Modul 097.KK.09-International ticketing Page 1
M
O
D
U
L
MENERBITKAN TIKET
PENERBANGAN INTERNASIONAL
(NORMAL & PROMOSI)
Untuk SMK
Kelompok Pariwisata
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 2
MODUL
MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN INTERNATIONAL
(NORMAL DAN PROMOSI)
097.KK.09
Untuk SMK
–
Program Studi Keahlian UPW
Oleh : NURUL AINI , S.Pd.
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KOTA MATARAM
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 4
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi Guru
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/
atau masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala SMK Negeri 2 Mataram senantiasa
melakukan upaya peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
mengikutsertakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di lingkungan SMK Negeri 2
Mataram pada diklat-diklat yang sesuai dengan kompetensinya baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerindah Daerah di wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Permasalahan disparitas mutu merupakan persoalan yang
mendesak untuk diminimalisasi, juga faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
mutu pendidikan. Guru merupakan salah satu komponen yang ikut menentukan proses
pendidikan bermutu.
Kepala SMK Negeri 2 Mataram juga senantiasa memberikan dukungan dan
dorongan semangat baik berbentuk moral maupun material kepada setiap guru untuk
selalu menulis baik dalam bentuk penyusunan bahan ajar, PTK, maupun karya-karya tulis
yang lain. Hal ini selain bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa juga
dalam rangka membantu guru tersebut memenuhi syarat-syarat untuk kenaikan
pangkatnya.
Upaya peningkatan mutu pendidikan siswa SMK akan sangat berarti apabila
ditunjang oleh tersedianya materi pembelajaran yang relevan dengan tujuan diklat yang
dimaksud. Materi pembelajaran ini disusun sebagai media untuk memberikan stimulus
pengembangan kompetensi siswa dalam menguasai kompetensi itu sendiri secara tepat
dan bermutu. Diharapkan materi pembelajaran yang disusun oleh guru sesuai dengan
karakteristik siswa yang bersangkutan dan sesuai dengan pengalaman-pengalaman
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 5
Materi pembelajaran berbentuk modul dengan judul “Menerbitkan Tiket Penerbangan International (Normal dan Promosi)” untuk siswa SMK pada Program Keahlian Pariwisata (Usaha Perjalanan Wisata/097) disusun oleh Nurul Aini, S.Pd., yaitu salah satu tenaga pendidik di Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata
yang mengajar sejak tahun 1997 di SMK Negeri 2 Mataram dan telah mengikuti beberapa
diklat yang sesuai dengan kompetensi dibidangnya, baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dalam perjalanan penyusunan modul ini
telah dilakukan pendampingan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bisnis dan Pariwisata – Sawangan – Jakarta.
Kepada penyusun disampaikan terimakasih atas waktu dan kesempatannya
menyelesaikan materi pembelajaran tersebut diatas. Masukan, kritik dan saran yang
bersifat konstruktif untuk pengembangan materi pembelajaran sangat diharapkan. Dengan
segala kekurangan dan kelebihannya diharapkan modul ini tetap dapat dimanfaatkan bagi
siswa SMK baik di lingkungan Kota Mataram maupun di Tingkat Propinsi Nusa
Tenggara Barat, juga bermanfaat bagi para pendidik dan tenaga kependidikan lainnya
yang berkepentingan.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmatnya modul ini bisa tersusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
Dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, kami menyusun buku
modul “Menerbitkan Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)”
untuk siswa SMK Program Studi Keahlian UPW. Diharapkan dengan pendekatan
pembelajaran melalui modul ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk belajar sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-masing.
Modul ini kami susun sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar pada kurikulum SMK kelompok Bisnis dan Pariwisata. Sebagai alat
atau sarana pembelajaran, modul ini berisi materi, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas individu dan kelompok,
serta evaluasi yang bisa dijadikan sebagai alat penilaian kompetensi siswa.
Kami berharap modul ini bermanfaat bagi peserta didik dan teman-teman guru
yang mengajar di SMK khususnya Program Studi keahlian Pariwisata, sehingga dapat
tercipta Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM)
Terimakasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya modul 097.KK.09 ini. Saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan kearah sempurnanya modul ini.
Hormat kami,
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 7
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ………..………..……… i
Lembar Pengesahan ……… ii
Kata Pengantar Kepala SMK Negeri 2 Mataram ……… iii
Kata Pengantar ……… v
Daftar Isi ……… vi
SK/KD Program Studi Keahlian Pariwisata ……… viii
Peta Kedudukan Modul ……… xiv
BAB I : PENDAHULUAN A. Deskripsi ……… 1
B. Prasyarat ……… 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ……… 2
D. Strategi Pembelajaran ……… 3
E. Tujuan ……… 4
F. Kompetensi ……… 4
G. Cek Kemampuan ……… 6
BAB II : MENGINTERPRETASIKAN INFORMASI TARIF PENERBANGAN INTERNASIONAL A. Organisasi Perusahaan Penerbangan Dunia ………….. 7
1. Peranan IATA ……….. 7
2. Aktifitas IATA ……….. 7
3. Anggota IATA ……….. 8
B. Mengidentifikasi dan Mengakses Sumber – sumber Informasi Harga Penerbangan Internasional ……….. 8
C. IATA Area ……….. 9
D. Global Indicator ……….. 13
E. Sales Indicator ……….. 14
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 8
G. Rangkuman ………..……… 19
H. Tugas Individu ………..……… 20
I. Tugas Kelompok ………..……… 20
J. Soal Uji Kompetensi ………..……… 20
K. Lembar Penilaian ………..……… 21
BAB III : MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL ONEWAY (NORMAL) A. Sumber-sumber Informasi .………..……… 22 B. Mata uang (Currency Conversion) ……….………….………. 23
C. Bentuk-bentuk Perjalanan ……….………..… 24
D. Standar Formulasi Perhitungan ……… 25
E. Milleage System ………..…….… 29
F. Highest Intermediate Point (HIP) ……… 32
G. One Way Backhaul Rule (BHCF) ……… 35
H. Rangkuman ……… 38
I. Tugas Individu ……… 37
J. Tugas Kelompok ……… 39
K. Soal Uji Kompetensi……… 40
L. Lembar Penilaian ……….……… 41
BAB IV : MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA INTERNASIONALROUND TRIP & CIRCLE TRIP A. Round Trip ………..……… 42
B. Circle Trip ……….………. 45
C. Rangkuman ……… 48
D. Tugas Individu ……… 48
E. Tugas Kelompok ……… 49
F. Soal Uji Kompetensi ……… 49
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 9
BAB V : MEMPROSES DOKUMEN PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL
A. Dokumen Penerbangan Internasional ….………….………… 50
B. Menerbitkan Dokumen ……….……… 54
C. Rangkuman ……….……… 54
D. Tugas Individu ……….……… 54
E. Tugas Kelompok ……….……… 55
F. Soal Uji Kompetensi ………. 55
G. Lembar Penilaian ………. 55
BAB VI : SPECIAL FARE A. Definition and Restriction ……….………….………… 56
B. Types of Special Fares ……….……… 56
C. Rules ………. 58
D. Rangkuman ……….……… 67
E. Tugas Individu ……….……… 67
F. Tugas Kelompok ……….……… 67
G. Soal Uji Kompetensi ………. 68
H. Lembar Penilaian ………. 58
GLOSARIUM ……….
DAFTAR PUSTAKA ……….
KUNCI JAWABAN ……….
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 10
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : PARIWISATA
KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. USAHA PERJALANAN WISATA (097) 2. AKOMODASI PERHOTELAN (098)
A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan kerjasama dengan kolega dan pelanggan
1.1 Melaksanakan komunikasi di tempat kerja
1.2 Memberikan bantuan kepada kolega dan pelanggan
1.3 Menjaga standar penampilan diri 1.4 Bekerjasama dalam satu tim
2. Melaksanakan pekerjaan dalam lingkungan sosial yang berbeda
2.1 Melaksanakan komunikasi dengan kolega dan pelanggan dari latar belakang yang berbeda
2.2 Menangani kesalahpahaman antar budaya
3. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
3.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.2 Melaksanakan prosedur K3
3.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup 3.4 Menerapkan ketentuan pertolongan
pertama pada kecelakaan 4. Menangani konflik konsumen 4.1 Mengidentifikasi situasi konflik
4.2 Memberikan solusi/pemecahan situasi konflik
4.3 Menanggapi keluhan konsumen
5. Memutakhirkan informasi industri pariwisata
5.1 Mengidentifikasi informasi tentang industri pariwisata
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 11
B. KOMPETENSI KEJURUAN
1.
Usaha Perjalanan Wisata (097)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memperbaharui informasi tentang daerah setempat (lokal)
1.1 Menjelaskan informasi tentang daerah setempat (lokal)
1.2 Memperbaharui informasi tentang daerah setempat (lokal)
2. Melakukan komunikasi melalui telepon
2.1 Menjawab panggilan telepon/faximile
yang masuk
2.2 Melakukan panggilan telepon
3. Melakukan prosedur administrasi
3.1 Memproses dokumen kantor
3.2 Memelihara sistem data
4. Menyediakan informasi dan saran mengenai daerah tujuan wisata
4.1 Menjelaskan informasi tentang daerah tujuan wisata
4.2 Menyajikan informasi dan saran tentang daerah tujuan wisata
5. Menyusun laporan keuangan 5.1 Membuat jurnal keuangan
5.2 Melakukan penyesuaian rekening.
5.3 Membuat laporan keuangan
6. Memproses reservasi jasa penerbangan udara
6.1 Menerima permintaan reservasi/ permintaan tempat jasa penerbangan udara
6.2 Memutakhirkan data reservasi (up-date
data)
6.3 Memberikan saran kepada orang lain tentang reservasi secara rinci
7. Mengoperasikan Computerized Reservation System (CRS)
7.1 Menggunakan informasi Computerized Reservation System (CRS)
7.2 Memproses reservasi melalui
Computerized Reservation System
(CRS)
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 12
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
8. Menerbitkan tiket penerbangan domestik
8.1 Menginterpretasikan informasi tiket penerbangan domestik
8.2 Menghitung tarif penerbangan domestik dan rutenya
8.3 Memproses dokumen perjalanan udara domestik
9. Menerbitkan tiket
penerbangan internasional (normal dan promosi)
9.1 Menginterpretasikan informasi tarif penerbangan internasional
9.2 Menghitung tarif penerbangan internasional
9.3 Memproses dokumen perjalanan udara internasional
10. Memproses dokumen perjalanan selain dokumen perjalanan udara
10.1 Menginterpretasikan informasi yang diperlukan dalam memproses dokumen perjalanan
10.2 Memproses dokumen perjalanan
11. Mengkoordinasikan jasa-jasa pemasok
11.1 Mengidentifikasi keperluan pemesanan jasa-jasa pemasok
11.2 Memintakan (pemesanan jasa) layanan wisata
11.3 Memproses permintaan konfirmasi layanan
11.4 Melakukan finalisasi pemesanan
12. Menginterpretasikan informasi produk wisata
12.1 Mengakses informasi produk wisata
12.2 Menterjemahkan informasi produk wisata
12.3 Memberikan saran tentang pengetahuan produk wisata
13. Mengemas produk dan jasa pariwisata
13.1 Mencari informasi produk dan jasa pariwisata
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 13
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
14. Menyiapkan penawaran harga paket wisata
14.1 Menghitung biaya produk dan jasa wisata
14.2 Memberikan penawaran harga paket wisata kepada pelanggan
14.3 Memutakhirkan penawaran harga paket wisata
15. Memutakhirkan informasi umum bagi pramuwisata
15.1 Mengumpulkan informasi umum bagi pramuwisata
15.2 Memutakhirkan informasi umum bagi pramuwisata
16. Melaksanakan tugas kepramuwisataan
16.1 Menerapkan hukum, susila dan persyaratan keselamatan pramuwisata
16.2 Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan kepramuwisataan
17. Menyiapkan bantuan kedatangan dan keberangkatan
17.1 Melaksanakan transfer kedatangan untuk wisatawan rombongan atau perorangan
17.2 Melaksanakan transfer keberangkatan untuk wisatawan rombongan atau perorangan
18. Mengelola perjalanan wisata 18.1 Merencanakan kegiatan wisata
18.2 Memberikan penjelasan singkat kepada wisatawan
18.3 Memberikan informasi dan bantuan umum
18.4 Mengatasi peristiwa yang tidak diharapkan
19. Mempresentasikan komentar pemanduan wisata
19.1 Menyiapkan informasi pemanduan untuk disampaikan kepada
pelanggan/wisatawan
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 14
PETA KEDUDUKAN MODUL
MODUL DKK.01
MODUL DKK.02
MODUL DKK.03
MODUL DKK.04
MODUL DKK.05
MODUL KK.06
MEMPROSES RESERVASI JASA PENERBANGAN UDARA MODUL KK.07
MENGOPERASIKAN COMPUTERIZE RESERVATION SYSTEM (CRS) MODUL KK.08
MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN UDARA DOMESTIK MODUL KK.09
MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL (NORMAL DAN PROMOSI)
SUMBER-SUMBER BELAJAR LAIN YANG RELEVAN
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Deskripsi
Modul ini berjudul “Menghitung Dan Menerbitkan Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)”, merupakan salah satu Standar Kompetensi
(SK) pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok Pariwisata
Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW). Modul ini berisi uraian
3 (tiga) Kompetensi Dasar (KD) yang telah disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum spectrum terbaru, sebagai berikut :
1. Menginterpretasikan informasi penerbangan udara internasional.
2. Menghitung tarif penerbangan udara internasional.
3. Menerbitkan tiket penerbangan udara internasional
Saat ini perjalanan udara internasional sudah mengalami perkembangan
yang sangat pesat, dengan hadirnya beberapa perusahaan penerbangan yang
menawarkan bermacam-macam jenis tariff penerbangan udara. Mulai dari tariff
normal sampai dengan tariff promosi.
Siswa SMK pada Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata
(UPW) dituntut untuk dapat menginterpretasikan informasi penerbangan udara
internasional termasuk menghitung dan menerbitkan tiket penerbangan udara
internasional, baik untuk tariff normal maupun promosi sesuai tuntutan kurikulum
juga tuntutan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI)
Mudah-mudahan modul ini bisa membantu para siswa dalam belajar
“International Ticketing”, sehingga bisa memenuhi kebutuhan akan tenaga / staff ticketing internasional yang dirasakan masih kurang.
B.
Prasyarat
Untuk mempelajari Standar Kompetensi “Menghitung Dan Menerbitkan Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)” ini diharapkan siswa
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 16
siswa juga sudah harus kompeten (memenuhi standar KKM) untuk Standar
Kompetensi berikut :
KK.06 Memproses Reservasi Jasa Penerbangan Udara
KK.07 Mengoperasikan Computerize Reservation System (CRS)
KK.08 Menghitung dan Menerbitkan Tiket Penerbangan Domestik
C.
Petunjuk Penggunaan Modul
1. Bagi Peserta Didik
a. Bacalah modul ini sebelum proses pembelajaran berlangsung dengan
benar dan teliti.
b. Untuk memahami kata-kata yang asing atau baru, bukalah terlebih dahulu
halaman GLOSARIUM.
c. Mintalah jadwal rencana pembelajaran untuk masing-masing KD kepada
guru pengampu anda.
d. Peserta didik yang tidak mengerti dapat bertanya atau berkonsultasi
kepada guru pengampu.
e. Mintalah referensi kepada guru pengampu untuk menentukan dan
mengakses sumber belajar lain yang diperlukan.
f. Kerjakanlah tugas individu per kompetensi dasar secara berurutan.
g. Kerjakanlah tugas kelompok secara bersama dengan kelompok belajar
yang telah dibagi oleh guru pengampu anda.
h. Kerjakanlah soal evaluasi pada setiap Kompetensi Dasar dengan jujur.
i. Apabila anda sudah menguasai materi ini maka mintalah guru pengampu
anda untuk mengujinya sesuai kompetensi dasar (KD) yang telah
dijadwalkan.
2. Bagi Guru Pengampu
a. Siapkanlah terlebih dahulu scenario pembelajaran atau Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai SOP yang berlaku di sekolah anda.
b. Berikanlah modul ini kepada peserta didik sebelum proses pembelajaran
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 17
c. Bimbinglah peserta didik anda agar tidak mendapat kesulitan dalam
mempelajari modul ini.
d. Persiapkan semua fasilitas yang diperlukan untuk proses pembelajaran
modul ini agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
e. Berilah kesempatan bertanya kepada peserta didik anda.
f. Bentuklah beberapa kelompok belajar dengan membagi rata peserta didik
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi kepada masing-masing
kelompok, sehingga menghasilkan dinamika kelompok yang harmonis.
g. Siapkan bahan-bahan untuk evaluasi untuk menilai kemajuan peserta didik.
h. Berikan saran kepada peserta didik yang membutuhkan.
i. Berikanlah penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat
dicapai dengan baik.
2. Peran Guru Pengampu
a. Menjelaskan Tujuan Kompetensi pada masing-masing KD
b. Memberikan gambaran umum tentang Ticketing Internasional
c. Memilih kasus yang berhubungan dengan Ticketing Internasional dengan
tariff normal dan promosi.
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber belajar lain
yang diperlukan.
e. Menjelaskan bagian-bagian yang perlu dibenahi dan merundingkan
rencana pembelajaran selanjutnya.
D.
Strategi Pembelajaran
Pada dasarnya, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah dan
waktu pembelajaran. Untuk Standar Kompetensi “Menghitung Dan Menerbitkan
Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)” beberapa Strategi yang bisa dijadikan sebagai acuan adalah Pembelajaran Langsung (Direct Learning),
Pembelajaran Konstektual (Contextual Learning) dan memperbanyak
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 18
PAIKEM, guru pengampu bisa memanfaatkan media OAG, PAT dan Ticketing
IATA Simulator.
E.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari setiap KD dalam modul ini, diharapkan peserta
didik dapat menginterpretasikan informasi penerbangan udara internasional
dan menghitung tariff serta memproses dokumen penerbangan udara
internasional.
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan setelah proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Siswa dapat menginterpretasikan informasi yang berhubungan dengan
penerbangan udara internasional sesuai kebutuhan calon penumpang.
b. Menghitung tariff penerbangan internasional baik yang normal maupun
promosi sesuai dengan reservasi yang telah dipesan oleh calon penumpang.
c. Menerbitkan tiket penerbangan udara internasional dengan baik dan benar
sesuai standar IATA.
F. Kompetensi
Kode Kompetensi : 097.KK.09
Unit Kompetensi : Menghitung harga dan menerbitkan tiket penerbangan
Internasional (Normal dan Promosi)
Sub Kompetensi Kriteria kinerja
1. Menginterprestasikan
Informasi Tarif
Penerbangan
Internasional
1.1 Mengidentifikasi dan mengakses sumber-sumber
informasi harga penerbangan udara internasional.
1.2 Menterjemahkan informasi harga perjalanan udara
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 19
Global indicator
Indikator penjualan internasional Istilah penerbangan Internasional
Peraturan dan pembatasan penerbangan
internasional secara umum.
2. Menghitung tariff
penerbangan normal
Internasional
2.1 Tiket internasional dihitungdengan carasekali jalan dan
pulang pergi yang disesuaikan dengan peraturan dari
IATA termasuk:
Perhitungan jarak mileage system Higher Intermediate Fares Rule One Way Backhaul Check Circle Trip minimum check
Currency regulations and NUC Principles Required taxes
Special fees and other charges
3. Memproses dokumen
perjalanan udara
Internasional
3.1 Semua peraturan ditulis dalam sebuah dokumen sesuai
dengan peraturan IATA termasuk :
Tiket
Miscellaneous charge orders
Ruang lingkup ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan untuk perhitungan tiket internasional harga normal dan promosi
Cara-cara bagaimana menghitung dan mengisud tiket internasional adalah :
Mengidentifikasi data tamu dan tujuan perjalanan
Mengidentifikasi harga sesuai dengan rute yang diinginkan dari air tariff. Mengidentifikasi jadwal perjalanan.
Menginformasikan harga dan bentuk perjalanan kepada tamu. Mempersiapkan format tiket.
Mengisi format tiket sesuai dengan jadwal perjalanan yang diinginkan oleh tamu.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 20
G. Cek Kemampuan
Jelaskan syarat-syarat perhitungan tariff penerbangan internasional.
Demonstrasikan kemampuan tentang menghitung harga tiket dengan memperhatikan
data-data yang ada dan disesuaikan dengan informasi yang diperoleh dari tamu. Demonstrasikan pengisian format tiket sesuai dengan informasi dan perhitungan
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 21
BAB II
MENGINTERPRETASIKAN INFORMASI
PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL
A.
Organisasi Perusahaan Penerbangan Dunia
Perkembangan perusahaan penerbangan dunia yang sangat pesat tidak lepas dari peranan organisasi penerbangan dunia IATA (International Air Transport Association), yang menjadi centra kebijakan dunia penerbangan.
IATA merupakan asosiasi penerbangan dunia yang didirikan pada tahun 1945, dengan tujuan untuk membantu peningkatan pelayanan penerbangan sipil.
1. Peranan IATA
1.1. Bagi Perusahaan Penerbangan
Menyiapkan perangkat kerja sama untuk mencari solusi atas permasalahan yang bersumber dari eksternal suatu perusahaan penerbangan atau permasalahan antar beberapa penerbangan.
1.2. Pemerintah
Merupakan forum pengembangan standar industry penerbangan udara dan pusat koordinasi tarif perjalanan internasional.
1.3. Masyarakat
Menyederhanakan proses pengurusan dokumen perjalanan udara bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan internasional melalui pengembangan kerja sama antar beberapa perusahaan penerbangan. Misalnya tiket jasa penerbangan udara Singapore Airline dapat dibeli di kantor Garuda Indonesia Airways.
IATA merupakan organisasi sosial bukan politik yang di kelola dengan sumber dana dari anggotanya.
2. Aktivitas IATA
2.1. Menjaga keselamatan penerbangan, menerbitkan jadwal dan menentukan tariff penerbangan internasional yang wajar bagi masyarakat dunia serta membantu anggotanya untuk menemukan solusi atas permasalahan penerbangan.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 22
2.3. Memfasilitasi kerja sama antara beberapa perusahaan penerbangan yang menjadi anggotanya baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Anggota IATA
3.1. Anggota aktif (Active Members)
Perusahaan penerbanga anggota IATA yang melakukan pelayanan udara antar Negara.
3.2. Anggota Assosiasi (Association Members)
Perusahaan penerbangan anggota IATA yang melakukan pelayana udara antar kota di dalam satu Negara.
Organisasi perusahaan penerbangan dan industri perjalanan yang lain adalah :
1. UFTA (Universal Federation of Travel Agent‟s Association) 2. INACA (Indonesian Air Civil Association)
3. ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies)
B.
Mengidentifikasi Dan Mengakses Sumber-Sumber Informasi Harga
Penerbangan Udara Internasional
Dalam Menghitung suatu harga tiket penerbangan udara internasional terlebih
dahulu diperlukan sebuah proses mengidentifikasi dan mengakses sumber-sumber
informasi dari mana harga itu berasal. Sumber-sumber dari informasi Perhitungan
internasional termasuk dalam :
1. Buku Referensi yang penting :
- Air tariff book I worldwide rules
- Air tariff book fares
- OAG guide book
- IATA/BSP sample documents
- Standard credit card charges form
2. Buku Rekomendasi :
- IATA ticketing handbook
- Garuda Internasional fares and ticketing standard
- Air tariff MPM book
3. Industri asosiasi dan Organisasi :
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 23
- Retail travel agent
- IATA
- INACA
- UFTAA
4. Jurnal Industri : Establishment airlines tariff
5. Komputer data (CRS) :
- Abacus
- ARGA
- Galileo
- Gabriel
- INFINI
C.
IATA Area
AREA 1 AREA 2 AREA 3
AREA 1 (TC 1) meliputi Negara-negara di :
Amerika Serikat dan Canada
Amerika Utara
Amerika Selatan
Amerika Tengah
Kepulauan di Atlantik dan Pasifik
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 24
AREA 2 (TC 2) meliputi Negara-negara di :
Eropa Barat
Eropa Timur
Afrika
Timur Tengah
Rusia dan Ukraina
AREA 3 (TC 3) meliputi Negara-negara di :
Asia
Australia
New Zealand
Beberapa pulau di Pasifik
1. AREA 1 (TC 1) meliputi Negara-negara di :
Area 1 atau TC 1 disebut juga sebagai wilayah Western Hemispire. TC 1 diklasifikasikan dalam bebarapa sub-area namun untuk kepentingan perhitungan harga, area ini diklasifikasikan dalam dua sub-area.
1.1. Klasifikasi Pertama
a. Amerika Utara : Canada, USA, Mexico, St. Pierre & Muquelon. b. Amerika Tengah : Belize, Costa Rica, El Salvador, Guetemala,
Honduras, Nicaragua.
c. Area Karibia : Bahamas, Bermuda, Pulau Karibia, Guyana, French, Guiana, Suriname.
Kepulauan Karibia meliputi : Angguilla, Antigua dan Bermuda, Aruba, Barbados, Pulau Cayman, Cuba, Dominica, Republik Dominican, Grenada, Guadeloupe, Haiti, Jamaica, Martinique, Montserrat, Netherlands Antiles, St. Kitts dan Nevis, St. Lucia, St Vincent dan Grenadines, Trinidad dan Tobago, Turk dan Kepulauan Caicos, Pulau Virgin – British.
d. Amerika Selatan : Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Colombia, Ecuador, French Guiana, Guyana, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, Venezuella.
1.2. Klasifikasi Kedua
a. Atlantik Utara : Canada, Greenland, Mexico, dan Amerika Serikat termasuk Alaska, Hawaii, Puerto Rico dan Kepulauan Virgin.
b. Atlantik Tengah : Area Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Panama kecuali Argentina, Brazil, Chile, Paraguay, Uruguay. c. Atlantic Selatan : Hanya Argentina, Brazil, Chile, Paraguay dan
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 25
2. AREA 2 (TC 2) meliputi Negara-negara di :
Area 2 dibagi dalam tiga sub-area utama :
2.1. EROPA
Di dalam Eropa juga terdapat sub area yang umum diakai seperti berikut ini :
* Eruope Common Aviation Area (ACAA) terdiri dari 28 negara yang meliputi :
Austria, Belgia, Cyprus, Czehny, Denmark, Estonia, Findlandia, Francis, German, Yunani, Hungaria, Iceland, Irlandia, Italia, Latvia, Malta, Lithuania, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugis, Slovakia, Slovania, Spanyol, Swedia, Inggris.
*Economic & Monetary Union (EMU) Terdiri dari 21 negara meliputi : Albania, Austria, Belgia, Bosnia, dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Findlandia, Francis termasuk Monako, German, Yunani, Irlandia, Italia Luxembourg, Marcedonia, Moldova, Belanda, Portugis, Romania, Serbia, dan Montenegro.
* Scandinavia : Denmark, Norwegia dan Swedia.
2.2. AFRIKA
Afrika dibagi dalam beberapa wilayah yaitu : a. Afrika Tengah: Malawi, Zambia, Zimbabwe
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 26
c. Afrika Selatan : Botswana, Lesotho, Mozambique, Afrika Selatan, Namibia, Swaziland.
d. Libya atau Arab Jamahiriya
e. Kepulauan Lautan India : Comoscos, Madagaskar, Mauritius, Mayotte, Reunion, Sychelles.
f. Afrika Barat : Angola, Benin, Burkina, Faso, Cameroon, Cape Verde, Republik Afrika Tengah, Chad, Congo, Cote d‟Ivore, Republik Demokrasi Liberia, Mali, Mauritania, Nigeria, Niger, Principe dan Sao tome, Senegal, sierra Leone dan Togo.
2.3. TIMUR TENGAH
Berikut nama Negara-negara yang termasuk di dalam kawasan Timur Tengah : Bahrain, Egypt, Iran, Iraq, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Emirat Arab, Republik Syria, Republik Yaman.
3. AREA 3 (TC 3) meliputi Negara-negara di :
Area 3 terdiri dari keseluruhan wilayah Asia kecuali yang termasuk Area 2, Timur India, Australia, Selandia Baru dan kepulauan-kepulauan kecil di laut pasifik kecuali yang berada di TC 1.
3.1. Asia Tenggara meliputi Negara-negara berikut ini :
Brunei Darussalam, Kamboja, China termasuk Hongkong dan Macau, China, Taipei, Kepulaua Kristmas, Kepulauan Cocos, Guam, Wilayah Khusu, Hongkong, Indonesia, Kazakhstan, Kyrgystan, Laos, Macau, Malaysia, Kepulauan Marshall, Micronesia, Mongolia, Myanmar, Kepulauan Utara Mariana, Pulau, Philipina, Rusia (Asia), Singapore Tajikistan, Thailand, Timur Leste, Turkmenistan, Uzbekistan, Vietnam.
3.2. Asia Selatan Subcontinental Area (SASC)
Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Sri Lanka.
3.3. Jepang, Korea : Jepang, Korea Selatan, Korea Utara
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 27
D.
Global Indicator
Harga tiket penerbangan internasional tidak hanya ditentukan oleh kelas pelayanan, tetapi juga ditentukan oleh route perjalanan serta Global Indicator (GI). Misalkan perjalanan dari Singapore ke Honolulu via Pasifik akan lebih murah dibandingkan perjalanan dari Singapore ke Honolulu via Atlantik. Untuk itu sebelum mempelajari cara menghitung tiket internasional, maka sangat perlu mengetahui Global Indicator agar harga tiket perjalanan ditentukan dengan benar.
Berikut ini adalah kode-kode yang digunakan untuk menentukan Global Indicator dalam menghitung sebuah perhitungan harga.
Berikut ini beberapa Global Indicator dan penjelasannya :
1. WH Western Hemisphere
Perjalanan antar kota-kota yang ada di TC 1. Contoh : YVR – NYC – CHI
BUE – SAO – MIA
2. EH Eastern Hemisphere
Perjalanan di dalam TC 2
Perjalanan di dalam TC 3
Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 kecuali TS/FE/RU) Contoh : JED – AUH
PAR – LON – JNB SIN – KUL – HKG JKT – SIN – SYD
3. TS Trans Siberia
Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 via Jepang/ Korea dimana perjalanan antara Eropa dan Jepang/Korea dilakukan secara langsung.
Contoh : OSL – TYO
HKG – TYO – ZRH
SIN – SEL – MOW – PAR AMS – MAN – OSA
4. FE Russia (West of Rural Mountain)
Perjalanan antara Rusia di Eropa/Ukraina dan TC 3 tidak melaluio Jepang dan Korea.
Contoh : SIN – MOW
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 28
5. RU Russia Via JapKor
Perjalanan antara Rusia di Eropa dan TC 3 Via Jepang/Korea, dimana perjalanan antara Rusia dan Jepang/Korea dilakukan secara langsung tidak melalui kota-kota yang ada di Eropa.
Contoh : MOW – TYO
HKG – OSA – MOW
6. AT Trans Atlantic
Perjalanan antara TC 1 dan TC 2/3 melalui atlantik. Contoh : NYC – ROM
BKK – PAR – RIO HKG – LON – BUE
7. SA Via South Atlantic
Perjalanan antara Negara-negara di Atlantik Selatan dan Asia Tenggara melalui Afrika Tengah, Afrika Selatan, Kepulauan di lautan India melalui Atlantik. Contoh : RIO – JNB – HKG
SIN – JNB – BUE
8. PA Trans Pasific
Perjalanan antara TC 1 dan TC 3/2 melalui Pasifik. Contoh : JKT – HKG – HNL
OSL – SIN – TYO – NYC SIN – LAX
9. AP Trans Atlantic Pasific
Perjalanan melalui Atlantik dan Pasifik (TC 3 ke TC 1 dan TC 2) Contoh : KUL – TYO – HNL – LAX – PAR
LON – YUL – TPE
10.PN Pasific Via North America
Perjalanan antara Amerika Selatan dan Tenggara Pasifik melalui Amerika Utara. Contoh : SYD – LAX – MEX – SCL
POM – YMQ – SCL AKL – NYC – LIM
E.
Sales Indicator
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 29
Commencement (COC)), Kota/Negara tempat tiket dibayar (Sold) dan Kota/Negara tempat tiket diterbitkan (Issue).
Meskipun saat ini, IATA hanya menggunakan satu dari empat Internasional Sales Indicator yaitu SITI, namun tidak aa salahnya untuk mengetahui 4 ISI tersebut.
Macam-macam International Sales Indicator (ISI) adalah :
1. SITI : Sale Inside Ticketed Inside
Suatu kondisi dimana Pembayaran tiket serta penerbianya dilakukan di dalam negara asal keberangkatan atau perjalanan internasional di mulai.
Contoh : Route JKT – OSL – AMS Tiket dibayar di Surabaya/Indonesia Tiket diterbitkan di Jakarta/Indonesia
Negara Asal keberangkatan adalah Indonesia
2. SOTI : Sales Outside Ticketed Inside
Pembayaran tiket dilakukan di luar Negara asal keberangkatan dan tiket diterbitkan di Negara asal keberangkatan.
Contoh : Route SIN – JKT – SYD Tiket dibayar di Hongkong/Hongkong Tiket diterbitkan di Singapore
Negara asal keberangkatan adalah Singapore
3. SITO : Sales Inside Ticketed Outside
Pembayaran tiket dilakukan di Negara asal keberangkatan dan tiket diterbitkan di Negara lain.
Contoh : Route NYC – PAR – FRA Tiket dibayar di Chicago/USA
Tiket diterbitkan di Amsterdam/Belanda Negara asal keberangkatan adalah USA
4. SOTO : Sales Outside Ticketed Outside
Pembayaran dan penerbitan tiket dilakukan di luar Negara asal keberangkatan.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 30
Penting untuk diketahui dalam International Sale Indicator ada beberapa Negara yang menggunakan aturan khusus seperti Negara-negara berikut ini :
1. USA dan Canada (Dianggap satu Negara)
2. Denmark, Norwegia dan Swedia (Dianggap satu Negara)
3. Bosnia Herzegovina, Krosida, Slovenia, dan Yugoslavia (Dianggap satu Negara)
Jadi, jika perjalanan dimulai dari Amerika Serikat, tiket dibayar dan diterbitkan di Kanada maka sales indicatornya adalah SITI. Begitu juga dengan Negara lain dalam satu kawasan yang dianggap satu Negara.
F.
Istilah-Istilah Penerbangan Internasional
Ada beberapa istilah yang perlu dikuasai sebelum mempelajari bagaimana cara
menghitung sebuah harga tiket penerbangan internasional.
KODE KETERANGAN PENJELASAN
GEOGRAPHICAL CODES EB Easthbound NB Northbound SB Southbound WB Westbound
MISCELLANEOUS ABBREVIATIONS ADC Additional Collection
ADT Adult
AF Applicable Fare AIRIMP
ATA/IATA
Reservation Interline Message Procedure – Passenger
APEX Advance Purchase Excursion Fare ARC Airline Reporting Corporation ARV Agents Refund Voucher
ASEAN Association of South East Asian Nations
ATA Air Transport Association of America ATB Automated Ticket and Boarding Pass AVIH Animal in Hold
AVS Address Verification Service AWB Air waybill
BAR Board of Airline Representatives (for the country concerned)
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 31
BHC One Way Backhaul check BSP Billing and Settlement Plan BSR Bankers Selling Rates CC Credit Card payment
CCP Currency of country of payment CF Constructed Fare
COC Country Of Commencement Of International Travel/Transportation
COM Country Of Unit Origin Minimum Check
COP Country Of Payment Check CPM Common Point Minimum Check CRS Computer Reservations System CT Circle Trip
CTM Circle Trip Minimum Check CUSS Common Use Self Service
CUTE Common Use Terminal Equipment DMC Directional Minimum Check DNOJ Double Normal Fare Open Jaw
ECAA European Common Aviation Area And Related States
EDIFACT
United Nations Electronic Data Interchange for Administration, Commerce And Transport EFP Equivalent Fare Paid EMA Extra Mileage Allowance
EMD Electronic Miscellaneous Document EMS Excess Mileage Surcharge
EMU European Economic And Monetary Union
ET Electronic Ticket E-TKT Electronic Ticket
FCMI Fare Calculation Mode Indicator FCP Fare Construction Point
FIM Flight Interruption Manifest FREMEC Frequent Traveller‟s Medical Card FYROM Former Yugoslav Republic Of
Macedonia
GDS Global Distribution System
GEBAT Government Excess Baggage Authorization /Ticket
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 32
HI High NUC In Backhaul Check HIP Higher Intermediate Fare check IIT Individual Inclusive Tour fare IROE IATA Rate of Exchange
ISI International Sales Indicator (discontinued after 14JAN05)
ISO International Standards Organization IT Inclusive Tour
LCF Local Currency Fare LO Low NUC in Backhaul check MCO Miscellaneous Charges Order MEDIF Medical Information Form MPD Multiple Purpose Document MPM Maximum Permitted Mileage MTP Minimum Tour Price
NA Not Applicable
NOADC No Additional Collection NOJ Normal Fare Open Jaw
NTA(A) Canadian National Transportation Agency
NUC Neutral Unit of Contruction OJ Open Jaw for special fares ONOJ Origin Normal fare Open Jaw OOJ Origin Open Jaw
OPTAT Off Premice Transitional Automated Ticket
OSC One Way subjourney check for normal fares
OCR Optical Character Recognation OW One Way
PETC Pet in cabin
PEX Instant Purchase Exursion Fare PFC Passenger Facility Charge PNR Passenger Name Record PTA Prapaid Ticket Advice PU Pricing Unit
PUC Pricing Unit Concept
RBD Reservation/Booking Designator RFIC Reason for issuance code (MCO) RMA Rand Monetary Area
ROE NUC – Conversion Rate
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 33
RT Round Trip RW Round The World
RWM Round The World Minimum Check SASC South Asian Sub Continent Sub-Area
SAR Special Administrative Region of China
SEA South East Asia Sub-Area SOJ Single Open Jaw
SOM Shortest Operated Mileage STP Satellite Ticket Printer SUBTTL Sub Total NUC
SU/MO
Return travel restriction used in connection with certain special fares wholly within Europe
SWP South West Pasific
TAT Transitional Automated Ticket TFC(s) Taxes, Fees and Charges
TNOJ Turnaround Normal fare Open Jaw TOD Ticket On Departure
TPM Ticketed Point Mileage UATP Universal Air Travel Plan
US DoT United States Departement of Transportation
VAT Value Added Tax
G.
Rangkuman
IATA (International Air Transport Association) adalah asosiasi penerbangan
dunia yang membagi wilayah dunia ke dalam 3 Traffic Conference, yaitu : TC 1
meliputi seluruh benua America, TC 2 meliputi wilayah Europe, Middle East, dan
Africa serta TC 3 meliputi wilayah Asia dan South West Pacific.
Harga tiket penerbangan internasional tidak hanya ditentukan oleh kelas
pelayanan, tetapi juga ditentukan oleh route perjalanan serta Global Indicator (GI).
Ada 10 macam-macam Global Indicator, yaitu : EH, WH, AT, AP, PA, TS, FE, RU,
SA, PN.
Sedangkan indicator penjualan dibedakan kedalam 4 jenis, yaitu : SITI, SITO,
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 34
H.
Tugas Individu
Carilah informasi tentang peraturan-peraturan dan pembatasan tiket penerbagan
internasional serta istilah-istilah penting yang sering digunakan dalam
memproses perhitungan harga tiket penerbangan internasioanal tersebut.
I.
Tugas Kelompok
Siswa dibagi kedalam 3 kelompok
Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat
makalah tentang traffic conference lengkap dengan sub area dan code kota-kota
penting. Pembagiannya sebagai berikut :
Kelompok 1 : TC 1
Kelompok 2 : TC 2
Kelompok 3 : TC 3
Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh
masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi
tentang pengetahuan pembagian wilayah dunia penerbangan.
Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan makalahnya
didepan kelas.
J.
Soal Uji Kompetensi
A. PASANGKANLAH PERNYATAAN PADA KOLOM KIRI DENGAN KOLOM KANAN
1 2 3 4 5
NO INFORMASI YANG DIKEHENDAKI NO PAT VOLUME
1 Kode Negara A General Rules: bagian 1 tentang
Abbreviations and Definition 2 IATA Rate Of Exchange B Buku MPM dan semua buku fares 3 Maximum jarak yang diperkirakan
untuk ditempuh antara dua kota pada route penerbangan
Internasional.
C
D
Seluruh buku fares: Currency Conversion Rates
Stop Press pada seluruh buku PAT
4 Daftar Global Indikator E General Rules: Country code 5 Daftar nama kota perusahaan
penerbangan dunia
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 35
B. TENTUKAN SUB AREA DARI TRAFFIC CONFERENCE BERIKUT !
TRAFFIC CONFERENCE SUB AREA
AREA 1
a. b. c.
AREA 2
a. b. c.
AREA 3
a. b. c. d.
C. TENTUKAN GLOBAL INDICATOR YANG TERDAPAT PADA AREA BERIKUT
a. TC 1 : ……… b. TC 2 : ……….… c. TC 3 : ………..
d. TC 12 : ……….
e. TC 31 : ……….
K.
Lembar Penilaian
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
NILAI PARAF
GURU ORANG TUA
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 36
BAB III
MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA
INTERNASIONAL ONE WAY (NORMAL)
A. SUMBER-SUMBER INFORMASI
Menghitung tiket internasional akan sangat mudah jika telah mengenal sumber-sumber informasi untuk melakukan perhitungan yang diantaranya adalah Airtariff Worldwide, General Rule dan Official Airline Guide.
Bentuk daftar tarif penerbangan di industry perjalanan sangat variatif baik bentuk maupun susunannya, namun sesungguhnya sama yaitu memuat informasi dasar. Pada buku ini akan dijelaskan sumber informasi standar IATA yaitu Airtariff yang digunakan oleh 100 perusahaan penerbangan dunia.
Airtariff secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Buku 1 berisi Worlwide Fare
Buku ini berisikan informasi-informasi penting seperti : a. Editorial
b. Cara menggunakan air tariff c. Aturan mata uang
d. Konversi NUC
e. Cara penentuan harga yang ada pada air tariff f. Tipe/Kode harga dan Global Indicator
g. Kode Reservasi dank ode tiket h. Validitas harga khusus tiket
i. Harga perjalanan udara internasional j. Add – on
2. Buku 2 berisi Worlwide Rule, Routing dan Mileages Buku ini berisikan informasi-informasi :
a. Editorial
b. Stop Press informasi terbaru c. Aturan Umum
d. Aturan umum perjalanan Western Hemisphere e. Aturan perhitungan harga
f. Aturan harga Internasional g. Indeks
h. Route (Kode Kota, Kode Penerbangan dan Route) i. Ticketed Point Mileage
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 37
B.
MATA UANG (CURRENCY CONVERSION)
Pada bagian ini dijelaskan beberapa hal penting dan mendasar sehubungan dngan beraneka ragam mata uang dan perbedaan nilai antara mata-mata uang yang dimiliki oleh masing-masing Negara di dunia sesuai standar IATA.
Dalam perhitungan tiket internasional selalu ditemukan istilah-istilah berikut yang berhubungan sekali dengan Mata Uang :
1. NUC (Neutral Unit Currency)
Mata uang netral yang digunakan dalam tariff penerbangan internasional, untuk mempermudah proses perhitungan. NUC diguanakan karena dalam penerbangan internasional melibatkan beraneka ragam mata uang dan nilainya. Contoh :
Perjalanan dari Singapore ke Tel Aviv
Harga tiket dalam NUC 1245,00
Sedangkan dalam Dollar Singapore SGD 2129,00 (Lihat pada Airtariff)
2. ROE (Rate OF Exchange)
Nilai tukar mata uang Negara-negara di dunia terhadap NUC. ROE ditentukan oleh IATA dan nilainya tidak tetap (Lihat pada Tabel Currency Regulation pada General Rule maupun Airtariff).
Contoh :
Jika diketahui Harga tiket Singapore ke Tokyo = SGD 1570,00 dengan ROE Singapore = 1.27254, maka Harga Tiket dalam NUC = SGD/ROE, SGD 1570,00 : 1.27254 = NUC 1233.7529665 dibulatkan menjadi NUC 1233.75
3. LCF (Local Currency Fare)
Harga dalam mata uang lokal atau Negara tertentu. Untuk menentukan harga dalam mata uang suatu Negara maka perlu mengetahui harga dalam NUC dan ROE mata uang Negara tersebut terhadap NUC yang telah ditentukan oleh IATA. Rumus perhitungannya adalah NUC x ROE = LSF.
Contoh :
Jika diketahui Harga tiket untuk route SYD – JKT – FRA = NUC 3693 dan ROE Dollar Australia = 1.27254 maka harga Tiket SYD – FRA dalam Dollar Australia adalah NUC 3693 x ROE 1.27254 = AUD 4699.49022.
4. RU (Rounded Up)
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 38
Contoh :
Harga tiket dalam Rial Iran (IRR) = 19,458.98 Pembulatan untuk Rial Iran = 1000 Maka harga tiket setelah pembulatan = 20.000
C.
BENTUK
–
BENTUK PERJALANAN
Bentuk/tipe perjalanan internasional :
1. One Way Trip (OW)
Perjalanan yang dilakukan dari satu kota ke kota lain, baik melalui atau tanpa kota pesinggahan dan tidak kembali ke kota asal perjalanan.
Contoh :
JKT – SIN – MOW
2. Round Trip atau Return Trip (RT)
Perjalanan yang dilakukan dari satu kota ke kota lain baik melalui atau tanpa kota persinggahan dan kembali ke kota asal perjalanan dengan harga yang sama antara harga pergi dan pulang.
Contoh :
SIN – HKG – AMS – SIN SIN – OSL – SIN
3. Circle Trip (CT)
Perjalanan dari satu kota ke kota lain melalui bebarapa kota persinggahan dan kembali ke kota asal dengan harga yang berbeda antara harga pergi dan pulang. Contoh :
JKT – SIN – MAN – HKG – JKT
4. Open Jaw Trip (OJ)
Perjalanan dari satu kota ke kota lain melalui satu atau lebih kota persinggahan dan terdapat Surface (route yang menggunakan jenis transportasi lain selain pesawat terbang) dalam rangkaian jadwal perjalanan.
Contoh :
KUL – MEL – SYD –SIN… Bus… KUL
5. Round the World Trip (R.T.W)
Perjalanan keliling dunia yang melibatkan TC 1, TC 2, dan TC 3 melalui lautan Atlantik dan Pasifik.
Contoh :
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 39
D.
STANDAR FORMULASI PERHITUNGAN
Langkah-langkah menghitung tiket perjalanan internasional untuk perjalanan sekali jalan (oneway) normal sebagai berikut :
1. Menentukan Fare Construction Point (FCP)
Perjalanan One Way, kota asal dan kota tujuan yang dijadikan sebagai FCP dan hanya memiliki satu komponen harga. Misalnya perjalanan dari SIN – HKG – MOW maka FCP adalah SINMOW. Sedangkan untuk perjalanan Round Trip atau Circle Trip kota asal dan kota terjauh dijadikan FCP dan memiliki dua komponen harga yaitu Outbound (pergi) dan Inbound (pulang).
Contoh : JKT – SIN – AMS – KUL – JKT.
FCP adalah JKTAMS Via SIN (outbound) dan JKTAMS Via KUL (inbound).
2. Menentukan Neutral Unit Currency (NUC)
Dalam menentukan harga NUC ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah Kelas pelayanan, Tipe Perjalanan, Perusahaan Penerbangan yang digunakan serta Global Indicator.
Harga perjalanan udara dapat dilihat dalam Airtariff Worlwide Fare sesuai dengan FCP yang telah ditentukan. NUC selalu diformulasikan dalam bentuk angka dengan 2 (dua) digit dibelakang koma. Misalkan perjalanan dari SIN – HKG Kelas ekonomi (Y). NUC = 662.11
CONTOH AIRTARIFF
(2) Kode Pesawat jika tidak ada maka harga berlaku pada semua penerbangan (3) Harga dalam Mata Uang Negara asal keberangkatan
(4) Harga dalam NUC
(5) Ketentuan/Aturan/Validitas
(6) Maximum Permited Mileage (MPM) dan Global Indicator (7) Kota asal keberangkatan
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 40
3. Rule (RUL)
Menentukan aturan-aturan, yaitu aturan yang berlaku pada harga, route, kelas serta penerbangan tertentu.
Lihat contoh pada Airtariff, untuk kelas YEE1M, harga NUC 1028.37 dengan peraturan (rules) E366 adalah Harga perjalanan SIN – HKG - SIN pergi pulang dengan ketentuan hanya boleh tinggal di Hongkong maksimal 1 bulan. Untuk melihat / membaca peraturan lebih detail bia dibuka di buku 2 Worldwide Fares Rules, pada bagian rules dengan kode E366
4. Maximum Permitted Mileage (MPM)
Menentukan jarak tempuh maksimal yang diizinkan dari kota asal ke kota tujuan disesuaikan dengan Global Indicator dari route perjalanan yang ditempuh penumpang.
Perhatikan contoh Airtariff, untuk route SIN - HKG, pada kolom MPM tertera angka 1912 jika Global Indicator EH.
5. Ticketted Point Mileage (TPM)
TPM adalah Jarak langsung antara satu kota dan kota lain, TPM dapat dilihat pada Daftar TPM yang ada dalam Buku Airtariff. Daftar TPM ini disusun secara alpabetik sehingga memudahkan kita mencari jarak masing-masing kota. Sedangkan Total TPM merupakan hasil penjumlahan TPM kota-kota yang ada dalam rangkaian rute perjalanan.
Contoh : TYO – TPE – VIE
TPM TYOTPE 130
TPEVIE 6381 --- +
Total TPM = 6511 6. Extra Mileage Allowance (EMA)
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 41
CONTOH DAFTAR EMA
WITHIN AREA 3
BETWEEN AND MILEAGE APPLICABRE ROUTING
Area 3 Except when traveling wholly Within Afganistan, Bangladesh, Pakistan, India, Nepal and Sri Lanka
TC 3 700 a. Via Both Bambay – Delhi or b. Tofrom Bombay – Delhi or c. To/from Delhi via Bombay or d. To/from Bombay via Delhi or e. To/from Karachi via Islamabad or f. To/from Islamabad via Karachi
Contoh :
7. Excess Mileage Surcharge (EMS)
Perhitungan EMS dilakukan jika Total TPM setelah dikurangi EMA masih lebih besar daripada MPM. EMS adalah biaya tambahan yang dikenakan pada route tertentu yang memiliki total TPM lebih besar dibandingkan MPM.
Rumus Mencari EMS =
TABEL EMS
JIKA HASIL PEMBAGIAN ADALAH MAKA EMS %
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 42
Contoh :
Diketahui MPM 1300, Total TPM 1347, EMA 0, maka EMS adalah TPM > MPM maka harus mencari EMS.
TPM 1347 : MPM 1300 = EMS 5%
8. Higher Intermediate Point (HIP)
Harga tertinggi dalam suatu rangkaian perjalanan selain dari kota asal ke kota tujuan.
HIP dapat terjadi pada tiga tempat yaitu : 1. Dari kota asal ke kota persinggahan
2. Dari kota persinggahan ke kota persinggahan lain 3. Dari kota persinggahan ke kota tujuan
Kota persinggahan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kota Stop over dan kota transit. Transit adalah singgah di kota kurang dari 24 jam sedangkan Stop over berarti singgah lebih dari 24 jam kecuali pada hari itu tidak ada jadwal penerbangan ke kota berikutnya maka dikategorikan sebagai transit.
Kota transit dalam serangkaian jadwal perjalanan ditandai dengan */……,
sehingga mudah menentukan apakah di suatu kota terjadi transit atau stop over. Contoh : JKT - */HKG – AMS
*/HKG artinya di Hongkong hanya terjadi transit.
Dalam penentuan HIP sangat berkaitan dengan Sales Indicator (SITI, SOTI, SITO, dan SOTO), meskipun saat ini IATA hanya menggunakan satu Sales Indicator yaitu SITI.
9. Applicable Fare (AF)
Menentukan harga yang akan digunakan dalam NUC sesuai dengan perhitungan dan aturan-aturan yang berlaku.
10. Total
Menentukan total harga yang akan dipakai pada route tertentu setelah melalui langkah 1 – 9 dalam NUC.
11. IATA Rate of Exchange (IROE)
Nilai tukar mata uang Negara asal keberangkatan (COC) terhadap NUC sesuai dengan ketentuan IATA yang berlaku pada perhitungan dilakukan. IROE dapat dilihat dalam Airtariff, seperti pada Table Round Up.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 43
12. Local Currency Fare (LCF)
Menghitung harga tiket dengan menggunakan mata uang Negara asal keberangkatan.
Rumus :
NUC x IROE = LCF
Contoh :Harga Tiket Perjalanan NYCAMS = NUC 1200.50 Pembayaran menggunakan US Dolar (USD) IROE = 1.00
Maka harga tiket NYCAMS dalam LCF adalah 1200,50 x 1.00 = USD 1200,50 Pembulatan (Round Up) USD = 1,00
Maka Total Harga Tiket USD 1201.00
2.
Mileage System
1. Milleage System Tanpa EMA dan EMS
Route : SIN - BKK - HKG - TPE – TYO (Kelas Y/SITI)
TPM 894 + 1065 + 492 + 1330
Total TPM 4033
Fare Calculation Box : FCP
TOTAL FARE NUC 1.207.79
FARE SGD 1.545.00
TOTAL SGD 1.545.00
Entry E-Ticket :
SIN YY BKK YY HKG YY TPE YY TYO M1207.79NUC1207.79END ROE1.275625
Keterangan :
FCP SINTYO kota asal perjalanan Singapore dan kota Tujuan Tokyo NUC Y (kode kelas ekonomi)
OW (One Way/Sekali Jalan)
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 44
MPM EH (GI = EH maka MPM harus EH)
TTPM hasl penjumlah jarak kota-kota yang ada dalam route EMA NIL pada route di atas tidak EMA
EMS M (Mileage) karena MPM lebih besar dari TPM HIP NIL karena tidak ada harga yang lebih tinggi dari FCP AF Sama dengan NUC FCP karena tidak ada HIP maupun EMS IROE Menggunakan ROE Singapore (kota asal keberangkatan) LCF SGD Kode mata uang Singapore Dollar
YY Menggunakan penerbangan apa saja (belum ditentukan)
2. Milleage System jika ada EMA
Contoh : Route JKT - SIN - BKK - BOM – DEL (kelas Y)
TPM 560 + 894 + 1871 + 708
Total TPM = 4033
Fare Calculation Box : FCP
JKT YY SIN YY BKK YY BOM YY DEL E/BOMDEL M922.00NUC922.00END ROE1.00
Keterangan :
EMA E/BOMDEL 700 sesuai table EMA
Melalui kota BOM &DEL atau Ke/Dari BOM via DEL atau Ke/Dari DEL via BOM diberikan EMA 700
EMS M (Mileage) karena jarak yg ditempuh tidak melebihi MPM
IROE 1.00 Harga Tukar Dollar Amerika terhadap NUC.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 45
3. Milleage System jika ada EMS
Route : FUK–JL–HKG–CX–SIN–QF–PER –QF–SYD–QF–AKL
TPM 1258 + 1606 + 2434 + 2037 + 1343
Total TPM 8676
Fare Calculation Box : FCP
TOTAL FARE NUC 3458.86
FARE JPY 409.300
TOTAL JPY 409.300
Entry E-Ticket :
FUK JL HKG CX SIN QF PER QF SYD QF AKL25M3458.86NUC3458.86END ROE118.320210
Keterangan :
EMS : 10 M karena TTPM lebih besar dari MPM maka harus dicari prosentase biaya tambahan yang akan dikenakan dengan menggunakan rumus sbb :
Karena hasilnya berada antara 1.20 – 1.25 maka EMS = 25% (25 M)
AF NUC 3458.86 diperoleh dari :
NUC 2767.06 + (25% EMS x NUC 2767.06) = NUC 3458.86
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 46
4. Milleage System jika ada EMA dan EMS
Route JKT – KUL – PEN – SIN – BKK – BOM – DEL (Kelas Y/SITI)
TPM 739 + 134 + 370 + 894 + 1871 + 708
Total TPM 4756
Fare Calculation Box : FCP
JKT YY KUL YY PEN YY SIN YY BKK YY BOM YY DEL E/BOMDEL10M883.30NUC883.00END ROE1.00
Keterangan :
EMS 10 M TTPM setelah dikurangi EMA masih lebih besar dari MPM maka harus dicari persentase biaya tambahan akan dikenakan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Karena hasilnya berada antara 1.05 – 1.10 maka EMS = 10% (10 M)
E.
HIGHEST INTERMEDIATE POINT (HIP)
Perhitungan HIP dilakukan jika terdapat harga tertinggi pada salah satu kota persinggahan (Intermediate Point). Bacalah secara seksama pada langkah-langkah perhitungan tiket perjalanan internasional pada awal unit ini khususnya aturan penentuan HIP dan International Sales Indicator (ISI).
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 47
SIN YY HKG YY TPE YY SEL YY TYO M SINSEL992.18NUC992.18END ROE2.74150
Keterangan :
AF Harga yang digunakan harga HIP SINSEL
2. HIP dari kota stop over ke kota stop over lain
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 48
TOTAL FARE NUC 2727.41
FARE SGD 1771.00
TOTAL SGD 1771.00
Entry E-Ticket :
LON YY PAR YY SIN YY JKT YY PEN M PARJKT 2727.42NUC2727.41END ROE0.64924
3. HIP dari kota stop over ke kota tujuan
Route MIL – ZRH – BKK – SIN (Kelas Y/SITI)
Fare Calculation Box : FCP
TOTAL FARE NUC 1863.86
FARE ITL 3007000
TOTAL ITL 3007000
Entry E-Ticket :
MIL YY ZRH YY BKK YY SIN M ZRHSIN1863.86NUC1863.86END ROE1612.79936
Keterangan :
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 49
F.
ONE WAY BACKHAUL RULE (BHCF)
Perhitungan BHC dilakukan hanya untuk perjalanan one way dan dalam perhitungannya terdapat HIP dari Kota asal keberangkatan ke Kota Stop over. BHC dihitung setelah AF dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah-langkah Menghitung BHC Contoh Route SINLONAMS
1. Harga HIP Kota asal keberangkatan ke kota Stop over
Dikurang Harga LCF (Kota asal ke kota tujuan)
SINLON
Harga HI Kota asal keberangkatan ke kota stop over SINLON
112.00
1959.40 +
HARGA BHC 2017.40
Setelah menentukan harga BHC maka langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah membandingkan antara harga BHC dengan harga AF, Harga tertinggi dari keduanyalah yang akan dijadikan harga tiket.
Untuk contoh di atas penulisan pada Fare Calculation Box tiket adalah sebagai
Selisih antara harga BHC dengan AF
TOTAL FARE NUC 2071.40
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 50
HIP BHC CAILON 1370.41 FCP 1355.46 – Difference 14.95 HIP BHC KULFRA 1370.41 + BHC 1385.36
HIP karena SIN adalah kota transit.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 51
Fare Calculation Box : FCP
HIP BHC CAILON 1370.41 FCP 1355.46 – Difference 14.95 HIP BHC KULFRA 1370.41 + BHC 1385.36
KUL YY X/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1847.40NUC1847.40END ROE2.74150
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah SINFRA yang berposisi sebagai kota Stopover dan kota
tujuan. Setelah dilakukan perhitungan ternyata AF lebih tinggi dibandingkan BHC
sehingga yang dijadikan harga adalah AF.
3. BHC jika terdapat EMS
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 52
Fare Calculation Box : FCP
CAI QF x/LCA BA LON BA AMS5M CAILON756.80P CAILON CAIAMS25.92NUC782.72END ROE4.632500
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah CAIAMS yang berposisi sebagai kota asal ke kota stop
over dengan EMS 5%. Setelah dilakukan perhitungan ternyata BHC lebih tinggi
dibandingkan AF sehingga yang dijadikan adalah BHC. Plus diperoleh dari selisih antara
BHC dikurangi AF.
G.
RANGKUMAN
Dalam menentukan sebuah harga tiket untuk route penerbangan International diperlukan sumber-sumber perhitungan harga, antara lain : Worldwide Fares (EH&WH) dan General Rules.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 53
the World Trip.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menghitung harga tiket perjalanan One Way adalah :
1. Menentukan FCP, Rules, MPM dan TPM 2. Mengecek HIP dan BHCF
3. Menentukan harga Total fare Calculation dalam NUC
4. Menghitung harga yang harus dibayar oleh penumpang sesuai mata uang local
5. Membulatkan harga tiket yang sudah dihitung sesuai dengan mata uang kota asal keberangkatan. Sistem pembulatan ini disebut dengan Rounding Up Unit (RUU)
6. Menyusun entry E-ticket
H.
TUGAS INDIVIDU
Buatlah alur/diagram yang menggambarkan langkah-langkah menghitung harga tiket
internasional untuk jenis perjalanan one way dalam sebuah kertas manila.
I.
TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 3 kelompok
Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat
susunan mata uang (currency conversion). Pembagiannya sebagai berikut :
o Kelompok 1 : Currency conversion Negara-negara di TC 1
o Kelompok 2 : Currency conversion Negara-negara di TC 2
o Kelompok 3 : Currency conversion Negara-negara di TC 3
Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh
masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi
tentang dasar perhitungan harga ticket Internasional
J.
SOAL UJI KOMPETENSI
DENGAN MENGGUNAKAN EXTRACT DARI PAT BERIKUT, JAWABLAH
PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 54
SWITZERLAND SWISS FRANC (CHF)
To TOKYO (TYO) EH 9241
a. Global Indicator untuk route tersebut adalah : _____________________
b. Perusahaan penerbangan yang digunakan untuk perjalanan dari ZRH-FRA adalah : __
c. NUC pada kelas bisnis (C/OW) untuk perjalanan ZRH-TYO adalah : __________
d. International Currency untuk kota Zurich adalah : ____________________________
e. Jarak terbang maksimum yang diizinkan untuk route tersebut adalah : ____________
f. Jarak tempuh ZRH-FRA-SEL-TYO adalah : ______________________________
g. Kode peraturan untuk harga untuk route tersebut adalah : _____________________
h. NUC pada kelas utama (F/OW) untuk perjalanan ZRH-TYO adalah : ___________
i. Kota ZRH terletak di Negara : ________________________________________
j. Kota yang termasuk dalam intermediate point adalah : ________________________