• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pasien bernama Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pasien bernama Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengumpulan Data Dasar

Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : 09.30 WIB

Pasien bernama Ny. S P2A0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia mengalami perdarahan yang banyak dan disertai gumpalan setiap kali menstruasi hingga merasa pusing dan lemas, sudah terjadi sejak 3 kali menstruasi terakhir. Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik dan implan. Ibu mengatakan bahwa ia merasa cemas dengan keadaanya.

Pada pemeriksaan inspeksi genetalia ibu, terdapat pengeluaran berupa darah bergumpal warna merah tua pada satu pembalut penuh.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan Ultrasonografi perabdominal. Hasil pemeriksaan uterus normal dan tidak terdapat massa pada organ reproduksi.

2. Interpretasi Data Dasar

Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : 09.45 WIB a. Diagnosa Kebidanan

Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia Data Dasar :

1) Data Subyektif

a) Ibu mengatakan berumur 34 tahun telah melahirkan dua kali dan belum pernah mengalami keguguran.

(2)

b) Ibu mengatakan sudah 3 kali menstruasi terakhir ia mengalami perdarahan yang banyak disertai dengan gumpalan

c) Ibu mengatakan bahwa ia memiliki siklus menstruasi yang teratur

2) Data Obyektif

a) Keadaaan umum : baik Kesadaran : Compos mentis b) Vital Sign : TD = 150/80 mmHg ; N = 87x/menit ; R =

22x/menit ; S = 36,50C c) Genetalia

Inspeksi :terdapat pengeluaran berupa darah menstruasi berwarna merah tua disertai gumpalan darah dalam satu pembalut penuh.

b. Masalah

Ibu merasa cemas dengan kondisinya sekarang.

c. Kebutuhan

Motivasi ibu untuk tetap tenang dan tidak perlu cemas dengan kondisinya saat ini

3. Diagnosis Potensial dan Antisipasi Penanganan Tidak ada.

4. Kebutuhan terhadap Tindakan Segera

Kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam pemberian terapi

(3)

5. Perencanaan Asuhan Kebidanan yang Menyeluruh

Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : 09.50 WIB a. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu

b. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu c. KIE kepada ibu untuk memenuhi gizi

d. Informasikan kepada ibu tentang kondisi yang memerlukan penanganan segera

e. Ajarkan kepada ibu untuk mengamati perdarahan yang keluar f. Kolarobasi dengan dokter untuk pemberian terapi

g. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang h. Lakukan dokumentasi

6. Pelaksanaan Langsung Asuhan secara Aman dan Efisien

Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : 09.50 WIB

a. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu mengalami perdarahan bukan karena penyakit pada organ dalam reproduksinya, akan diobati menggunakan terapi hormonal terlebih dahulu dan akan dievaluasi untuk penanganan berikutnya apabila belum ada perbaikan dalam perdarahan

b. Mengobservasi keadaan umum ibu dan mengamati kondisi ibu dengan melakukan kunjungan rumah

c. Memberikan konseling, informasi dan edukasi kepada ibu tentang pemenuhan gizi dengan cara makan teratur dengan menu yang seimbang, mengandung karbohidrat ( nasi, roti, ubi-ubian), protein

(4)

(telur, daging ayam), vitamin dan mineral (sayur-sayuran dan buah- buahan) terutama yang kaya akan zat besi (hati ayam, bayam, brokoli) untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh ibu karena tubuh ibu mengalami kekurangan darah yang menyebabkan lemas

d. Menginformasikan kepada ibu apabila mengalami pusing, lemah dan pandangan berkunang-kunang, segera memanggil bantuan dan segera menuju fasilitas kesehatan

e. Mengajarkan ibu untuk mengamati perdarahan dengan melihat darah di pembalut apakah penuh atau tidak, pembalut penuh dapat dilihat dengan tidak ada permukaan putih. Apakah berkurang atau bertambah banyak

f. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri-gynekologi untuk memberikan terapi

1) Premolut 5 mg 1x1X tablet jenis obat hormonal berisi norethisteron/ progesteron

2) Kalnek 500 mg 2x1X tablet jenis obat asam traneksamat 3) Asam mefenamat 500 mg3x1X tablet jenis obat analgetik

g. Menginformasikan kepada ibu untuk jadwal kunjungan ulang 1 minggu lagi yaitu pada tanggal 22 maret 2016 atau apabila terjadi kegawatan

h. Mendokumentasikan seluruh hasil dan tindakan

(5)

7. Evaluasi

Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : 10.20 WIB a. Ibu telah mengerti hasil pemeriksaan

b. Ibu mengerti dan bersedia untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dengan menu seimbang

c. Ibu bersedia untuk memperhatikan kondisi tubuhnya d. Ibu bersedia untuk mengamati perdarahan yang keluar

e. Kolaborasi telah dilakukan, ibu telah mendapat terapi yang sesuai f. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang

Catatan Perkembangan

Catatan perkembangan I tanggal 16 Maret 2016follow up dengan kunjungan rumah. Ibu mengatakan perdarahan yang keluar dari jalan lahir berkurang serta ibu merasakan sedikit pusing. Ibu mengatakan dirinya rutin mengkonsumsi obat yang diberikan dokter. Hasil pemeriksaan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Diagnosanya adalah Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia. Asuhan yang diberikan adalah dengan melanjutkan terapi dan mengevaluasi kondisi ibu. Hasilnya adalah perdarahan berkurang.

Catatan perkembangan berikutnya tanggal 18 Maret 2016 ibu mengatakan sudah tidak pusing dan perdarahan berkurang. Hasil pemeriksaan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Diagnosa kebidanan dari data yang diperoleh adalah Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia. Asuhan

(6)

yang diberikan adalah melanjutkan terapi dan mengevaluasi kondisi ibu.

Hasilnya adalah perdarahan berkurang.

Tanggal 19 Maret 2016 ibu mengatakan bahwa perdarahanya sudah sangat berkurang dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan menunjukkan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Diagnosa kebidanan dari data yang diperoleh adalah Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia. Asuhan yang diberikan adalah mengevaluasi kondisi ibu dan menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang. Hasil perdarahan sangat berkurang.

Tanggal 22 Maret 2016 ibu melakukan kunjungan ulang di Poli kebidanan- kandungan RSUD karanganyar, ibu mengatakan bahwa dirinya sudah dalam kondisi sehat dan sudah tidak mengalami perdarahan. Hasil pemeriksaan menunjukkan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, inspeksi genetalia tidak ditemukan adanya pengeluaran pervaginam. Diagnosa kebidanan dari data yang diperoleh adalah Ny. S P2A0 umur 34 tahun riwayat menoragia. Asuhan yang diberikan adalah menganjurkan ibu untuk menjaga kesehatan reproduksinya dengan melakukan IVA test, menjaga kebersihan genetalianya, menjaga kebutuhan gizi dan memberikan KIE tentang KB.

Hasil tidak ada perdarahan.

B. Pembahasan

Peneliti melakukan studi kasus pada Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia di Poli kebidanan-kandungan RSUD Karanganyar. Dalam proses pengkajian, peneliti membandingkan antara teori dengan penatalaksanaan penyakit tersebut di Rumah Sakit untuk melihat apakah terdapat kesenjangan

(7)

antara toeri dengan praktek.Pada kasus Ny. S dengan menoragia peneliti menggunakan pendekatan Manajemen Kebidanan Varney dalam pelaksanaan Asuhan Kebidanan meliputi :

1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

Pengumpulan data dasar meliputi data subyektif dan obyektif. Pada data subyektif ibu mengatakan memeriksakan diri sebab merasa cemas pada saat ini sedang menstruasi dan darah yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya. Menurut Manuaba (2008) keluhan yang dialami ibu adalah ciri dari gangguan menstruasi yaitu menoragia, ditandai dengan pengeluaran darah yang banyak disertai gumpalan. Ibu mengatakan selama mestruasi darah yang dikeluarkan disertai dengan gumpalan- gumpalan.

Pada saat di lahan dilakukan pemeriksaan inspeksi genetalia sehingga dapat diketahui bahwa darah yang dikeluarkan banyak yaitu satu pembalut penuh, warna merah tua disertai dengan gumpalan-gumpalan dan tidak ditemukan kelainan pada organ genetalia eksterna. Menurut Winkjosastro (2011) pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk memastikan penyebab adalah dengan pemeriksaan ultrasonografi, biopsi endometrium dilakukan apabila evaluasi tidak menunjukkan perbaikan, serta ditemukan keganasan pada uterus. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan ginekologi untuk mengetahui kemungkinan lain seperti infeksi atau adanya keganasan, hal ini menurut Sulistyawati (2013).

(8)

Dalam praktek di lahan dilakukan pemeriksaan USG perabdominal yang dirasa cukup untuk melihat apakah penyebab dari perdarahan dari menoragia yang dialami oleh ibu bukan dari kelainan patologi dalam uterus yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan. Dalam langkah pengumpulan data subyektif maupun obyektif tidak terdapat kesenjangan antara praktek dengan teori yang ada.

2. Interpretasi Data Dasar

Interpretasi data pada kasus ini meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang didapat, maka peneliti dapat merumuskan diagnosis kebidanan yaitu, Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia.

Masalah yang terjadi pada Ny. S adalah timbulnya rasa cemas karena keadaan yang dialaminya, hal ini didapat dari hasil anamnesa.

Kebutuhan pada Ny. S adalah dengan memberikan motivasi kepada ibu bahwa ibu tidak perlu terlalu mengkhawatirkan keadaanya sepanjang kasusnya ditangani dengan benar setelah diketahui penyebabnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Tony (2012) hasil anamnese dari kasus menoragia ibu merasa cemas. Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan dengan teori.

3. Mengidentifikasi Diagnosis Potensial dan Antisipasi Penangananya Tidak ada diagnosa potensial dari kasus ini karena tidak ditemukan data dasar yang menunjang terjadinya anemia. Tanda-tanda terjadinya anemia adalah konjungtiva pucat, pemeriksaan laboraturium didapati

(9)

hasil haemoglobin<7 g/dl. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Prawirohardjo (2011) untuk indikasi anemia ditemukan pemeriksaan konjungtiva pucat dan kadar haemoglobin<7 g/dl.

4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera

Untuk mengetahui penyebab dari perdarahan tersebut yaitu dengan melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam memberikan terapi berupa premolut, kalnek dan asam mefenamat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Estika (2013) bahwa dalam penanganan menoragia dapat diberikan terapi hormonal. Langkah ini tidak terdapat kesenjangan.

5. Merencanakan Asuhan Kebidanan yang Menyeluruh

Rencana asuhan yang dilakukan untuk kasus Ny. S dengan menoragia tidak terdapat kesenjangan dengan teori yaitu pemberian informasi, lakukan observasi, berikan KIE tentang gizi dan tanda kegawatan, lakukan koaborasi untuk pemberian terapi berupa premolut 5 mg 1x1, kalnek 500 mg 2x1 serta asam mefenamat 500 mg 3x1 masing- masing sebanyak X tablet. Serta anjuran untuk kunjungan ulang.

Penanganan menoragia setelah melakukan pemeriksaan yaitu sampaikan hasil pemeriksaan, berikan motivasi dan KIE mengenai kegawatan dan gizi, kolaborasi untuk pemberian terapi hormonal dan kunjungan ulang (Tony 2012; Wiknjosastro 2011; Estrika 2013). Tidak terdapat kesenjangan antara praktek dan teori.

(10)

6. Melaksanakan Asuhan Kebidanan secara Aman dan Efisien

Pada langkah ini asuhan yang menyeluruh telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Pelaksanaan asuhan yang dilakukan dilakukan kerjasama dengan baik antara ibu, bidan, dokter serta tenaga medis lainya. Menurut Varney (2006), pelaksanaan asuhan dilakukan dengan kerjasama yang baik antara bidan, klien maupun dokter. Dan bidan tetap memiliki tanggung jawab untuk melakukan asuhan. Tahap ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek dilahan.

7. Evaluasi

Setelah melakukan evaluasi dari perencanaan, pelaksanaan langsung asuhan serta dari hasil follow up selama 4 hari dan kunjungan ulang pada kasus Ny. S dapat diatasi dengan baik dimana perdarahan semakin berkurang dan berhenti. Ibu dalam keadaan kondisi baik dan tidak menunjukkan kegawatan. Evaluasi ini sesuai dengan teori bahwa perdarahan berkurang atau berhenti serta tidak terjadi anemia (Baziad, 2008; Estika. 2013). Sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek di lahan.

(11)

BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia di RSUD Karanganyar penulis dapat melakukan :

1. Pengumpulan data dasar pada kasus Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia meliputi data subyektif yaitu pengeluaran darah dari jalan lahir pada tanggal menstruasi dengan jumlah banyak dan disertai gumpalan dari jalan lahir. Data obyektif didapatkan dari hasil pemeriksaan yaitu inspeksi genetalia dan diketahui adanya pengeluaran darah satu pembalut penuh berwarna merah tua disertai gumpalan.

2. Interpretasi data dasar pada kasus Ny. S meliputi diagnosa kebidanan yaitu pada Ny. S P2A0 umur 34 tahun dengan menoragia di RSUD Karanganyar dengan masalah ibu merasa cemas dengan keadaanya. Kebutuhan pada Ny. S adalah memotivasi ibu agar tidak terlalu cemas dengan keadaanya saat ini sehingga kecemasan ibu berkurang.

3. Diagnosa potensial dari kasus Ny. S tidak ada karena tidak ditemukan data dasar yang menunjang untuk terjadinya diagnosa potensial sehingga tidak dilakukan penanganan antisipasi.

4. Kebutuhan terhadap tindakan segera yang dilakukan adalah dengan melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.Og untuk pemberian terapi yang sesuai berupa pemberian premolut, kalk serta asam traneksamat.

(12)

5. Rencana asuhan yang akan diberikan dalam kasus menoragia yang dapat dilakukan oleh bidan dengan memotivasi ibu dan mengawal kondisi ibu serta kolaborasi yang dilakukan dengan dokter Sp.OG yaitu dengan pemberian terapi.

6. Pelaksanaan asuhan telah diberikan sesuai dengan rencana asuhan yang menyeluruh.

7. Evaluasi dari kasus Ny. S adalah setelah dilakukan pemeriksaan, pemantuan serta pemberian terapi selama 4 hari hasil yang didapatkan adalah perdarahan terhenti dan ibu tidak mengalami anemia.

8. Tidak terdapat kesenjangan teori dengan praktek di lahan.

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan hasil dari studi kasus yang telah dilakukan untuk meningkatkan standar pelayananan pada kasus perdarahan menoragia dalam menyusun standar operasional prosedur (SOP).

2. Bagi Profesi

Hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan kualitas praktek dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap penanganan kasus perdarahan menoragia.

3. Bagi Klien dan Masyarakat

Studi kasus ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan yang telah memiliki standar

(13)

pelayanan yang baik apabila mengalami gangguan reproduksi, salah satunya bagi yang mengalami menstruasi dengan perdarahan banyak disertai gumpalan (menoragia).

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Benson R. C dan Pernoll M.L. 2009. Buku Saku Obstetri Ginekologi. Edisi 9.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG,pp 47-837

Estika F. D. 2013. Asuhan Kebidanan Keluarga Bereencana Pada Ny. M P2A0

Akseptor Suntik Depo Provera dengan Menoragia Di Puskesmas Mojolaban Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan

Gant N.F dan Cunningham F.G. 2010. Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri.

Jakarta : Penerbit Buku kedokteran ECG, pp 11-201

Hidayat A.A.A 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data:

Contoh Aplikasi Studi Kasus. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika, pp 200- 268

Hollingworth T.2012. Diagnosis Banding dalam Obstetri & Ginekologi A- Z..Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG, pp 229-305

Junistan H.H., 2014. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. S dengan Menoragia di Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong Sragen Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan

Kementerian Kesehatan RI. 2013.Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

Situasi Keluarga Berencana di Indonesia, pp 44

Kepmenkes. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Jakarta: IBI

Kriebs J.M dan Gegor C.L.2010. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney.Edisi 2.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG, pp 105-111

(15)

Manuaba Ida A. Dkk. 2008. Gawat- Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri- Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp 200-370

Norwitz E dan Schorge J.2008. At a Glace Obstetri & Ginekologi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Erlangga

Prawirohardjo S . 2011. Ilmu Kandungan. Edisi 3. Jakarta : PT. Bina Pustala Sarwono Prawirohardjo, pp 73-175

Sari Rury N. 2012. Konsep Kebidanan. Edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu, pp 89- 137

Sianipar O et al. 2009. Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-Faktor yang berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.

59: 308-313

Varney, et al. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, volume 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedoteran EGC, pp 324-367

Wiknjosastro H. 2009. Ilmu Kandungan. Edisi 2, cetakan ketujuh. Jakarta : PT.

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp 699-716

Wulandari Rin., 2013. Asuhan Kabidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. I P1A0 Umur 27 Tahun dengan Menoragia di RSUD Karanganyar Tahun 2013.

Karya Tulis Ilmiah.Tidak Dipublikasikan

Yulifah R dan Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan untuk Pendidikan Kebidanan.Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika, pp 125- 137

Referensi

Dokumen terkait

Model Leacock Dan Chodorow [6] dihubungkan dengan pendekatan Rada, Et.AI., akan didasarkan pada panjang alur yang paling pendek antara konsep kata ,benda dalam suatu

(20) Diisi nomor urut dari Buku Rekening Barang Kena Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol dalam angka.. (21) Diisi kantor yang mengawasi pengusaha pabrik minuman yang

Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara

Ani Fatmawati, A210110192. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. Tujuan dari penelitian ini

Perbandingan berat lantai dan harga D untuk tingkat lantai tertentu tidak boleh berselisih lebih dari 1$  erban berselisih lebih dari 1$  erban tinggi# Gntuk

Puji syukur alhamdulilah atas limpahan karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbantuan

Tuntutan kami sederhana: Negara harus minta maaf terhadap para Korban 65 karena Negara lalai dan dengan sengaja membiarkan terjadinya pembunuhan secara massal atas Rakyat yang

Words painting merupakan istilah atau teknik komposisi yang digunakan untuk mengerksperikan kata dalam syair lagu dengan perlakuan melodi atau pola ritme tertentu.. Sebagian