• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) - Sekolah Dasar Kita PKP BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) - Sekolah Dasar Kita PKP BAB II"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 1. Pengertian

IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dapat diartikan dengan “penelaah atau kajian tentang masyarakat”. Dengan mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, pemerintahan, dan asprk psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dikemukakan beberapa pengertian menurut para ahli.

Menurut Saidiharjo (1996:4) menyatakan bahwa IPS merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti : geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, politik.

Menurut Mulyono (1980:8) berpendapat bahwa IPS adalah suatu pendekatan interdisipliner (inter-disciplinari approach) dari pelajaran ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antrofologi, budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, politik, dan sebagainya.

Menurut Somantri (2008:9) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmi-ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedegogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.

Menurut Djahiri (1979:2) IPS merupakan ilmu yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya, kemudian diolah berdasarkan pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

Dengan demikian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial

(2)

rakat, yang bobot dalam kekuasaannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dapat dilakukan dengan lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dalam lingkunagan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lamapau. Dengan demikian, siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau.

2. Ruang Lingkup IPS

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa yang dipelajari IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam kontek sosialnya. Ruang lingkup kajian IPS meliputi :

a. Subtansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat. b. Gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.

Kedua lingkup pelajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena mengajar IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan siswa tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu pelajaran IPS harus mengenali materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Dengan kata lain, pelajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.

3. Tujuan IPS

Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut :

1. Membekali peserta didik denganpengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat.

2. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

(3)

4. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.

5. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengeahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi. (Sardjiyo : 1.28)

B. Metode Pembelajaran

1. Definisi Metode Pembelajaran

Dalam bahasa Inggris, method berarti cara. Apabila kita kaitkan dengan pembelajaran, metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Joni (1992/1993:1.24) mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi metode pembelajaran adalah berbagai cara kerja dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Hal berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan.

Kadang-kadang metode juga dapat dibedakan engan teknik. Metode bersifat prosedural, sedangkan teknik bersifat implementatif. Pada perinsipnya tidak ada satupun metode belajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Setiap metode belajar pasti memiliki keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan yang khas. Guru yang profesional yang kretif dituntut untuk mampu memilih metode mengajar yang lebih tepat setelah menetapkan topik pembahasan materi dan bab tujuan pembelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan. Karena dengan memilih metode yang lebih tepat akan memantapkan dan akan terarah kepada pembelajaran yang tepat. Keberhasilan penyampaian pembelajar ini akan mampu menambah respon siswa dalam mengikuti pelajaran.

2. Jenis Metode

(4)

C. Metode Diskusi

1. Pengertian Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselasaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Kegiatan diskusi dapat dilkukan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang ( 8-12 peserta), dan kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas. Diskusi pada kelompok kecil lebih efektif dibanding dengan kelompok besar atau kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target. (Anitah W. dkk, 2009:5.20)

2. Tahapan Metode Diskusi a. Karekteristik

Dalm penggunaan metode diskusi, bahan pelajaran yang harus dikemukakan dengan topik permasalahan atau persoalan yang akan mentimulis siswa menyelesaikan permasalahan/persoalan tersebut. Untuk menjawab atau menyelasaikan permasalahan/persoalan tersebut, perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa sebagai anggota dalam kelompok tesebut. Kelancaran kegiatan diskusi sangat ditentukan oleh moderator yaitu orang yang mengatur jalannya pembicaraan supaya semua siswa sebagai anggota aktif berpendapat secara maksimal dan seluruh pembicaraan mengarah pada pendapat/kesimpulan bersama. Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator. Supaya interaksi dan aktifitas siswa dalam diskusi menjadi efektif. Aktifitas sisa dalam diskusi harus dibimbing dan dapat diterapkan cara berfikir yang ilmiah. Secara langsung maupun tidak langsung siswa akan ditempatkan sebagai objek sekaligus subjek dalam pembela- jaran. Disamping itu siswa akan terlatih dalam kemampuan bekerja sama dan kemampuan berbahasa secara lisan maupun tulisan.

b. Prosedur

(5)

Pada kegiatan pendahuluan guru dapat menyampaikan tujuan yang diharapkan dicapai dan topik pembelajaran yang akan dibahas dalam kegiatan diskusi. Langkah berikutnya guru mengelompokan siswa sesuai keriteria yang telah ditentukan dan memberikan penjelasan pada siswa tentang tahapan belajar. Setelah semua siswa telah memahami tugas dan kegiatan yang harus dilakukan dalam kelompok, selanjutnya siswa melakukan diskusi sebagai kegiatan inti pembelajaran dengan lankah-langkah sebagai berikut.

Pertama, merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran. Perumusan masalah harus dilakukan siswa dibawah bimbingan guru.

Kedua, mengidentifikasi masalah atau sub-sub masalah berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan.

Ketiga, analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah. Dalam tahap ini siswa dikondisiskan secara individu dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan atau persoalan-persoalan sampai mencapai satu kesepakatan untuk menjawab persoalan kelompok.

Keempat, menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.

Kelima, persentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada seluruh kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru. Dalam tahapan ini sekaligus melasaanakan penguatan pemahaman konsep dan prinsip yang diperoleh dari diskusi.

Pada akhir kegiatan, siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah dan sub-sub masalah.

Selama kegiatan kelompok berlangsung, guru hendaknya memonitor jalannya kegitan masing-masing kelompok dan memberikan bimbingan atau bantuan apabila kelompok mengalami hambatan atau kesulitan dalam Mengerja-kan tugas kelompok. Disamping itu, guru juga perlu memberiMengerja-kan motivasi dan perhatian supaya pembelajaran tersebut terlaksana secara optimal. Dengan perhatian dan bimbingan guru, siswa akan dapat melakukan kegiatan kelompok secara efektif dan efesien.

3. Keuntungan Metode Diskusi

(6)

1. Bertukar pikiran memperluas wawasan siswa. 2. Menghayati permasalahan.

3. Merangsang siswa untuk berpendapat. 4. Mengembangkan rasa tanggung jawab. 5. Membina kemampuan berbicara.

6. Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain. 7. Memberikan kesempatan belajar.

4. Kelemahan Metode Diskusi

Sementara itu, selain memiliki keuntungan metode diskusi juga memiliki kelemahan. Hal ini ditegaskan oleh Anitah, W. Dkk (2009:5.22) beberap kelemahan metode diskusi diantaranya adalah :

1. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.

2. Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif.

3. Materi pelajaran dapat menjadi luas. 4. Yang aktif hanya siswa yang tertentu saja.

5. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Diskusi

Beberapa cara mengatasi kelemahan metode diskusi, antara lain :

1. Masalah yang didiskusikan harus cukup sulit dan menarik perhatian siswa karena berkaitan dengan kehidupan mereka.

2. Guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Ia harus membagi pertanyaan dan memberi petunjuk tentang jalannya diskusi.

3. Tempat duduk harus diatur melingkar atau membentuk tapal kuda supaya siswa dapat saling berhadapan sehingga terjadi komunikasi yang lancar.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya tahapan evaluasi penawaran oleh Kelompok Kerja (POKJA) Konstruksi 1 Dinas Pekerjaan Umum Belanja Modal Pengadaan Jalan Kabupaten/ Kota ( Paket

Manfaat penelitian (Zikmund, 2000) Eksploratif Eksperimental Kualitatif Evaluasi action Identifi- kasi masalah/ peluang Deskriptif, korelasional atau kausal Eksperimental

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Jasa Nomor : PL-253/PPJ/CK/DPU/ATIM/2016 tanggal 20 Juni 2016, maka Pejabat Pengadaan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh

Jenis kayu yang dikembangkan tersebut adalah kayu sengon, mahoni, jati , galam, akasia, karet, kemiri , petai, cempedak Kayu dari hutan rakyat tersebut telah mampu

Badan usaha perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan oleh satu orang, modalnya juga dari satu orang yang sekaligus yang memimpin dan bertanggung

8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu. 8.1.2 Mendeskripsikan aturan

langsung untuk paket pekerjaan PENGADAAN BETANJA BAHAN DEKOMSI KENDARMN HIAS Kegiatan Muba Expo 2014 APBD Kabupaten Musi Banyuasin TA. 2014 pada Dinas Perindustrian

Kami sebagai mahasiswa melihat sebuah peluang usaha yang menarik yaitu membuat chory dengan rasa yang lezat dan bentuk yang menarik1. Selain rasanya yang lezat, coklat ini