• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM TAHUNAN SEKOLAH DASAR SWASTA DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM TAHUNAN SEKOLAH DASAR SWASTA DI KOTA BANDUNG."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Manangi P.Tambunan, 2015

PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN KINERJA GURU

TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM TAHUNAN

SEKOLAH DASAR SWASTA DI KOTA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

Manangi P.Tambunan

1201592

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Manangi P.Tambunan, 2015

PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN KINERJA GURU

TERHADAP

EFEKTIVITAS

PROGRAM

TAHUNAN

SEKOLAH DASAR SWASTA DI KOTA BANDUNG

Oleh

MANANGI P. TAMBUNAN S.S. UPI BANDUNG, 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia

© MANANGI P. TAMBUNAN 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2004

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Manangi P.Tambunan, 2015

LEMBAR PENGESAHAN

Manangi P. Tambunan

PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM TAHUNAN SEKOLAH SEKOLAH DASAR

SWASTA DI KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Asep Suryana, M.Pd.

NIP. 197203211999011002

Pembimbing II

Dr. Hj. Cicih Sutarsih, M.Pd.

NIP. 197009291998022001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd.

(4)

Manangi P.Tambunan, 2015

PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN KINERJA GURU

TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM TAHUNAN SEKOLAH DASAR SWASTA DI KOTA BANDUNG

Manangi P. Tambunan (1201592)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh servant leadership dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta di Kota Bandung. Penelitian ini penting dilakukan karena efektivitas program tahunan yang baik dapat meningkatkan kualitas dan tingkat persaingan sekolah di masyarakat.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penggunaan angket sebagai alat pengumpul data. Data penelitian diperoleh dari 30 Sekolah Dasar Swasta di Kota Bandung dengan sasaran responden kepala sekolah, komite sekolah, guru, dan tata usaha.

Temuannya, penerapan servant leadership, kinerja guru, dan efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta di Kota Bandung sudah berjalan dengan baik, yaitu 75%, 64,17%, dan 80% berada pada kategori tinggi. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara servant leadership terhadap efektivitas program tahunan sekolah. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan. Secara simultan, peran servant leadership dan kinerja guru memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta di Kota Bandung, yaitu 60,2%.

Kesimpulannya, peran servant leadership dan kinerja guru memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta di Kota Bandung. Tingginya efektivitas program tahunan sekolah dapat meningkatkan kualitas peran kepemimpinan dan kinerja.

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam implementasi efektivitas program tahunan sekolah di masa depan. Secara khusus, penelitian ini menyarankan agar stakeholders internal maupun eksternal dilibatkan dalam merencanakan dan menyusun program tahunan sekolah.

(5)

Manangi P.Tambunan, 2015

The Effect of Servant Leadership and Teacher’s Performance to The Effectiveness of Private Elementary Schools’ Annual Programs in

City of Bandung programs can enhance quality and competitiveness school level in society. This research uses quantitative-descriptive research method in which a questioner collects the data. The data in this research is taken from private elementary Christian Catholic schools in city of Bandung as the source of research sample. The data which has been gotten is analyzed with statistics, then, compared with theoretical analysis and earlier research findings.

Based on research data analysis which is found, the data has shown that the implementation of servant leadership, teachers’ performance, annual programs in private elementary schools have been done well with the percentage result, 75 %, 64.17%, and 80 % which are categorized high. There is also a positive and significant impact between servant leadership to the effectiveness annual school program. Moreover, there is a positive and significant effect between teachers’ performance to the annual programs effectiveness. Simultaneously, then, servant leadership and teachers’ performance role have given positive and significant impact to the effectiveness of private elementary schools’ annual programs in city of Bandung, lying in 60.2 %.

In summary, this research concludes that servant leadership and teachers’

performance role has contributed positively and significantly to the effectiveness of private schools’ annual programs in city of Bandung. The high effectiveness of schools’ annual programs can improve the role quality of a school leader and teachers’ performance.

The result of this research is expected to contribute in implementing the effectiveness of schools’ annual programs in the future. Particularly, this research suggests that both all internal and external stakeholders be involved in programming and arranging schools’ annual program.

(6)

Manangi P.Tambunan, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... 194

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 14

1. Identifikasi Masalah ... 14

2. Rumusan Masalah ... 19

C. Tujuan Penelitian ... 20

1. Tujuan Umum ... 20

2. Tujuan Khusus ... 20

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 21

1. Manfaat Teoritis ... 21

2. Manfaat Praktis ... 22

(7)

Manangi P.Tambunan, 2015

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Perencanaan dan Rencana Strategik ... 24

1. Pengertian Perencanaan ... 24

2. Pengertian Perencanaan Pendidikan ... 26

3. Perencanaan Strategik dalam Pendidikan ... 28

a. Pengertian Strategi ... 28

b. Pengertian Perencanaan Strategik ... 29

c. Manfaat Perencanaan Strategik ... 36

d. Implementasi Perencanaan Strategik ... 38

B. Kepemimpinan ... 42

1. Pengertian Kepemimpinan ... 42

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 43

3. Pengertian Servant Leadership ... 46

4. Teori Servant Leadership ... 48

5. Karakteristik Servant Leadership ... 51

C. Guru ... 60

1. Pengertian Guru ... 53

2. Fungsi dan Peranan Guru ... 54

3. Kualifikasi dan Kompetensi Guru... 55

D. Konsep Kinerja Guru ... 57

1. Pengertian Kinerja ... 57

2. Kriteria Kinerja ... 62

3. Pengertian Kinerja Guru ... 62

4. Indikator Kinerja Guru ... 67

E. Konsep Efektivitas Program Tahunan Sekolah ... 68

1. Pengertian Efektivitas Program ... 68

2. Ukuran Efektivitas Program... 70

F. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 72

(8)

Manangi P.Tambunan, 2015

BAB 3 METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 76

1. Lokasi Penelitian ... 76

2. Populasi Penelitian ... 76

3. Sampel Penelitian ... 80

B. Desain Penelitian ... 83

C. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 84

D. Defenisi Operasional ... 85

E. Teknik dan Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 88

1. Teknik Pengumpulan Data ... 88

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data ... 89

F. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 93

1. Tahap Persiapan ... 93

2. Tahap Uji Coba Kuesioner ... 93

a. Uji Validitas Instrumen ... 95

b. Uji Reliabilitas Instrumen ... 100

3. Penyebaran dan Pengumpulan Kuesioner ... 105

G. Teknik Pengolahan Data ... 105

1. Seleksi dan Klarifikasi Data ... 106

2. Interpretasi Skor ... 107

3. Kategorisasi Berdasar Model Distribusi Normal ... 108

4. Kategorisasi Jenjang (Ordinal)... 108

5. Uji Hipotesis ... 114

a. Pengujian Secara Simultan... 116

b. Pengujian Secara Parsial ... 117

1) Uji Asumsi Normalitas ... 117

2) Uji Asumsi Multikolinearitas ... 117

(9)

Manangi P.Tambunan, 2015

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Temuan Penelitian ... 118

1. Gambaran Servant Leadership (Kepemimpinan yang Melayani) ... 118

a. Gabungan Rata-Rata Persentase Setiap Dimensi Servant Leadership ... 122

b. Dimensi 1 (Orientasi Karakter) ... 123

c. Dimensi 2 (Orientasi Orang) ... 124

d. Dimensi 3 (Orientasi Tugas) ... 126

e. Dimensi 4 (Orientasi Proses) ... 128

2. Gambaran Kinerja Guru ... 129

a. Gabungan Rata-Rata Persentase Setiap Dimensi Kinerja Guru... 133

b. Dimensi 1 (Kemampuan Pedagogik) ... 133

c. Dimensi 2 (Kemampuan Profesional) ... 135

d. Dimensi 3 (Kemampuan Personal) ... 137

e. Dimensi 4 (Kemampuan Sosial) ... 138

3. Gambaran Efektivitas Program Tahunan Sekolah ... 140

a. Gabungan Rata-Rata Persentase Setiap Dimensi Servant Leadership ... 144

b. Dimensi 1 (Kejelasan Tujuan yang Hendak Dicapai) ... 144

c. Dimensi 2 (Kejelasan Strategi Pencapaian Tujuan) ... 146

d. Dimensi 3 (Proses Analisis dan Perumusan Kebijakan) ... 148

e. Dimensi 4 (Perencanaan yang Matang) ... 150

f. Dimensi 5 (Penyusunan Program yang Tepat) ... 151

g. Dimensi 6 (Sarana dan Prasarana yang Lengkap) ... 153

h. Dimensi 7 (Pelaksanaan Efektif dan Efisien) ... 155

i. Dimensi 8 (Sistem Pengawasan dan Pengendalian) ... 156

4. Pengujian Asumsi Regresi ... 158

a. Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 158

b. Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas ... 160

c. Hasil Uji Multikolinieritas ... 161

5. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 162

6. Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F) ... 163

(10)

Manangi P.Tambunan, 2015

8. Model Persamaan Regresi Pengaruh Servant Leadership dan Kinerja Guru

terhadap Efektivitas Program Tahunan Sekolah ... 165

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 166

1. Gambaran Servant Leadership (Kepemimpinan yang Melayani) (X1) SD Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung ... 166

2. Gambaran Kinerja Guru (X2) SD Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung ... 169

3. Gambaran Efektivitas Program Tahunan Sekolah (Y) SD Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung ... 171

4. Analisis Pengaruh Servant Leadership (Kepemimpinan yang Melayani) (X1) terhadap Efektivitas Program Tahunan Sekolah (Y) SD Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung ... 173

5. Analisis Pengaruh Kinerja Guru (X2) terhadap Efektivitas Program Tahunan Sekolah (Y) SD Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung... 176

6. Analisis Pengaruh Servant Leadership (Kepemimpinan yang Melayani) (X1) dan Kinerja Guru (X2) terhadap Efektivitas Program Tahunan Sekolah (Y) SD Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung... 178

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 181

B. Implikasi ... 184

C. Rekomendasi ... 185

(11)

Manangi P.Tambunan, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan menduduki posisi penting dan sentral dalam pembangunan karena berorientasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Aktivitas yang dilaksanakan dalam pendidikan merupakan suatu proses transformasi nilai-nilai budaya dan keilmuan sebagai pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Nilai-nilai kebudayaan dan keilmuan tersebut mengalami proses transformasi yang dinamis dari generasi terdahulu, sekarang, dan masa yang akan datang.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pasal 3 ayat (6) menyatakan bahwa, pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepenjang hayat. Di mana dalam proses tersebut harus ada tenaga pendidik yang memberikan keteladanan dan mampu membangun kemauan serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik (Pernyataan di atas sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia (perubahan terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005). Makna pendidikan terletak pada bagaimana kualitas sumber daya manusia senantiasa melestarikan nilai-nilai luhur sosial dan budaya yang telah memberikan bukti sebagai perjalanan suatu sejarah bangsa.

(12)

2

Manangi P.Tambunan, 2015

keberhasilan dan implementasi program-program tahunan sekolah yang baik, juga didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru yang baik serta berdampak secara sistemik. Faktor-faktor tersebut akan memengaruhi tingkat pencapaian program tahunan sekolah yang mengacu pada Standar Minimal Pendidikan (SPM) Indonesia yang diamanatkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia (perubahan terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005) sehingga menghasilkan sekolah yang bermutu dengan lulusan yang baik pula.

(13)

3

Manangi P.Tambunan, 2015

Perbaikan dan pengembangan pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi secara terus-menerus terhadap kelayakan dan kinerja sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada sehingga dapat dilakukan upaya-upaya dalam rangka memperbaikinya. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan menaikkan kualitas pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan efektivitas program tahunan sekolah tidak dapat dipisahkan dari beberapa faktor utama seperti proses kegiatan belajar siswa, proses mengajar guru yang efektif, dan pengaruh kepemimpinan yang positif di tingkat satuan sekolah. Bagaimana seorang leader di tingkat sekolah memimpin, bagaimana seorang guru mengajar dengan baik, dan peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan secara personal maupun institusi. Pola yang terbentuk di sekolah tidak hanya pemimpin di tingkat sekolah, kepala sekolah juga harus dapat mencerminkan atau memberikan pengaruh, tetapi sekolah yang bersangkutan juga harus dapat menentukan kinerja guru dalam rangka mencapai efektivitas program tahunan sekolah secara khusus dan kualitas mutu pendidikan secara umum.

(14)

4

Manangi P.Tambunan, 2015

dengan peringkat akreditasi A tersebut, sekolah yang bersangkutan harus teratur dan lengkap dalam hal administrasi sekolah yang berkaitan dengan program-program sekolah yang direncanakan dan ditetapkan dalam kurun waktu tertentu dan sedang berjalan.

Mencermati kondisi di atas, sedapat mungkin perlu dilakukan tindakan agar tidak terjadi efek negatif bagi kualitas pendidikan karena apabila hal ini terlalu lama dibiarkan maka tidak mungkin ke depan sekolah akan menjalankan penyelenggaraan sekolahnya masing-masing dengan tidak beraturan (otonomi yang tidak terarah dengan kebijakan pemerintah terkait pendidikan) dan tidak sesuai dengan kebijakan atau aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Akibatnya akan berdampak pada kualitas lulusan dan peningkatan layanan pendidikan terbaik kepada masyarakat.

Penyelenggaraan pendidikan harus berbenah diri dalam rangka upaya mereformasi pendidikan nasional untuk mengubah pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan selama ini. Kita perlu memperbaiki sistem pendidikan (output) dari ketidakadilan, monopoli, dan krisis moral dari pengelolaan pendidikan nasional. Kekeliruan pelaksanaan penyelengaraan pendidikan pada era yang baru dan dinamis perlu dirubah, diperbaiki, dan diganti dengan pengelolaan atau manajemen secara komprehensif. Reformasi pendidikan sedapat mungkin dilakukan untuk melakukan perbaikan kualitas pendidikan yang menuntut suatu kepemimpinan kepala sekolah dengan mengacu kepada pemimpin yang melayani dan evaluasi kinerja guru secara simultan sehingga berdampak pada efektivitas program tahunan suatu sekolah.

(15)

5

Manangi P.Tambunan, 2015

meningkatkan mutu lulusan, yang mampu menunjukkan daya juang dan sifat kompetitifnya dalam persaingan global.

Kepala sekolah memiliki wewenang secara formal dan dapat menjadi kharismatik sebagai pemimpin kepala sekolah. Keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah tidak terlepas dari kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagai kepala sekolah.

Pada awal abad ke-21 gaya kepemimpinan seperti tradisional, otokrasi, hierarki sedang (dan masih) secara perlahan-lahan menghasilkan sebuah gaya kepemimpinan yang baru dan kontemporer, yaitu gaya kepemimpinan yang mencoba secara bersama-sama untuk meningkatkan pertumbuhan personal dan profesionalitas dari stakeholders pendidikan di sebuah sekolah. Sementara itu, pada saat yang bersamaan juga kepemimpinan ini meningkatkan kualitas dan kepedulian dari banyak organisasi melalui kombinasi dari kerja tim dan masyarakat; berusaha untuk melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan; dan sangat berbasis kepada perilaku etika dan kepedulian.

Pendekatan untuk kepemimpinan dan pelayanan yang baru muncul ini disebut servant leadership (Spears, 2004). Greenleaf (1977) telah mengidentifikasi 10 karakteristik yang menggambarkan esensi dari seorang

(16)

6

Manangi P.Tambunan, 2015

Pemimpin dengan kepemimpinannya memegang peran yang strategis dan menentukan dalam menjalankan roda dan ritme organisasi, menentukan kinerja suatu lembaga, dan menentukan mati hidup atau pasang surutnya kehidupan suatu bangsa dan negara. Pemimpin merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dibuang atau diabaikan (sine qua non) dalam kehidupan suatu organisasi atau suatu bangsa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Baik atau buruknya kondisi suatu organisasi lebih banyak ditentukan oleh kualitas pemimpinnya dan kepemimpinan yang dijalankannya.

Para pemimpin, secara khusus kepala sekolah dan guru di institusi pendidikan diberikan wewenang untuk melakukan berbagai cara dan terobosan untuk melakukan perbaikan mutu sekolah melalui pelaksanaan program-program sekolah yang efektif. Mereka dipilih dan diberi kepercayaan untuk memimpin sekolah agar lebih baik dan membangun melalui pendidikan untuk lebih maju. Di tangan para pemimpin itulah ditentukan bagaimana masa depan pendidikan, dan di pundak para pemimpin itu digantungkan harapan-harapan bangsa dan negara secara khusus untuk mencerdaskan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan negara-negara lain.

(17)

7

Manangi P.Tambunan, 2015

Dengan demikian, kepemimpinan kepala sekolah di sekolah cenderung belum menunjukkan hasil yang memuaskan atau baik. Oleh karena itu, perlu dicari atau ditemukan suatu solusi bagaimana mengatasi krisis kepemimpinan dan suatu tipe kepemimpinan yang relevan untuk diterapkan sesuai situasi dan kondisi pendidikan yang sedang berlangsung dan dinamis di sekolah. Tidak dapat disangkal bahwa peran pemimpin di sekolah dan pola kepemimpinannya mampu memberi pengaruh (positif atau negatif) kepada guru dan pencapaian efektivitas program tahunan sekolah.

Selain faktor kepemimpinan kepala sekolah, pencapaian efektivitas program tahunan sekolah juga tidak terlepas dari kinerja tenaga pendidik, baik tidaknya kinerja sebuah sekolah tergantung pada baik tidaknya kinerja tenaga pendidik atau gurunya. Guru merupakan salah satu yang menentukan penerapan pegajaran dan pembelajaran di dalam ruangan kelas. Selain itu, Mustafa (2012 hlm. 15), juga menyatakan bahwa apabila berbicara mengenai pendidikan di dunia akan selalu bersinggungan dengan peran guru dalam mengatur kelas dan mengelelola siswa. Sejalan dengan itu, Usman (2002 hlm 54) mengemukakan, bahwa:

Tugas guru sebagai profesi meliputi 3 aspek yaitu, mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih yaitu mengembangkan keterampilan-keterampilan.

(18)

8

Manangi P.Tambunan, 2015

juga akan lebih baik dan pada akhirnya meningkatkan keefektifan program tahunan sekolah yang berkaitan erat dengan mutu sekolah. Pendapat ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Vroom Asmani (2012 hlm 125) menyatakan bahwa, “Seseorang yang tingkat kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, sebaliknya seseorang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai standar yang dikatakan sebagai orang yang tidak produktif”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru di sekolah memengaruhi efektivitas program tahunan sekolah yang berkaitan erat dengan kualitas atau mutu sekolah.

Guru mempunyai peranan yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Guru merupakan titik sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas proses belajar mengajar di sekolah. Tetapi, peningkatan profesionalisme guru tidak dilakukan secara sungguh-sungguh. Padahal, guru yang profesional akan menghasilkan proses dan hasil pendidikan yang berkualitas dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas dan kompetitif, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

(19)

9

Manangi P.Tambunan, 2015

Oleh karena itu, upaya perbaikan apa pun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru dan berujung kepada guru juga.

Menyadari kondisi yang di atas, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan standar kompetensi dan sertifikasi tenaga pendidik, antara lain dengan disahkannya Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, yang kesemuanya itu dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja, dan kompetensi guru. Dalam kerangka ini pula, pemerintah mengembangkan berbagai strategi sebagai berikut, antara lain:

1. Penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatkan kualifikasi akademik, kompetensi, dan pendidikan profesi untuk memperoleh sertifikasi pendidik.

2. Pemenuhan hak dan kewajiban guru sebagai tenaga profesional sesuai dengan prinsip profesionalitas.

3. Penyelenggaraan kebijakan strategis dalam pengangkatan, penempatan, pemindahan/mutasi, pemberhentian guru sesuai dengan kebutuhan, baik jumlah, kualifikasi akademik, kompetensi, maupun sertifikasi yang dilakukan secara merata, objektif, transparan, dan akuntabel untuk menjamin keberlangsungan pendidikan.

4. Penyelenggaraan kebijakan strategis dalam pembinaan dan pengembangan profesi guruuntuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian profesional.

5. Peningkatan pemberiaan penghargaan dan jaminan perlindungan terhadap gurudalam melaksanakan tugas profesional.

6. Pengakuan yang sama antara guru yang bertugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dengan guru yang bertugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

7. Penguatan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah daerah dan pemerintah daerah dalam merealisasikan pencapaian anggaran pendidikan untuk memenuhi hak dan kewajiban guruebagai pendidik profesional.

(20)

10

Manangi P.Tambunan, 2015

Namun, kenyataan yang didasarkan atas penelitian yang terkait dengan kinerja guru masih cukup rendah, hal ini dapat diamati dari beberapa guru yang masih menganggap bahwa mengajar merupakan kegiatan rutin sebagai seorang guru dan terlebih guru di sekolah mengabaikan kuantitas dan kualitas kerjanya. Terkait dengan hal itu Hammong (2003 hlm. 4) juga mengatakan bahwa pelaksanaan peran dan tugas guru monoton sesuai dengan kebiasaan yang ada jelas akan menjadikan proses pendidikan selalu ketinggalan, sehingga peran institusi sekolah sebagai lembaga pendidikan yang penting di masyarakat akan mengalami kemerosotan karena tidak dapat memberi kepuasaan terhadap

stakeholders pendidikan yang tuntutannya cenderung semakin meningkat. Keadaan tersebut menunjukkan pentingnya upaya-upaya untuk mengembangkan efektivitas kinerja guru dari kinerja guru yang bersifat rutin kearah kinerja guru yang efektif dan produktif dalam rangka mencapai efektivitas program tahunan sekolah.

(21)

11

Manangi P.Tambunan, 2015

Mengukur efektivitas suatu organisasi atau lembaga pendidikan yang berkaitan dengan program tahunan sekolah bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang pimpinan akan memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan kuantitas (output) barang dan jasa. Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif. Keefektifan sebuah program sekolah harus didukung oleh kriteria-kriteria atau ukuran-ukuran yang menyatakan program-program tersebut memang benar-benar efektif.

Pendapat di atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian (2001 hlm. 24) yang berkaitan dengan kriteria dan ukuran efektivitas program. Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak yaitu, antara lain:

a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan agar karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.

c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

d. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.

(22)

12

Manangi P.Tambunan, 2015

f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemamapuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi. g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu

program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.

Kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru akan berpengaruh terhadap efektivitas program tahunan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah yang berpengaruh sistemik dan baik akan memberikan energi yang positif untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja guru di sekolah. Penelitian yang mendukung pernyataan ini yaitu bahwa perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan perannya sebagai pemimpin yang melayani (servant leader) memiliki dampak yang signifikan terhadap keefektifan program sekolah dan mengarah kepada peningkatan pencapaian kuantitas dan kualitas siswa (Quin, 2002; Cotton, 2003; Emas, et al., 2003; Gamage, 2006; Gentilucci dan Muto, 2007). Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, studi yang intensif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tertentu kepala sekolah berdampak positif pada pengajaran dan lingkungan belajar dan proses untuk meningkatkan keahlian siswa dan prestasi akademik yang merupakan bagian dari program sekolah (Leithwood dan Riehl, 2003; Day, 2004; Harris, 2004; Hale dan Rollins, 2006; Gurr, Drysdale dan Mulford, 2006; Robertson dan Miller, 2007; Guskey, 2007; Gentilucci dan Muto 2007).

(23)

13

Manangi P.Tambunan, 2015

Swasta Kristen/Katolik yang berada di Kota Bandung. Alasan berpikirnya adalah Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik memiliki hak otonomi khusus dibandingkan dengan Sekolah Dasar Negeri dalam hal Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan yang mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia (perubahan terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005).

Alasan lainnya adalah Sekolah Dasar Kristen/Katolik berada di bawah naungan yayasan dan gereja sebagai pondasi pendirian sekolah sehingga terdapat pembentukan secara agama dalam kurikulum dalam hal karakter dan sumber daya manusia (SDM) yang berada dalam lingkungan sekolah dominan yang beragama Kristen maupun Katolik. Berdasarkan faktor-faktor yang dikemukakan di atas serta didasarkan atas hubungan antara kepemimipinan yang melayani (servant leadership) dan kinerja guru serta penguruhnya terhadap efektivitas program tahunan sekolah, maka peneliti terpanggil dan tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Servant Leadership dan Kinerja Guru terhadap Efektivitas Program Tahunan Sekolah Dasar Swasta di Kota Bandung”.

Peneliti ingin mengetahui bagaimana dan sejauhmana dukungan serta pengaruh servant leadership dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan sekolah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan: program-program sekolah, lulusan, dan kepercayaan (trust) masyarakat yang pada akhirnya dapat menjadi pemicu bagi percepatan kemajuan pendidikan di Kota Bandung, khususnya dalam pendidikan dasar.

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berkenaan atau memiliki kemiripan dengan penelitian tesis ini adalah, antara lain:

(24)

14

Manangi P.Tambunan, 2015

(Hoy dan Miskel, 2001 hlm. 306) memperkuat pendapat sebelumnya, bahwa efektivitas sebuah organisasi sekolah akan dicapai apabila terdapat formulasi dan kompleksitas struktur organsiasi sekolah serta adanya iklim kerja yang partisipatif.

Sementara itu, Miskel, Mc Donald dan Bloom (Hoy dan Miskel, 2001 hlm. 306), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan efektivitas sebuah organisasi sekolah meliputi keterkaitan yang erat kepala sekolah dengan disiplin siswa, dukungan dari para ahli pendidikan tertentu, dan ketersediaan waktu untuk aktivitas kelas serta adanya motivasi dengan harapan yang tinggi.

Heriyanto dan Wahyuddin (2006) menulis artikel yang berjudul "Analisis pengaruh kepemimpinan, budaya kerja, dan sarana prasarana terhadap prestasi siswa SMA di Kota Surakarta". diperoleh bahwa nilai kepemimpinan, budaya kerja, dan prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi siswa. Dikemukakan juga bahwa sarana dan prasarana merupakan suatu kebutuhan yang harustersedia bagi setiap sekolah karena mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Sarana prasarana tersebut meliputi: ruang kelas yang cukup sesuai jumlah murid. Fasilitas ruang untuk kepala sekolah, guru, tata usaha, mang/tamu, kamar mandi/WC, aula, tempat ibadah, tersedianya peralatan kesenian, peralatan untuk olahraga, ruang perpustakaan, ruang laboratorium untuk IPA dan IPS, peralatan penunjang kegiatan seperti LCD, OHP, komputer, televisi, dan AC.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

(25)

15

Manangi P.Tambunan, 2015

kenyataan, dan yang sejenis dengan itu. Banyak sekali, kesenjangan mengenai pengetahuan, teknologi, dan juga pendidikan; informasi yang tersedia tidak cukup, teknologi yang ada tidak memenuhi kebutuhan, dan sebagainya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu. Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu tersedia dan cukup banyak, tinggal peneliti mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya.

Identifikasi masalah merupakan pemaparan dari seluruh masalah yang ditemukan dalam latar belakang penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi bahwa efektivitas program tahunan sekolah masih perlu ditingkatkan sesuai dengan variabel yang mempengaruhi efektivitas program tahunan sekolah sehingga peranan kepemimpinan melayani (servant leadership)

dan kinerja guru mempunyai peranan yang strategis dalam mencapai efektivitas program tahunan sekolah, dalam hal ini kaitannya dengan mutu pendidikan serta secara khusus mutu sekolah yang bersangkutan.

(26)

16

Manangi P.Tambunan, 2015

Berikut ini diuraikan beberapa faktor, kriteria, dan ukuran yang mempengaruhi pencapaian efektivitas program tahunan sekolah, antara lain:

(Sondang P. Siagian, 2001 hlm. 24)

Gambar 1.1

Faktor, Kriteria, dan Ukuran Efektivitas Program Tahunan Sekolah Efektivitas Program

Sistem Pengawasan dan pengendalian

Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

Kejelasan strategi pencapaian tujuan

Proses analisis dan perumusan

kebijakan Pelaksanaan

efektif dan efisien

Sarana dan prasarana yang lengkap

Penyusunan program yang tepat

(27)

17

Manangi P.Tambunan, 2015

Berikut ini diuraikan beberapa faktor yang mempengaruhi servant leadership (kepemimpinan yang melayani), antara lain:

(Page dan Wong, 2000)

Gambar 1.2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Servant Leadership

(Kepemimpinan yang Melayani)

Servant Leadership Orientasi

Orang Orientasi Proses

(28)

18

Manangi P.Tambunan, 2015

Berikut ini diuraikan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru, antara lain:

(T. R. Mitchel dalam (Sedarmayanti, 2008 hlm. 51 dan Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005)

Gambar 1.3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Kinerja Guru

Kemampuan Profesional Kemampuan

Sosial

Kemampuan Personal Kemampuan

(29)

19

Manangi P.Tambunan, 2015

Berikut ini diuraikan hubungan antara efektivitas program, servant leadership, dan kinerja guru, yaitu:

Gambar 1.4

Hubungan Efektivitas Program, Servant Leadership, dan Kinerja Guru

2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini agar tidak meluas, maka permasalahannya perlu dibatasi dalam bentuk rumusan masalah. Menurut Sugiyono (2011 hlm. 35), rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti melakukan penelitian dengan fokus kajian tentang ”Pengaruh

Servant Leadership dan Kinerja Guru terhadap Efektivitas Program Tahunan

Sekolah Dasar Swasta di Kota Bandung”. Selanjutnya kajian masalah tersebut dirinci dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Efektivitas Program

Tujuan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Servant

(30)

20

Manangi P.Tambunan, 2015

1. Bagaimana gambaran tentang servant leadership Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tentang kinerja guru Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung?

3. Bagaimana gambaran tentang efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung?

4. Seberapa besar pengaruh servant leadership terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung?

5. Seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung?

6. Seberapa besar pengaruh servant leadership dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh servant leadership (kepemimpinan yang melayani) dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain, sebagai berikut:

1. Terdeskripsikannya servant leadership Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung.

2. Terdeskripsikannya kinerja guru Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung.

(31)

21

Manangi P.Tambunan, 2015

4. Teranalisisnya seberapa besar pengaruh servant leadership

terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung.

5. Teranalisisnya seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung.

6. Teranalisisnya seberapa besar pengaruh servant leadership dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

(32)

22

Manangi P.Tambunan, 2015

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini akan bermanfaat, yaitu:

1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada kepala sekoiah bagaimana mengimpartasikan

servant leadership (kepemimpinan yang melayani) dalam menjalankan manejeman sekolah yang terstruktur, sistematis, dan berdampak terhadap realisasi program tahunan sekolah yang sudah ditetapkan. Penelitian ini juga diharapkan menjadi masukan terhadap seorang kepala sekolah bagaimana memberdayakan guru yang ada untuk meningkatan pencapaian efektivitas program tahunan sekolah dalam rangka ketuntasannya.

2. Bagi stakeholders bidang pendidikan di daerah, diharapkan penelitian ini sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan dan implementasi perencanaan pendidikan di masa-masa mendatang terutama dalam memaksimalkan pencapaian efektivitas program tahunan sekolah dengan menerapkan servant leadership

dan kinerja guru dalam prosesnya.

3. Membuka peluang bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan dan lebih mendalam yang berkaitan dengan pengaruh

servant leadership dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan sekolah di satuan pendidikan dan daerah pada jenjang, jenis, jalur pendidikan tertentu.

E. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis pada penelitian ini memaparkan 5 bab, yaitu sebagai berikut :

(33)

23

Manangi P.Tambunan, 2015

memaparkan variabel-variabel yang akan diteliti dan akan merumuskan yang akan diteliti. Selanjutnya tujuan penelitian memaparkan tujuan dari penelitian yang akan oleh peneliti. Metode penelitian, yang menjelaskan metode apa yang digunakan dalam penelitian ini. Serta manfaat peneliti untuk mengetahui, manfaat apa yang diperoleh setelah melakukan penelitian.

Bab II, menjelaskan mengenai kajian pustaka yang memaparkan konsep dan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, kerangka pemikiran merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang akan diteliti.

Bab III, memaparkan mengenai metode penelitian yang menjabarkan tentang metode yang digunakan, termasuk beberapa komponen yaitu, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis data penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, proses atau prosedur penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV, hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari pengolahan data dan analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

(34)

Manangi P.Tambunan, 2015

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Servant Leadership

(Kepemimpinan yang Melayani) dan Kinerja Guru terhadap Efektivitas Program Tahunan Sekolah di Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan dengan merujuk pada rumusan masalah yang telah diajukan pada Bab I Pendahuluan dalam penelitian ini, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

(35)

182

Manangi P.Tambunan, 2015

2. Penerapan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung secara keseluruhan berada pada kategori tinggi dan positif. Hal ini dapat diketahui dari dimensi dan indikator-indikator yaitu: kemampuan pada; a) kemampuan pedagogik yang meliputi merencanakan program kegiatan belajar mengajar (KBM)/administrasi, penguasaan metode mengajar, penguasaan materi, mutu penyampaian materi, dan penguasaan keadaan kelas memiliki kategori tinggi, b) kemampuan profesional yang meliputi pencapaian prestasi, kepuasan peserta didik, pemahaman siswa, prestasi siswa, waktu kedatangan ke sekolah, waktu pulang dari sekolah, penelitian dan penyusunan karya ilmiah, dan pengembangan profesi memiliki kategori tinggi, c) kemampuan personal yang meliputi kebutuhan personal memiliki kategori tinggi, dan d) kemampuan sosial yang meliputi kebutuhan sosial memiliki kategori tinggi. Hal Ini berarti bahwa personel Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung telah menunjukkan sikap yang sesuai dengan dimensi dan indikator-indikator kinerja guru.

(36)

183

Manangi P.Tambunan, 2015

yang lengkap memiliki kategori tinggi, g) pelaksanaan yang efektif dan efisien meliputi pelaksanaan program dengan efektif dan efisien memiliki kategori tinggi, dan h) sistem pengawasan dan pengendalian meliputi pengawasan dan pengendalian memiliki kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung telah efektif dalam pelaksanaan program tahunan sekolah.

4. Servant leadership (kepemimpinan yang melayani) memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap efektivitas program tahunan sekolah. Hal ini dapat dimaknai bahwa perubahan positif pada servant leadership

(kepemimpinan yang melayani) akan memberikan perubahan yang positif terhadap efektivitas program tahunan sekolah di Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung. Dengan demikian, upaya peningkatan efektivitas program tahunan sekolah dapat dilakukan dengan pemimpin yang bersifat melayani dan memberikan contoh kepada stakeholders

sekolah. Hal ini memiliki makna bahwa semakin baik servant leadership

(kepemimpinan yang melayani), maka efektivitas program tahunan akan semakin efektif.

5. Kinerja guru memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap efektivitas program tahunan sekolah di Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung. Hal ini dapat dimaknai bahwa perubahan positif pada kinerja guru akan memberikan perubahan yang positif terhadap efektivitas program tahunan sekolah Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung. Dengan demikian, upaya peningkatan efektivitas program tahunan sekolah dapat dilakukan dengan peningkatan kinerja guru yang sistematis dan berkelanjutan. Hal ini mengandung arti bahwa semakin tinggi kinerja guru yang dimiliki tiap personel sekolah, maka efektivitas tahunan sekolah akan semakin efektif. 6. Servant leadership (kepemimpinan yang melayani) dan kinerja guru

(37)

184

Manangi P.Tambunan, 2015

pemimpin yang melayani dan kinerja guru akan memberikan pengaruh positif terhadap efektivitas program tahunan sekolah di Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung. Sebaliknya, perubahan negatif pada peran pemimpin yang melayani dan kinerja guru akan memberikan pengaruh negatif juga terhadap efektivitas program tahunan sekolah Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung. Tingginya efektivitas program tahunan suatu sekolah dapat meningkatkan kualitas peran kepemimpinan dan kinerja guru suatu lembaga tersebut yang berujung pada peningkatan lembaga di masa yang akan datang.

B. Implikasi

Implikasi dapat dipahami sebagai akibat langsung dari hasil penelitian yang memerlukan tindak lanjut agar tercapainya kondisi ideal yang diharapkan atau diinginkan. Berdasarkan kesimpulan di atas terlihat bahwa secara keseluruhan berkaitan dengan efektivitas program, servant leadership,

dan kinerja guru berada pada kategori tinggi dan berjalan dengan baik. Akan tetapi, masih ada beberapa indikator dari masing-masing variabel yang berjalan belum maksimal sehingga perlu dikaji dalam penelitian sejenis selanjutnya. Berdasarkan kesimpulan di atas terlihat jelas juga bahwa terdapat pengaruh servant leadership dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan sekolah. Menyadari kondisi tersebut maka perlu dilakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan dan sistematis agar didapat kondisi ideal efektivitas program tahunan yang efektif dan sesuai dengan harapan seluruh

(38)

185

Manangi P.Tambunan, 2015 C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian pengaruh servant leadership (kepemimpinan yang melayani) dan kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan sekolah, maka beberapa rekomendasi yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Meskipun penerapan servant leadership (kepemimpinan yang melayani) di Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung secara keseluruhan berada pada kategori tinggi dan positif, tetapi servant leadership (kepemimpinan yang melayani) pada dimensi orang yang meliputi kepedulian seorang dalam mengembangkan dan membangun SDM melalui komitmen perlu ditingkatkan lagi. Hal ini penting karena akan mampu meningkatkan proses efektivitas program tahunan sebuah sekolah. Peningkatan dan perwujudan kepemimpinan pada dimensi orang yang meliputi kepedulian seseorang dalam mengembangkan dan membangun SDM melalui komitmen dapat dilakukan dengan cara memberikan apresiasi yang positif berupa tindakan atau bentuk kompensasi untuk setiap guru, tata usaha, dan perwakilan komita sekolah yang berprestasi untuk membangun sebuah sinergi untuk mendorong dan mencapai tujuan bersama. Yayasan juga perlu melakukan sebuah seminar atau kegiatan yang berupa konsep tentang seorang pemimpin di sebuah sekolah Kristen/katolik agar seluruh komponen sekolah dapat bekerja sebagai pelayan yang sungguh-sungguh melayani bukan semata-mata untuk mencari materi/uang.

(39)

186

Manangi P.Tambunan, 2015

Peningkatan kemampuan profesional guru dapat dilakukan yayasan dengan cara memberikan kuesioner terhadap peserta didik untuk menganalisis kinerja guru dan kepuasaan peserta didik terhadap tugas dan fungsinya. Selain itu, yayasan juga harus menginventarisir jumlah guru berdasarkan kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Hal ini dilakukan untuk melakukan pengembangan dan peningkatan kinerja guru dengan cara mewajibkan guru untuk studi lanjut pada strata pendidikan yang lebih tinggi lagi. Peningkatan kemampuan profesional guru juga dapat dilakukan dengan melibatkan guru dan SDM sekolah yang relevan untuk mengikuti berbagai kegiatan seminar, lokakarya, maupun kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya untuk meningkatan keingintahuan, kompetensi, “melek IPTEKS” dan pengalaman baru dalam pendidikan.

3. Meskipun penerapan efektivitas program tahunan sekolah di Sekolah Dasar Swasta Kristen/Katolik di Kota Bandung secara keseluruhan sudah dilakukan dengan baik dan efektif, tetapi faktor pendukung efektivitas program tahunan sekolah pada tersediannya sarana dan prasarana kerja perlu ditingkatkan lagi dan perlu mendapat perhatian yang lebih. Hal ini penting dilakukan agar efektivitas program tahunan sekolah dapat tercapai lebih maksimal lagi, secara khusus yang berkaitan dengan peningkatan kinerja dan mutu sekolah. Yayasan dan pimpinan unit sekolah harus bersinergi dalam merencanakan dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang memang dibutuhkan oleh guru dan SDM yang lain untuk mendukung pekerjaan seharai-hari. Sarana dan prasarana yang harus disediakan oleh sekolah berupa koneksi internet untuk melakukan pengayaan materi dan mencari informasi yang baru, meja kerja, tempat penyimpanan buku/adiministrasi/tugas-tugas peserta didik, dan perlengkapan/peralatan yang diorientasikan sesuai dengan kebutuhan SDM yang ada.

4. Berdasarkan pengaruh yang diberikan oleh servant leadership

(40)

187

Manangi P.Tambunan, 2015

ditekankan pada dimensi proses, dimensi karakter, dan dimensi lain yang menyangkut keberhasilan sebuah kepemimpinan dalam penerapan efektivitas program tahunan di sebuah sekolah tertentu. Selain itu, kepala sekolah sebagai pimpinan dan manajer di sekolah diharapkan mengikuti pendidikan lanjutan pascasarjana sehingga memahami benar konsep kepemimpinan secara komprehensif. Kepala sekolah juga dapat mengikuti berbagai pelatihan, seminar, maupun kegiatan-kegiatan nonformal yang dapat meningkatkan kompetensi dan pengaruh dalam memimpin lembaganya.

5. Berdasarkan pengaruh yang diberikan oleh kinerja guru terhadap efektivitas program tahunan sekolah, disarankan agar dalam penelitian selanjutnya lebih ditekankan pada kemampuan profesional dan aspek-aspek lain yang dapat meningkatkan kinerja guru sehingga berdampak pada kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan. Selain itu, guru harus lebih proaktif terhadap perkembangan ilmu dan pengetahuan yang dinamis.

6. Berdasarkan pengaruh yang diberikan oleh servant leadership

Gambar

Gambar 1.1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gambar 1.2 Servant Leadership
Gambar 1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Hubungan Efektivitas Program, Gambar 1.4 Servant Leadership, dan Kinerja Guru

Referensi

Dokumen terkait

Dalam akhir–akhir ini terdapat perkembangan yang sangat pesat sekali dalam teknik dan metode analisa, baik analisa ekonomi maupun analisa kegiatan usaha

Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft Excel dan SPSS.

Dampak Pelatihan terhadap Kinerja Pendidik PAUD di Kecamatan Cinambo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu..

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari belanja daerah dan pendapatan perkapita terhadap Pendapatan Asli Daerah; dengan inflasi sebagai variabel moderating

Dari berbagai pernyataan tentang penerapan supervisi oleh kepala ruangan dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana karena perawat pelaksana akan merasa diterima, dihargai

KEBERADAAN KUE KERING KHUSUSNYA / IDENTIK DENGAN TRADISI HIDANGAN SAAT LEBARAN TIBA // Hal inilah menjadikan para pengusaha kue / meraih keuntungan // MESTI Pada bulan ramadhan

Hal ini juga melatari sikap ‘defensif’ perempuan Jepang terhadap politik, yang dianggap sebagai pekerjaan yang ‘kotor’, dekat dengan korupsi, tidak sesuai dengan

Selain itu uji hipotesis untuk perbandingan data pretest dan posttest kelas eksperimen didapatkan bahwa harga t-tabel lebih besar dari t-hitung (19,13> 2,000) dengan