• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen dan Perilaku Pembelian Ulang (Studi Kasus pada Produk Pasta Gigi Merek Pepsodent di Kota Denpasar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen dan Perilaku Pembelian Ulang (Studi Kasus pada Produk Pasta Gigi Merek Pepsodent di Kota Denpasar)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELIAN ULANG

(Studi Kasus pada Produk Pasta Gigi Merek Pepsodent di Kota Denpasar)

Ni Wayan Pupuani1 Eka Sulistyawati2

1

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail:pu2ani@yahoo.com

2

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen dan perilaku pembelian ulang. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian menggunaan kuesioner di Kota Denpasar. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analisis). Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang berdomisili di Kota Denpasar yang telah menggunakan pasta gigi pepsodent, dengan mengambil sampel sebanyak 180 responden berdasarkanpurposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh bauran pemasaran secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.Bauran pemasaran berpengaruh signifikansecara simultan terhadap perilaku pembelian ulang.Akan tetapi, secara parsial,hanya harga yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian ulang, sedangkan produk, saluran distribusi, dan promosi berpengaruh tidak signifikan terhadap perilaku pembelian ulang.Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian ulang.

Kata kunci: Bauran pemasaran, kepuasan, dan perilaku pembelian ulang

ABSTRACT

The purpose of this researchwas determining the effect of simultaneously and partial the marketing mix on customer satisfaction and repeat purchasebehavior. All data in this study were obtained from the study uses questionnaires in Denpasar. Techniques of analysis in this study used path analysis. The population of this research is a consumer who are living in Denpasar who have used Pepsodent toothpaste, by taking a sample of 180 respondents using purposive sampling.The result of the research shows the effect of the marketing mix simultaneously and partially has significant effect to customer satisfaction. The effect marketing mix simultaneously has significant effecton repeat purchase behavior. But partially, only the price that significantly affected on repeat purchase behavior, while product, place and promotion has no significant effect on purchase behavior. Satisfication affects significantly on repeat purchase behavior.

(2)

PENDAHULUAN

Konsumen merupakan satu-satunya alasan hidup dan tumbuhnya suatu perusahaan.Alasan ini menyebabkan kepuasan konsumen menjadi prioritas utama bagi perusahaan.Kepuasan konsumen yang berujung pada tuntutan konsumen sehingga konsumen tidak hanya menginginkan kualitas produk dengan harga relatif murah tetapi juga kemudahan untuk mendapatkan produk.

Kepuasan menjadi peran yang sangat penting dalam pembelian suatu produk dan jasa yang dilakukan oleh konsumen.Martin et al. (2007) mendefinisikan, kepuasan konsumen adalah salah satu faktor penting untuk memprediksikan perilaku konsumen dan lebih khusus pembelian ulang.Tingkat kepuasan seorang konsumen merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja dengan harapannya. Richard 1993 (dalam Nastiti, 2007) menyatakan, konsumen yang merasa puas saat proses transaksi barang atau jasa yang didapatkan, besar kemungkinan mereka akan kembali lagi dan melakukan pembelian-pembelian lain dan juga akan merekomendasikan pada teman atau keluarga tentang perusahaan dan produknya.

Perilaku pembelian ulang sangat penting untuk mempertahankan citra dan keberhasilan suatu perusahaan.Salah satu alat ukur agar bertahan dan meningkatkan pangsa pasar dengan adanya perilaku pembelian ulang.Istanto (2007) mendefinisikan, perilaku pembelian ulang sebagai fungsi dari sikap terhadap produk atau pelayanan.

Perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya di dalam pasar sasaran menggunakan seperangkat alat pemasaran bernama bauran pemasaran.Kotler dan

(3)

Amstrong(2008:62) menyatakan bauran pemasaran terdiri atas produk, harga, saluran distribusi dan promosi.Nastiti (2007) menjelaskan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasar yang digunakan membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.Hendarto (2003) menyatakan bahwa produk merupakan konsep obyek atau proses memberikan sejumlah nilai dan manfaat kepada konsumen.Suwarni dan Mayasari (2011) mengungkapkan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik memungkinkan adanya kepuasan konsumen dan akan menarik konsumen baru sehingga diharapkan akan membuat konsumen loyal pada akhirnya.Sukotjo dan Radix (2010) menyatakan, saluran distribusi merupakan kegiatan memindahkan produk disertai hak pemilik dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.Susanti (2008) menyatakan, promosi sebagai alat menginformasikan kepada konsumen mengenai produk dan menyakinkan para konsumen dalam pasar sasaran.

Berdasarkan latar belakang masalah maka, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar?

2. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran yang terdiri atasproduk, harga, saluran distribusi, dan promosiberpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar?

(4)

py1x1 py1x2 py1x3 py1x4 py2X2 py2x3 py2x1 e2  e1 py2y1

3. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi berpengaruh secara simultanterhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar?

4. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran yang terdiri atasproduk, harga, saluran distribusi, dan promosi berpengauh secara parsial terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar?

5. Bagaimanakah pengaruh kepuasan terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar?

Kerangka Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan untuk menjawab rumusan permasalahan, maka disusun kerangka hipotesis pada Gambar 1

Gambar 1 Kerangka Hipotesis

Berdasarkan permasalahan,rumusan hipotesis yang dirumuskan, sebagai berikut.

Pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap kepuasan konsumen

Hasil penelitian Nastiti (2007) bauran pemasaran berpengaruh langsung terhadap peningkatan kepuasan konsumen. Perihal ini berarti apabila kualitas

Kepuasan Y1 Perilaku Pembelian Ulang Y2 py2x4 Harga X2 Saluran Distribusi X3 Promosi X4 Produk X1

(5)

bauran pemasaran meningkat, maka kepuasan konsumen juga akan meningkat. Hipotesis 1 yang diajukan, yaitu:

H1: ada pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.

Pengaruhbauran pemasaran secara parsialterhadap kepuasan konsumen

Penelitian Suwarni dan Mayasari (2011) mendapatkan hasil penelitian pengaruh signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan.Heide et al. (2010) menyatakan kepuasan memiliki dampak yang signifikan pada evaluasi dan niat mengkonsumsi produk.

Suwarni dan Mayasari (2011) mendapat hasil penelitian,pengaruh yang signifikan antara harga terhadap kepuasan.Hasil penelitian Herrmann et al. (2007) menunjukkan bahwa persepsi harga secara langsung mempengaruhi penilaian kepuasan serta secara tidak langsung melalui persepsi kestabilan harga

Nastiti (2007) menyatakan, lokasi pendistribusian yang tersebar dibeberapa tempat menjadi pertimbangan penting bagi nasabah.Konsumenakan puas bila produk dan jasa didapat dengan mudah oleh konsumen.

Menurut Sukotjo dan Radix (2010), promosi merupakan variabel paling dominan terhadap keputusan pembelian.Nastiti (2007) menyatakan, ketika melihat iklan produk, konsumen dapatmemvisualisasikan pengalaman menyenangkan yang akan diperoleh. Berdasarkan temuan tersebut maka, dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

(6)

Pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap perilaku pembelian ulang

Hasil penelitian Rauyruen et al. (2009) menunjukkan bahwa kepercayaan penyedia kontribusi untuk sikap loyalitas, menunjukkan pentingnya manajemen merek dan pentingnnya menggambarkan seorang baik dan handal citra organisasi secara keseluruhan.Coelho and Henseler (2012) hasil penelitianmenyatakan kustomisasi memiliki baik langsung maupun efek dimediasi terhadap loyalitas pelanggan dan berinteraksi dengan efek kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas.Hasil temuan tersebut dirumuskan hipotesis 3, yaitu: H3:ada pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap perilaku pembelian

ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.

Pengaruh bauran pemasaran secara parsialterhadap perilaku pembelian ulang

Suwarni dan Mayasari (2011) medapat hasil penelitian,ada pengaruh signifikan antara kualitas produk terhadap loyalitas konsumen.Broyleset al. (2009) menunjukkan bahwa pemasar yang ingin membangun loyalitas merek dan meningkatkan kemungkinan konsumen perilaku pembelian kembali harus mengambil ganda perspektif, fokus pada pengembangan pasar strategi yang menjamin bahwa produk memenuhi harapan konsumen dan menghasilkan perasaan positif terhadap produk.

Hasil penelitian Suwarni dan Mayasari (2011) tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga dan loyalitas.Toncar et al. (2010) hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi harga mempengaruhi evaluasi kualitas layanan, memberikan konsumen harga yang mereka harapkan harus menjadi kunci bagi pemasar layanan untuk mencapai respon yang optimal.

(7)

Perusahaan dapat mempromosikan, menjual dan menyalurkan produk sampai ke konsumen akhir, dimana perantara pemasaran meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan (Kotler dan Amstrong, 2008:80).Saluran distribusi yang dapat meningkatkan perilaku pembelian ulang adalah produk yang disalurkan ada dimana saja dan siap tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.

Menurut Sukotjo dan Radix (2010), promosi merupakan variabel paling dominan terhadap keputusan pembelian.Hasil temuan tersebut dirumuskan hipotesis 4, yaitu:

H4: ada pengaruh bauran pemasaran secara parsialterhadap perilaku pembelian ulang

Pengaruh kepuasan konsumenterhadap perilaku pembelian ulang

Menurut Widiana (2010), kepuasan berpengaruh signifikan terhadap pembelian ulang, yang artinya, semakin tinggi kepuasan semakin tinggi pula pembelian ulang, kesesuain antara kepuasan yang diperoleh konsumen dapat meningkatkan pembelian ulang. Hasil penelitian Suwarni dan Mayasari (2011), Rizan dan Arrasyid (2008), Semuel dan Wijaya (2009) mendapatkan hasil penelitian pengaruh yang signifikan antara kepuasan terhadap loyalitas, dikarenakan harapan konsumen sesuai dengan layanan yang diberikan produk, sehingga konsumen menjadi loyal.

Hasil penelitian Dholakia and Zhao (2010) penilaian atribut mendominasi kepuasan dan niat pembelian kembali.Hume and Mort (2010) menyatakan, hasil penelitian menunjukkan niat pembelian kembali sebagian besar didasarkan

(8)

kepuasan dimediasi oleh nilai yang dirasakan.Semuel (2006) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan dapat menjadi variabel penghubung antara aplikasi bauran pemasaran terhadap loyalitas ritel modern.Hasil penelitian Susanti (2009) variabel yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas konsumen adalah kepuasan konsumen.Berdasarkan temuan tersebut maka dirumuskan hipotesis5, yaitu:

H5: ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap perilaku pembelian ulang

METODE PENELITIAN

Penelitian yang baik, maka dibutuhkan desain penelitian untuk menunjang dan memberikan hasil penelitian yang sistematik. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan produk pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Ukuran sampel yang ditetapkan sebanyak 180 responden.Skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner adalah skala Liker 1-5.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik path analysis yang terlebih dahulu diuji validitas instrumen, uji reliabilitas instrumen, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, analisis statistik inferensial,

teknik factor analysis,dan selanjutnya analisis jalur substruktur 1 dan substruktur 2.Persamaan pathanalysis, yaitu:

Struktural 1:Y1 = y1x1 X1 + y1x2 X2 + y1x3 X3 + y1x4 X4 + y 1 (1)

(9)

HASILPENELITIAN

Gambaran Umum Responden

Responden dianalisis secara deskriptif berjumlah 180 responden, dianalisis dari: karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.Data yang terlihat bahwa, responden berumur 15-30 tahun yang lebih banyak dan ini menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh menggambarkan responden produktif. Jenis kelamin yang lebih banyak ditemui adalah perempuan 55,6 persen, dimana hal ini menunjukkan dalam pembelian kebutuhan sehari-hari lebih dominan perempuan. Data menunjukkan bahwa pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah SMA/K sebesar 50,0 persen. Untuk jenis pekerjaan Pelajar/Mahasiswa/I merupakan pangsa pasar yaitu 30,6persen.

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Masing-masing variabel yang diteliti telah berada diataskoefisien korelasi 0,3 sehingga indikator penelitian dikatakan valid dan layak digunakan untuk seluruh responden yang ditargetkan.Pengujian reliabilitasdidapat seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki koefisienan korelasi Cronbach’s alpha

diatas 0,6, yang artinya, semua variabel penelitian dikatakan reliabel, langkah selanjutnya instrumen dilanjutkan untuk digunakan pada seluruh responden yang telah ditargetkan.

Hasil analisis faktor konfirmatori

Hasil perhitungan analisis faktor konfirmatori pada konsumen produk pasta gigi merek pepsodent di Kota Denpasar didapat nilai KMO (Kaiser-Mayer-Olkin)pada variabel produk = 0,838, variabel harga = 0,500, variabel saluran

(10)

distribusi = 0,500, variabel promosi = 0,662, variabel kepuasan= 0,872, dan variabel perilaku pembelian ulang = 0,714. Diperoleh hasil perhitungan MSA(Measures of Sampling Adequacy) tidak ada nilai MSA kurang dari 0,5.

Analisis Path

Summary dan Koefisien Jalur 1

Substruktur 1

Hasil Substruktur 1 diperoleh persamaan, sebagai berikut.

Y1 = y1x1 X1 + y1x2 X2 + y1x3 X3 + y1x4 X4 + y 1 (1) Y1 = 0,323X1 + 0,140 X2 + 0,178 X3 + 0,291X4

Produk (X1) = 0,323, menunjukkan bahwa produk memiliki pengaruh secara positif terhadap kepuasan; Harga (X2) = 0,140, menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh secara positif terhadap kepuasan; Saluran distribusi (X3) = 0,178, menunjukkan bahwa saluran distribusi memiliki pengaruh secara positif terhadap kepuasan; Promosi (X4) = 0,291, menunjukkan bahwa promosi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan.

R2 = 0,583.Nilai R square adalah 0,583. Artinya,pengaruh bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi terhadap kepuasan konsumenadalah 58,3 persen sedangkan sisanya 41,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

Summary dan Koefisien Jalur 2

Substruktur 2

Hasil Substruktur 2 diperoleh persamaan, sebagai berikut.

(11)

py1x1 0,000 py1x2 0,033 py1x4 0,000 py2X2 0,000 py2x3 0,621 py2x1 0,411 e2   e1 py2y1 0,000 Y2 = 0,058X1 + 0,244 X2 + 0,030 X3 + 0,032X4 + 0,518 Y1

Produk (X1) = 0,058. Angka ini menunjukkan bahwa produk memiliki pengaruhpositifterhadap perilaku pembelian ulang; Harga (X2) = 0,244. Angka ini menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruhpositifterhadap perilaku pembelian ulang; Saluran distribusi (X3) = 0,030. Angka ini menunjukkan bahwa saluran distribusi memiliki pengaruhpositif terhadap perilaku pembelian ulang; Promosi (X4) = 0,032. Angka ini menunjukkan bahwa promosi memiliki pengaruh positifterhadap perilaku pembelian ulang. Kepuasan (Y1) = 0,518. Angka ini menunjukkan bahwakepuasan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian ulang.

R2 = 0,596.Nilai R square adalah 0,596. Artinya, besar pengaruh bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi terhadap perilaku pembelian ulangadalah 59,6 persen sedangkan sisanya 40,4 persen dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

PEMBAHASAN PENELITIAN

Gambar 2:Validasi Jalur Model

Kepuasan Y1 Perilaku Pembelian Ulang Y2 py2x4 0,639 py1x3 0,004 Produk X1 Harga X2 Saluran Distribusi X3 Promosi X4

(12)

Pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap kepuasan konsumen

Didapat Hasil F hitung 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada pengaruh signifikansibauran pemasaran secara simultan terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, dimana bauran pemasaran berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.Nastiti (2007) dalam penelitiannya menemukan bauran pemasaran berpengaruh langsung terhadap peningkatan kepuasan konsumen. Perihal ini berarti apabila kualitas faktor bauran pemasaran meningkat, maka kepuasan konsumen juga akan meningkat.

Pengaruh bauran pemasaran secara parsial terhadap kepuasan konsumen

Pengaruh produk terhadap kepuasan konsumen diperoleh hasil t hitung 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,bahwa ada pengaruhsignifikansiproduk terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, dimana ada pengaruh produk terhadap kepuasan.Suwarni dan Mayasari (2011) dalam penelitiannya menemukan pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan.Heide et al. (2010) mengemukakan kepuasan memiliki dampak yang signifikan pada evaluasi dan niat mengkonsumsi produk.

Pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen diperoleh t hitung 0,033 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.Artinya, bahwa ada pengaruh signifikansi harga terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, dimana ada pengaruh harga terhadap kepuasan.Suwarni dan Mayasari (2011) mengungkapkan terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap kepuasan.Herrmann et al. (2007)

(13)

menyatakan bahwa persepsi harga secara langsung mempengaruhi penilaian kepuasan serta secara tidak langsung melalui persepsi kestabilan harga.

Pengaruh saluran distibusi terhadap kepuasan konsumen diperoleh t hitung 0,004 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh signifikansi saluran distribusi terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Penelitian ini mendukung hasil penelitain Nastiti (2007) menyatakan, lokasi pendistribusian yang tersebar dibeberapa tempat menjadi pertimbangan penting bagi nasabah.

Pengaruh promosi terhadap kepuasan konsumen didapat t hitung 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh signifikansi promosi terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, dimana ada pengaruh promosi terhadap kepuasan.Sukotjo dan Radix (2010) menyatakan, promosi merupakan variabel yang paling dominan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini juga mendukung hasil penelitian Nastiti (2007) menyatakan, ketika melihat iklan produk, konsumen dapat memvisualisasikan pengalaman menyenangkan yang akan diperoleh.

Pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap perilaku pembelian ulang

Hasil t hitung 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa bauran pemasaran berpengaruh signifikansi secara simultan terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, dimana bauran pemasaran yang terdiri

(14)

atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap perilaku pembelian ulang.

Ryu et al. (2012) dalam penelitiannya menyatakan nilai pelanggan yang dirasakan memang penentu signifikasi kepuasan pelanggan, dan kepuasan pelanggan adalah prediktor signifikan niat perilaku. Coelho and Henseler (2012) menyatakan hasil penelitian kustomisasi memiliki baik langsung maupun efek dimediasi terhadap loyalitas pelanggan dan berinteraksi dengan efek kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas

Pengaruh bauran pemasaransecara parsial terhadap perilaku pembelian ulang

Pengaruh produk terhadap perilaku pembelian ulang diperolehperhitungan t hitung 0,411 > 0,05. Artinya, bahwa ada pengaruh tidak signifikansiproduk terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana ada pengaruh tidak signifikan produk terhadap perilaku pembelian ulang.Suwarni dan Mayasari (2011) mendapatkan hasil dari penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap loyalitas konsumen.

Pengaruh harga terhadap perilaku pembelian ulang, oleh karena t hitung 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh signifikansi harga terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Hasil penelitian ini bertentangan dengan Suwarni dan Mayasari (2011) menyatakan dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan harga dan loyalitas.

(15)

Pengaruh saluran distribusi terhadap perilaku pembelian ulang diperoleh t hitung 0,621 < 0,05.Artinya, bahwa ada pengaruh tidak signifikansisaluran distribusi terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.

Pengaruh promosi terhadap perilaku pembelian ulang diperoleh t hitung 0,639 > 0,05. Artinya,bahwa ada pengaruh tidak signifikansi promosi terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.

Pengaruh kepuasan konsumen terhadap perilaku pembelian ulang

Hasil penelitian diperoleh t hitung 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh signifikansi kepuasan konsumen terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, bahwa ada pengaruh kepuasan dan perilaku pembelian ulang.Widiana (2010) mendapatkan hasil penelitian kepuasan berpengaruh signifikan terhadap pembelian ulang, yang artinya, semakin tinggi kepuasan semakin tinggi pula pembelian ulang.Kesesuain kepuasan yang diperoleh konsumen dapat meningkatkan pembelian ulang.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Suwarni dan Mayasari (2011), Rizan dan Arrasyid (2008), Semuel dan Wijaya (2009) mendapatkan hasil pengaruh yang signifikan antara kepuasan terhadap loyalitas, yang dikarenakan harapan konsumen sesuai dengan layanan yang diberikan produk, sehingga konsumen menjadi loyal. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitisn Susanti (2009) variabel yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas konsumen adalah kepuasan konsumen.

(16)

Pengaruh bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian ulang melalui kepuasan konsumen

Sarwono (2007:46), menyatakan pengaruh tidak langsung diperoleh dengan menggunakan rumus pengaruh langsung bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen dikalikan pengaruh langsung kepuasan konsumen terhadap perilaku pembelian ulang.Artinya, bahwa ada pengaruhbauran pemasaran terhadap perilaku pembelian ulang melalui kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar didapat hasil pada Tabel 1 Pengaruh antar variabel.Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Semuel (2006) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan dapat menjadi variabel penghubung antara aplikasi bauran pemasaran terhadap loyalitas ritel modern.

Tabel 1 Pengaruh Antar Variabel Pengaruh langsung antar variabel

Endogen variabel Eksogen variabel

Produk Harga Saluran Distribusi Promosi Kepuasan Konsumen

Kepuasan Konsumen 0,323 0,140 0,178 0,291 0,000

Perilaku Pembelian Ulang 0,058 0,244 0,030 0,032 0,518

Pengaruh tidak langsung antar variabel

Endogen variabel Eksogen variabel

Produk Harga Saluran Distribusi Promosi Kepuasan Konsumen

Kepuasan Konsumen 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Perilaku Pembelian Ulang 0,167 0,072 0,092 0,150 0,000

Pengaruh total antar variabel

Endogen variabel Eksogen variabel

Produk Harga Saluran Distribusi Promosi Kepuasan Konsumen

Kepuasan Konsumen 0,323 0,140 0,178 0,291 0,000

Perilaku Pembelian Ulang 0,225 0,316 0,122 0,182 0,518

Sumber: Hasil Penelitian, 2013

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa besar pengaruh langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.Produk memberikan pengaruh langsung terbesar pada kepuasan konsumen.Tingkat selanjutnya, promosi, saluran distribusi, dan harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.Sedangkan

(17)

kepuasankonsumen memberikan pengaruh langsung terbesar terhadap perilaku pembelian ulang.Tingkat selanjutnya, harga, produk, promosi, dan saluran distribusi berpengaruh langsung terhadap perilaku pembelian ulang.

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa besar pengaruh tidak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.Produk memberikan efek tidak langsung terbesar terhadap perilaku pembelian ulang.Tingkat selanjutnya, promosi, saluran distribusi, dan harga berpengaruh tidak langsung terhadap perilaku pembelian ulang.

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa besar pengaruh total antar variabel eksogen terhadap variabel endogen. Produk memberikan total efek terbesar pada kepuasan konsumen. Tingkat selanjutnya, promosi, saluran distribusi, dan harga memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Selanjutnya,kepuasan memberikan pengaruh total terbesar pada perilaku pembelian ulang. Tingkat selanjutnya, harga, produk, promosi, dan saluran distribusi memberikan pengaruh total terhadap perilaku pembelian ulang. Sarwono (2007:47), menyatakan untuk menghitung pengaruh total diperoleh dari hasil perhitungan penjumlahan pengaruh langsung denganhasil perhitungan pengaruh tidak langsung. Artinya, menunjukkan besar pengaruh total bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian ulang melalui kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian, maka dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut.Bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi dan

(18)

promosi secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.

Bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Bauran pemasaran secara parsial hanya harga yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian ulang sedangkan, produk, saluran distribusi dan promosi secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap perilaku pembelian ulang produk pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian ulang pasta gigi merek Pepsodent di Kota Denpasar.

Saran

Produk pasta gigi merek pepsodent hendaknya dapat meningkatkan perilaku pembelian ulang melalui kepuasan konsumen dengan cara meningkatkan bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi sehingga konsumen merasa diberikan keunggulan dan manfaat produk secara maksimal.

DAFTAR RUJUKAN

Broyles, S.A., Ross, R.H., and Leingpibul, T. (Duke). 2009. Exmination of Satisfaction in Cross-Product Group Settings. Journal of Product and Brand Management, Vol. 18, No. 1, pp: 50-59.

Coelho, Pedro S. and Henseler, Jorg. 2012. Creating Customer Loyalty through Service Customization. European Journal of Marketing, Vol. 46, No. 3/4, pp: 331-356.

Dholakia, Ruby Roy, and Zhao, Miao. 2010. Effects of Online Store Attributes on Customer Satisfaction and Repurchase Intentions. International Journal of Retail and Distribution Management, Vol. 38, No. 7, pp: 482-496.

(19)

Heide, M., Olsen, S.O., and Dopico, D.C. 2010.The Influence of Test Situation and Satisfaction with Preparation on Evaluation and Intention to Consume a New Seafood Product.British Food Journal, Vol. 112, No.7, pp: 763-774.

Hendarto, K.A. 2003.Bauran Pemasaran pada Jasa Ekowisata Marketing Mix in Ecotourism Services.Jurnal Ilmiah Kesatuan, Vol. 4, No. 1-2, hal: 25-31. Herrmann, A., Xia, L., Monroe, K.B., and Huber, F. 2007. The Influence of Price

Fairness on Customer Satisfaction: An Empirical Test in the Context of Automobile Purchases. Journal of Product & Brand Management, Vol. 16, No. 1, pp: 49-58.

Hume, Margee, and Mort, Gillian Sullivan. 2010. The Consequence of Appraisal Emotion, Service Quality, Perceived Value and Customer Satisfaction on Repurchase Intent in the Performing Arts. Journal of Service Marketing, Vol. 24, No. 2, pp: 170-182.

Istanto, Yuni. 2007. Pengaruh Intervensi Pelayanan dan Disain Fasilitas Pelayanan Terhadap Minat Pembelian Ulang.Journal BALANCE Economics, Business, Management and Accounting,Th. IV, No. 8, hal: 1-14.

Kotler, Philip. dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Martin, D., Consuegra, Molina, A., and Esteban, A. 2007. An Integrated Model of Price, Satisfaction and Loyalty: An Empirical Analysis in the Service Sector.

Journal of Product and Brand Management, Vol. 16, No. 7, pp: 459-468. Nastiti, Ani, dan Martoatmodjo, Soebari. 2007. Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Kepuasan Konsumen dengan Perilaku Konsumen Sebagai Variabel Intervening.Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis, dan Sektor Publik, Vol.3, No. 3, hal: 265-287.

Rauyruen, P., and Miller, K.E. 2009.B2B Services: Linking Service Loyalty and Brand Equity. Journal of Services Marketing, Vol. 23, No. 3, pp: 175-186. Rizan, M., dan Arrasyid, H. 2008. Analisis Asosiasi Merek, Nilai Produk, dan

Kualitas Pelayanan, serta Pengaruhnya terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen sepeda Motor di Bekasi. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 12, No. 2, hal: 129-147.

Ryu, K., Lee, Hye-Rin, andKim, W.G. 2012. The Influence of the Quality of the Physical Environment, Food, and Service on Restaurant Image, Customer Perceived Value, Customer Satisfaction, and Behavioral Intentions.

International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 24, No. 2, pp: 200-223.

(20)

Sarwono, 2007.Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS.Edisi I. Yogyakarta: C.V Andi OFFSET.

Semuel, Hatane. 2006. Ekspektasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Modern dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Intervening.Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 1, No. 2, hal: 53-64.

Semuel, H. dan Wijaya. N. 2009. Service Quality, Perceive Value, Satisfaction, Trust, dan Loyalty pada PT. Kereta Api Indonesia menurut Penilaian Pelanggan Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 4, No. 1, hal: 23-37.

Sukotjo, H., dan Radix, S.A. 2010. Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 1, No. 2, hal: 216-228.

Susanti, Christina E. 2008. Upaya Peningkatan Strategi Marketing Mix Pangan Berbasis Lokal melalui Analisis Sikap Konsumen dengan Model Fishbein di Surabaya.Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 3, No. 1, hal: 1-7.

. 2009 The Influence Image and Customers’ Satisfaction Towards Consumers’ Loyalty to Traditional Foods in Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 4, No. 1, hal: 1-10.

Suwarni, dan Mayasari, S.D. 2011.Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Konsumen.Jurnal Ekonomi Bisnis, Th. 16, No. 1, hal: 76-84.

Toncar, M.F., Alon, I., andMisati, E. 2010. The Importance of Meeting Price Expectations: Linking Price to Service Quality. Journal of Product and Brand Management, Vol. 19, No. 4, pp: 295-305.

Widiana, M.E., Supit, H., dan Hartini, S. 2012. Penggunaan Teknologi Internet dalam Sistem Penjualan Online untuk Meningkatkan Kepuasan dan Pembelian ulang Produk Batik pada Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Timur.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 14, No. 1, hal: 72-82.

Gambar

Gambar 1 Kerangka Hipotesis
Gambar 2:Validasi Jalur Model

Referensi

Dokumen terkait

2 Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaa Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah ... PRINSIP PENYUSUNAN RPIJM BIDANG CIPTA

Sub Bagian Evaluasi Program Pembangunan mempunyai tugas melakukan koordinasi tentang evaluasi program pelaksanaan pembangunan, melakukan pemantauan program

Serum kontrol ialah suatu serum yang telah diperiksa * berulang-ulang kali kadar total cholesterolnya dengan - pemeriksaan yang telltt dan saksaraa dari metoda dan alat-alat

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 10 responden dosen perempuan yang diwawancarai di Universitas Bangka Belitung menyatakan : 9 dosen perempuan dari 10

Prioritas masalah pada tahun 2014 yang berkaitan dengan infrastruktur adalah ketersediaan dan keterjangkauan air bersih yang ditemukan di kabupaten Garut, Sukabumi, Bangkalan,

Oleh sebab itu membuat penulisan ilmiah yang ruang lingkupnya tidak jauh dari internet, yaitu tentang website penyedia informasi busana kebaya. Penulisan ilmiah ini, ditujukan

Penulisan ilmiah ini berisi tentang pembuatan animasi bahasa Mandarin dengan menggunakan Macromedia Flash MX yang menampilkan animasi gambar yang disertai musik dan efek suara

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,