• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

68 BAB III

GAMBARAN UMUM

Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran wilayah studi mengenai gambaran umum Kabupaten Pesawaran dan Desa Negeri Katon yang meliputi Karateristik geografis dan Karateristik demografis.

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran 3.1.1 Kondisi Geografis

Kabupaten Pesawaran adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan pada tanggal 2 November 2007 berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran. Semula kabupaten ini merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2007 hingga sekarang, jumlah kecamatan di Kabupaten Pesawaran telah mengalami perubahan akibat adanya pemekaran dengan penambahan 4 kecamatan sehingga total menjadi 11 kecamatan, yaitu Padang Cermin, Punduh Pidada, Kedondong, Way Lima, Gedong Tataan, Negeri Katon, Tegineneng, Marga Punduh, Way Khilau, Way Ratai, dan Teluk Pandan.

Untuk lokasi perencanaan tersebar di sebelas kecamatan di Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran memiliki batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Lampung Tengah

b. Sebelah Selatan : Teluk Lampung, Kabupaten Tanggamus c. Sebelah Barat : Kabupaten Tanggamus

d. Sebelah Timur Timur : Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung.

(2)

69

dari jabaran kondisi geografis Kabupaten Pesawaran, Berikut adalah Peta Administrasi dari Kabupaten Pesawaran sebagai berikut:

Sumber : Bapedda Kabupaten Pesawaran, 2020

Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kabupaten Pesawaran

Secara administratif Kabupaten Pesawaran memiliki luas wilayah 117.377 hektar atau 1.173,77 km2 dengan Kecamatan Negeri Katon sebagai kecamatan terluas,

yaitu seluas 152,69 km2. Pada awal terbentuknya Kabupaten Pesawaran terdapat 7 (tujuh) wilayah kecamatan, seiring dengan peningkatan pelayanan kepemerintahan di Kabupaten Pesawaran telah berkembang menjadi 11 (sebelas) Kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(3)

70

Tabel III. 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Pesawaran

Sumber : Dokumen RPJMD Kabupaten Pesawaran 2016-2021

a. Produk Kerajinan Unggulan di Kabupaten Pesawaran

Sebagai salah satu contoh produk kerajinan yang bisa di dapatkan dari Kabupaten Pesawaran yaitu kerajinan kain tapis khas Lampung di Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran. Kain tapis merupakan Kain khas Lampung yang terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sudi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam. Bahan yang digunakan adalah kain sanwos atau tenun, benang katun dan benang emas atau perak, pembidang. Di beberapa Kabupaten di Provinsi Lampung, termasuk di Kabupaten Pesawaran tapis dipakai oleh pengantin dalam upacara perkawinan adat, biasa dipakai oleh ibu-ibu pengiring pengantin, penutup kepala (kopiah), dompet, baju, dan lain sebagainya. Kerajinan kain Tapis ini dibuat memakai alat tenun bukan mesin dengan ragam hias yang bermacam-macam. Di Kabupaten Pesawaran terdapat industri kain tapis yang beraglomerasi di Kecamatan

No Kecamatan Luas Wilayah

Km² Ha 1 Punduh Pidada 113,19 11.319 2 Marga Punduh 111 11.100 3 Padang Cermin 127,34 12.734 4 Teluk Pandan 77,34 7.734 5 Way Ratai 112,95 11.295 6 Kedondong 67 6.700 7 Way Khilau 64,11 6.411 8 Way Lima 99,83 9.983 9 Gedong Tataan 97,06 9.706 10 Negeri Katon 152,69 15.269 11 Tegineneng 151,26 15.126 Jumlah 1.173,77 117.377

(4)

71

Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel III. 2 Produk Kerajinan Kabupaten Pesawaran

Kecamatan Nama Produk Industri

Negeri Katon Kain Tapis Kerajinan Kain Tapis Sumber: Data IKM Unggulan Kabupaten Pesawaran, 2019

b. Peraturan Perundang-undangan dan Adat Istiadat

Berdasarkan Keputusan Bupati Pesawaran Nomor:320/IV.04/HK/2018 tentang penetapan Desa Wisata Kabupaten Pesawaran, bahwa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat desa sesuai dengan potensi desa, maka ditetapkanlah desa wisata sebagai bentuk upaya untuk mengoptimalkan potensi desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui perencanaan, persiapan dan menggali potensi desa baik berupa alam, budaya, kuliner, kerajinan, dan lain sebagainya.

Adat istiadat atau budaya lokal Kabupaten Pesawaran berdasarkan Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Adat Istiadat Lampung di Kabupaten Pesawaran. Di Kabupaten Pesawaran terdapat 7 Desa wisata di beberapa Kecamatan berdasarkan bidang ekonomi kreatif antara lain, Gedong Tataan, Kedondong, Marga Punduh, Negeri Katon, Punduh Pidada, Kebagusan, dan Kecamatan Teluk Pandan. Dengan potensi Desa wisata di setiap Desa di beberapa Kecamatan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sejarah

2. Budaya dan agrowisata 3. Budaya Rumah adat 4. Budaya dan sulam tapis

(5)

72

6. Kerajinan 7. Kuliner

8. Kuliner dan agrowisata 9. Dan lain-lain.

Dari jabaran potensi desa wisata diatas, Berikut merupakan tabel daftar Desa Wisata di Kabupaten Pesawaran:

Tabel III. 3 Daftar Desa Wisata Di Kabupaten Pesawaran Pada Sektor Ekonomi Kreatif

No Nama Desa Kecamatan Potensi Desa 1 Gedong Tataan Gedong Tataan Sejarah

2 Kedondong Kedondong Budaya Dan Agrowisata 3 Pekon Ampai Marga Punduh Budaya Rumah Adat 4 Negeri Katon Negeri Katon Budaya Dan Sulam Tapis 5 Hanura Teluk Pandan Bahari, Kerajinan, Kuliner 6 Karang Anyar Negeri Katon Kuliner Dan Agrowisata 7 Kebagusan Gedong Tataan Agrowisata Dan Kuliner Sumber: Dokumen Keputusan Bupati No:320/IV.04/EK/2018

c. Distribusi Penjualan Produk Ekonomi Kreatif

Berubahnya Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjanjikan harapan baru bagi tumbuhnya pariwisata di satu sisi dengan produk-produk kreatif. Pariwisata dan ekonomi kreatif secara nyata belum ada upaya yang terpadu untuk membuat keduanya saling mendukung sehingga mampu menciptakan multipler effect bagi tumbuhnya sektor pariwisata dan produk kreatif. Pariwisata tidak terlepas dari budaya, secara umum adat istiadat dan juga produk khas daerah, penjual cinderamata dan produk khas daerah di setiap objek wisata sebisa mungkin turut menjual identitas objek wisata atau budaya daerah setempat. Sangat penting pengaruhnya untuk memperhatikan para penjual produk-produk kreatif pada objek wisata tertentu yang mendapatkan pelatihan bagaimana cara menjual yang baik bahkan jika penjual pun hendaknya menonjolkan budaya setempat dengan

(6)

73

penguasaan logat daerah yang mumpuni jika perlu menggunakan seragam objek wisata setempat atau pakaian khas daerah setempat. Semua bentuk usaha, aktivitas dan kreativitas yang dapat mendatangkan nilai ekonomi, mempunyai regulasi tersendiri berupa UU dan regulasi di bawahnya dalam mendorong segala bentuk usaha ekonomi kreatif dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kegiatan ekonomi kreatif harus mempunyai satu goal yang jelas. Contohnya, kegiatan advertising, bagaimana sebuah produk kuliner, fashion, kerajinan dan sebagainya, dapat dikenal masyarakat melalui sebuah advertising yang menarik, sehingga masyarakat tertarik untuk mengkonsumsinya.

Di Kabupaten Pesawaran terdapat 8 fokus indikator pengembangan dibidang ekonomi kreatif antara lain desain produk berupa pembuatan tirai dan lampu kerang, fashion berupa produk sablon dan desain baju fantasi yang sering digunakan pada acara – acara festival besar, seni pertunjukan berupa tari-tarian khas daerah, yang ke empat yakni Film, Animasi dan Video yang menghasilkan produk perfilman TV lokal Pesawaran. Fokus selanjutnya yakni fotografi, kriya atau kerajinan tangan berupa

kain tapis khas Lampung yang sudah merambah ke pasar internasional, dan yang

menjadi fokus terakhir yakni seni rupa berupa produk kerajinan ukiran maupun lukisan yang didistribusikan masih ditingkat lokal dan regional. Berikut adalah tabel informasi distribusi produk sub ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Pesawaran:

(7)

74

Tabel III. 4 Tabel Informasi Distribusi Produk Sub Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Pesawaran

No. Indikator Sub Sektor Teknologi

Produksi Informasi Distribusi

1 Produk Desain

Pembuatan Tirai Dan Lampu

Kerang

Manual dan semi otomatis berupa penggunaan alat bor dan

grenda dalam pemrosesan bahan dari kerang laut. Via Offline Gedong Tataan, Palembang, Medan, Jakarta, dan Papua

2 Fashion Sablon/Souvenir , Baju Fantasi

Penggunaan alat meja sablon manual dan alat

hot press pada industri kreatif sablon,

peralatan heatpress digital,mesin sablon polyflex 38×38 cm. Mesin jahit pakaian

serta mesin bordir pada produk baju

fantasi Via Online dan Offline Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan 3 Seni Pertunjukan Sanggar Andan Jejama Sound System Dan Alat Musik

Manual Khas Daerah Via Online dan Offline Wilayah Pesawaran dan Wilayah Lain di Provinsi Lampung 4 Film, Animasi

Dan Video Sutradara

Kamera, Laptop/Komputer,

Mikrofon Audio, Ruang Studio

Via Online

dan Offline Lingkup Wilayah Pesawaran

5 Fotografi Fotografer Kamera

Via Online dan Offline

Lingkup Wilayah Pesawaran Dan

Sekitarnya

6 Kriya Kerajinan Tapis

Manual, Semi Otomatis (Alat Plintir

Benang Emas/Perak) Via Online dan Offline Bandung, Jakarta, Medan, Papua, Mimika, Dan Sulawesi. Hongkong, Malaysia, Singapura Dan Australia

(8)

75 Sumber : Dinas UKM Kabupaten Pesawaran, 2021

Pendistribusian produk ekonomi kreatif Kabupaten telah didistribusikan pada tingkat lokal, regional dan tingkat global/internasional seperti produk tapis Lampung yang telah diterima pada ketiga tingkat pasar yakni, Bandung, Jakarta, Medan, Papua, Mimika, dan Sulawesi. Sedangkan pada kancah Internasional telah sampai di beberapa negara yakni Hongkong, Malaysia, Singapura dan Australia. Berikut adalah peta lokasi produksi dan distribusi kriya Kabupaten Pesawaran sebagai berikut:

No. Indikator Sub Sektor Teknologi Produksi Informasi Distribusi

7 Kuliner Pembuatan Dodol Manual

Via Online dan Offline Lingkup Wilayah Pesawaran 8 Seni Rupa Kerajinan Lukisan Kulit Manual Via Online dan Offline Lingkup Wilayah Pesawaran Dan Antar Kota

(9)

76

Sumber: Laporan Kajian Percepatan Ekonomi Pariwisata Kerakyatan Kabupaten Pesawaran, 2021

(10)

77

3.2 Gambaran Umum Kecamatan Negeri Katon 3.2.1 Kondisi Geografis

Kecamatan Negeri Katon merupakan Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran. Pusat pemerintahannya berada di Desa Negeri Katon. Kecamatan ini sebelumnya merupakan Kecamatan dari Kabupaten Lampung Selatan. Letak Kecamatan Negeri Katon menurut batas wilayah adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara : Kecamatan Tegineneng b) Sebelah Timur : Kabupaten Lampung Selatan c) Sebelah Barat : Kabupaten Pringsewu

d) Sebelah Selatan : Kecamatan Gedong Tataan

Kecamatan Negeri Katon terbagi terdiri dari 19 Kelurahan/Desa yakni: 1. Purworejo 2. Kagungan ratu 3. Pujorahayu 4. Kalirejo 5. Tanjung rejo 6. Negeri katon 7. Negarasaka 8. Pejambon 9. Halangan ratu 10. Trisno maju 11. Lumbi rejo 12. Roworejo 13. Sidomulyo 14. Poncokresno 15. Tri rahayu 16. Sinarbandung 17. Bangun sari 18. Karang rejo

19. Negeri ulangan jaya

Dari jabaran kondisi geografis Kecamatan Negeri Katon diatas, berikut ini adalah Peta Administrasi Kecamatan Negeri Katon:

(11)

78 Sumber: Hasil Olahan Arcgis, 2021

Gambar 3. 3 Peta Administrasi Kecamatan Negeri Katon

3.2.2 Kondisi Demografi

Kecamatan Negeri Katon terbagai menjadi 19 Kelurahan/Desa. Berikut adalah tabel luas dan jumlah penduduk per kelurahan/Desa yang ada di Kecamatan Negeri Katon.

Tabel III. 5 Tabel Luas dan Jumlah Penduduk Kecamataan Negeri Katon per Desa

No Kelurahan / Desa Jumlah Penduduk Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk per Km2 Luas (km2) 1 Purworejo 3061 4,58 816,27 3,75 2 Kagungan ratu 1362 2,04 247,64 5,5 3 Pujorahayu 3241 4,85 796,31 4,07 4 Kalirejo 4310 6,45 718,33 6 5 Tanjung rejo 4640 6,94 463,07 10,02 6 Negeri Katon 2519 3,77 699,72 3,6 7 NegaraSaka 2944 4,40 466,56 6,31 8 Pejambon 3415 5,11 487,86 7 9 Halangan ratu 3302 4,94 435,05 7,59

(12)

79 No Kelurahan / Desa Jumlah

Penduduk Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk per Km2 Luas (km2) 10 Trisno maju 4226 6,32 469,03 9,01 11 Lumbi rejo 4199 6,28 349,92 12 12 Roworejo 4808 7,19 667,78 7,2 13 Sidomulyo 4583 6,85 418,54 10,95 14 Poncokresno 5042 7,54 530,74 9,5 15 Tri Rahayu 3596 5,38 719,20 5 16 Sinarbandung 2517 3,76 765,05 3,29 17 Bangun Sari 3674 5,50 1014,92 3,62 18 Karang rejo 3213 4,81 845,53 3,8

19 Negeri Ulangan Jaya 2208 3,30 550,62 4,01

Sumber: Kecamatan Negeri Katon Dalam Angka 2020

Fokus pada penelitian ini adalah Desa Negeri Katon memiliki jumlah penduduk 2519 jiwa dengan luas wilayah 3,6 km2 angka tersebut merupakan urutan kedua luas wilayah terkecil dari seluruh desa setelah Desa Sinarbandung. Berikut adalah peta kepadatan penduduk Kecamatan Negeri Katon:

Sumber: Hasil Olahan Arcgis, 2021

(13)

80 3.3 Gambaran Umum Desa Negeri Katon

Desa Negeri Katon merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran. Dari hasil wawancara oleh ibu Redawati yakni Pelopor “Kampung Tapis” dapat disimpulkan bahwa Desa Negeri Katon memiliki kawasan pertanian serta perkebunan meliputi komoditi jagung, singkong, beras dan karet. Selain itu, Desa Negeri Katon juga terkenal dengan potensi kain tapis serta banyaknya pengrajin tapis yang didominasi oleh ibu-ibu dan remaja dan sudah ada sejak tahun 1980-an hingga sampai saat ini. Para pengrajin tapis dahulu tidak sebanyak para pengrajin sekarang. Potensi kain tapis mulai berkembang pesat dimulai pada tahun 2014 yang di pelopori oleh Ibu Redawati hingga akhirnya hampir seluruh di Desa tersebut menjadi pengrajin tapis. Ada sebanyak 4 dusun yang terdapat pengrajin tapis di Desa Negeri Katon dan dusun Negeri Katon merupakan dusun terbanyak pengrajin tapis. Dahulu kegiatan menapis merupakan pekerjaan sampingan penduduk Desa namun sekarang beralih menjadi pekerjaan utama ibu-ibu untuk pendapatan mereka sehari-hari. Para pengrajin tapis di Desa Negeri Katon mendapatkan upah dari menapis sesuai dengan permintaan pengepul yakni oleh ibu redawati yang terdiri dari 15 kelompok sesuai dengan batas waktu ditentukan yakni sekitar 1 minggu hingga 3 bulan tergantung tingkat kesulitan motif tapis yang dibuat. Bahan baku didapatkan langsung dari ibu redawati yang dipasok dari pasar bambu kuning di Bandarlampung berupa kain dan benang. Lama waktu bekerja para pengrajin tapis di Desa Negeri Katon untuk mulai menapis biasanya dimulai pada pukul 10.00-18.00 WIB yakni pagi hingga sore. Akan tetapi jika pesanann sedang banyak, para penapis dapat lembur hingga larut malam. Dari kegiatan ini, Harga hasil produksi tapis Desa Negeri Katon bervariatif dimulai dari Rp. 55.000 – Rp. 3.000.000,- menyesuaikan tingkat kesulitan pembuatan serta motif dan jenis kain.

Kemudian seiring berjalannya waktu, pada tahun 2017 Desa Negeri Katon dinobatkan sebagai kampung tapis oleh pemerintah setempat dikarenakan potensi dan banyaknya pengrajin tapis di Desa tersebut. Pemerintah Kabupaten Pesawaran pun juga sudah menaruh perhatian ke Desa Negeri Katon, hal tersebut terbukti dengan adanya

(14)

81

pembangunan Galeri Tapis serta beberapa bantuan pendukungg lainya seperti papan tenun (Tekang). Usaha kerajinan tapis ini merupakan skala rumahan atau home

industry yang sudah menjangkau pasar lokal serta internasional dikarenakan kain tapis

ini merupakan potensi terbesar dalam hal menaikkan taraf ekonomii penduduk Desa Negeri Katon. Pemasaran lokal kain tapis ini sudah mencapai ke kota Jakarta, Bandung, Medan, Sulawesi, dan Papua. Kemudian untuk pemasaran internasional, Dinas Perdagangan Provinsi lampung sudah memberi anjungan ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, dan Australia serta memperkenalkan produk nasional tapis berupa pameran serta fashion show. Desa Negeri Katon memiliki Visi dan Misi Desa. Berikut adalah visi dan misi Desa Negeri Katon:

1. Visi & Misi Desa Negeri Katon

Visi Desa Negeri Katon adalah “Menjadikan masyarakat yang damai dan sejahtera dengan kemandirian pengelolaan hasil bumi dan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Desa Negeri Katon. Serta Misi Desa Negeri Katon adalah:

a. Mewujudkan masyarakat Negeri Katon yang mandiri b. Mewujudkan masyarakat Negeri Katon yang sejahtera

3.3.1 Kondisi Geografis

Desa Negeri Katon adalah Desa di Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran. Desa Negeri Katon memiliki luas wilayah sebesar 360 Ha atau luas sebesar 2,95% dari luas total Kecamatan Negeri Katon. Terdapat 4 dusun dengan jumlah penduduk terbesar berada di Dusun 4 yaitu Dusun Cilutung. Sebagian besar lahan di Desa Negeri Katon merupakan lahan tidak terbangun yang terdiri dari sawah, kebun, ladang, dan hutan. Desa Negeri Katon berjarak 3 Km dari Ibukota Kecamatan dan 13 km dari ibukota Kabupaten Pesawaran. Berikut adalah peta administrasi Desa Negeri Katon.

(15)

82 Sumber: Hasil olahan Arcgis,2021

Gambar 3. 5 Peta Administrasi Desa Negeri Katon

Secara administratif Desa Negeri Katon berbatasan langsung dengan wilayah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara : Desa Lumbirejo

b) Sebelah Timur : Desa Tanjung Rejo

c) Sebelah Selatan : Desa Kalirejo

d) Sebelah Barat : Desa Trisno Maju

Dari jabaran kondisi geografis Desa Negeri Katon tersebut, berikut adalah luas Kecamatan per Desa yang ada di Kecamatan Negeri Katon:

Tabel III. 6 Luas Kecamatan Per Desa

No Desa Luas Persentase

Km2 Ha

(16)

83

No Desa Luas Persentase

Km2 Ha 2 Kagunganratu 5,50 550 4,50 3 Pujorahayu 4,07 407 3,33 4 Kalirejo 6,00 600 4,91 5 Tanjung Rejo 10,02 1002 8,20 6 Negeri Katon 3,60 360 2,95 7 Negara Saka 6,31 631 5,16 8 Pejambon 7,00 700 5,73 9 Halangan Ratu 7,59 759 6,21 10 Trisno Maju 9,01 901 7,37 11 Lumbi rejo 12,00 1200 9,82 12 Rowo Rejo 7,20 720 5,89 13 Sidomulyo 10,95 10,95 8,96 14 Poncokresno 9,50 950 7,77 15 Tri Rahayu 5,00 500 4,09 16 SinarBandung 3,29 329 2,69 17 Bangun Sari 3,62 362 2,96 18 Karangrejo 3,80 380 3,11

19 Negeri Ulangan Jaya 4,01 401 3,28

Sumber: Kecamatan Negeri Katon dalam angka, 2019

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Desa Negeri Katon adalah Desa yang mempunyai persentase luas terkecil kedua dari seluruh Desa yang ada di Kecamatan Negeri Katon yakni setelah Desa Sinar Bandung sebesar 2,95% atau 360 Ha.

3.3.2 Kondisi Fisik Wilayah

Pada bagian ini menampilkan profil wilayah Desa Negeri Katon, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran berdasarkan kondisi fisik wilayah yang dimilikinya. Kondisi yang hendak ditampilkan meliputi: ketinggian wilayah dan penggunaan lahan.

(17)

84

a) Ketinggian Wilayah

Topografi atau kondisi permukaan bumi Desa Negeri Katon merupakan daerah dataran rendah dan landai. Desa Negeri Katon memiliki karateristik topografi yang datar hingga tinggi rata-rata 200m dari permukaan laut.

b) Penggunaan Lahan

Desa Negeri Katon terbagi menjadi 4 dusun. Penggunaan lahan di Desa Negeri Katon meliputi lahan terbangun dan tidak terbangun, dimana lahan tidak terbangun terdiri dari sawah, kebun, hutan, serta ladang.

3.3.3 Kondisi Demografi a. Jumlah Penduduk

Desa Negeri Katon memiliki jumlah penduduk sebesar 2.497 jiwa, yang tersebar dalam 4 dusun yaitu dusun I (Negeri Katon I), dusun II (Negeri Katon II), dusun III (Kucingan) dan dusun IV (Srimulyo). Penduduk di Desa Negeri Katon mayoritas bersuku Lampung dan sebagian merupakan pendatang transmigrasi ke daerah Pesawaran pada masa orde baru.

b. Mata Pencaharian

Desa Negeri Katon mayoritas penduduknya sebagai petani, Petani di Desa Negeri Katon mayoritas bertani seperti singkong, jagung, cabai dan tomat, jahe, dan kencur. Untuk sektor perkebunan yakni karet, kakao, dan kelapa sawit. maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Lalu persentase kedua terbanyak yakni sebagai buruh, penduduk di Desa Negeri Katon banyak yang bekerja sebagai buruh dikarenakan kualitas pendidikan yang belum baik dan kurangnya tersedia lapangan pekerjaan lainnya sehingga banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya untuk bekerja pada orang lain seperti buruh tani, buruh bangunan maupun buruh lainnya dengan harapan menerima upah dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Masyarakat di Desa Negeri Katon khususnya

(18)

85

“Kampung Tapis” pun banyak yang bekerja sebagai petani namun untuk kepala keluarga laki-laki biasanya pergi bertani sedangkan untuk para wanita seperti ibu-ibu rumah tangga serta anak-anak mengisi waktu luang dengan bekerja sebagai pengrajin tapis. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut:

Sumber: Badan Pusat Statistik,2020

Gambar 3. 6 Mata Pencarian Penduduk Desa Negeri Katon

c. Struktur Pemerintah Desa

Desa Negeri Katon terdiri dari dusun I (Negeri Katon I), dusun II (Negeri Katon II), dusun III (Kucingan) dan dusun IV (Srimulyo). Dengan struktur pemerintah Desa sebagai berikut:

a) Kepala Desa : Syaifudin

b) Sekertaris Desa : Panji Hidayat

c) Kepala Urusan Umum : Basuki Ali

d) Kepala Urusan Perencanaan : Dariyanto

e) Kepala Urusan Keuangan : Bisri Wijaya

f) Kepala Seksi Pemerintah : Rohani

g) Kepala Seksi Pelayanan Umum : Heri

h) Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat : Lukman Iskandar 50%

5% 10%

35%

Mata Pencarian Penduduk Desa Negeri Katon

Petani Pedagang

ASN Buruh

(19)

86

d. Organisasi Kelompok dan Kelembagaan Wilayah

Desa Negeri Katon memiliki beberapa organisasi kelompok dan kelembagaan wilayah yang cukup aktif, dimana organisasi tersebut meliputi:

1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LPM/LKMD) adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. Selain itu ada juga yang disebut KPM atau Kader Pemberdayaan Masyarakat adalah anggota masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakan masyarakat, berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif. LPM/LKMD ini bertugas mengkoordinir para anggota untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan nilai-nilai demokratis. Serta Organisasi ini merupakan organisasi ditingkat Desa.

2. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

PKK merupakan organisasi yang beranggotakan (kader) para ibu rumah tangga yang ada di Desa Negeri Katon. PKK ini diketuai oleh Ibu Kepala Desa (Istri Kepala Desa). Organisasi ini sering mengadakan pertemuan bulanan. Pada setiap pertemuan, para kader PKK ini melakukan diskusi dan sharing berbagai masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga dan kreativitas para kaum wanita yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga.

3. Karang Taruna

Karang Taruna merupakan organisasi kepemudaan yang mewadahi para pemuda untuk ikut serta dalam pembangunan Desa. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa/kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Kelembagaan karang taruna di Desa Negeri Katon sangat aktif.

(20)

87

4. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat Desa. jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

e. Potensi Wilayah

Desa Negeri Katon memiliki kawasan perkebunan dan persawahan yang cukup luas meliputi komoditi sawit, jagung, singkong, karet dan beras. Selain itu, Mayoritas penduduk Desa merupakan pengrajin tapis berskala rumahan atau home industry sehingga Desa Negeri Katon juga terkenal dengan kain tapisnya dan sudah dinobatkan sebagai kampung tapis. Kain tapis menjadi potensi terbesar Desa Negeri Katon untuk mengangkat taraf ekonomi penduduk sebagai pendapatan utama masyarakat Desa.

f. Sejarah Tapis

Pada buku (Susetyo, 2012) dijelaskan bahwa seni tradisional sulam tapis tidak diketahui kapan tepatnya muncul, dari mana asalnya, serta siapa yang merintisnya. Namun dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan, tapis berada di bumi lampung tepatnya sudah ratusan tahun. Seorang peneliti Belanda, A.N.J.Th. Van Der Hoop mengatakan bahwa orang suku lampung telah menenun kain brokat sejak abad ke-2 masehi. Tenunan tersebut dulu berupa kain pelepai dan nampan (Tampan). Motif kain ini disebut oleh Van Der Hoop dengan istilah kait dan konci (key and rhomboid shape). Pada saat itu motif pohon dayat dan bangunan yang bermakna roh manusia yang sudah meninggal dipilih oleh pengrajin tapis. Pemilihan tersebut atas dasar sebagai penghargaan terhadap alam dan roh leluhur sebelumnya.

Kain tapis lampung terbentuk melalui berbagai tahapan waktu yang cukup panjang. Dalam proses perjalanan waktu, kain tapis berevolusi dengan berbagai tahapan penyempurnaan baik dari sisi proses pembuatan, metode penerapan motif, serta bentuk motif pada kain dasar. Perkembangan ini terjadi akibat berbagai pengaruh

(21)

88

dari kebudayaan lain. Pengaruh interaksi, kontak, dan komunikasi dari masyarakat suku Lampung dengan kebudayaan luar dapat mendukung pertukaran kreasi seni, sehingga motif dari tapis lampung dapat semakin mengalami perkembangan. Kebudayaan yang dominan berpengaruh dalam perkembangan motif tapis pada era awal perkembangan masyarakat suku Lampung adalah kebudayaaan Dongson dari daratan Asia, Islam, Budha, Hindu dan Eropa. Seiring dengan adanya perkembangan dari kerajaan - kerjaan Islam di Indonesia antara tahun 1500 hingga 1700an ragam variasi motif hias tapis semakin berkembang, ini mengindikasikan bahwa masuknya Islam cukup berpengaruh terhadap perkembangan tapis. Sebelum Islam masuk, para wanita di Lampung mengenakan tapis hanya hingga dada, dan tanpa dilengkapi baju (di jawa disebut kemben). namun setelah Islam masuk, para wanita melengkapinya dengan baju. Sejak saat itu tapis mulai digunakan hanya sebatas pinggang saja. Meskipun sebagian suku Lampung masih bertahan dengan cara yang lama (Susetyo, 2012)

Kemudian, pada era masa penjajahan belanda, tapis cukup mengalami perkembangan. Namun pada era masa penjajahan Jepang kegiatan tenun tapis terhenti dan muncul kembali setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Lalu tapis semakin mengalami perkembangan hingga kini dan sudah menjadi komoditas yang diandalkan oleh pengrajin tapis dan sudah didistribusikan oleh para pedagang. Tapis kini tidak hanya sebagai hasil industri rumah tangga (home industry). Akan tetapi telah menjadi industri pabrikan. Sanggar yang memproduksi tapis telah banyak bertebaran di berbagai daerah di Provinsi Lampung secara besar- besaran. (Susetyo, 2012)

Gambar

Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kabupaten Pesawaran
Tabel III. 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Pesawaran
Tabel III. 2 Produk Kerajinan Kabupaten Pesawaran
Tabel III. 3 Daftar Desa Wisata Di Kabupaten Pesawaran Pada Sektor Ekonomi  Kreatif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ulak Pianggu merupakan wilayah dusun lima dari desa Keman kecamatan Pampangan kabupaten Ogan Komering Ilir, dengan usaha yang cukup rumit dari masyarakat dusun lima tepat pada

Ibukota Kecamatan Pamona Puselemba terletak di Kelurahan Sangele, Wilayah Kecamatan terdiri dari 3 kelurahan dan 7 desa antara lain: Kelurahan Tentena, Kelurahan

Desa Kuta merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah kecamatan Pujut Kbupaten Lombok Tengah, desa kuta memiliki luas wilayah 2.366 Ha dan merupakan desa terbesar ke

Tempat Pembuangan Akhir sampah kota Sumbawa berada di desa Penyaring, kecamatan Moyo Hilir dengan luas 2,42 Ha dengan cakupan pelayanan seluruh wilayah di kota Sumbawa. Jarak TPA

Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan dan 313 desa/kelurahan, dengan total luas wilayah 204,011 ha dengan

Gambar III.2 merupakan daerah penelitian di wilayah Bandara Soekarno Hatta berada di Kecamatan Benda (luas area 5,92 km2, jumlah penduduk 66.896 jiwa) dan kecamatan Batuceper

Berdasarkan Kabupaten Pesawaran dalam angka 2020, Kecamatan Way Lima merupakan daerah dataran yang memiliki luas wilayah seluas 99,83 Km 2 dengan jumlah penduduk

Kecamatan Kelumbayan merupakan salah satu dari 20 Kecamatan yang ada di kabupaten Tanggamus, Luas Kecamatan Kelumbayan sendiri adalah 121,09 Km 2 atau dengan