• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

S A L I N A N

BUPATI KARANGANYAR

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 57 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGANYAR

NOMOR 96 TAHUN 2020 TENTANG PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF

BUPATI KARANGANYAR,

M enim bang: a. bahw a berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 96 T ahun 2020 tentang Penyelenggaraan In frastru k tu r Telekom unikasi Pasif m aka perlu m engubah pem bagian kaw asan penyelenggaraan in frastru k tu r telekomunikasi;

b. bahw a dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 11 T ahun 2020 tentang Cipta Keija u n tu k m endukung kem udahan b e ru sah a dan percepatan proyek strategis nasional m aka perlu m enyederhanakan p eratu ran terkait pem bangunan m enara telekomunikasi;

c. bahw a berdasarkan pertim bangan sebagaim ana dim aksud dalam h u ru f a dan h u ru f b, m aka perlu m enetapkan Peraturan Bupati tentang P erubahan a ta s P eraturan Bupati Karanganyar Nomor 96 T ahun 2020 tentang Penyelenggaraan In frastruktur Telekomunikasi Pasif;

M engingat: 1. Undang-Undang Nomor 13 T ahun 1950 tentang Pem bentukan D aerah-D aerah K abupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jaw a Tengah (Berita Negara Republik Indonesia T ahun 1950 Nomor

(2)

2. U ndang-undang Nomor 28 T ahun 2002 tentang B angunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2002 Nomor 134, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4247) sebagaim ana telah diubah dengan Undang- undang Nomor 11 T ahun 2020 tentang Cipta Keija (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2020 Nomor 245, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 3. U ndang-undang Nomor 32 T ahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2009 Nomor 149, Tam bahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059)

sebagaim ana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 T ahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2020 Nomor 245, T am bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

4. Undang-Undang Nomor 23 T ahun 2014 tentang Pem erintahan D aerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2014 Nomor 244, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaim ana telah beberapa kali diubah terakhir dengan U ndang-undang Nomor 11 T ahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2020 Nomor 245, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

(3)

MEMUTUSKAN :

M enetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

BUPATI KARANGANYAR NOMOR 96 TAHUN 2020 TENTANG

PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

PASIF.

Pasal I

Beberapa k eten tu an dalam P eraturan Bupati K aranganyar Nomor 96 T ahun 2020 tentang Penyelenggaraan In frastru k tu r Telekomunikasi Pasif diubah sebagai berikut:

1. K etentuan Pasal 1 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

Dalam P eraturan B upati ini, yang dim aksud dengan : 1. D aerah adalah K abupaten Karanganyar.

2. Pem erintah D aerah adalah Bupati sebagai u n s u r penyelenggara Pem erintahan D aerah yang memimpin pelaksanaan u ru sa n pem erintahan yang m enjadi kew enangan D aerah otonom.

3. Bupati adalah B upati K abupaten Karanganyar.

4. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat D aerah

K abupaten Karanganyar.

5. P eraturan B upati adalah P eraturan B upati K abupaten Karanganyar.

6. Perangkat D aerah adalah u n s u r pem bantu B upati dan Dewan Perwakilan Rakyat D aerah dalam penyelenggaraan U rusan Pem erintahan yang m enjadi kew enangan Daerah. 7. Badan adalah sekum pulan orang d a n /a ta u modal yang

m erupakan kesatu an , baik yang m elakukan u s a h a m apun yang tidak m elakukan u s a h a yang meliputi perseroan terbatas, perseroan kom anditer, perseroan lainnya, Badan U saha Milik Nega (BUMN), B adan U saha Milik D aerah (BUMD), dengan nam a dan dalam ben tu k apapun, firma,

kongsi, koperasi, dan a pensiun, persekutuan,

(4)

8. B adan U saha Indonesia adalah orang perseorangan a ta u bad an h u k u m yang didirikan dengan h u k u m Indonesia, m em punyai tem pat kedudukan di Indonesia serta beroperasi di Indonesia.

9. Telekom unikasi adalah setiap pem ancaran, pengirim an

d a n /a ta u penerim aan dari setiap informasi dalam b entuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gam bar, s u a ra dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio a ta u sistem elektrom agnetik lainnya.

10. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyelenggaraan dan pelayanan Telekom unikasi sehingga m em ungkinkan terselenggaranya Telekomunikasi.

11. Penyelenggaraan Telekomunikasi k h u su s adalah penyelenggaraan Telekom unikasi yang sifat, p e ru n tu k an d an pengoperasiannya k h u su s.

12. Penyelenggara Telekom unikasi adalah perseorangan, badan u sa h a milik daerah, badan u sa h a milik negara, badan u sa h a sw asta, instansi pem erintah, instansi keam anan p e rta h an a n negara yang telah m endapatkan izin u n tu k m enyelenggarakan ja s a Telekomunikasi, jaringan Telekom unikasi dan Telekomunikasi k h u su s. 13. Operator adalah perseorangan, Badan, instansi

pem erintah yang m enyelenggarakan ja s a

Telekomunikasi, jaringan Telekom unikasi dan

Telekomunikasi k h u su s yang m endapat izin u n tu k m elakukan usahanya.

14. Alat telekom unikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekom unikasi.

15. Perangkat Telekomunikasi adalah sekelompok alat telekom unikasi yang m em ungkinkan bertelekom unikasi. 16. Jarin g an Telekom unikasi adalah rangkaian perangkat

telekom unikasi d an kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekom unikasi.

(5)

18. J a s a Telekom unikasi adalah layanan telekom unikasi u n tuk m em enuhi k eb u tu h a n berkom unikasi dengan m enggunakan jaringan telekom unikasi.

19. B angunan adalah w ujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang m enyatu dengan tem pat kedudukannya baik sebagiannya m aupun keseluruhannya berada di a ta s a ta u di dalam ta n a h d a n /a ta u air yang terdiri dari b angunan gedung d an ban g u n an b u k an gedung.

20. M enara Telekom unikasi yang selanjutnya disebut Menara, adalah b an g u nan-bangunan u n tu k kepentingan um um yang didirikan di ata s tan ah , a ta u bangunan yang m erupakan sa tu k esatu an konstruksi dengan

bangunan gedung yang dipergunakan u n tu k

kepentingan um um yang stru k tu r fisiknya d ap at berupa rangka baja yang diikat oleh berbagai sim pul a ta u berupa b en tu k tunggal ta n p a sim pul, di m an a fungsi, desain dan konstruksinya disesuaikan sebagai sa ra n a

penunjang u n tu k m enem patkan perangkat

Telekom unikasi.

21. M enara Bersam a Telekomunikasi yang selanjutnya disebut M enara Bersam a adalah M enara yang digunakan secara bersam a oleh beberapa penyedia layanan Telekomunikasi (operator) u n tu k m enem patkan d an m engoperasikan peralatan Telekomunikasi berbasis radio (BTS).

22. B ase Transceiver Station yang selanjutnya disebut BTS adalah perangkat radio selular (berikut antenanya) yang berfungsi u n tu k m enghubungkan a n ta ra handphone dengan perangkat selular.

23. M enara Telekomunikasi Kamufalse adalah M enara dengan desain terten tu dengan tidak m enam pakkan stru k tu r besi d an perangkat an te n n a BTS u n tu k diselaraskan dengan lingkungan sekitarnya.

24. M enara rooftop adalah M enara telekom unikasi yang dibangun di a ta s b angunan gedung.

(6)

26. M enara combat (Compact Mobile B ase Station) adalah tower BTS sem entara m enara telekom unikasi, berfungsi u n tu k m enanggulangi m asalah trafik kom unikasi di ja lu r padat, digunakan ju g a u n tu k m enunggu tower

perm anen siap beroperasi.

27. M enara Pole adalah M enara yang hanya terdiri dari sa tu rangka b a ta n g /tia n g .

28. M enara Monopole adalah M enara yang hanya terdiri dari sa tu b ata n g /tia n g dengan daya dukung sendiri, perangkatnya diletakkan di baw ah kaki tiang pada pondasi.

29. M enara teregang (guyed tower) adalah m enara dengan stru k tu r rangka baja yang memiliki penam pang kecil dari m enara konvensional dan berdiri dengan b a n tu a n p erkuatan kabel yang diangkurkan pada ta n a h dan di a ta s bangunan.

30. M enara Macrocell adalah bangunan M enara yang dipergunakan u n tu k m enem patkan perangkat

Telekomunikasi dan memiliki jan g k au an

pelayanan luas.

31. M enara Telekom unikasi K husus adalah M enara yang berfungsi sebagai penunjang jaringan Telekomunikasi kh u su s.

32. Jarin g an Telekomunikasi U tam a (backbone) adalah bagian dari jaringan in frastru k tu r Telekomunikasi yang

m enghubungkan berbagai elemen jaringan

Telekomunikasi yang berfungsi sebagai Central Trunk,

Mobile Switching Center (MSC) dan B ase Station Controller (BSC), Radio NetWork Controller (RNC) ayau

jaringan prim er Telekom unikasi yang m enghubungkan sa tu sentral Telekom unikasi u ta m a ke sentral Telekomunikasi u ta m a yang lain.

(7)

34. Peta Lokasi In frastru k tu r M enara Telekomunikasi yang selanjutnya disebut Peta Lokasi adalah peta yang m enunjukkan lokasi m enara b aru yang dim ohonkan Penyelenggara Telekomunikasi relatif terhadap m enara telekom unikasi eksisting yang berada di sekitar m enara b a ru yang dim ohonkan.

35. Persetujuan B angunan Gedung yang selanjutnya disingkat PBG adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik B angunan G edung u n tu k m em bangun baru, m engubah, m em perluas, m engurangi, d a n /a ta u m eraw at B angunan G edung sesuai dengan sta n d ar teknis B angunan Gedung.

36. Persetujuan B angunan Gedung M enara yang

selanjutnya disingkat PBG Menara, adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik B angunan M enara u n tu k

m em bangun baru, m engubah, m em perluas,

m engurangi, d a n /a ta u m eraw at B angunan M enara sesuai dengan sta n d ar teknis B angunan Menara.

37. Tim Pengendalian M enara Telekom unikasi yang selanjutnya disingkat TPMT adalah Tim yang dbentuk u n tu k m elaksanakan kajian, arah, dam kebijakan

berkaitan dengan pem bangunan, operasional,

pengaw asan dan pengendalian M enara telekomunikasi. 38. Tim Perizinan M enara yang selanjutnya disebut Tim

Perizinan adalah Tm yang dibentuk u n tu k m elaksanakan pelayanan perizinan pem bangunan M enara telekom unikasi.

39. Tim Teknis TPMT adalah Tim yang dibentuk u n tu k m elaksanakan survei lapangan dan kajian teknis terkait pem bangunan M enara telekom unikasi.

40. Kawasan Penyelenggaraan In frastru k tu r M enara adalah zona yang diperbolehkan u n tu k m endirikan M enara Telekomunikasi dalam bentuk terten tu disertai dengan pengaturan ja ra k u n tu k m endapatkan pola yang proporsional dengan peta M enara eksisting, batas adm inistrasi wilayah dan Rencana Tata Ruang Wilayah. 41. Wilayah Urban adalah wilayah perkotaan dengan

(8)

42. Wilayah Sub U rban adalah wilayah perkotaan a ta u perdesaan u n tu k pem ukim an dengan kepadatan penduduk yaitu lebih dari 2.000 - 4.000 orang per km 2 (kilo m eter persegi);

43. Wilayah Rural adalah wilayah perdesaan jaran g p enduduk yaitu k urang a ta u sam a dengan 2.000 (dua ribu) orang per km2 (kilo m eter persegi);

44. Kabel Fiber Optik adalah m edia dari serat kaca yang

memiliki redam an yang rendah dan d ap at

m enghantarkan d a ta Telekom unikasi pada kecepatan yang tinggi pad a ja ra k yang ja u h hingga orde p u lu h an kilometer.

45. Pipa B ersam a Kabel Fiber Optik adalah pipa yang digunakan u n tu k m elewatkan beberapa Kabel Fiber Optik baw ah tan a h dengan m enggunakan sebuah a ta u beberapa Microduct.

46. Tiang Telekom unikasi B ersam a Kabel Fiber Optik adalah tiang yang digunakan bersam a-sam a u n tu k penem patan beberapa Kabel Fiber O ptik di udara.

47. Penyedia M enara adalah perseorangan, B adan U saha Milik D aerah, B adan U saha Milik Negara, B adan U saha milik Sw asta yang memiliki, dan mengelola M enara Telekomunikasi u n tu k digunakan bersam a oleh Penyelenggara Telekomunikasi.

48. G am bar Teknis adalah gam bar konstruksi dari b angunan M enara m eliputi pekerjaan pondasi sam pai pekerjaan konstruksi bagian a ta s dalam b entuk gam bar arsitektural, gam bar sip il/s tru k tu r konstruksi yang d ap at m enggam barkan teknis konstruksi m au p u n estetika arsitekturalnya secara jelas d an tep at dan gam bar m ekanikal elektrikal.

(9)

2. K etentuan Pasal 3 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 3

Ruang lingkup P eraturan Bupati ini m eliputi p en ataan dan pengaw asan penyelenggaraan in frastru k tu r Telekounikasi pasif di D aerah yang meliputi:

a. penyelenggaraan M enara Macrocell; b. penyelenggaraan M enara Microcell; c. penyelenggaraan M enara Picocell;

d. penyelenggaraan M enara Telekom unikasi K husus dan M enara rooftop;

e. penyelenggaraan Tiang Telekom unikasi B ersam a Kabel Fiber Optik dan Pipa B ersam a Kabel Fiber Optik; dan

f. pengaw asan d an evaluasi.

3. K etentuan Pasal 7 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7

(1) Penyelenggara Telekom unikasi yang hendak m em bangun M enara h a ru s memiliki PBG M enara setelah m em enuhi dukungan adm inistrasi yang meliputi :

a. Peta Lokasi;

b. rekom endasi penem patan titik Lokasi Pem bangunan In frastru k tu r Telekomunikasi Pasif;

c. bukti sew a/kepem ilikan lahan;

d. bukti persetujuan warga, rekom endasi dari Kepala D esa/L urah d an rekom endasi dari Camat.

e. analisa k ekuatan konstruksi in frastru k tu r M enara Telekomunikasi pasif; dan

f. rekom endasi Kawasan Keselam atan Operasi

Penerbangan u n tu k M enara yang dibangun di lokasi b an d ara d an sekitarnya.

(2) Peta Lokasi sebagaim ana dim aksud pad a ayat (1) h u ru f a didapatkan melalui aplikasi yang ditunjuk oleh Pem erintah Daerah.

(10)

a. analisa titik koordinat M enara b a ru yang diusulkan terhadap posisi M enara eksisting;

b. analisa posisi M enara yang diusulkan terhadap peta

Kawasan Penyelenggaraan In frastruktur

Telekomunikasi; dan

c. b entuk M enara Telekom unikasi yang diajukan dan yang diperbolehkan pada titik koordinat yang diajukan.

(4) Peta Lokasi sebagaim ana dim aksud pad a ayat (2),

dikoordinasikan dengan Perangkat D aerah yang

membidangi ta ta ru an g u n tu k m endapatkan pengesahan dengan m em bawa kelengkapan legalitas Perusahaan.

(5) Rekomendasi penem patan titik Lokasi Pem bangunan Infrastru k tu r Telekomunikasi Pasif dikeluarkan oleh Perangkat D aerah yang membidangi informasi dan kom unikasi;

(6) PBG M enara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) berlaku selam a tidak a d a perubahan b entuk d an fungsi bangunan serta ketika kelayakan operasional b angunan tetap teijaga. (7) Contoh Peta Lokasi sebagaim ana dim aksud pada ayat (4)

adalah sebagaim ana tercantum dalam Lam piran II Peraturan B upati ini.

4. K etentuan ayat (7) Pasal 8 diubah, sehingga Pasal 8 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8

(1) U ntuk memperoleh rekom endasi penem patan titik Lokasi Pem bangunan Infrastru k tu r Telekom unikasi Pasif sebagaim ana dim aksud pada Pasal 7 ayat (1) h u ru f b wajib m elam pirkan persyaratan teknis meliputi:

a. S u ra t perm ohonan rekom endasi berm eterai cukup dengan dilampiri ak ta pendirian peru sah aan , NPWP, dan fotocopy KTP pim pinan p eru sah aan , a ta u su ra t k u a sa di a ta s m eterai cukup apabila dikuasakan;

b. S u ra t persetujuan pemilik lahan di a ta s m eterai cukup yang disertai dengan fotocopy bukti kepemilikan tan ah a ta u ak ta tanah;

(11)

d. Gam bar rencana teknis bangunan m enara disertai spesifikasi teknis;

(2) Paling lam a 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas perm ohonan rekom endasi pem bangunan in frastru k tu r m enara telekom unikasi diterim a dan dinyatakan lengkap dan benar, Tim Teknis TPMT segera m elakukan survey lokasi yang dituangkan dalam Berita Acara.

(3) Dalam hal dokum en belum lengkap dan ben ar m aka Kepala Dinas m em beritahukan kepada pemohon paling lam a 7 (tujuh) hari sejak dokum en diterima.

(4) Hasil survey oleh Tim Teknis TPMT dituangkan dalam Berita Acara Hasil Survei sebagai d a sa r penerbitan rekomendasi.

(5) Dalam hal rekom endasi sebagaim ana dim aksud ayat (1) dapat diterbitkan m aka selu ru h dokum en persyaratan d ap at digandakan d an diteruskan kepada Perangkat D aerah yang membidangi perizinan.

(6) Rekomendasi sebagaim ana dim aksud ayat (1) diterbitkan paling lam bat 7 (tujuh) hari setelah Berita Acara hasil survey dib u at dan disetujui.

(7) Masa berlaku rekom endasi paling lam a 1 (satu) tah u n sejak tanggal penerbitan.

5. K etentuan ayat (4) Pasal 14 diubah, sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14

(1) Penem patan lokasi M enara Microcell pada Kawasan Pem ukim an Padat tidak boleh ditem patkan di daerah rum ija (ruang milik jalan).

(2) Potensi ju m lah d an persebaran penem patan M enara Microcell yang m am pu didukung oleh ketersediaan ta ta ruang di D aerah sebagaim ana terlam pir dalam Lam piran IV Peraturan ini.

(12)

Microcell dan jaringan Kabel Fiber Optik di u d a ra a ta u di bawah tanah.

(4) Pem bangunan M enara Microcell wajib diperhitungkan supaya memiliki kek u atan konstruksi tiang yang m am pu m enam pung m aksim al 2 (dua) antenna.

6. K etentuan ayat (1) h u ru f d Pasal 16 diubah, sehingga Pasal 16 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 16

(1) Standarisasi b en tu k m enara Picocell adalah sebagai berikut:

a. M enara Picocell h a ru s terpasang rapi dalam bentuk tiang Penerangan Ja la n Umum a ta u tiang lam pu tam an; b. M enara Picocell m enggunakan perangkat an te n n a aktif

yang m enyatukan perangkat Unit Radio J a ra k J a u h

(Remote Radio Unit/ RRU) dengan a n te n n a pasif dalam

b entuk yang lebih praktis seperti ben tu k tabung;

c. Penem patan perangkat elektronik (Baterai dan Penyearah (Rectifier) u n tu k M enara Microcell tidak boleh ditempel pad a tiang, m elainkan h a ru s diletakkan di baw ah tiang; dan

d. Memiliki k ek u atan konstruksi tiang yang m am pu m enam pung 1 (satu) antenna.

(2) K etentuan lebih lanjut m engenai standarisasi bentuk M enara Picocell sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) sebagaim ana terlam pir pada Lampiran IV P eraturan Bupati ini.

7. K etentuan Pasal 19 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 19

(1) Penyelenggaraan M enara Telekom unikasi k h u su s diselenggarakan untuk:

a. keperluan sendiri; a ta u

(13)

(2) Penyelenggaraan Telekomunikasi k h u su s u n tu k keperluan sendiri sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f a dilakukan u n tu k keperluan:

a. perseorangan;

b. in stan si pem erintah; c. dinas k h u su s; a ta u d. badan hukum .

(3) Penyelenggaraan Telekom unikasi k h u su s u n tu k keperluan p ertah an an dan keam anan negara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f b m erupakan Penyelenggaraan Telekomunikasi k h u su s yang sifat, bentuk, dan kegunaannya d ip eruntukkan k h u su s bagi keperluan pertahanan negara.

(4) Selain u n tu k keperluan sendiri dan p ertah an an keam anan, term asu k dalam kategori M enara Telekomunikasi K husus adalah

a. Radio u n tu k keperluan Pertahanan dan Keamanan; b. Radio u n tu k Penanggulangan B encana Alam;

c. Radio u n tu k keperluan Radio B roadcast dan Televisi; d. Radio u n tu k keperluan layanan seluler k h u su s.

(5) Pem bangunan M enara Telekom unikasi K husus tetap m em butuhkan Peta Lokasi dan PBG M enara u n tu k in frastru k tu r pasif Telekom unikasi yang akan dibangun.

(6) Pem bangunan M enara Telekom unikasi K husus

dikecualikan dari pengaturan b entuk dan spesifikasi m enara p ad a P eraturan B upati ini dan m engacu pada ketentuan p eratu ran perundang-undangan.

(7) M enara telekom unikasi u n tu k layanan seluler k h u su s sebagaim ana dim aksud ayat (4) h u ru f d, dikh u su sk an pada penggunaan m enara u ta m a (backbone). M enara u tam a (backbone) tidak digunakan sebagai m enara bersam a.

(14)

8. Di a n ta ra Pasal 19 dan Pasal 20 disisipkan 1 (satu) Pasal b aru yakni Pasal 19A, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 19A

(1) Penyelenggaraan telekom unikasi d a p at m em anfaatkan in frastru k tu r lain u n tu k m enem patkan a n te n a dengan tetap m em perhatikan estetika arsitek tu r dan keserasian dengan lingkungan sekitar.

(2) Pada atap b angunan gedung yang b eru p a plat beton (roof

top), setelah melalui kajian teknis dinyatakan k u a t u n tu k

dibangun m enara a ta u dengan penguatan stru k tu r diperkenankan u n tu k m endirikan m enara (roof top tow erjpole) dengan m elam pirkan hasil p erh itu n g an /k ajian

teknis m engenai p erk u atan stru k tu r.

(3) B atas ketinggian m enara roof top adalah sesuai ketinggian m enara yang diijinkan pada kaw asan di m ana m enara tersebut dibangun.

(4) Setiap Penyedia M enara yang m endirikan m enara pada atap bangunan gedung ta n p a melalui kajian teknis dan / a ta u tan p a m elam pirkan hasil p erh itu n g an /k ajian teknis sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) dikenai sanksi adm inistratif b erupa :

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sem entara, a ta u seluruh kegiatan; c. pencabutan izin; d a n /a ta u

d. pem bongkaran m enara.

9. K etentuan Pasal 31 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 31

(1) Setiap pengalihan sta tu s kepemilikan M enara wajib dilaporkan kepada Pem erintah Daerah.

(15)

10. Lampiran I, II, III dan IV diubah, sebagaim ana tercantum dalam Lam piran yang m erupakan bagian tidak terpisahkan dari P eraturan B upati ini.

Pasal II

P eraturan B upati ini m ulai berlaku pad a tanggal diundangkan. Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan pengundangan Peraturan B upati ini dengan penem patannya dalam Berita D aerah K abupaten Karanganyar.

D itetapkan di K aranganyar pada tanggal 9 A gustus 2021 BUPATI KARANGANYAR,

Ttd

JULIYATMONO

D iundangkan di Kabupaten K aranganyar pada tanggal 9 Agustus 2021

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

Ttd

SUTARNO

BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2021 NOMOR 57

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH

KABUP. GANYAR

H ukum ,

(16)

LAMPIRAN I

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 57 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN

BUPATI KARANGANYAR NOMOR 96

TAHUN 2020 TENTANG

PENYELENGGARAAN

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF

A. PENETAPAN KAWASAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR MENARA 1. Kawasan M enara m enggunakan B atasan Wilayah Desa dan

Kelurahan.

2. Terdapat 3 (tiga) kaw asan yaitu:

a. Kawasan Pem ukim an Padat (Zona Urban);

b. Kawasan Pem ukim an Sedang (Zona Sub Urban); c. Kawasan Pem ukim an R e n d a h /Ja ra n g (Zona Rural).

3. Pada Kawasan U rban diijinkan m em bangun M enara dalam bentuk M enara Monopole, M enara kam uflase, M enara Microcell d a n M enara Picocell. M enara Picocell ditem patkan pad a area Fasilitas Milik Pemda dan milik K elurahan/D esa. Maksimal ketinggian m enara adalah 32 (tiga puluh dua) meter.

4. Pada Kawasan Sub U rban diijinkan m em bangun M enara dalam b en tu k M enara Macrocell Konvensional, M enara Monopole, M enara kam uflase, M enara Microcell dan M enara Picocell. Maksimal ketinggian m enara adalah 42 (empat pu lu h dua) meter.

(17)

B. PETA KAWASAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR MENARA

Zona Urban

* " Kec. Kerja ^ c . j enawi

«ow

«R8 ^-«W^ng

Kec. Jate n ^ « * » 1 U ' "

jgjPF •W-tfr ’**''**'

°? * Kec. Tasifcmadu casswT"

CW,

^f.pJNW iw» <touw _ A S **S

• ^ p & r W * * ,* * « « r. 9* * » * * G » ***ig rw n * '

w * » , ^"Kec.Karanganyar . ft-“ «i.** “*’■— w "~"°

Zona Sub Urban

< M p JT**8* :*w« Ke^l5wih^- ^ ^ - "*’'»*»9 »**** J********

. 5*85* " «w*«* tsn^

Koc. Jum antono &*sr**«w ***$ Kec. Tawangroangu

{»«&*>* ^ y ^

Kec. Jumapolo Kec. Jatiyoso

(18)

C. DAFTAR DESA/ KELURAHAN SESUAI

KAWASAN PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

NO KECAMATAN DESA KAWASAN

1 JATIPURO 1 Ngepungsari Rural

2 Jatipurwo Rural 3 Jatipuro Rural 4 Jatisobo Rural 5 Jatiwamo Rural 6 Jatimulyo Rural 7 Jatisuko Rural 8 Jatihaijo Rural

9 Jatiku wung Rural

10 Jatiroyo Rural

2 JATIYOSO 1 Jatisawit Rural

2 Petung Rural 3 Wonokeling Rural 4 Jatiyoso Rural 5 Tlobo Rural 6 Wonorejo Rural 7 Beruk Rural 8 Karangsari Rural 9 Wukirsawit Rural

3 JUMAPOLO 1 Paseban Rural

2 Lemahbang Rural 3 Karangbangun Rural 4 Ploso Rural 5 Giriwondo Rural 6 Kadipiro Rural 7 Jumantoro Rural 8 Kedawung Rural 9 Bakalan Rural 10 Jumapolo Rural 11 Kwangsan Rural 12 Jatireio Rural

4 JUMANTONO 1 Sedayu Rural

2 Kebak Rural 3 Gemantar Rural 4 Tunggulrejo Rural 5 Genengan Rural 6 Ngunut Rural 7 Tugu Rural 8 Sukosari Rural 9 Sambirejo Rural 10 Blorong Rural 11 Sringin Rural

5 MATESIH 1 Ngadiluwih Rural

2 Dawung Rural

3 Matesih Sub Urban

4 Karangbangun Sub Urban

(19)

6 Girilayu Rural

7 Pablengan Rural

8 Plosorejo Rural

9 Gantiwamo Rural

6 TAWANGMANGU 1 Bandardawung Rural

2 Sepanjang Rural

3 Tawan gmangu Sub Urban

4 Kalisoro Rural

5 Blumbang Rural

6 Gondosuli Rural

7 Tengklik Rural

8 Nglebak Sub Urban

9 Karanglo Sub Urban

10 Plumbon Rural

7 NGARGOYOSO 1 Puntukrejo Rural

2 Berjo Rural 3 Girimulyo Rural 4 Segorogunung Rural 5 Kemuning Rural 6 Nglegok Rural 7 Dukuh Rural 8 Jatirejo Rural 9 Ngargoyoso Rural

8 KARANGPANDAN 1 Bangsri Rural

2 Ngemplak Rural 3 Doplang Rural 4 Gerdu Rural 5 Karang Rural 6 Salam Rural 7 Karangpandan Rural 8 Tohkuning Rural 9 Gondangmanis Rural 10 Dayu Rural 11 Haijosari Rural

9 KARANGANYAR 1 Lalung Sub Urban

2 Bolong Rural 3 Jantihaijo Rural 4 Tegalgede Urban 5 Jungke Urban 6 Cangakan Urban 7 Karanganyar Urban 8 Bejen Urban

9 Popongan Sub Urban

10 Gayamdompo Sub Urban

11 Delingan Rural

12 Gedong Rural

10 TASIKMADU 1 Buran Sub Urban

2 Papahan Urban

3 Ngijo Urban

4 Gaum Sub Urban

(20)

6 Pandeyan Sub Urban

7 Karangmojo Sub Urban

8 Kaling Sub Urban

9 Wonolopo Sub Urban

10 Kalijirak Rural

11 JATEN 1 Suruhkalang Suburban

2 Jati Suburban 3 Jaten Urban 4 Dagen Urban 5 Ngringo Urban 6 Jetis Suburban 7 Sroyo Suburban 8 Brujul Suburban

12 COLOMADU 1 Ngasem Urban

2 Bolon Urban 3 Malangjiwan Urban 4 Paulan Urban 5 Gajahan Urban 6 Blulukan Urban 7 Gawanan Urban 8 Gedongan Urban 9 Tohudan Urban 10 Baturan Urban 11 Klodran Urban

13 GONDANGREJO 1 Wonorejo Suburban

2 Plesungan Rural

3 Jatiku wung Rural

4 Selokaton Suburban 5 Bulurejo Suburban 6 Rejosari Rural 7 Jeruksawit Rural 8 Karangturi Rural 9 Kragan Rural 10 Wonosari Rural 11 Dayu Rural 12 Tuban Suburban 13 Krendowahono Rural

14 KEBAKKRAMAT 1 Kemiri Suburban

2 Nangsri Suburban 3 Macanan Suburban 4 Alastuwo Rural 5 Banjarharno Rural 6 Malanggaten Rural 7 Kaliwuluh Rural 8 Pulosari Rural 9 Kebak Rural 10 Waru Rural

15 MOJOGEDANG 1 Sewurejo Rural

2 Ngadirejo Rural

3 Moiogedang Rural

(21)

5 Mojoroto Rural 6 Kaliboto Rural 7 Buntar Rural 8 Gebyog Rural 9 Gentungan Rural 10 Pendem Rural 11 Pereng Rural 12 Munggur Rural 13 Kedungjeruk Rural

16 KERJO 1 Kuto Rural

2 Taman sari Rural

3 Ganten Rural 4 Gempolan Rural 5 Plosorejo Rural 6 Karangrejo Rural 7 Kwadungan Rural 8 Botok Rural 9 Sumberejo Rural

10 Tawan gsari Rural

17 JENAWI 1 Gumeng Rural

2 Anggrasmanis Rural 3 Jenawi Rural 4 Trengguli Rural 5 Sidomukti Rural 6 Balong Rural 7 Seloromo Rural 8 Menjing Rural 9 Lempong Rural KETERANGAN:

Desa atau Kelurahan yang berada di sekitar Jalan Lawu dari Palur s.d. Bejen pada jarak 0-100 m termasuk kawasan Urban, sehingga menara yang diijinkan dibangun di

(22)

D. PENGATURAN JARAK ANTAR INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

1. Jarak antar Menara Macrocell Konvensional ditetapkan paling sedikit 1000 meter. 2. Jarak antar Menara Macrocell Monopole ditetapkan paling sedikit 500 meter. 3. Jarak antar Menara Microcell ditetapkan paling sedikit 250 meter.

4. Jarak antar Menara Picocell ditetapkan paling sedikit 50 meter.

BUPATI KARANGANYAR,

Ttd

(23)

LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 57 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN

BUPATI KARANGANYAR NOMOR 96

TAHUN 2020 TENTANG

PENYELENGGARAAN

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF

A. FORMAT DOKUMEN PETA LOKASI INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF dihapus

B. Peta Lokasi diterbitkan melalui aplikasi yang ditunjuk oleh Pem erintah K abupaten Karanganyar.

CONTOH :

Peta Lokasi Infrastruktur Telekomunikasi Pasif

“Nama Perusahaan” Nama Site Koordinat Alamat Tipe Site Tinggi Menara

Longitude & Latitude

Jalan, Dukuh, RT/RW, Kelurahan/Desa, Kecamatan & Kabupaten

Menara Konvensional/Monopole/Microcell Tiang/ Picocell Tiang ...Meter mm Show/Hide Ruler Kafe. r\ os G* S akses!

Pesgs^an site behasii

(24)

C. FORMAT DOKUMEN REKOMENDASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

A la m a t: Jin. Lawu No. 385 B Karanganyar Telepon (0271) 495 0 39 ext. 239 Faks. (0271) 495590 Website:diskominfo.karanganyarkab.go.id E-mail: diskominfo@karanganyarkab.go.id Kode Pos 57712

REKOMENDASI

NOMOR: / /T a h u n

TENTANG

PENEMPATAN TITIK LOKASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF

DAN BASE TRANSCEIVER STATION ( BTS ) M enunjuk S urat S dr... , a ta s n am a PT. ... tanggal

Perm ohonan R ekom endasi...sebagai berikut:

, alam at perihal

Alamat Lokasi : D usun ... RT... RW ... D esa/K elurahan ... Kecam atan K abupaten K aranganyar

Koordinat : L ongitude... Latitude Tinggi M enara : ... Kawasan : ... Tipe m enara : ... Keterangan lain : ... Operator : ...

MEMPERHATIKAN 1. P eraturan D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 23 ta h u n 2019 tentang P erubahan a ta s P eraturan D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 12 T ahun 2013 tentang Pengendalian M enara Telekomunikasi.

(25)

MEMUTUSKAN

Memberikan Rekomendasi (Persetujuan) Pengajuan Penem patan Titik

Pem bangunan In frastruktur Telekom unikasi Pasif dan B ase Transceiver Station (BTS ) berd asark an d a ta terseb u t di atas, dengan keten tu an sebagai b e rik u t:

a. Rekomendasi dinyatakan batal demi h u k u m apabila di kem udian hari diketem ukan ketidakabsahan, pem alsuan, dan a ta u m anipulasi dokum en perizinan yang berakibat pad a ketidaksesuaian a n ta ra dokum en perizinan dengan kondisi faktual.

b. Rekomendasi d ap at ditinjau kembali apabila terjadi p eru b ah an ketinggian, p eru b ah an titik koordinat d an pem indahan lokasi yang tidak sesuai dengan keten tu an dalam rekom endasi ini.

c. B angunan M enara d an penem patan BTS wajib m em pertim bangkan prinsip p enataan ruang, estetika, keam anan d an kepentingan um um .

d. B angunan M enara wajib m engacu kepada SNI dan sta n d a r baku u n tu k m enjam in keselam atan ban g u n an dan lingkungan dengan m em perhitungkan faktor-faktor yang m enentukan kek u atan dan kestabilan konstruksi m enara, dengan m em pertim bangkan stru k tu r bangunan m enara yang dipersyaratkan. e. M enara wajib dilengkapi sa ra n a pendukung sesuai persayaratan teknis dan

identitas hu k u m sebagaim ana keten tu an p era tu ran perundangan yang berlaku.

f. Rekomendasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku selam a 1 (satu) tahun.

Demikian u n tu k diperhatikan d an dilaksanakan sesuai dengan k etentuan perundang-undangan yang berlaku.

Karanganyar,

(26)

LAMPIRAN III

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 57 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN

BUPATI KARANGANYAR NOMOR 96

TAHUN 2020 TENTANG

PENYELENGGARAAN

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF

STANDARISASI BENTUK MENARA MACROCELL

1) Menara Macrocell Konvensional

Standarisasi Bentuk Menara Macrocell Konvensional a. Tinggi maksimum diijinkan 72 meter

b. Batas pagar minimal dalam dimensi panjang x lebar = 10 meter x 10 meter c. Terbangun dari struktur baja bersambung dengan 3 ikatan yang bertumpu

(27)

2) M enara Macrocell Monopole U G M T ttS W S R C O pipc 0rroa JWttKm KCU.VTEO P I P E S C W O 0 W pipa 0 2* rc« AMTEWNA MCJUWTE> H P S S C H 4 O 0 1 O ' 02’ FOR A t m m\k o u s t e d p:p es c h« 0 i « *

T

~«K0r FCK A «fflSUM -piPE0r rcft HOJfn-i^ACTr>m P l « 0 5 * fCft MCUNTKIG AVTEJiKA ' • U O KTIftiG STREET ST1P LfcDDSft SWCEFOt-

CQUfPME?<T ENSTALIATIOM EQUtPMf.Hr DC03

Standarisasi Bentuk Menara Macrocell Monopole : a. Bentuk Tiang adalah bulat

b. Perangkat diletakkan di bawah kaki tiang dan diletakkan pada pondasi c. Ruang Antenna dan Perangkat dibiarkan terbuka.

d. Jarak antara tiang Monopole adalah sedekat-dekatnya 500 meter

e. Sistem kabel tetap wajib rapi dan dimasukkan ke dalam tiang Monopole.

BUPATI KARANGANYAR,

Ttd

(28)

LAMPIRAN IV

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 57 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN

BUPATI KARANGANYAR NOMOR 96

TAHUN 2020 TENTANG

PENYELENGGARAAN

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PASIF

A. STANDARISASI BENTUK MENARA MICROCELL

Keterangan :

A. Antenna seluler diletakkan dengan menempatkan sedekat-dekatnya dengan tiang B. Radio Remote Unit (RRU)

(29)

i

\1

Keterangan:

- Diameter tiang mengecil ke atas - Ukuran boks dibatasi.

4

»

Keterangan:

(30)

B. STANDARISASI BENTUK TIANG PICOCELL

Standarisasi bentuk tiang Picocell :

1. Bentuk Tiang adalah menyesuaikan dengan bentuk tiang PJU

2. Menggunakan Antenna berbentuk Tubular dan di-ijinkan hanya satu buah Antenna untuk setiap tiang PJU

3. Segala perangkat penunjang dari Antenna Aktif Tubular yang diperlukan, hanya boleh diletakkan pada box di kaki tiang PJU

(31)

C. SPESIFIKASI PERANGKAT BAGIAN BAWAH TIANG PICOCELL

Keterangan:

(32)

D. ILUSTRASI PENEMPATAN TIANG MICROCELL DI KABUPATEN KARANGANYAR Menjaga jarak minimal 250 meter antar Menara Microcell maupun Menara eksisting dengan Menara Microcell yang baru.

Keterangan:

I Menara Microcell ■ Menara Picocell

BUPATI KARANGANYAR,

Ttd

Referensi

Dokumen terkait

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan media pembelajaran berbantuan Website dengan pendekatan etnomatematika pada materi Bangun ruang sisi datar pada siswa SMPN

FIGURE 8.23 A left outer join pulls all records from the left side of the query regardless of whether a matching record in the right table exists. Right and Full

S kripsi dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Penerapan Teori Bruner Berbantuan Media Mistar Bilangan

Berdasarkan pengertian tentang prestasi belajar geografi yang telah dikemukakan di atas maka diperoleh pengertian prestasi belajar geografi adalah kegiatan yang telah

Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas, Majelis Komisi menemukan bahwa dalam menjalankan kegiatannya Terlapor telah melakukan tindakan dalam bentuk menilai hak berpraktek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja guru dan dimediasi dengan kesiapan untuk berubah dimasa pandemi

Mohon dengan hormat untuk menjawab semua pernyataan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara, dengan cara memberi tanda checklist ( √) pada kotak yang paling sesuai dengan

Dari hasil analisis statistik yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan Grafik 2, ternyata galur/varietas yang diuji menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap umur tanaman , dimana a)