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, peserta lebih memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait usaha pengenalan diri eksistensial sebagai kendali diri dimasa-masa sulit terutama dalam masalah-masalah yang mungkin muncul di masa pandemic ini. Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman atas pengenalan diri pada para peserta pelatihan, maka persepsi, konsep diri dan keterlibatan dengan dunia yang selama ini menjadi patokan dalam bersikap dan bertingkah laku diharapkan menjadi lebih fleksibel sehingga dapat dengan mudah beradaptasi dalam segala keadaan khususnya dimasa pandemic covid19. Selain itu setelah pelatihan, peserta diharapkan dapat mengembangkan pengenalan dirinya secara lebih jauh hingga membentuk suatu sikap mawas diri dan tidak mudah terseret dalam arus negative bencana pandemic covid19.

No Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi ilmiah pada jurnal nasional

2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT 3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai

tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)

4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan

(12)

manajemen)

5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,

keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan)

6 Publikasi di jurnal internasional

7 Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang 8 Inovasi baru TTG

9 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri,

Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)

10 Buku ber ISBN

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Rencana Kegiatan

Sebelum mengadakan pelatihan, kami terlebih dahulu mempersiapkan materi dan bahan yang akan disampaikan kepada peserta dalam hal ini member Erci Rangers yang kiranya dapat memberikan peningkatan pengetahuan dan pemahaman atas beragam masalah psikologi dimasa sulit dan beberapa tekhnik pengenalan diri untuk peningkatan kendali diri pada para peserta pelatihan ini. Kemudian kami membuat undangan dengan menarik kepada member Erci Rangers melalui media Whatsapp, dimana kami juga menjadi member pada group Whatsapp klub Erci Rangers.

Kegiatan pelatihan ditawarkan untuk dicari waktu yang tepat berdasarkan diskusi pada group Whatsapp yang disesuaikan pada jadwal kesempatan terbanyak oleh member Erci Rangers sebagai peserta pelatihan. Pelatihan direncanakan dengan menggunakan aplikasi zoom dengan bentuk video conference.

Pelatihan dilaksanakan dalam 2 sesi, dimana pada sesi pertama menyosialisaikan pentingnya menjaga kesehatan mental dimasa pandemic covid19 dengan memaparkan realitas pandemi19 yang memiliki potensi beragam untuk menekan kesehatan mental dan jiwa. Dan pada sesi kedua kami Mengedukasi komunitas peserta pelatihan dalam tekhnik pengenalan diri eksistensial yang dapat membantu individu untuk meningkatkan kendali atas segenap rasa, rasio dan potensi yang dimilikinya sehingga dapat menguatkan kondisi mental individu agar terhindar dari beragam masalah-masalah psikologis pada masa-masa sulit.

(13)

3.2.Khalayak Sasaran

Individu usia produktif yang tergabung dalam member klub otomotif Erci Rangers di Tangerang, baik laki-laki maupun perempuan

3.3.Metode Kegiatan

Kegiatan workshop dilaksanakan dengan metode:

 Penyampaian materi (classical): berkaitan dengan aspek knowledge.

  Kegiatan diskusi dan simulasi: berkaitan dengan aspek attitude.

3.4.Jenis Luaran Sesuai Rencana Kegiatan

Melalui Pelatihan pengenalan diri eksistensial peserta diharapkan dapat memahami dengan baik materi pelatihan dan dengan itu kemudian dapat meningkatkan kesehatan mentalnya dimasa-masa sulit, meningkatkan kemampuanya dalam mengendalikan beragam emosi dan pikiran negative. Serta menjadi lebih felksibel dan dengan mudah beradaptasi atas kebiasaan-kebiasaan yang selama ini bukan merupakan habit dirinya. Dengan pelatihan pengenalan diri eksistensial ini kiranya member Erci Rangers dapat survive atas masalah- masalah psikologis akibat tekanan bencana pandemic covid19 sembari menjaga kesadarannya dalam usaha untuk senantiasa mawas diri baik disaat pandemic maupun paska pandemic.

3.5.Mekanisme Evaluasi Kegiatan

 Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pre dan post test: terkait materi

  Kuestioner evaluasi instruktur: terkait penyajian materi

  Kuestioner evaluasi pelaksanaan kegiatan: terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

(14)

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1.Biaya Kegiatan Dari UMB

No KOMPONEN BIAYA YANG DIUSULKAN

1. Honorarium Instruktur None

2. Pulsa dan Paket Data Rp. 500.000,-

3. ATK habis pakai /print scan dll Rp. 250.000,- 4. Bantuan Paket data peserta Rp. 1.500.000,-

5. Hadiah / Souvenir Rp. 750.000,-

6. Pembuatan laporan Rp. 200.000,-

7. Rp. 300.000,-

TOTAL Rp. 3.500.000,-

4.2.Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN NOV DES JAN FEB

1

Pengajuan proposal dan revisi 2. Perencanaan pelatihan

3. Persiapan

Pelaksanaan 4. Pelaksanaan

5.

Evaluasi

Palaksanaan 6. Pembuatan Laporan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Damardjati, S. D. (2001). MAWAS DIRI. Yogyakarta: Philosophy Press.

Departemen Kesehatan RI, S. C. (2020, Agustus). Retrieved from https://covid19.go.id/peta - sebaran-covid19

Helmi, A. F. (1995, Desember). Konsep dan Tekhnik Pengenalan Diri. Buletin Psikologi, Tahun III, Nomor 2, pp. 13-18.

J. Xiong et, a. (2020). Impact of COVID-19 pandemic on mental health in the general population: A systematic review. Journal of Affective Disorders 277, 55-64.

Joko Widodo, P. P. (Maret 2020). PP. No. 21 tentang PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19). Jakarta. Indonesia: Sekretaris Kabinet Republik Indonesia.

Kemnaker.go.id. (2020, Agustus). Retrieved from

https://kemnaker.go.id/news/search?value=jumlah%20PHK

Koentjoro. (1989). Konsep Pengenalan Diri dalam AMT. makalah. Dalam Modul Pelatihan AMT. Jurusan Psikologi Sosial UGM. dalam rangka Lustrum V Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta. In F. P. UGM, Modul Pelatihan AMT Jurusan Psikologi UGM . Yogyakarta: Modul Pelatihan AMT, Jurusan Psikologi Sosial UGM.

Kompas. (2020, Juli 05). Kompas.com. Retrieved from

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/07/10430201/jokowi-kita-harus-hidup- berdamai-dengan-covid-19-sampai-vaksin-ditemukan

PDSKJI. (2020, agustus). Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia.

Retrieved from http://pdskji.org/home

Sabir, A. (2016). GAMBARAN UMUM PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BENCANA DI INDONESIA. JUrnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Volume 5, Nomor 3, 304-326.

Solomon Hsiang et, a. (august 2020). The effect of large-scale anti-contagion policies on the COVID-19 pandemic. Nature vol.584, 262-265.

Wahyuni, S. (2011). Usia dan Jenis Kelamain Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.

Wayan, B. L. (2020). Gangguan Kesehatan Mental Meningkat Tajam di Masa Pandemi COVID-19? Indonesia: Surveymeter.org.

WHO, W. H. (2020, Agustus). Retrieved from

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public

(16)

BIODATA

A. Identitas Diri

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Usulan Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat.

Jakarta, 04 November 2020 Pengusul,

( Ahmad Sabir S.Fil, M.Phil) 0304118201 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ahmad Sabir S.Fil, M.Phil

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 614820736

5 NIDN 0304118201

6 Tempat dan Tanggal Lahir Pematang Siantar, 04 Novermber 1982

7 E-mail ahmad.sabir@mercubuana.ac.id

8 Nomor Telepon/HP 081328453926

9 Alamat Kantor

10 Nomor Telepon/Faks

11

Lulusan yang Telah

Dihasilkan S1 =0 Orang, S2 =0 Orang, S3 =0 Orang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis situasi dam permasalahan yang dihadapi mitra, dosen sebagai pelaksana program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dan tenaga profesional dari

Dalam situasi Indonesia saat ini yang sedang mengalami pandemi COVID-19, mengharuskan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah, dan menerapkan

Spirit kreatifitas visual tentunya membutuhkan imaji yang bersinggungan dengan semangat dan pengalaman individu masyarakat milenial khusus nya anak muda sehingga dapat

Berdasarkan analisis situasi di atas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang muncul pada calon pekerja migran indonesia adalah bagaimana mereka mengatasi stress

1. Untuk melatih para peserta disabilitas untuk membuat presentasi yang menarik dan mudah dimengerti. Untuk mengetahui antusias para peserta disabilitas dalam pembuatan

Berdasarkan dari analisis situasi pada 1.1, maka PT Anugerah Sarana Dinamika telah membuat sebuah aplikasi bergerak yang membantu para mekanik untuk melaporkan kegiatan

Metode Pendekatan Dalam rangka mencapai tujuan yang tercantum diatas, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1 Melakukan pengkajian wilayah sekaligus menjalankan praktik

2 Pelatihan menyusun langkah atau tahapan melatih session design yaitu dari kader 1 kepada kader 2 tentang tahapan atu cara dalam mengisi dan membaca warna skor Poedji Rochjati Kader 2