• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis IoT (analisis Internet of Things) - GDataStudio & GTrend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis IoT (analisis Internet of Things) - GDataStudio & GTrend"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis IoT >> aplikasi  alat dan prosedur analisis data >> mewujudkan nilai >> volume besar data yang dihasilkan oleh perangkat Internet of Things yang  terhubung  .  

Potensi analitik IoT sering dibahas dalam kaitannya dengan  IoT Industri . IoT memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan dan menganalisis  data dari sensor  pada peralatan manufaktur, jaringan pipa, stasiun cuaca,  pengukur pintar , truk pengiriman, dan jenis mesin lainnya.

Analisis IoT menawarkan manfaat serupa untuk pengelolaan pusat data dan fasilitas lainnya, serta aplikasi ritel dan perawatan kesehatan.

Data besar  >> dicirikan >> model 3V : Volume, variasi, dan kecepatan.  1. Volume mengacu pada jumlah data

2. variasi mengacu pada jumlah jenis data dan perangkat yang berbeda

3. kecepatan mengacu pada kecepatan pemrosesan data. Tantangan analitik data besar -dan analitik IoT - dihasilkan dari ekspansi simultan dari ketiga properti, bukan hanya volumenya saja. 

Tool rintisan Google ini tidak perlu diragukan lagi kegunaannya.

Seperti yang kita ketahui, Google selalu mengeluarkan tool-tool praktis nan gratis yang bisa Data visualizationatau penyajian data secara visual adalah hal yang sangat memudahkan proses pemahaman data saat ini. Nah, salah satu tool yang bisa membantu proses ini menjadi lebih mudah adalah dengan menggunakan Google Data Studio.

Analisis IoT (analisis

Internet of Things)

-GDataStudio & GTrend

Sumber : WhatIs.com >>

(2)

meningkatkan produktivitas kerja.

Lalu, bagaimanakah cara menggunakan Google Data Studio untuk memvisualisasikan data?

Tenang, Glints akan rangkum semua tentang data visualization tool yang satu ini dalam artikel berikut.

Jadi, simak baik-baik, ya!

Google Data Studio adalah data visualization tool yang tidak hanya merupakan salah satu yang paling unggul saat ini, tetapi juga gratis.

Dengan menggunakan Google Data Studio, kamu bisa membuat interactive dashboard serta menyusun laporan data yang tampil keren serta gampang dimengerti.

Menurut Seer Interactive, Google Data Studio menyediakan fitur-fitur yang mudah digunakan, sehingga pemula tidak perlu takut tidak mengerti cara menggunakan tool ini saat pertama mencoba.

Data visualization tool keluaran Google ini tentunya mampu menyediakan sumber-sumber data dari banyak produk Google lainnya.

Bahkan, Search Engine Land menyampaikan bahwa Data Studio mampu mengambil data dari Facebook asalkan informasinya dimasukkan ke dalam Google Sheet.

Hanya menggunakan satu tool ini, kamu memiliki akses database ke layanan marketing populer yang merupakan aset penting di era digital marketing saat ini.

Google Data Studio

(3)

© Unsplash.com

Meski sering dibilang mirip dengan Google Analytics, Data Studio adalah tool yang lebih lengkap.

Google Analytics hanya menyajikan pilihan 12 grafik atau bagan di sebuah laporan.

Akan tetapi, dengan Google Data Studio, kamu bisa mengakses lebih banyak pilihan widget seperti  heat graph, pie chart, time series graph, dan masih banyak lagi.

Jadi, Data Studio memberikanmu kebebasan untuk menyajikan data bagaimanapun kamu suka.

Selain cara menggunakan tool ini mudah dan gratis, Google Data Studio juga membebaskanmu untuk mengakses begitu banyak sumber data, yang bahkan tergolong critical platforms.

Contoh dari beberapa critical platforms yang bisa digunakan untuk Data Studio adalah Google Analytics, Google Ads, YouTube, CloudSQL, Search Console, dan lain-lain.

Laporan yang dibuat dengan Data Studio mudah dibagikan ke anggota-anggota timmu dengan

1. Opsi widget yang lengkap

2. Sumber data yang luas

(4)

cepat.

Hal ini bisa mempercepat proses kerja dan meningkatkan produktivitas.

Seperti Google Docs, Data Studio juga memungkinkan perubahan secara real time sambil melakukan sharing file.

Semua orang bisa melihat file tersebut dan melakukan perbaikan, input data, dan lain-lain di waktu yang bersamaan.

Karena fleksibel dan bisa diatur dengan bebas, Google Data Studio adalah tool yang mampu mempermudah penyajian data sesuai dengan preferensi tim.

Font, warna, tema, ukuran, layout, dan lain-lain bisa diatur agar tampilan laporan bisa dimengerti siapa pun dengan mudah.

Tidak hanya sederhana dan tidak sulit dimengerti, laporan yang dibuat di Google Data Studio juga bisa dibuat interaktif.

Grafik dan bagan yang ditampilkan bisa dibuat menarik, tentunya sesuai dengan kemauan yang merancangnya.

Tidak usah bingung dan khawatir harus membuat laporan dari nol.

Google Data Studio adalah tool yang menyediakan template gratis sehingga kamu tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu mencari cara menggunakan tool ini.

Bahkan, tersedia juga template untuk industri yang spesifik, misalnya e-commerce.

4. Laporan yang mudah dibaca

5. Laporan interaktif

6. Template gratis

Google Trends adalah tools untuk melakukan riset kata kunci yang sering dipakai dan topik hangat yang sedang diperbincangkan. Layanan ini dikhususnya bagi para marketer yang ingin mencari data pencarian Google untuk membuat konten yang menarik. Program ini diberi nama, Google Trends.

Google Trends pertama kali dirilis pada tahun 2006 dan sampai dengan saat ini masih terus dikembangkan. Google Trends termasuk layanan Google yang cukup lengkap karena mempunyai banyak fungsi dan fitur yang menarik; menampilkan topik yang sedang banyak dibahas, mencari keyword yang sering dipakai, membandingkan performa antar keyword, tampilan yang sederhana

(5)

dan mudah dimengerti. Selain itu, Google Trends dapat Anda gunakan secara gratis. Layanan ini dapat memberikan informasi tentang apa saja yang orang cari di mesin pencari Google Search.

Mencari informasi kata kunci dan ide konten menggunakan Google Trends cukup mudah. Namun supaya tidak menjadi rumit, sebelum Anda menggunakan Google Trends, akan lebih baik jika Anda menentukan lebih dulu topik apa yang ingin diambil dan dianalisis.

Menentukan topik lebih awal dapat memfokuskan Anda mencari informasi sesuai dengan topik yang ingin Anda cari.

Setelah menentukkan topik, Anda dapat menggunakan beberapa rekomendasi di bawah untuk menentukkan keyword terbaik untuk mempromosikan website.

Jika Anda sudah mempunyai akun Google, Anda tinggal membuka halaman Google Trends.

Di bagian awal ini, Anda akan melihat tampilan contoh peta hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu. Di bagian bawahnya, Anda akan melihat kata kunci yang mengalami peningkatan.

Di halaman yang sama, Anda juga dapat melihat tombol untuk menyaring topik berdasarkan negara, waktu, kategori, dan jenis penelusuran; web search, news search, Google shopping, Youtube search.

Anda bisa mendapatkan informasi mengenai keyword yang paling populer dicari setiap harinya.

Cara Menggunakan Google Trends

(6)

Halaman Daily Search Trends dapat Anda akses melalui “icon Sidenav (☰) » Trending Searches” di bagian pojok kiri atas Google Trends.

(7)

Anda sudah mengetahui beberapa fungsi dasar Google Trends. Untuk mencari keyword apa saja yang berhubungan dengan topik yang Anda cari, Anda bisa menuliskannya ke dalam kolom  ‘Enter a Search Term or a Topic’ atau ‘Add a Search Term’.

Misalnya, ketika saya mengetikkan keyword “Cloud”, Google Trends akan memunculkan informasi yang cukup lengkap mengenai intensitas pengguna Google Search menggunakan kata “Cloud”.

Pada tabel pertama akan terlihat grafik tren pengguna mencari menggunakan kata “Cloud” selama satu tahun terakhir. Grafik menggunakan data berdasarkan negara sesuai dengan lokasi Anda saat itu. Namun Anda dapat menyesuaikan lingkup pengambilan data sesuai dengan yang Anda perlukan.

Angka yang ditunjukkan oleh Google search (0-100) bukanlah jumlah pengguna yang melakukan pencarian menggunakan keyword itu. Itu adalah angka perkiraan pengguna yang melakukan pencarian dengan menggunakan keyword “Cloud”.

(8)

Setelah grafik, di bagian bawahnya Anda dapat melihat pembagian ketertarikan pengguna mencari menggunakan keyword “Cloud” berdasarkan daerahnya. Google Trends dapat

menyediakan tampilan yang sederhana dan mudah dipahami dengan menggunakan peta negara.

Warna biru menunjukkan hasil pencarian banyak dilakukan di daerah tersebut sedangkan warna biru muda menunjukkan daerah yang lebih sedikit. Bisa jadi daerah yang tidak berwarna ada yang melakukan pencarian, tetapi karena hanya sedikit maka tidak berikan warna oleh Google Trends.

Bagian paling bawah menurut saya adalah bagian yang paling banyak memberikan informasi untuk Anda mengembangkan topik. Di bagian ini Anda dapat menemukan topik dan query (saran kata kunci) yang terkait dengan “Cloud”.

Pada contoh di bawah ini, ketika berbicara tentang cloud, kemungkinan besar akan berhubungan dengan “web hosting”, “cara hosting”, “domain”, “domain hosting”, dan lain sebagainya. Melalui informasi ini, Anda dapat mengembangkannya menjadi ide-ide konten yang menarik.

Hasil saran yang Anda dapatkan terkadang masih cukup luas. Jadi yang perlu Anda lakukan adalah dengan lebih menspesifikan keyword yang ingin Anda analisis –paling tidak menggunakan dua sampai dengan empat kata.

(9)

Baca juga: 9 Cara Riset Keyword Akurat untuk Blog dan Website

Sangat mudah mendapatkan beberapa keyword potensial dari Google Trend, tapi apakah keyword tersebut lebih baik dari keyword potensial lainnya? Anda bisa membandingkannya langsung.

Di Google Trend ada fitur comparison untuk membandingkan keyword sampai dengan lima keyword. Fitur tersebut memberikan Anda perbandingan tingkat pencarian antar keyword dalam bentuk grafik, peta wilayah, dan kueri yang berhubungan.

Anda juga dapat melakukan filter berdasarkan lokasi, waktu, kategori, dan tipe penelusuran.

Google Trend juga menyediakan opsi unduh, embed, dan Anda pun bisa membagikannya secara langsung.

Baca juga: Cara Menggunakan Google Keyword Planner [Terlengkap]

Google Trend tidak hanya bisa digunakan untuk menganalisis tingkat pencarian di Google Search. Anda dapat menganalisis apa saja yang kebanyakan dicari di YouTube. Fitur ini dapat Anda akses pada halaman yang sama. Anda dapat melihatnya pada gambar di bawah ini.

3. Cara Menggunakan Google Trends Untuk Membandingkan Keywords

(10)

Ketika Anda mengklik YouTube, secara otomatis Google Trends akan mengubah tampilan grafik menjadi data pencarian dari YouTube.

Meskipun menggunakan keyword yang sama, grafik pencarian di Google Search dan YouTube pasti berbeda, karena keduanya merupakan layanan yang berbeda dan orang-orang cenderung melakukan pencarian video di YouTube dibandingkan di Google Search.

Selain menggunakan YouTube Search, Anda bisa mencari penelurusan lainnya, seperti Image Search, News Search, dan Google Shopping. Di antara empat tipe penelusuran tersebut, YouTube Search adalah fitur yang cukup populer jika Anda ingin mentarget pengunjung dengan

menggunakan video.

Google Trend memberikan informasi yang cukup lengkap. Informasi yang Anda dapatkan dari Google Trend dapat Anda manfaatkan untuk membuat konten semenarik mungkin sesuai dengan keyword yang sesuai. Tentu hal ini memunculkan rasa optimis akan dapat menempati posisi puncak hasil pencarian. Akan tetapi, tidak semudah itu.

Permasalahannya bukan terletak bagaimana cara Anda membuat konten, tetapi lebih terhadap bagaimana cara Anda memandang data yang didapatkan dari Google Trends.

Perlu diingat bahwa tidak hanya Anda yang menggunakan Google Trends sebagai aplikasi analisis, tetapi mereka –para kompetitor, blogger, pencari adsense, dan lain sebagainya– juga

kemungkinan besar menggunakan Google Trends. Ini membuat data yang Anda dapatkan sama dengan data yang mereka dapatkan.

Namun, ada hal yang perlu Anda ketahui.

Tidak semua orang bisa membaca data dengan benar. Ketika semua pengguna menganalisis data yang sama, kemungkinan besar hasilnya akan berbeda-beda. Cara yang terbaik untuk menyikapi

5. Memprediksi Tren

(11)

ini adalah dengan kebijaksanaan dalam mengelola data.

Ada tiga saran yang mungkin berguna untuk Anda:

1. Identifikasi tren sesuai negara atau kategori yang Anda targetkan.

2. Bandingkan frasa yang mengandung arti yang sama. Misalnya, keyword “domain murah indonesia” volumenya berbeda dengan “domain indonesia murah”.

3. Lihat grafiknya. Jika grafik semakin semakin naik, bisa jadi tren ke depan akan terus naik. Namun Anda perlu berhati-hati dan cermat mengenai hal ini. Bisa jadi tren naik hanya dalam waktu tertentu saja.

Top Chart berbeda dari tren yang sedang dilihat kebanyakan orang. Fitur ini dapat Anda sebut sebagai 100 konten yang sedang hangat dibicarakan di Google. Anda akan melihat topik yang sedang tren di berbagai kategori.

Contohnya, hewan yang paling populer sampai dengan saat ini adalah rusa. Selain itu Anda akan menemukan banyak hal menarik lainnya.

Di Top Chart Anda akan menemukan informasi bahwa anjing lebih dominan di dalam pembicaraan dibandingkan dengan kucing.

Namun perlu diketahui bahwa semua hal tersebut tergantung dari konteksnya.

Baca juga: Cara Menggunakan Google Keyword Planner [Terlengkap]

Jika pada poin sebelumnya sudah dibahas sedikit bagaimana konteks ikut mempengaruhi

banyaknya pencarian. Melalui konteks, Anda dapat melihat jika ada siklus yang mungkin terjadi.

Siklus yang dimaksud seperti kapan seseorang akan mencari keyword pada waktu tertentu saja. Misalnya kata kunci “menu buka puasa” yang biasanya mengalami peningkatan di bulan

ramadhan dan penurunan di hari-hari biasa. Hal ini dapat Anda manfaatkan untuk menawarkan produk Anda yang berhubungan dengan menu buka puasa. Caranya dengan menulis konten-konten yang menyasar keyword “menu buka puasa”.

Meskipun Google Trends banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu, fungsi dasarnya hampir sama. Ada banyak insight menarik melalui data-data yang Anda dapatkan melalui Google Trends. Namun pada akhirnya kemampuan analisis yang baiklah yang bisa menentukan

bagaimana konten Anda bekerja.

6. Menemukan Tambahan Insight di “Top Chart”

7. Menggunakan Siklus Tren untuk Memposisikan Produk

Sudah Bisa Membaca Google Trends Sekarang?

Revision #1

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Nantinya, penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Rp 12 triliun, dimana sebelumnya telah diterbitkan sebesar Rp 7 triliun pada tahap

Kinerja jaringan umumnya ditentukan dari berapa rata-rata dan persentase terjadinya tundaan (delay) terhadap aplikasi, jenis pembawa (carriers), laju bit

Pembuatan Proyek Akhir ini bertujuan untuk : 1) mendapatkan desain tata rias panggung pada tokoh Jasmien dalam pergelaran tata rias Fairy Tales Of Fantasi, 2) mendapatkan

Permasalahan penentuan awal bulan qomariyah seperti penentuan jatuhnya tanggal untuk bulan syawal, ramadhan atau bulan-bulan qomariyah yang lain, menjadi sebuah problematika

Begitu pula dengan hasil observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan pada tanggung jawab, kerjasama dan kedisiplinan saat pembelajaran dengan memperoleh nilai

Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-term Constant rate test dimaksudkan untuk pengukuran parameter yang Arahnya horizontal terhadap sumur uji,

Sedangkan pengaruh jenis kemasan yang tidak berbeda nyata terhadap warna Sate Pusut pada penyimpanan 24 jam disebabkan karena kelembaban dan suhu dalam kemasan

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin menguji daya antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah ( Piper crocatum ) terhadap Enterococcus faecalis sebagai