• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI SOLUBILITAS GAS CO 2 DI DALAM LARUTAN POTASIUM KARBONAT (K 2 CO 3 ) DAN AMINE (DEA, MEA) MENGGUNAKAN MODEL ELEKTROLIT UNIQUAC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PREDIKSI SOLUBILITAS GAS CO 2 DI DALAM LARUTAN POTASIUM KARBONAT (K 2 CO 3 ) DAN AMINE (DEA, MEA) MENGGUNAKAN MODEL ELEKTROLIT UNIQUAC"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PREDIKSI SOLUBILITAS GAS CO

2

DI DALAM LARUTAN POTASIUM KARBONAT (K

2

CO

3

) DAN AMINE (DEA, MEA) MENGGUNAKAN

MODEL ELEKTROLIT UNIQUAC

(2)

Industri Petrokimia, Gas Alam, Amonia, dll

CO2

Gas yang bersifat asam (acid gas) sehingga korosif

Mengurangi nilai kalor

Menimbulkan pembekuan pada liquefaction gas alam

Meracuni katalis pada pabrik

sintesa amonia, dll

(3)

Membrane Cryogenic

Adsorpsi

Absorpsi

(4)

Yang sering digunakan yaitu :

• Monoethanolamine(MEA)

• Diethanolamine(DEA)

• Triethanolamine(TEA)

• Diisopropanolamine(DIPA)

• Monodiethanolamine(MDEA)

• Diglycolamine(DGA) Keunggulan :

Laju Absorpsi tinggi, tergantung kekuatan amine

Kelemahan :

• Panas regenerasinya tinggi

• korosif dan menimbulkan foaming

Keunggulan :

• Panas Absorpsi rendah

• Panas regenerasi rendah Kelemahan :

• Laju Absorpsi rendah

Untuk meningkatkan

performance, pelarut K2CO3 ditambahkan promotor  Proses Benfield

(5)

Keuntungan :

• Penggunaan aktivator amine dapat meningkatkan laju absorpsi

• Kemungkinan korosi dan foaming yang terjadi kecil Kekurangan :

• Penggunaan aktivator dan aditif menambah biaya

(6)

• Data thermodinamik dan kinetik untuk larutan K2CO3 dengan

promotor PZ

• Penambahan PZ mengurangi tekanan parsial Kesetimbangan CO2, meningkatkan Laju absorpsi CO2, dan menaikkan panas

absorpsi

• Proses absorpsi disertai reaksi kimia gas CO2 memakai larutan K2CO3 dan promotor DEA dengan korelasi ENRTL

• Kenaikan konsentrasi CO2 dalam gas umpan pada temperatur

konstan akan menyebabkan kenaikan CO2 loading, kadar KHCO3, kadar CO2 dalam larutan, tekanan parsial kesetimbangan CO2 , dan penurunan kadar K2CO3

(7)

• VLE CO2 pada larutan aqueous MEA untuk 15, 30, 45, dan 60% massa MEA pada suhu 40-120⁰C, dan memodelkannya menggunakan extended UNIQUAC framework

• Model memberikan representasi yang bagus dari data VLE percobaan untuk tekanan parsial CO2 dan tekanan total untuk semua konsentrasi MEA dengan average absolute relative deviation (AARD) masing-masing 24,3% dan 11,7%. Sedangkan data solubilitas fisik direpresentasikan dengan AARD 2,7%

• Evaluasi reaksi kinetik absorpsi CO2 kedalam larutan K2CO3 dengan promotor MEA pada

kondisi seperti yang terjadi pada industri CO2

capture plant

• pada 63⁰C, penambahan MEA pada jumlah kecil 1,1 M (5%

berat) dan 2,2 M (10% berat) mempercepat laju overall

absorpsi CO2 pada 30% berat pelarut K2CO3 dengan faktor masing-masing 16 dan 45

(8)

K

2

CO

3

Panas regenerasi rendah, tetapi laju

reaksi lambat

Blending Amine mempercepat laju

absorpsi

Digunakan DEA dan MEA sebagai

promotor pada larutan K2CO3

Perlu diprediksi kelarutan CO

2

dalam larutan K

2

CO

3

dengan promotor DEA, MEA

(9)

Memprediksi data solubilitas gas CO

2

di dalam larutan potasium karbonat (K

2

CO

3

) dengan promotor Amine (DEA,MEA) pada variasi suhu dengan tekanan 1 atm dan

30 atm menggunakan model elektrolit-UNIQUAC

(10)

Data solubilitas yang diperoleh dapat digunakan sebagai acuan untuk merancang atau melakukan rekayasa

engineering kolom absorpsi/stripping CO

2

(11)

Untuk sistem CO2-K2CO3-DEA-H2O

Kadar K2CO3 : 30 %

Kadar DEA : 2%

Suhu = 30, 50, 70 oC

Tekanan = 1 atm dan 30 atm

Untuk sistem CO2-K2CO3-MEA-H2O

Kadar K2CO3 : 22%

Kadar MEA : 13,7%

Suhu = 40, 60 oC

Tekanan = 1 atm dan 30 atm

(12)

Studi

literatur, mencari data, serta persamaan yang digunakan dalam

perhitungan

Membuat program perhitungan dan validasi program

Fitting parameter UNIQUAC

Estimasi y CO2 & CO2 loading

perhitungan, disesuaika n dengan eksperimen hingga error minimum Melakukan simulasi

dengan menggunakan parameter yang telah

didapat

(13)

Tekanan Rendah

Tekanan Parsial CO2

Konstanta Henry CO2

Tekanan Parsial H2O

Dimana

Tekanan Tinggi

Tekanan Parsial CO2

Tekanan Parsial H2O

2

* 2 2

2 CO CO CO

CO

x H

p  

0 2

* 2

2 CO CO

CO

H

H  

o O H O H O H O

H

x p

p

2

2

2 2

RT

ws P w P

vm ws

P w Hm

m xm

mP ym

) , (

) exp (

* ,  

 

RT ws P l P

vw ws

s P O w H O xH OP

H O

yH ( )

exp 2

2 2

2

T T

T

H

COw

170 , 7126 8477 , 711 / 21 , 95743 ln 0 , 005781

ln

2

   

(14)

• 2H2O H3O+ + OH K1

• CO2 + 2H2O HCO3- + H3O+ K2

• HCO3- + H2O H3O+ + CO32- K3

• H2O + DEAH+ H3O+ + DEA K4

• DEACOO- + H2O DEA + HCO3 K5

• H2O + MEAH+ H3O+ + MEA K6

• MEACOO- + H2O MEA + HCO3 K7 Konstanta Kesetimbangan Reaksi

Potensial Kimia Standar

 

 

 

T C T

C T

C C

K

1 2

/

3

ln

4

ln    

o i N

i

ij

K

xj

RT   

1

ln

j =1,2,...,R

(15)

Neraca Elemen H

Neraca Elemen C

Neraca Elemen O

0 2

2 3

tot H O HCO

H n

x n

x to t

0

3

2

32

 

tot Ctot CO HCO

CO

n

x n x

x

Neraca Elemen K

Neraca Elemen DEA

Neraca Elemen MEA 0

3 3

2

3 2

2 3

2    

tot Otot HCO

CO CO O

H n

x n x

x x

 0

tot DEA

DEA

n

x n

to t

0

tot MEA

MEA n

x n to t

 0

tot Ktot

K

n

x n

(16)

Neraca Komponen H2O Neraca Komponen CO2 Neraca Komponen HCO3- Neraca Komponen K

Neraca Komponen CO32-

Neraca Komponen DEA

Neraca Komponen MEA

0

2O

 2

H

O

H

 

0

2

C

 2

O

CO

 

0 3

3

H C O

HCO

  

 0

K

K

0

2

3

3

C O

CO

 

 0

DEA

DEA

 0

MEA

MEA

(17)

Dimana :

0 1

3 2

2 3

2O

CO

CO

HCO

K

DEA

 

H

x x x x x

x

0 1

3 2

2 3

2O

CO

CO

HCO

K

MEA

 

H

x x x x x

x

i i

o i

i x

RT

 

  ln  ln

RT

k k

  

xi = ni /(n tot)

Untuk sistem CO2-K2CO3-DEA- H2O:

i = H2O, CO2, DEA, CO32-, HCO3-, K+ Untuk sistem CO2-K2CO3-MEA- H2O:

i = H2O, CO2, DEA, CO32-, HCO3-, K+

(18)

Komponen n pelarut Gamma Debye-Huckel

Gamma Residual

Gamma Combinatorial





2ln(1 )

1 1 1

ln 2 3 b I

I I b

d b b

d AM

n s dh n

n

n n

n R

n

q 1  ln SA ln 

ln 1

1 2 ln

ln

n n n

n n

n n n

C n

n z q

x

x  

Dimana :

dimana l = n,m,i

(19)

Komponen solute m Gamma Debye-Huckel

Gamma Residual

Gamma Combinatorial

Komponen ionik I

Gamma Debye-Huckel

) 1

ln(

2 1

1 1

ln 2 3, b I

I b I

b b d v

A m w s

dh

m

l l wl wl

l R

lq ln SA  ln    ln *,

l w

w l l

w w l l

l l

l l

w l w

l l

l l

l C

l r q

q r q

r q q r

z r

r r

r x

x ln ln

ln 2 ln

ln *,

I b

I Azi

dh

i

ln 1

2

*,

Di mana : l = m,i

(20)

Ionic strength dalam mol fraksi

Ionic strength komponen molekular k

Densitas Campuran Pelarut

Dengan :

(21)

Molar Volume (Soave Redlich Kwong Equation of state) :

Koefisien Fugasitas murni :

Koefisien fugasitas dalam campuran :

camp m j

ij j

m m

i m

m camp

m m

i

i V

a b a y

b b RT b

a V

Z b b Z

b ( ) ln 1

) (

2 )

1 ( ln

) 1 (

ln

(22)

Dimana :

αi (Trii) = [ 1 + (0.480 + 1.574 ωi – 0.176 ωi2) (1-Tri1/2)]2

(23)

ARD Tek Parsial CO2 = 3,6%

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2 Loading pada 362,1 K dan 50% Berat DEA

0 20 40 60 80 100 120

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6

Tek. Parsial CO2(kPa)

CO2Loading Perhitungan (Penelitian ini)

eksperimen Osman et al (2012)

(24)

ARD Altway et al = 5,9%

ARD penelitian ini = 4,6%

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2 Loading pada 303,15 K dengan 30% Berat K2CO3

dan 2% Berat MDEA

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

0 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025

Tek. Parsial CO2(kPa)

CO2loading Eksperimen Finalis et al (2010) Perhitungan Altway et al (2010) Perhitungan (Penelitian ini)

(25)

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2 Loading pada 303,15 K dengan 30% Berat K2CO3

dan 5% Berat MDEA

ARD Altway et al = 14,2%

ARD penelitian ini = 11,1%

0 2 4 6 8 10 12 14

0 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03

Tek. Parsial CO2(kPa)

CO2loading Eksperimen Finalis et al (2010) Perhitungan Altway et al (2010) Perhitungan (Penelitian ini)

(26)

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2 Loading pada 298,15 K dengan 5,235% Berat DEA, 30 atm

ARD = 32,7%

0 100 200 300 400 500 600 700 800

0 0,5 1 1,5 2

Tek. Parsial CO2 (kPa)

CO2 Loading Eksperimen Lee et al (1972) Hasil perhitungan (penelitian ini)

(27)

Parameter Interaksi 30°C 50°C 70°C

1022 5920 5400

4500 4140 4040

776 0,0001 0,1001

843 280 230

-500 100 200

-300 -100 -160

-100 -1087 -1180

-900 -1770 -1740

-359,1 10 440

-768 200 200

-128 83,7 93,7

-1217,18 0,7218 0,7218

Sistem CO

2

-K

2

CO

3

-DEA-H

2

O

(28)

Parameter Interaksi 40°C 60°C

122 122

200 200

-776 -776

-843 -843

-500 -500

-300 -300

-100 -100

-900 -900

-1125,4 -1090

-768 -768

-1769 -1710

1217,18 1217,18

Sistem CO

2

-K

2

CO

3

-MEA-H

2

O

(29)

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2 Loading 30% K2CO3 – 2% DEA pada Temperatur 30ºC, 50ºC, dan 70ºC Tekanan 1 atm

ARD 30⁰C = 1,4%

ARD 50⁰C = 17,9%

ARD 70⁰C = 29,1%

0 5 10 15 20 25 30 35

0,6 0,65 0,7 0,75 0,8 0,85

Tek. parsial CO2(kpa)

CO2Loading Perhitungan suhu 30 °C

Perhitungan suhu 50 °C Perhitungan suhu 70 °C

Eksperimen Winarno suhu 30 °C (2008) Eksperimen Winarno suhu 50 °C (2008)

(30)

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2terhadap CO2Loading 22%

K2CO3 – 13,7% MEA pada Temperatur 40ºC dan 60ºC Tekanan 1 atm

ARD Hilliard 40 ⁰C = 39,5%

ARD Hilliard 60⁰C = 35%

ARD Perhitungan 40⁰C = 33,1%

ARD Perhitungan 60⁰C = 42,1%

0 1 2 3 4 5 6

0,4 0,45 0,5 0,55

Tek. ParsialCO2(kPa)

CO2Loading Eksperimen Hilliard suhu 40C (2005) Eksperimen Hilliard suhu 60C (2005) Perhitungan Hilliard suhu 40C (2005) Perhitungan Hilliard suhu 60C (2005) Hasil Perhitungan suhu 40C (penelitian ini) Hasil perhitungan suhu 60C (penelitian ini)

(31)

0 4 8 12 16 20

0,675 0,7 0,725 0,75 0,775 0,8

Tek. parsial CO2(kPa)

CO2loading

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2Loading pada Temperatur 30ºC, 50ºC dan 70ºC Tekanan 1 atm, dan 30%

K2CO3 – 2% DEA

30 °C 50 °C 70°C

(32)

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2Loading pada Temperatur 40ºC dan 60ºC Tekanan 1 atm, dan 22% K2CO3

13,7% MEA

0 1 2 3 4

0,35 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6

Tek. ParsialCO2(kPa)

CO2Loading

40 °C 60 °C

(33)

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2 Loading pada Temperatur 30ºC, 50ºC dan 70ºC Tekanan 30 atm, dan 30% K2CO3

2% DEA

30 °C 50 °C 70°C

0 5 10 15 20 25 30 35 40

0,68 0,70 0,72 0,74 0,76 0,78 0,80

Tek. parsial CO 2(kPa)

CO2 Loading

(34)

Hubungan antara Tekanan Parsial CO2 terhadap CO2 Loading pada Temperatur 40ºC dan 60ºC Tekanan 30 atm, dan 22% K2CO3

13,7% MEA

0 5 10 15 20 25 30 35

0,35 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6

Tek. Parsial CO2(kPa)

CO2Loading

40 °C 60 °C

(35)

• Telah dikembangkan program untuk memprediksi kelarutan CO2 dalam larutan K2CO3 dengan promotor amine (DEA, MEA) menggunakan model elektrolit-UNIQUAC.

• Pada penelitian ini telah diperoleh nilai energy interaction parameters UNIQUAC untuk sistem CO2-K2CO3-DEA-H2O pada 30oC, 50oC, dan 70oC.

Serta sistem CO2-K2CO3-MEA-H2O pada 40oC dan 60oC

• Hasil prediksi kelarutan CO2 dalam larutan K2CO3 dengan promotor DEA dibandingkan dengan data eksperimen Winarno (2008) dengan ARD untuk tekanan parsial CO2 sebesar 1,4% pada suhu 30⁰C, 19,89% pada suhu 50⁰C, dan 29,09% pada suhu 70⁰C.

(36)

• Hasil prediksi kelarutan CO2 dalam larutan K2CO3 dengan promotor MEA dibandingkan dengan data eksperimen Hilliard (2005) dengan ARD untuk tekanan parsial CO2 sebesar 33,1% pada suhu 40⁰C dan 42,1% pada suhu 60⁰C.

• Telah diperoleh data-data kesetimbangan atau solubilitas CO2 dalam larutan potassium karbonat pada berbagai suhu berupa CO2loading (mol CO2 yang terabsorb per mol solven) dengan range 0,6862-0,7876 untuk suhu 30⁰C, 0,6351-0,7925 untuk suhu 50⁰C, dan 0,6054-0,8159 untuk suhu 70⁰C.

(37)

TERIMA KASIH. .

Referensi

Dokumen terkait

(3) Pembebasan sementana dari tugas-tugas jabatan fungsional Dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Keputusan Menteri Negana Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan

menetapkan bentuk atau format stimulus yang hendak digunakan. Format stimulus tersebut dijabarkan dalam bentuk blue print skala. Blue Print ini menjadi acuan

1. Sekitar 65.7% akan digunakan untuk membiayai belanja modal entitas anak yang berkaitan dengan kegiatan penanaman perkebunan kelapa sawit, pembangunan PKS, Pembebasan

Cadangan dan Sumber Daya Batubara di area konsesi Perseroan dan Entitas Anak meliputi batubara termal dimana cadangan batubara Perseroan terdiri dari dua jenis batubara yaitu MCV

Kami mengestimasi bahwa pertumbuhan kredit BBNI pada 2017 akan tetap tinggi terutama kredit yang berasal dari proyek infrastruktur pemerintah.. Namun, kredit ke pemerintah

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 faktor utama yang paling berpengaruh dalam penjualan antibiotik tanpa resep di apotek komunitas dari

Mampu mengkonfigurasi, dan memelihara infrastuktur jaringan komputer yaitu server, komputer dan akses point dalam jangkauan Local Area Network (LAN) , Metropolitan Area

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka simpulan pada penelitian ini yaitu Perancangan Desain Sistem Kontrol Mesin Pengisi dan Penakar