• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IV - 1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.1 Peta Sebaran

Berikut ini adalah hasil peta sebaran lokasi usaha Pertambangan di Kabupaten Wonogiri :

Gambar 4.1 Layout Peta Sebaran Lokasi Usaha Pertambangan di Kabupaten Wonogiri

IV.1.2 Database

Dalam pembuatan aplikasi SIG berbasis desktop untuk sebaran lokasi usaha pertambangan Kabupaten Wonogiri diperlukan adanya sistem basisdata, dalam hal ini basis data dibuat melalui Microsoft Access. Basisdata tersebut berisi atribut-atribut mengenai informasi dari usaha pertambangan yang didapat dari survei di lapangan. Dibawah ini merupakan contoh dari basis data yang dibuat :

(2)

IV - 2 Gambar 4.2 Contoh Tampilan Basis Data di Microsoft Access IV.1.3 Tampilan Aplikasi

Berikut ini adalah hasil tampilan aplikasi Sebaran Lokasi Usaha Pertambangan di Kabupaten Wonogiri:

1. Form Utama

Merupakan tampilan yang akan pertama kali (awal) muncul ketika pengguna atau user membuka aplikasi, yang mana menampilkan bagian utama dari aplikasi ini dan sebagian besar pengguna atau user akan sering mengakses melalui form ini.

(3)

IV - 3 2. Form Cabang

Merupakan cabang-cabang dari form utama yang akan menampilkan lebih detail lagi mengenai data yang diinginkan.

a. Form Find

Form tampilan ini digunakan oleh user untuk menemukan / find nama

pemilik baik itu nama pemilik Ijin Usaha Pertambangan (IUP) maupun nama pemilik Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) yang mana dari form ini user dapat dengan langsung menemukan lokasi yang diinginkan pada peta.

Gambar 4.4 Tampilan form find

(4)

IV - 4 Gambar 4.6 Contoh Tampilan Pencarian lokasi (IUP) Pada Peta

Gambar 4.7 Contoh Tampilan Pencarian (IPR)

(5)

IV - 5 b. Form Data Detail

Form tampilan ini digunakan oleh user untuk melihat data detail dari

masing-masing Ijin Usaha Pertambangan (IUP) maupun Ijin Pertambangan Rakyat (IPR). User dapat dengan mudah mengetahui detail-detail (keterangan-keterangan) yang berupa data atribut termasuk foto dari masing-masing IUP atau IPR.

Gambar 4.9 Tampilan Form Data Detail

(6)

IV - 6 Gambar 4.11 Contoh Tampilan Data Detail IPR

Gambar 4.12 Contoh Tampilan Pencarian Data Detail IUP

(7)

IV - 7 Pada form Data Detail ini, disajikan pula button “data tabel” yang mana melalui button ini user dapat dengan mudah melihat dan mengetahui data-data atribut yang berupa tabel yang berisikan semua informasi secara menyeluruh dan lengkap dari masing-masing data IUP dan IPR. Pada tampilan data tabel ini juga disajikan button “CARI”, yang mana user dapat dengan mudah melihat dan mengetahui salah satu data tabel IUP atau IPR tertentu saja.

Gambar 4.14 Tampilan Data Tabel IUP

(8)

IV - 8 Pada form Data Detail, disajikan pula button “update” yang mana Pada button update ini disajikan database yang berupa tabel yang berisikan semua informasi secara menyeluruh dan lengkap dari masing-masing data IUP dan IPR. User dapat dengan mudah meng-update data, baik itu menambah data (add), mengubah data (edit) dan menghapus data (delete).

Gambar 4.16 Tampilan Update Database

IV.1.4 Uji Program

Perangkat yang dapat digunakan untuk menjalankan program aplikasi SIG untuk usaha pertambangan ini adalah komputer. Dari perangkat tersebut terdapat

compiler yang digunakan untuk menjalankan program. Berikut hasil

pengujiannya:

Tabel 4.1 Hasil Uji Program

No Pengujian Keterangan Status

1 Form Utama

Menjalankan Aplikasi dan menampilkan peta sebaran usaha pertambangan di Kabupaten Wonogiri.

Berhasil

2 Main Toolbar Map Info

Menjalankan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti contohnya memperbesar peta atau mengetahui informasi suatu objek.

Berhasil

3 Button Pencarian Lokasi Pertambangan

Mencari lokasi-lokasi pertambangan pada peta berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.

(9)

IV - 9 Tabel 4.1 Hasil Uji Program (lanjutan)

4 Button Detail

Menampilkan data detail dari masing-masing usaha pertambangan yang mana didalamnya terdapat informasi mengenai usaha pertambangan.

Berhasil

5 Button pencarian data detail

Menjalankan pencarian usaha pertambangan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Berhasil

6 Button Update dan Ubah data detail

Memperbaharui data atribut pada database usaha pertambangan yang telah dibuat sebelumnya

Berhasil

7 Button Data Tabel

Menampilkan data tabel dari masing-masing usaha pertambangan berdasarkan ijin usahanya.

Berhasil

IV.2 Pembahasan

IV.2.1 Persebaran Usaha Pertambangan di Tiap Kecamatan

Dari hasil survey dan pengolahan data didapat persebaran usaha pertambangan berdasarkan kecamatan di wilayah Kabupaten Wonogiri.

Tabel 4.2 Persebaran IUP di Kabupaten Wonogiri

Kecamatan Jumlah Usaha Pertambangan Wuryantoro 1 Eromoko 2 Pracimantoro 1 Giritontro 1 Giriwoyo 1 Selogiri 1 Karangtengah 4 Tirtomoyo 1 Purwantoro 1 Wonogiri 1 Jatiroto 1 Pupelem 1

(10)

IV - 10 Tabel 4.3 Persebaran IPR di Kabupaten Wonogiri

Kecamatan Jumlah Usaha Pertambangan Eromoko 2 Giritontro 4 Giriwoyo 6 Manyaran 6 Pracimantoro 9 Puhpelem 12 Selogiri 4 Tirtomoyo 19 Wonogiri 2 Wuryantoro 3 Baturetno 8

Sumber : Analisa penulis, 2013 Berikut adalah analisa per kecamatan:

1. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Wuryantoro sebagai berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Pramod Rajgaria / PT ULTRATECHMINING INDONESIA dengan jenis mineral batu gamping.

b. Terdapat 3 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Ngudi Rejeki, Sadikan dan Sakiyo dengan bahan galian batu putih dan jenis hasil produksi berupa batu putih.

(11)

IV - 11 2. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Eromoko sebagai

berikut :

a. Terdapat 2 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Pramod Rajgaria / PT ULTRATECHMINING INDONESIA dengan jenis mineral batu gamping dan tanah liat.

b. Terdapat 2 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Darso, dan Klp.Sengon dengan bahan galian batu putih dan jenis hasil produksi berupa batu andesit dan batu putih.

Gambar 4.18 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Eromoko

3. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Pracimantoro sebagai berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Pramod Rajgaria / PT ULTRATECHMINING INDONESIA dengan jenis mineral batu gamping.

b. Terdapat 9 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Sumidi, Sutijo, Sukimo, Sutardi, Sukarmo, Sutiyo, Hadi Pujiono, Sudat dan Marwo Suwito bahan galian batu putih dan jenis hasil produksi berupa batu putih dan kalsit.

(12)

IV - 12 Gambar 4.19 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Pracimantoro

4. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Giritontro sebagai berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Pramod Rajgaria / PT ULTRATECHMINING INDONESIA dengan jenis mineral batu gamping.

b. Terdapat 4 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Sunarno 1, Sunarno 2, Tukino, dan Jati dengan bahan galian batu putih dan jenis hasil produksi berupa batu putih.

Gambar 4.20 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Giritontro

(13)

IV - 13 5. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Giriwoyo sebagai

berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Pramod Rajgaria / PT ULTRATECHMINING INDONESIA dengan jenis mineral batu gamping.

b. Terdapat 6 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Waluyo 1, Waluyo 2, Sutrisno, Wiyono, Tarjo, dan Sarno Sunarno 1, Sunarno 2, Tukino, dan Jati dengan bahan galian batu putih dan jenis hasil produksi berupa batu putih.

Gambar 4.21 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Giriwoyo

6. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Selogiri sebagai berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Ratna Sarwo Estri / PT Alexis Perdana Mineral dengan jenis mineral emas.

b. Terdapat 4 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Selo Putro/Aditya Bagus Wicaksono, Rama Mulya/Suwitono,SE, LMDH1/Harman dan LMDH2/Harman dengan bahan galian batu andesit dan jenis hasil produksi berupa batu andesit.

(14)

IV - 14 Gambar 4.22 Peta Persebaran Usaha Pertambangan

di Kecamatan Selogiri

7. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Karangtengah sebagai berikut :

a. Terdapat 4 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Sugeng Setyadi / PT Bara Petro Sakti, Edi Purwanto 1 / CV Putra Khayangan, Edy Purwanto 2 / CV Putra Khayangan, dan Abdul Satar / PT Hargosari Golden Mining dengan jenis mineral galena.

Gambar 4.23 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Karangtengah

8. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Tirtomoyo sebagai berikut :

(15)

IV - 15 a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Nurhadi

Purwanto / PT. Tirtomoyo Murni Abadi dengan jenis mineral galena. b. Terdapat 19 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Tawijan,

Samto, Gondo Siswoyo, Shaleh, Sukir, Yatno, Agung Rohmat Sahid, Katijo, Wakino, Harno, Marjo, Sarno Muhammad Arifin, Iswanto, Purwanti, Paidi, Sutrisno, Muhroni, Supri, dan dengan bahan galian sirtu, batu, batu kali, tanah liat, batu koral dan jenis hasil produksi berupa sirtu, batu, batu kali, tanah liat, batu koral.

Gambar 4.24 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Tirtomoyo 9. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Purwantoro sebagai

berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Saryono dengan jenis mineral pasir.

Gambar 4.25 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Purwantoro

(16)

IV - 16 10. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Wonogiri sebagai

berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Adityo Bagus Wicaksono / CV Selo Putro dengan jenis mineral andesit.

b. Terdapat 2 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Koperasi, Bomo dengan bahan galian batu andesit dan jenis hasil produksi berupa batu andesit.

Gambar 4.26 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Wonogiri

11. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Jatiroto sebagai berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Ir. Tato Miraza, SE., MM / PT. Aneka Tambang dengan jenis mineral emas.

(17)

IV - 17 12. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Puhpelem sebagai

berikut :

a. Terdapat 1 IUP (Ijin Usaha Pertambangan), yaitu milik Fritz Yohanes / CV Putera Anugrah dengan jenis mineral tras.

b. Terdapat 12 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Klp.Batu Putih, Mulyono, Senun, Parmin, Siman, Wirkadi, Karni, Suradi, Siran & Marno, Pak Eko, Sukar & Mardi dan Senen dengan bahan galian dan jenis hasil produksi berupa batu butih & pasir tras.

Gambar 4.28 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Puhpelem

13. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Manyaran sebagai berikut :

a. Terdapat 6 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Kamiran/Warsimin, Parto/Pardi, Slamet/Heri, Yatno, Samiyah dan Wahyu dengan bahan galian dan jenis hasil produksi berupa batu butih & batu paras.

(18)

IV - 18 14. Analisa sebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Baturetno sebagai

berikut :

a. Terdapat 8 IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), yaitu milik Siromudin, Sularno, Mulwito, Teguh, Sapuan, Tarno, Tugiman dan Ngatno, dengan bahan galian batu gamping, batu hitam & andesit dan jenis hasil produksi berupa bahan kapur gamping, batu hias temple / dinding & split.

Gambar 4.30 Peta Persebaran Usaha Pertambangan di Kecamatan Baturetno

IV.2.2 Analisis Usaha Pertambangan dalam Bentuk Persentase (%)

Rasio usaha pertambangan digunakan untuk melihat persentase jumlah usaha pertambangan yang ada di Kabupaten Wonogiri.

Tabel 4.4 Jumlah Usaha Pertambangan Berijin

No Jenis Ijin Usaha Pertambangan Jumlah

1 Ijin Usaha Pertambangan (IUP) 16

2 Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) 75

Jumlah 91

Sumber : Analisa penulis, 2013

Dari tabel diatas apabila disajikan dalam bentuk diagram, maka persentase usaha pertambangan di Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

(19)

IV - 19

Gambar 4.31 Persentase Usaha Pertambangan

Dari diagram diatas dapat dilihat dalam ijin usaha pertambangan, jumlah IPR di Kabupaten Wonogiri lebih mendominasi (82%) dibandingkan dengan jumlah IUP (18%).

IV.2.3 Analisa Rasio Usaha Pertambangan per Kecamatan dalam Bentuk Persentase (%)

Kabupaten Wonogiri memiliki 25 Kecamatan. Rasio usaha pertambangan per kecamatan digunakan untuk melihat persentase jumlah usaha pertambangan dalam satu kecamatan.

Tabel 4.5 Rasio Usaha Pertambangan per Kecamatan dalam Persentase (%)

Kecamatan Jumlah Usaha

Pertambangan Presentase Jumlah Usaha Pertambangan Wuryantoro 4 4,40% Eromoko 4 4,40% Pracimantoro 10 10,99% Manyaran 6 6,59% Giritontro 5 5,49% Giriwoyo 7 7,69% Selogiri 5 5,49% Wonogiri 3 3,30% Tirtomoyo 20 21,98% Karangtengah 4 4,40% 18% 82%

Persentase Usaha Pertambangan

Ijin Usaha Pertambangan Ijin Pertambangan Rakyat

(20)

IV - 20 Tabel 4.5 Rasio Usaha Pertambangan per Kecamatan dalam Persentase (%)

(lanjutan) Purwantoro 1 1,10% Jatiroto 1 1,10% Puhpelem 13 14,29% Baturetno 8 8,79% Jumlah 91 100,00%

Dari tabel diatas dapat kita analisa bahwa lokasi usaha pertambangan berijin di Kabupaten Wonogiri menyebar di 14 Kecamatan dari 25 total jumlah kecamatan. Apabila kita sajikan dalam bentuk diagram, maka persentasenya adalah :

Gambar 4.32 Persentase Sektor Usaha Pertambangan di Kabupaten Wonogiri

IV.2.4 Uji Usability

Fungsi dan manfaat dari aplikasi basis data spasial sebaran lokasi usaha pertambangan di Kabupaten Wonogiri ini diujikan dengan memberikan kuisioner terhadap karyawan/karyawati Dinas PESDM Kabupaten Wonogiri yang merupakan pengguna dominan aplikasi ini dan beberapa mahasiswa UNDIP.

Lokasi Usaha Pertambangan 56% Non Lokasi Usaha Pertambangan 44%

Sektor Usaha Pertambangan di Kabupaten Wonogiri

(21)

IV - 21 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Kuisioner

No. Komponen Penilaian Jawaban Responden Nilai (%)

1. Komponen Efektivitas

1.1 Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa nyaman dari tampilan aplikasi ini?

YA 20 100

TIDAK 0 0

1.2 Apakah kesulitan dengan navigasi atau tombol-Bapak/Ibu/Saudara merasa tombol pada aplikasi ini?

YA 0 0

TIDAK 20 100

1.3 Apakah kesulitan Bapak/Ibu/Saudara membaca teks merasa yang ditampilkan?

YA 0 0

TIDAK 20 100

1.4 Apakah Bapak/Ibu/Saudara memahami maksud fitur-fitur yang disajikan pada program ini?

YA 20 100

TIDAK 0 0

1.5

Apakah Bapak/Ibu/Saudara menemukan kesalahan atau error atau fungsi navigasi/tombol yang tidak semestinya selama menggunakan aplikasi ini?

YA 0 0

TIDAK 20 100

1.6

Apakah program sudah menyediakan visibilitas: dimana dengan hanya melihat, pengguna dapat mengetahui status sistem dan aksi-aksi yang dapat dipilih?

YA 20 100

TIDAK 0 0

2. Komponen Efisiensi

2.1

Bila Bapak/ibu/Saudara diminta untuk memperlihatkan peta lokasi sebaran usaha pertambangan di Kabupaten Wonogiri dapatkah Bapak/ibu melakukannya pada aplikasi ini?

YA 20 100

TIDAK 0 0

2.2

Bila Bapak/ibu/Saudara diminta untuk memperlihatkan peta lokasi sebaran ijin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Wonogiri dapatkah Bapak/ibu melakukannya pada aplikasi ini?

YA 20 100

TIDAK 0 0

2.3

Bila Bapak/ibu diminta untuk memperlihatkan peta lokasi sebaran ijin pertambangan rakyat (IPR) di Kabupaten Wonogiri dapatkah Bapak/ibu melakukannya?

YA 20 100

(22)

IV - 22 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Kuisioner (lanjutan)

2.4

Bla Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk memperlihatkan data atribut/data detail dari masing-masing lokasi sebaran usaha pertambangan di Kabupaten Wonogiri dapatkah Bapak / Ibu/ Saudara melakukannya pada aplikasi ini?

YA 20 100

TIDAK 0 0

2.5

Bla Bapak/Ibu/Saudara diminta ungtuk memperlihatkan data tabel lokasi sebaran usaha pertambangan di Kabupaten Wonogiri dapatkah Bapak / Ibu / Saudara melakukannya pada aplikasi ini?

YA 20 100

TIDAK 0 0

3. Komponen Kepuasan

3.1

Apakah Bapak/Ibu?Saudara merasa bahwa aplikasi ini bermanfaat?

YA 20 100

TIDAK 0 0

3.2

Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa membutuhkan aplikasi ini?

YA 18 90

TIDAK 2 10

Nilai = Jumlah jawaban / Total Responden x 100%

Dari rekapitulasi kuisioner diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Komponen Efektivitas

Gambar 4.33 Komponen Efektivitas Ya 100% Tidak, 0%

Komponen Efektivitas

Ya Tidak

(23)

IV - 23 Dari diagram diatas didapatkan 100% responden menjawab bahwa sistem efektif. Hal ini disebabkan responden telah memahami maksud dan tujuan dibuatnya sistem ini.

2. Komponen Efisiensi

Gambar 4.34 Komponen Efisiensi

Dari diagram diatas didapatkan 100 % responden menjawab bahwa sistem yang telah dibuat efisien. Hal ini disebabkan oleh sudah terwakilinya kebutuhan informasi pada aplikasi ini.

3. Komponen Kepuasan

Gambar 4.35 Komponen Kepuasan

Dari diagram diatas didapatkan 90% responden meyatakan bahwa mereka terbantu dengan adanya aplikasi ini dan 10% menyatakan merasa tidak memerlukan sistem ini. Dari hasil ini dapat dilihat program aplikasi ini diperlukan.

Ya 100% Tidak, 0%

Komponen Efisien

Ya Tidak Ya 90% Tidak, 10%

Komponen Kepuasan

Ya Tidak

(24)

IV - 24 4. Penilaian Responden

Penilaian responden ini didapat dari rata-rata hasil gabungan rekapitulasi kuisioner yang meliputi komponen efektivitas, komponen efisien, dan komponen kepuasan.

Gambar 4.36 Penilaian Responden

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa pembuatan sistem 97% dinilai sangat berguna dan membantu instansi terkait dalam hal ini Dinas PESDM Wonogiri dan beberapa mahasiswa untuk mengetahui sebaran lokasi usaha pertambangan di Kabupaten Wonogiri.

Penilaian Positif, 97% Penilaian Negatif, 3%

Penilaian Responden

Penilaian Positif Penilaian Negatif

Gambar

Gambar 4.1 Layout Peta Sebaran Lokasi Usaha Pertambangan   di Kabupaten Wonogiri
Gambar 4.3 Tampilan Awal (utama)
Gambar 4.4 Tampilan form find
Gambar 4.8 Contoh Tampilan Pencarian lokasi (IPR) Pada Peta
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa garam yang digunakan di UKM Karmina telah memenuhi standar SNI 0104- 1976, yaitu berwarna putih bersih, rasanya asin, aroma tidak

1.. Dengan rata-rata luas lahan 0,21 Ha, dan berdasarkan kepemilikan lahan merupakan lahan milik sendiri bagi petani responden sebesar 100%, hal menunjukkan bahwa

Berdasarkan Lampiran 3 mengenai Analisis Waktu dan Biaya Proyek Penggantian Pipa Jaringan Batu Ceper, kegiatan M dilaksanakan selama 8 hari dengan 1 orang pengawas

Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI menjadi bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan

Hal ini dikarenakan gagasan pemberdayaan rakyat harus dibarengi dengan perubahan kultural ditingkat perilaku politik terutama perilaku birokrasi dan legislatif

Berdasarkan tabel IV.9 diatas, hubungan antara persepsi kegunaan (PU) dengan sikap menggunakan multi use taster III (ATU) adalah signifikan yaitu sebesar 0,214

Terkait dengan hasil pengamatan kadar antioksidan Superoksida dismutase (SOD) pada otak tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberikan penyuntikan alloxan pada

Didalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Perusahaan Pertambangan