• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamanan Data Teks Dengan Kombinasi Hibrida Algoritma Naccache-Stern Dan Vernamcipher Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengamanan Data Teks Dengan Kombinasi Hibrida Algoritma Naccache-Stern Dan Vernamcipher Chapter III VI"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A.Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Area Medan

1. Listrik Sebelum Kemerdekaan Dan Di Awal Kemerdekaan Sampai Tahun 1965

Sejarah listrik di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada

diwilayah Indonesia tahun 1983 didaerah Batavia (Jakarta sekarang), maka 30

tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun ditanah

pertapakan Kantor PLN Area Medan yang sekarang di JL. Listrik No. 8 Medan,

dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta belanda. Kemudian

menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan

(1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM), Labuhan bilik (1936) dan

Tanjung Tiram (1937).

1. Masa penjajahan Jepang, jepang hanya mengambil alih pengelolaan

perusahaan listrik milik swasta belanda tanpa mengadakan penambahan mesin

dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik

Sumatera Utara, perusahaan listrik Jawa, dan seterusnya sesuai struktur

organisasi pemerintah tentara Jepang waktu itu.

2. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah

Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh penjuru tanah air untuk

(2)

Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah

RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa

pengambil alih itu, maka dengan penetapan Pemerintah No.ISD/45 ditetapkan

tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik. Sejarah memang membuktikan

kemudian bahwa dalam suasana yang semakin memburuk dalam hubungan

Indonesia Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden

No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi perusahaan listrik milik swasta

Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat 2 UUD 1945.

3. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan

Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan

Tapanuli) yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap Kepala di Aceh),

tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan

SK Menteri PUT No.16/1/20 pada tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi

kelistrikan diubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan Riau menjadi PLN

Eksploitasi I.

4. Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan menteri PU No.

9/PRT/64 dan dengan peraturan menteri No.1/ PRT/65 ditetapkan pembagian

daerah kerja menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi I, Sumatera Utara tetap

(3)

2. PLN Dari Eksploitasi I Menjadi Eksploitasi II

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara

tersebut, maka dengan Keputusan Direksi PLN No.009/DIR (Keputusan Direktur)

PLN/66 pada tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi 4 Area dan

satu sektor, yaitu :

 Area Medan

 Area Binjai

 Area Sibolga

 Area Pematang Siantar

Peraturan perundang-undangan (PP) No. 18 Tahun 1972 mempertegas

kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak,

wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan

mendistribusikan tenaga listrik keseluruhan Wilayah Negara RI. Dalam surat

Keputusan (SK) Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah

menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.

3. PLN Eksploitasi II Menjadi Wilayah II

Kemudian menyusul peraturan menteri perusahaan umum tenaga listrik

(PTUL) No.013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah.

(4)

4. PLN Dari PERUM menjadi PERSERO

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 23/1994 pada tanggal 16 Juni

1994 maka ditetapkan status PLN sebagai Persero. Adapun yang membelakangi

perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang

terus meningkat. Pada abad 21, PLN tidak harus mampu menghadapi tantangan

yang ada, PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus

mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka,

disentralisasi, profit centre and cost centre. Untuk mencapai tujuan, PLN

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri

pada PJPT II yang bertanggung jawab cukup besar dan berat, kerjasama dan

hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait, perlu dibina

dan ditingkatkan terus.

5. Pemisahan PT. PLN (Persero) dan PT. PLN (Persero) Pembangkitan Dan Penyaluran Sumatera Utara

Perkembangan kelistrikan Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan

dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin

bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas lainnya. Untuk

mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara di

masa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas

pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan

(5)

pembangkitan dan penyaluran Sumatera Bagian Utara. Dengan pembentukan

organisasi baru PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Utara yang terpisah

dari PLN Wilayah II, maka fungsi-fungsi Pembangkitan dan Penyaluran

Sumbagut. Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi

penjualan tenaga listrik.

B.Visi, Misi, Dan Motto PT. PLN (Persero) Area Medan 1. Visi PT. PLN (Persero) Area Medan

Visi perusahaan adalah : “Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang

bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi

insani“.

2. Misi PT. PLN (Persero) Area Medan

Misi perusahaan adalah :

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

(6)

3. Motto PT. PLN (Persero) Area Medan

Motto perusahaan adalah : “Electricity for a abetter life”.

C.Makna Dari Logo PT. PLN (Persero) Area Medan

Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) nomor : 036.K/DIR/2007 pada

tanggal 12 Februari 2007 tentang lambang, logo dan warna lambang PT. PLN

(Persero) akan dijelaskan sebagai berikut ini :

a. Logo PT. PLN (Persero)

1. Logo perusahaan PT. PLN (Persero) merupakan gabungan dari lambang dan

nama perusahaan. Namun baik lambang maupun nama perusahaan

masing-masing dapat ditampilkan secara terpisah (berdiri sendiri).

2. Nama perusahaan yang dicantumkan dalam logo perusahaan tersebut adalah

PT. PLN (Persero) yang susunan hurufnya terdiri dari huruf kapital saja.

3. Konfigurasi logo PT. PLN (Persero) terdiri dari konfigurasi logo perusahaan

secara vertikal dan konfigurasi logo perusahaan secara horizontal.

b. Makna lambang PT. PLN (Persero)

(7)

melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, serta agungnya

kewajiban PT. PLN (Persero). Menggambarkan pencerahan dan semangat

yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di PT. PLN

(Persero).

2. Petir atau kilat melambangkan tenaga listrik, yang terkandung didalamnya

sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Petir

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warna merah darah

melambangkan keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan

jaman, kedewasaan dan kedinamisan gerak laju perusahaan dalam

melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran pembangunan.

3. Gambar gelombang melambangkan gaya rambut energi listrik, dinamika

konservasi segala macam tenaga (energi) menjadi tenaga listrik, artinya

adalah bahwa pelaksanaan tugas PT. PLN (Persero) harus serempak dalam

tiga bidang yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi tenaga listrik.

Warna biru laut melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas untuk

menuju dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat indonesia.

Keandalan yang dimiliki insan perusahaan dalam memberikan layanan

(8)

D.Tugas Dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan

1. Manajer Area

Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh

sumber daya secara efisien, efektif dan sinergis. Pengelolaan perusahaan

pembangkit, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu

yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta pelayanan

pelanggan, dan memastikan terlaksananya Good Corporate Governance ( GCG )

di PT. PLN (Persero) Area Medan.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Melakukan kegiatan pengusahaan pembangkit (skala kecil) secara efisien,

hemat energi, handal dan ramah lingkungan.

b. Mengusulkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) Wilayah

Sumatera Utara.

c. Memastikan program rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) Wilayah

Sumatera Utara, dilaksanakan sesuai penetapan Direksi.

2. Fungsional Ahli

Bertanggung jawab atas evaluasi pencapaian target kinerja dan

memberikan masukan pada manajemen untuk meningkatkan hasil kinerja.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

(9)

c. Mengawasi baca meter.

d. Mengawasi penjualan rekening.

3. Asisten Manager Jaringan

Bertanggung jawab atas rencana dan pelaksanan operasi dan pemeliharaan

jaringan distribusi, pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) dan

pembangkitan tenaga listrik mikro hidro (PLTMH) untuk menjamin mutu dan

kenadalan jaringan distribusi. Hasil/output pendistribusian energi listrik yang

kontiniu dan andal.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Menyusun program rencana kerja (PRK) untuk kegiatan operasi dan

pemeliharaan jaringan distribusi.

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanan operasi dan pemeliharaan

jaringan distribusi, PDKB, serta PLTMH.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran operasi dan

pemeliharaan jaringan distribusi.

d. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan

distribusi termasuk PDKB.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan pelayanan

teknik.

f. Melakukan verifikasi dan validasin asset distribusi secara periodik.

g. Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP untuk

(10)

h. Melakukan koordinasi dalam rangka Rayon/instansi terkait termasuk PFK.

i. Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien.

4. Asisten Manager Transaksi Dan Energi Listrik

Bertanggung jawab dalam kegiatan transaksi energi pelanggan dan

Area/Rayon/Unit terkait, pengendalian susut dan pemeliharaan meter transaksi

untuk memenuhi standar operasional yang berlaku. Hasil/output laporan transaksi

energi listrik, susut, dan pemeliharaan meter transaksi.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen billing.

b. Mengkoordinasikan dengan AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat)

terkait dengan proses billing.

c. Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP.

d. Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran

SKKI/SKKO.

e. Mengkoordinasikan kegiatan operasional dibagian transaksi energi.

f. Mengevaluasi APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter

transaksi.

g. Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi.

h. Melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam pengelolaan

transfer price energi.

(11)

j. Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil

penerapan metrologi secara berkala.

k. Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.

l. Mengkoordinasikan kegiatan wiring dan setting APP.

m.Mengkoordinasikan dengan bagian dan instansi yang berwenang untuk

kegiatan P2TL.

5. Asisten Manager Administrasi Dan Niaga

Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pengendalian

kegiatan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi sumber daya manusia,

kesekretariatan, anggaran, keuangan dan akuntansi untuk mendukung laporan

keuangan yang akurat dan tepat waktu serta mencapai target kinerja sesuai tujuan

perusahaan.

Rincian Tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengelola peningkatan Integritas Layanan Publik (ILP).

b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja.

c. Mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM, dan

pelanggan.

d. Memonitor data pelanggan.

e. Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran.

f. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan.

g. Mengkoordinir dan mengelola anggaran investasi, anggaran operasi dan cash

(12)

h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga.

i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat.

j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan

pemeliharaan gedung.

k. Mengkoordinasikan proses pelanggaran displin pegawai.

l. Mengevaluasi fasilitas/saran kerja, permintaan perlengkapan K3/APK,

tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD.

m.Memonitor realisasi anggaran.

6. Supervisor Operasi Distribusi

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengatur jalannya operasi distribusi.

b. Mengamankan pasokan listrik di Area medan.

c. Memperhatikan keandalan distribusi.

d. Mengawasi keandalan distribusi.

7. Supervisor Transaksi & Energi Listrik

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengawasi transaksi energi listrik.

b. Memonitor transaksi energi listrik terutama pelanggan-pelanggan besar.

(13)

Rincian tugas pokok sebagai berikut : melayani calon pelanggan untuk

mendapatkan aliran listrik, tambah daya, pasang baru, dan penerangan sementara.

9. Supervisor Pemeliharaan Distribusi

Rincian tugas pokok sebagai berikut : jaringan distribusi yang rusak wajib mereka

pelihara.

10. Supervisor Pengendalian Susut

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengendalikan Kwh yang hilang.

b. Mengendalikan losis agar tidak banyak yang terbuang.

c. Mengendalikan losis yang tidak terukur pemakaiannya.

11. Supervisor Keuangan & Administrasi

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengurus petty cash (Kas Kecil).

b. Mengurus tunggakan listrik.

c. Mengurus pasang baru dan tambah daya listrik.

d. Mengurus adanya rembus (biaya perobatan para karyawan).

12. Supervisor PDKB

Rincian tugas pokok sebagai berikut : untuk melakukan pemeliharaan jaringan

(14)

13. Supervisor Pemeliharaan APP

Rincian tugas pokok sebagai berikut : mengganti Kwh yang rusak/terbakar.

Rayon Belawan : JL. Medan - Belawan km 20,5 Telp (061) 6940847

KANTOR PLN TERDEKAT

Rayon Labuhan : JL. Medan - Belawan Telp (061) 6857934

Rayon Medan Timur : JL. Pasar III No.54 Krakatau Telp (061) 6618120

Rayon Medan Kota : JL. Listrik No. 8 Medan telp (061) 4144205

Rayon Medan Selatan : JL. Sakti Lubis No.20 Medan Telp (061) 7861911

Rayon Medan Baru : JL. Sei Batu Gingging No. 9 Telp (061) 8213885

Rayon Johor : Jl. Karya Wisata Telp 7871778

Rayon Helvetia : JL. Kemuning Raya Helvetia Telp (061) 8453039

(15)

3.4 STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) AREA MEDAN

MANAJER

ASMAN

JARINGAN

ASMAN

TRANSAKSI & ENERGI LISTRIK

ASMAN

ADMINISTRASI & NIAGA

FUNGSIONAL AHLI

TRANSAKSI & ENERGI LISTRIK

(16)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian yang berupa data primer

yang diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui pemberian

kuesioner pada pegawai dengan judul Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Kualitas

Pelayanan Publik pada Kantor PT. PLN (Persero) Area Medan yang terdiri dari 60

responden dari total populasi 300 orang pegawai.

Adapun penyajian data berisikan data identitas responden beserta data

variabel penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk

mengetahui spesifikasi atau ciri khusus yang dimiliki oleh responden, seperti usia,

jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama bekerja responden. Sedangkan penyajian

data tentang variabel penelitian digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.

A.Identitas Responden

Data identitas yang akan disajikan mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, dan lama bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka

(17)

Tabel 4.1.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 38 63,3

2. Perempuan 22 36.7

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Berdasarkan tabel di atas responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 38 responden dengan persentase sebesar (63,3%) karena pada Kantor PLN

banyak yang bekerja dilapangan sehingga banyak pegawai laki-laki dibandingkan

perempuan yang sebanyak 22 responden dengan persentase sebesar (36,7%).

Tabel 4.1.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

(18)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dari segi usia yang

paling banyak pada usia 20-29 tahun dengan persentase sebesar (46,6%), dan

responden pada usia 30-39 tahun dengan persentase sebesar (20%), dan responden

dengan hasil yang sama pada usia 40-49 tahun dan diatas 50 tahun dengan persentase

sebesar (16,7%). Hal ini disebabkan karena Kantor PLN membutuhkan pegawai

muda yang mana mempunyai wawasan baru dan kreatif.

Tabel 4.1.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1. SLTA 17 28,3

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden terbanyak yang memiliki

pendidikan terakhir yaitu Diploma sebanyak 23 orang dengan persentase sebesar

(38,4%), S1 sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar (33,3%), dan responden

yang memiliki pendidikan terakhir yang paling sedikit adalah SLTA sebanyak 17

(19)

Tabel 4.1.4

Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Jumlah Persentase

1. 0-5 10 16,7

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden terbanyak yang memiliki

masa kerja yang paling lama yaitu 6-10 sebanyak 22 orang dengan persentase sebesar

(36,6%), dan 11-15 sebanyak 13 orang dengan persentase sebesar (21,7%), dan 0-5

sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar (16,7%), dan 21-25 sebanyak 9 orang

dengan persentase sebesar (15%), dan responden paling sedikit yang memiliki masa

kerja 16-20 sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar (10%).

B.Penyajian Data Tentang Struktur Organisasi pada PT. PLN (Persero) Area Medan (Variabel X)

Penyajian data variabel x berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang

(20)

Tabel 4.2.1

Jawaban responden tentang struktur organisasi yang dijalankan telah mempekerjakan pegawai secara efektif

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 12 20

2. Setuju 36 60

3. Ragu-ragu 11 18,3

4. Tidak setuju 1 1,7

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 48 orang dengan persentase sebesar

80% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 11 orang menyatakan ragu-ragu dengan

persentase sebesar 18,3%, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada sebanyak 1

orang dengan persentase 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju adanya

(21)

Tabel 4.2.2

Jawaban responden tentang melakukan pembagian kerja berdasarkan keahlian yang dimiliki

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 6 10

2. Setuju 47 78,4

3. Ragu-ragu 5 8,3

4. Tidak setuju 2 3,3

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar

88,4% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 5 orang menyatakan ragu-ragu dengan

persentase sebesar 8,3%, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada sebanyak 2 orang

dengan persentase 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju dengan

pembagian kerja dalam perusahaan berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh pegawai

(22)

Tabel 4.2.3

Jawaban responden tentang uraian pekerjaan (job description) pada perusahaan sesuai dengan struktur organisasi di perusahaan

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 9 15

2. Setuju 42 70

3. Ragu-ragu 8 13,3

4. Tidak setuju 1 1,7

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 51 orang dengan persentase sebesar

85% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 8 orang menyatakan ragu-ragu dengan

persentase sebesar 13,3%, sedangkan untuk kategori tidak setuju sebanyak 1 orang

dengan persentase 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju jika uraian

pekerjaan (job description) pada perusahaan sudah sesuai dengan struktur organisasi

(23)

Tabel 4.2.4

Jawaban responden tentang melakukan beberapa tugas/perintah atasan dari bagian lain

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 6 10

2. Setuju 23 38,3

3. Ragu-ragu 10 16,7

4. Tidak setuju 18 30

5. Sangat tidak setuju 3 5

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 29 orang dengan persentase sebesar

48,3% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar

30% pegawai menyatakan tidak setuju, sebanyak 10 orang menyatakan ragu-ragu

dengan persentase sebesar 16,7%, sedangkan untuk kategori sangat tidak setuju ada

sebanyak 3 orang dengan persentase 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju

melakukan beberapa tugas/perintah atasan dari bagian lain sedangkan ada juga yang

(24)

Tabel 4.2.5

Jawaban responden tentang pekerjaan yang dimiliki mempunyai hubungan yang erat (terkait) dengan bagian lain

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 13 21,7

2. Setuju 38 63,3

3. Ragu-ragu 3 5

4. Tidak setuju 3 5

5. Sangat tidak setuju 3 5

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 51 orang dengan persentase sebesar

85% pegawai menyatakan setuju, sedangkan untuk kategori ragu-ragu, tidak setuju

dan sangat tidak setuju ada sebanyak 3 orang dengan persentase 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai memiliki hubungan yang erat dengan bagian lain dalam

(25)

Tabel 4.2.6

Jawaban responden tentang jabatan yang di tempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 9 15

2. Setuju 44 73,3

3. Ragu-ragu 6 10

4. Tidak setuju 1 1,7

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar

88,3% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 6 orang menyatakan ragu-ragu dengan

persentase sebesar 10%, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada sebanyak 1 orang

dengan persentase 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa jabatan para pegawai sudah

(26)

Tabel 4.2.7

Jawaban responden tentang mengetahui batas-batas wewenang dalam pekerjaan yang dijalani

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 14 23,3

2. Setuju 43 71,7

3. Ragu-ragu 2 3,3

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju 1 1,7

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar

95% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 2 orang menyatakan ragu-ragu dengan

persentase sebesar 3,3%, sedangkan untuk kategori sangat tidak setuju ada sebanyak

1 orang dengan persentase 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju adanya

batas wewenang dalam pekerjaan agar setiap tugas yang dilaksanakan dapat berjalan

(27)

Tabel 4.2.8

Jawaban responden tentang memberikan saran untuk keberhasilan perusahaan

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 6 10

2. Setuju 41 68,4

3. Ragu-ragu 11 18,3

4. Tidak setuju 2 3,3

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 47 orang dengan persentase sebesar

78,4% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar

18,3% pegawai menyatakan ragu-ragu, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada

sebanyak 2 orang dengan persentase 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

memberikan saran untuk keberhasilan suatu perusahaan sangat dibutuhkan agar

(28)

Tabel 4.2.9

Jawaban responden tentang pembidangan kerja yang dilakukan tidak tumpang tindih dalam pekerjaannya

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 7 11,7

2. Setuju 38 63,3

3. Ragu-ragu 12 20

4. Tidak setuju 2 3,3

5. Sangat tidak setuju 1 1,7

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 45 orang dengan persentase sebesar

75% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 20%

pegawai menyatakan ragu-ragu, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada sebanyak

3 orang dengan persentase 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju jika

pembidangan kerja yang dilakukan tidak tumpang tindah dalam pekerjaannya

(29)

Tabel 4.2.10

Jawaban responden tentang menerima bimbingan langsung dari pimpinan untuk pekerjaan yang sedang dilaksanakan

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 7 11,7

2. Setuju 40 66,6

3. Ragu-ragu 10 16,7

4. Tidak setuju 3 5

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 47 orang dengan persentase sebesar

78,3% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar

16,7% pegawai menyatakan ragu-ragu, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada

sebanyak 3 orang dengan persentase 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju

bila yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan dapat dibimbing langsung oleh atasan

agar tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik.

(30)

Tabel 4.2.11

Jawaban responden tentang mengalami kesulitan di dalam melakukan pekerjaan, maka dilaporkan kepada pimpinan

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 9 15

2. Setuju 29 48,3

3. Ragu-ragu 15 25

4. Tidak setuju 6 10

5. Sangat tidak setuju 1 1,7

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 38 orang dengan persentase sebesar

63,3% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar

25% pegawai menyatakan ragu-ragu, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada

sebanyak 7 orang dengan persentase 11,7%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap

pegawai yang mengalami kesulitan di dalam melakukan pekerjaan, pegawai dapat

melaporkannya kepada atasan agar tidak terjadi kesalahan dalam menyelesaikan

(31)

Tabel 4.2.12

Jawaban responden tentang dalam mengambil keputusan harus berkoordinasi dengan bagian/bidang lainnya

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 7 11,7

2. Setuju 32 53,3

3. Ragu-ragu 10 16,7

4. Tidak setuju 8 13,3

5. Sangat tidak setuju 3 5

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 39 orang dengan persentase sebesar

65% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar

16,7% pegawai menyatakan ragu-ragu, sebanyak 11 orang menyatakan tidak setuju

dengan persentase sebesar 18,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju bila

setiap mengambil keputusan harus berkoordinasi dengan pegawai yang berada di

(32)

Tabel 4.2.13

Jawaban responden tentang komunikasi antara saya dengan bawahan/atasan berjalan dengan baik

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 10 16,7

2. Setuju 45 75

3. Ragu-ragu 4 6,6

4. Tidak setuju 1 1,7

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar

91,7% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 4 orang menyatakan ragu-ragu dengan

persentase sebesar 6,6%, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada sebanyak 1 orang

dengan persentase 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pegawai memerlukan

komunikasi yang baik antara pegawai bahawan/atasan sehingga tidak terjadi

(33)

Tabel 4.2.14

Jawaban responden tentang dalam mengambil keputusan saya diikut sertakan di dalamnya

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 8 13,3

2. Setuju 34 56,7

3. Ragu-ragu 13 21,7

4. Tidak setuju 5 8,3

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 42 orang dengan persentase sebesar

70% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 13 orang dengan persentase sebesar

21,7% pegawai menyatakan ragu-ragu, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada

sebanyak 5 orang dengan persentase 8,3%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap

mengambil keputusan pegawai diikut sertakan agar tidak terjadi kesalah pahaman

(34)

Tabel 4.2.15

Jawaban responden tentang hubungan kerja antara atasan dengan bawahan berjalan lancar

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 11 18,3

2. Setuju 37 61,7

3. Ragu-ragu 9 15

4. Tidak setuju 3 5

5. Sangat tidak setuju - -

Total 60 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 48 orang dengan persentase sebesar

80% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 9 orang menyatakan ragu-ragu dengan

persentase sebesar 15%, sedangkan untuk kategori tidak setuju ada sebanyak 3 orang

dengan persentase 5%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan kerja yang baik

antara atasan dengan bawahan sehingga setiap pegawai dapat mengerjakan tugas

(35)

C.Penyajian Data Tentang Kualitas Pelayanan Publik pada PT. PLN (Persero) Area Medan (Variabel Y)

Penyajian data variabel y berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang

disebarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3.1

Jawaban responden tentang menjaga kebersihan dan kerapian berpakaian di lingkungan Kantor PLN

Sumber: Penelitian 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 57 orang dengan persentase

sebesar 95% menyatakan setuju, sebanyak 2 orang dengan persentase 3,3%

menyatakan ragu-ragu, dan ada juga yang menyatakan tidak setuju dengan persentase

1,7% sebanyak 1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju dalam menjaga

(36)

karena menjaga kebersihan dan kerapian dapat menunjang prestasi yang baik dalam

Kantor PLN.

Tabel 4.3.2

Jawaban responden tentang bekerja sesuai dengan informasi/prosedur yang diberikan

Sumber: Penelitian 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 59 orang dengan persentase

sebesar 98,3% pegawai menyatakan setuju, dan sebanyak 1 orang menyatakan

ragu-ragu dengan persentase sebesar 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai bekerja

sesuai dengan informasi/prosedur yang diberikan dari Kantor PLN, sehingga setiap

pegawai dapat mengerjakan tugas dengan baik.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 14 23,3

2. Setuju 45 75

3. Ragu-ragu 1 1,7

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

(37)

Tabel 4.3.3

Jawaban responden tentang menyelesaikan tugas/pekerjaan dalam menyelenggarakan pelayanan publik selalu tepat waktu

Sumber: Penelitian 2013

Berdasarkan dari penyajian data di atas dapat terlihat bahwa pegawai PLN

meyelesaikan tugas/pekerjaan selalu tepat waktu sehingga pelayanan publik yang

diberikan kepada masyarakat berjalan dengan baik. Seperti dari tabel di atas dapat

diketahui sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar 91,7% pegawai menyatakan

setuju, dan sebanyak 5 orang menyatakan ragu-ragu dengan persentase 8,3%. No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 14 23,3

2. Setuju 41 68,4

3. Ragu-ragu 5 8,3

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

(38)

Tabel 4.3.4

Jawaban responden tentang memberikan layanan yang akurat di dalam pelayanan publik

Sumber: Penelitian 2013

Berdasarkan hasil dari penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel di atas

terlihat bahwa sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar 91,7% menyatakan

setuju, sebanyak 4 orang dengan persentase 6,6% menyatakan ragu-ragu dan

sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,7% menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai benar-benar memberikan layanan yang akurat terhadap

masyarakat dalam memberikan pelayanan publik.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 18 30

2. Setuju 37 61,7

3. Ragu-ragu 4 6,6

4. Tidak setuju 1 1,7

5. Sangat tidak setuju - -

(39)

Tabel 4.3.5

Jawaban responden tentang menyelenggarakan pelayanan publik tidak melakukan diskriminasi

Sumber: Penelitian 2013

Berdasarkan hasil dari penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel di atas

terlihat bahwa sebanyak 56 orang dengan persentase sebesar 93,3% menyatakan

setuju jika tidak melakukan diskriminasi kepada masyarakat, sebanyak 3 orang

dengan persentase 5% menyatakan ragu-ragu dan terakhir sebanyak 1 orang dengan

persentase sebesar 1,7% menyatakan sangat tidak setuju. Dikarenakan tanggung

jawab para pegawai dalam memberikan pelayanan publik bagi masyarakat terlihat

sangat baik dapat dilihat dari tidak adanya diskriminasi yang dilakukan oleh para

pegawai.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 25 41,6

2. Setuju 31 51,7

3. Ragu-ragu 3 5

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju 1 1,7

(40)

Tabel 4.3.6

Jawaban responden tentang memberikan sarana dan pra sarana kepada masyarakat

Sumber: Penelitian 2013

Masyarakat merasa puas dengan pegawai dalam memberikan pelayanan.

Dikarenakan Kantor PLN memberikan sarana dan pra sarana yang bagus kepada

masyarakat. Dapat dilihat dalam bentuk tabel di atas bahwa sebanyak 53 orang

dengan persentase sebesar 88,3% menyatakan setuju, dan sebanyak 6 orang dengan

persentase sebesar 10% menyatakan ragu-ragu terhadap pemberian pelayanan kepada

masyarakat, dan sebanyak 1 orang dengan persentase 1,7% menyatakan tidak setuju. No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 13 21,7

2. Setuju 40 66,6

3. Ragu-ragu 6 10

4. Tidak setuju 1 1,7

5. Sangat tidak setuju - -

(41)

Tabel 4.3.7

Jawaban responden tentang menyediakan informasi yang dapat diakses oleh semua pihak

Sumber: Penelitian 2013

Masyarakat setuju bila Kantor PLN menyediakan informasi yang dapat

diakses oleh semua pihak. Dapat dilihat dalam bentuk tabel di atas bahwa sebanyak

54 orang dengan persentase sebesar 90% menyatakan setuju terhadap pemberian

pelayanan kepada masyarakat tentang penyediaan informasi, sebanyak 5 orang

dengan persentase 8,3% menyatakan ragu-ragu dan terakhir sebanyak 1 orang dengan

persentase sebesar 1,7% menyatakan tidak setuju.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 13 21,6

2. Setuju 41 68,4

3. Ragu-ragu 5 8,3

4. Tidak setuju 1 1,7

5. Sangat tidak setuju - -

(42)

Tabel 4.3.8

Jawaban responden tentang memberikan pelayanan yang semestinya kepada masyarakat

Sumber: Penelitian 2013

Berdasarkan tabel diatas jawaban responden terbanyak dengan 58 orang

persentase sebesar 96,6% menjawab setuju, dan 2 orang dengan persentase sebesar

3,3% menyatakan ragu-ragu. Sehingga para pegawai harus adil dalam memberikan

pelayanan yang semestinya kepada setiap masyarakat. Dikarenakan dalam meberikan

pelayanan sangat berarti bagi masyarakat.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 18 30

2. Setuju 40 66,6

3. Ragu-ragu 2 3,3

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

(43)

Tabel 4.3.9

Jawaban responden tentang bekerja dengan peraturan yang berlaku

Sumber: Penelitian 2013

Setiap pegawai bekerja dengan peraturan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat

dari tabel diatas dengan jawaban responden terbanyak 60 orang dengan persentase

sebesar 100% menjawab setuju. Sehingga yang menyatakan ragu-ragu, tidak setuju

dan sangat tidak setuju tidak ada yang menjawab, itu disebabkan bahwa para pegawai

sangat taat dalam peraturan yang berlaku pada Kantor PLN.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 11 18,3

2. Setuju 49 81,7

3. Ragu-ragu - -

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

(44)

Tabel 4.3.10

Jawaban responden tentang merespon permintaan masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan publik

Sumber: Penelitian 2013

Para pegawai sangat merespon setiap permintaan masyarakat dalam

menyelenggarakan pelayanan publik. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas dengan

jawaban responden terbanyak dengan 55 orang persentase sebesar 91,7% menyatakan

setuju, dan yang paling sedikit adalah yang menyatakan ragu-ragu dengan 3 orang

persentase sebesar 5% dan yang menyatakan sangat tidak setuju 2 orang dengan

persentase 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju dalam merespon dan

bertanggung jawab dalam pelayanan publik yang dilakukan. No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 11 18,3

2. Setuju 44 73,4

3. Ragu-ragu 3 5

4. Tidak setuju 2 3,3

5. Sangat tidak setuju - -

(45)

Tabel 4.3.11

Jawaban responden tentang meminta pembayaran/balas jasa kepada masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan publik

Sumber: Penelitian 2013

Berdasarkan tabel diatas jawaban responden terbanyak dengan 45 orang

persentase sebesar 75% menjawab sangat tidak setuju, sebanyak 14 orang dengan

persentase sebesar 23,3% menyatakan setuju dan yang paling sedikit responden

menjawab ragu-ragu sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,7%. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai sangat tidak setuju bila adanya pembayaran/balas jasa

kepada masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan publik, dikarenakan dapat

merusak prestasi pegawai dalam menjalankan tugas.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 3 5

2. Setuju 11 18,3

3. Ragu-ragu 1 1,7

4. Tidak setuju 14 23,3

5. Sangat tidak setuju 31 51,7

(46)

Tabel 4.3.12

Jawaban responden tentang memberikan saran yang positif terkait dengan pelayanan publik

Sumber: Penelitian 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 55 orang dengan persentase

sebesar 91,7% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 4 orang menyatakan ragu-ragu

dengan persentase sebesar 6,6%, sedangkan untuk kategori sangat tidak setuju ada

sebanyak 1 orang dengan persentase 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa saran yang

positif dari pegawai sangat dibutuhkan karena dapat memberikan pelayanan publik

yang baik dalam Kantor PLN.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 12 20

2. Setuju 43 71,7

3. Ragu-ragu 4 6,6

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju 1 1,7

(47)

Tabel 4.3.13

Jawaban responden tentang menjadi pendengar yang baik jika terjadi keluhan dari masyarakat

Sumber: Penelitian 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 38 orang dengan persentase

sebesar 63,4% pegawai menyatakan setuju, sebanyak 15 orang dengan persentase

sebesar 24,9% pegawai menyatakan tidak setuju, dan ragu-ragu sebanyak 7 orang

dengan persentase sebesar 11,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai setuju

menjadi pendengar yang baik jika terjadi keluhan yang dialami masyarakat,

dikarenakan keluhan dari masyarakat dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik

yang dilakukan oleh setiap pegawai.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 7 11,7

2. Setuju 31 51,7

3. Ragu-ragu 7 11,7

4. Tidak setuju 11 18,3

5. Sangat tidak setuju 4 6,6

(48)

Tabel 4.3.14

Jawaban responden tentang melakukan komunikasi yang baik antara pegawai dengan masyarakat

Sumber: Penelitian 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 58 orang dengan persentase

sebesar 96,7% pegawai menyatakan setuju, sedangkan untuk kategori ragu-ragu ada

sebanyak 2 orang dengan persentase 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa menjalin

komunikasi yang baik anatara pegawai dengan masyarakat sangat dibutuhkan karena

dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai dan kualitas pelayanan publik yang

diberikan oleh pegawai.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 10 16,7

2. Setuju 48 80

3. Ragu-ragu 2 3,3

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

(49)

Tabel 4.3.15

Jawaban responden tentang penyelesaian pelayanan kepada masyarakat dengan cepat

Sumber: Penelitian 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 58 orang dengan persentase

sebesar 96,7% pegawai menyatakan setuju, sedangkan untuk kategori ragu-ragu ada

sebanyak 2 orang dengan persentase 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian

pelayanan yang dilakukan oleh pegawai tergolong cepat dan tepat sehingga dapat

mengurangi keluhan yang terjadi dalam masyarakat.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat setuju 16 26,7

2. Setuju 42 70

3. Ragu-ragu 2 3,3

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

(50)

BAB V

ANALISIS DATA

A.Analisis Data

5.1 Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Struktur Organisasi Variabel X

Rekapitulasi data dilakukan setelah semua data yang diperoleh disajikan dan

rekapitulasi ini dilakukan untuk menentukan jarak interval pada variabel x dan

variabel y. Variabel x dalam penelitian ini adalah struktur organisasi. Struktur

organisasi adalah menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, mekanisme koordinasi

yang formal, kewenangan pengambilan keputusan, apakah disentralisasi atau

didesentralisasi, serta perilaku organisasi yang mendorong berjalannya struktur

organisasi.

Untuk mengukur nilai rata-rata jawaban responden tentang variabel Struktur

Organisasi, maka digunakan penilaian dengan menggunakan interval nilai jawaban

responden dengan rumus sebagai berikut:

��������������������= Rentang

Banyaknya kelas interval

(51)

Dengan demikian interpretasi nilai rata-rata jawaban responden tentang

variabel struktur organisasi dapat lihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1

Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Tentang Struktur Organisasi

Nilai Keterangan

1,00-1,80 Sangat Tidak Baik

1,81-2,60 Tidak Baik

2,61-3,40 Kurang Baik

3,41-4,20 Baik

4,21-5,00 Sangat Baik

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan interpretasi rata-rata jawaban responden tentang budaya

organisasi kerja pada Tabel 5.1 diperoleh nilai total rata-rata jawaban responden

sebesar 4,1. Nilai total rata jawaban responden diperoleh dari penjumlahan

rata-rata jawaban responden untuk setiap pernyataan mengenai struktur organisasi

selanjutnya dibagi dengan jumlah pernyataan. Dengan demikian, berdasarkan kriteria

penilaian skor rata-rata sebesar 4,1 berada pada interval 3,41-4,20. Sehingga struktur

organisasi secara keseluruhan dapat dikategorikan “Baik”.

Selanjutnya, total distribusi jawaban responden tentang struktur organisasi

(52)

setiap item pernyataan dibagi dengan jumlah pernyataan. Sehingga distribusi jawaban

responden tentang struktur organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 5.1.1

Klasifikasi Total Jawaban Responden Tentang Struktur Organisasi

Skor Penilaian Jumlah

Responden

Persentase

4,21-5,00 Sangat Baik 12 20%

3,41-4,20 Baik 42 70%

2,61-3,40 Kurang Baik 6 10%

1,81-2,60 Tidak Baik - -

1,00-1,80 Sangat Tidak Baik - -

Total 60 100%

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Dengan demikian, berdasarkan total rata-rata jawaban setiap responden

sebanyak 12 responden (20%) memberikan penilaian “Sangat Baik” dan 42

responden (70%) memberikan penilaian “Baik”, dan responden sebanyak 6 orang

(53)

5.2 Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Kualitas Pelayanan Publik Variabel Y

Untuk mengukur nilai rata-rata jawaban responden tentang variabel Kualitas

Pelayanan Publik, maka digunakan cara yang sama seperti diatas. Dengan demikian

interpretasi nilai rata-rata jawaban responden tentang variabel kualitas pelayanan

publik dapat lihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2

Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Tentang Kualitas Pelayanan Publik

Nilai Keterangan

1,00-1,80 Sangat Tidak Baik

1,81-2,60 Tidak Baik

2,61-3,40 Kurang Baik

3,41-4,20 Baik

4,21-5,00 Sangat Baik

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan interpretasi rata-rata jawaban responden tentang kualitas

pelayanan publik pada Tabel 5.2 diperoleh nilai total rata-rata jawaban responden

sebesar 4,06. Nilai total rata-rata jawaban responden diperoleh dari penjumlahan

rata-rata jawaban responden untuk setiap pernyataan mengenai kualitas pelayanan

(54)

kriteria penilaian skor rata-rata sebesar 4,06 berada pada interval 3,41-4,20. Sehingga

kualitas pelayanan publik secara keseluruhan dapat dikategorikan “Baik”.

Selanjutnya, total distribusi jawaban responden tentang kualitas pelayanan publik

dapat diklasifikasikan berdasarkan total rata-rata jawaban setiap responden untuk

setiap item pernyataan dibagi dengan jumlah pernyataan. Sehingga distribusi

jawaban responden tentang kualitas pelayanan publik dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Tabel 5.2.1

Klasifikasi Total Jawaban Responden Tentang Kualitas Pelayanan Publik (Y)

Skor Penilaian Jumlah

Responden

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Dengan demikian, berdasarkan total rata-rata jawaban setiap responden

(55)

responden (80%) memberikan penilaian “Baik”, dan sebanyak 2 responden (3,33%)

memberikan penilaian “Kurang Baik”.

B.Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor PT. PLN (Persero) Area Medan

Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh struktur organisasi terhadap

kualitas pelayanan publik, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai

berikut:

N = 60

Σx = 3574

Σy = 3789

Σx2 = 213826

Σy2 = 240013

Σxy = 225704

Kemudian hasil tersebut dimasukkan ke dalam rumus, maka didapatkan hasil

(56)

(

) (

)(

)

Dari hasil perhitungan korelasi tersebut sebesar 0,71 bernilai positif, dari

hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh

adalah positif (r = +). Untuk menguji apakah nilai tersebut signifikan, maka harus

dilihat perbandingan antara hasil perhitungan korelasi product moment dengan hasil

rtabel.

Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan,

(57)

Tabel 5.3

Interpretasi Koefisien korelasi

Interval Koefisien Interpretasi

0.00 – 0.199 Sangat rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.00 Sangat kuat

Berdasarkan tabel di atas sebagai pedoman interpretasi koefisien korelasi, dan

dari hasil perhitungan koefisien korelasi product moment hasil r = 0,71 berada pada

interval 0.60 – 0.799 dalam kategori kuat. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara

struktur organisasi dengan kualitas pelayanan publik pada Kantor PT. PLN (Persero)

Area Medan.

2. Koefisien Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh struktur organisasi (variabel bebas

(X)) terhadap kualitas pelayanan publik (variabel terikat (Y)) dapat dihitung dengan

(58)

D = (rxy)2 x 100%

= (0,71)2 x 100%

= 50,41%

Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh

struktur organisasi terhadap kualitas pelayanan publik pada Kantor PT. PLN

(Persero) Area Medan adalah sebesar 50,41% dan 49,59% selebihnya dipengaruhi

(59)

BAB VI

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil rekapitulasi data dapat diperoleh bahwa struktur organisasi pada

Kantor PT. PLN (Persero) (variabel x) berada pada kategori “baik” dengan

persentase 70% sebanyak 42 orang dari 60 responden. Hal ini menunjukkan

bahwa struktur organisasi pada Kantor PT. PLN (Persero) Area Medan sudah

dilakukan dengan baik. Dan untuk kualitas pelayanan publik (variabel y) berada

pada kategori “baik” dengan persentase 80% sebanyak 48 orang dari 60

responden. Menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai telah menunjukkan

kualitas pelayanannya dengan baik, disamping itu pegawai juga harus lebih

meningkatkan kualitas pelayanannya lebih baik lagi..

2. Dari hasil analisa dengan menggunakan perhitungan koefisien product moment

terdapat hasil r hitung 0,71 dengan kesalahan 5% dan n = 60. Maka hasilnya

positif karena perbandingan r hitung > r tabel, artinya terdapat hubungan antara

struktur organisasi (X) dengan kualitas pelayanan publik (Y) berada pada

(60)

3. Dari hasil perhitungan koefisien determinan antara variabel x dan variabel y

diketahui sebanyak 50,41% pengaruh struktur organisasi terhadap kualitas

pelayanan publik pada Kantor PT. PLN (Persero) Area Medan dan selebihnya

sekitar 49,59% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian

ini.

B.Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Agar struktur organisasi yang dibentuk dapat menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya dengan lebih baik lagi, serta adanya hubungan kerja sama yang baik

antara atasan dengan bawahan dari bagian lain. Sehingga tercipta kualitas

pelayanan publik yang efektif dan efisien.

2. Bagi para pegawai di Kantor PT. PLN hendaknya lebih meningkatkan lagi

kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap pegawai dengan cara mengikuti

pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh PT. PLN agar terbentuk pegawai

yang lebih profesional dan mampu menjawab setiap keluhan dan permasalahan

dari masyarakat terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik.

3. Hendaknya kedisplinan pegawai didalam menjalankan tugas dan tanggung

(61)

4. Hendaknya pimpinan struktural kantor PT. PLN mulai dari manajer, fungsional

ahli dan asisten manajer dapat menjadi teladan yang baik bagi para bawahannya

dengan menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan peraturan yang

berlaku sehingga peraturan perusahaan benar-benar ditegakkan oleh seluruh staf

PT. PLN. Karnena perubahan yang efektif haruslah dimulai dari atas hingga ke

Gambar

Tabel 4.1.4
Tabel 4.2.1
Tabel 4.2.2
Tabel 4.2.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Begitu juga yang disampaikan oleh ibu Nurul selaku pembeli, penulis bertanya masalah perbedaan bawang merah yang dijual keliling dengan yang dijual di

Secara singkat,komputer dapat didefnisikan sebagai suatu alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan.Dalam arti yang lebih luas,

Pada tahun 1998 sampai dengan 2002 terlihat bahwa perkembangan investasi swasta di Jawa Tengah mengalami penurunan yang sangat tajam setelah mencapai angka yang paling tinggi di

Sumber pembiayaan yang lain adalah Bantuan Keuangan Daerah atau nama. lainnya adalah Bantuan Keuangan

Tahap 1.1 Membahas metode-metode yang dilakukkan untuk belajar al-qur’an, Tahap 1.2 Membahas tentang elemen gamifikasi aja yang akan digunakan tahap 1.3 Yaitu

Pada landasan teori akan dibahas lebih lanjut mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Hubungan

Menurut Elizabeth dan Darwis (2000), Kebijaksanaan harga, subsidi, perkreditan dan lainnya mulai dari kegiatan usahatani sampai pemasaran hasil secara langsung dan