• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN 1990

2.1 Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS).

Terbentuknya Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) berkaitan dengan pengambilalihan perusahaan perkebunan milik asing oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 10 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pengembalian Irian Barat dan sebagai aksi Trikora.8 Perusahaan perkebunan milik Belanda terdiri atas perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa (Kopra), serat, dan beberapa jenis komoditas lainnya. Beberapa yang terkenal adalah Handels

Vereeniging Amsterdam (HVA), Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam (RCMA), Vereeniging Deli Maatschappij (VDM), Netherland Handels Maatschappij (NHM), Bandar Oliepalmen Cultuur Maatschappij (BOCM), dan

lain-lain yang banyak memiliki perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, Aceh dan Lampung.9

Sejak sebelum Perang Dunia II , masing-masing perusahaan milik Belanda ini memiliki semacam Lembaga Penelitian/Bagian atau Seksi Penelitian atau yang

8

Trikora (Tiga Komando Rakyat) pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam sebuah pidato di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1961. Hal ini sebagai bentuk respon cepat dari pemerintahan Indonesia atas tindakan kolonial Belanda yang mendeklarasikan kemerdekaan Negara boneka Irian Barat. Tiga komando yang dikenal sebagai Tri Komando Rakyat tersebut pada intinya berisi hal-hal sebagai berikut: Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda Kolonial, Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia, dan Bersiaplah untuk mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.

9

(2)

disebut sebagai Penasehat Pertanian. Lembaga Penelitian ini bertugas untuk melakukan penelitian terhadap perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh pemerintah Belanda. Salah satu lembaga penelitian yang ada pada saat itu adalah Lembaga Penelitian yang terletak di Marihat. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemeritah Republik Indonesia melakukan Nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah asing termasuk Lembaga Penelitian yang terletak di Marihat tersebut. Setelah pengambil alihan, Lembaga Penelitian ini masih tetap menjalankan perannya dalam meneliti perkebunan-perkebunan yang telah di ambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan mengganti namanya menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).

BPU PPN Aneka Tanaman melihat bahwa pekerjaan penelitian yang dilakukan di masing-masing penelitian PPN dalam lingkup PPN Aneka Tanaman perlu diorganisir dengan baik agar terarah dan mencapai hasil maksimal. Atas prakarsa Ir. Suherlan, yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Teknik/Produksi BPU Aneka Tanaman, maka melalui SE No : 57/III/1007/AT/64 yang telah dikeluarkan pada tanggal 6 Juni 1964 dibentuklah Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera, yang disingkat PUPENAS yang berkantor di Marihat, Pematang Siantar (Sumatera Utara).10

10

Data arsip perpustakaan laporan tahunan PUSLITBUN Tahun 1993 hal 3

Pada awal berdirinya, PUPENAS hanya memiliki enam (6) orang peneliti yang memiliki latar belakang Sarjana Pertanian dengan beberapa karyawan dan fasilitas kantor yang sangat minim dan tanpa memiliki Laboratorium. Beberapa karyawan yang direkrut untuk bekerja di

(3)

PUPENAS yang baru didirikan pada saat itu diambil dari karyawan yang sedang bekerja di Perkebunan Nasional Pemerintah (PNP). Pada masa perekrutan karyawan tersebut PUPENAS mengalami kendala, yaitu susahnya merekrut karyawan yang akan dipekerjakan di PUPENAS. Hal ini dikarenakan adanya keraguan bagi calon karyawan yang akan di rekrut oleh PUPENAS.11

2.2 Marihat Research Station (MRS)

Pada saat itu, PUPENAS diberi tugas menangani penelitian aneka tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, coklat, teh, pinus, dan lain-lain yaitu tanaman yang ditanam oleh perkebunan dibawah BPU Aneka Tanaman. Sebelumnya, penelitian terhadap tanaman tersebut dilakukan secarah terpisah oleh kesatuan/unit PPN Sumut VII Bah Jambi dan Bagian Research PPN Sumut VI di Pabatu.

Pada tanggal 28 Agustus 1968 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No.185/Kpts/OP/8/1968 Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) menjadi lembaga sendiri yang pembinaannya berada di bawah naungan PTP I, II, IV, VII, dan VIII dengan komoditi kelapa sawit, coklat dan teh. Nama PUPENAS kemudian diganti menjadi Marihat Research Station (MRS). Pada tahun 1972 dengan surat BCU PNP No : 889/WK.BC.A/U/72 PTP-I dan PTP II keluar dari Dewan penyantun. Kemudian pada tahun 1973 sehubungan dengan terbentuknya

11

(4)

BALAI PENELITIAN TEH DAN KINA (BPTK) yang berpusat di Gambung dengan surat keputusan Menteri Pertanian No :577/Kpts/OP/11/73 PTP VIII juga keluar dari Dewan Penyantun. Maka sejak saat itu hingga sekarang MRS berada di bawah pembinaaan PTP-VI dan PTP-VII.12

- Pembangunan laboratorium analisa tanah dan daun

Penelitian tanaman teh diserahkan kepada BPTK dan kegiatan MRS selanjutnya dipusatkan pada penelitian tanaman kelapa sawit yang terutama diarahkan pada penelitian terapan seirama dengan pengembangan dan perluasan kebun kelapa sawit di Indonesia maka masalah yang timbul juga akan semakin banyak dan kompleks. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka MRS juga dituntut dan harus meningkatkan aktifitasnya dan fasilitasnya dengan :

- Pembangunan laboratorium produksi biji/kecambah - Penanaman pohon-pohon induk baru

- Penambahan tenaga dan fasilitas lainnya.

Pada tahun 1972, merupakan tahun yang sangat penting dalam perkembangan MRS, hal ini dikarenakan dua bagian terpenting bagi MRS yaitu Bagian Seleksi/Produksi Kecambah dan Bagian Tanah/Pemupukan lengkap dengan peralatan laboratoriumnya telah selesai dibangun dan mulai berjalan dengan baik. Dengan tersedianya fasilitas ini maka MRS telah dapat melaksanakan fungsinya sebagai badan penelitian yang berperan menanggulangi masalah yang dihadapi industri kelapa sawit di Indonesia pada saat itu.

12

(5)

Disamping melaksanakan tugas penelitian, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Marihat research Station (MRS) pada saat itu yaitu:

- Penyediaan kecambah kelapa sawit.

- Pemberian advis dalam bidang kultur teknis.

- Pembuatan rekomendasi pemupukan yang didasarkan atas hasil analisa daun dan tanah.

- Pemetaan terhadap tanah kebun-kebun kelapa sawit PTP - Survei lahan dan areal baru

- Penyediaan racun tikus

Pertumbuhan MRS dari tahun 1964-1980 setelah mengalami pergantian nama dari PUPENAS adalah sebagai berikut :

a) Personalia

Personalia merupakan serangkaian kegiatan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) pada hal-hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawannya. Data pegawai atau staf personalia MRS pada tahun 1964 – 1980 dapat dilihat pada table 1.1 dibawah ini.

(6)

Tabel 1.1

Data Pegawai / Staf bagian Personalia Marihat Research Station (MRS) Tahun 1964 – 1980 Pegawai 1964 1968 1972 1976 1980 Staf sarjana 1 6 10 16 18 Staf Non-Sarjana - 2 2 7 7 Pegawai Biasa - 13 141 231 259 Jumlah 1 21 153 254 284

Sumber : Arsip PUSLITBUN Tahun 1993

Dari tabel 1.1 tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 1964 jumlah pegawai personali hanya 1 orang dengan tingkat pendidikan sarjana, hal ini terjadi karena pada tahun tersebut jumlah orang pada tingkat pendidikan sarjana masih minim. Peningkatan jumlah pegawai personalia MRS dimulai pada tahun 1968 yakni berjumlah 21 orang pegawai/staf, lalu pada tahun 1972 dengan jumlah 153 orang pegawai/staf, tahun 1976 dengan jumlah 254 orang pegawai/staf, dan tahun 1980 berjumlah 284 orang pegawai/staf.

b) Pelayanan

Pelayanan yang dimaksud dalam kegiatan MRS ini adalah pelayanan terhadap kegiatan untuk menunjang atau meningkatkan hasil produksi jumlah tanaman. Jumlah tanaman dalam kegiatan dari tahun 1964 – 1980 dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini.

(7)

Tabel 1.2

Kegiatan Pelayanan Marihat Research Station (MRS) dalam jumlah produksi pertanaman Tahun 1964 – 1980 Nama kegiatan 1964 1968 1972 1976 1980 Produksi Kecambah (biji) - - 1.817.000 1.997.000 8.651.000 Analisa daun - - - 6.877 17.233 Analisa tanah - - - 1828 1.700 Produksi racun tikus - - - - 409.200

Sumber : Data Arsip PUSLITBUN Tahun 1993

Kesanggupan penyediaan kecambah terus ditingkatkan sehingga peranan MRS yang menghasilkan 85% kebutuhan kecambah kelapa sawit di Indonesia dapat memenuhi program yang telah digariskan oleh pemerintah.

Kegiatan penelitian laboratorium tanah dan daun diikuti pembuatan rekomendasi pemupukan setiap tahun meliputi tanaman kelapa sawit PTP-I, PTP III, PTP V, PTP VI, dan PTP VII disamping perusahaan swasta nasional. Sedangkan pelayanan laboratorium tanah dan daun meliputi seluruh tanaman kelapa sawit PNP/PTP, swasta nasional dan swasta asing seperti PP London Sumatera, NV Goodyear, PT Socfindo, PT Sipef dan PT Plantagen.

(8)

Dalam usaha menunjang program pengembangan tanaman kelapa sawit sesuai dengan program Pemerintah yang digariskan dalam PELITA III maka telah dilaksanakan berbagai survey dan feasibility study ke berbagai daerah di Indonesia.

Penambahan tenaga staf terutama tenaga sarjana, bangunan kantor dan perumahan, alat transportasi dan lain-lain dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan fasilitas yang ada dan pada tahun 1974 telah dapat dikatakan memadai.

Adapun struktur organisasi Marihat Research Station (MRS) dapat dilihat dari bagan berikut :

(9)

Sumber : Data Arsib PUSLITBUN Tahun 1993 DPP-MRS Bagian Seleksi Bagian Tehnik Kultura Bagian Tanah dan Pemupukan Bagian Proteksi Tanaman Bagian Percobaan Lapangan Penasehatan Pimpinan MRS Administrasi-Keuangan Urusan Rumah Tangga Publikasi dan Perpustakaa Seleksi Produksi Biji Teknik Kultura Herbisida Statistik Survei Tanah Percobaan dan Rekomendasi Laboratorium

Hama Penyakit Substation Bah Jambi Substation Tinjowan Substation Dolok Ilir-Pabatu Substation Dalu-Dalu

(10)

2.3 Pusat Penelitian Marihat (PPM)

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Penyantun dan Pembina yang didasarkan pada intruksi Menteri Pertanian, maka pada tahun 1981 nama Pusat Penelitian ini berubah lagi menjadi Pusat Penelitian Marihat disingkat PPM. Dalam perubahan nama dari Marihat Research Station (MRS) menjadi Pusat Penelitian Marihat(PPM), bagian-bagian dalam bidang mengalami perubahan.

Adapun perubahan yang dilakukan oleh PPM pada setiap bagian yaitu : 1. Personalia

• Staf

Pada tahun 1984 telah dilakukan penambahan 3 orang staf yaitu 1 orang jurusan agronomi, 1 orang jurusan proteksi tanaman dan 1 orang jurusan teknologi hasil pertanian. Adapun jumlah seluruh staf Pusat Penelitian Marihat pada Desember 1984 dapat dilihat pada tabel 1.3 adalah sebagai berikut :

(11)

Tabel 1.3

Jumlah Staf Pusat Penelitian Marihat (PPM) Tahun 1984

Jabatan Sarjana Non

Sarjana Jumlah Pimpinan 2 - 2 Kultur Jaringan 2 - 2 Administrasi/Keuangan - 1 1 Bagian Umum/URT 1 2 3 Bagian Pelayanan/Substasion 2 4 6 Bagian pengembangan 3 - 3 Bagian Tanah dan

Pemupukan

4 - 4

Bagian Seleksi 2 1 3

Bagian Kultur Teknis 3 - 3

Bagian Kimia 1 2 3 Bagian Proteksi Tanaman 4 - 4 Staf Honor 3 - 3 Jumlah 27 10 37

Sumber : Data Arsip Puslitbun Tahun 1993

Dengan demikian jumlah seluruh staf adalah 37 orang dimana 27 orang adalah Sarjana dalam berbagai jurusan. Pada tahun 1985 direncanakan penambahan 2 orang lagi yaitu Sarjana Muda Analis hama dan Sarjana Muda Komputer.

• Karyawan

Mengingat tenaga karyawan yang tersedia masih mencukupi, maka penambahan tidak banyak dilakukan dan situasi akhir desember 1984 jumlah

(12)

karyawan Pusat Penelitian Marihat (PPM) dapat dilihat pada tabel 1.4 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.4

Jumlah Karyawan Pusat Penelitian Marihat (PPM) Berdasarkan golongan pada tahun 1984

Golongan Laki-laki Wanita Jumlah

PRB 143 85 238

KHT 35 11 46

BL 49 14 63

Jumlah 347

Sumber: Data Arsip Puslitbun tahun 1993

Dalam tabel 1.4 dapat kita lihat bahwa golongan yang terbanyak adalah Pegawai Rendah Bulanan (PRB) dengan jumlah 238 orang, Karyawan Harian Tetap(KHT) dengan jumlah 46 orang, dan Buruh Lepas (BL) dengan jumlah 63 orang.

Disamping itu ada sejumlah 181 orang setiap hari digunakan untuk membantu kegiatan di lapangan. Untuk tahun 1985 akan direncanakan penambahan beberapa orang karyawan untuk substation Kalimantan Barat dan Kultur Jaringan.

(13)

2. Publikasi dan Penerbitan

Sebagai Pusat Penelitian perkebunan di Sumatera Utara, Pusat Penelitian Marihat (PPM) membuat terobosan dalam bidang publikasi dan penerbitan dengan tujuan untuk dapat bermanfaat dan berkontribusi terhadap bidang ilmu pengetahuan. Pada tahun 1984, PPM menerbitkan beberapa jenis penerbitan, yaitu :

- Buku pedoman teknis pembibitan kelapa sawit - Buletin PPM

- Warta PPM

3. Administrasi

Di bidang Administrasi, Pusat Penelitian Marihat (PPM) melakukan perbaikan administrasi internal perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan administrasi audit PPM dengan administrasi perpajakan.

4. Fasilitas.

1. Fasilitas Kantor

Pada tahun 1984 telah dilakukan penambahan rumah staf dan karyawan dan fasilitas penelitian lainnya, antara lain :

a. Kantor dan Laboratorium : 1. 1 unit tambahan computer

2. 1 buah laboratorium analisa tandan 3. 1 buah bangunan rumah tikus

(14)

4. 1 buah kantor laboratorium Bagian Proteksi Tanaman 5. 2 buah ruang kantor Bagian Kultur Teknis

6. 1 buah ruangan kantor Bagian Pelayanan

7. 1 buah kantor ruangan germinator Bagian Pelayanan 8. Perbaikan 2 ruangan kantor Pimpinan

9. 2 buah garasi mobil dan kendaraan roda dua

10. 1 buah kantor/laboratorium untuk substasion Kalimantan Barat 11. 1 buah kantor/laboratorium Kultur Jaringan

12. 1 unit perlengkapan laboratorium pemeriksaan limbah.

Perkembangan yang pesat terjadi mulai tahun 1984 pada saat mana dua bagian penting yaitu Bagian Seleksi/Produksi Biji dan Bagian Tanah dan Pemupukan telah rampung dibangun berikut laboratoriumnya. Dengan berfungsinya kedua bagian ini maka kesulitan biaya telah dapat diatasi sendiri dan kelebihan dana digunakan untuk mengembangkan bagian yang lainnya. Sesuai dengan tuntutan maka Pusat Penelitian Marihat telah memperluas fasilitas yang diperlukan seperti bangunan kantor, laboratorium dan komputer. Fasilitas yang tersedia pada saat itu adalah :

- Laboratorium biji/kecambah untuk bahan tanaman - Laboratorium analisa tandan dan minyak

- Laboratorium analisa tanah - Laboratorium analisa daun

(15)

- Peralatan komputer - Perpustakaan

Disamping itu telah dibangun substation percobaan seperti di Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Tinjowan, Laras/Dolok Ilir, Pabatu dan lain-lain. Untuk daerah luar Sumatera Utara pembangunan kebun percobaan juga telah dilakukan seperti di Riau, Lampung, Jawa Barat dan Kalimantan Barat yang kelak akan dikembangkan menjadi substation.

Sarana komunikasi antara Pusat Penelitian Marihat dengan PNP/PTP, kebun Swasta dan perkebunan lainnya dilakukan melalui beberapa publiksi seperti

- Pedoman Teknis - Bulletin PPM13 - Laporan Tahunan - Pertemuan Teknis - Laporan Kunjungan - Advis/Rekomendasi - Publikasi khusus

Pada masa itu, Pusat Penelitian Marihat memiliki 34 orang staf, 23 diantaranya adalah Sarjana dan 324 karyawan. Baik perumahan staf maupun karyawan telah mencukupi yang terletak pada suatu kompleks dengan lingkungan perusahaan.

13

(16)

Kegiatan Pusat Penelitian Marihat (PPM)

Adapun kegiatan PPM yang dilakukan tiap bagian pada tahun 1981-1989 adalah sebagai berikut :

1. Penelitian

a. Pemuliaan tanaman

Seleksi dan pengembangan bahan tanaman telah menghasilkan bibit-bibit unggul dari berbagai jenis D x P (Tenera) yang mampu memproduksi 25-30 ton tandan/ha/tahun dengan rendemen minyak 23%. Untik daerah-daerah pengembangan baru seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Jawa Barat dan lain-lain telah dilakukan pengujian adaptasi.

Usaha-usaha mereproduksi pokok induk dan bapak yang baik terus dilaksanakan disamping membuat persilangan baru baik sebagai persilangan intra-origin maupun inter-intra-origin.

Guna memperbanyak koleksi dan memperkaya “Genetic Variability” juga telah dilakukan pemasukan (Introduksi) bahan tanaman (germplasm) sejak tahun 1973 baik jenis Elaeis guineensis maupun jenis Elaeis melanococca dari Pantai Gading, Kamerun, Zaire, Kolombia, Brazil dan lain-lain. Ternyata sebagian dari introduksi baru ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.

Usaha lain yang dilakukan Pusat Penelitian Marihat untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan pengembangan tehnik kultur jaringan serta pemilihan jenis-jenis persilangan yang mudah dipelihara dan membutuhkan persyaratan kultur tehnis yang lebih mudah.

(17)

b. Agronomi

Kelapa sawit di Indonesia ditanam pada berbagai kondisi lahan yang berbeda dalam hal jenis tanah maupun iklimnya seperti podsolik, hydromorfik, latosol, andosol, gambut dan lain-lain sehingga memerlukan percobaan-percobaan khusus baik kultur tehnis maupun pemupukan.

Berhubungan dengan hal tersebut, Pusat Penelitian Marihat telah membangun berbagai percobaan-percobaan pada berbagai lokasi dan kondisi seperti di Riau, Lampung, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Percobaan-percobaan tersebut dilakukan baik dengan metoda konvensionil maupun metode-metode baru seperti penggunaan system pemupukan kantong paniphane, Electro Ultra Filtration (EUF), Remote sensing melalui satelit dan lain-lain. Percobaan ini dimaksud untuk mendapatkan metode yang tepat dalam memecahkan masalah tanah dan pemupukan guna meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Demikian juga dengan penelitian mikroba tanah terus dilanjutkan untuk mengetahui hubungannya dengan kesuburan tanah.

Pengamatan/percobaan jarak tanam, penjarangan, penggunaan bahan kimia untuk memperoleh system tindakan kultur tehnis yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim terus dikembangkan.

Usaha lain untuk meningkatkan produksi kelapa sawit per hectare dilakukan dengan pelepasan serangga penyerbuk kelapa sawit Elaedobius Kamerunicus yang berasal dari Afrika sejak Maret 1983. Diharapkan serangga penyerbuk ini sesuai dengan sifatnya yang lebih tahan terhadap perubahan iklim

(18)

dan dapat bekerja lebih baik daripada Thrip. Pengamatan percobaan dan monitoring guna melihat pengaruh serangga ini terhadap produksi dan tindakan kultur tehnis juga telah mulai dilakukan.

c. Proteksi Tanaman

Kemanjuran/efektivitas dari berbagai jenis insektisida untuk tujuan pemberantasan hama di perkebunan kelapa sawit telah berhasil diamati. Berbagai percobaan terus dilakukan Pusat Penelitian Marihat untuk memperoleh dosis dan cara penggunaan yang lebih aman dan ekonomis dengan hasil yang optimal.

Sehubungan dengan dilepasnya SPKS Elaeidobius Kamerunicus14

14 SPKS Elaeidobius Kamerunicus(Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit) merupakan jenis serangga

penyerbuk yang di budidayakan untuk membantu penyerbukan tanaman kelapa sawit.

dan dalam rangka usaha melestarikan lingkungan, Pusat Penelitian Marihat juga mengembangkan pemberantasan hama secara biologis antara lain dengan cara memanfaatkan Metarrhizium, Virus, Bacillus, Thuringiensis serta serangga parasit dan predator.

Percobaan antagonis Thricho terhadap cendawan Genoderma dan percobaan inokulasi Genoderma dimaksudkan untuk mencegah timbulnya Genoderma di lapangan. Percobaan/pengamatan fungisida dilakukan untuk mencegah penyakit pada tanaman baik di pembibitan maupun di lapangan dan pembiakan Rhizobium adalah untuk inokulasi pada tanaman penutup tanah.

(19)

Kerugian yang dialami akibat gangguan tikus pada tanaman kelapa sawit secara ekonomis cukup besar. Pengendalian populasi tikus dimaksudkan untuk mengurangi atau mencegah timbulnya kerugian yang dimaksud. Usaha pengendaliannya dilakukan dengan meggunakan racun tikus yang telah berhasil diciptakan di Pusat Penelitian Marihat. Komposisi dari cake tersebut setiap waktu mengalami penyempurnaan sebagai hasil dari penerapan hasil-hasil percobaan. Berbagai pengamatan/percobaan terhadap tikus tetap dilakukan oleh Pusat Penelitian Marihat (PPM) untuk mendapatkan pendekatan/pemecahan yang lebih sempurna atas masalah yang ditimbulkannya.

d. Statistik

Statistik bertugas menyimpan dan mengolah data percobaan yang dilakukan sejak tahun 1982 yang penggunaannya dilakukan dengan menggunakan komputer. Penggunaan komputer untuk keperluan lain seperti pembuatan rekomendasi pemupukan, analisa tandan kelapa sawit, produksi biji kecambah dan lain-lain kini sedang dikembangkan. Dengan penggunaan tenaga yang selama ini dilakukan secara manual dapat digunakan ke bagian lain. Disamping itu waktu yang diperlukan untuk pengolahan data-data (angka) pengamatan dapat dipercepat.

(20)

2. Pengembangan a. Rekomendasi Pemupukan

Sejak tahun 1975 Pusat Penelitian Marihat telah mendapat kepercayaan untuk membuat rekomendasi pemupukan yang dilakukan secara rutin setiap tahun baik pada PNP/PTP, Perkebunan Swasta Asing/Nasional maupun perkebunan rakyat.

Rekomendasi pemupukan dibuat berdasarkan data yang tersedia di dalam

clip card yakni suatu sistem recording yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian

Marihat dimana dicatat seluruh data yang dibutuhkan antara lain ; hasil analisa daun, tanah, jenis/umur tanaman, produksi, pemupukan sebelumnya, histori areal, iklim, legumes cover crops (kacang-kacangan tanaman penutup), hasil pengamatan kunjungan lapangan dan lain-lain. Hasil-hasil percobaan pemupukan, monitoring, pemetaan tanah detail dan lain-lain juga merupakan bahan sebagai dasar pemberian rekomendasi pemupukan.15

b. Survei Lahan

Melakukan survey lahan pada daerah-daerah di luar Sumatera Utara seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan lain-lain. Survey lahan ini akan dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya.

15

Wawancara dengan bapak Syamsuddin Siregar, pensiunan karyawan PPKS Unit Usaha Marihat pada tanggal 4 Juni 2014.

(21)

Pemetaan tanah detail sebagai salah satu bahan untuk rekomendasi pemupukan telah dilakukan pada hamper semua perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dan akan dilanjutkan ke daerah-daerah lain.

c. Advis

Pusat Penelitian Marihat memberikan advis atas permintaan perusahaan baik dalam bidang kultur tehnis maupun bidang produksi.

d. Penelitian Pengembangan

Penerapan hasil percobaaan yang telah diperoleh Bagian Penelitian dilakukan di kebun-kebun oleh Pusat Penelitian Marihat yang terus diikuti pelaksanaannya. Masalah-masalah yang timbul atau yang terjadi di lapangan baik timbul sebagai akibat penerapan suatu cara baru atau sebab lain dikumpulkan guna diteliti dan dicari pemecahan masalahnya bersama-sama dengan bagian lainnya.

e. Pelayanan

a. Penyediaan Bahan Tanaman

Menyediakan kecambah kelapa sawit untuk dikirim kepada pemesan. Dalam hal ini proses penyerbukan dilakukan di substation dan proses pengadaan selanjutnya dilakukan di Marihat. Kemampuan Pusat Penelitian Marihat menyediakan kecambah adalah 30 juta kecambah/tahun atau cukup untuk 150.000

(22)

ha tanaman di lapangan/tahun. Bahan tanaman ini diperuntukkan bukan saja untuk PNP/PTP tetapi juga Swasta Nasional/Asing dan Perkebunan Rakyat.

b. Pelayanan Laboratorium

Laboratorium analisa daun dan tanah memiliki kapasitas analisa 24.000 contoh daun/tanah baik untuk analisa daun kelapa sawit, kelapa, teh, coklat dan lain-lain serta 8.000 contoh tanah/tahun. Laboratorium ini melayani keperluan analisa PNP/PTP maupun swasta Nasional/Asing dan Perkebunan Rakyat.

c. Penyediaan Racun Tikus

Pusat Penelitian Marihat dapat menyediakan racun tikus dengan mutu baik dimana telah banyak dimanfaatkan oleh pihak yang membutuhkan.

d. Pengamatan Percobaan

Melaksanakan pengamatan terhadap semua percobaan, baik pengamatan vegetative, produksi dan lain-lain.

e. Urusan Rumah Tangga/Sekretariat

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan urusan rumah tangga/secretariat, penyediaan barang, penerbitan publikasi, perbengkelan, transport, perawatan/keamanan kompleks Pusat Penelitian Marihat. Disamping itu bagian ini mempunyai tugas untuk mengelola Percetakan Off Set dan Perpustakaan Pusat Penelitian Marihat.

(23)

Adapun Struktur organisasi Pusat penelitian Marihat (PPM) dapat dilihat dari bagan berikut:

(24)

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENELITIAN MARIHAT (PPM)

Sumber : Data Arsib PUSLITBUN Tahun 1993

Pimpinan Wkl. Pimpinan

Kepala Bagian

Substation Statistik Produksi Kecambah

Baja/Dosin/ Marihat/Pasir Mandoge Adolina / Sawit Sebrang T.Dlm / Torgamba/ Tinjowan

Recording Program Persiapan

Referensi

Dokumen terkait

Tes dilakukan pada awal pembelajaran (pre test) hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dalam materi sumber daya alam dengan menggunakan

1) Pengujian perhitungan harga dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada render farm dan kemudian sistem akan menghitung biaya yang dikenakan kepada user. Proses

Dari contoh-contoh diatas, ternyata perbandingan banyak ternak dan perbandingan banyak hari untuk menghabiskan persediaan makanan yang sama banyak

Numbered Head Together merupakan suatu model pembelajaran inovatif yang dilakukan dengan berkelompok yang setiap anggota kelompok diberikan nomor.Hipotesis

Dari analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa media sosial dan word of mouth mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek wardah secara

qualified opinion , ukuran KAP, fee audit, tingkat persaingan diantara KAP, dan kondisi keuangan perusahaan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian

SDQJDQ UXPDKWDQJJD WDQL GL 3URYLQVL 5LDX GDQ EDJDLPDQD NDLWDQ PRGDO VRVLDO EHUEHQJDUXK GL GDODPQ\D 3HQHOLWLDQ LQL GLODNXNDQ SDGD HPSDW NDEXSDWHQ GHQJDQ NDUDNWHULVWLN EHUEHGD \DQJ DGD

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi, disiplin kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BPJS Kesehatan Kantor