BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
(Program dan Standar Kompentesi yang Dibutuhkan untuk Membangun dan Mengembangkan Soft Skill)
Oleh
Nama : Anindya Sekarini
NPM : 1313042010
Kelas : B1
No. Absen : 4
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
SHINTA DANUWARDOYO, CEO dan Pendiri Bubu.com
Pionir usaha web development, yang kini juga masuk di dunia digital communications ini mengaku tidak memiliki dasar pendidikan IT. Tapi, Shinta Danuwardoyo menyatakan IT adalah cinta dan passion hidupnya. Diakui Shinta, bergerak di bidang IT, ia harus memiliki hard skills di bidang ini. Hard skills itu ia pelajari ketika ia ikut bekerja di lab komputer kampus untuk mendapat diskon uang kuliah. “Ternyata, saya bisa mempelajari, dan sekarang malah menjadikannya usaha,” ungkap wanita yang mendirikan www.bubu.com sejak 18 tahun lalu ini.
Meski begitu, Shinta yang kini sudah memiliki 55 karyawan merasa bahwa jago komputer dan teknologi saja tanpa diimbuhi soft skills yang mumpuni, tidak akan membuatnya menjadi ‘seseorang’ dalam usaha ini. “Soft skills itu kemampuan atau bakat yang ada pada diri tiap orang. Tapi sayangnya, sering dilupakan orang-orang yang berkecimpung di dunia IT, seperti saya,” katanya.
Salah satu soft skill yang menonjol dalam dirinya dan menjadi kelebihannya di bisnis ini adalah kemampuannya berhubungan dengan orang lain. Berkat soft skills ini, ia berhasil mengundang pembicara dari perusahaan web dan IT raksasa, seperti Google, Yahoo!, Facebook, danAmazon.com dalam ajang bergengsi Bubu Awards dan IDByte. Dengan cara ini, nama bubu.com kian dikenal orang dan kredibilitasnya meningkat.
Bubu Awards yang diselenggarakan sejak tahun 2001 ini memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan dengan website dan aplikasi terbaik. Sedangkan IDByte adalah konferensi digital untuk para digital players di Indonesia yang dilangsungkan sejak tahun 2011. “Dengan soft skills, saya bisa berkomunikasi dan melobi, sehingga bukan saja mereka mau menjadi pembicara, bahkan tak harus dibayar,” ungkap Shinta, bangga.
Soft Skills pengusaha yang wajib dimiliki versi Shinta:
Berkomunikasi dan bernegosiasi. Melalui komunikasi ia bisa menyampaikan ide-ide pengembangan IT. Komunikasi juga membuat orang mengerti ide-ide tersebut, hingga akhirnya tertarik untuk bergabung. Komunikasi yang baik akan memperlancar proses negosiasi untuk kesepakatan usaha.
Membangun relasi atau hubungan. Jangan melulu membicarakan pekerjaan. Pengusaha harus mampu membangun hubungan yang nyaman. Dari sinilah biasanya negosiasi bisnis lebih lancar dilakukan.
Mau kerja keras dan persistensi. Pengusaha bekerja 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Meski waktu kerja bisa diatur fleksibel, kerja keras penting untuk dicontoh anak buah. Selain itu juga penting memiliki persistensi. Namanya usaha, tak ada yang langsung besar. Stay focus dan terus berusaha.
Leadership. Seorang pemimpin tak hanya harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan memimpin perusahaannya, tapi juga mengajak karyawannya bukan hanya sebagai orang yang digaji, tapi mengajak mereka bekerja sama untuk kemajuan perusahaan. Kenali
kelebihan dan kekurangan karyawan, sehingga dapat ‘mengaryakan’ mereka pada posisi dan situasi yang tepat.
Kontrol emosi. Tak semua klien menyenangkan. Tak semua hari juga bebas dari keributan di internal perusahaan. Kelola emosi. Jangan terlalu sensitif.
Usir Malu dan Pede bicara
"Dulu saya pemalu. Saya tidak luwes berkomunikasi dengan orang lain, apalagi ketika harus menjadi pembicara di hadapan banyak orang. Di masa awal menjadi pembicara, lidah rasanya kelu ketika mata beradu pandang dengan banyak orang. Belum lagi dilanda demam
Untuk melawan sifat pemalu, saya mulai dengan meng-coaching diri sendiri. Karena, kemauan berubah itu harus datang dari diri sendiri. Tidak mudah memang, tapi Anda wajib mendorongnya. Cara yang saya lakukan dengan mencoba mendekati orang dan memaksa diri sendiri untuk mengobrol dengan orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak mudah memang, karena saya harus bisa mencari topik pembicaraan yang kira-kira menarik lawan bicara. Makanya, bagi saya, banyak membaca menjadi jalan untuk membuka pertemanan. Ketika harus berbicara di hadapan banyak orang, saya mulai dengan membuat persiapan matang sebelum berbicara. Ketidaksiapan materi bisa menambah grogi. Untuk
menyempurnakan cara bicara, saya terus berlatih, berlatih, dan berlatih. Makin banyak jam terbang, makin mahir kemampuan berkomunikasi. Untuk memoles kemampuan, saya juga ikut pelatihan atau workshop bicara di hadapan publik, mencari strateginya di buku atau searching di internet. Yang terpenting, mempraktikkan semua ilmu yang telah dimiliki. Karena, semua kemampuan ini hanya diperoleh dengan learning by doing." - Shinta Danuwardoyo (f)
Adapun softskill yang wajib dikuasai seorang pengusaha versi Shinta adalah sebagai berikut :
Berkomunikasi dan bernegoisasi Membangun relasi atau hubungan Mau kerja keras dan persistensi Leadership
Kontrol emosi
Hasil Analisis Program dan Standar Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Membangun dan Mengembangkan Soft Skill
Berdasarkan pengalaman di atas, dalam bidang bimbingan konseling di sekolah itu termasuk ke dalam Bidang Pribadi-Karir dimana di atas diungkapkan bahwa Shinta(narasumber cerita di atas) adalah seorang pionir usaha web development yang kini juga masuk di dunia digital communications. Shinta dapat membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing dengan pebisnis lainnya dengan kiat-kiat yang ia lakukan sehingga ia dapat sukses berkarir dalam bidang yang ditekuninya. Untuk sukses dalam karirnya sebagai pengusaha, selain berbekal soft skills yang dimilikinya, Shinta pun bekerja keras untuk belajar lebih dan membangun karakter yang dia miliki.
Oleh karena itu, saya akan membuat beberapa program pembelajaran yang dijadikan satu dalam sebuat seminar berkaitan dengan bimbingan untuk membangun dan mengembangkan Soft Skills :
a. Nama Program:
b. Jenis Program:
1. Tes Kognitif dan Psikotest. Tes ini dilakukan dengan penilaian secara objektif melalui tes tertulis pilihan ganda, jawaban singkat, esai, pertanyaan terbuka ataupun kuisioner reaksi terstruktur untuk mengukur pembelajaran siswa\\\\\ dalam program pembinaan. Hal ini juga dapat membantu mempermudah siswa untuk mengetahui minat, bakat, dan sejauh mana kemampuan mereka khususnya di bidang salon kecantikan dan penyedian jasa dan layanan yang baik di salon.
2. Workshop atau pelatihan pembentukan karakter. Dengan mengikuti workshop ini, peserta didik diharapkan dapat menambah wawasan mereka mengenai bagaimana membentuk karakter yang sesuai ketika berhadapan dengan publik, bagaimana cara menjalin relasi dan komunikasi yang baik dengan banyak orang, dan mengetahui apa saja strategi yang tepat yang dibutuhkan.
3. Terapi psikologis (konsultasi dengan ahli). Dengan melakukan konsultasi, peserta didik diharapkan mendapat solusi dari permasalahan yang dialami terutama terkait dengan kepribadian yang dimiliki. Untuk sukses dalam karir, peserta didik diharapkan memiliki sifat pantang menyerah, selalu bekerja keras dan tekun dalam pekerjaanya, mudah bergaul, memiliki sikap yang terbuka dan leadership, serta dapat mengontrol emosi dan sabar dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi dalam pekerjaanya.
4. Seminar kewirausahaan bidang pengendalian keuangan.Dalam seminar ini akan dikenalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kewirausahaan terkait bidang pembukuan dan pembuatan anggarana belanja , pendapatan ,piutang ,utang usaha serta neraca saldo sehingga peserta didik lebih memahami bidang dan meningkatkan kemampuan di bidang keuangan.
5. Pelatihan mengenai cara membuat inovasi baru di dunia bisnis terutama bisnis salon yang di harapkan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para konsumsen karena di salam bisnis salon kita menjual jasa dan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik mungkin.
c. Fungsi Program:
Para siswa mampu menggunakan soft skill nya dengan matang dan membuat suatu usaha dengan bakat yang dimilikinya
d. Sasaran:
e. Tempat dan Tanggal Program:
Gedung Bagas Raya Bandar Lampung, 20 februari 2015
f. Pemateri:
Mario Teguh (Motivator Kondang) pemateri Workshop
Rudy Hadisuarno (Pemilik Salon Rudy Hadisuarno) pemateri Seminar
g. uraianKegiatan:
Kegiatan ini dilaksanakan dilaksanakan selama dua hari.
HARI PERTAMA
1. Pengkondosian peserta pukul 07.30 wib – 08.00 wib.
2. Sambutan dari ketua pelaksana kegiatan pukul 08.30 wib – 08.45 wib. 3. Pembacaan Do’a pukul 8.45 wib – 8.50 wib.
4. Test kognitif dan psikotes pukul 8.50 wib – 11.30 wib. 5. Coffeebreak pukul 11.30 wib – 12.30 wib.
6. Dilanjutkan Workshop pukul 12.30 wib – 14.00 wib. 7. Dibuka sesi tanya jawab pukul 14.00 – 16.00 wib 8. Pembacaan Do’a penutup.
HARI KEDUA
1. Pengkondosian peserta pukul 07.00 wib – 07.30 wib 2. Test psikologis peserta pukul 07.30 wib – 11.30 wib 3. Coffeebreak pukul 11.30 wib – 12.30 wib
4. Dilanjutkan seminar kewirausahaan serta contoh pelatihan inovasi oleh pemateri pukul 12.30-15.30 wib
5. Sesi tanya jawab 15.30- 16.00 wib 6. Penutupan acara 16.00 – 16.30 wib
h. Dana Pelaksanaan Kegiatan
Dana pelaksanaan kegiatan program ini bisa didapat dapat dari mengajukan proposal ke perusahaan-perusahaan tertentu atau pun lembaga-lembaga yang bersangkutan. Berikut ini gambaran umum rincian biaya yang dibutuhkan.
No Keperluan Jumlah Besar biaya
(satuan) Total biaya
1. Snack 180*2 5.000 1.800.000
2. Konsumsi peserta 180*2 12.000 4.3200.000
3. Akomodasi pemateri 2 1.000.000 2.000.000
Total biaya 8.840.000
Berikut ini daftar sumber dana yang di peroleh:
No
. Nama perusahaan / donatur Jumlah donasi
1. Uang Kas SMA NEGERI 1 BANDAR
LAMPUNG 3.000.000
2. NESTLE 1.500.000
3. TRIBUN LAMPUNG 1.500.000
4. COCA COLA 1,200.000
5. HONDA 1.900.000
Total 9.100.000
Oleh karena itu, setelah mengikuti program di atas, diharapkan peserta didik dapat mencapai Standar dan Indikator Kompetensi Sekolah Menengah tingkat 9 hingga tingkat 12 mengenai pembelajaran untuk bekerja (Learning to Work) atau Pengembangan Karir. Adapun Standar dan Indikator Kompetensi-nya antara lain:
No Aspek
Perkembangan
Tataran/Internalisasi Tujuan
Pengenalan Akomodasi Tindakan
1 Landasan hidup religius
Mengenal arti dan tujuan ibadah
Berminat mempelajari arti dan tujuan ibadah
Melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
2 Landasan perilaku etis
Mengenal alasan perlunya mentaati aturan/norma berperilaku
Memahami keragaman aturan/patokan dalam
berperilaku dalam konteks budaya
Bertindak atas
pertimbanga n diri terhadap norma yang berlaku
3 Kematangan emosi
Mengenal cara-cara
mengekspresika n perasaan secara wajar
Memahami keragaman ekspresi perasaan diri dan perasaan orasaan orang lain
Mengekspre sikan perasaan atas dasar pertimbanga n
4 Kematangan intelektual Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Menyadari adanya resiko dari pengambilan keputusan Mengambil keputusan berdasarkan pertimbanga n resiko yang mungkin terjadi. 5 Kesadaran tanggung jawab sosial Mempelajari cara-cara memperoleh hak dan memenuhi kewajiban dalam lingkungan kehidupan sehari-hari Menghargai nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari Berinteraksi dengan orang lain atas dasar nilai-nilai persahabata n dan keharmonisa n hidup. 6 Kesadaran gender Mengenal peran-peran sosial sebagai laki-laki atau perempuan Menghargai peranan diri dan orang lain sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari Berinteraksi dengan lain jenis secara kolaboratif dalam memeranka n peran jenis
7 Pengembangan diri
Mengenal kemampuan dan keinginan diri Menerima keadaan diri secara positif Meyakini keunikan diri sebagai aset yang harus dikembangk an secara harmonis dalam kehidupan 8 Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis) Mengenal nilai-nilai perilaku hemat, ulet sungguh-sungguh dan konpetitif dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari manfaat perilaku hemat, ulet sungguh-sungguh dan konpetitif dalam kehidupan sehari-hari. Membiasaka n diri hidup hemat, ulet sungguh-sungguh dan konpetitif dalam kehidupan sehari-hari. 9 Wawasan dan
aktivitas dalam dengan
kemampuan diri
yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu
pendidikan dan aktifitas yang mengandun g relevansi dengn kemampuan diri
10
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
Mempelajari norma-norma pergaulan dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya
Menyadari keragaman latar belakang teman sebaya yang mendasari pergaulan
Bekerja sama dengan teman sebaya yang beragam latar