• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jongso Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jongso Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ABSTRAK

Sukandar. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran

Make A Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jongso Kecamatan

Sukolilo Kabupaten Pati. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs Isa Ansori, M.Pd., Pembimbing II: Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd.

Kata kunci : Kualitas pembelajaran, Kooperatif tipe Make a match,

Tujuan Pembelajaran IPS dalam Kurikulum pendidikan dasar 2006 adalah Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya dan siswa memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Pelaksanaan pembelajaran IPS khususnya di SD Negeri Jongso masih mengalami banyak hambatan dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal yang telah di patok oleh sekolah. Hal ini disebabkan karena guru belum mampu menentukan strategi yang dipakai sehingga memungkinkan siswa belumbisa belajar dengan baik, guru jarang memberi stimulus dalam mengkaitkan materi dengan keadaan dunia anak, sehingga anak kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, dan malas bertanya serta mengungkapkan ide dan gagasan, tidak adanya media dan sumber belajar yang memadai.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah guru dan 9 siswa kelas IV SD Negeri Jongso. Pengambilan data menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi foto. Analisis data non tes dilakukan secara kualitatif sedangkan tes dilakukan secara kuantitatif. Rumusan masalah dalam penelitian ini: (a) Apakah model pembelajaran make a match dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS SD Kelas IV?; (b) Apakah model pembelajaran make a match dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran IPS SD kelas IV?; (c) Apakan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS SD Kelas IV? Tujuan penelitian ini adalah; (a) Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS SD Kelas IV dengan menggunakan model pembelajaran make a match. (b) Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS SD dengan menggunakan model pembelajaran make a match di kelas IV. (c) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS SD Kelas IV.

Hasil penelitian menyatakan bahwa pada siklus I keterampilan guru mendapatkan kriteria cukup dengan skor 19, aktivitas siswa mendapatkan skor rata-rata 12,2 dengan kriteria cukup, ketuntasan hasil belajar sebesar 56 % tuntas. Pada siklus II keterampilan guru mendapatkan skor 29 dengan kriteria baik, aktivitas siswa mendapatkan skor rata-rata 18,7 dengan kriteria baik, ketuntasan hasil belajar sebesar 89% tuntas. Pada siklus III keterampilan guru mendapat kriteria baik dengan skor 32, aktivitas siswa mendapatkan skor 20,7 dengan kriteria amat baik dan ketuntasan hasil belajar mencapai 100 % siswa tuntas.

Referensi

Dokumen terkait

Koordinator tiap jurusan akan memanggil para wisudawan sesuai.. Kegiatan Non protokoler Foto Grup setiap Jurusan

Slično idućem alatu, Clone Stamp Tool, i HB alat radi kopiranje određenog dijela slike.. Vodi računa o bojama te osvjetljenju na

No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Administrasi 1 KAP.. Kumalahadi,Kuncara,Sugen g Pamudji

Hermawan Kertajaya (2009 : 4) juga menulis performa dari layanan yang diberikan akan membedakan perusahaan jasa yang satu dengan yang lainnya serta performa layanan yang

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika " nilai diskriminannya kurang dari 0 (D < 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner ". b) Determinan, yang

Analysis of data in the Unified Database for Social Protection Programs according to the sex of the head of the household and where possible, other members of

Namun tidak berarti bahwa dengan rasionalitasnya , suara hati dan segenap pandangan moralnya harus dibuktikan terlebih dahulu, melainkan kita harus terbuka bagi setiap argumen

Status hukum anak berkaitan erat dengan status hukum perkawinan dari orang tuanya, dalam arti kata, jika perkawinan sah menurut hukum maka anak hasil perkawinan