• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Matematika SMA dan Soal Latihan 01 Parabola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul Matematika SMA dan Soal Latihan 01 Parabola"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IRISAN KERUCUT

Irisan kerucut didapat dari sepasang kerucut (kerucut ganda) seperti tampak pada

gambar, yang dipotong oleh sebuah bidang. Irisan dari kerucut ganda dengan bidang disebut irisan kerucut. Bentuk bidang yang diperoleh dari irisan kerucut ini adalah lingkaran, parabola, elips dan hiperbola. Namun pembahasan pada bab ini hanya pada parabola, elips dan hiperbola saja. Bentuk parabola, elips atau hiperbola yang diperoleh dari irisan kerucut ini sangat tergantung dari nilai eksentrisitas

(dilambangkan dengan e)

Misal titik P adalah sembarang titik pada parabola, elips atau hiperbola, maka terdapat titik tertentu F (dinamakan focus atau titik api) dan garis tertentu d (dinamakan direktriks), sehingga eksentrisitas adalah nilai perbandingan jarak titik P ke fokus dan jarak titik P ke direktriks, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika e = 1, maka irisan kerucut dinamakan parabola. b. Jika e < 1, maka irisan kerucut dinamakan ellips. c. Jika e > 1, maka irisan kerucut dinamakan hiperbola.

Berikut ini akan diuraikan penjelasan masing-masing parabola, elips dan hiperbola

A. Parabola

Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya terhadap titik tertentu dan garis tertentu selalu sama. (karena e = 1)

Titik tersebut dinamakan fokus (F), dan

garis tersebut dinamakan direktrik (d).

Terdapat dua macam bentuk parabola, yakni

1. Parabola horizontal 2. Parabola vertikal.

(2)

Berdasarkan definisi, titik-titik pada parabola memenuhi FP = QP . Misalkan 2p adalah notasi untuk jarak tetap dari garis d ke titik F. Maka O(0, 0) adalah titik tengah KF, berjarak sama dari d dan F. Dengan mengambil titik puncak di titik asal O(0, 0) maka diperoleh koordinat titik fokus F(p, 0)

Ambil sebarang titik P(x, y) pada parabola, maka persamaan parabola ditentukan dari kondisi FP = QP; yaitu :

Jadi persamaan parabola horizontal dengan puncak O(0, 0) adalah y2 = 4px Persamaan garis direktriks didadapat dengan mencari jarak KO = p. Jadi garisnya adalah x = –p

Latus rectum adalah ruas garis yang melalui titik fokus dan tegak lurus dengan sumbu simetris (sumbu-X).

Untuk parabola vertical dengan puncak O(0, 0) dapat diperoleh dengan memutar (rotasi) persamaan parabola diatas sejauh 900. Sedangkan untuk parabola yang berpuncak di P(a, b) didapat dengan cara menggeser (translasi) parabola menurut

matriks T =

. Berikut ini diuraikan rangkuman rumus-rumusnya

1. Parabola Horizontal dengan Puncak O(0, 0)

Parabola ini mempunyai bentuk Umum :

y2 = 4px ,

dimana Koordinat titik fokusnya di F(p, 0) persamaan direktrisnya x = –p Sumbu simetrisya adalah sumbu-x Panjang latus rectum LR = 4p Dengan catatan :

(3)

2. Parabola Vertikal dengan Puncak O(0, 0)

Parabola ini mempunyai bentuk Umum : x2 = 4py

dimana Koordinat titik fokusnya di F(0, p) Persamaan direktrisnya y = –p Sumbu simetrisya adalah sumbu-y Panjang latus rectum LR = 4p Catatan :

Jika p > 0 maka kurva membuka ke atas Jika p < 0 kurva membuka ke bawah

Untuk lebih jelasnya, ikutilah contoh soal berikut ini : 01. Tentukan titik fokus dari parabola y2 = –12x

Jawab

4px = –12x 4p = –12 p = –3

Jadi koordinat fokus F(–3, 0)

02. Tentukan persamaan garis direktris dari parabola y2 = 20x Jawab

4px = 20x

4p = 20 maka p = 5 Persamaan garis direktris adalah x = –p

x = –5

03. Tentukan panjang Latus Rectum dari parabola 3y2 – 18x = 0 Jawab

3y2 – 18x = 0 3y2 = 18x

4px = 6x 4p = 6

Panjang Latus Rectum = 4p = 6 satuan

04. Tentukan titik fokus dari parabola x2 = 32y Jawab

4py = 32y 4p = 32

p = 8 Jadi koordinat fokus F(0, 8) y2 = –12x

y2 = 4px

y2 = 20x y2 = 4px

y2 = 6x y2 = 4px

(4)

05. Tentukan persamaan garis direktris dari parabola x2 + 24y = 0 Jawab

x2 + 24y = 0 x2 = –24y maka 4p = –24

p = –6

Jadi persamaan garis direktris adalah y = –p y = –(–6) y = 6

06. Sebuah parabola dengan puncak di O(0, 0) dan fokus pada sumbu-X serta melalui titik (2, 6). Tentukanlah persamaan parabola tersebut

Jawab

Karena pusat di O(0, 0) dan fokus pada sumbu-X maka bentuk umum parabola tersebut : y2 = 4px

Melalui (2, 6) maka 62 = 4p(2) 36 = 8p p = 9/2

Jadi persamaan persamaan parabola : y2 = 4(9/2)x y2 = 18x

07. Sebuah parabola dengan puncak di O(0, 0) dan titik fokusnya di F(0, 5). Tentukanlah persamaan parabola tersebut

Jawab

Karena pusat di O(0, 0) dan fokusnya di F(0, 5) maka parabola tersebut vertikal Sehingga bentuk umumnya: x2 = 4py

Maka p = 5

Sehingga persamaan parabolanya : x2 = 4(5)y x2 = 20y

3. Parabola Horizontal dengan Puncak M(a, b)

Bentuk Umum : (y – b)2 = 4p(x – a) , dimana Koordinat fokusnya di F(p+ a, b)

Persamaan direktrisnya x = –p + a Persamaan sumbu simetrisya y = b Panjang latus rectum LR = 4p Dengan catatan :

Jika p > 0 maka kurva membuka ke kanan Jika p < 0 kurva membuka ke kiri

(5)

4. Parabola Vertikal dengan Puncak M(a, b)

Parabola ini mempunyai bentuk Umum : (x – a)2 = 4p(y – b) ,

dimana Koordinat fokusnya di F(a, p + b) Persamaan direktrisnya y = –p + b Persamaan sumbu simetrisya x = a Panjang latus rectum AB = 4p Dengan cataran

Jika p > 0 maka kurva membuka ke atas Jika p < 0 kurva membuka ke bawah

Untuk lebih jelasnya, ikutilah contoh soal berikut ini :

08. Tentukan titik puncak dari parabola y2 + 2x – 6y + 11 = 0 Jawab

y2 + 2x – 6y + 11 = 0 y2 – 6y = –2x – 11

y2 – 6y + 9 = –2x – 11 + 9 (y – 3)2 = –2x – 2

(y – 3)2 = –2(x + 1)

Jadi titik pusatnya adalah (–1, 3)

09. Tentukan titik fokus dari parabola x2 + 10x – 8y + 41 = 0 Jawab

x2 + 10x – 8y + 41 = 0 x2 + 10x = 8x – 41

x2 + 10x + 25 = 8x – 41 + 25 (x + 5)2 = 8x + 16

(x + 5)2 = 8(x + 4)

Sehingga a = –5 , b = –4 dan p = 2

Jadi titik fokusnya adalah F(a, p + b) = F(–5, –4 + 2) = F(–5, –2)

10. Diketahui parabola x2– 6x – 12y – 15 = 0. Persamaan sumbu simetrinya adalah …

Jawab

x2– 6x – 12y – 15 = 0 x2 – 6x = 12y + 15

x2 – 6x + 9 = 12y + 15 + 9 (x – 3)2 = 12y + 24

(6)

11. Diketahui parabola (y – 4)2 = 2(x – 3). Persamaan garis direktrisnya adalah … Jawab

(y – 4)2 = 2(x – 3)

Maka a = 3 , b = 4 dan p = 1/2

Jadi Persamaan direktrisnya adalah x = –p + a y = –1/2 + 3 y = 5/2

12. Sebuah parabola dengan puncak di (3, –2) dan fokus di (4, –2). Tentukanlah persamaan parabola tersebut

Jawab

Bentuk Umum : (y – b)2 = 4p(x – a) Puncak di (3, –2), maka a = 3 dan b = –2

Fokus F(p + a, b) = F(p + 3, –2) = F(4, –2) maka p + 3 = 4 p = 1 Jadi persamaan parabola : (y + 2)2 = 4(1)(x – 3)

y2 + 4y + 4 = 4x – 12 y2 – 4x + 4y + 4 + 12 = 0 y2 – 4x + 4y + 16 = 0

13. Tentukanlah Persamaan parabola yang berpuncak di (4, 3), mempunyai sumbu simetri x = 4 dan panjang latus rectum 8

Jawab

Bentuk Umum : (x – a)2 = 4p(y – b) Puncak di (4, 3), maka a = 4 dan b = 3 Panjang latus rectum = 8 = 4p maka p = 2 Jadi persamaan parabola : (x – 4)2 = 4(2)(y – 3)

Referensi

Dokumen terkait

yang sama titik S(4, 2) akan bergeser menjadi S’.. Koordinat bayangan itu

Transformasi Pada Garis dan

Jika titik potong diagonal EFGH adalah puncak limas dan alas kubus ABCD adalah alas limas maka.. luas limas tersebut adalah …

Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm Jika titik P ditengah-tengah EF dan Q titik tengah BC maka jarak PQ adalah ….cmA. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm jarak garis AF

Pada bab ini yang akan dibahas adalah fungsi eksponen sederhana, yakni fungsi eksponen dengan bentuk: y = k3. Menentukan titik-titik bantu dengan

Persamaan elips dengan grafik seperti pada gambar disamping

 Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengetian dan sifat-sifat, garis direktris dan titik fokus, persamaan parabola, ellips, dan hiperbola,

Parabola adalah tempat kedudukan titik (himpunan titik) yang berjarak sama terhadap suatu titik dan suatu garis tertentu1. Titik tertentu itu disebut Fokus (F),