SKRIPSI
TINJAUAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU PENCURIAN BENDA
SAKRAL TERKAIT DENGAN HUKUM ADAT DI MELAYA,
KABUPATEN JEMBRANA - BALI
Diajukan oleh :
NI NYOMAN ASTU DHYASTARI
N P M
: 110510702
Program Studi
: Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa
Hukum
FAKULTAS HUKUM
iv
MOTO
Jika terus bersyukur, akan selalu ada jalan. Tuhan akan beri lebih banyak
kemudahan. Jangan menunggu sempurna untuk melakukan atau mencoba
sesuatu, lakukanlah….
Hidup tak berubah jika hanya dipikirkan, tidak jadi mudah jika hanya diratapi,
perlu usaha dan kerja keras.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada:
1.
Bapak dan ibu, yang tercinta.
2.
Kakak-kakak ku, yang tersayang.
3.
Teman-teman ku.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan hikmah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan dalam menyusun skripsi ini dengan judul
“TINJAUAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU PENCURIAN
BENDA SAKRAL TERKAIT DENGAN HUKUM ADAT DI MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA-BALI”. Sebagai persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Penulis menyadari baik materi, teknis penulisan serta tata bahasanya yang masih jauh dari sempurna, akan tetapi penulis telah berusaha menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana ini menurut waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan, dorongan, serta petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini sudah selayaknya apabila penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak FX. Endro Susilo, SH., LL.M. selaku dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta beserta stafnya, yang telah memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan selama penulis mengikuti pendidikan. 2. Bapak CH. Medi Suharyono, SH., M.Hum selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, petunjuk dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Pengadilan Negeri Negara, beserta stafnya yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
4. Bapak Johanis Dairo Malo, SH., MH., selaku Hakim Pengadilan Negeri Negara.
5. Bapak Ida Bagus Komang Oka dan Ibu Ni Ketut Sulastri, selaku tokoh adat.
vii
7. Orang tua penulis, bapak I Ketut Darta, SH., MH. dan ibu Ni Nengah Seniwati, SH yang telah mengasuh, membimbing dan mendidik penulis selama ini dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan doa restunya sehingga penulis dapat meraih sukses dalam pendidikan.
8. Kakak - kakak ku, Ni Wayan Iustikasari, SH dan Ni Nengah Werdhyasari, SH., M.Hum yang kusayang.
9. Teman-teman penulis Mimi, Angel, Cloty, Cristina, Nova, Melda, Wiwin, Edi, teman-teman KKN unit Q yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materiil selama penulis mengikuti pendidikan dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa berkenan membalas budi baik atas segala kebaikan dan bantuan yang mereka berikan kepada penulis.
Akhir kata penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, Agustus 2015 Penulis
viii
ABSTRACT
This research entitled reviews of punishment against the perpetrators of theft of sacred objects related to customary law in Melaya, Jembrana-Bali. The purpose of this study was to determine and obtain data on whether or not (1) the customary sanctions imposed in conjunction with the criminal sanctions against the theft of sacred objects in Bali; (2) barriers in imposing criminal sanctions without stating customary in the theft of sacred objects. This writing method with the normative legal research analyzed qualitatively through literature study and interview sources and conclusions drawn by the deductive method. The research found that (1) customary sanctions and criminal sanctions against the theft of sacred objects in Bali can not be done simultaneously. (2) Constraints faced by judges in imposing criminal sanctions without regard to customs in the theft of sacred objects, is: the application of customary sanctions in court through a verdict of punishment can not be done, and the public is not satisfied only if the perpetrator of criminal sanctions.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah...5
H. Sistematika Skripsi ...17
x
1. Pidana dan Pemidanaan ...18
a. Pengertian Hukum Pidana ...18
b. Pengertian Pidana ...22
c. Pengertian Pemidanaan ...24
d. Tujuan Pemidanaan ...25
e. Pelaku Tindak Pidana ...27
2. Pencurian Benda Sakral ...29
a. Pengertian Pencurian ...29
b. Pengertian Benda Sakral ...35
c. Pencurian Benda Sakral ...39
B. Tinjauan Terhadap Hukum Pidana Adat di Bali ...41
1. Pengertian Hukum Adat ...41
2. Kedudukan Hukum Adat Dalam Sistem Peradilan Di Indonesia ...42
3. Hukum Adat Bali ...44
C. Tinjauan Pemidanaan Terhadap Pelaku Pencurian Benda Sakral Terkait Dengan Hukum Adat Di Melaya, Kabupaten Jembrana-Bali ...48
1. Penjatuhan Sanksi Adat Dan Sanksi Pidana Terhadap Pencurian Benda Sakral Di Bali ...48
2. Kendala atau Hambatan Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana Tanpa Menyatakan Adat Dalam Pencurian Benda Sakral ...50
BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan ...55
B. Saran ...56
DAFTAR PUSTAKA
xi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain. Jika skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Yogyakarta, Agustus 2015 Yang menyatakan,