KERANGKA ACUAN KERANGKA ACUAN
PROGRAM PENINGKATAN INDIKATOR MUTU UNIT GIZI PROGRAM PENINGKATAN INDIKATOR MUTU UNIT GIZI I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN Mutu pelay
Mutu pelayanan anan merupakan faktor ymerupakan faktor yang esensial dang esensial dalam seluruh alam seluruh operasional sebuahoperasional sebuah Rumah Sakit. Langkah awal dalam melakukan proses manajemen mutu adalah penetapan Rumah Sakit. Langkah awal dalam melakukan proses manajemen mutu adalah penetapan indikator mutu kunci. Indikator mutu kemudian akan dimonitoring secara berkala dan indikator mutu kunci. Indikator mutu kemudian akan dimonitoring secara berkala dan menjadi parameter untuk menguk
menjadi parameter untuk mengukur dan menilai suatu ur dan menilai suatu pelayanan yang tujuan akpelayanan yang tujuan akhirnya adalahhirnya adalah kepuasan pelanggan.
kepuasan pelanggan.
Agar mampu memuaskan pelanggannya, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran Agar mampu memuaskan pelanggannya, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin mutu di semua tingkatan. Kinerja rumah sakit secara nyata dapat diukur yang menjamin mutu di semua tingkatan. Kinerja rumah sakit secara nyata dapat diukur dengan memakai indikator pengukur mutu pelayanan rumah sakit yang semuanya tertuang dengan memakai indikator pengukur mutu pelayanan rumah sakit yang semuanya tertuang dalam Permenkes No 129 tahun 2008 tentang Standar
dalam Permenkes No 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Upaya peningkatan mutu di RS AR Bunda Prabumulih meliputi semua bidang Upaya peningkatan mutu di RS AR Bunda Prabumulih meliputi semua bidang pelayanan
pelayanan yang yang ada ada dan dan harus harus dilakukan dilakukan secara secara terencana, terencana, terpadu terpadu (integrated) (integrated) dandan berkesinambungan (Continous improvement) di
berkesinambungan (Continous improvement) di semua bidang pelayanan semua bidang pelayanan termasuk pelayanantermasuk pelayanan gizi.
gizi.
II.
II. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG Rumah
Rumah Sakit Sakit AR AR Bunda Bunda Prabumulih Prabumulih merupakan merupakan rumah rumah sakit sakit tumbuh tumbuh kembang kembang yangyang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan visi menjadi mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan visi menjadi Rumah Sakit yang mandiri dengan pelayanan yang berkualitas, profesional, efektif, efisien. Rumah Sakit yang mandiri dengan pelayanan yang berkualitas, profesional, efektif, efisien. Oleh karena itu, untuk mencapai visi Rumah Sakit yang sudah ditetapkan bersama ini, seluruh Oleh karena itu, untuk mencapai visi Rumah Sakit yang sudah ditetapkan bersama ini, seluruh pelayanan
pelayanan di di RS RS AR AR Bunda Bunda Prabumulih Prabumulih mempunyai mempunyai indikator indikator keberhasilan keberhasilan yang yang harusharus dicapai, tidak terkecuali di unit gizi.
dicapai, tidak terkecuali di unit gizi.
Makanan merupakan salah satu bagian dari terapi kesembuhan pasien. Apabila asupan makan Makanan merupakan salah satu bagian dari terapi kesembuhan pasien. Apabila asupan makan pasien baik
pasien baik maka akan maka akan berdampak pada berdampak pada kesembuhan pasien, kesembuhan pasien, lama rawat lama rawat inap dan inap dan biaya biaya yangyang dikeluarkan. Penilaian kepuasan pasien dalam pelayanan makanan sangat perlu dilakukan dikeluarkan. Penilaian kepuasan pasien dalam pelayanan makanan sangat perlu dilakukan agar ada perbaikan berkesinambungan (
agar ada perbaikan berkesinambungan (continous improvement continous improvement ) dalam pelayanan makanan di) dalam pelayanan makanan di rumah sakit. Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan rumah sakit. Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat merupakan salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap (Depkes, 2006).
inap (Depkes, 2006).
Pelayanan gizi di rumah sakit dikatakan bermutu jika memenuhi 3 komponen mutu yaitu : 1) Pelayanan gizi di rumah sakit dikatakan bermutu jika memenuhi 3 komponen mutu yaitu : 1) Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman, 2) Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman, 2) Menjamin kepuasan konsumen dan 3) Asessment yang berkualitas. Berdasarkan Permenkes Menjamin kepuasan konsumen dan 3) Asessment yang berkualitas. Berdasarkan Permenkes 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dan Permenkes No 78 tahun 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dan Permenkes No 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, ada tiga indikator kunci keberhasilan 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, ada tiga indikator kunci keberhasilan Pelayanan Gizi Rumah Sakit yaitu :
Pelayanan Gizi Rumah Sakit yaitu : 1.
1. Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien (100%)Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien (100%) 2.
2. Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien (< 20%)Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien (< 20%) 3.
III. TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.
1.2 Tujuan Khusus
1. Menjamin pasien mendapatkan pelayanan gizi yang bermutu
2. Mengevaluasi capaian indikator mutu pelayanan gizi di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Adapun kegiatan pokok dan rincian kegiatan peningkatan mutu pelayanan gizi RS AR Bunda Prabumulih adalah sebagai berikut :
Pemilihan indikator mutu pelayanan gizi (Permenkes No 129 tahun 2008)
Penyusunan profil indikator mutu pelayanan gizi
Penyusunan SPO pengukuran indikator mutu
Pembuatan formulir pengukuran indikator mutu
Analisa data indikator mutu
Pencatatan, pelaporan, validasi, dan analisa data
V. CARA MELAKSAKAN KEGIATAN
1.
Pemilihan indikator mutu pelayanan gizi (Permenkes No 129 tahun 2008)
1.1
Download Permenkes No 129 tahun 2008
1.2
Meresmikan indikator mutu pelayanan gizi RS AR Bunda Prabumulih dalam keputusan
Direktur
1.3
Sosialisasi indikator mutu pelayanan gizi yang harus dicapai kepada Pimpinan serta seluruh
staf unit Gizi RS AR Bunda Prabumulih
2.
Penyusunan profil indikator mutu pelayanan gizi
2.1Membuat kamus indikator mutu pelayanan gizi
2.2
Sosialisasi kamus indikator mutu pelayanan gizi kepada seluruh staf unit Gizi RS AR
Bunda Prabumulih
3.
Penyusunan SPO pengukuran indikator mutu
3.1
Membuat SPO pengukuran indikator mutu pelayanan gizi
3.2
Sosialisasi SPO pengukuran indikator mutu pelayanan gizi kepada seluruh staf unit Gizi
RS AR Bunda Prabumulih
4.
Pembuatan formulir pengukuran indikator mutu
4.1
Membuat formulir pengukuran indikator mutu pelayanan gizi
4.2
Sosialisasi formulir pengukuran indikator mutu pelayanan gizi kepada seluruh staf unit Gizi
5.
Analisa data indikator mutu
5.1 Mengumpulkan data/formulir rekap pengukuran indikator mutu pelayanan gizi
5.2 Menganalisa data indikator mutu pelayanan gizi
6.
Pencatatan, pelaporan, validasi, dan analisa data
6.1 Mencatat rekapitulasi indikator mutu pelayanan gizi
6.2 Melakukan validasi data indikator mutu pelayanan gizi
6.3 Membuat analisa evaluasi indikator mutu pelayanan gizi
6.4 Melaporkan data indikator mutu pelayanan gizi bersamaan dengan laporan bulanan unit gizi
6.5 Melakukan evaluasi mutu pelayanan gizi berdasarkan capaian indikator
VI. SASARAN
No Rincian Kegiatan Sasaran
1
Pemilihan indikator mutu pelayanan gizi
(Permenkes NO 129 tahun 2008)
pelayanan gizi yang akan dicapaiTergambarnya indikator mutu2
Penyusunan profil indikator mutu pelayanan gizi
Ada kamus indikator mutu pelayanangizi dan mudah diakses oleh seluruh staf unit gizi
3
Penyusunan SPO pengukuran indikator mutu
Ada SPO cara pengukuran indikatormutu pelayanan gizi
4
Pembuatan formulir pengukuran indikator mutu
Ada formulir rekapitulasi sisamakanan pasien, kejadian kesalahan pemberian diet dan formulir ketepatan waktu pengantaran makanan ke pasien.
5
Analisa data indikator mutu
Ada analisa data indikator mutupelayanan gizi minimal dalam bentuk PDCA
6
Pencatatan, pelaporan, validasi, dan analisa data
Ada catatan dan laporan hasil analisa capaian indikator mutu pelayanan gizi setiap tiga bulan (triwulan)VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Pemilihan
indikator
mutu
pelayanan gizi (Permenkes NO
129 tahun 2008)
√
2
Penyusunan profil indikator
mutu pelayanan gizi
√
3
Penyusunan SPO pengukuran
indikator mutu
√
4
Pembuatan formulir pengukuran
indikator mutu
√
5
Analisa data indikator mutu
√
√
√
√
6
Pencatatan, pelaporan, validasi,
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Semua kegiatan didokumentasikan secara tertulis dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1.
Rekapitulasi data survey kesalahan diet, sisa makanan yang tidak dimakan pasien serta
ketepatan waktu makan dilakukan oleh seluruh staf pramusaji di pantry masing
-masing dan
dikumpulkan ke Kepala Unit Gizi setiap awal bulan (tanggal 1 bulan berikutnya).
2.
Kepala Unit Gizi melakukan analisa data dan membuat laporan capaian indikator mutu
pelayanan unit gizi setiap bulan.
3.
Kepala Unit Gizi melakukan evaluasi dan pelaporan capaian indikator mutu pelayanan unit
gizi kepada Direktur dan Manajemen PT. AR Muhamad setiap triwulan secara periodik
bersama dengan laporan program kerja unit.
Prabumulih, Maret 2016 Kepala Unit Gizi
LAPORAN KEGIATAN
PROGRAM PENINGKATAN INDIKATOR MUTU UNIT GIZI
I. PENDAHULUAN
Mutu pelayanan merupakan faktor yang esensial dalam seluruh operasional sebuah Rumah Sakit. Langkah awal dalam melakukan proses manajemen mutu adalah penetapan indikator mutu kunci. Indikator mutu kemudian akan dimonitoring secara berkala dan menjadi parameter untuk mengukur dan menilai suatu pelayanan yang tujuan akhirnya adalah kepuasan pelanggan.
Agar mampu memuaskan pelanggannya, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin mutu di semua tingkatan. Kinerja rumah sakit secara nyata dapat diukur dengan memakai indikator pengukur mutu pelayanan rumah sakit yang semuanya tertuang dalam Permenkes No 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Upaya peningkatan mutu di RS AR Bunda Prabumulih meliputi semua bidang pelayanan yang ada dan harus dilakukan secara terencana, terpadu (integrated ) dan berkesinambungan (continous improvement ) di semua bidang pelayanan termasuk pelayanan
gizi.
II. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih merupakan rumah sakit tumbuh kembang yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan visi menjadi Rumah Sakit yang mandiri dengan pelayanan yang berkualitas, profesional, efektif, efisien. Oleh karena itu, untuk mencapai visi Rumah Sakit yang sudah ditetapkan bersama ini, seluruh pelayanan di RS AR Bunda Prabumulih mempunyai indikator keberhasilan yang harus
dicapai, tidak terkecuali di unit gizi.
Makanan merupakan salah satu bagian dari terapi kesembuhan pasien. Apabila asupan makan pasien baik maka akan berdampak pada kesembuhan pasien, lama rawat inap dan biaya yang dikeluarkan. Penilaian kepuasan pasien dalam pelayanan makanan sangat perlu dilakukan agar ada perbaikan berkesinambungan (continous improvement ) dalam pelayanan makanan di rumah sakit. Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap (Depkes, 2006).
Pelayanan gizi di rumah sakit dikatakan bermutu jika memenuhi 3 komponen mutu yaitu : 1) Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman, 2) Menjamin kepuasan konsumen dan 3) Asessment yang berkualitas. Berdasarkan Permenkes 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dan Permenkes No 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, ada tiga indikator kunci
keberhasilan Pelayanan Gizi Rumah Sakit yaitu :
1. Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien (100%) 2. Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien (< 20%) 3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet (100%)
III. TUJUAN
1.3 Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.
1.4 Tujuan Khusus
1. Menjamin pasien mendapatkan pelayanan gizi yang bermutu
2. Mengevaluasi capaian indikator mutu pelayanan gizi di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Adapun kegiatan pokok dan rincian kegiatan peningkatan mutu pelayanan gizi RS AR Bunda Prabumulih adalah sebagai berikut :
1.
Pemilihan indikator mutu pelayanan gizi (Permenkes No 129 tahun 2008)
2.Penyusunan profil indikator mutu pelayanan gizi
3.
Penyusunan SPO pengukuran indikator mutu
4.
Pembuatan formulir pengukuran indikator mutu
5.Analisa data indikator mutu
6.
Pencatatan, pelaporan, validasi, dan analisa data
V. PROFIL INDIKATOR MUTU PELAYANAN UNIT GIZI
Adapun profil indikator mutu pelayanan unit gizi RS AR Bunda Prabumulih adalah sebagai berikut:
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Dimensi mutu Efektifitas, akses, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi Definisi
operasional Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah ketepatan penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Frekuensi 1 bulan pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan Numerator
Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat waktu
dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei Sumber data Survey
Standar >90%
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Judul Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien Dimensi mutu Efektifitas dan efisien
Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi Definisi
operasional
Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak dimakan oleh pasien
(sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit) Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvey Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan
Sumber data Survey Standar >20%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
Judul Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet Dimensi mutu Keamanan, efisien
Tujuan Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi Definisi
operasional
Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam memberikan jenis
diet. Frekuensi 1 bulan pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan Numerator
Jumlah pemberian makanan yang disurvey dikurangi jumlah pemberian makanan yang salah diet.
Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan Sumber data Survey
Standar 100%
VI. LAPORAN KEGIATAN CAPAIAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN UNIT GIZI
Berikut ini laporan kegiatan capaian indikator mutu pelayanan unit gizi pada trimester ke III (Juli-September 2016).
No Judul Indikator Mutu Formula Capaian Indikator Analisa dan Tindak Lanjut
1 Ketepatan Waktu Pemberian Makanan ke Pasien
Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat waktu
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang di survey
Berdasarkan tabel capaian indikator disamping, dapat disimpulkan bahwa pada trimester ke III (Juli- September), indikator ketepatan waktu mengantar makanan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Pemerintah yaitu > 90%. Rencana Tindak Lanjut : Monitoring setiap bulan.
2 Sisa Makanan yang Tidak Termakan oleh Pasien
Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvey
Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan
Berdasarkan tabel capaian indikator disamping, dapat disimpulkan bahwa pada trimester ke III (Juli- September), indikator sisa makanan pasien di RS AR Bunda Prabumulih telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Pemerintah yaitu < 20%.
Rencana Tindak Lanjut : Monitoring setiap bulan.
3 Tidak Adanya Kesalahan Dalam Pemberian Diet
Jumlah pemberian makanan yang disurvey dikurangi jumlah pemberian makanan yang salah
diet
Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan
Berdasarkan tabel tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet awal kepada pasien masih belum mencapai target (100%), berarti masih ada kesalahan dalam pemberian diet kepada pasien. Rencana Tindak Lanjut :
1. Usulan penambahan ahli gizi klinik 2. Sosialiasi ulang mengenai diet dan
bentuk makanan RS kepada perawat. 85
90 95 100
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
C a p a i a n
KETEPATAN WAKTU MENGANTAR MAKANAN PASIEN
JULI AGST SEPT Sisa Makanan Pasien 19.47 18.535 16.895 15 16 17 18 19 20 A x i s T i t l e 90.9% 93.2% 92.6% 89.0% 90.0% 91.0% 92.0% 93.0% 94.0%
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
IV. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Semua kegiatan dan pelaporan capaian indikator mutu pelayanan unit gizi didokumentasikan secara tertulis. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap awal bulan dalam rapat rutin unit gizi dan dilaporkan setiap bulan kepada Direktur RS AR Bunda Prabumulih bersama dengan laporan bulanan unit gizi.
Prabumulih, 4 November 2016 Kepala Unit Gizi dan Laundry,
IV. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Semua kegiatan dan pelaporan capaian indikator mutu pelayanan unit gizi didokumentasikan secara tertulis. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap awal bulan dalam rapat rutin unit gizi dan dilaporkan setiap bulan kepada Direktur RS AR Bunda Prabumulih bersama dengan laporan bulanan unit gizi.
Prabumulih, 4 November 2016 Kepala Unit Gizi dan Laundry,
KERANGKA ACUAN
PROGRAM PENINGKATAN MUTU UNIT GIZI RS AR BUNDA PRABUMULIH
TAHUN 2016
RUMAH SAKIT AR. BUNDA PRABUMULIH Jl. Angkatan 45 Kel Gunung Ibul Prabumulih Timur
TELP. 0713
–
322954FAX. 0713–
323895 PRABUMULIHRUMAH SAKIT AR. BUNDA PRABUMULIH Jl. Angkatan 45 Kel Gunung Ibul Prabumulih Timur
TELP. 0713