• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemanasan Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial dan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemanasan Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial dan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan jasmani (Penjas) merupakan aktivitas fisik yang dilakukan melalui pembelajaran yang diarahkan dan mendorong kepada pendidik agar seluruh potensi peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai suatu tujuan secara utuh dan menyeluruh. Selain itu pengertian pendidikan jasmai (Penjas) secara moderen yaitu suatu proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik dan olahraga sebagai media atau alat pembelajaran. Kekurangan dalam pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan disebabkan oleh tiga faktor, yaitu pertama guru, kedua jam pelajaran, dan ketiga kurangnya bahan pembelajaran.

Kenyataan dilapangan, dalam pembelajaran para pendidik masih kurang paham terhadap tujuan Penjas, dimana para pendidik lebih cenderung menitik beratkan pada aspek olahraga dalam hal prestasi, itu terlihat jelas dalam persiapan pemanasan yang dilakukan oleh guru penjas itu sendiri, dengan melakukan pemanasan statis dan dinamis melalui cara meregangkan otot-otot dan lari mengelilingi lapangan yang cenderung membosankan dan memakai banyak waktu siswa, sehingga timbulah perasaaan jenuh dan kurangnya efektifitas waktu dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani (Penjas).

(2)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permainan tradisional merupakan suatu kegiatan yang diluar aktivitas sehari-hari yang bersifat aktifitas fisik, dan merupakan suatu pola yang teratur serta terencana. Sehingga ada banyak permainan tradisional yang memiliki intensitas gerak tubuh yang komplit dan menuntut untuk selalu bergerak dalam permainannya. Bukan hanya aktivitas fisik saja yang terdapat dalam permainan tradisional, tapi juga terdapat sasaran fsikis, rasa sosial dan rasa keutuhan. Maka dari itu permainan tradisional dapat memberikan pengaruh besar terhadap perkambangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak dikemudian hari, seperti yag dikatakan oleh Sukirman (2005, hlm. 29). Permainan tradisional juga sebagian besar dimainkan secara berkelompok, dan dalam permainan kelompok biasanya anak akan dapat mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, nyaman dan terbiasa dalam kelompok menurut (Uhamisatra, 2010, hlm. 7). Sehingga permainan tradisional dapat memberikan andil dalam membantu ana-anak, yang dimana dalam penelitian Matson & Ollendick (Sarianti, 2008) menunjukan bahwa sekitar 90 - 98 dari 8 sampai 15 siswa mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan teman sebaya seperti takut ketika berbicara atau menyampaikan pendapat, tidak memperhatikan saat teman berbicara, mengambil baran teman tanpa izin, dan lain sebagainya.

Maka dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan pemanasan menggunakan permainan tradisional dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa dan lebih efektif dalam jumlah waktu aktif belajar karena memiliki intensitas gerak yang komplit dan menggunakan waktu yang relatif singkat.

(3)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktif belajar siswa dalam pembelajaran Penjas di sekolah, yaitu dengan permainan bebentengan, oray-orayan, kucing-kucingan, galah asin dan jaring dengan harapan dapat mengembangkan keterampilan sosial dan mengefektifkan waktu aktif belajar siswa.

Permainan ini merupakan beberapa dari banyak Permainan tradisional, dan jika dilihat dari pendidikan jasmani bebentengan, oray-orayan, kucing-kucingan, galah asin dan jaring yang diberikan pada pembelajaran Penjas memiliki karakteristik yang bisa mengembangkan keterampilan sosial karena memiliki nilai-nilai afektif yang baik diantaranya: kerjasama, disiplin, tolong menolong, dll. Serta dapat mengefektifkan waktu aktif belajar siswa karena didalamnya siswa bergerak secara keseluruhan dan tidak menggunakan alat. Serta memiliki tuntutan gerak yang kompleks, dan didalamnya siswa diharuskan melakukan sprint, melompat, dan lain-lain yang dapat membantu siswa dalam melatih kelincahan.

Peneliti ingin mengetahui dan menggambarkan bagaimana proses pembelajaran pendidikan jasmani melalui pemanasan melalui aktivitas olahraga tradisional terhadap pengembangan keterampilan sosial dan waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran Penjas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh pemanasan melalui permainan tradisional terhadap pengembangan keterampilan sosial?

2. Seberapa besar pengaruh pemanasan melalui permainan tradisional terhadap waktu aktif belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah di atas penulis menjabarkan bentuk tujuan yang akan dicapai. Sesuai rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan masalah ini adalah :

(4)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanasan melalui aktivitas permainan tradisional terhadap pengembangan waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran Penjas.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Teoritis

a. Dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti tentang metode penelitian khususnya dibidang pendidikan jasmani.

b. Informasi dan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya FPOK dalam kaitannya dengan penerapan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada sisiwa.

2. Secara Praktis

a. Dapat digunakan sebagai bahan atau referensi dalam penggunaan pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran.

b. Sebagai acuan dan variasi dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa.

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang sebenarnya maka penulis membatasi permasalahan yaitu memfokuskan penelitian pada proses pembelajaran. Adapun ruanglingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Permainan tradisional yang digunakan dalam pemanasan adalah permainan bebetengan, oray-orayan, kucing-kucingan, galah asin dan jaring.

2. Variabel independennya yaitu pemanasan permainan tradisional, variabel dependennya yaitu keterampilan sosial dan jumlah waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

3. Tempat pelaksanaan penelitian di SMPN 2 Cisarua kelas VIII yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

(5)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Batasan Penelitian

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, ANGGAPAN DASAR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pengertian Pemanasan

B. Permainan Tradisional C. Keterampilan Sosial

D. Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa E. Anggapan Dasar

F. Hipotesis Penelitian

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

B. Variabel Penelitian

C. Populasi dan Sampel Penelitian D. Desain Penelitian

E. Instrument Penelitian

F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data

(6)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

(7)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Adapun yang dimaksud metode yang tepat itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998, hlm. 31) “Metode adalah merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk menguji hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.

Dari kutipan di atas, dapat diartikan kembali bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan teknik dan alat-alat tertentu sehingga memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Mengenai metode eksperimen dijelaskan oleh Surakhmad (1980, hlm. 149),

mengemukakan bahwa “Penelitian eksperimen adalah mengadakan kegiatan

percobaan untuk melihat suatu hasil”. Hasil yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kasual antara variabel-variabel yang diselidiki” Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor penyebab dan faktor akibat. serupa dengan yang dikemukakan oleh sudjana (1989, hlm. 12) Penelitian experimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

(8)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Variabel Penelitian

Dalam suatu penelitian dapat dipastikan ada variabel yang akan diteliti, variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti sebagai sesuatu yang akan diteliti dan akan menghasilkan informasi dari penelitian tersebut, sesuai dengan judul penelitian yang penulis buat “pengaruh pemanasan permainan tradisional terhadap keterampilan sosial dan jumlah waktu aktif belajar siswa’’ maka terdapat tiga buah variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel-variabel tersebut adalah:

1. Variabel independen (variabel Bebas)

Variabel independen adalah yang akan mempengaruhi variabel lain, Variabel ini akan menyebabkan perubahan pada variabel dependen, dalam penelitian ini, maka variabel yang dijadikan variabel independennya adalah pemanasan melalui permainan tradisional

2. Variabel dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, dengan adanya perubahan pada variabel independen, maka variabel dependen pun akan mengalami perubahan, dalam hal ini terhadap keterampilan sosial dan jumlah waktu aktif belajar siswa merupakan variabel dependen dari penelitian ini.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan diteliti karena melalui objek yang diteliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian, Menurut Sugiyono (2011, hlm. 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari, sehingga dapat ditarik kesimpulannya,’’

(9)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”

Dari pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah sekumpulan obyek yang diteliti, yang berlandaskan kesamaam sifat dan karakteristik sehingga dapat diperoleh data yang berfungsi untuk penarikan sebuah kesimpulan. Dan populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Cisarua Bandung Barat.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut’’. Dalam melakukan penelitian, semua individu dalam populasi tidak perlu diteliti mengingat membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar. Lebih lanjut Arikunto (2002, hlm. 104)

menjelaskan bahwa “Sampel adalah sebagian atau mewakili sebagian populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2012, hlm.124) teknik purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan.

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII E SMP N 2 Cisarua Bandung Barat yang berjumlah 44 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

D. Desain Penelitian

(10)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian ini, menggunakan metode ( one group pretest-posttes desain ). Dibaawah ini adalah tabel one-group pretest-posttest design:

Tabel 3.1

Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design O1 X O2

Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatment)

O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatment)

X = treatment

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian dapat dilihat dari bagan alur penelitian sebagai berikut :

Bagan 3.1

Langkah-langkah Penelitian

O

1

X O

2

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

PERLAKUAN (TREATMENT)

TES AKHIR

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

(11)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel diperlukan alat yang disebut instrumen. Maka alat untuk mengetahui keterampilan sosisal dan waktu aktif belajar siswa melalui pengembangan pemanasan melalui permainan tradisional, maka instrument yang digunakan ada 2 cara yaitu.

1) Menggunakan instrument skala Guttman untuk keterampilan sosial siswa. 2) Menggunakan instrument observasi untuk jumlah waktu aktif belajar siswa. 1. Skala Guttman.(keterampilan sosial siswa)

instrumen yang digunakan dalam keterampilan sosial siswa menggunakan Skala Guttman berupa angket dalam bentuk force choice. Angket ini berbentuk

pernyatan yang bersifat positif dan negative dengan alternative jawaban “Ya” dan “Tidak”. Penggunaan angket dalam bentuk force choice ini dipilih untuk memperoleh gambaran yang tegas mengenai keterampilan sosial siswa. Jawaban

“Ya” untuk pernyataan yang sesuai dengan diri siswa, dan jawaban “Tidak” untuk

pernyataan yang tidak sesuai dengan diri siswa. Pemberian skor akan bergantung pada jawaban yang dipilih siswa dan sifat dari setiap pernyataan pada angket. Bila

pernyataan positif, maka skor jawaban “Ya” adalah 1 (satu) dan “Tidak” adalah 0

(nol). Sebaliknya jika pernyataan bersifat negative , maka skor jawaban “Ya” adalah 0 (nol) dan tidak adalah 1 (satu)

Dalam pembuatan instrument, diawali dengan menyusun kisi-kisi instrument yang kemudian dijabarkan pada pernyataan-pernyataan dalam bentuk angket. Kisi-kisi instrument yang kemudian disajikan dalam tabel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket yang sudah baku, yang sudah di ujicoba dan diterapkan dalam penelitian. Angket yang peneliti gunakan

rancangan “Wida Nurlela” jurusan Pendidikan Psikologi Universitas Pendidikan

(12)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Standar Deviasi Sebelum Sesudah

4,13 3,19

Dan inilah penjabaran kisi-kisi oleh wida nurlela dalam tabel:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrument Keterampilan Sosial

No Aspek Indikator Item

(+) (-) 1 Perilaku terhadap lingkungan.

(environmental behavior)

Menjaga kelestarian

lingkungan sekolah

1 Menerima keadaan di luar

perrkiraan ( darurat atau di luar kebiasaan sehari-hari)

dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekolah ( guru, staf tata usaha, penjaga

sekolah dll)

4 Perilaku antar pribadi (interpersonal

behavior) menerima otoritas

memulai sapaan kepada orang

lain Menjaga privasi orang lain

15 Senang membantu orang lain

16 Perilaku pribadi (self- related

behavior)

Dapat mengekspresikan

perasaan

17, 18 Bersikap positif terhadap diri

sendiri

19

20 Memiliki dan menjaga sikap

etis

23

(13)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menyadari dan menerima konsekuensi atas perbuatan sendiri

24 Menjaga dan merawat kondisi

tubuh

25 Perilaku dalam tugas-tugas

akademis (task- related behavior)

Memperhatikan selama Aktif dalam diskusi kelas

Untuk mengetahui waktu aktif belajar siswa melalui pemanasan permainan tradisional, maka peneliti langsung melaksanakan observasi untuk mengumpulkan data. Instrument penelitian untuk mengumpulkan data adalah dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan menggunakan:

1) Observasi

Format observasi yang digunakan merujuk kepada duration recording. Dengan format duration recording mengungkapkan indikator yang menjadi bagian dari jumlah waktu aktif belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

(14)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.) Manajemen (M) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50 ) melakukan aktifitas yang bersifat manajerial misalnya pergantian bentuk latihan, menyimpan dan mengambil bola, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran, mendengarkan peringatan, ganti pakaian, kehadiran.

2.) Aktivitas belajar (A) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50 ) melakukan aktivitas belajar secara aktif.

3.) Intruksi dan Demontrasi (I) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50 ) untuk mendengarkan informasi dan melihat demonstrasi bagaimana melakukan keterampilan ( melihat demonstrasi, mendengarkan instruksi penampilan)

4.) Lain-lain (L) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50 ) tetapi tidak termasuk dalam tiga kategori diatas (misalnya: tunggu giliran, sebagian besar siswa diam atau ngobrol tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, menunggu guru untuk memberi instruksi berikutnya.)

Sekolah : Kelas : Waktu :

Hari/Tgl : Pengajar: Pengamat:

(15)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Mengecek

kehadiran 5

Sumber: (Adang suherman, 2009, hlm. 30)

Dari empat kategori perilaku siswa pada proses pembelajaran pendidikan jasmani diambil indikator yang memuat penilaian:

a) Pada kategori managemen. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran berlangsung yaitu, siswa mengganti pakaian olahraga, siswa mengambil dan menyimpan kembali peralatan, serta mendengarkan aturan, peringatan,dan teguran.

b) Pada kategori intruksi. Seluruh siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa mendengarkan informasi bagaimana melakukan keterampilan ( melihat demontrasi dan mendengarkan intruksi penampilan).

c) Pada kategori aktivitas belajar. Seluruh siswa melakukan aktivitas belajar secara aktif.( mempraktekkan pembelajaran)

d) Pada kategori lain-lain. Aktivitas yang dilakukan siswa menunggu giliran, siswa diam atau ngobrol, tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, dan menunggu guru untuk memberikan instruksi berikutnya.

2) Wawancara

Wawancara yaitu peneliti dibantu observer melakukan wawancara kepada siswa yang diteliti untuk memperoleh keseluruhan informasi yang diperlukan untuk mencari solusi atas permasalahan penelitian yang diajukan.

3) Catatan lapangan

Catatan lapangan yaitu catatan otentik hasil observasi, yang menggambarkan tingkah laku murid atau kejadian-kejadian pada saat penelitian berlangsung yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi. Hal yang dicatat adalah tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa dan interaksi peserta dengan peserta didik.

(16)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Catatan Lapangan

No Aspek Tanggapan

1. 2. 3. 4. 5.

Kondisi siswa Kondisi Guru Ketersediaan media Kondisi lingkungan Kondisi pelaksanaan

4) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bukti dari segala kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian berlangsung. Kegiatan yang didokumentasikan berupa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti maupun kegiatan yang dilakukan oleh siswa serta kegiatan lain yang dianggap mendukung dalam proses peneelitian.

F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

1. Teknik Analisis dan Pengolahan Data Keterampilan Sosial

a. Uji Validitas Dan Reabilitas Instrumen

1) Uji Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument.”(Arikunto, 2011, hlm. 97). Uji validitas item dalam penelitian dimaksudkan agar item-item tes sesuai dengan indikator setiap variabel. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir item dengan skor total.

(17)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2002, hlm. 142-143) mengenai metode pengadaan instrumen yaitu sebagai berikut:

a) Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menetukan variabel, kategorisasi variabel.

b) Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala.

c) Penyutingan yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang diperlukan.

d) Uji coba angket.

e) Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran.

f) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada yang diperoleh.

Sesuai dengan pernyataan di atas maka angket yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada sampel untuk mengukur tingkat validitas dan realibilitas dari setiap butir pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Karena apabila kita melakukan sebuah penelitian dan menggunakan alat ukur atau instrumen yang tidak relevan, maka hasil dari penelitian yang dilakukan juga tidak relevan.Oleh karena itu instrumen dalam sebuah penelitian harus relevan untuk mencapai penelitian yang baik. Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012, hlm. 173) bahwa,

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

(18)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam mencari validitas adalah sebagai berikut:

a) Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.

b) Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.

c) Merangking skor sampel dari skor yang tertinggi sampai yang terendah.

d) Menetapkan 50% sampel kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor tinggi).

e) Menetapkan 50% sampel kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor rendah).

f) Mencari skor rata-rata dari setiap butir penyataan, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: X = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan kelompok bawah

Σ X = Jumlah skor

n = Jumlah sampel

g) Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan baik untuk kelompok atas maupun untuk kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

X = n

X

S =

1 )

( 2

 

(19)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: S = Simpangan baku

X = Skor rata-rata n = Jumlah sampel

h) Mencari simpangan baku gabungan untuk setiap butir pernyataan antara kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: Sgab = Simpangan baku gabungan n1 = Banyaknya sampel kelompok atas

n2 = Banyaknya sampel kelompok bawah

S1 = Simpangan baku kelompok atas

S2 = Simpangan baku kelompok bawah

i) Mencari nilai t-hitung untuk tiap butir pernyataan dengan menggunakan rumus: Sgab = Simpangan baku gabungan

(20)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n1 = Banyaknya sampel kelompok atas

n2 = Banyaknya sampel kelompok bawah

j) Penentuan nilai t tabel dalam taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan = n1+n2-2

k) Menetukan kriteria yaitu t hitung lebih besar dari pada t tabel maka valid. 2) Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas suatu instrumen penelitian menunjukan instrumen penelitian dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut dapat

dikatakan sudah baik yaitu “apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataan” Arikunto (2002, hlm. 154). Pengujian reliabilitas menggunakan rumus korelasi product moment yaitu dengan mengkorelasikan perolehan skor antara nomor-nomor butir tes gasal dengan genap. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Setelah diperoleh koefisien korelasi berdasarkan butir tes gasal dan genap, untuk menghitung tingkat reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

Keterangan :

ri : Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb : Korelasi product moment antara butir tes gasal dan genap

(rxy))

(21)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan klasifikasi yang dikemukakan oleh Riduan (2006, hlm. 138) yang dijelaskan dalam tabel 3.5

Tabel 3.5

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen Interval Koefisien Kriteria Keterandalan

0.80 – 1.000 Sangat tinggi 0.60 – 0.799 Tinggi

0.40 – 0.599 Cukup

0.20 – 0.399 Rendah

0.00 – 0.199 Sangat rendah

3) Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara-cara untuk mencari makna dan arti dari sebuah data yang telah dikumpulkan oleh penulis. Data mentah yang diperoleh melaui proses penyebaran angket tidak dapat berguna jika tidak dianalisa oleh penulis. Hal ini selaras dengan pendapat Nazir (1988, hlm. 405) yang menyatakan

bahwa “Analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian

ilmiah, karena dengan analisalah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam memecahkan masalah penelitian.”Artinya dengan menggunakan

analisis data, penulis dapat mencari kebenaran dari hipotesis penelitian.

Dalam proses analisis data, peran statistik adalah penting adanya, karena dalam pelaksanaan analisa data tidak dapat dipisahkan dengan statistik sebagai alat untuk mengklasifikasikan data yang diperoleh menjadi data yang lebih mudah dimengerti dan dipahami. Hal ini sesuai dengan pendapat Nazir (1988, hlm.443)

bahwa “pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode

(22)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah pengetesan selesai dan data hasil pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolahan data analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan penganalisisan data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa.Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2012, hlm. 333) bahwa “Teknik analisis data pada penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan”.Karena pada penelitian ini data bersifat kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.

Langkah-langkah yang penulis gunakan untuk mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:

a) Menghitung skor rata-rata angket pretest dan posttest dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2005, hlm. 67) sebagai berikut :

Keterangan tanda dalam rumus : : rata-rata suatu kelompok n : Jumlah sampel

Xi : Nilai data

: Jumlah sampel suatu kelompok

b) Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sudjana (2005, hlm. 93) sebagai berikut :

Keterangan tanda dalam rumus :

(23)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n : Jumlah sampel

: Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

c) Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar dan Sudrajat (2010, hlm. 256) adalah sebagai berikut :

(1) Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

(2) Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus:

Zi = Z skor

Xi = skor sampel

= rata-rata

s = simpangan baku dari sampel (3) Mencari luas Zi pada tabel Z.

(4) Pada kolomF(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas

daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah. (5) S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

(6) Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi) .

(7) Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0.

(8) Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipoesis:

(a) Jika L0 Ltabel tolak H0 dan H1diterima artinya data tidak berdistribusi

normal.

(b) Jika L0 Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

(24)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.Ftabel =

F dengan dk (n1– 1; n2– 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.

e) Uji Hipotesi

Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan dugaan sementara yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. Uji Hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai berikut:

Berikut langkah-langkah untuk uji rata-rata satu pihak yang disusun oleh Abduljabar dan Sudrajat (2010, hlm. 266) sebagai berikut:

(1) Langkah 1. Menginvertaris data

(2) Langkah 2. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat

(3) Langkah 3. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk statistik

(4) Langkah 4. Mencari thitung dengan rumus:

thitung = harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada

distribusi normal

= rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data = rata-rata nilai yang dihipotesiskan

= jumlah sampel penelitian

(5) Langkah 5. Menentukan kriteria pengujian dengan cara menentukan taraf signifikansi terlebih dahulu, yaitu  = 0,05. Kemudian cari tabel t-nya dengan ketentuan tabel t (1- ) dengan dk = n – 1.

(6) Langkah 6. Membandingkan thitung dengan ttabel

(25)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Teknik Analisis dan Pengolahan Data Waktu Aktif Belajar

Setelah seluruh data hasil penelitian atau pengumpulan data observasi terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data. Untuk mengolah data tersebut maka diperlukan beberapa rumus statistic seperti yang terdapat dalam buku teori statistika dari sudjana untukmenjawab masalah penelitian yang diharapkan oleh penulis,maka penulis menggunakan teknik peenghitungan data dengan rumus sebagai berikut:

Arikunto (2002, hlm. 49) Keterangan rumus:

P = Jumlah atau besarnya persentase

(26)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Jumlah waktu aktif belajar sangatlah penting bagi kesuksesan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat di capai. Proses peningkatan keterampilan sosial di sekolah dapat dilakukan melalui pemanasan dengan permainan tradisional. Dalam permainan tradisional terdapat banyak aktivitas gerak yang bisa mendorong siswa untuk aktif bergerak dan merasa senang. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat tema dengan judul Pengaruh Pemanasan Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial dan Waktu Aktif Belajar Siswa Di SMP N 2 Cisarua Bandung Barat.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa pemanasan melalui permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan soisal siswa dan berpengaruh juga terhadap Peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa kelas VIII E SMP N 2 Cisarua Bandung Barat. B.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu:

1. Proses pemanasan melalui permainan tradisional sangat baik demi meningkatkan keterampilan sosial dan jumlah waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran penjas. Berdasarkan hal tersebut, disarankan bagi para guru pendidikan jasmani untuk menerapkan permainan tradisional dalam pemanasan pada pembelajaran pendidikan jasmani.

(27)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa akan lebih baik lagi dalam pergaulan sehari hari serta lebih mengefektifkan waktu pembelajaran semaksimal mungkin.

3. Bagi lembaga sekolah dan dinas pendidikan, perlu adanya publikasi dan pemahaman pelestarian budaya leluhur permainan tradisional.

4. Bagi rekan mahasiswa khususnya program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi yang akan mengadakan penelitian tentang keterampilan sosial, waktu aktif belajar siswa dan permaianan tradisional, penulis menganjurkan untuk mencari variabel dan sampel penelitian yang lebih relevan, agar hasilnya lebih maksimal demi kemajuan mutu ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

(28)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1998a). Prosedur Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2002b). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010c). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta. Bandung.

Abduljabar,B dan Kusumah, J.D. (2010). Aplikasi Statistika dalam penjas. FPOK UPI. Bandung.

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga Seri: Konsep dan Pendekatan Pengajaran. Bandung. UPI, FPOK

Akpinar, S. et al. (2012). “An Exploration of Candidate Teachers; Social skills

Levels: Age, Gender and Other Differences”. Prime Journal of Bussiness

Administration and management. 2, (4), 338-343.

Cartledge & Milburn. (1986). Teahing Social Skills to Children (Second ed.). New York: Pergamon.

Fajar. (2010). Keterampilan Sosial Pada Anak Menengah Akhir. [online] (http://f4jar.multiply.com/journal/item/191/Keterampilan_Sosial_Pada_An ak_Menengah_Akhir). Multiply. [14 Juni 2014].

Gul & Vuran. (2010). “An Analysis of Studies Conducted Video Modeling in

Teaching Socials Skills”. Educational Sciencis: Theory & Practice. 10,

(1), 249-274.

Hertinjung, W.S. dkk. (2008). “Keterampilan Sosial Anak Pra Sekolah Ditinjau dari Interaksi Guru-Siswa Model Mediated Learning Experience”. Jurnal Penelitian Humaniora. 9, (2), 179-191.

Juliantine, dkk (2013) Modul Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung:FPOK UPI

Nazir (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurlela.(2011). Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Menggunakan Teknik Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Sarjana Pada Program PPB FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Sahin. (2010) “An Evaluations Of Teaachers’ Perceptions of Teaching Social Skills to Fith Grade students Within The Scope Of Social Studies

Lessons”. International Journal Of Progresive Education. 6, (1), 28-45

(29)

Muhamad Nirhamsyah Putra, 2015

PENGARUH PEMANASAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISARUA BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana (1992). Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sudjana (1989). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudjana (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito

Suherman, A (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. FPOK UPI. Bandung

Sukintaka (1992) Teori Bermain. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Sugiyono (2009a). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2010b). Metode Kuantitatif Kualitaif dan R&D: Alfabeta

Sugiyono (2012c). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitaif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Uhamisastra (2010). Permainan Tradisional. Bandung. FPOK UPI. Winarno.S (1980) Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta: Tarsito Winarno.S (1990) Pengantar Metodologi Ilmiah

Permainan Galah Asin. (2014). [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Galah_asin [Diakses 8 desember 2014:07.00] Permainan oray-orayan. (2014). [Online]. Tersedia di:

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1511/permainan-oray-orayan [Diakses 8 desember 2014:07.00]

Permainan Bebentengan (2014). [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_%28permainan%29 [Diakses 8 desember 2014:07.10]

Pengertian dan Tujuan Pemanasan. (2014). [Online]. Tersedia di:

Gambar

Tabel 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design
Tabel 3.2
Tabel 3.3
 Tabel 3.4 Catatan Lapangan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Offset adalah kredit yang dapat dipertukarkan yang mencerminkan pengurangan emisi gas rumah kaca yang berhasil dilakukan di daerah atau sektor yang tidak tercakup oleh program

Proses lain yang relatif lebih mudah adalah dengan menggunakan foam polymer bersel terbuka sebagai pola untuk memproduksi aluminium foam dengan 2 tahapan.. proses

*) Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan atau penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai dengan Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase

Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rata-rata, dengan tujuan mengetahui perkembangan masing-masing variabel pada perusahaan perbankan yang listing

Di dalam minuman beralkohol tersebut terdapat cemaran logam yang. tidak

Proses Modifikasi Cooling Tower Tipe Induced Draft Aliran Counterflow bertujuan untuk meningkatkan performa cooling tower yang sebelumnya masih terdapat

(2013) Penerapan Metode Membaca Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat

Hasil analisis kimia menunjukkan pH tanah >5 sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman karena tersedianya unsur hara makro Ca dan Mg, sedangkan untuk hasil