Ulangan Akhir Semester 1 A. Pilihan Ganda
1. e 1 : 3 : 2 Pembahasan:
Perbandingan volume = perbandingan mol = perbandingan koefisien. 2. d 2, 6, 3, 4, 6
Pembahasan:
a Al2S3 + b H2O + cO2 � d Al(OH)3 + eS
Untuk menyetarakan suatu persamaan reaksi, langkah pertama buat terlebih dahulu koefisien pembatas. Misalkan koefisien pembatas a = 1, kemudian samakan jumlah unsur yang lainnya.
1Al2S3 + 3H2O +
3
2O2 �2 Al(OH)3 + 3S Kalikan dengan 2, sehingga menjadi : 2 Al2S3 + 6H2O + 3O2 � 4 Al(OH)3 + 6S
Massa molar adalah hubungan massa dengan jumlah mol. Untuk atom :
Massa molar (gr/mol) = massa atom relatif (sma). Mm = Ar (sma)
Diketahui larutan 45% glukosa dengan = 1,46 gram/cm³. Massa = x V = 1,46 x 50 = 73 gram.
= 2 . 27 + {32 + 4 . 16}3 + 6(2 .1 + 16) = 54 + (96) 3 + 6 (18) = 54 + 288 + 108 = 450
8. c. 3,01 x 10 23
Pembahasan: Massa N2 = 7 gram
mol N2 =
2 2 Massa N 7
Ar N 28 = 0,25 mol Gas N2 terdiri dari 2 atom N.
Jadi banyaknya atom nitrogen = 2 x 0,25 x 6,02 x 1023 = 3,01 x 1023 atom.
9. d. 4,48 liter Pembahasan:
Mg + 2HCl
�
MgCl2 + H2Massa Mg = 4,80 gram mol Mg = = 0,2 mol
mol H2 =
1
1 x mol Mg = 1
1 x 0,2 mol = 0,2 mol
Untuk menghitung volume gas pada keadaan standar (0°C, 1 atm) adalah : V = mol x 22,4 liter
Jadi Volume H2 = mol x 22,4 liter
= 0,2 x 22,4 liter = 4,48 liter 10. d 27
Pembahasan:
9 gram A = 9/Ar A mol
8 gram Ox = 8/12 mol = 1/4 mol
4A + 3O2
�
2A2O33 mol O2 ~ 4 mol A
1/4 mol O2 ~ (1/4 x 4/3) mol A
1/4 mol O2 ~ 1/3 mol A
9/Ar A = 1/3 Ar A = 27 11. b C2H4
Pembahasan:
mol FeS2 =
gram 24
0,2 mol Mr 120
13. e . 1 dan 5 Pembahasan:
1. 20 elektron dan 20 neutron
20X 4 2 8 8 2 : Golongan IIA, Periode 4 2. 10 elektron dan 12 neutron
10X 2 8 : Golongan VIII A, Periode 2 3. 15 proton dan 16 neutron
15X 2 8 5 : Golongan VA, Periode 3 4. 20 neutron dan 19 proton
19X 4 2 8 8 1 : Golongan IA, Periode 4 5. 12 proton dan 12 neutron
12X 2 8 2 : Golongan IIA, Periode 3
Unsur yang terletak di dalam satu satu golongan akan memiliki sisfat yang mirip jadi pilihan yang tepat adalah 1 dan 5.
14. b . T, R, Q, P dan S Pembahasan:
Dalam satu periode, dari ke kanan, energi ionisasi cenderung Semakin besar. T(738) < R(786) < Q(1012) < P(1251) < S(1521)
15. b . 2
Pembahasan:
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elekron yang dipakai bersama hanya berasal dari salah satu atom. Ikatan antara N dan O, pasangan elektron yang dipakai bersama hanya berasal dari atom N.
16. d . HCl Pembahasan:
Berdasarkan tabel, selisih keelektronegatifan : - CO2 = 3,5 - 2,5 = 1
- ClO = 3,5 - 3,0 = 0,5 - CH4 = 2,5 - 2,1 = 0,4 - HCl = 3,0 - 2,1 = 0,9 - PH3 = 2,1 - 2,1 = 0
Walaupun selisih keelektronegatifan pada CO2 tertinggi, tetapi CO2 termasuk non-polar sebab distribusi elektronnya merata/simetris sehingga saling meniadakan. Senyawa yang paling polar adalah senyawa yang memiliki selisih keelektronegatifan besar, tetapi distribusi elektronnya tidak simetris/merata (tertarik pada salah satu kutub). Jadi senyawa yang paling polar adalah HCl.
17. a . S
Pembahasan:
Belerang (Sulfur) yang berwujud padat mempunyai rumus kimia S. 18. c . HCl, SO2 dan NH3
Pembahasan:
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk antara unsur nonlogam dan unsur nonlogam. Terbentuk dari logam dan non logam : KCl, NaCl, CaO, K2O, KBr, CaBr 2
Terbentuk dari nonlogam dan nonlogam : HCl, NH3, SO2, H2O, N2O5
19. d. H2SO4
20. e. PCl5
Uraian
1. Dari reaksi 4 gram kalsium (Ca) denagn oksigen (O2) menghasilkan kalsium oksida yang dihasilkan sebnayak
Jika 10 gram kalsium habis bereaksi, dibutuhkan oksigen sebanyak 16
4 �10 gram = 4 gram.
Jadi, 10 gram kalsium tepate bereaksi dengan 4 gram oksigen membentuk 14 gram kalsium oksida.
2. Dalam senyawa CO2, massa C : massa O adalah 3 : 8. Jika yang bereaksi adalah 6 gram, maka massa oksigen
yang dibutuhkan adalah 8
6
3�g= 16 g
Dengan demikian, 6 gram karbon direaksikan dengan 16 gram oksigen akan menghasilkan 22 gram karbondioksida. Hal itu dapat dituliskan sebagai berikut.
C + O2 � CO2
3 gram 8 gram 11 gram
6 gram 16 gram 22 gram
3. Misalnya rumus empiris oksida tersebut adalah PxOy. dengan demikian,
x : y =
massa P massa O :
Ar V arO
=
15,5 20 : 31 16
= 2 : 5
Jadi rumus empiris oksida tersebut adalah P2O3
4. Dalam senyawa tembaga sulfida: massa atom tembaga : massa atom belerang = 8: 4. Direaksikan 20 gram tembaga denagn 20 gram belerang. Jika 2 belerang habis bereaksi, maka massa tembaga yang dibutuhkan
(bereaksi) = 8
4 �20 gram (tidak munkin karena tembaga yang ada hanya 20 gram). Berarti yang habis bereaksi
adalah tembaga 20 gram. Belerang yang bereaksi = 4
8 � 20 gram = 10 gram..
Tembaga sulfida yang terbentuk = massa tembaga yang bereaksi + massa tembaga belerang yang bereaksi = ( 20 + 10) gram
= 30 gram Jadi, tembaga sulfida yang terbentuk sebanyak 30 gram. 5. Dalam senyawa NO2