• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : BRISTONY NAPITUPULU; Tempat lahir : Medan;

Umur/tanggal lahir : 39 Tahun / 03 Juli 1976; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Jalan Karikatur, No.27, Medan; Agama : Kristen Protestan;

Pekerjaan : Wiraswasta;

Terdakwa ditahan dalam Tahanan Kota Medan oleh :

1. Penuntut Umum, sejak tanggal 09 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2016;

2. Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 27 September 2016;

3. Majelis Hakim, sejak tanggal 08 September 2016 sampai dengan tanggal 07 Oktober 2016;

4. Perpanjangangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 08 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 06 Desember 2016;

5. Pengalihan Penahanan Terdakwa dari Tahanan Kota Medan menjadi Tahanan Dalam Tahanan Rumah Negara, sejak tanggal 28 November 2016 sampai dengan tanggal 06 Desember 2016;

6. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 28 Nopember 2016 sampai dengan tanggal 27 Desember 2016;

7. Perpanjangan penahanan Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 28 Desember 2016 sampai dengan tanggal 25 Februari 2017;

Pengadilan Tinggi tersebut;

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

1. Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor :

10/PID.SUS/2017/PT.MDN tanggal 13 Januari 2017, tentang penunjukan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding;

2. Penetapan Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Medan nomor : 10/PID.SUS/2017/PT.MDN tanggal 13 Januari 2017, tentang penunjukan panitera pengganti untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding;

3. Berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, Terdakwa didakwa sebagai berikut :

PRIMAIR:

Bahwa ia terdakwa BRISTONY NAPITUPULU pada pada tanggal 10 Juni 2015 Sekitar Pukul 16.00 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni tahun 2015 bertempat di Jalan Karikatur No. 27 Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, ”melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

 Bahwa terdakwa menikah dengan saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU paaddaa tanggal 04 Juli 2001 di Gereja GMPI Jl. Karikatur Medan (Berdasarkan Kutipan Akta Perkawinan No. 195/2001 Tanggal 04 Juli 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Medan) dan telah dikaruniai tiga orang anak An GARY MANUELLE PARSAORAN NAPITUPULU(13 Tahun), CLARA PRISCILLA ALETHEA NAPITUPULU (10 Tahun), SHANNON ANGELICA GABRIELA NAPITUPULU (6 Tahun), hubungan terdakwa dengan saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU berjalan harmonis tetapi setelah 4 (empat) tahun penikahan terdakwa mulai ringan tangan atau melakukan kekerasan fisik terhadap saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU

(3)
(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

dengan keras dan berulang-ulang mengatakan “kubunuhlah kau”, sehingga saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU menangis dan terdakwa melepaskan tangannya lalu menyuruh anaknya CLARA PRISCILLA ALETHEA NAPITUPULU (10 Tahun) mengambil Es untuk mengkompres luka lebam ditubuh saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU, tetapi saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU menolak dan saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU meminta untuk diperbolehkan pergi ke Rumah Sakit, terdakwa marah kemudian meminta saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU untuk membuat surat cerai, setelah saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU membuat surat cerai, lalu pamit kepada YOHANNA dan menyuruh YOHANNA menjaga anaknya SHANNON ANGELICA GABRIELA NAPITUPULU, kemudian saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU pergi keluar rumah menuju Rumah Sakit Imelda bersama CLARA PRISCILLA ALETHEA NAPITUPULU

 Selanjutnya pada tanggal 11 Juni 2015 dini hari saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU bersama GARY MANUELLE PARSAORAN NAPITUPULU, CLARA PRISCILLA ALETHEA NAPITUPULU, SHANNON ANGELICA GABRIELA NAPITUPULU mendatangi JHON SIMANJUNTAK dan LANI di Jl H M Joni Medan dan menceritakan kejadian yang dialami saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU , kemudian saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU menjumpai MAMA TUA NAPITUPULU di Jl Perjuangan Medan dan juga memberitahukan hal tersebut.

 Kemudian saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU melaporkan perbuatan terdakwa tersebut ke Polda Sumut.

 Berdasarkan Visum Et Repertum No.: 0025/RSUMS/Ver/2015 tanggal 09 Juli 2015 yang ditanda tangani oleh Dr. Ardiana dari Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan menyatakan memar pada kelopak mata atas dan bawah kanan serta lecet di alis kanan disudut mata kanan.

Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana Pasal 44 ayat (1) UU RI. No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Lingkup Rumah Tangga.

SUBSIDAIR :

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Negeri Medan, ”melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya, tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

 Bahwa terdakwa menikah dengan saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU paaddaa tanggal 04 Juli 2001 di Gereja GMPI Jl. Karikatur Medan (Berdasarkan Kutipan Akta Perkawinan No. 195/2001 Tanggal 04 Juli 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Medan) dan telah dikaruniai tiga orang anak An GARY MANUELLE PARSAORAN NAPITUPULU(13 Tahun), CLARA PRISCILLA ALETHEA NAPITUPULU (10 Tahun), SHANNON ANGELICA GABRIELA NAPITUPULU (6 Tahun), hubungan terdakwa dengan saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU berjalan harmonis tetapi setelah 4 (empat) tahun penikahan terdakwa mulai ringan tangan atau melakukan kekerasan fisik terhadap saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU

(6)
(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

 Selanjutnya pada tanggal 11 Juni 2015 dini hari saksi HERTHA MADONA

DOLOKSARIBU bersama GARY MANUELLE PARSAORAN NAPITUPULU, CLARA PRISCILLA ALETHEA NAPITUPULU, SHANNON ANGELICA GABRIELA NAPITUPULU mendatangi JHON SIMANJUNTAK dan LANI di Jl H M Joni Medan dan menceritakan kejadian yang dialami saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU , kemudian saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU menjumpai MAMA TUA NAPITUPULU di Jl Perjuangan Medan dan juga memberitahukan hal tersebut.

 Kemudian saksi HERTHA MADONA DOLOKSARIBU melaporkan perbuatan terdakwa tersebut ke Polda Sumut.

 Berdasarkan Visum Et Repertum No.: 0025/RSUMS/Ver/2015 tanggal 09 Juli 2015 yang ditanda tangani oleh Dr. Ardiana dari Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan menyatakan memar pada kelopak mata atas dan bawah kanan serta lecet di alis kanan disudut mata kanan.

Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana Pasal 44 ayat (4) UU RI. No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Lingkup Rumah Tangga.

Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, Terdakwa telah dituntut sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa BRISTONY NAPITUPULU telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga, sebgaimana diatur dalam Dakwaan Subsidair melanggar Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 tahun 2004 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dlam Lingkup Rumah Tangga.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BRISTONY NAPITUPULU dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun.

3. Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) lembar asli Kutipan Akta Perkawinan No. 195/2001,

Dikembalikan kepada HERTHA MADONA.

4. Menetapkan agar terdakwa Dony Salan Als. Doni membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

1. Menyatakan Terdakwa BRISTONY NAPITUPULU tersebut diatas, telah terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan Kekerasan Fisik Dalam Lingkup Rumah Tangga”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa BRISTONY NAPITUPULU oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

5. Menetapkan Barang Bukti berupa 1 (satu) lembar asli Kutipan Akta Perkawinan No. 195/2001, maka dikembalikan kepada saksi Hertha Madona Doloksaribu; 6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah

Rp.5.000,00 (lima ribu rupiah);

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 28 Nopember 2016 dan tanggal 30 Nopember 2016, sebagaimana ternyata dari akta permintaan banding nomor : 254/Akta.Pid/2016/PN.Mdn, dan nomor : 255/Akta.Pid/2016/PN.Mdn dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 30 Nopember 2016 dan kepada Terdakwa pada tanggal 05 Desember 2016;

Membaca Surat Panitera Pengadilan Negeri Medan nomor : W2.U1/ /HK.01/I/2017 tertanggal 05 Januari 2017 telah memberi kesempatan kepada Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara terhitung 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tersebut, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi;

Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut dapat diterima;

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa meskipun mengajukan banding akan tetapi tidak disertai dengan memori banding;

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Tingkat Banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya,, sehingga pertimbangan tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa Majelis Hakim Tingkat Banding menilai terlalu ringan dengan alasan dan pertimbangan bahwa perbuatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Terdakwa sudah berulang kali dan sudah melewati batas;

Menimbang, bahwa pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Tingkat Banding sebagaimana amar putusan dibawah ini dianggap telah setimpal dengan perbuatan Terdakwa dan telah memenuhi rasa keadilan masyarakat;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2981/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, tanggal 28 Nopember 2016, sekedar pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa harus diubah;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini yang untuk tingkat banding besarnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini;

Memperhatikan, Pasal 44 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981, tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI :

1. Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa; 2. Mengubah putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :

(10)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

banding tersebut, sekedar pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa BRISTONY NAPITUPULU, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan Kekerasan Fisik Dalam Lingkup Rumah Tangga”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

5. Menetapkan Barang Bukti berupa 1 (satu) lembar asli Kutipan Akta Perkawinan No. 195/2001, maka dikembalikan kepada saksi Hertha Madona Doloksaribu;

6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).

Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2017, oleh kami BANTU GINTING, SH. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. dan NUR HAKIM, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor ; 10/Pid.Sus/2016/PT.MDN tanggal 13 Januari 2017 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari Senin tanggal 13 Februari 2017 diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota serta dibantu oleh SYARIFAH MASTHURA, SH.MH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum, dan Terdakwa.

Hakim Anggota, Hakim KetuaTTTTRRRTTTTTDD td ttdTTTD TTD

1. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH BANTU GINTING, SH. TTD ttd

2. NUR HAKIM, SH.MH. Panitera Pengganti,ttd TTD

Referensi

Dokumen terkait

Sebelumnya pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2015 terdakwa memberhentikan mobil Taxi Expres yang dikemudikan saksi Cihamdany Suabdi disekitar makam Pahlawan

( masing-masing Petugas BPOM Medan) telah menerangkan di Persidangan bahwa Para saksi telah melakukan Penggeledahan dan penyitaan obat-obat daftar “G” yang dijadikan

Selama kurun waktu 2020 - 2024, Pengadilan Tinggi Medan telah melaksanakan berbagai program dengan capaian sebagai berikut : (1) Program Peningkatan Manajemen

Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :289/ Pid.Sus/ 2016/ PT.Mdn Halaman 6 dari 8 hal Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 25 April 2016 Nomor

Medan Kota, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang

 Bahwa akan tetapi disisi lain judex factie (Pengadilan Negeri Medan) telah pula mempermasalahkan tentang hasil temuan sidang pemeriksaan setempat yang dilakukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN.. Bahwa adapun alasan Pembanding yang mengatakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah lalai dalam mengadili perkara ini terutama

Menimbang, bahwa relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar pada tanggal 22 Juni 2016,