Evi Rosmalina, 2013
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI MULTIMEDIA ANIMASI PADA KONSEP
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi
Oleh:
EVI ROSMALINA
0802700
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Evi Rosmalina, 2013
Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan
Berpikir Kreatif Siswa Melalui
Multimedia Animasi Pada Konsep
Archaebacteria dan Eubacteria
Oleh Evi Rosmalina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Evi Rosmalina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agutus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Evi Rosmalina, 2013
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
EVI ROSMALINA
NIM. 0802700
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI MULTIMEDIA ANIMASI PADA KONSEP ARCHAEBACTERIA
DAN EUBACTERIA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Drs. H. Dadang Machmudin, M.Si NIP. 196205051987031003
Pembimbing II
Hj. Tina Safaria N., M.Si NIP. 197303172001122002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI
Evi Rosmalina, 2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil
Belajar dan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Multimedia Animasi Pada Konsep
Archaebacteria dan Eubacteria” ini adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Agustus 2013
Penulis
i
Evi Rosmalina, 2013
ABSTRAK
Penelitian berjudul Upaya Peningkatkan Hasil Belajar dan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Multimedia Animasi pada Konsep Archaebacteria dan Eubacteria ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar, berpikir kreatif, dan respon siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi. Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya jumlah siswa yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) serta rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-1 SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung yang memiliki 30 orang siswa. Data dijaring dengan menggunakan soal pilihan ganda, soal uraian, serta angket respon siswa. Pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua siklus yang terbagi menjadi tiga kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat pada setiap siklusnya. Rata-rata hasil belajar pada pre-test sebesar 26,00, meningkat pada siklus 1 sebesar 77,73, dan pada siklus 2 sebesar 86,12. Hasil tes berpikir kreatif siswa pada pre-test sebesar 36,42, siklus 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 60,72 dan mengalami peningkatan pada siklus 2 sebesar 68,89. Indikator berpikir fluency lebih dominan ketika siklus 1 sedangkan pada siklus 2 kemampuan berpikir elaborasi lebih mendominasi. Indikator berpikir evaluasi hanya meningkat sebesar 5,83 poin. Respon siswa juga menunjukkan hasil yang baik dengan jumlah berkurangnya respon negatif dan meningkatnya respon positif. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi dapat meningkatkan hasil belajar, berpikir kreatif dan respon siswa.
ii
Evi Rosmalina, 2013
ABSTRACT
The research entitled Attempts Increasing Student’s Learning Outcomes and Creative Thinking Through Multimedia Animation on the concept of Archaebacteria and Eubacteria aim to obtain an increase in learning, creative thinking, and student response after learning used multimedia animation. Problem underlying this research was the low number of students who were able to reach a score of minimum completeness criteria (KKM) and low ability students' creative thinking. The research was conducted in the class X-1 SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung which has 30 students. Data captured using multiple choice questions, about the description, and student questionnaire responses. Carried out by two cycles of learning which is divided into three sessions. The results showed that the improved learning outcomes at each cycle. Average learning outcomes in the pre-test was 26.00, an increase in cycle 1 at 77.73, and at cycle 2 for 86.12. The results of tests of creative thinking test of students at pre 36.42, cycle 1 obtained an average grade of 60.72 and an increase in cycle 2 for 68.89. Indicators think fluency was more dominant when while on cycle 1 cycle 2 dominates thinking skills elaboration. Think evaluation indicators increased by only 5.83 points. Student responses also showed good results with a reduced number of negative responses and increased positive response.Overall it can be seen that learning by using multimedia animation can improve learning outcomes, students' creative thinking and response. So learning using interactive multimedia as an effort to improve learning outcomes and creative thinking of students successfully implemented.
iii
Evi Rosmalina, 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
petunjuk dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Multimedia Animasi Pada Konsep Archaebacteria dan Eubacteria” yang disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
umatnya yang setia hingga akhir zaman.
Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak berikut.
1. Dr. Riandi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA
UPI, atas segala dukungan dan keramahannya.
2. Dr. Ari Widodo, M.Ed., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI, atas bantuan dan kesigapannya.
3. Drs. H. Dadang Machmudin, M.Si selaku dosen pembimbing I
sekaligus Pembimbing Akademik yang selalu memberi masukan,
bimbingan, saran dan ide salama proses bimbingan.
4. Tina Safaria Nilawati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan
kebaikan dan kesabarannya telah membimbing dan meluangkan waktu
untuk memberi banyak masukan selama proses bimbingan.
5. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI atas bantuan
dan bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa Jurusan
iv
Evi Rosmalina, 2013
6. Dra. Hj. Mardiana Sofianingsih selaku Kepala SMA Kartika Siliwangi
2 Bandung yang dengan kebaikan dan keramahannya menerima
penulis melakukan penelitian di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.
7. Yenny Yuningsih, S.Pd selaku guru biologi SMA Kartika Siliwangi 2
Bandung yang dengan kesabaran dan kebaikannya selalu membantu
penulis selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.
8. Bapak dan ibu, orang tua tercinta, yang menjadi motivasi terbesar,
yang tak henti-hentinya menyertakan doa, mendukung segala aktivitas
dan memberi semangat kepada penulis.
9. Rekan-rekan seperjuangan, angkatan 2008 Jurusan Pendidikan Biologi,
kelas B, atas segala dukungan dan semangat yang diberikan selama
proses penyusunan skripsi ini.
10.Sahabat-sahabat penulis, Maesaroh, Lini Prihartanti, Rizma Yuansih,
Vera Elisa dan Shadry Nur Athien Utami, yang selalu memberi
dukungan, semangat, dan bantuannya selama penyusunan skripsi ini.
11. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan doa dan bantuan pada penulis.
Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih, semoga Allah membalas
dengan kebaikan yang berlipat. Penulis sadari, karya ilmiah ini masih memiliki
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga karya ilmiah ini
dapat memberi informasi dalam penyusunan karya ilmiah lainnya dan dapat
memberikan kontribusi bagi guru dan calon guru dalam mengatasi permasalahan
pembelajaran di dalam kelas.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Agustus 2013
v
BAB I. PENDAHULUAN ...
A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah... C. Pertanyaan Penelitian... D. Batasan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat penelitian ...
BAB II. PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF
PADA KONSEP ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA...
A. Belajar dan Hasil Belajar... B. Berpikir Kreatif... C. Multimedia Animasi... D. Archaebacteria dan Eubacteria...
BAB III METODE PENELITIAN...
A. Lokasi dan Subjek Penelitian... B. Desain dan Model Penelitian... C. Definisi Operasional... D. Prosedur Penelitian... E. Instrumen Penelitian... F. Teknik Pengolahan Data... G. Analisis Pengolahan Data... H. Uji Instrumen Penelitian... I. Alur Penelitian... J. Analisis Butir Soal...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...
A. Pelaksanaan Siklus 1 dan Siklus 2... 1. Pelaksanaan Siklus 1...
vi Evi Rosmalina, 2013
2. Pelaksanaan Siklus 2... B. Hasil Penelitian... C. Pembahasan...……...
1. Hasil Belajar... 2. Kemampuan Berpikir Kreatif... 3. Respon Siswa...………....…….... 4. Wawancara Guru...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...
A. Kesimpulan... B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
36 37 44 44 49 58 61
65
65 66
vii Evi Rosmalina, 2013
DAFTAR TABEL
1.1 Data Nilai UAS Kelas X Tahun 2011/2012...
2.1 Indikator Berpikir Kreatif...
2.2 Rincian Materi Archaebacteria dan Eubacteria...
3.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian...
3.2 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa...
3.3 Kisi-kisi Wawancara Guru ...
3.4 Kriteria Indeks Gain ...
3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas ...
3.6 Kriteria Indeks Validitas ...
3.7 Klasifikasi Daya Pembeda...
3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran ...
3.9 Analisis Butir Soal...
4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa...
4.2 Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa...
4.3 Nilai Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa...
4.4 Distribusi Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa...
4.5 Distribusi Nilai Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa...
4.6 Nilai Rata-rata Indikator Berpikir Kreatif Siswa...
4.7 Distribusi Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa...
4.8 Rekapitulasi Respon Siswa Siklus 1 dan siklus 2...
4.9 Hasil Wawancara dengan Guru...
viii Evi Rosmalina, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ...
2.2 Struktur sel bakteri...
2.3 Perkembangbiakan Bakteri Secara Aseksual dan Seksual...
3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas yang Dilaksanakan...
3.2 Skema Alur Penelitian...
4.1 Grafik Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa...
4.2 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas...
4.3 Grafik Nilai Rata-rata Berpikir Kreatif Siswa...
4.4 Grafik Nilai Rata-rata Berpikir Kreatif Setiap Indikator...
14
16
17
20
31
47
48
52
ix Evi Rosmalina, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman A. RPP dan Story Board Media
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...
2. Story Board Multimedia...
B. Instrumen
1. Soal Pilihan Ganda...
2. Rubrik Soal Penilaian Berpikir Kreatif...
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)...
4. Lembar Observasi Kegiatan Guru...
5. Lembar Observasi Kegiatan Siswa...
6. Angket Respon Siswa...
7. Penilaian Produk...
8. Rubrik Wawancara dengan Guru...
C. Rekapitulasi Nilai
1. Rekapitulasi Hasil Belajar...
2. Rekapitulasi Perhitungan Indeks Gain Hasil Belajar...
3. Rekapitulasi Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa...
4. Rekapitulasi Perhitungan Indeks Gain Berpikir Kreatif...
5. Rekapitulasi Angket Respon Siswa...
6. Analisis Uji Instrumen PG...
7. Analisis Uji Instrumen Uraian...
D. Perizinan
1. Izin Penelitian...
2. Keterangan Pelaksanaan Uji Instrumen...
3. Keterangan Pelaksanaan Penelitian...
E. Dokumentasi
1. Foto Kegiatan Belajar...
x Evi Rosmalina, 2013
2. Gambar Multimedia Animasi... 142
1
Evi Rosmalina, 2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di sekolah merupakan praktek pendidikan yang tidak
sederhana (Mulyasa, 2012: 37), banyak permasalahan terkait proses dan hasil
belajar yang kurang memuaskan ditemukan di lapangan. Permasalahan tersebut
memerlukan penanganan dimana guru dilibatkan aktif dalam tindakan
mengatasi masalah tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli pendidikan menurut Hopkins
menempatkan guru dan siswa sebagai objek penelitian yang berada di luar orbit
kehidupan mereka (Wiriaatmadja, 2008: 4), maka dibutuhkan suatu alternatif
yang melibatkan guru dalam melakukan penelitian untuk menemukan cara
dalam mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu
melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas memiliki tujuan
utama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Mulyasa, 2012: 37).
Kebutuhan akan penelitian tindakan kelas juga dialami oleh SMA
Kartika Siliwangi 2 Bandung. Berdasarkan data Ujian Akhir Sekolah (UAS)
SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung tahun ajaran 2009/2010, terdapat
kekurangan dalam pencapaian nilai siswa, yaitu masih banyak siswa yang
memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Data tersebut
terangkum dalam tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Nilai UAS Kelas X Tahun 2011/2012
Kelas X-1
KKM 65
Nilai rata-rata 63,56
Jumlah siswa 33
Nilai < KKM 20
Nilai > KKM 13
2
Evi Rosmalina, 2013
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa siswa yang telah mencapai KKM
masih rendah, tingkat kelulusan siswa masih kurang dari 75 %, yang menjadi
penanda bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Selain hasil belajar
yang masih belum mencapai nilai KKM, siswa juga memiliki kemampuan
berpikir kreatif yang masih rendah. Menurut guru biologi, ketika siswa diberi
pertanyaan, jawaban siswa meluas dan kurang terperinci. Padahal dalam
mempelajari biologi diperlukan pula kemampuan berpikir kreatif untuk dapat
memerinci suatu proses, menghasilkan banyak ide atau gagasan, dan
mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari sesuai dengan penilaian siswa.
Masalah tersebut terkait dengan proses pembelajaran yang dialami
oleh siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian kemampuan siswa
dalam belajar, salah satunya yaitu penggunaan media dalam pembelajaran di
kelas. Media pembelajaran menurut Warsita (2008) dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut beberapa siswa yang diwawancarai, media pembelajaran
yang sering digunakan berupa gambar, carta, dan LKS. Penggunaan media
berupa slide power point jarang diberikan pada siswa, karena keterbatasan
infokus yang dimiliki sekolah.
Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan media pembelajaran
adalah keanekaragaman hayati, khususnya materi Archaebacteria dan
Eubacteria pada kelas X. Materi tersebut membutuhkan gambar, carta, dan
pengisian LKS dalam pembelajarannya. Media yang digunakan tersebut
termasuk ke dalam media diam. Menurut Edgar Dale (Arsyad, 2009: 10)
media diam berada dalam tingkat di bawah lambang visual. Nampaknya
media yang digunakan belum mampu memvisualisasikan konsep yang
abstrak, seperti konsep pembelahan biner pada bakteri dan proses
perkembangbiakan bakteri. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka
diperlukan media yang dapat mengongkretkan konsep yang abstrak sehingga
mampu meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif. Media
tersebut tidak hanya berisi gambar saja, tetapi juga suara dan video yang
3
Evi Rosmalina, 2013
materi juga akan lebih mudah bila menggunakan multimedia. Multimedia
menampilkan berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan
animasi (Arsyad, 2009: 171).
Multimedia yang digunakan disesuaikan dengan sarana dan prasarana
di sekolah, maka multimedia yang dipilih adalah multimedia animasi dengan
menggunakan program flash dan penyampaiannya dibantu dengan komputer
atau laptop.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penggunaan
multimedia animasi menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian
yang dilakukan oleh Oktora (2005) mengenai pengaruh aplikasi multimedia
terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi sel menunjukkan
bahwa terjadi kenaikan hasil belajar meskipun setelah dihitung menggunakan
indeks gain termasuk ke dalam kategori rendah. Penelitian yang dilakukan
oleh Ulfa (2009) juga menunjukkan kenaikan hasil yang hampir sama dengan
Oktora, yaitu terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 16,24 meskipun
termasuk ke dalam kategori rendah (0,34) setelah dihitung dengan
menggunakan indeks gain. Penelitian yang dilakukan oleh Nafisah (2006)
tentang penggunaan multimedia animasi pada pembelajaran sistem saraf juga
menunjukkan rata-rata postes penguasaan konsep siswa kelompok
eksperimen mununjukkan perbedaan yang signifikan dengan rata-rata postes
penguasaan konsep siswa kelompok kontrol.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan upaya peningkatan hasil
belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA Kartika Siliwangi 2
Bandung pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria dengan menggunakan
multimedia animasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapat rumusan masalah
berikut: “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir
kreatif siswa setelah dilakukan upaya peningkatan melalui penggunaan
4
Evi Rosmalina, 2013
C. Pertanyaan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka pertanyaan penelitiannya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran
menggunakan multimedia animasi pada konsep Archaebacteria dan
Eubacteria?
2. Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan setelah
pembelajaran pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria dengan
menggunakan multimedia animasi?
3. Bagaimanakah respon siswa setelah dilakukan upaya peningkatan
pada pembelajaran Archaebacteria dan Eubanteria menggunakan
multimedia animasi?
D. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian tidak meluas, maka pada
penelitian ini difokuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Hasil belajar yang dinilai berupa tes tertulis yang terdiri dari pilihan
ganda dan uraian. Soal kognitif yang digunakan terdiri dari mengingat
(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).
2. Kreativitas atau kemampuan berpikir kreatif yang dinilai yaitu
meliputi kelancaran, memerinci, dan mengevaluasi. Tes yang
dilakukan yaitu dengan memberikan soal dalam bentuk uraian.
3. Multimedia animasi yang digunakan yaitu berupa software flash yang
disesuaikan dengan materi Archaebacteria dan Eubacteria.
4. Materi Archaebacteria dan Eubacteria yang disampaikan meliputi ciri,
struktur, perkembangbiakan, dan penggolongan bakteri serta perannya
dalam kehidupan manusia.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka
5
Evi Rosmalina, 2013
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi.
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa
setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan multimedia
animasi.
3. Untuk mengetahui respon siswa setelah dilakukan pembelajaran
dengan menggunakan multimedia animasi pada konsep Archaebacteria
dan Eubacteria.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi dalam
upaya peningkatan pembelajaran, dan membantu meningkatkan hasil
belajar siswa. Siswa yang mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan
dapat meningkat, sehingga tingkat kelulusan menjadi lebih tinggi.
Kemampuan berpikir kreatif siswa juga dapat ditumbuhkan dan
ditingkatkan lebih baik lagi.
Melalui penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi guru
dalam menggunakan multimedia yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan dan dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan
bagi siswa, sehingga dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi
biologi yang disampaikan. Dengan begitu hasil belajar dan kemampuan
19 Evi Rosmalina, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung yang berada di
Jalan Pak Gatot Raya 73s KPAD, Bandung. Subjek penelitian adalah siswa kelas
X-1 SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung dengan jumlah siswa 30 orang.
B. Desain dan Model Penelitian
Kemmis dan Carr (Mulyasa, 2012: 5) mengungkapkan bahwa penelitian
tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang melibatkan sejumlah
partisipan (guru, siswa, kepala sekolah, dan partisipan lain) di dalam suatu
pembelajaran yang bertujuan untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan
terhadap: praktik sosial dan pembelajaran yang dilakukan, pemahaman terhadap
pembelajaran, serta situasi dan institusi yang terlibat di dalamnya.
Penelitian tindakan atau action research pada pelaksanaannya berubah
nama menjadi classroom action research atau penelitian tindakan kelas (PTK).
Hopkins (Muslich, 2009: 8) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh
pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap
kondisi dalam praktik pembelajaran. Lebih jauh Hopkins (Wiriaatmadja, 2008:
11) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan
yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk
memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses
perbaikan dan perubahan.
Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran
di kelas, guru bekerjasama dengan peneliti menentukan upaya yang dilakukan
20
Evi Rosmalina, 2013
akan dilakukan disusun dalam sebuah desain penelitian tindakan kelas yang
diadopsi dari model spiral Kemmis dan Taggart (1988) yang digambarkan dalam
bagan berikut.
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas yang Dilaksanakan
Studi Pustaka
Observasi awal: identifikasi masalah berdasarkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa, respon siswa terhadap pembelajaran, Informasi dari guru biologi kelas X
Persiapan Siklus I : Persiapan RPP 1, Multimedia animasi,
lembar observasi 1, dan
Evaluasi 1
Pelaksanaan tindakan Siklus 1:
Melaksanakan RPP 1, melakukan
evaluasi hasil belajar.
Observasi Siklus 1: Melaksanakan observasi aktivitas guru dan siswa, serta respon siswa
Refleksi Siklus 1: Pengolahan data dan analisiss hasil evaluasi dan observasi
Rencana tindakan siklus 2: persiapan RPP 2, multimedia animasi, melakukan evaluasi 2, format observasi 2.
Refleksi siklus II : pengolahan data dan analisiss hasil evaluasi, observasi, dan respon siswa.
Pelaksanaan tindakan siklus II :
Melaksanakan RPP 2,
melaksanakan evaluasi hasil belajar
Observasi siklus II : melakukan
observasi melalui angket,
melaksanakan observasi aktivitas guru dan siswa serta respon siswa
Analisis siklus II
21
Evi Rosmalina, 2013
C. Definisi Operasional
1. Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah pembelajaran yang dijaring
melalui tes tertulis berupa soal pilihan ganda. Hasil belajar yang diukur
berupa penguasaan konsep dalam aspek kognitif pada jenjang mengingat
(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).
2. Kreativitas atau berpikir kreatif adalah kemampuan siswa dalam berpikir
dengan menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan. Di dalamnya
termasuk pula kemampuan memberikan berbagai penafsiran terhadap
suatu masalah dan mengevaluasi suatu masalah atau kasus dalam
masyarakat. Indikator berpikir kreatif yang diukur yaitu elaboration
(memerinci), fluency (kelancaran), dan evaluation (mengevaluasi/menilai).
Pengukuran kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan dengan memberi
soal berupa uraian dan tugas membuat bagan konsep.
3. Multimedia animasi adalah multimedia yang dibuat dari program
komputer berupa software yang dirancang dan dibuat dengan memadukan
audio dan visual yang disesuaikan dengan materi pelajaran dan digunakan
siswa dengan bimbingan guru.
D. Prosedur Penelitian
1. Observasi Awal
Observasi yang dilakukan berupa rekapitulasi nilai pada pelajaran biologi,
angket siswa, wawancara dengan siswa dan guru biologi, serta observasi langsung
tentang sarana dan prasasana yang menunjang pembelajaran biologi di sekolah.
Observasi dilakukan untuk menentukan fokus masalah dan penentuan rencana
tindakan yang akan dilaksanakan. Selain observasi lapangan, dilakukan juga studi
pustaka beberapa sumber seperti buku dan jurnal yang mendukung penelitian.
2. Pelaksanaan penelitian
Berdasarkan fokus permasalahan yang telah ditentukan, dilakukan
penyusunan perencanaan siklus 1 yang meliputi instrumen pembelajaran dan
22
Evi Rosmalina, 2013
a. Persiapan Pembelajaran
Persiapan ini berkaitan dengan proses pembelajaran di dalam kelas.
Persiapan yang dilakukan yaitu memastikan jumlah laptop yang akan digunakan
dalam pembelajaran. Seminggu sebelum pembelajaran siswa yang memiliki
laptop diminta membawanya saat pelajaran biologi. Selain itu dilakukan persiapan
penyusunan perangkat pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang telah ditentukan. Perangkat pembelajaran yang disiapkan
diantaranya yaitu:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran A1)
2) Alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif
siswa, diantaranya yaitu: pretes, postes, lembar kerja siswa (lampiran B1, B2,
dan B3)
3) Format observasi lapangan untuk mencatat hasil pengamatan kegiatan
pembelajaran (lampiran B4)
4) Angket respon siswa untuk mengetahui pendapat siswa pada pembelajaran
(lampiran B5)
5) Rubrik penilaian produk siswa (lampiran B6)
b. Persiapan Multimedia
Multimedia yang digunakan yatu berupa flash. Software ini dibuat
oleh mahasiswa Pendidikan Ilmu Komputer. Flash pada siklus 1 berisi materi
tentang ciri-ciri dan struktur sel bakteri serta perkembangbiakan dan klasifikasi
bakteri. Video animasi pada multimedia siklus 1 terletak pada materi struktur sel
dan perkembangbiakan bakteri. Multimedia pada siklus 1 dilengkapi dengan kuis
dan soal latihan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi siswa, sehingga
dapat dilakukan perbaikan bagi siswa yang kurang paham terhadap materi
tersebut. Materi pada siklus 2 tentang peran bakteri bagi kehidupan manusia dan
penanganan terhadap bakteri yang merugikan.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian direncanakan dalam dua siklus dengan tiga kali
pertemuan sesuai kalender pendidikan sekolah. Siklus 1 terdiri dari dua pertemuan
23
Evi Rosmalina, 2013 a. Siklus 1
1) Pelaksanaan pre-test pada pertemuan satu untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa.
2) Pelaksanaan pembelajaran dengan multimedia animasi pada
materi struktur sel bakteri, perkembangbiakan bakteri, dan
pengelompokkan bakteri.
3) Pelaksanaan observasi pembelajaran, kegiatan yang diobservasi
yaitu gabungan dari kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran.
4) Pelaksanaan post-test pada pertemuan kedua.
5) Pelaksanaan penjaringan respon siswa dengan menggunakan
angket respon siswa setelah post-test selesai dilakukan.
6) Penyusunan refleksi siklus 1 untuk menjadi masukan perencanaan
siklus 2.
b. Siklus 2
1) Pelaksanaan pembelajaran dengan perbaikan sesuai refleksi pada
siklus 1 dengan materi peranan bakteri dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Pelaksanaan observasi pembelajaran.
3) Pelaksanaan post-test pada pertemuan ketiga.
4) Pelaksanaan penjaringan respon siswa dengan menggunakan
angket respon siswa.
5) Penyusunan refleksi sikus 2.
4. Analisis penelitian
Hasil penelitian kemudian dianalisis melalui pengolahan data pada setiap
siklus, baik hasil belajar, kemampuan berpikir kreatif dan respon siswa.
Pelaksanaan pembelajaran juga dianalisis untuk dijadikan refleksi agar siklus
selanjutnya berjalan dengan lebih baik.
5. Pembahasan penelitian
Hasil penelitian secara keseluruhan kemudian dianalisis dan
24
Evi Rosmalina, 2013
Tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Siklus Tahapan Deskripsi
1
Perencanaan a. Analisis observasi lapangan dan studi pustaka untuk menyusun rencana tindakan.
b. Persiapan instrumen
Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi dengan materi ciri dan struktur sel bakteri, perkembangbiakan bakteri, dan klasifikasi bakteri.
Observasi Kegiatan pembelajaran diamati oleh observer, hasil pengamatan dicatat pada lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa.
Refleksi a. Analisis catatan observer mengenai kegiatan pembelajaran
b. Peninjauan hasil evaluasi belajar dan angket siswa
c. Diskusi dengan guru untuk menentukan tindakan dan persiapan perencanaan pada siklus selanjutnya
2
Perencanaan a. Menyusun perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan refleksi pada siklus 1
b. Persiapan instrumen
Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan multimedia animasi dengan materi peran bakteri bagi kehidupan manusia dan penanganan terhadap bakteri yang merugikan
Observasi Kegiatan pembelajaran diamati oleh observer, hasil pengamatan dicatat pada lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa.
Refleksi a. Analisis catatan observer mengenai kegiatan pembelajaran
b. Peninjauan hasil evaluasi belajar dan angket siswa
c. Diskusi dengan guru untuk menyimpulkan hasil penelitian
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran
25
Evi Rosmalina, 2013
2. Instrumen pengumpulan data
a) Instrumen Hasil Belajar
Untuk mengukur hasil belajar digunakan soal pilihan ganda yang
terbagi menjadi soal pretest dan postest.
b) Kemampuan Berpikir Kreatif
Untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa, digunakan
soal uraian dan juga penugasan untuk membuat bagan konsep sesuai
materi pada multimedia animasi.
c) Instrumen Respon Siswa
Untuk mengetahui respon siswa maka digunakan angket respon
siswa yang dibagikan pada setiap siklus.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa
No Permasalahan yang ditanyakan Jumlah pertanyaan
1 Pembelajaran Biologi 2 buah (nomor 1-2)
2 Respon terhadap penggunaan multimedia animasi pada pembelajaran Biologi
4 buah (nomor 3-6)
3 Masukan terhadap kualitas multimedia animasi 2 buah (nomor 7-8) 4 Hasil yang dicapai siswa melalui penggunaan
multimedia animasi pada pembelajaran Biologi
2 buah (nomor 9-10)
Jumlah 10 buah
d) Instrumen Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat aktifitas guru dan
siswa selama kegiatan pembelajaran.
e) Instrumen Wawancara dengan Guru
Untuk mengetahui informasi tentang kegiatan pembelajaran siswa,
karakteristik siswa, dan respon siswa ketika pembelajaran dengan
menggunakan multimedia animasi.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara guru
No Masalah yang ditanyakan Pada pertanyaan
1 Penggunaan multimedia dalam pembelajaran 1-5
2 Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia
6-8
3 Hasil yang dicapai siswa setelah pembelajaran menggunakan multimedia
26
Evi Rosmalina, 2013
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kuantitatif
a. Hasil Belajar
Untuk mengukur peningkatan hasil belajar digunakan tes yang terdiri dari
15 soal pilihan ganda dan hasil penilaian LKS . Setiap jawaban benar diberi poin
satu dan jawaban salah atau tidak menjawab diberi poin nol. Skala penilaian
evaluasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2007) :
Nilai = X 100%
Skor rata-rata = X 100%
Ketuntasan belajar = X 100%
b. Kemampuan Berpikir kreatif
Kemampuan berpikir kreatif diukur dengan soal uraian dan tugas siswa
berupa produk. Nilai diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:
Nilai = X 100%
Indeks gain digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir
kreatif siswa. Indeks gain dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Meltezer, 2002 dalam Sulastri, 2005: 48):
Tabel 3.4 Kriteria indeks gain menurut Meltzer (2002)
Interval klasifikasi
gain > 0,7 tinggi
0,3 ≤ gain < 0,7 sedang
27
Evi Rosmalina, 2013 c. Respon Siswa
Untuk mengetahui respon siswa digunakan angket dengan mengadopsi
angket skala Likert. Data angket yang diperoleh kemudian dianalisiss dengan
analisiss frekuensi (proporsi), yaitu dengan menggunakan rumus berikut:
% respon siswa = X 100%
2. Data Kualitatif
Data kualitatif bersumber dari catatan lapangan dan wawancara dengan
guru. Data catatan diinterpretasikan secara deskriptif pada setiap pertemuan dan
setiap siklus. Data wawancara dengan guru diinterpretasikan deskriptif , dan
data-data ini dijadikan bahan refleksi pada setiap siklus.
G. Analisis Pengolahan Data
Hasil pengolahan data dianalisiss dengan melakukan perbandingan nilai
pada pretes dan nilai pada siklus 1 dan siklus 2, baik dalam tes hasil belajar,
berpikir kreatif, dan angket respon siswa. Data kemudian diinterpretasikan secara
deskriptif. Deskripsi dijadikan sebagai bahan refleksi tindakan. Refleksi tindakan
digunakan sebagai rencana tindakan untuk siklus selanjutnya.
H. Uji Instrumen Penelitian
Sebelum dilaksanakan penelitian, dilakukan uji instrumen terlebih dahulu.
Uji instrumen ini meliputi :
1. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil suatu tes. Ketetapan
disini tidaklah harus selalu sama, melainkan mengikuti perubahan secara ajeg.
Suatu tes memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes memberika hasil yang
ajeg (Arikunto, 2007). Untuk menghitung reliabilitas maka digunakan rumus
berikut:
28
Evi Rosmalina, 2013 Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjwab item dengan salah (q = 1-p)
pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
Tabel 3.5. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kriteria
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,59 Rendah
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
2. Validitas
Validitas menunjukkan kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu
instrumen dikatakan valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto,
2007). Untuk mengukur validitas butir soal digunkan rumus berikut :
√
Keterangan :
ɣpbi = koefisien korelasi biseral
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
Mt = Rerata Skor total
St = Standar Deviasi dari Skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar (P =
)
29
Evi Rosmalina, 2013
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Validitas
Koefisien Korelasi Kriteria
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Cukup
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah
Keterangan :
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BB = = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
PA = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Diskriminasi Kriteria
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
4. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Bilangan yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu soal disebut
dengan indeks kesukaran. Rumus untuk mencari indeks kesukaran yaitu:
30
Evi Rosmalina, 2013 Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Karakteristik
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
5. Kualitas Pengecoh
Pengecoh berfungsi dengan baik apabila menarik perhatian siswa yang
kurang menguasai bahan pelajaran yang sedang diujikan, dan sebaliknya jika
justru menarik perhatian siswa yang menguasai bahan pelajaran.
31
Evi Rosmalina, 2013
I. Alur Penelitian
Penelitian dilaksanakan sesuai dengan alur sebagai berikut :
J. Analisis Butir Soal
Sebelum dilakukan penelitian dilakukan uji instrument terlebih dahulu,
berikut adalah analisis butir soal hasil dari pengujian di lapangan.
Gambar 3.2. Skema Alur Penelitian
Pembahasan, kesimpulan, dan Penyusunan laporan
Studi kepustakaan Perizinan Penelitian
Observasi Awal
Seminar proposal
Revisi proposal
Pelaksanaan penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan dan analisiss data
Perizinan penelitian
Perizinan penelitian ke sekolah
Penentuan sampel penelitian Pembuatan instrumen penelitian
Judgement instrumen
Uji coba instrumen
Revisi instrumen
Tabel 3.9 Analisis Butir Soal
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
Kesimpu lan
No Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kualitas Pengecoh
Angka Arti Indeks Karakteristik Indeks Karakteristik A B C D E 0
1 0,36 Rendah 0,42 Sedang 0,50 Baik -- + ** --- - 0 Dipakai
2 0,11 Sangat Rendah 0,78 Mudah 0,25 Cukup -- + -- ** + 0 Dipakai
3 0,24 Rendah 0,07 Sukar 0,12 Jelek ** + + ++ -- 0 Direvisi
4 0,04 Sangat Rendah 0,50 Sedang 0,12 Jelek --- ** -- -- -- 0 Direvisi
5 0,16 Sangat Rendah 0,21 Sukar 0,07 Jelek + -- + ** --- 0 Dibuang
6 0,29 Rendah 0,21 Sukar 0,37 Cukup --- + -- -- ** 0 Dipakai
7 0,25 Rendah 0,17 Sukar 0,25 Cukup -- -- -- ** -- 0 Direvisi
8 0,46 Cukup 0,17 Sukar 0,37 Cukup -- ++ + ** ++ 0 Dipakai
9 0,30 Rendah 0,07 Sukar 0,25 Cukup - - --- ** -- 0 Direvisi
10 0,48 Cukup 0,21 Sukar 0,50 Baik - + ** --- -- 0 Dipakai
11 0,05 Sangat Rendah 0,03 Sukar 0,00 Jelek ** - --- ++ -- 0 Direvisi
12 0,36 Rendah 0,42 Sedang 0,37 cukup - + ** + + 0 Dipakai
13 0,01 Sangat Rendah 0,64 Sedang 0,00 Jelek --- - -- ** -- 0 Direvisi
14 0,12 Sangat Rendah 0,92 Mudah 0,12 Jelek ** -- -- -- -- 0 Dibuang
15 0,29 Rendah 0,32 Sedang 0,25 cukup + ** ++ + ++ 0 Direvisi
16 0,42 Cukup 0,42 Sedang 0,75 Baik Sekali ** ++ + ++ -- 0 Dipakai
17 0,23 Rendah 0,64 Sedang 0,25 cukup ++ -- ** ++ - 0 Dipakai
18 0,45 Cukup 0,64 Sedang 0,50 Baik - ** - --- -- 0 Direvisi
19 0,01 Sangat Rendah 0,10 Sukar 0,00 Jelek + --- ** -- -- 0 Dibuang
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
Kesimpulan
No Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kualitas Pengecoh
Angka Arti Indeks Karakteristik Indeks Karakteristik A B C D E 0
21 0,04 Sangat Rendah 0,57 Sedang 0,00 Jelek + - ** --- -- 0 Direvisi
22 0,03 Sangat Rendah 0,21 Sukar -0,37 - - -- - ** - 0 Dibuang
23 0,21 Rendah 0,25 Sukar 0,12 Jelek ++ + ++ ** + 0 Direvisi
24 0,01 Sangat Rendah 0,57 Sedang 0,12 Jelek - - ++ ** + 0 Direvisi
25 0,39 Rendah 0,39 Sedang 0,50 Baik ++ + ** + -- 0 Dipakai
26 0,01 Sangat Rendah 0,14 Sukar 0,00 Jelek -- ** + ++ ++ 0 Dibuang
27 0,08 Sangat Rendah 0,17 Sukar 0,12 Jelek ** + + -- - 0 Dibuang
28 0,02 Sangat Rendah 0,17 Sukar 0,00 Jelek --- -- ** -- + 0 Dibuang
29 0,19 Sangat Rendah 0,78 Mudah 0,12 Jelek ** + -- + -- 0 Direvisi
30 0,48 Cukup 0,75 Mudah 0,50 Baik - + ++ ** -- 0 Dipakai
31 0,39 Rendah 0,50 Sedang 0,37 Cukup -- ++ ** ++ -- 0 Dipakai
32 0,00 Sangat Rendah 0,00 Sukar 0,00 Jelek --- + ** -- -- 0 Dibuang
33 0,12 Sangat Rendah 0,03 Sukar 0,12 Jelek ++ ** -- + -- 0 Dibuang
34 0,50 Cukup 0,67 Sedang 0,50 Baik -- --- ++ ** ++ 0 Dipakai
35 0,13 Sangat Rendah 0,96 Mudah 0,12 Jelek ** -- -- -- --- 0 Direvisi
36 0,43 Cukup 0,17 Sukar 0,50 Baik ++ ** -- - ++ 0 Dipakai
37 0,24 Rendah 0,32 Sedang 0,25 Cukup ++ - ** -- + 0 Dipakai
38 0,42 Cukup 0,78 Mudah 0,37 Cukup ** -- + + + 0 Dipakai
39 0,38 Rendah 0,82 Mudah 0,25 Cukup - ++ ++ ** -- 0 Dipakai
Analisis Butir Soal Uraian
No Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kualitas Pengecoh
Angka Arti Indeks Karakteristik Indeks Karakteristik A B C D E 0
1 0,59 Cukup 0,39 Sedang 0,62 Baik - - - -
2 0,53 Cukup 0,69 Sedang 0,22 Cukup - - - -
3 0,53 Cukup 0,76 Mudah 0,17 Jelek - - - -
4 0,53 Cukup 0,75 Mudah 0,25 Cukup - - - -
5 0,53 Cukup 0,62 Sedang 0,42 Baik - - - -
Reliabilitas soal PG = 0,05 (sangat rendah) Keterangan:
** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik
- : Kurang Baik -- : Buruk
--- : Sangat Buruk
65 Evi Rosmalina, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai upaya peningkatan hasil belajar dan
berpikir kreatif siswa dengan menggunakan multimedia animasi pada materi
Archaebacteria dan Eubacteria terhadap siswa kelas X-1 di SMA Kartika
Siliwangi 2 Bandung, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dan berpikir kreatif
siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai
rata-rata kelas. Nilai rata-rata siswa pada pre-test sebesar 26,00 meningkat
menjadi 77,73 pada siklus 1, dan menjadi 86,12 pada siklus 2. Selain itu,
kemampuan berpikir kreatif siswa juga meningkat. Peningkatan tersebut dapat
dilihat dari nilai rata-rata yang mengalami peningkatan. Pada pre-test, rata-rata
nilai siswa sebesar 36,42, menjadi 60,72 pada siklus 1, dan meningkat menjadi
68,89 pada siklus 2.
Selain hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa yang meningkat,
siswa juga menunjukkan respon yang positif terhadap pembelajaran dengan
menggunakan multimedia animasi. Hal tersebut terlihat dari setiap pernyataan
negatif yang mengalami penurunan jumlah responden, dan sebaliknya untuk
pernyataan positif, yang mengalami peningkatan jumlah responden. Selain angket
respon siswa, hasil wawancara pada siswa juga menunjukkan bahwa mereka
menyukai pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi. Menurut
mereka, pembelajaran menggunkan multimedia animasi memberikan kemudahan
dalam memahami konsep. Wawancara dengan guru juga menunjukkan bahwa
siswa merespon dengan baik pembelajaran menggunakan multimedia animasi.
siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan siswa lebih mudah
memahami materi berupa proses dan bagian-bagian yang sulit untuk dijelaskan
66
Evi Rosmalina, 2013
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah
dipaparkan, terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Multimedia animasi dapat digunakan sebagai referensi dalam memilih
media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Penggunaan
multimedia animasi cocok untuk materi berupa penjelasan struktur dan
bagia-bagian yang sulit dijelaskan dengan kalimat dan gambar saja.
2. Belajar dengan menggunakan media berupa multimedia animasi terkadang
dalam pengoperasiannya terdapat kendala teknis, sehingga harus
dipersiapkan antisipasi-antisipasi tertentu.
3. Belajar dengan menggunakan multimedia animasi akan lebih baik jika satu
laptop digunakan oleh satu sampai dua siswa saja, agar setiap siswa
memiliki kesempatan untuk lebih mengeksplor multimedia animasi.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan hasil penelitian
yang telah dicapai, terutama mengenai kemampuan berpikir kreatif siswa.
Guru perlu membiasakan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang
menuntut siswa untuk memberikan banyak gagasan, rencana, hingga
menghasilkan produk yang berbeda.
67
Evi Rosmalina, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Cendrawati, CS. (2000). Kepribadian Kreatif dan Kemampuan Melakukan
Elaborasi Terhadap Konsep-konsep Sistem Reproduksi Anthophyta.
Program Pascasarjana UPI. Tidak Diterbitkan.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fasko, D. (2001). “Education and Creativity”.Creativity Research Journal. 13
(3&4), 317-327.
Mayer, R.E. (2001). Multimedia Learning. New York: Cambridge University
Press.
Mulyasa. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya.
Munandar, U. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah
Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.
Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Musbikin, I. (2006). Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara .
Nafisah, S. (2006). Pengaruh Penggunaan Media Animasi Pada Pembelajaran
Sistem Saraf Terhadap Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep
Siswa SMA. FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.
Puspasary, A. (2006). Peranan Multimedia Digital untuk Meningkatkan
Pencapaian Kompetensi dasar Siswa Pada Subkonsep Sistem
Reproduksi Manusia. FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.
Rahmattullah, M. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film
Animasi Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Edisi Khusus. 1, 178-186.
68
Evi Rosmalina, 2013
Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Rustaman, et al. (2003). Common TextbookStrategi Belajar Mengajar Biologi.
Bandung: JICA.
Sadiman, A.S et al. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sarwono, S.W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.
Setiawan, F. (2012). Menangani Tumpahan Minyak Di Laut. (Online)
Tersedia:
http://s-fachrurrozi.blogspot.com/2012/04/menangani-tumpahan-minyak-dilaut/. (09 November 2012)
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sulastri, E. (2005). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pemecahan
Masalah Lingkungan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah.
FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.
Suryabrata, S. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru,
Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan
Khusus. Jakarta: Rineka Cipta.
Ulfa, NHM. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sistem Respirasi Manusia.
FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelaajran Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Rosdakarya
Yoanita, S. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran Sistem