1
KEMENTERIAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
BALAI BESAR TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
BALAI BESAR TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
Pemandangan dari Penanjakan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PENGEMBANGAN
EKOWISATA DI TNBTS
• Oleh : Dr. Ayu Dewi Utari
• Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Lokasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
PETA LOKASI
PETA LOKASI
T.N BROMO TENGGER SEMERU
T.N BROMO TENGGER SEMERU
Kab. PASURUAN (4.642,52 ha)
Kab. PROBOLINGGO (3.600,37 ha)
Kab. LUMAJANG (23.340,35 ha)
Kab. MALANG (18.692,96 ha) Ngadas
Ranu Pani
Ranu Kumbolo
Latar Belakang Penetapan
TN
1. Adanya potensi-potensi SDA yang menonjol seperti :
•
adanya flora dan langka yang menarik dan endemik dan
dilindungi Undang-Undang
•
adanya ekosistem khas
•
adanya gunung berapi yang masih aktif (Bromo dan
Semeru)
•
adanya fenomena/gejala alam yang unik dan
menakjubkan, al : kaldera di dalam kaldera,danau
yang sangat luas dan indah di atas pegunungan dan
hamparan lautan pasir
2. Potensi hidroorologis sebagai daerah tangkapan air
DAS Brantas dan DAS Sampeyan Madura.
3. Adanya budaya dan adat istiadat khas masyarakat
suku Tengger.
EKOSISTEM
F
L
O
R
A
Casuarina sp, acacia decuren, edelweiss,
grass, paku-pakuan, rumut merakan, adas,
nepenthes, orchids, jamur susuh angin,etc
1025 flora sp, 226 sp orchids fam
F
A
U
N
A
Macan kumbang, musang, kucing hutan, rusa, sigung, merak, lutung
jawa, kera ekor panjang, elang jawa, elang bondol, burung-burung,
trenggiling dll
Suku Tengger
y
Tinggal di sekitar Gn Bromo
y
Secara administrasi bagian Kab Malang, Probolinggo, Pasuruan, Lumajang
y
Tidak mengenal kasta dan marga
y
Mempercayai Sang Hyang Agung, roh para leluhur, hukum karma,
reinkarnasi, moksa, terikat dan melakukan pemujaan kepada alam semesta
y
Mata pencaharian utama petani dan buruh tani, dengan sebagian besar
adalah pertanian lahan kering.
y
Tingkat kesejahteraan penduduk sebagian besar masuk dalam level Pra
Sejahtera (17.562 jiwa).
y
Produk unggulan masyarakat yaitu pertanian (padi, jagung, kentang, ubi
kayu, kubis, wortel, dan sawi), perkebunan (tembakau) dan peternakan
(sapi, kambing, domba, angsa, itik, dan babi)
y
Sektor pariwisata berkembang pesat pada setelah 2010
y
Sikap hidup (sesanti panca setia):
1. setya budaya artinya, taat, tekun, mandiri;
2. setya wacana artinya setia pada ucapan;
3. setya semya artinya setia padajanji;
4. setya laksana artinya patuh, tuhu, taat;
5. setya mitra artinya setia kawan.
y
Hubungan antara pria dan wanita tercermin pada sikap bahwa pria
adalah sebagai pengayom bagi wanita, yaitu ngayomi, ngayani,
ngayemi,
y
Pandangan hidup (pengetahuan tentang watak :
1. prasaja berarti jujur, tidak dibuat-buat apa adanya;
2. prayoga berarti senantiasa bersikap bijaksana;
3. pranata berarti senantiasa patuh pada raja, berarti pimpinan atau
pemerintah;
4. prasetya berarti setya;
5. prayitna berarti waspada.
Sikap dan Budaya Masyarakat Tengger
Karo : Dilakukan pada bulan Puso, yang merupakan hari raya terbesar masyarakat Tengger, tujuan penyelenggaraan upacara karo adalah Mengadakan pemujaan terhadap Sang Hyang Widi Wasa dan menghormati leluhurnya, memperingati asal usul manusia, untuk kembali pada kesucian.
Pujan Kapat : Jatuh pada bulan keempat menurut tahun saka, bertujuan untuk memohon berkah keselamatan serta selamat kiblat, yaitu pemujaan terhadap arah mata angin.
Pujan Kawolu : Jatuh pada bulan kedelapan tahun saka. Masyarakat mengirimkan sesaji ke kepala desa, dengan tujuan untuk keselamatan bumi, air, api, angin, matahari, bulan dan bintang.
Pujan Kasanga : Jatuh pada bulan sembilan tahun saka. Masyarakat berkeliling desa dengan
membunyikan kentongan dengan membawa obor. Tujuan upacara ini adalah memohon kepada Sang Hyang Widi Wasa untuk keselamatan Masyarakat Tengger.
Pujan Kasada : Upacara ini disebut juga sebagai Hari Raya Kurban. Biasanya lima hari sebelum upacara Yadnya Kasada.
Bari’an : Upacara ini dilakukan setelah terjadi bencana alam, dilaksanakan 5-7 hari setelah bencana itu terjadi. Upacara Bari’an juga dilaksanakan sebagai wujud ungkapan syukur kepada Sang Hyang Widi.
Unan-unan : Diadakan hanya setiap lima tahun sekali. Tujuannya untuk melalukakan penghormatan terhadap Roh Leluhur. Dalam upacara ini selalu diadakan penyembelihan binatang ternak yaitu Kerbau. Kepala Kerbau dan kulitnya diletakkan diatas ancak besar yang terbuat dari bambu, diarak ke sanggar pamujan.
Entas-entas : Dimaksudkan untuk menyucikan arwah (roh) orang yang telah meninggal dunia supaya orang tersebut masuk surga, dilakukan pada hari ke 1000 setelah orang tersebut meninggal.
Upacara Adat
Pola Kepemimpinan
y
Kepala Desa ( Petinggi ) sekaligus adalah Kepala Adat.
Pemilihan dilakukan secara langsung oleh masyarakat, melalui
proses pemilihan petinggi.
Dukun diposisikan sebagai pemimpin Ritual / Upacara Adat.
Pemilihan Dukun ,dilakukan melalui beberapa tahapan tahapan (
menyangkut diri pribadi calon Dukun ).yang pada akhirnya akan
diuji melalui ujian Mulunen ( ujian pengucapan mantra yang tidak
boleh terputus ataupun lupa ) yang waktunya pada waktu Upacara
Kasada bertempat di Poten Gunung Bromo. Dukun adalah
panutan masyarakat, pemimpin religi, agen perubahan, pusat
konsultasi masyarakat
KWWSZLG\DJDPDDFLGUVHPQDV
Ekowisata di TNBTS
Sun rise
Wisata Laut pasir
Wisata Savana
Wisata Ranu Pani-Ranu Regulo
Pendakian Semeru
Agrowisata sayuran
Coban Trisula
Pendidikan
Penelitian
Budaya
JEEP
KUDA
GUIDE
HOMESTA
Y
RESTORAN
13
KUNJUNGAN
WISATAWAN
DI TNBTS
(dl ribuan)
PNBP
(dalam
jutaan)
tiket
Column1
0
500
1000
1500
15
DAMPAK KEBERADAAN TNBTS
1. Serapan TK di sektor Wisata secara langsung
TOTAL
: >2000 org TK
Jml pddk Kec Sukapura
: + 4200 orang/900 KK
Jml pddk Ds Ranupani
: + 2000 org/380 KK
-
jeep
-
ojek motor
-
kuda
-
hotel
-
homestay
-
toko souvenir
-
pengasong
-
volunteer/kibir
-
travel agent/guide
-
warung makan
-
porter pendakian
16
2. Serapan TK secara tidak langsung
-
bengkel mobil/motor
-
industri makanan
-
industri souvenir
- jasa transportasi
-
industri peternakan
-
Industri pertanian on farm
dan off farm
-
Obyek wisata lainnya
-
dll
TOTAL
: > 10.000 TK
Asumsi :
Upah per orang Rp 50.000,-/hr
Pendapatan Rp 1.250.000,- OB
(> dr UMR Jatim 2013 – Rp 866.250,-)
ALTERNATIF KEGIATAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI KAWASAN KONSERVASI……
1.
Membuka
Membuka
akses
akses
masyarakat
masyarakat
untuk
untuk
berperan
berperan
serta
serta
dalam
dalam
pengelolaan
pengelolaan
kawasan
kawasan
(
(
perlindungan
perlindungan
dan pengamanan hutan,
dan pengamanan hutan,
tenaga
tenaga
kebersihan
kebersihan
)
)
2.
2.
Meningkatkan
Meningkatkan
partisipasi
partisipasi
masyarakat
masyarakat
di
di
bidang
bidang
pengelolaan
pengelolaan
wisata
wisata
:
:
warung
warung
makanan
makanan
dan
dan
cendera
cendera
mata
mata
,
,
jasa
jasa
transportasi
transportasi
, guide
, guide
(Ijin
(Ijin
Usaha Jasa Wisata Alam dan Ijin Usaha Sarana
Usaha Jasa Wisata Alam dan Ijin Usaha Sarana
Wisata Alam)
Wisata Alam)
3. Pengaturan zona pemanfaatan
3. Pengaturan zona pemanfaatan
tradisional
tradisional
4. Pemanfaatan jasa lingkungan air (massa / energi)
4. Pemanfaatan jasa lingkungan air (massa / energi)
5. Pemanfaatan Buffer Zone
5. Pemanfaatan Buffer Zone
6. Pengembangan Desa Wisata
18