Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Pada saat ini pemerintah sedang berupaya untuk menungkatkan penerimaaan
dari sektor non migas, disebabkan pendapatan dari sektor migas kurang bisa
meningkatkan pendapatan pemerintah. Salah satu dari sumber penerimaaan
pemerintah yang dapat diandalkan adalah dari sektor pajak, karena pajak merupakan
sumber dana yang berkontribusi paling besar dalam membiayai Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) negara kita. Khususnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penghasilan. Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas pertambahan nilai
(value added)
dari barang atau jasa yang dihasilkan atau yang diserahkan oleh
Pengusaha Kena Pajak. Pajak Pertambahan Nilai Merupakan salah satu komponen
pengurang Laba Perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perhitungan,
penyetoran, dan pelaporan yang dilaksanakan pada CV. Bintang Mas, serta melihat
bagaimana hubungan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Laba Perusahaan.
Dalam penelitian ini penulis mengunakan data Laporan Laba Rugi perusahaan
tahun 2004 dan 2005, dan juga mengunakan data Pajak Pertambahan Nilai masa
pajak Januari 2004 sampai dengan Desember 2005.
Pebelitian ini dilakukan di CV. Bintang Mas yang bertempat tinggal di Jalan
Mayor Salim Batubara No 54. Bandar lampung–Teluk Betung, Kupang Teba,
Lampung.
Dalam penelitian ini, penulis mengunakan, menyajikan serta menganalisis
data lalu diolah menjadi data untuk dianalisis sehingga diperoleh suatu simpulan.
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan mengunakan analisa statistik koefisien
korelasi
rank spearman
, yaitu suatu analisis korelasi untuk menganalisis kuatnya
hubungan antara dua variabel, dengan mengunakan tingkat signifikan 0,05
Adapun hipotesis yang ditarik dari penelitian ini adalah “Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara Pajak Pertambahan Nilai dengan Laba Perusahaan.”
Hipotesis diuji berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Laba Rugi Perusahaan,
kemudian diolah dan diuji dengan mengunakan koefisien korelasi
rank spearman.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK………
……… i
KATA PENGANTAR
……….. ii
DAFTAR ISI
………. v
DAFTAR TABEL
………. ix
DAFTAR LAMPIRAN
………. x
BAB 1 PENDAHULUAN
………...
1.1
Latar Belakang Penelitian………... 1
1.2
Identifikasi Masalah……….... 5
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian……….... 5
1.4
Manfaat Penelitian………... 6
1.5
Rerangka Pemikiran dan Hipotesis………. 7
1.6
Metodelogi Penelitian………. 9
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian………. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
………...
2.1
Pengertian Umum Perpajakan………. 13
2.1.1
Fungsi-fungsi Pajak……….. 15
Universitas Kristen Maranatha
2.1.3
Hambatan Pemungutan Pajak………
18
2.1.4
Syarat Pemungutan Pajak………..
19
2.1.5
Asas Pemungutan Pajak……….
20
2.1.6
Cara Pemungutan Pajak……….
24
2.1.7
Timbul dan Hapusnya Hutang Pajak……….
27
2.1.8
Tarif Pajak……….
28
2.1.9
Subjek Pajak dan Bukan Subjek Pajak………...
29
2.1.10
Objek Pajak dan Bukan Objek Pajak………..
31
2.2
Pajak Pertambahan Nilai………..
35
2.2.1
Sejarah Pajak Pertambahan Nilai………
35
2.2.2
Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai……….
39
2.2.3
Saat dan Tempat Terhutangnya Pajak Pertambahan
Nilai…... ... 40
2.2.4
Subjek dan Objek Pajak Pertambahan Nilai…………...
42
2.2.5
Faktur Pajak………
44
2.2.6
Dasar Pengenaan Pajak………...
46
2.2.7
Tarif Pajak Pertambahan Nilai………...
48
2.2.8
Cara Menghitung Pajak Pertambahan Nilai…………...
49
2.2.9
Mekanisme Pemungutan Pajak Pertambahan
Nilai………
49
2.2.10
Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai………...
51
Universitas Kristen Maranatha
2.3.1
Dasar Pendekatan Pengukuran Laba………..
55
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
………
3.1
Objek Penelitian……….. 56
3.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan……… 56
3.1.2
Aktivitas Perusahaan……….. 57
3.1.3
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……….... 59
3.2 Metode Penelitian……… 68
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data……….. 69
3.2.2 Metode Analisis Hipotesis………. 70
BAB IV HASIL DAN PENELITIAN PEMBAHASAN
...
4.1
Pelaksanaan Perhitungan PPN Pada CV. Bintang Mas……….. 72
4.2
Pelaksanaan Penyetoran PPN Pada CV. Bintang Mas ……….. 76
4.3
Pelaksanaan Pelaporan PPN Pada CV. Bintang Mas………….. 78
4.4
Hubungan PPN dengan Laba Perusahaan………... 81
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
………
…….
5.1 Simpulan……….. 88
5.2 Saran………. 90
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Pajak dari 2004-2005……….. 3
Tabel 2.2.10 Formulir SPT Masa Pajak………... 53
Tabel 4.1 Tabel Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak
Januari 2004 sampai dengan Desember 2005……… 75
Tabel 4.3 Tabel Penyetoran dan Pelaporan SPT Masa PPN
Universitas Kristen Maranatha
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Struktur Organisasi Perusahaan
Lampiran 2 : Surat Penelitian untuk Penyusunan Skripsi
Lampiran 3 : Surat Setoran Pajak
Struktur Organisasi
CV. Bintang Mas
Sumber : CV. Bintang Mas.
Direktur Audit Internal Corporate Secretary Manajer Umum Manajer Penjualan Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Kepala Penjualan Bagian Keuangan Distribusi
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Deri Metagia NRP : 0251342
Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.
Bandung, Februari 2007 Yang menyatakan,
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian.
Universitas Kristen Maranatha 2
dari sektor migas, pemerintah berusaha mencari sumber pendapatan lainnya dari sektor non migas yaitu berupa pajak.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang ideal, karena penerimaan pajak meningkat seirama dengan meningkatnya perekonomian dan taraf hidup suatu bangsa. Oleh sebab itu pemerintah berusaha untuk menggali potensi dari penerimaan pajak. Meningkatnya konstribusi penerimaan pajak di Indonesia mulai terlihat dari dari tahun 1980 sampai dengan saat ini. Peningkatan ini disebabkan banyak faktor antara lain adanya berbagai pembaharuan di bidang perpajakan, baik sistem perpajakan maupun undang–undang perpajakannya yang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan negara, serta menurunnya peranan penerimaan dari minyak bumi dan gas alam dan terjadinya krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 yang berdampak besar kepada peranan penerimaan pajak dalam APBN. Dengan meningkatnya konstribusi penerimaan pajak diharapkan dapat memberikan pengaruh. Pengaruh tersebut antara lain dapat mengeser peranan penerimaan bukan pajak yaitu: minyak dan gas alam, juga mengganti peranan pinjaman luar negeri yang selama ini ternyata menjadi sumber utama dari pembiayaan pembangunan. serta adanya perubahan paradigma dalam menetapan anggaran APBN dari anggaran defisit menuju anggaran berimbang yang juga menuntut meningkatnya konstribusi penerimaan dari sektor pajak.
Universitas Kristen Maranatha 3
Tabel 1.1
Realisasi Penerimaan Pajak dari 2003-2005 (Dalam Triliun)
2003 2004 2005
Realisasi Penerimaan pajak 242 279,2 322,6 Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2005.
Universitas Kristen Maranatha 4
Hal ini dikarenakan Wajib Pajak tidak menerima secara langsung imbalan dan manfaat dari pembayaran pajak tersebut. Karena itu, Wajib Pajak sering merekayasa data mereka saat membayar pajak. Untuk mengatasi hal ini, pemerintahkan menetapkan sistem pajak, dimana Wajib Pajak diberi wewenang, kepercayaan, dan tanggung jawab untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar sehingga akan memacu keaktifan dan kejujuran Wajib Pajak. Cara ini disebut system self assessment, sehingga melalui sistem ini pelaksanaan administrasi perpajakan dapat dilaksanakan dengan lebih rapi, terkendali, sederhana, dan mudah untuk dipahami masyarakat. Penerimaan pemerintah dari dalam negeri telah menunjukan peningkatan yang cukup terutama penerimaan negara dari sektor pajak, salah satunya Pajak Pertambahan Nilai.
Universitas Kristen Maranatha 5
Pengenaan dan penerapan Pajak Pertambahan Nilai akan berdampak dan akan berpengaruh pada laba perusahaaan. Berdasarkan pola pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah bagaimana hubungan Pajak Pertambahan Nilai terhadap laba perusahaan yang diperoleh CV. Bintang Mas. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk skiripsi dengan judul : “HUBUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERHADAP LABA PERUSAHAAN”
1.2 Identifikasi Masalah
Atas dasar latar belakang penelitian di atas, dapat diidentifikasikan masalah yang dihadapi sebagai berikut :
1. Bagaimana perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada CV. Bintang Mas
2. Bagaimana hubungan antara Pajak Pertambahan Nilai terhadap Laba Perusahaan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada CV.Bintang Mas
Universitas Kristen Maranatha 6
1. 4 Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian, diharapkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis
1. Sebagai persyaratan dalam menempuh ujian sidang sarjana lengkap strata 1 di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
2. Untuk menambah wawasan penulis untuk menganalisa, mengkaji, dan mengevaluasi tentang masalah perpajakan khususnya Pajak Pertambahan Nilai, cara perhitungannya, pemungutannya, dan cara pelaporannya. 3. Untuk memperoleh gambaran secara langsung sejauh mana teori–teori
yang telah dipelajari selama perkuliahan dapat mendukung keadaan sebenarnya dalam praktek.
2. Civitas Akademika Universitas Kristen Maranatha.
Proposal penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dibidang perpajakan khususnya Pajak Pertambahan Nilai.
3. Bagi Perusahaan
Universitas Kristen Maranatha 7
1.5Rerangka Pemikiran dan Hipotesis
Peningkatan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan keberhasilan suatu negara serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan harus didukung oleh dana yang mencukupi. Sumber dana yang diperoleh pemerintah dari dalam negeri salah satunya adalah melalui pajak. Pajak pada dasarnya merupakan iuran rakyat kepada kas negara dari berbagai sektor, yang diatur dalam Undang-undang Perpajakan. Peraturan perundang-undangan perpajakan telah mengalami penyempurnaan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan Wajib Pajak dalam menghindari kewajibannya membayar pajak yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan agar Wajib Pajak lebih bertanggung jawab didalam melaksanakan kewajibannya. Pajak berfungsi sebagai alat atau sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan, juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur perekonomian (fungsi regulered), dimana pemerintah menjalankan fungsi untuk mengumpulkan dana dengan memasukkan uang yang berasal dari pajak ke kas negara sebanyak-banyaknya dan dipergunakan unutk membiayai pengeluaran negara.
Definisi pajak menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH dalam buku Perpajakan, (2002: 1).
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Universitas Kristen Maranatha 8
Pajak Pertambahan Nilai merupakan pajak yang dikenakan atas pertambahan nilai (value added) dari barang atau jasa yang dihasilkan atau diserahkan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP). Tarif perhitungan besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang terhutang berdasarkan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang diatur dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2000, pasal 7 dan pasal 8. Pajak Pertambahan Nilai timbul karena dipakainya faktor-faktor produksi di setiap jalur perusahaan. dalam menyiapkan, menghasilkan, menyalurkan, dan memperdagangkan barang atau pemberian pelayanan kepada pihak konsumen.
Universitas Kristen Maranatha 9
Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai dapat diperoleh dari transaksi–transaksi penjualan dan pembelian yang tercatat dalam Laporan Laba Rugi. Karena Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu komponen pengurangan dalam Laporan Laba Rugi. Pajak Pertambahan Nilai dapat mengurangi pendapatan tetapi bukan sebagai biaya. Sehingga Pajak Pertambahan Nilai akan mempengaruhi besar dan kecilnya laba yang akan diterima oleh perusahaan. Jika Pajak Pertambahan Nilai besar maka laba perusahaan akan menjadi kecil. Begitu pula sebaliknya, jika Pajak Pertambahan Nilai perusahaan kecil maka laba yang akan diterima oleh perusahaan akan menjadi besar.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat hubungan yang signifikan antara Pajak Pertambahan Nilai dengan Laba Perusahaan“.
1.6 Metodologi Penelitian
Universitas Kristen Maranatha 10
Teknik Pengumpulan Data.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan ( field Research ) yaitu penelitian yang dilakukan untuk
maksud memperoleh data langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Yaitu dengan cara :
♣ Wawancara
Adalah proses untuk memperoleh keterangan melalui suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu yang merupakan suatu tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara langsung.
♣ Observasi
Adalah proses untuk memperoleh keterangan melalui pengamatan langsung terhadap data yang telah dikumpulka
♣ Dokumentasi
Adalah mengumpulkan dan meneliti data dan catatan–catatan dan dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 2. Penelitian Kepustakaan.
Universitas Kristen Maranatha 11
3. Metode Analisis Hipotesis.
A. Penetapan Hipotesis
Pengujian hipotesis dari hipotesis nol ( Ho ) dan hipotesis alternative ( H1 ). Perumusan penelitian ini adalah :
1. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pajak Pertambahan Nilai dengan Laba Perusahaan.
2. H1 ; Terdapat hubungan yang signifikan antara Pajak Pertambahan Nilai dengan Laba Perusahaan.
B.Perhitungan tes statistik
Salah satu yang digunakan untuk menguji hipotesis dasar yang bersifat sementara dari hasil analisa statistik sehingga dapat ditarik kesimpulannya yaitu pengujian hipotesis dasar. Jenis statistik yang digunakan adalah statistik mengenai diterima atau ditolaknya suatu hipotesis. Metode statistik yang digunakan menganalisis data atau fakta adalah dengan mengunakan metode korelasi rank spearman.
Analisis ini dipergunakan untuk menganalisis kuatnya hubungan antara dua variabel.
Rumus Korelasi Rank Spearman.
r = 1 – { 6.£d² / n (n² - 1) }
Keterangan. r = Korelasi Spearman.
6 = Sampel Kecil.
Universitas Kristen Maranatha 12
Tingkat signifikan yang dipakai adalah 0,05 untuk menunjukan korelasi anatara kedua variabel yang cukup nyata dan umum digunakan, serta merupakan tingkat signifikan umum yang digunakan untuk penelitian ilmu sosial. Kriteria yang dipakai untuk penerimaan atau penolakan Ho adalah :
Ho diterima jika : sig ( 2-tailed ) > tingkat signifikan. Ho ditolak jika : sig ( 2-tailed ) < tingkat signifikan.
Setelah mengetahui besarnya koefisien korelasi., kita dapat mengetahui hubungan antara kedua variabel yaitu Pajak Pertambahan Nilai dan Laporan Keuangan Perusahaan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Apabila ( - ) berarti terdapat pengaruh yang negative. Apabila ( + ) berarti terdapat pengaruh yang positif
1. 7 Lokasi dan Waktu Penelitian.
Universitas Kristen Maranatha 88
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pajak Pertambahan Nilai pada dasarnya merupakan pajak yang dikenakan
pada Pengusaha Kena Pajak saat penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak yang dikenakan berdasarkan undang-undang Pajak Pertambahan Nilai yang
berlaku, yakni Undang-undang No. 18 Tahun 2000.
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan terhadap
CV. Bintang Mas, serta didukung oleh data-data dan temuan-temuan yang
diperoleh selama penelitian mengenai hubungan Pajak Pertambahan Nilai
terhadap Laba Perusahaan ini berhasil menarik beberapa simpulan,
antara lain :
1 Bagaimana cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan
Nilai Pada CV. Bintang Mas :
a. Pelaksanaan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai oleh CV. Bintang Mas
telah sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku yakni
Undang-undang No. 18 Tahun 2000 mengenai Pajak Pertambahan Nilai.
Tarif pajak yang berlaku adalah 10% (sepuluh persen) x Harga Jual
kepada konsumen langsung,tarif ini berlaku untuk Pajak Masukan dan
Pajang Keluaran. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya Masa Pajak yang
Universitas Kristen Maranatha 89
b. Pelaksanaan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai oleh CV. Bintang Mas
telah sesuai dengan ketentuan yang tertulis pada Undang-undang No. 18
Tahun 2000. Pelaksanaan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai dilengkapi
dengan dokumen seperti SSP (Surat Setoran Pajak) dan sudah tepat pada
saat jatuh tempo penyetoran pajak terhutang melalui pos.
c. Pelaksanaan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai oleh CV. Bintang Mas
telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku yakni tidak
melewati tanggal 20 bulan takwim berikutnya. Pelaksanaan pelaporan
telah dilengkapi dokumen penunjang seperti Surat Setoran Pajak dan SPT
Masa Pajak Pertambahan Nilai.
2 Bagaimana hubungan antara Pajak Pertambahan Nilai terhadap Laba
Perusahaan :
a. Hubungan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Laba Perusahaan adalah
tidak terdapat hubungan yang kuat antara Pajak Pertambahan Nilai dengan
Laba Perusaahan karena, besar-kecilnya Laba Perusahaan ditentukan oleh
besar-kecilnya pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahan,
tidak dipengaruhi oleh besar-kecilnya Pajak Pertambahan Nilai. Tahun
2004 CV. Bintang mas, pendapatannya Rp 3.545.500.000, biayanya Rp
1.042.010.000 ; dan laba yang diperoleh Rp 436.563.000. Sedangkan pada
tahun 2005, pendapatannya Rp 4.127.200.000, biayanya Rp 1.310.760.000
dan laba yang diperoleh Rp 318.018.000. Dari penjelasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa yang mempengaruhi besar-kecilnya laba perusahaan
Universitas Kristen Maranatha 90
kecil maka laba yang diterima akan semakin besar. Begitu pula
sebaliknya, jika pendapatannya lebih kecil dan biayanya besar maka laba
yang akan diterima semakin kecil.
b. Hubungan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Laba Perusahaan
berdasarkan analisis korelasi rank spearman. Diperoleh nilai sig (2-tailed)
sebesar 1,000 berarti lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 berarti Ho
diterima. Hasil ini diperkuat dengan angkan koefisien korelasinya adalah
-1,000, ini berarti hubungan antara Pajak Pertambahan Nilai dengan Laba
Perusahaan adalah lemah atau negative. Berdasarkan simpulan diatas dan
dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan rank spearman,
penulis menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara Pajak Pertambahan Nilai dengan Laba Perusahaan.
5.2 Saran
Simpulan yang telah dipaparkan diatas, dirasa tidak lengkap jika peneliti
tidak menuangkan beberapa saran yang dianggap dapat membantu berbagai pihak
yang berkepentingan dalam Pajak Pertambahan Nilai:
1 Pembuatan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai diusahakan lebih teliti agar
tidak sering mengadakan pembetulan, terutama jumlah Pajak Keluaran dan
Pajak Masukan. Jika sering melakukan pembetulan akan menyebabkan ada
pemeriksaan oleh fiscus.
2 Diusahakan penyampaian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai ke Kantor
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
B. Iliyas, Wirawan dan Waluyo, 2003, Perpajakan Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat.
Brotodiharjo, Santoso R., 2003, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Edisi Keempat, Jakarta: Retika Aditama.
Djuanda, Gustian dan Lubis, Irwansyah, 2003, Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Jakarta: Penerbit Gramedia.
Hendriksen, Eldon S. and Van Breda, Michael F., 2000, Teori Akuntansi, Edisi Kelima, Jakarta: Interaksa.
Mardiasmo, 2004, Perpajakan, Edisi Revisi, yogyakarta: Penerbit Andi
Undang-undang Perpajakan Tahun 2000, Edisi Lengkap, Jakarta: Salemba empat.
Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas barang mewah No. 11 Tahun 1994 dan 18 Tahun 2000, Www. Pajak. Go. Id
Universitas Kristen Maranatha, 2001, Modul Pratika statistika 2, Bandung.