• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Auditing Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi di Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus CV. Zunagawa).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Auditing Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi di Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus CV. Zunagawa)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Jenis perusahaan di Indonesia sekarang ini sangatlah beragam, mulai dari perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur. Perbedaan diantara ketiganya adalah dalam hal perlakuan persediaan yang mereka miliki. Didalam perusahaan jasa persediaan tidak diikut sertakan dalam laporan keuangan, dan perusahaan jasa menganggap persediaan sebagai suatu biaya jasa. Didalam perusahaan dagang dan manufaktur persediaan di ikut sertakan dalam laporan keuangan. Persediaan seringkali mendapatkan peran sentral dalam perusahaan dagang dan manufaktur. Berdasarkan alasan tersebut maka dalam perusahaan dagang dan manufaktur memiliki suatu pengendalian tersendiri dalam melindungi persediaan. Yang menjadi masalahnya sekarang adalah bagaimana cara perusahaan tersebut menjaga dan meningkatkan efektifitas dari pengendalian atas persediaan. Maka munculah suatu pandangan bahwa dibutuhkan suatu peranan penting dalam meningkatkan dan menjaga efektifitas dari pengendalian atas persediaan dan dalam hal ini auditing internal dianggap dapat menjalankan peranan yang dimaksud. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengetahui sejauh mana auditing internal berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi di perusahaan CV. Zunagawa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil dari penelitian dan pengamatan membuktikan bahwa efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi di perusahaan Zunagawa dipengaruhi oleh auditing internal sebesar 76,21% dan sisanya sebesar 23,79% dipengaruhi oleh faktor lain (konsistensi kerja para pegawai dan kondisi keuangan perusahaan).

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Type of companies in Indonesia today is extremely diverse, ranging from service companies, trade, and manufacturing. Differences among the three is in the treatment of inventories that they have. In the inventory service companies are not included in the financial statements, and service companies consider inventory as a service fee. In the company's stock in trade and manufacturing to include in financial statements. Inventories often get a central role in trade and manufacturing company. Based on these reasons it is in trading and manufacturing company has an inventory control in protecting its own. The problem now is how these companies maintain and improve the effectiveness of controls over inventory. So there is a view that it takes an important role in improving and maintaining the effectiveness of controls over inventories and in this case can be considered an internal auditing is running as it role. The purpose of this research was to determine the extent of internal auditing role in supporting the effectiveness of internal control of inventories of finished goods at the company's CV. Zunagawa. In this study the author uses case study method with a descriptive approach to the analysis. The results of research and observation prove that the effectiveness of internal controls at the company's finished goods inventories Zunagawa influenced by the internal auditing at 76.21% and the remaining of 23.79% influenced by another factor (consistency of employees and conditions of financial firms).

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.2.3. Tujuan dan Ruang Lingkup Auditing Internal ... 14

2.2.4. Wewenang dan Tanggung Jawab Auditing Internal ... 16

2.2.5. Program Auditing Internal ... 17

2.2.6. Pelaksanaan Auditing Internal ... 18

2.2.7. Komunikasi Hasil Penugasan Auditing Internal ... 20

2.2.8. Tindak Lanjut Oleh Manajemen ... 22

2.2.9. Kualifikasi Auditor Internal yang Memadai ... 23

2.2.9.1 Independensi Auditor Internal ... 23

2.2.9.2 Kopetensi Auditor Internal ... 25

2.3. Pengertian Efektifitas ... 26

2.4. Pengendalian Internal ... 26

2.4.1. Pengertian Pengendalian Internal ... 26

2.4.2. Komponen Pengendalian Internal ... 27

2.4.3. Tujuan Pengendalian Internal ... 31

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.5. Persediaan ... 33

2.5.1. Pengertian Persediaan ... 33

2.5.2. Metode Penilaian dan Pencatatan Persediaan ... 34

2.5.3. Arti Penting Persediaan ... 36

2.5.4. Pengendalian Internal Persediaan Barang ... 37

2.6. Peranan Auditing Internal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal atas Siklus Persediaan Barang Jadi ... 39

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 42

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 42

3.1.2. Struktur Organisasi... 43

3.1.3. Jenis Persediaan ... 46

3.2. Metode Penelitian... 47

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.2.2. Pengembangan Instrumen ... 48

3.2.3. Operasional Variabel ... 49

3.2.4. Ikhtisar, Variabel, Indikator Variabel, Skala Pengukuran, dan Instrumen ... 51

3.2.5. Pengujian Validitas dan Realibilitas ... 53

3.2.6. Alat Analisis ... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Penilaian Auditing Internal di CV. Zunagawa ... 56

4.1.1. Pelaksanaan Auditing Internal ... 56

4.1.1. Ruang Lingkup Auditing Internal ... 57

4.1.3. Hasil Auditing Internal ... 58

4.1.4. Analisis Auditing Internal Berdasarkan Hasil Kuesioner ... 59

4.2. Efektifitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi di CV. Zunagawa ... 60

4.2.1. Prosedur-prosedur yang Berkaitan dengan Persediaan Barang Jadi ... 61

4.2.2. Pelaksanaan Pengendalian Internal ... 64

4.2.3. Analisis Efektifitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi Berdasarkan Hasil Kuesioner ... 65

4.3. Peranan Auditing Internal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Persediaan Barang Jadi... 67

4.3.1. Pengujian Validitas dan Realibilitas ... 67

(5)

x Universitas Kristen Maranatha BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 77

5.2. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 82

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Ikhtisar Variabel X (independen) ... 51

Tabel 3.2 Ikhtisar Variabel Y (dependen) ... 52

Tabel 3.3 Kriteria Intepretasi Kekuatan Hubungan antara Dua Variabel ... 55

Tabel 4.1 Jawaban dan Skor Responden Mengenai Auditing Internal .. 59

Tabel 4.2 Persentase Kualitas Auditing ... 60

Tabel 4.3 Jawaban dan Skor Responden Mengenai Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi ... 66

Tabel 4.4 Persentase Kualitas Pengendalian Internal ... 66

Tabel 4.5 Reliability Statistic Variabel X ... 68

Tabel 4.6 Item-Total Statistic Variabel X ... 68

Tabel 4.7 Reliability Statistic Variabel Y ... 70

Tabel 4.8 Item-Total Statistic Variabel Y ... 71

Tabel 4.9 Tabel Bantuan Korelasi PPM ... 74

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi ini banyak kita temui berbagai jenis perusahaan yang beraneka ragam bentuknya. Di Indonesia sendiri kita sudah mengenal adanya perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, dan juga perusahaan jasa. Perbedaan diantara ketiganya selain kegiatan operasional perusahaannya ialah dalam hal perlakuan akuntansi untuk setiap akun-akun yang dimiliki oleh perusahaan masing-masing.

Dalam bidang akuntansi, perusahaan jasa sering kali tidak menyertakan akun persediaan di dalam laporan keuangannya. Hal ini karena mereka (perusahaan jasa) menganggap persediaan sebagai biaya jasa, dimana pendapatan yang bersangkutan belum dapat diakui.

Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur memiliki ciri yang lain yaitu menyertakan akun persediaan di dalam laporan keuangannya. Dalam kegiatan operasional sehari-harinya pun, persediaan menjadi hal yang sangat sentral dalam perusahaan manufaktur dan juga perusahaan dagang. Mereka memiliki perlakuan khusus dalam mengelola, mencatat, serta melindungi aset persediaan yang mereka miliki.

(8)

Bab I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

perusahaan sudah memiliki prosedur-prosedur tertentu untuk melindungi asset-nya tersebut. Selain itu, prosedur-prosedur tersebut dapat membantu pihak manajemen atas perusahaan dalam mengawasi kegiatan operasional para pegawainya. Prosedur-prosedur tersebut nantinya membentuk suatu sistem yang dipakai sebagai standar operasional perusahaan.

Sistem-sistem yang terdiri dari berbagai prosedur seperti yang dijelaskan sebelumnya itu memang sangat membantu pihak manajemen puncak dalam mengendalikan kegiatan operasional perusahaannya. Namun sistem-sistem tersebut tidaklah lepas dari kekurangan. Diantaranya ialah ketidakmampuan suatu sistem untuk mendeteksi ataupun mencegah terjadinya kecurangan maupun kejadian-kejadian khusus yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian karena berkurangnya asset perusahaan, padahal seperti dijelaskan sebelumnya bahwa asset merupakan salah satu faktor sentral dari majunya sebuah perusahaan. Seringkali kelemahan dari suatu sistem yang ada disebabkan ketidaksesuaian antara sistem yang dinilai bisa memenuhi kebutuhan perusahaan dengan sistem yang benar-benar diterapkan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya.

(9)

Bab I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

karena besar kemungkinan bagi para manajemen puncak untuk kehilangan

controll dalam mengendalikan assetnya. Maka dari itu penting bagi semua perusahaan baik itu perusahaan dagang, manufaktur, ataupun jasa untuk memiliki pengendalian internal di dalam perusahaan.

Pengetahuan yang berkaitan dengan bidang akuntansi sekarang ini semakin maju dan berkembang. Sistem pengamanan atas asset perusahaan atau yang lebih dikenal dengan sistem informasi akuntansi ternyata tidak hanya membutuhkan pengendalian internal yang memadai saja, namun lebih jauh lagi dibutuhkan suatu kegiatan tambahan lagi untuk memastikan bahwa pengendalian internal yang ada itu berjalan dengan efektif. Untuk menjalankan hal itu, maka biasanya perusahaan melakukan auditing terhadap sistem-nya itu.

Istilah auditing sangatlah sering kita jumpai dalam bidang akuntansi, namun keberadaan auditing itu sendiri sering kali kurang mendapatkan perhatian khusus di dalam perusahaan. Sebagian perusahaan yang ada sekarang ini masih saja kurang menyadari pentingnya auditing di dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Namun banyak juga yang sudah menjadikan auditing sebagai suatu kegiatan yang penting untuk dilakukan dalam menjaga kualitas perusahaannya dan juga mempertahankan eksistensinya dalam dunia usaha sekarang ini.

(10)

Bab I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

kurang menjadi suatu sorotan yang penting bagi sebagian perusahaan padahal dua jenis auditing tersebut memiliki manfaat yang tidak kalah penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Jika perusahaan bisa memadukan ketiga jenis auditing tersebut, maka sangatlah mungkin bagi perusahaan untuk menjadikan pekerjaannya menjadi lebih efektif. Berdasarkan pandangan itu, sekarang banyak sekali perusahaan yang sudah memiliki bagian yang mempunyai tugas khusus untuk melaksanakan auditing. Bagian tersebut lebih dikenal dengan sebutan auditor internal dan pekerjaan yang dilakukannya disebut dengan auditing internal atau pemeriksaan internal.

Auditing internal atau pemeriksaan internal pada dasarnya hanyalah untuk memastikan bahwa semua sistem dan prosedur yang dimiliki oleh perusahaan telah dijalankan secara benar dan efektif oleh para pegawai perusahaan yang bersangkutan. Lebih daripada itu pemeriksaan internal juga dapat mengidentifikasi serta mencegah terjadinya kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja yang bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dalam hal yang berkaitan dengan asset perusahaan.

(11)

Bab I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

kata lain keberadaan pemeriksaan internal disini dapat meningkatkan efektifitas pengendalian internal itu sendiri. Hal inilah yang menjadikan acuan dan juga panduan bagi penulis untuk menulis skripsi ini.

Untuk membatasi ruang lingkup dari skripsi ini, penulis hanya menyorot pada masalah yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal persediaan barang jadi. Seperti diungkapkan di awal, persediaan merupakan salah satu asset penting bagi perusahaan terutama bagi perusahaan dagang dan manufaktur karena pusat dari semua kegiatan perusahaannya berawal dari persediaan. Suatu pengendalian diperlukan untuk dapat mengendalikan persediaan, baik dalam hal perputarannya, metode yang digunakan dan hal lainnya yang menyangkut manajemen persediaan.

Atas dasar kesadaran akan pentingnya persediaan tersebut dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan maka pihak manajemen harus memiliki pengendalian internal tersendiri atas persediaan yang dapat membantu dalam menjalankan tugasnya (pihak manajemen). Dalam hal ini pemeriksaan internal menjadi kunci pokok dalam menunjang efektifitas pengendalian tersebut.

Berdasarkan pemikiran tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam menyusun skripsi dengan judul: “ Peranan Auditing Internal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi di

Perusahaan Manufaktur”. (Studi kasus pada CV. Zunagawa HI-strength

(12)

Bab I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemikiran tersebut, dalam skripsi ini penulis berusaha untuk menjawab beberapa permasalahan yang ada diantaranya adalah:

1. Bagaimana prosedur pengendalian internal atas persediaan barang jadi yang dimiliki oleh perusahaan mengatasi setiap masalah yang ada atau yang mungkin timbul?

2. Bagaimanakah pelaksanaan auditing internal di dalam perusahaan? 3. Sejauh manakah auditing intenal berperan dalam menunjang efektifitas

prosedur pengendalian internal atas persediaan barang jadi yang dimiliki oleh perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah untuk menjawab semua permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya serta memberikan pengertian yang cukup jelas melalui data-data dan informasi yang akan didapat setelah melakukan penelitian ini. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian internal atas persediaan barang jadi yang dimiliki oleh perusahaan mengatasi setiap masalah yang ada atau yang mungkin timbul.

(13)

Bab I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7

3. Untuk mengetahui sejauh mana auditing internal berperan dalam menunjang efektifitas prosedur pengendalian internal atas persediaan barang jadi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat serta membantu bagi: 1. Penulis

Penelitian ini dilakukan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh auditing dalam menunjang efektifitas prosedur pengendalian internal atas persediaan barang jadi. 2. Pihak Manajemen

Semoga setelah penelitian ini selesai dilakukan dapat membantu pihak manajemen sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengelola perusahaan khususnya yang berkaitan dengan persediaan barang jadi. 3. Pihak Lain

(14)

77 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di CV. Zunagawa, serta melakukan pembahasan atas hasil penelitian tersebut, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian internal persediaan barang jadi pada perusahaan Zunagawa telah diterapkan dengan sangat efektif, dinilai dalam analisis data terhadap kuesioner sebesar 82,25%. Hal ini dapat dilihat dengan adanya unsur-unsur :

Control environment (lingkungan pengendalian)

Adanya lingkungan pengendalian yang sehat, baik dan dinamis, yang dapat dilihat dengan adanya kebijakan-kebijakan umum yang dimiliki oleh perusahaan, prosedur-prosedur tentang pengelolaan persediaan, dan adanya satuan pengamanan internal yang membantu pihak manajemen dalam mengawasi kegiatan operasional perusahaan, serta adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas dari setiap bagian.

Risk assessment (penaksiran risiko)

(15)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 78

Control activities (aktivitas pengendalian)

Adanya aktivitas stock opname sebagai pengendalian fisik serta pengendalian terhadap seluruh prosedur yang berkaitan dengan persediaan barang jadi sebagai aktifitas pengendalian administrasi. Aktifitas-aktifitas tersebut membuktikan bahwa perusahaan telah memiliki aktifitas yang efektif terhadap pengendalian persediaan barang jadi perusahaan.

Information and communication (informasi dan komunikasi)

Adanya informasi dan komunikasi yang baik dan lancar antar setiap bagian yang ada di dalam perusahaan.

Monitoring (pemantauan)

Penugasan salah satu orang auditor dari satuan pengamanan internal perusahaan pada saat pelaksanaan stock opname membuktikan bahwa perusahaan terus memantau setiap kegiatan operasional yang dilakukan oleh para pegawainya termasuk pada saat aktifitas pengendalian dilakukan.

2. Terdapat auditing internal yang memadai di perusahaan Zunagawa dinilai dalam analisis data terhadap kuesioner sebesar 85,55%. Hal ini dapat dilihat dengan adanya:

 Pemenuhan tugas dan tanggung jawab

Satuan pengamanan internal telah melakukan pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian auditing internal di dalam perusahaan.

 Ruang lingkup auditing internal

Ruang lingkup auditing internal di perusahaan Zunagawa telah memenuhi syarat sebagai suatu ruang lingkup auditing yang baik.

(16)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 79

 Komunikasi Hasil Penugasan Auditing Internal

Dalam laporan auditing CV. Zunagawa, auditor telah menyampaikan temuan-temuan auditing beserta dengan saran dan perbaikannya

 Tindak Lanjut Oleh Manajemen

Satuan pengamanan internal mengawasi serta memastikan manajemen telah mengambil tindakan yang benar atas saran dan perbaikan yang disampaikan oleh auditor.

3. Bedasarkan hasil pengolahan data, efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi di perusahaan Zunagawa dipengaruhi oleh auditing internal sebesar 76,21% dan sisanya sebesar 23,79% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan pemahaman, pengamatan dan penelitian penulis, aktivitas auditing internal dan pengendalian internal persediaan barang jadi yang ada di CV. Zunagawa, maka penulis merekomendasikan:

1. Mengingat bahwa perusahaan Zunagawa memiliki beberapa prosedur dalam perusahaannya, sebaiknya pada saat melaksanakan tugasnya, satuan pengamanan internal tidak hanya terfokus pada kegiatan stock opname

barang jadi saja, tetapi perhatian satuan pengamanan internal dapat diperluas lagi kepada kegiatan operasional lain yang mungkin dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan.

(17)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 80

(18)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Elder and Beasley. (2006). Auditing New Jersey : Prentice – Hall, Inc.

Arens, Alvin A., Elder and Beasley. (2009). Auditing and Assurance Services. New Jersey : Prentice- Hall, Inc.

Arens, Alvin A., and James K. Lobbecke, (2006), Auditing : An Integrated Approach, 14th edition, Prentice Hall International, inc

Boynton, Johnson and Kell, (2006),Modern auditing, seventh edition, New York:John Wiley & Sons Inc

Horngren et al. (2005), Accounting (International Edition). New Jersey : Prentice – Hall, Inc.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2008). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:Salemba Empat.

Jogiyanto, H.M., (2005), Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004).Standar Profesi Audit Internal.Jakarta.

Messier, William F., Steven M. Glover, Douglas F. Prawitt.(2006). Auditing and Assurance Service (a systemic approach) . The McGraw-Hill Companies Reasuransi Internasional Indonesia.(2004). Seberapa Pentingkah Anda ( Internal

Auditor) Bagi Perusahaan?. Institute of Internal Auditor (IIA) Board of Directors, diakses dari http://www.reindo.co.id/reinfokus /edisi20/seberapapenting.html pada tanggal 1 Mei 2009.

Sawyer, Lawrence B., Dittenhoffer, and Scheiner. ( 2005). Audit Internal Sawyer’s. Jakarta : Salemba Empat.

Standar Profesi Akuntan Publik, (2010), Jakarta: Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

Brand love berpengaruh positif signifikan terhadap word of mouth pada merek sepatu Reebok, Converse dan New Balance artinya semakin besar brand love pada merek-merek tersebut

Furthermore, when the extract has been eliminated from the body, the food and water intakes of the animal returned to normal, except on those treated with the high dose

Dari kesimpulan proses perancangan tugas akhir berupa koleksi busana yang berjudul “ Shades of Timeless Legacy ”, kesimpulan yang didapat adalah keseluruhan proses pembuatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung ekivalensi mobil penumpang pada ruas jalan tol dalam kota dan luar kota berdasarkan metode kecepatan dan

The translation methods used by the translator in translating the three chapters of “Tanjung Mas Sebagai Central Point Port” handbook are: word for word translation

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik dari balok jilat yang diproduksi menggunakan bahan lokal untuk pakan ternak ruminansia.. Tahap pertama

Peneliti memperoleh tipe presuposisi dalam tagline film anime yaitu presuposisi eksistensial sebanyak 9 poster film, presuposisi faktif hanya 1 poster film,

Setelah hasil uji coba alat ukur dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya yakni penulis melakukan penelitian dengan jumlah sampel sebanyak seratus