PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
SEKOLAH : SEKOLAH INDONESIA JEDDAH –JENJANG SMA
MATERI : PPKN
KELAS : XI-IPA DAN XII-IPS
MATERI BAB : 1
TANGGAL : 25 AGUSTUS 2021 (09.00 – 10.00)
Kompetensi Dasar:
3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK): Siswa mampu
IPK SOAL
NO.
3.1.4 Menjelaskan makna kewajiban asasi manusia. 3 3.1.5 Menelaah karakteristik kewajiban asasi manusia dalam
nilai-nilai Pancasila
5 7 8 3.1.6 Siswa mampu menelaah hak dan kewajiban asasi manusia
sesuai nilai-nilai instrumental Pancasila.
11 3.1.9 Menelah upaya penanganan kasus pelanggaran hak asasi
manusia.
14
Materi Remedial dan Pengayaan Makna Kewajiban Manusia
Dalam hakikat kodrati terkandung kewajiban pada diri manusia. Tuhan memberikan kepada manusia sejumlah hak dasar dengan kewajiban membina dan menyempurnakan.
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia. Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimiliki.
Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimana pun dari kewajiban
itulah muncul hak-hak dan sebaliknya.
▸ Baca selengkapnya: program remedial dan pengayaan kelas 6 semester 1
(2)Karakteristik Kewajiban Hak Asasi Manusia dalam Nilai-Nilai Pancasila
Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia adalah bersifat universal. Artinya, hak dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang dimiliki dan wajib dilakukan oleh setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa, agama, ras, maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib menegakkan hak asasi manusia. Akan tetapi, karakteristik penegakan hak asasi manusia berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara lainnya.
Ideologi, kebudayaan, dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan memengaruhi pola penegakan hak asasi manusia di suatu negara. Contohnya di Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi manusia berlandaskan kepada ideologi negara yaitu Pancasila, yang selalu mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian. Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban asasi setiap warga negara maupun bukan warga negara Indonesia. Bagaimana Pancasila menjamin itu semua? Pancasila menjamin hak dan kewajiban asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Ketiga kategori nilai Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia.
Analisa hak dan kewajiban asasi manusia sesuai nilai-nilai instrumental Pancasila.
Nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sampai dengan peraturan daerah. Hak dan kewajiban asasi manusia juga dijamin dan diatur oleh nilai-nilai instrumental Pancasila.
Adapun, peraturan perundang-undangan yang menjamin hak asasi manusia di antaranya sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama Pasal 28 A – 28 J.
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di dalam Tap MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.
3. Ketentuan dalam undang-undang organik, yaitu:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
4. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
5. Ketentuan dalam Peratu Peraturan Pemerintah.
1) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan
terhadap Korban dan Saksi dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat.
▸ Baca selengkapnya: contoh program remedial dan pengayaan pai sd
(3)2) Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat.
6. Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Kepres).
1) Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. 2)
2) Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk Berorganisasi.
3) Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Medan, dan Pengadilan Negeri Makassar.
4) Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2001 tentang Perubahan Keppres Nomor 53 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
5) Keputusan Presiden Nomor Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia Tahun 2004 - 2009
Upaya penanganan kasus pelanggaran hak asasi manusia
Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan langkah-langkah strategis, di antaranya sebagai berikut.
a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) b. Pembentukan Instrumen HAM
c. Pembentukan Pengadilan HAM
Selain langkah strategis di atas, pemerintah juga melakukan beberapa upaya berikut:
a. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia
b. Membangun Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
▸ Baca selengkapnya: contoh daftar hadir remedial dan pengayaan
(4)PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
SEKOLAH : SEKOLAH INDONESIA JEDDAH –JENJANG SMA
MATERI : PPKN
KELAS : XII-IPA DAN XII-IPS MATERI BAB : 1
JUMLAH SOAL : 16
BENTUK SOAL : Pilihan Ganda 14 butir dan essay 2 butir Kompetensi Dasar:
3.1 Siswa mampu menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indikator Kompetensi Dasar
3.1.2 Peserta didik mampu menganalisa substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai dasar Pancasila.
3.1.3 Peserta didik mampu menganalisa substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai instrumental Pancasila.
3.1.5 Peserta didik mampu menganalisis contoh kasus pengingkaran kewajiban warga negara.
Media:
https://docs.google.com/presentation/d/1O9osW32iSlBy0sjBYFxE7FCl5E_J_hoNp_SKZosuxDA/edit?
usp=sharing
Materi:
Substansi Hak Dan Kewajiban
• Hak Warga Negara
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal, tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi, hak warga negara dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi manusia. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua hak asasi manusia juga merupakan hak warga negara. Hak warga negara meliputi hak konstitusional dan hak hukum. Hak konstitutional adalah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh UUD NRI Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945), sedangkan hak-hak hukum timbul berdasarkan jaminan undangundang dan peraturan perundangundangan di bawahnya.
• Kewajiban Warga Negara
kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku. Apa yang membedakannya dengan kewajiban asasi?
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain, kewajiban asasi
terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tersebut. Sementara itu,
kewajiban warga negara dibatasi oleh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi,
konsep kewajiban warga negara memiliki cakupan yang lebih luas, karena meliputi pula
kewajiban asasi.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan hak karena kewajibannya dipenuhi. Misalnya, seorang pekerja mendapatkan upah, setelah melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat dari dipenuhinya kewajiban oleh guru, yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Hak dan kewajiban warga negara juga tidak dapat dipisahkan karena bagaimanapun dari kewajiban itulah muncul hak dan begitupun sebaliknya.
Nilai Dasar
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Selain itu, nilai ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.
Nilai Instrumental
Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari undang-undang dasar sampai dengan peraturan daerah.
Nilai Praksis
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai instrumental. Dengan kata lain,
nilai praksis merupakan realisasi dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-
undangan yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa
berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan
aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.
SOAL REMEDIAL dan PENGAYAAN JUMLAH SOAL : 10
BENTUK SOAL : Pilihan Ganda
3.1.4 Peserta didik mampu menganalisa substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai dasar Pancasila.
3.1.5 Peserta didik mampu menganalisa substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai instrumental Pancasila.
3.1.6 Peserta didik mampu menganalisis contoh kasus pengingkaran kewajiban warga negara.
No Kompetensi yang diuji Lingkup Materi Materi Level Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal
No Soal 1 Peserta didik mampu
menganalisa substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai dasar Pancasila.
Hubungan Internasional dan
HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-1 Disajikan pernyataan tentang hubungan kausalitas hak dan kewajiban, siswa mampu memilih dengan benar pernyataan yang tidak menunjukkan hubungan antara hak dan kewajiban warga negara.
Piihan ganda
1
2 Hubungan
Internasional dan HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-3 Disajikan pernyataan tentang hak warga negara, siswa mampu menentukan hak sesuai dengan nilai dasar pancasila
Piihan ganda
2
3 Hubungan
Internasional dan HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-4 Disajikan pernyataan tentang kewajiban, siswa mampu menentukan dengan benar hak sesuai dengan nilai dasar pancasila
Piihan ganda
3
4 Peserta didik mampu menganalisa substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai instrumental Pancasila.
Hubungan Internasional dan
HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-1 Disajikan pernyataan, siswa mampu menentukan dengan benar substansi hak warga negara dalam nilai instrumental Pancasila.
Piihan ganda
4
5 Hubungan Internasional dan
HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-3 Disajikan pernyataan, siswa mampu menentukan dengan benar substansi kewajiban warga negara dalam nilai instrumental Pancasila.
Piihan ganda
5
6 Hubungan
Internasional dan HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-4 Disajikan pernyataan, siswa mampu menentukan dengan benar substansi hak warga negara dalam nilai instrumental Pancasila.
Piihan ganda
6
7 Peserta didik mampu menganalisis contoh kasus pengingkaran kewajiban warga negara.
Hubungan Internasional dan
HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-1 Diajikan contoh contoh, siswa mampu menganalisa penyebab pengingkaran kewajiban warga negara.
Piihan ganda
7
8 Hubungan
Internasional dan HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-3 Disajikan contoh contoh, siswa mampu menganalisa penyebab pengingkaran kewajiban warga negara.
Piihan ganda
8
9 Hubungan
Internasional dan HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-4 Disajikan contoh contoh, siswa mampu menganalisa penyebab pengingkaran kewajiban warga negara.
Piihan ganda
9
10 Hubungan
Internasional dan HAM
Hak dan kewajiban sebagai warga negara
C-2 Disajikan contoh contoh, siswa mampu menentukan bahwa contoh tersebut adalah pengingkaran kewajiban warga negara.
Piihan ganda
10
KELAS : 12 IPA KOMPETENSI DASAR
NO NAMA SISWA NILAI ULANGAN FORMATIF KKM INDIKATOR YANG BELUM
DIKUASAI
BENTUK TINDAKAN
REMIDIAL NILAI SETELAH REMIDIAL KETERANGAN
1 ABDUL MUHSIN AL GHAMDI 56 70 1,2,4,5,6 Mengerjakan soal 80 Tuntas
2 ARMAN MAULANA 54 70 1,2,3,5,6 Mengerjakan soal 72 Tuntas
3 FARIS 52 70 1,2,4,5,6 Mengerjakan soal 75 Tuntas
4 NAUFAL ARKAN MUHANA 48 70 4,5,6 Mengerjakan soal 70 Tuntas
Mengetahui, Jeddah, 14 Agustus 2021
Kepala Sekolah indonesia Jeddah Guru Mata Pelajaran
SUTIKNO, S.Pd, M.Pd ARIYOS RIZAL, S.Pd
NIP.197107261993031003
SEKOLAH INDONESIA JEDDAH JENJANG SMA PROGRAM REMIDIAL TES FORMATIF MATEMATIKA WAJIB
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
: 3.1 Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke bidang)