A
A.. LLuuaas s ddaan n LLeettaak k PPuullaau u BBaallii Luas Pulau Bali kurang lebih 5.632,86 km
Luas Pulau Bali kurang lebih 5.632,86 km22, termasuk Pulau Nusa Penida,, termasuk Pulau Nusa Penida,
Pulau Nusa Lembangan, dan Pulau Nusa Cenengan. Provinsi Bali berdiri pada Pulau Nusa Lembangan, dan Pulau Nusa Cenengan. Provinsi Bali berdiri pada tanggal 14 Agustus 1958, berdasar UU No. 84/1958. Pulau Bali beribukota di tanggal 14 Agustus 1958, berdasar UU No. 84/1958. Pulau Bali beribukota di Denpasar.
Denpasar.
Pulau Bali disebut juga sebagai Pulau Dewata, karena konon menurut Pulau Bali disebut juga sebagai Pulau Dewata, karena konon menurut legenda rakyat Bali dulunya Pulau Bali dan Pulau Jawa merupakan satu daratan. legenda rakyat Bali dulunya Pulau Bali dan Pulau Jawa merupakan satu daratan. Menurut legenda tersebut, terjadinya Pulau Bali karena goresan ujung tongkat Menurut legenda tersebut, terjadinya Pulau Bali karena goresan ujung tongkat Brahmana suci yang bernama Sidhi Marta,
Brahmana suci yang bernama Sidhi Marta, yang menyebabkan tanah terbelah danyang menyebabkan tanah terbelah dan menganga, sehingga air laut pun mengalir ke dalamnya, sehingga terjadilah selat menganga, sehingga air laut pun mengalir ke dalamnya, sehingga terjadilah selat yang memisah
yang memisahkan antara kan antara PulaPulau u Bali dengan Pulau Jawa. Batas-batas Pulau BaliBali dengan Pulau Jawa. Batas-batas Pulau Bali adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: 1
1.. BBaattaas s uuttaarraa : : LLaauut t JJaawwaa 2
2.. BBaattaas s ttiimmuurr : : SSeellaat t LLoommbbook k 3
3.. BBaattaas s sseellaattaann : : SSaammuuddeerra a HHiinnddiiaa 4
4.. BBaattaas s bbaarraatt : : SSeellaat t BBaallii
Pulau Bali merupakan tempat yang strategis. Letak Pulau Bali secara Pulau Bali merupakan tempat yang strategis. Letak Pulau Bali secara geo
geogragrafisfis, , astastronronomiomis, s, kliklimatmatoloologisgis, , marmaritimitim, , dan dan ekoekonomnomis is adaadalah lah sebsebagaagaii berikut:
berikut: 1
1.. LLeettaak k GGeeooggrraaffiiss
Pulau Bali terletak di
Pulau Bali terletak di antara Pulau Jawa dan antara Pulau Jawa dan Pulau Nusa TenggaPulau Nusa Tenggara.ra. Pulau Bali juga dikelilingi oleh laut, sebelah utara yaitu Laut Jawa, sebelah Pulau Bali juga dikelilingi oleh laut, sebelah utara yaitu Laut Jawa, sebelah selatan yaitu Samudera Indonesia, sebelah barat yaitu Selat Bali, dan sebelah selatan yaitu Samudera Indonesia, sebelah barat yaitu Selat Bali, dan sebelah timur adalah Selat Lombok. Kedaan seperti ini
timur adalah Selat Lombok. Kedaan seperti ini membumembuat at PulaPulau u Bali menjadiBali menjadi letak yang strategis.
letak yang strategis.
3 3
2. Letak Astronomis
Secara astronomis, Pulau Bali terletak di antara 8,3o – 8,5o LS dan 114,21o – 115,43o BT, yang membujur sepanjang Gilimanuk sampai Padang
Buy yang panjangnya 145 km dari barat ke timur. Dan dari Singaraja sampai Nusa Dua terbentang sepanjang 90 km dari utara ke selatan.
3. Letak Klimatologis
Pulau Bali terletak di garis lintang 23,5 LU – 23,5 LS, yang mempunyai iklim tropis. Pulau Bali memiliki curah hujan yang tinggi, mencapai 127 mm/bulan. Musim penghujan di Bali berlangsung sekitar bulan Oktober – April, dan musim kemarau berlangsung sekitar bulan April – Oktober.
4. Letak Maritim
Pulau Bali merupakan daerah kepulauan nusantara bagian tengah dan dikelilingi oleh laut. Laut tersebut sangat penting bagi Pulau Bali, karena objek wisata di Pulau Bali banyak yang berupa wisata bahari. Banyak penduduk Bali yang menggantungkan hidupnya untuk mencari rezeki untuk
kebutuhan sehari-hari dari sektor pariwisata ini. 5. Letak Ekonomis
Pulau Bali merupakan tempat yang strategis karena diapit oleh lautan dan samudera, yaitu Selat Bali, Selat Lombok, Laut Jawa, Laut Flores, dan Samudera Hindia. Hal ini membuat keadaan ekonomi di Bali maju karena sebagai jalur perdangan lokal maupun internasional.
B. Keadaan Alam dan Penduduk
Keadaan alam Pulau Bali memanjang dari barat ke timur yang dikelilingi oleh lautan. Tanah di bagian selatan sering disebut tanah genting karena tanah tersebut memanjang dan sempit di anatara laut, sehingga menyerupai ayam kecil. Pantai-pantai di Bali merupakan dataran rendah yang sempit, kecuali bagian selatan. Pantai-pantai yang terkenal antara lain: Pantai Sanur, Pantai Kuta, Bedugul, Tanjung Benoa, dan lain-lain.
Pegunungan di Bali membentang dari barat ke timur, di antaranya: Gunung Merbuk, Gunung Patas, Gunung Batur, Gunung Abang, Gunung Bratan, dan Gunung Agung. Dari beberapa gunung tersebut, Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di pulau Bali. Gununga Agung pernah meletus pada tahun 1963. menurut cerita, Gunung Agung merupakan pecahan Puncak Gunung Mahameru, yang juga menjadi Gunung Semeru yang berada di Pulau Jawa, dan Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok.
Tanah di Bali bagian selatan lebih subur dan luas daripada Bali bagian utara. Oleh karena itu, sekitar 70% penduduk di Bali Selatan bekerja dengan bercocok tanam. Sistem pengairannya disebut subak. Di lereng pegunungan, sawah dibuat bertingkat-tingkat atau berundak-undak yang disebut sengkedan. Bila musim panen tiba, para petani di Bali Selatan berada di sawah. Sebagai tanaman selingan, mereka juga menanam palawija.
Sebaliknya, di Bali Utara lahan pertaniannya sempit, sehingga penduduk Bali Utara lebih banyak menanam tanaman perkebunan, di antaranya: kopi, teh, tebu, dan kelapa. Di Bali Utara terdapat 26,657 ha tanah perkebunan untuk menanam kopi, sedangkan penduduk yang tinggal di daerah pantai, kebanyakan menanam kelapa, karena di daerah pantai tanahnya kurang subur. Sekitar 6.650,50 ha tanah perkebunan ditanami kelapa.
Selain pertanian dan perkebunan, penduduk Bali juga mengusahakan peternakan dan perikanan. Di bidang peternakan, penduduk Bali biasanya beternak sapi Bali, babi, dan banteng. Disebut sapi Bali karena bulunya berwarna
kecoklatan dan bagian belakangnya berwarna putih dan merupakan keturunan banteng. Penduduk Bali juga mengusahakan perikanan darat dan menghasilkan ikan mujair, ikan mas, dan ikan kaper. Sedangkan perikanan laut menghasilkan cumi-cumi, tongkol, ikan lemuru, dan kepiting.
C. Struktur Pemerintahan Pulau Bali
Pulau Bali terbagi menjadi 1 kotamadya, 8 kabupaten, 51 kecamatan, dan 79 kelurahan, yang terdiri atas 235 desa adat dan 259 desa siswa dinas. Bali mulai mengenal kelurahan pada tahun 1980, yang dulunya namanya adalah
parbekal. Kepala lingkungan di Bali disebut Klian Dinas. Kotamadya dan kabupaten di Pulau Bali, antara lain:
1. Kabupaten Jembrana
Kabupaten ini memiliki luas 841,80 km2dengan ibukota Negara dan
memiliki 4 kecamatan dan 49 desa. 2. Kabupaten Buleleng
Kabupaten ini memiliki luas 1.365,87 km2 beribukota di Singaraja.
Kabupaten ini merupakan kabupaten yang tertua. Kabupaten Buleleng memiliki 9 kecamatan dan 146 desa.
3. Kabupaten Tabanan
Kabupaten ini memiliki luas 893,33 km2 beribukota di Tabanan.
Kabupaten Tabanan memiliki 8 kecamatan dan 108 desa. 4. Kabupaten Bangli
Kabupaten ini memiliki luas 315 km2 beribukota di Bangli.
Kabupaten Bangli memiliki 4 kecamatan dan 69 desa. Hal yang paling menarik dari kabupaten ini adalah adanya objek wisata Kintamani dan sebuah desa Trunyan. Desa Trunyan terletak di seberang Danau Batur. Keistimewaan dari desa ini adalah apabila ada penduduk desa yang meninggal maka mayatnya tidak dikubur atau dibakar tetapi hanya diletakkan dibawah pohon taru menyan dan dari nama pohon inilah desa ini bernama Trunyan yang merupakan singkatan dari taru menyan. Anehnya, mayat ini tidak akan berbau sedikitpun.
5. Kabupaten Gianyar
Kabupaten ini memiliki luas 368 km2 beribukota di Gianyar. Kabupaten Gianyar memiliki 7 kecamatan dan 56 desa. Di Kabupaten ini juga terdapat sebuah istana kepresidenan yaitu istana Tampak Siring. Istana
ini digunakan oleh Ir. Soekarno dan diresmikan pada tahun 1976. 6. Kabupaten Badung
Kabupaten ini memiliki luas 542,50 km2 beribukota di Denpasar.
dengan harga tinggi, namun kita juga dapat menawarnya dengan harga sepertiganya.
7. Kabupaten Klungkung
Kabupaten ini memiliki luas 520,81 km2 beribukota di Semarapura.
Kabupaten Klungkung memiliki 4 kecamatan dan 56 desa. Di kabupaten ini terdapat sebuah kerajaan yang tertua dan terbesar di Bali. Di Kabupaten Klungkung juga terdapat sebuah monumen Puputan.
8. Kabupaten Karangasem
Kabupaten ini memiliki luas 839,54 km2 beribukota di Amlapura.
Kabupaten Karangasem memiliki 8 kecamatan dan 50 desa. Nama Amlapura ini diambil dari kata Amla yang berarti buah dan Pura yang berarti tempat, karena kabupaten ini merupakan pusat beragam buah-buahan.
9. Kotamadya Denpasar
Kotamadya ini memiliki luas 123,98 km2 beribukota di Denpasar.
Kotamadya Denpasar memiliki 3 kecamatan dan 43 desa. Selain sebagai ibukota provinsi, Denpasar juga merupakan pusat perdagangan, pendidikan, dan pariwisata.
D. Agama
Penduduk Bali 50% menganut agama Hindu, 30% agama Islam, 10% agama Kristen, dan 10% agama Budha. Kitab suci agama Hindu adalah Kitab Weda atau Lastra Dharma yang berisi tentang Sang Hyang Widhi yang telah menciptakan alam ini. Kitab Weda terbagi menjadi 4 kasta yang disebut Catur Wangsa, yaitu:
1. Kaum Brahmana
Merupakan kasta tertinggi yang terdiri atas pendeta. Kebanyakan mereka memakai gelar “Ida Bagus” untuk laki-laki dan “Ida Ayu” untuk perempuan.
2. Kasta Ksatria
Yaitu golongan raja-raja dan bangsawan. Kebanyakan mereka memakai gelar “Cokorda” atau “Dewa” untuk laki-laki dan “Dewayu” untuk perempuan.
3. Kasta Waisya
Yaitu golongan petani dan pedagang. Kebanyakan mereka memakai gelar “I Gusti” untuk laki-laki dan “Gusti Ayu” untuk perempuan.
4. Kasta Sudra
Yaitu golongan yang terdiri dari rakyat kecil. Namun di Bali 75% dari jumlah penduduknya merupakan golongan Jaba. Mereka tidak mempunyai gelar dan kebanyakan hanya dengan sebutan “I”.
Selain keempat kasta tersebut, juga ada kasta Paria atau kasta Candala, yang terdiri dari para budak belian dan orang-orang yang dikeluarkan dari kasta aslinya karena melanggar aturan-aturan yang berlaku.
Selain kasta, dalam ajaran agama Hindu juga membagi masyarakatnya menjadi 4 kelompok yang sering disebut Catur Asrama, yaitu:
1. Brahmacarin, yaitu kelompok anak yang berusia 8 – 12 tahun atau usia sekolah.
2. Bihasta, yaitu kelompok kepala keluarga.
3. Wanaprastha, yaitu kelompok penghuni hutan yang bertapa.
4. Sanyasin atau Pariwrajaka, yaitu kelompok pertapa yang mengembara.
Agama Hindu mengenal beberapa hari besar keagamaan sebagai berikut: 1. Hari Raya Galungan
Hari raya Galungan diperingati setiap 6 bulan sekali pada Budha Kliwon Dungulan untuk memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). Sebelum puncak perayaan Galungan ada rangkaian yang disebut sugian, embang sugian, penyajaan, dan penampahan. Tiga hari sebelum perayaan ada hari persiapan yang disebut padepon. Padepon adalah penyajian dan pemotongan hewan ternak.
2. Hari Raya Nyepi
Nyepi diadakan setiap tahun untuk merayakan pergantian tahun lama ke tahun baru (Saka). Sehari sebelum hari raya Nyepi, upacara kurban suci mecaru untuk menenangkan roh-roh jahat dilakukan di setiap
perempatan jalan, kemudian diikuti dengan pengusiran bhuta kala. Nyepi diadakan dengan serangkaian upacara, yaitu:
a. Meklis/Melis/Melasti, yaitu mensucikan sarana dan prasarana sembahyang yang dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan.
b. Tarun Kesanga, yaitu kurban suci (pemotongan kerbau, ayam, atau bebek) yang dilakukan sebelum perayaan dengan jalan Bhutayatnya.
c. Nyepi/Sipeng, dilakukan tepat pada tanggal 1 bulan 1 tahun 1 Saka dengan jalan sebagai berikut:
1) Amati geni, tidak melakukan kegiatan yang menggunakan api.
2) Amati karya, tidak melakukan pekerjaan.
3) Amati lelungan, tidak melakukan perjalanan atau bepergian. 4) Amati swara, tidak berbicara.
d. Gembak Geni, mulai menggunakan api sehari setelah perayaan Nyepi. Umat Hindu mulai melakukan kegiatan seperti biasa.
3. Hari Raya Kuningan
Upacara hari raya Kuningan dilaksanakan sepuluh hari setelah hari raya Galungan berlalu. Hari raya Kuningan bertepatan pada hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan. Hari raya Kuningan merupakan penutupan dari hari raya Galungan.
Di hari suci diceritakan Ida Sang Hyang Widi turun ke dunia untuk memberikan berkah kesejahteraan buat seluruh umat di dunia. Sering juga diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari, sebelum waktu para Betara kembali ke sorga.
4. Hari Raya Saraswati
Hari raya Saraswati dirayakan sekali dalam 210 hari, sesuai kalender Bali yaitu pada Sabtu Umanis Watugunung. Hari raya ini khusus ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Aji Saraswati, Dewi Ilmu pengetahuan dan sastra, yang digambarkan sedang duduk di atas angsa dengan membawa alat musik, genetri, pusaka suci, dan teratai. Setiap orang
mempersembahkan sesajen di buku-buku, lontar dan benda benda lain yang berhubungan dengan sastra dan ilmu pengetahuan sebagai rasa syukur atas turunnya ilmu pengetahuan dan sebagai penghormatan kepada ilmu pengetahuan.
5. Pagerwesi
Pagerwesi merupakan puncak rangkaian hari raya sejak Saraswati, merupakan hari kita memuja Hyang Paramesti Guru, dan menjaga dengan sebaik-baiknya (ibarat memagari dengan besi) agar ilmu yang telah dipelajari digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan umat manusia dan semesta, tidak menggunakannya untuk hal-hal yang tidak baik. Umat Hindu melakukan persembahyangan memuja kebesaran Ida Sang Hyang Widhi dan mensyukuri wara nugraha-Nya sehingga kita umat manusia dapat mencapai mokshartam jagaditha.
Umat Hindu memiliki 5 upacara adat yang disebut Panca Yatnya yang artinya 5 pengorbanan, yaitu :
1. Dewa Yatnya, yaitu pengorbanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Putra Yatnya, yaitu pengorbanan terhadap roh atau leluhur yang telah meninggal.
3. Resi Yatnya, yaitu pengorbanan terhadap para pendeta.
4. Manusia Yatnya, yaitu pengorbanan yang dilakukan manusia agar hidupnya aman dan sejahtera.
5. Brita Yatnya, yaitu upacara yang dilakukan untuk makhluk hidup dunia.
E. Kepercayaan
Penduduk Bali yang beragama Hindu mengenal 5 kepercayaan yang sering disebut Panca Cradha, yaitu:
1. Percaya adanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Pencipta, Pemelihara, dan Pelebur).
2. Percaya adanya Atma (roh leluhur). 3. Percaya adanya hukum Karmaphala
4. Percaya adanya Samsara (kelahiran berulang-ulang atau penitisan).
5. Percaya adanya Mokhsya (kebebasan dari ikatan keduniawian).
Ida Sang Hyang Widhi Wasa tidaklah sama dengan Dewa dan Bathara. Dewa adalah perwujudan sinar suci dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sedangkan Bathara adalah perwujudan pelindung dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ida Sang Hyang Widhi Wasa menciptakan manusia pertama bernama Syawambi Manu yang artinya makhluk pertama yang berpikir yang menjadikan dirinya sendiri.
Atama atau roh leluhur adalah percikan-percikan kecil dari Parama Atma yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang ada dalam tubuh makhluk hidup. Atma yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup disebut Jiwatman. Apabila Atma bersatu dengan badan manusia akan menjadi awidya atau kegelapan.
Hukum Karmaphala adalah hukuman untuk seseorang sesuai dengan hasil perbuatannya. Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan yang baik pula.
Sedangkan orang yang berbuat buruk akan mendapat balasan yang buruk pula. Samsara adalah proses terjadinya manusia lahir, hidup, dan mati secara berulang-ulang. Di dunia ini adalah kesempatan manusia berbuat kebaikan,
sedangkan di akhirat merupakan kesempatan manusia untuk menerima hasilnya yang berupa pahala.
Mokhsya adalah kebebasan dari ikatan keduniawian. Setelah manusia lepas dari ikatan keduniawian, maka Jiwatman (roh leluhur) tidak akan pernah kembali ke dunia. Sedangkan Atma bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang mengalami kebenaran, perubahan, kesadaran yang kekal dan abadi.
Masyarakat Bali mengenal adanya Tiga Kesatuan Dewa yang dikenal dengan Tri Murti, yaitu:
1. Dewa Brahmana, disebut juga Dewa Pencipta, dengan simbol api, senjata gada, dan bercirikan kain warna merah
2. Dewa Syiwa, disebut juga Dewa Perusak atau Pelebur, dengan simbol angin, senjata trisula, dan bercirikan kain berwarna putih.
3. Dewa Wisnu, disebut juga Dewa Pemelihara, mempunyai simbol air, senjata cakra, dan bercirikan kain berwarna hitam.
F. Sosial dan Budaya
Menurut adat, biasanya anak di Bali diberi nama menurut urutan kelahirannya, yaitu:
1. Anak pertama : Ngurah, Gede, Putu, atau Wayan.
2. Anak kedua : Made. 3. Anak ketiga : Nyoman. 4. Anak keempat : Ketut.
Sedangkan anak kelima biasanya diberi nama seperti anak keempat, tetapi diberi tambahan nama Tegel di belakangnya.
Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa ibu, yaitu bahasa yang biasa digunakan ibu untuk berbicara kepada anak-anaknya. Di Bali juga terdapat bermacam-macam organisasi. Organisasi di bidang sosial disebut Seka.
Organisasi di bidang pengairan disebut Subak. Organisasi di bidang menanam padi disebut Manula. Dan organisasi memburu bajing disebut Seka Semal.
G. Macam-Macam Pura
Penduduk di Bali yang beragama Hindu patuh terhadap ajaran agama mereka. Mereka mendirikan pura sebagai tempat untuk beribadah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pura dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Klasifikasi Pura menurut pemakaiannya: a. Pura Keluarga, digunakan untuk satu keluarga.
b. Pura Masyarakat, digunakan untuk seluruh penduduk dalam organisasi masyarakat.
c. Pura Besakih, digunakan untuk semua penduduk yang berdomisili di Pulau Bali.
2. Klasifikasi Pura menurut fungsinya: a. Pura Segara, sebagai tempat untuk menyembah Dewa Wisnu. b. Pura Desa, sebagai tempat untuk menyembah Dewa Brahmana.