• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PENERAPAN JARINGAN WiMAX SEBAGAI JARINGAN ICT PENDUKUNG TERHADAP OPERASIONAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA) PLANNING OF DEPLOYMENT WIMAX NETWORK AS ICT NETWORK TECHNOLOGY TO SUPPORT COMPANY’S OPERATIONAL ACTIVITIES (CASE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PENERAPAN JARINGAN WiMAX SEBAGAI JARINGAN ICT PENDUKUNG TERHADAP OPERASIONAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA) PLANNING OF DEPLOYMENT WIMAX NETWORK AS ICT NETWORK TECHNOLOGY TO SUPPORT COMPANY’S OPERATIONAL ACTIVITIES (CASE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PENERAPAN JARINGAN WIMAX SEBAGAI JARINGAN ICT PENDUKUNG TERHADAP OPERASIONAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS PT

CHEVRON PACIFIC INDONESIA) PLANNING OF DEPLOYMENT WIMAX NETWORK AS ICT NETWORK TECHNOLOGY TO SUPPORT COMPANY’S

OPERATIONAL ACTIVITIES (CASE

Angra Bramagara¹, Rendy Munadi², Sofia Naning Hertiana³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Perusahaan yang memiliki area kerja menyebar dan mempunyai area kerja sendiri memerlukan komunikasi antara sesama rekan kerja agar kinerja antara pegawai dapat terjaga. Namun akan terjadi masalah jika pegawai terebut bekerja dengan tingkat mobilitas tertentu sedangkan pegawai tersebut harus melakukan komunikasi untuk menerima informasi dan mengirm informasi kepada pegawai yang lain. Untuk aplikasi-aplikasi tertentu perusahaan memerlukan tingkat kecepatan akses yang tinggi seperti aplikasi multimedia, sehingga dibutuhkan jaringan komunikasi yang menawarkan kecepatan akses setara akses broadband. Teknologi WiMAX memiliki kahandalan terutama kehandalan dari sisi teknologi akses wireless, sehingga dapat menjadi solusi pengguna dengan tingkat mobilitas dan nomaden. Dengan adanya solusi ini pengguna yang merupakan pegawai dapat berkomunikasi dimana saja dan kapan saja Disamping itu kehandalan lainnya dari teknologi WiMAX adalah kehandalan dari sisi transmisi data setara kecepatan broadband access dengan tingkat QoS yang baik.

Penerapan jaringan WiMAX pada perusahaan yang memerlukan aplikasi akses setara akses broadband dengan tingkat mobilitas pegawai yang tinggi perlu dilakukan sehingga efisiensi kinerja pegawai dapat tercapai serta fleksibelitas operasional dapat tercapai. Proses perencanaan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan perangkat berdasarkan spesifikasi perangkat dan lingkungan perencanaan. Hasil dari perencanaan merupakan rekomendasi pada pihak

perusahaan berupa jumlah BTS yang diperlukan untuk menjangkau area layanan, jumlah kanal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan trafik pengguna, serta koneksi dengan jaringan eksisting perusahaan agar dapat terjadi komunikasi antara jaringan WiMAX dan jaringan yang telah ada. Penggunaan persentase konten aplikasi dan jumlah pengguna mempengaruhi terhadap perkiraan jumlah kanal yang diperlukan dan penerapan aplikasi akses fixed dan mobile serta penempatan perangkat substation akan mempengaruhi coverage area layanan.

Kata Kunci : WiMAX, QoS, Kebutuhan

(2)

between both employees and partner for keeping performance stability and keep control of operational area. But it could be problem if employees were working with high mobility and moving job location every time while they must to be communicates with other partners to send and receive information. Today every big company has been operating high capacity access application to keep or deploy performance operational like use multimedia applications. WiMAX’s technology have trade on in wireless network system to become a solution for user have high mobility. By the way the other trade on from WiMAX technology is high transfer capacity access equal or more than broadband access that we know today with a good QoS level.

Deployment of WiMAX network for company to support high access applications like broadband access with high mobility, it must be considering by company to efficiency and flexibility. The planning process to know number of BTS for coverage area services, number of channel to support user traffic, and convergence by network existing as a complement on network so guarantee communication between user used WiMAX network and user used existing network. Uses of percentage by content application and number of user influence for estimate number of channel and deployment of fixed access application and mobile access application with places of substations outdoor or indoor influence for services coverage area. So WiMAX specification, services area, number of user, user application, existing network very attention to considered for complete the planning process.

(3)

Perencanaan Penerapan Jaringan WiMAX Sebagai Teknologi Jaringan ICT Pendukung Terhadap Operasional Perusahaan

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT Chevron Pacific Indonesia merupakan perusahaan pertambangan minyak yang memiliki banyak area kerja atau disebut site area. Setiap site area tersebut membutuhkan pengawasan dan pengendalian setiap saat agar proses produksi tidak terhambat. Untuk melakukan kegiatan tersebut setiap pegawai yang mempunyai wewenang untuk bertanggung jawab terhadap produksi minyak di setiap site area selalu melakukan pergerakan untuk memonitor dan maintenance dengan mobilitas yang tinggi atau bahkan berpindah lokasi kerja. Sehingga informasi data yang diberikan oleh rekan kerja tidak tersampaikan dengan cepat selama pegawai yang bersangkutan berada di lapangan. Hal ini disebabkan saat ini sarana komunikasi data hanya menghubungkan antara bangunan-bangunan perkantoran melalui sarana kabel dan optik. Diperkirakan untuk masa yang akan datang komunikasi dengan kecepatan tinggi yang dapat melayani kapasitas data yang besar diperlukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan terutama kinerja produksi minyak.

WiMAX sebagai teknologi akses wireless diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada tersebut. Sebagai teknologi akses yang bersifat wireless tentunya hambatan informasi karena mobilitas dapat diatasi, sehingga setiap pegawai dapat menerima maupun mengirimkan informasi data dari mana saja dan kapan saja disekitar area perusahaan, apalagi fitur yang ditawarkan WiMAX untuk menjamin konektivitas dan kapasitas dapat menjadi solusi untuk melakukan komunikasi yang membutuhkan jalur informasi yang dapat melayani kapasitas data yang besar seperti video streaming dan data tiga dimensi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

1.2 Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah :

PDF Creator - PDF4Free v2.0 http://www.pdf4free.com

(4)

- Menentukan kebutuhan serta kapasitas jaringan WiMAX pada daerah operasional perusahaan berdasarkan parameter yang diperlukan.

- Memperkirakan kebutuhan teknis perangkat sesuai dengan kebutuhan area. - Menentukan posisi jaringan WiMAX berdasarkan letak area perencanaan. - Menentukan posisi jaringan WiMAX pada jaringan eksisting.

- Menganalisa dampak penerapan jaringan WiMAX terhadap operasional perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah

Dalam menyusun penelitian tugas akhir , memerlukan beberapa rumusan masalah untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan, yaitu :

- Melakukan analisa kebutuhan trafik yang akan dilayani untuk memastikan besar kapasitas yang dibutuhkan olehuser.

- Melakukan analisa coverage area layanan dan struktur area layanan untuk memastikan kondisi lingkungan pada daerah perencanaan.

- Melakukan perhitungan terhadap aspek teknis jaringan wireless WiMAX berdasarkan parameter spesifikasi teknis perangkat dan kondisi lingkungan yang ada.

- Melakukan desain jaringan WiMAX sesuai parameter yang telah diperhitungkan untuk menentukan kebutuhan perangkat.

- Menerapkan implementasi jaringan WiMAX terhadap jaringan ICT (Information & Communication Technology) eksisting perusahaan.

- Melakukan analisa pengaruh implementasi jaringan WiMAX terhadap lingkungan operasional perusahaan.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti :

- Perencanaan dilakukan di lingkungan area PT Chevron Pacific Indonesia Distrik Duri.

(5)

Perencanaan Penerapan Jaringan WiMAX Sebagai Teknologi Jaringan ICT Pendukung Terhadap Operasional Perusahaan

3 - Perencanaan hanya membahas atau menganalisa parameter utama dalam perencanaan penggelaran jaringan dengan memperhatikan kondisi lingkungan, spesifikasi sistem perangkat WiMAX dan jumlah pengguna atau trafik yang akan dilayani dari daerah peruntukkan.

- Penganalisaan dan perhitungan dilakukan berdasarkan teori, data kepustakaan dan tinjauan lapangan

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini :

- Melakukan studi literature kerpustakaan berdasarkan berbagai referensi baik dari buku, diktat kuliah, paper, serta berbagai sumber dari internet.

- Melakukan tinjauan lapangan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tinjauan berupa melakukan bincang-bincang dengan berbagai sumber di lapangan, melihat dan merasakan langsung hal-hal yang terjadi di lapangan sebagai sumber masukan untuk penelitian.

- Melakukan perhitungan, penganalisaan dan pendesainan jaringan menggunakan bantuan berbagai software seperti MATLAB, Microsoft Excel, dan Map Info, dan Microsoft Visio.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir yang disusun ini terdiri dari lima bab ditambah dengan lampiran-lampiran yang diperlukan.

Berikut rincian dari bab-bab tersebut :

BAB I. Pendahuluan

Merupakan uraian mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

PDF Creator - PDF4Free v2.0 http://www.pdf4free.com

(6)

BAB II. Dasar Teori

Bab ini berisikan teori dasar mengenai jaringan wireless secara umun, sekilas teknologi WiMAX beserta parameter-parameternya, layanan yang dapat diberikan WiMAX, dan sifat kompetibelitas jaringan WiMAX.

BAB III Peninjauan Aspek Perencanaan

Bab ini berisikan peninjauan berbagai aspek yang mendasari penerapan penelitian ini. Aspek-aspek tersebut diantaranya peninjauan dari sisi lingkungan perencanaan seperti jumlah pengguna, kondisi lingkungan, aplikasi konten yang diterapkan, jaringan eksisting serta peninjauan dari aspek teknologi WiMAX yang mendukung proses perencanaan ini seperti aspek kapasitas yang dapat disediakan dan aspekcoveragearea yang dapat dijangkau teknologi WiMAX.

BAB IV. Penerapan Jaringan WIMAX

Bab ini berisi tentang berbagai penerapan yang terjadi dengan memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhi proses perencanaan, seperti jumlah kanal yang diperlukan, kebutuhan jumlah BTS yang dibutuhkan, power transmit yang diterapkan, status akses yang dimungkinkan untuk diterapkan, posisi jaringan WiMAX diantara jaringan eksisting, serta solusi WiMAX dalam memecahkan permasalahan yang dialami dilingkungan perusahaan selama ini.

(7)

! ! " # ! # " $ " % !# $ ! " " & ! ! $ $ $ ! " $ " " " ' & & " " ' ( ) * % $ $ $ " & ! " " $ ! " ! " & + ! " # ! + $ $ " !# $ ! " ) " & !# " " " $ ! " $ # ! ! & $ " , !- $ . # ) # ! / " & !- $ ! " $ " % !- ! ! " ! ! ! " $ ! "

(8)

0 % 11 " ! " " " ' 2 ! , ! / 3 ! / ' 3 + " ! " # ! " " , ! - , ! & - ' " 3 ! +1 4 ' 3 " ( ) * / 1 !5 +$) &3 ' ..6 65& " ( ) * " 1 1 # # # / 1 ( ) * 1 " " ! " # 1 ' ' # 1 # . " " " '

(9)

Perencanaan Penerapan Jaringan WiMAX Sebagai Teknologi Jaringan ICT Pendukung Terhadap Operasional Perusahaan

50

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andrews G Jeffrey, Ghosh Arunabha, Muhamed Rias. Fundamentals of WiMAX understanding broadband wireless networking. Prentice hall. 2007

[2] Cisco Sistem. How to implement WiMAX in a mobile network. Cisco Sytem Inc. 2005

[3] Cisco Sistem. Cisco Spesicification Product.www.cisco.com [4] Geier Jim. Wireless Networks first step. Cisco Sistem. 2005

[5] Nuaymi Loutfi. WiMAX Technology for Broadband Wireless Access. Wiley. 2007

[6] Sclumberger. Chevron grand design WiMAX 802.16 deployment. Schlumberger. 2005

[7] Senza Fili Consulting, Fixed, Nomadic, Portable, and Mobile Application For 802.16-2004 and 802.16e WiMAX Network, WiMAX Forum, November 2005 [8] Standard 802.16.3c-01/29r4. Channel model for fixed wireless application. IEEE.

2001

[9] SR Telecom. WiMAX capacity white paper. SR Telecom. SR Telecom. 2006 [10] Velez J Fernando and Sebastiao Pedro. Design and planning of WiMAX

Networks. Instituto de telecomucacoes. 2005

[11] Westech Communication Inc. Can WiMAX Address Your Application. WiMAX Forum. October 24, 2005

[12] Wibisono Gunawan, Hantoro Gunadi Dwi, Meganjaya Made, Pram Yudi. Peluang dan tantangan bisnis WiMAX. Informatika. 2007

[13] Wibisono Gunawan, Usman Uke Kurniawan, Hantoro Gunadi Dwi. Konsep teknologi selular. Informatika. 2008

[14] WiMAX Forum. WiMAX deployment considerations for fixed wireless access in the 2.5 GHz and 3.5 GHz licensed band. WiMAX Forum. June, 2005

[15] WiMAX Forum. WiMAX deployments with self-installable indoor terminals. WiMAX Forum. June, 2005

[16] WiMAX Forum. Mobile WiMAX – Part 1 : Technical Overview and Performance Evoulution. WiMAX Forum. March, 2006

PDF Creator - PDF4Free v2.0 http://www.pdf4free.com

(10)

[17] WiMAX forum. WiMAX Certified spesification product.www.wimaxforum.org [18] WiMAX Forum. WiMAX’s technology for LOS and NLOS environments

Referensi

Dokumen terkait

Inspeksi – normal shape, no discharge, no scar, breathing airway clear Palpasi - no swelling and

Perbedaan pandangan kedua mufassir dalam menafsirkan surat al-Isra ayat 24 ini menurut penulis sangat menarik untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut, adapun alasan

Kesimpulan yang dapat ditemukan dari hasil penelitian mengenai fungsi monolog dalam tangga dramatik cerita pada program cerita seri Malam Minggu Miko 2 Kompas Tv

Memperbaiki tabel simpleks dilakukan dengan mengganti variabel basisnya dengan variabel basis yang baru dengan harapan variabel basis baru tersebut

7HUGDSDW SHUEHGDDQ GL DQWDUD SORW SHQHOLWLDQ GDODP KDO NRQVHQWUDVL XQVXU KDUD WHUWHQWX GL GDODPGDXQSURGXNVLEXDKGDQSURGXNVLEHQLK

Setelah itu ditambahkan antiserum sesuai pengenceran yaitu 1/100 dan 1/500, dibiarkan selama 4 sampai 5 me- nit (antiserum yang digunakan adalah antiserum dari enam kali

Suatu Sistem terdiri dari form-form yang menyediakan berbagai informasi. Begitu pula dengan sistem informasi perpustakaan SMA Negeri 1 Cilacap, yang terdiri dari form

Dalam artikel VI ayat 1 disebutkan bahwa apabila dari pemberlakukan kesepakatan AFTA ini impor produk-produk yang masuk dalam skema CEPT meningkat secara signifikan, yang