• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PERMAINAN HARTA KARUN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C SUMBERSARI BANDUNG:Studi Eksperimen Single Subject Research Terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas 2.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN PERMAINAN HARTA KARUN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C SUMBERSARI BANDUNG:Studi Eksperimen Single Subject Research Terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas 2."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN PERMAINAN HARTA KARUN UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRASYARAT

MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

DI SLB C SUMBERSARI BANDUNG

(Studi Eksperimen Single Subject Research Terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas 2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Oleh,

Nur Syafilia

0705007

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN PERMAINAN HARTA KARUN UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PRASYARAT

MATEMATIKA

ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C SUMBERSARI BANDUNG

NUR SYAFILIA

0705007

Mengetahui,

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN PERMAINAN

HARTA KARUN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PRASYARAT MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB

C SUMBERSARI BANDUNG

” ini sepenuhynya karya saya sendiri.

Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya

orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

yang dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Bandung, Desember 2012

Yang membuat pernyataan,

Nur Syafilia

(4)

ABSTRAK

Kata Kunci: Permainan Harta Karun, Prasyarat Matematika, Anak Tunagrahita Ringan

Kemampuan akademik anak tunagrahita ringan dipengaruhi langsung oleh kemamampuan dan perkembangan intelegensi anak tunagrahita ringan itu sendiri. Hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran kemampuan prasyarat matematika, yaitu kemampuan klasifikasi benda berdasarkan warna. Metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah di atas adalah permaian Harta Karun. Berdasarkan latar belakang tersebut

sehingga muncullah rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu “Apakah penggunaan permainan Harta Karun dapat meningkatkan kemampuan prasyarat matematika anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung?”

Metode eksperimen dengan desain subjek tunggal dengan pola A-B untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut. Subjek penelitian ini adalah dua orang anak tunagrahita ringan yang bersekolah di SDLB C Sumbersari Bandung kelas 2. Penelitian ini terdiri dari 4 sesi baseline dan 8 sesi intervensi. Data yang telah terkumpul dari penelitian ini menggunakan pencatatan nilai hasil kerja anak. Pencatatan nilai hasil kerja anak tersebut dirubah menjadi bentuk presentase, dihitung rate dari data-data tersebut, dan ditampilkan dalam bentuk desain A-B. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis tersebut ditentukan stabilitas perkembangan target behavior. Hasil intervensi dalam penelitian ini menghasilkan peningkatan kemampuan prasyarat matematika terutama dalam kemampuan klasifikasi benda berdasarkan warna.

(5)

ABSTRACT

Keyword: Harta Karun Game, Prerequisite of Mathematic, Mild Anak Tunagrahita Ringan

Academic skill of mild mental retardation children is influenced by life ability and intelligence development of themselves. Those are impacted in prerequisite of mathematic skill which is especially in a classification of colour. An alternative learning method to solve the obstacle is Harta Karun Game. From the explanation we can make a question of research. The question is “Can the Harta Karun Game improve the prerequisite of mathematic of mild mental retardation children in second grade of SDLB C Sumbersari Bandung?

An experiment method in A-B pattern of subject single research is used to answer the question. The research subjects are two mental retardation children in second grade of SDLB C Sumbersari Bandung. The research is consists of four baseline sessions and eight intervention sessions. The collecting resume of research is offered in the children worksheets. The resume of worksheet is appeared in percent which is counted from the rate of the resume. Based on the analyze resume, the stability of children development is definite as a target behaviour. The output of intervention is the improvement of children prerequisite mathematic skill, especially in classification of colour.

(6)

DAFTAR ISI E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian …………...………..

1 B. Kemampuan Prasyarat Matematika ………... C. Permainan Harta Karun ………...…………...….

A. Definisi Operasional Variabel ………...…….. B. Metode Penelitian ………...……….. C. Subjek Dan Lokasi Penelitian ………...……..

(7)

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ………...……….. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ………...……….. B. Pembahasan ………...………..

27 31

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ………...……….. B. Rekomendasi ………...………..

36 36

DAFTRA PUSTAKA ………...……….. 39

DAFTAR LAMPIRAN ………...……….. x

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

Grafik 3.1 Desain A-B ……… 21 Grafik 4.1 Kemampuan Klasifikasi Benda Berdasarkan Warna Subjek D 28 Grafik 4.2 Kemampuan Klasifikasi Benda Berdasarkan Warna Subjek J 28 Grafik 4.3 Peningkatan Atau Penurunan secara Stabil atau Tidak Stabil

(Trend Stability) Kondisi Kemampuan Klasifikasi Benda

Berdasarkan Warna Subjek D ……….. 85 Grafik 4.4 Perkiraan Titik Garis Peningkatan, Penurunan, atau Datar

(Estimate of Trend Direction) pada Kondisi Kemampuan

Klasifikasi Benda Berdasarkan Warna Subjek D ………… 86 Grafik 4.5 Penentuan Overlap Target Behaviour Kemampuan Klasifikasi

Benda Berdasarkan Warna Subjek D …..……….. 87 Grafik 4.6 Peningkatan Atau Penurunan secara Stabil atau Tidak Stabil

(Trend Stability) Kondisi Kemampuan Klasifikasi Benda

Berdasarkan Warna Subjek J ……… 90 Grafik 4.7 Perkiraan Titik Garis Peningkatan, Penurunan, atau Datar

(Estimate of Trend Direction) pada Kondisi Kemampuan

Klasifikasi Benda Berdasarkan Warna Subjek J ………… 91 Grafik 4.8 Penentuan Overlap Target Behaviour Kemampuan Klasifikasi

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen dan Expert-Judgement Instrumen ... 2. Hasil Kerja Siswa ...

3. Recording Sheet For Rate DataBaseline dan Treatmen ...

4. Analisis Data (Data Analysis) dan Stabilitas Perkembangan (Trend

Stability) ...

5. Dokumentasi ...

6. Surat-surat ...

41 65 76

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak tunagrahita ringan merupakan kelompok anak yang memiliki

hambatan yang signifikan dalam fungsi kognitif dibandingkan dengan anak-anak

pada umumnya. Salah satu dampak hambatan kognitif dalam pembelajaran adalah

kekurangan anak dalam hal pengenalan angka, dalam memahami ruang atau

tempat, melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok,

menghitung benda secara berurutan, memperhatikan objek atau benda tertentu

dalam relatif lama, kesulitan mengenal dan memahami simbol, kesulitan dalam

membaca, pemahaman nilai tempat, proses operasi hitung. Kesulitan tersebut

dapat dilihat dari hasil kerja atau perilaku anak ketika mengerjakan tugas-tugas

yang berhubungan aplikasi pembelajaran prasyarat matematika, seperti

mengelompokkan benda, menentukan kekekalan jumlah, dan mengurutkan benda

yang berbeda ukuran.

Anak tunagrahita ringan memiliki kebutuhan seperti anak pada umumnya.

Salah satunya adalah kebutuhan mempelajari matematika untuk digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Mercer dan Mercer (Delphie, B. 2009:1) menyebutkan

bahwa “Semua orang harus mempelajari matematika karena merupakan sarana

untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dalam

(13)

2

Salah satu materi pembelajaran matematika yaitu tentang konsep bilangan

dan untuk memahami konsep bilangan anak perlu memiliki

keterampilan-keterampilan yang termasuk pada pre akademik. Prasyarat untuk memahami

konsep bilangan adalah klasifikasi, korespondensi, mengurutkan dan menyeri

dimulai dari objek-objek kongkrit (Mercer&Mercer, 1989:188).

Beberapa masalah yang telah dipaparkan di atas juga dialami oleh anak

tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung terutama dalam

kemapuan prasyarat matematika. Berdasarkan hasil observasi pada bulan Mei

2012 permasalahan yang nampak yaitu anak belum mampu mengelompokkan

benda berdasarkan warna. Kemampuan berfikir matematika anak masih berada

pada tahap berfikir kongkrit. Selain itu, media yang digunakan dalam proses

pembelajaran adalah media pembelajaran yang sudah sering digunakan sehingga

anak nampak sering merasa jenuh saat proses pembelajaran matematika tersebut.

Pengamatan kelas yang dilakukan peneliti seperti di atas tampak bahwa

penggunaan media yang tepat merupakan suatu masalah dalam pembelajaran

matematika. Salah satu media yang dapat digunakan anak tunagrahita ringan

untuk memahami konsep pre akademik adalah permainan Harta Karun.

Permainan Harta Karun merupakan salah satu media pembelajaran yang

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan prasyarat matematika kelas 2 di

(14)

3

menguasai kemampuan klasifikasi secara kongkrit. Tahap-tahap pelaksanaan

permainan Harta Karun, yaitu anak mengelompokkan objek geometri yang

berwarna sama, mengelompokkan harta karun yang berbeda warna, anak

mengelompokkan harta karun yang berwarna merah, anak mengelompokkan harta

karun yang berwarna biru, dan anak mengelompokkan harta karun yang berwarna

kuning.

Permainan Harta Karun digunakan untuk meningkatkan kemampuan

prasyarat anak tunagrahita ringan dalam mengerjakan soal-soal klasifikasi benda.

Permaianan harta Karun juga dapat memunculkan motivasi belajar bagi anak

karena permainan ini memiliki muatan pembelajaran yang menyenangkan. Oleh

sebab itu, permainan Harta Karun dapat digunakan sebagai media pembelajaran

yang menarik bagi anak serta cocok untuk meningkatkan kemampuan prasyarat

matematika.

Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud melakukan penelitian

penggunaan permainan Harta Karun untuk meningkatkan kemampuan prasyarat

matematika anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Anak belum mampu mengelompokkan benda dalam warna.

(15)

4

3. Media pembelajaran sudah sering digunakan sehingga anak sering merasa

jenuh.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah peningkatkan kemampuan prasyarat

matematika dalam hal klasifikasi benda. Masalah klasifikasi tersebut dibatasi

sebagai berikut.

1. Kemampuan anak tunagrahita ringan dalam mengklasifikasikan benda

berdasarkan warna sebelum menggunakan permainan Harta Karun.

2. Kemampuan anak tunagrahita ringan tentang klasifikasi benda

berdasarkan warna setelah menggunakan permainan Harta Karun.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah daalam penelitian ini adalah :

Apakah penggunaan permainan Harta Karun dapat meningkatkan

kemampuan prasyarat matematika anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C

Sumbersari Bandung?

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

(16)

5

permainan Harta Karun. Tujuan penelitian ini secara rinci dijabarkan

sebagai berikut.

a. Untuk memperoleh data kemampuan anak tunagrahita ringan kelas 2

di SDLB C Sumbersari Bandung tentang klasifikasi benda

berdasarkan warna sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan

permainan Harta Karun.

b. Untuk memperoleh data kemampuan anak tunagrahita ringan kelas 2

di SDLB C Sumbersari Bandung tentang klasifikasi benda

berdasarkan warna setelah diberi perlakuan dengan menggunakan

permainan Harta Karun.

2. Manfaat Penelitian

Dalam tataran teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan tentang salah satu permainan brain power yang bernama

Harta Karun yang dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan

kemampuan prasyarat matermatika anak tunagrahita ringan.

Secara praktis hasil penelitian ini akan memberikan informasi tentang

penggunaan permainan Harta Karun untuk meningkatkan kemampuan

prasyarat matematika anak tunagrahita ringan kepada pihak-pihak terkait

terutama pada guru dalam pengembangan pelayanan pendidikan bagi anak

tunagrahita di kelas persiapan. Oleh sebab itu, diharapkan dengan

informasi tersebut para pengelola pendidikan bagi anak tunagrahita ringan

(17)

6

dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam masalah klasifikasi

(18)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan variabel bebas dan variabel

terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

dkk, 2005:12) merupakan “Suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang

diamati dalam penelitian”.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat,

maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan Harta Karun.

“Permainan Harta Karun merupakan salah satu permainan dapat mengoptimalkan

kemampuan memahami warna benda yang ada di sekitar anak” (Charner, K., dkk.,

2004). Permainan Harta Karun tersebut dapat digunakan sebagai media dalam

pembelajaran kemampuan prasayarat matematika dalam hal klasifikasi benda

berdasarkan warna benda. Permainan harta karun ini dilakukan secara bergiliran.

Cara melakukan permainan Harta Karun tersebut sebagai berikut.

1. Mengelompokkan objek yang sama dan warna berbeda

2. Mengelompokkan objek yang berbeda dan warna berbeda

3. Mengelompokkan objek yang berbeda dan warna berbeda

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan target behavior yang ingin

(19)

20

Kemampuan klasifikasi berdasarkan warna yang dimaksud terdiri dari

kemampuan mengelompokkan objek yang berwarna sama dan mengelompokkan

harta karun yang berbeda warna.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan

melihat hasil atau akibat dari suatu perlakuan atau intervensi dalam penggunaan

permainan Harta Karun untuk meningkatkan kemampuan prasayarat matematika

anak tunagrahita ringan. Eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk

meneliti sesuatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu dan

diamati dengan cermat sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibatnya.

Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan Single Subject Research (SSR). Penelitian ini merupakan metode

untuk subyek tunggal terhadap perilaku tertentu. Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah desain A-B.

Sunanto (2005:76) mengemukakan bahwa desain A-B menunjukkan

(20)

21

Prosedur tersebut dapat digambarkan secara visual sebagai berikut.

Grafik 3.1. Desain A-B

T

arget Be

hav

iour

Baseline (A) Intervensi (B)

Sesi (waktu)

Baseline (A) adalah kemampuan awal anak tunagrahita ringan dalam hal

klasifikasi benda berdasarkan warna sebelum diberikan intervensi apa pun. Pada

tahap ini peneliti mengasesmen kemampuan anak tunagrahita ringan tentang

klasifikasi benda berdasarkan warna menggunakan 15 buah objek yang terdiri dari

kelompok warna kuning, kelompok warna berwarna biru, dan kelompok warna

merah. Asesmen ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal anak dengan

hasil yang stabil. Setelah didapatkan hasil tes yang stabil pada Baseline (A), maka

penelitian dilanjutkan dengan pemberian Intervensi (B).

Intervensi (B) adalah untuk mengetahui data kemampuan klasifikasi benda

berdasarkan warna. Pada tahap ini subjek diberi intervensi berupa permainan

(21)

22

prasayarat matematika anak tunagrahita ringan. Sesi pada proses intervensi

sebanyak delapan kali.

C. Subjek Dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah dua anak tunagrahita ringan

kelas 2 SDLB yang bernama D dan J. D dan J berusia 9 tahun.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di SLB C Sumbersari Bandung yang beralamat di

Jalan Majalaya II No. 29 Antapani, Bandung.

D. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa instrumen tes perbuatan dan tes

lisan. yang sesuai dengan target behavior yang ingin dicapai. Kisi-kisi

instrumen dan butir instrumen terlampir.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai

berikut.

(22)

23

dalam benda-benda yang berjumlah 15 (lima belas) buah yang

memiliki warna yang berbeda-beda. Dalam proses evaluasi anak

diminta menglompokkan benda berdasarkan warna. Instrumen yang

digunakan untuk memperoleh data kemampuan klasifikasi benda

berdasarkan warna terlampir.

b. Non Tes yaitu Observasi

Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian berlangsung.

Observasi diarahkan untuk memperoleh data tentang kemampuan dan

jenis kesulitan kemampuan prasayarat matematika subyek khususnya

dalam klasifikasi benda berdasarkan warna.

3. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk

mengukur kemampuan prasayarat matematika anak tunagrahita ringan. Uji

validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan

pada tes yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan.

Sugiyono (dalam Teorionline, 2010:1) mengemukakan bahwa validitas adalah tingkat kevalidan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.

Uji validitas ini menggunakan validitas isi berupa expert-judgment dari

para pakar dan guru. Penilaian dilakukan oleh tiga orang dan data yang

diperoleh melalui expert-judgment akan dihitung dengan rumus:

(23)

24

Setelah melakukan revisi dan instrumen dinyatakan layak digunakan,

maka dilakukan kembali judgment terhadap instrumen penelitian. Dari

hasil judgment tersebut diperoleh tiga penilai menyatakan semua aspek

cocok sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

Dengan demikian, instrumen yang digunakan diharapkan akan dapat

mengukur kemampuan prasayarat matematika anak tunagrahita ringan

dengan tepat.

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada Baseline (A) dan

Intervensi (B) diolah dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan

tujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi terhadap

peningkatan kemampuan prasayarat matematika anak tunagrahita ringan setelah

diberikan intervensi dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan permainan

Harta Karun dan disajikan dalam bentuk grafik.

Grafik digunakan dalam menampilkan hasil penelitian ini agar

kemampuan awal anak sebelum mendapat intervensi, proses selama intervensi dan

(24)

25

1. absis (sumbu x) adalah sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk

variabel bebas, yaitu sesi intervensi;

2. ordinat (sumbu y) adalah sumbu vertikal yang menunjukkan satuan untuk

variabel terikat, yaitu presentase hasil kerja anak;

3. titik awal yaitu pertemuan antara sumbu x dengan sumbu y sebagai titik

awal variabel bebas dan variabel terikat;

4. skala merupakan garis-garis pendek pada sumbu x dan sumbu y yang

menunjukkan ukuran;

5. label kondisi yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen,

seperti Baseline (A) dan Intervensi (B);

6. grafik perubahan kondisi yaitu garis vertikal yang menunjukkan kondisi ke

kondisi lainnya; serta

7. judul grafik yaitu judul yang mengarahkan pembaca mengetahui hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini.

Tahapan-tahapan yang digunakan untuk menganalisis data dalam

penelitian ini, yaitu:

1. menskor hasil pengukuran pada Baseline (A) dari setiap subjek penelitian

di setiap sesi;

2. menskor hasil pengukuran pada Intervensi (B) dari setiap subjek penelitian

di setiap sesi;

3. menjumlah semua skor yang didapatkan setiap subjek pada Baseline (A)

(25)

26

4. membuat analisis dalam bentuk grafik garis agar dapat langsung terlihat

perubahan yang terjadi pada Baseline (A) dan Intervensi (B);

5. membuat analisis dalam grafik batang agar terlihat jelas peningkatan

subjek dalam kemampuan prasayarat matematika di setiap sesi secara

keseluruhan.

Dalam penelitian ini perhitungan pengolahan data menggunakan rumus

sebagai berikut.

Keterangan:

N = nilai akhir

NB = nilai jawaban benar

NT = nilai tertinggi

(26)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan analisis seluruh data

penelitian mengenai penggunaan permainan Harta Karun terhadap

kemampuan prasyarat matematika dapat disimpulkan bahwa kemampuan

subjek dalam kemampuan klasifikasi benda berdasarkan warna mengalami

peningkatan. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil analisis data subjek D dan J.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pertanyaan penelitian yang

digunakan peneliti dalam penelitian telah terjawab. Ini ditunjukkan dengan

adanya peningkatan kemampuan prasayarat matematika subjek D dan J dalam

kemampuan klasifikasi benda berdasarkan warna menggunakan permaianan

Harta Karun.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diambil berdasarkan kesimpulan di atas

dipaparkan berikut ini.

1. Permainan Harta Karun merupakan permainan yang berguna bagi anak

tunagrahita ringan karena pembelajaran ini sifatnya menyenangkan,

interaktif, informatif, dan sederhana sehingga dapat meningkatkan

(27)

37

2. Permainan Harta Karun juga dapat meningkatkan motivasi belajar anak

ketika anak belajar sambil bermain, dalam pelaksanaanya metode yang

digunakan mudah sehingga anak sepat memahami pembelajaran, dan anak

belajar sambil beraktivitas sehingga kemampuan kognitif dan motorik

anak dapat berkembang optimal.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengadakan penelitian

pada aspek kemampuan klasifikasi berdasarkan bentuk dan ukuran,

kemampuan pre akademik lainnya supaya hasil penelitian tentang pre

(28)

39

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M.. (1955). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan

Anne, A.. (2009). Permainan Anak. [Online]. Tersedia: http://www.lautanindonesia.com/blog/gabegh/blog/8999/jenis-permainan-anak. [14 Agustus 2011]

Arya. (2011). Metode Permainan Dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-pembelajaran/. [14 Agustus 2011]

Charner, K., dkk.. (2004). Brain Power Aktivitas Pintar Untuk Prasekolah. Jakarta: Erlangga for Kids.

Copeland, R.W.. (1972). Matehematics And The Elementary Teacher. London: W.B. Saunders Company.

Delphie, B.. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting

Pendidikan Inklusi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Delphie, B.. (2009). Bimbingan Perilaku Adaptif (Anak dengan Hendaya

Perkembangan Fungsional). Bandung: PT. Refika Aditama.

Delphie, B.. (2009). Matematika Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Klaten: PT. Intan Sejati Klaten.

Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Dod, S. M.. (2005). Understanding Autism. Australia: National Library of

Australia Cataloguing in Publication Data.

Duncan, E. R. (1967). Modern School Mathematics Structure and Use. U. S.A.: Houghton Mifflin Company.

Enot-Poloskun. (2009). Menentukan Instrumen Penelitian. [Online]. Tersedia: www.menentukan-instrumen-penelitian.html. [6 Febuari 2011]

Fandy. (2010). Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. [Online]. Tersedia:

http://www.fandi4tarakan.wordpress.com/2010/01/03/teori-multiple-intelligence-howard gardner. [9 Januari 2010]

Ismail, A.. (2009). Definisi Permainan. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/definisi-permainan /. [14 Agustus 2011]

Jakar, B.. (2010). Sembilan Jenis Kemampuan. [Online]. Tersedia: http://www.kaskus.us/blog.php?bt=97240. [9 Januari 2010]

(29)

40

Rochyadi, E. (2005). Pengembangan Program Individual Bagi Anak

Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jendral Pendidikan

Runtukahu. (1996). Pengajaran Matematika Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Somantri, S.. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama. Sunanto, J., dkk. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. Jepang:

Criced University of Tsukuba.

Suparno. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Piaget. Yogyakarta: Kanisius

Teorionline. (2010). Uju Validitas Dan Reliabilitas. [Online]. Tersedia: http://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/uji-validitas-dan-reliabilitas/. [14 Agustus 2011]

Tuahmanurung. (2010). Teori-teori Belajar Proses Perubahan Tingkahlaku &

Belajar. [Online]. Tersedia:

http://tuahmanurung.blogspot.com/2010/03/teori-teori-belajar-proses-perubahan-tingkatlaku-&-belajar/. [9 Januari 2010]

Gambar

Tabel
Gambar 2.1  Klasifikasi Benda Berdasarkan Warna
Grafik 3.1.   Desain A-B
Grafik digunakan dalam menampilkan hasil penelitian ini agar

Referensi

Dokumen terkait

dari hasil temuan bahwa banyaknya guru di lingkungan kementerian agama Provinsi Jawa Barat, sehingga kurang merata dalam pembagian kegiatan pelaksanaan diklat

MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis kualitatif berhubungan dengan identifikasi zat-zat yang ada dalam suatu sampel sehingga kandungannya akan mudah untuk dikenali, zat

mampu memahami sejarah, dalam arti: (1) memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa; (2) memiliki kemampuan berpikir secara kritis yang dapat digunakan

(2) Bagian Daerah dari penerimaan negara sektor perikanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibagikan dengan porsi yang sama besar kepada Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia..

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk Meningkatkan Etos Kerja Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat; mengetahui tingkat konsumsi beras dan non beras masyarakat; dan untuk menganalisis

Dalam hal penerima Hak Pengelolaan adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Lembaga