• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Algoritma L-Deque Danalgoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Antar Tempat Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Algoritma L-Deque Danalgoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Antar Tempat Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 1

ayat1: Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok

orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,

atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu

sementara. Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan sebuah Kabupaten yang berada di

Sumatera Utara yang memiliki keindahan alam dan wisata bahari yang menakjubkan dan

juga memiliki tempat peninggalan sejarah. Beberapa objek wisata yang ada di Kabupaten

Tapanuli Tengah diantaranya berupa: (1) wisata pantai, misalnya Pantai Pandan, Pantai

Bosur Kalangan, Pantai Kahona, Pantai Binasi; (2) wisata alam, misalnya Air Terjun

Aloban, Air Terjun Silaklak, Air Terjun Sihobuk; (3) wisata sejarah, cagar budaya,

misalnya Makam Papan Tinggi, Makam Mahligai, Gua Maria dan lain-lain.

Shortest path adalah pencarian jalur terpendek antara vertex yang ada pada graph,

dengan menghasilkan bobot yang minimum. Pencarian rute terpendek ini telah diterapkan

di berbagai bidang untuk mengoptimasi kinerja suatu sistem, baik untuk meminimalkan

biaya atau mempercepat jalannya suatu proses (Purwananto, et al., 2005). Pencarian rute

terpendek diperlukan untuk menghemat waktu perjalanan. Semakin cepat wisatawan

sampai ke tempat wisata yang satu maka semakin banyak juga waktu yang dimiliki

wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata yang lainnya. Untuk mencari shortest path

antar tempat wisata tersebut penulis menggunakan algoritma L-Deque dan algoritma

(2)

Algoritma L-Deque ialah sebuah algoritma pencarian rute terpendek yang

menggabungkan sifat dari antrian dan tumpukan, serta dapat melakukan penambahan dan

penghapusan pada kedua ujung tetapi tidak dapat dilakukan ditengah list (Gallo &

Pallotino, 1986). Sedangkan Algoritma Greedy ialah algoritma yang memecahkan

masalah langkah demi langkah. Dalam algoritma ini solusi yang diberikan tidak selalu

benar-benar optimum tetapi pasti memberikan solusi yang mendekati nilai optimum

(Hayati & Yohanes, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah :

1. Belum adanya penelitian untuk mengetahui jarak terpendek antar tempat wisata di

Kabupaten Tapanuli Tengah.

2. Belum adanya penelitian untuk mengetahui yang mana lebih optimal dari kedua

algortima tersebut dalam kasus tempat wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah.

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang Lingkup Masalah dalam skripsi ini sebagai berikut:

1. Dalam kasus ini yang diteliti ialah sebuah graph berarah terhubung (directed

connected graph) dengan menggunakan vertex yang telah ditentukan.

2. Bobot yang digunakan adalah jarak.

3. Pengambilan data bobot jarak antara vertex dan edge pada graph antar tempat

wisata menggunakan bantuan dari Google Maps versi 2017.

4. Pada Aplikasi ini ditetapkan titik awal yang merupakan salah satu tempat

wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah yang sudah ditentukan.

5. Shortest path ini berlaku hanya beberapa tempat wisata di Kabupaten Tapanuli

Tengah dan titik tujuan yang akan dikunjungi sebanyak dua puluh titik yaitu

tempat wisata ternama di Kabupaten Tapanuli Tengah. Nama tempat wisata

yang diteliti yaitu :

a. Pantai Bosur Kalangan

b. Pantai Kahona

k. Pantai Ujung Sibolga

(3)

d. Batu Lubang

6. Tidak memperhitungkan kecepatan kendaraan, kondisi jalan dan hambatan

lainnya.

7. Perhitungan dilakukan dengan membandingkan Running time dan kompleksitas

Big Ɵ (theta) dengan satuan waktu yang digunakan adalah Milisekon serta membandingkan hasil masing-masing algoritma L-Deque dan algoritma

Greedy.

8. Aplikasi ini offline dan dirancang dengan menggunakan bahasa Pemrograman

C#.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

1. Menerapkan Algoritma L-Deque dan Algoritma Greedy dalam penentuan rute

terpendek antar tempat wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah.

2. Membandingkan algoritma L-Deque dengan algoritma Greedy untuk

mendapatkan jalur terpendek yang paling efektif dengan menggunakan bahasa

pemograman C#.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu

1. Membantu wisatawan dalam menentukan tempat wisata terdekat

2. Mengetahui algoritma mana dari algoritma L-Deque dan algoritma Greedy yang

lebih efektif dan paling optimum.

(4)

1.6 Metode Penelitian

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam

penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang

diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Referensi yang digunakan dapat berupa buku,

jurnal, artikel, situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini dengan beberapa

topik seperti pengertian graph, jenis- jenis graph, pengertian algoritma, shortest path,

algoritma L-Deque dan algoritma Greedy.

2. Pengumpulan dan Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisa data yang berhubungan

dengan penelitian ini seperti fungsi algoritma L-Deque dan algortima Greedy dalam

penentuan rute terpendek antar tempat wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah.

3. Perancangan Sistem

Merancang sistem sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, yaitu meliputi

perancangan desain awal seperti perancangan tampilan GUI (Graphic User Interface).

Proses perancangan ini berdasarkan pada batasan masalah dari penelitian ini.

4. Implementasi Sistem

Pada tahap ini sistem telah selesai dikembangkan dengan algoritma L-Deque dan

algortima Greedy dalam penentuan rute terpendek antar tempat wisata di Kabupaten

Tapanuli Tengah ke dalam bentuk program.

5. Pengujian Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah

dikembangkan.

6. Dokumentasi Sistem

Melakukan pembuatan dokumentasi sistem mulai dari tahap awal hingga

pengujian sistem, untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk laporan penelitian

(5)

1.7 Sistematika Penulisan

Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian judul skripsi

“Perbandingan Algoritma L-Deque dan Algoritma Greedy Dalam Menentukan

Rute Terpendek Antar Tempat Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah”. Rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan lintasan

terpendek, teori graph, algoritma lintasan terpendek, running time dan sebagainya.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang uraian analisis mengenai proses kerja dari algoritma L-Deque dan

algoritma Greedy dalam penentuan rute terpendek antar tempat wisata di

Kabupaten Tapanuli Tengah dan perbandingan dari kedua algoritma tersebut yang

terdiri dari flowchart, Unified Modeling Language (UML) serta perancangan

antarmuka pengguna.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem dan coding sesuai dengan analisis dan

perancangan, kemudian melakukan pengujian sistem.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian dari bab-bab

sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok referensi dapat mempengaruhi keputusan pembelian karena saat ini konsumen membeli smartphone iPhone bukan hanya karena keinginan tetapi juga merupakan suatu kebutuhan

yang memiliki anak dengan gangguan specific phobia terhadap nasi, agar dapat. menyadari dan memahami sedini mungkin gangguan yang

Penelitian menunjukkan bahwa bertambahnya anak bisa menambah stress pasangan, dan mengurangi waktu bersama pasangan (Hendrick & Hendrick, 1992). Kehadiran anak dapat

Sebagai orang Kristen, kita tidak berkata bahwa Yesus Kristus adalah Anak Tuhan, karena Tuhan punya anak (seperti manusia punya anak). Yang benar adalah Tuhan mewujudkan diriNya

Data yang diperoleh dari hasil recall pola makan 24 jam. dibandingkan dengan studi literatur Daftar

Adapun kalau mashlahah lebih besar dari mafsadah maka kemaslahatan harus diwujudkan. Kalau terjadi kesamaan maka dikembalikan pada ijtihad. Beberapa contoh kasus terkait

viskositas terhadap tegangan tembus dan arus bocor berbagai minyak

Diluar sidang Pengadilan, penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan baik oleh mereka sendiri (yang melakukan perdamaian) tanpa melibatkan pihak lain, atau meminta