• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemiminan, Pelatihan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemiminan, Pelatihan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Gaya Kepemiminan, Pelatihan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia

Adryansyah Saptadji

1

Rahmat Hidayat

2

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

adryansyahsaptadji@gmail.com

1

; rahmat_hidayat@pelitabangsa.ac.id

2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan, pelatihan dan insentif terhadap kinerja karyawan PT. IK Precision Indonesia. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 65 orang karyawan PT. IK Precision Indonesia. Hasil kuesioner di analisis dan diolah menggunakan aplikasi SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, pelatihan berpengaruh signifikan terhadap karyawan dan insentif tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Pelatihan, Insentif, Kinerja Karyawan Abstract

This study aims to determine whether there is an influence between leadership style, training and incentives on the performance of employees of PT. IK Precision Indonesia. This data collection process was carried out by distributing questionnaires to 65 employees of PT. IK Precision Indonesia. The results of the questionnaire were analyzed and processed using the SPSS 23 application. The results of this study indicate that leadership style has a significant effect on employee performance, training has a significant effect on employees and incentives have no positive effect on employee performance.

Keywords: Leadership Style, Training, Incentive, Employee Performance

(2)

I. PENDAHULUAN

Manajemen sumber daya manusia ialah suatu bidang manajemen khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Manajemen sumber daya manusia mengatur seluruh tenaga ahli yang berada di perusahaan tersebut. Di era globalisasi saat ini perusahaan tentunya akan bersaingan dengan berbagai perusahaan yang ada, seperti yang kita ketahui pada saat ini sudah memasuki era dimana perdagang bebas antar negara.

Fenomena Gaya Kepemimpinan yang terjadi di perusahaan, karyawan mengeluhkan terlalu kaku sehingga kurang bisa menyentuh hingga kebawah. Kepemimpinan yang efektif nantinya yang dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan tingkat kematangan karyawan. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku bawahanya agar mau bekerja sama dan berkerja secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pelatihan disiapkan untuk memperbaiki penguasaan diberbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan kerja masa sekarang.

Apabila perusahaan berinvestasi pada pelatihan karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Salah satu dimensi pelatihan yaitu melalui lama waktu pelatihan yang dapat dilihat dari berapa lama waktu pemberian materi pokok yang harus dipelajari.

Insentif adalah sesuatu yang mendorong atau cenderung merangsang aktivitas, insentif termasuk motif-motif dan imbalan-imbalan yang dibentuk untuk memperbaiki proses produksi. Insentif adalah penghargaan yang dibayarkan kepada karyawan untuk kinerja yang melebihi standar yang ditetapkan. Dengan asumsi bahwa uang dapat mendorong karyawan untuk bekerja agar lebih aktif, sehingga mereka yang produktif lebih mungkin untuk dibayar berdasarkan besaran pekerjaannya. Faktor utama manusia dalam setiap kegiatan operasional perusahaan menjadikan sumber daya manusia harus memiliki kemapuan yang semakin baik kedepannya dan berkualitas sesuai dengan perkembangan zaman sehingga dapat mencapai tujuan dari perusahaan.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan?

2. Apakah ada pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja karyawan?

3. Apakah ada pengaruh antara insentif terhadap kinerja karyawan?

4. Apakah terdapat pengaruh gaya

kepemimpinan, pelatihan dan

insentif secara bersama-sama

terhadap kinerja karyawan?

(3)

II. KAJIAN PUSTAKA A. Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil dari kombinasi falsafah, keterampilan, sikap, sifat yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia coba mempengaruhi kinerja bawahnya (Rotinsulu & Hartono, 2015).

Dikutip (Setiawan & Mujiati, 2016) indikator dalam gaya kepemimpinan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sikap Pimpinan, merupakan pemikiran yang disertai aksi pemimpin dalam berperilaku terhadap area kerja.

2. Keberanian Menerima Resiko, adalah sikap rasa percaya diri dalam menghadapi konsekuensi yang bisa terjadi.

3. Ketetapan Pendelegasian Wewenang, adalah keahlian dalam membagi wewenang dan tanggung jawab resmi kepada seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu.

4. Kemampuan Memimpin.

merupakan sikap pemipin dalam memimpin karyawan untuk mejalankan tujuan perusahaan.

5. Visioner, merupakan perilaku pemimpin yang sanggup menterjemahkan

keterampilannya ke dalam visi

perusahaan setelah itu disalurkan kepada karyawan.

B. Pelatihan

Menurut (Rachmawati, 2016) pelatatihan kerja adalah sebuah proses belajar yang melibatkan perolehan dari pengetahuan, mengasah keahlian, konsep, peraturan, atau perubahan sikap dan perilaku untuk meningkatkan peforma dari karyawan.

Adapun indikator pelatihan menurut Mangkunegara (2013:62):

1. Tujuan Pelatihan 2. Materi

3. Metode yang digunakan C. Insentif

Insentif merupakan motivasi yang berupa uang dan pemberiannya dilakukan pimpinan pada karyawannya agar bisa mendorong semangat kerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi (Shinta & Siagian, 2020).

Adapun indikator menurut (Shinta

& Siagian, 2020):

1. Kinerja

2. Lamanya Kerja

3. Senioritas

4. Kebutuhan

5. Keadilan

6. Kelayakan

7. Evaluasi Pangkat

(4)

D. Kinerja Karyawan

Kinerja ialah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Batubara, 2020). Dikutip dalam (Nugroho et al., 2016) indikator-indikator dari kinerja adalah sebagai berikut:

1. Kualitas, kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan penyelesaian tugas atas keterampilan dan kemapuan karyawan.

2. Kuantitas, menunjukan kuantitas yang dihasilkan, dinyatakan dalam unit, jumlah siklus aktivasi yang diselesaikan dan lain lain.

3. Ketepatan Waktu, merupakan tingkat kegiatan diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output dan mengoptimalkan waktu yang ada untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas, Hal ini untuk mengoptimalkan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (sumber daya manusia, modal, teknologi dan bahan baku) dan tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian, Ini adalah tingkat dimana karyawan dapat melakukan fungsi pekerjaannya dengan komitmen kerja yang baik.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1: Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan.

Hipotesis 2: Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan.

Hipotesis 3: Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Karyawan.

Hipotesis 4: Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pelatihan, dan Insentif secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan.

Gambar 1.1 Desain Penelitian III. METODELOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Bintarti, 2015:97).

Peneliti menetapkan populasi

(5)

dalam penelitian ini adalah 65 orang karyawan PT. IK Precision Indonesia.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016:81). Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampel jenuh dengan cara 65 anggota populasi dijadikan sampel.

B. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data menggunakan data kuantitatif dan sumber data menggunakan data primer untuk skala pengukuran menggunakan skala likert yaitu untuk mengetahui seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan Sangat tidak setuju sampai Sangat setuju.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 23.

1. Uji validitas, untuk mengetahui apakah alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya dengan cara memandingkan dengan nilai r tabel. Sedangkan Uji reliabilitas digunakan untuk memahami alat ukur, apakah alat ukur tersebut dapat diandalkan dan menjaga

konsistensi dan kestabilan skala pengukuran. Jika suatu konstruk atau variabel memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka dianggap reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik, di pergunakan untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan dapat dipergunakan untuk peramalan dalam sebuah penelitian.

3. Uji Regresi Berganda 4. Uji t

5. Uji f 6. Uji R

2

VI. ANALISA DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara r hitung dan r tabel. diperoleh nilai r tabel sebesar 0,244.

Tabel 1. Hasil AVE Perny r

hitung r tabel

Ket

X1.1 0,595 0,244 VALID

X1.2 0,615 0,244 VALID

X1.3 0,606 0,244 VALID

X1.4 0,644 0,244 VALID

X1.5 0,447 0,244 VALID

X1.6 0,731 0,244 VALID

X1.7 0,597 0,244 VALID

X1.8 0,644 0,244 VALID

X1.9 0,674 0,244 VALID

X1.10 0,521 0,244 VALID

(6)

Pada tabel 1. Menunjukan bahwa hasil dari nilai r hitung diatas 0,244 pada setiap konstruk pada setiap model penelitian sehingga dapat dikatakan bahwa sluruh variabel tiap penelitian dikatakan valid.

Begitu juga variabel x2, x3 dan y.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas diperuntukan guna menentukan suatu kuesioner dikatakan reliabel atau non reliabel.

Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali).

Tabel 2.

variabel N of ite

m

Cronbac h Alpha

Gaya Kepemimpina

n

65 .832

Pelatihan 65 .612 Insentif 65 .891 Kinerja 65 .852 Dari tabel 2. dapat dilihat bahwa semua variabel memiliki nilai cronbach’s alpha yang reliabel karna memiliki nilai standar diatas 0.60. sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

3. Uji T

Uji t (parsial) digunakan untuk menunjukan pengaruh masing-

masing variabel independent yang ada dalam model penelitian ini terhadap variabel dependent.

Didapat nilai t tabel 1,999.

Tabel 3.

Ko de

Uraian Hipotesis

T hitu

ng

Kesimp ulan H1 Gaya

Kepemim pinan berpengar uh positif terhadap Kinerja Karyawan

3,4 62

Diterim a

H2 Pelatihan berpengar uh positif terhadap kinerja karyawan

3,7 18

Diterim a

H3 Insentif berpengar uh positif terhadap kinerja karyawan

- 1,9

05

Ditolak

4. Uji f

Uji f digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Tabel 4.

F sig

21,435 0,000

(7)

Dari hasil output SPSS diatas uji f dapat dilihat dari nilai f test dan nilai signifikansinya. Karena nilai signifikansinya jauh dari 0,05 (0,00 < 0,05). Nilai f tabel dengan cara df (N-K) = 65-3 = 62 dengan taraf kesalah 5% maka diperoleh f tabel 2,75. Nilai f hitung lebih besar dari nilai f tabel (21,435 >

2,75) maka dapat diambil kesimpulan terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan, Pelatihan dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan.

5. Uji R

2

Analisis ini digunakan untuk menngetahui presentase kontribusi seberapa banyak pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Berikut hasil uji kofesiensi determinasi:

Tabel 5.

R Square Adjusted R Square

0,513 0,489

Berdasarkan tabel 5. diatas disimpulkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,489. Hal ini menunjukan adanya pengaruh langsung antara variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan (X1), Pelatihan (X2), Insentif (X3) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y), dibentuk dalam presentase maka akan dapat

mendapat nilai sebesar 48,9%, sedangkan 51,1% (100% - 48,9% = 51,1%) lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.

Pembahasan

1. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia

Hasil penelitian ini menunjukan variabel Gaya Kepemimpinan yaang artinya secara nilai yang diperoleh dapat ditunjukan bahwa Gaya Kepemimpinan dalam penelitian ini secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Walsa, 2016) menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Citra Pembina Pengangkutan Industries Batam.

2. Pengaruh Pelatihan

Terhadap Kinerja Karyawan

PT. IK Precision Indonesia

Hasil penelitian ini menunjukan

variabel Pelatihan yang artinya

secara hasil uji diatas dapat

ditunjukan bahwa Pelatihan dalam

penelitian ini berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap

(8)

Kinerja Karyawan PT. IK Presicion Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rio et al., 2017) menyatakan bahwa Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

3. Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precission Indonesia

Hasil penelitian ini menunjukan variabel Insentif yang artinya secara statistik dapat ditunjukan bahwa Insentif dalam penelitian ini tidak bepengaruh secara positif tetapi signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia, jadi Insentif bisa saja diberikan atau tidak diberikan kepada karyawan tapi karyawan tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andreas et al., (2017) menyatakan bahwa Insentif tidak berpengaruh positif tetapi signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Cabang Manado.

4. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Pelatihan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia

Hasil penelitian ini menunjukan nilai dari uji f (simultan) maka, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan, Pelatihan dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugeng et al., (2020) menyatakan bahwa adanya pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pelatihan dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Pemantang Siantar.

V. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, pelatihan dan insentif terhadap kinerja karyawan PT. IK Precision Indonesia.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara Gaya

Kepemimpinan terhadap

Kinerja Karyawan PT. IK

Precision Indonesia. Artinya

semakin tepat model gaya

kepemimpinan yang diterapkan

oleh pimpinan maka akan

semakin tinggi pula kinerja

karyawannya.

(9)

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia. Artinya semakin baik pelatihan yang diberikan dan diterapkan maka akan meningkatkan kinerja karyawan.

3. Terdapat pengaruh yang tidak positif tetapi signifikan antara Insentif terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia. Yang artinya insentif bisa saja diberikan atau tidak diberikan kepada karyawan tapi karyawan tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

4. Terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan, Pelatihan dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan PT. IK Precision Indonesia.

Yang artinya semakin baik

pengelolaan gaya

kepemimpinan, pelatihan, insentif maka akan meningkatkan kinerja karyawan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin diharapkan dapat

menerapkan gaya

kepemimpinan sesuai dengan tingkat kematangan karyawan dan mampu menggunakan pengaruhnya terhadap setiap karyawan.

2. Perusahaan diharapkan dapat meberikan pelatihan

yang baik agar

meningkatkan pengetahuan dan juga keterampilan

karyawan guna

menghasilkan kinerja yang baik.

3. Peneliti selanjutkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti menggunakan faktor-faktor lain ataupun merubah variabel-variabel lain yang diasumsikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan misalnya, motivasi, disiplin kerja dan lain lain.

DAFTAR PUSTAKA

Adianto, & Sugiyanto. (2019).

Pengaruh Pelatihan dan

Pengembangan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan PT Bank

(10)

Negara Indonesia (Persero) Tbk. Prosiding Seminar Nasional, Vol. 7 No.4. pp 499–

509.

Akbar, S. (2018). Analisa Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan. JIAGANIS (Jurnal Ilmu Administrasi Negara Dan Ilmu Administrasi Bisnis), Vol. 3 No.1, pp. 1–17.

Ataunnur, I & Arianto, N. (2015).

Pengaruh Kompetensi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Adaro Energy, Tbk. Jurnal Telaah Bisnis, Vol.

16 No. 2. pp 135-149.

Batubara, S. S. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Departemen Pengadaan PT INALUM (Persero). Liabilities (Jurnal Pendidikan Akuntansi), Vol. 3 No. 1. pp 40–58.

Findarti, F. R. (2016). Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur. E-Journal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 4 No.5. pp 937–946.

Juliani, T & Windu, F. S. (2017).

Analysis of Incentive that

Influence Employee

Performance. Jurnal International Journal of Applied Management, Vol. 15 No. 2. pp 355-361.

Nugroho, R. A., Hartono, S., &

Sudarwati. (2016). Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Berprestasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT Wangsa Jatra Lestari. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 23(2), 194–203.

Nurastuti, P. (2020), Buku Pedoman Pembimbingan, Penulisan dan Ujian Skripsi Mahasiswa Program Studi Manajemen.

Bekasi: Pelita Bangsa.

Pratama, A. R., Qomari, N., &

Bramastyo, K. N. (2017).

Pengaruh Rekrutmen,

(11)

Penempatan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Jurnal Manajemen Branchmark, Vol. 3 No. 3. pp 489-505.

Rachmawati, F. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Trias Sentosa, Krian Sidoarjo. Agora, 4(2), 259–264.

Rangkuti, D. A., Chairunnisa, S., Ryantono, A. F. R., & William.

(2019). Pengaruh Insentif dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Graha Indonesia. Jurnal Global Manajemen, Vol. 8 No. 1. pp 108-120.

Rompis, A., Tumbel, A., & Sendow, G.

(2017). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja, Kompetensi, dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Manado.

Jurnal EMBA, Vol.5 No.3. pp 4295-43094.

Saputro, G. B., & Siagian, H. (2017).

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Variabel Intervening Motivasi Kerja Di Head Office PT. Marifood. Agora, Vol. 5 No. 3. pp 1–8.

Setiawan, K & Mujati, N. (2016).

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Astra Honda Nusa Dua Kabupaten Badlung.

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5 No. 12. pp 7956-7983.

Shinta, D & Siagian, M. (2020).

Pengaruh Komunikasi, Displin Kerja, dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. Citra Mandiri Distribusindo. Jurnal Apresiasi Ekonomi, Vol. 8 No.

2. pp 338-346.

Sukoco, S., Tirtayasa, S., & Pasaribu,

H. K. (2020). Gaya

Kepemimpinan, Insentif, dan

Pelatihan Terhadap Kinerja

(12)

Karyawan Pada Kantor Bank Syariah Mandiri Cabang Pemantang Siantar. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol 17 No.

2. pp 224-239.

Suyatin. (2019). The Effect of Leadership Style on Employee Performance of the PPIC Division of PT. Prima Components Indonesia BSD- Tangerang. Pinisi Discretion Riview, Vol. 3 Issue 1. pp 61- 68.

Walsa, E & Ratnasari, S. L. (2016).

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Citra Pembina Pengangkutan Industries Batam. Jurnal Eksekutif, Vol.

13 No. 1. pp 97-111.

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan ini dikenal juga dengan istilah Multi Access Learning (MAL). Secara eksplisit, penerapan e-learning Universitas Mercubuana telah memiliki tujuan dan target manfaat

[r]

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurangkurangnya meliputi hal-hal: Pemahaman wawasan atau landasan

Batubara yang dihasilkan dari proses gasifikasi berbeda dengan coal bed methane (CBM) karena CBM adalah gas metana yang terperangkap sudah ada dalam lapisan batubara

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penting bagi atasan untuk selalu memperhatikan sistem penilaian kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Batam,

“On this PC” refers to music files actually on your machine, while “in the cloud” lists songs you’ve bought from Microsoft’s online music store; they’re held for you in

Hubungan antara limit satu sisi dan dua sisi juga berlaku untuk turunan, yakni sebuah fungsi memiliki turunan pada suatu titik jika dan hanya jika fungsi

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Identifikasi Keragaman Gen Hormon Pertumbuhan dan Reseptornya serta Hubungannya dengan Produksi Susu Kumulatif Parsial pada