• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KALIMANTAN TIMUR. Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KALIMANTAN TIMUR. Oleh :"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

KALIMANTAN TIMUR

Oleh :

HERY SUMARDIN NIM. 130 500 160

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

(2)

Pembimbing,

Haryatie Sarie, SP. MP.

NIP. 19781013 200912 2 001

JudulLaporan PKL : Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) Di Balai Pengkaj ian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Timur

Nama : Hery Sumardin

NIM : 130 500 160

Program Studi :Manajemen Lingkungan

Jurusan : Manajemen Pertanian

Penguji II,

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1 003 Penguji I,

Dr. Ir. H. Suwarto, MP NIP. 19641010 199203 1 003

Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1 003

Lulus ujian pada

(3)

melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur hingga tersusunnya laporan ini.

Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan PKL ini tidak terlepas dari peran serta bantuan dari beberapa pihak, untuk ini dengan segala kerendahan hati dan sikap hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. M. Hidayanto, MP selaku Kepala Balai dan Para Karyawan di BPTP Kaltim.

2. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

3. Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.

4. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan sekaligus sebagai Dosen Penguji dua Praktek Kerja Lapang (PKL).

5. Ibu Haryatie Sarie, SP. MP selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapang (PKL).

6. Bapak Dr. Ir. H. Suwarto, MP selaku Dosen Penguji satu Praktik Kerja Lapang (PKL).

7. Bapak Dr. Noor Roufiq Ahmadi, S.TP, MP selaku Pembimbing Lapangan.

8. Bapak Setyono, Setyawan, Puji Wahana, Kholil, dan Junaedi.P selaku Pembimbing Lapangan di Kebun Percobaan Samboja.

9.

sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

10. Rekan rekan seperjuangan Manajemen Lingkungan Angkatan 2013.

Dalam menyusun laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat

(4)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 3

C. Hasil yang Dicapai ... 3

II. KEADAAN UMUM BPTP ... 4

A. Tinjauan Umum BPTP ... 4

B. Struktur BPTP ... 5

C. Visi dan Misi ... 6

D. Tugas Pokok dan Fungsi ... 7

E. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ... 8

III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG ... 11

A. Membersihkan Tempat Persemaian dan Lahan Pertanian dari Gulma ... 11

B. Penanaman Padi Lokal di Polybag dan Penataan Ulang di Kebun Perco baan Lempake ... 12

C. Pengisian Polybag untuk Pembibitan di Kebun Percobaan Lempake ... 14

D. Panen, Penjemuran dan Penanaman Wijen (Sesamum indicum) .. 16

E. Pembuatan Biopori disetiap Pertanaman SDG dan Pemupukan Tanaman SDG dengna Mikrobakultur ... 18

F. Pembuatan Kontur dengan Ondol -ondol dan Penanaman HMT (Hijau Makan Ternak) disetiap Kontur ... 20

G. Penanaman Ubi jalar (Ipomoea batatas) ... 22

H. Penanaman Singkong Gajah (Manihot esculenta) ... 23

I. Pemberian Pupuk NPK pada Tanamn Jagung (Zea mays) ... 25

J. Pembumbunan pada Tanaman Jagung (Zea mays) ... 27

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 29 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(5)

1.

Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ... 8

(6)

Nomor lampiran Halaman

1. Kegiatan Membuka dan Pengisian Polybag 33

2. Kegiatan Penanaman Padi Dalam Ember 33

3. Panen dan Penjemuran Wijen di KP Samboja .34

4. Penggalian dan Pemasangan Pipa Biopori ..35

5. Penyemprotan Biopori 35

6. Penanaman Rumput Paspalum Menggunakan Ondol- 36

7. Pemupukan dan Pembubunan Tanaman Jagung (Zea mays) ..37

8. Pembersihan Rumput dalam Polybag 38

9. Kegiatan Penanaman Ubi Jalar ..38

10. Foto Bersama saat Perpisahan dan Penyerahan Plakat ...39

(7)

Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda merupakan pendidikan vokasi Diploma III. Sebagai program pendidikan vokasi maka sistem pendidikan menerapkan kurikulum dengan komposisi 40% komponen teori dan 60% komponen praktik. Pekerjaan praktik merupakan konsep utama melaksanakan pendidikan di Politeknik Pertanian.

Sebagai implementasi dari pelaksanaan kurikulum tersebut selain melaksanakan praktik di Laboratorium juga disediakan waktu pada semester akhir bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan lapangan dalam bentuk Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan pada perusahaan atau instansi yang terkait . Kegiatan PKL dilaksanakan untuk memberi gambaran nyata kepada mahasiswa tentang prospek keja. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan PKL adalah selama 2 bulan.

Maksud dilaksanakannya kegiatan PKL adalah agar mahasiswa mendapat pengalaman kerja di lapangan pada kondisi yang sesungguhnya terjadi di masyarakat, dengan demikian para mahasiswa akan bertambah wawasan mengenai hal -hal yang berkaitan dengan teknologi pengelolaan lingkungan dan teknik pencegahan pencemaran lingkungan. Dalam kegiatan PKL mahasiswa tidak hanya melihat atau mengamati saja akan tetapi diarahkan mengikuti atau

(8)

pemberian pestisida, pemanfaatan limbah hasil panen atau pembersihan lahan, dan pemanfaatan limbah kotoran hewan ternak.

Selama melaksanakan kegiatan PKL di lapangan mahasiswa dibimbing oleh seorang pembimbing lapangan dan berperan memberikan petunjuk dan arahan mengenai apa dan bagaimana melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan proses pengelolaan lingkungan.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Provinsi Kalimantan Timur. Penulis telah mendapatkan kesempatan melaksanakan praktik di BPTP ini selama 2 (dua) bulan, khususnya dalam bidang pengelolaan lingkungan baik di bidang pertanian, peternakan, serta perkebunan.

Materi diperoleh dari kegiatan PKL meliputi penambahan wawasan yang terkait dengan pengelolaan bekas tambang yang dikembalikan fungsinya sebagai lahan mata pencaharian masyarakat sekitar seperti pertanian, peternakan, dan lain-lain.

Selain itu, penambahan pengalaman kerja khususnya dibidang tanam-menanam serta aplikasi pengelolaan lingkungan dibidang perkebunan seperti teknologi, bahan kimia yang dipakai serta cara aplikasinya, dan pemanfaatan limbah yang dihasilkan.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun secara rinci yang menjadi tujuan dari kegiatan PKL adalah:

1. Memberikan keterampilan lanjutan bagi mahasiswa agar memiliki bekal ketika terjun ke masyarakat menghadapi dunia kerja.

2. Memberikan pengalaman lapangan pada mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan melakukan pekerjaan lapangan sesuai dengan dunia nyata.

3. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah ketika

(9)

bekerja di lapangan.

4. Mahasiswa dapat menganalisis atau menjelaskan jika terjadi perbedaan antara ilmu yang diperoleh di kampus dengan realita dunia kerja. Hal demikian mungkin saja terjadi mengingat ada kalanya perkembangan teknologi di dunia kerja terkadang lebih cepat dari perkembangan ilmu di kampus.

C. Hasil yang Diharapkan

Dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan, kreativitas, inovasi, skill serta wawasan yang lebih luas mengenai dunia kerja dimasyarakat, sehingga ketika lulus mahasiswa telah memiliki pengalaman dan siap terjuan ke lapangan untuk mengahadapi dunia kerja

.

(10)

KEADAAN UMUM BPTP

A. Tinjauan Umum BPTP

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur adalah unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di bawah koordinasi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. BPTP Kalimantan Timur yang berlokasi di Samarin da, Kalimantan Timur ini dibentuk bulan Desember 1994. Pada pada awal pembentukkannya diberi nama Lokal Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) dengan surat keputusan Menteri Pertanian No. 798/Kpts/OT.210/12/94, kemudian pada tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi BPTP melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No.

50/Kpts/Ot.210/6/2001 tanggal 14 Juni 2001, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Keberadaan BPTP Kaltim diharapkan dapat menjadi center of excellence dalam penyediaan dan pelayanan teknologi pertanian tepat guna

teknologi serta kegiatan pendampingan yang dilakukan adalah dalam upaya untuk mendukung pembangunan pertanian di daerah sesuai dengan tugas dan fungsi didirikannya BPTP. Pada tahun 2014 menjadi lembaga inovasi pembangunan pertanian industrial yang handal dan berstandar internasional di Kalimantan Timur.

Kantor BPTP Kalimantan Timur terletak di jalan P.M Noor-Sempaja, Samarinda Kalimantan Timur. Selain bangunan kantor, BPTP Kalimantan Timur memiliki beberapa fasilitas pendukung, antara lain: Perpustakaan Digital, Stasiun AWS (Automatic Weather Station) dan AWLR (Automatic Water Level Recorder), 3 Kebun Percobaan (Kebun Percobaan Lempake seluas 10 ha, Sempaja seluas 1 ha, dan Samboja seluas 10 ha), Laboratorium Tanah, Biologi, Perternakan dan

(11)

Teknologi Hasil Pertanian, serta Green House, dan Animal House.

Kebun Percobaan (KP) merupakan salah satu aset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) yang potensial mendukung peningkatan kinerja Unit Pelaksana Teknis (UPT). Kebun Percobaan dapat diartikan sebagai sebidang tanah yang memiliki karakteristik agroekosistem tertentu yang dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung sebagai tempat pengelolaan tanaman dan ternak (Anonim, 2010).

B. Struktur Organisasi BPTP Susunan organisasi BPTP terdiri dari:

Kepala Balai : Dr. Ir.M.Hidayanto, MP

Kasi. KPP : Dr. Noor Roufiq Ahmadi, S.TP, MP Kasubag TU : Bachrian Pebriadi, S.Pi. M.Si

BPTP Kaltim berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam tindak operasionalisasinya, Kepala BPTP Kaltim dibantu oleh 2 (dua) struktural yaitu Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP), dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Selain dibantu oleh 2 (dua) struktural, dalam melaksanakan penelitian dan pengkajian, Kepala BPTP Kaltim didukung oleh Koordinator Program, Kelompok Fungsional Penelitian dan Penyuluhan.

Sistem ketenaga kerjaan di BPTP diatur dalam pola kerja 1 (satu) shift dimana setiap shift terdiri dari 8 (delapan) jam kerja.

Kepercayaan Pemerintah Daerah (Pemda) pada BPTP Kaltim ditunjukkan dengan adanya kegiatan-kegiatan kerjasama yang cukup banyak dilakukan.

(12)

C. VISI dan MISI VISI

Visi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur adalah:

dalam mewujudkan sistem pertanian bio- MISI

Guna mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Misi yang dilaksanakan adalah:

a. Menghasilkan, mengembangkan dan memasyarakatkan inovasi pertanian industrial dalam mendukung pembangunan pertanian di Kalimantan Timur.

b. Mengembangkan jejaring kerja untuk umpan balik dan pemasyarakatan inovasi dengan kelembagaan petani, swasta, penyuluh serata pemerintah daerah.

c. Mengembangkan kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja dengan seluruh pemangku kepentingan daerah, nasional dan luar negeri, seperti pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, swasta dan lain-lain.

d. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas dan system Manajemen yang berstandar Internasional dengan menerapkan ISO 9001 dan ISO 17025.

(13)

D. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok

Melaksanakan pengkajian, perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

Fungsi

1. Pelaksanaan investarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

2. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

3. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminisasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan.

4. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil litkaji, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi.

5. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi.

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

E. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

Kegiatan PKL ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur. Adapun waktu pelaksanaan PKL dimulai tanggal 02 Maret 2016 sampai dengan 2 Mei 2016 dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut,

(14)

Tabel 1. Lokasi dan waktu Kegiatan PKL

No. Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Lokasi Keterangan

1 2 3 4 5

1. Rabu, 02 Maret

2016 Acara Meet Opening BPTP Kaltim Pembukaan

2. Kamis, 03 Maret 2016

1 ) Pemberian Tugas (Jadwal Kegiatan) Selama PKL di kebun percobaan samboja oleh Pembimbing Lapangan 2 ) Kunjungan ke kebun

percobaan lempake dan kebun percobaan sempaja 3 ) Pencarian Data Mengenai

BPTP Kaltim

BPTP Kaltim, Perpustakaan,

Kebun Percobaan (KP) Lempake, Kebun

Percobaan Sempaja

Kegiatan Awal PKL

3. - 05

Maret 2016

1 ) Senam Pagi

2 ) Membersihkan Tempat Persemaian KP. Sempaja

BPTP Kaltim, Perpustakaan, dan KP. Sempaja

Praktik

4. Senin, 07 Maret 2016

1 ) Upacara BPTP Kalim Kegiatan

Mingguan 2 ) Penanaman padi lokasi di

polybag dan penataan ulang

KP. Lempake

Praktik 5. Selasa, 08

Maret 2016

Pengisian polybag untuk

pembibitan Praktik

6. Kamis, 10 Maret 2016

Penyampaian materi mengenai lokasi Kebun Percobaan Samboja dan pembagian blok di Kebun Percobaan Samboja

KP. Samboja

Kegiatan Awal di KP.

SAMBOJA

7. ret

2016

1 ) Panen wijen dan menjemur wijen yang telah di panen 2 ) Membuat ondol -ondol 3 ) Mencari pakan ternak (jerami)

KP. Samboja Praktik

8. Senin, 14 Maret 2016

Pembuatan biopori dan Pemupukan dengan Mikrobakultur.

KP. Samboja Praktik

9. Selasa, 15 Maret 2016

Pembuatan kontur deng an ondol-ondol dan penanaman Hijau Makan Ternak (paspalum) disetiap kontur yang dibuat

KP. Samboja Praktik

10. Rabu, 16 Maret

2016 Penanaman singkong gajah KP. Samboja Praktik 11. Kamis, 17 Maret

2016 Penanaman singkong gajah KP. Samboja Praktik

12. 2016 Penanaman wijen KP. Samboja Praktik

13 Senin, 21 Maret

2016 Penanaman singkong gajah KP. Samboja Praktik 14. Selasa, 22

Maret 2016

Penanaman Hijau Makan Ternak

(paspalum) KP. Samboja Praktik

15. Rabu, 23 Maret 2016

Pemupukan pada tanaman

jagung dengan NPK KP. Samboja Praktik 16. Kamis, 24 Maret

2016

Pemupukan pada tanaman

jagung dengan NPK KP. Samboja Kegiatan Selingan 17. Senin, 28 Maret

2016

1) Menanam tanaman Hijau

Makan Ternak KP. Samboja Praktik

18. Selasa, 29 Maret 2016

Membersihkan gulma pada

tanaman padi KP. Samboja Praktik

19. Rabu, 30 Maret 2016

1) Membuat bumbun pada

tanaman jagung KP. Samboja Praktik

(15)

Tabel 1. lanjutan

20. Kamis, 31 Maret 2016

1) Pembumbunan pada tanaman jagung

2) Menanam tanaman singkong 3) Pembuatan biopori disetiap

tanaman Sumber Daya Ginetik dan pemupukan tanaman Sumber Daya Ginetik dengan mikrobakultur

KP. Samboja Praktik

21. 2016

Pembuatan biopori dan

Pemupukan dengan biourien KP. Samboja Praktik 22. Senin, 04 April

2016 Penanaman kaliandra KP. Samboja Praktik

23. Selasa, 05 April

2016 Penanaman kaliandra KP. Samboja Praktik

24.

Rabu, 06 April 2016

Mencari pakan ternak (paspalum dan rumput gajah) dan mencacah pakan ternak (rumput gajah)

KP. Samboja Praktik

25. Kamis, 07 April 2016

Pemasangan turus dan tali pada

tanaman buncis dan kacang KP. Samboja Praktik

26. 2016

Membersihkan lahan untuk

penanaman ubi KP. Samboja Praktik

27. Senin, 11 April 2016

Membuat bedengan untuk

menanam ubi KP. Samboja Praktik

28. Selasa, 12 April

2016 Mencari pakan ternak KP. Samboja Praktik 29. Rabu, 13 April

2016 Penyiapan bibit ubi jalar KP. Samboja Praktik 30. Kamis, 14 April

2016

Menanam ubi di bedengan yang

telah di sediakan KP. Samboja Praktik 31. Senin, 18 April

2016 Penanaman bibit ubi KP. Samboja Praktik

32. Selasa, 19 April

2016 Mengambil bibit singkong gajah KP. Samboja Praktik 33. 20 s/d 30 April

2016 Pembuatan laporan pkl KP. Samboja dan Kampus

Kegiatan Selingan

(16)

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG

A. Membersihkan Tempat Persemaian dan Lahan Pertanian dari Gulma di Kebun Percobaan Lempake

1. Tujuan

Membersihkan tempat persemaian ataupun lahan pertanian agar tanaman yang ada di lahan pertanian dan polybag maupun kotak persemaian terhindar dari gulma dan tanaman pun tumbuh dengan baik.

2. Dasar Teori

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.

Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. (Anonim, 2015)

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan adalah Tangan Manusia.

b. Bahan yang digunakan adalah Polybag berisi bibit yang disemai.

4. Prosedur Kerja

a. Mendatangi tempat persemaian ataupun lahan peranian.

b. Gulma yang tumbuh dibersihkan dengan cara dicabut menggunakan tangan.

c. Gulma yang telah dicabut kemudian dikumpulkan disuatu tempat.

(17)

5. Hasil yang Dicapai

Dari hasil kegiatan praktek membersihkan media tanam di polybag yang berjumlah 400 polybag dan kotak persemaian berjumlah 3 kotak dengan panjang 6 meter yang sebelumnya ditumbuhi gulma telah dibersihkan menggunakan tangan agar menjadi terlihat bersih.

6. Pembahasan

Pembersihkan lahan pertanian dan persemaian yang berlokasi di kebun percobaan sempaja dengan tujuan agar lahan pertanian dan persemaian terlihat lebih bersih dari gulma, sehingga tanaman tidak terganggu oleh adanya gulma dan tidak ada persaingan unsur hara.

B. Penanaman Padi Lokal di Dalam Ember di Kebun Percobaan Lempake 1. Tujuan

Penanaman padi di dalam ember bertujuan untuk mengetahui varietas padi lokal. Penataan ulang dilakukan bertujuan untuk mempermudah penyemaian saat menyemai padi di dalam ember.

2. Dasar Teori

Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban.

Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari india atau indocina dan masuk ke Indonesia dibawa leh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun, padi merupakan sumber karbohidratutama bagi mayoritas

(18)

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan adalah ember.

b. Bahan yang digunakan adalah bibit padi jenis padi gunung yang akan di semai.

4. Prosedur Kerja

a. Pengisian tanah yang telah di campur pupuk dengan pupuk kedalam ember plastik.

b. Menata ulang (menyusun) ember plastik untuk mempermudah penyemaian benih padi .

c. Semai bibit padi sebanyak 5 bibit atau lebih di setiap 1 ember plastik.

5. Hasil yang Dicapai

Dengan menerapkan melakukan penanaman padi didalam ember plastik dengan jumlah 33 ember dan jumlah padi lokal yang ditanam ± sebanyak 175 bibit padi dan diharapkan padi dapat tumbuh efektif, dan penataan penyemaian benih padi yang ramah lingkungan bisa diterapkan atau menjadi contoh bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam atau bertani dilahan sempit.

6. Pembahasan

Dari percobaan penanaman bibit padi yang disemai didalam ember plastik tidak ditemukan kendala sedikitpun malah lebih mudah karena tidak memerlukan tempat yang besar. Selain itu juga sebagai salah satu contoh bibit padi yang akan dipamerkan dalam pameran yang diselenggarakan di Balikpapan.

(19)

C. Pengisian Media Tanam di Polybag Untuk Pembibitan di Kebun Percobaan Lempake

1. Tujuan

Pengisian polybag ini bertujuan untuk dimanfaatkan sebagai media tanam/menyemai bibit tanaman dengan menggunakan bahan pupuk kandang dan tanah.

2. Dasar Teori

Media tanam yang baik adalah ringan, mudah dibuat/dipersiapkan, gembur, dan subur (kaya akan unsur hara), selain itu media tanam yang baik dapat menjaga kelembapan daerah akar, memyediakan udara, dan dapat menahan keterdapatan unsur hara. Media tanam adalah komponen mutlak ketika bakal bertepat tanam. Media tanam yang dapat digunakan antara lain tanah, pasir, arang, sekam bakar, serbuk kayu, sabut kelapa, dan batang pakis yang di kombinasikan dengan kompos, pupuk kandang, maupun pupuk hijau

(Anonim, 2012).

Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman (Susanto, 2002).

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan adalah :

1) Polybag dengan ukuran (10 x 15 cm), (30 x 30 cm), dan (60 x 60 cm).

2) Cangkul sebanyak 2 unit, untuk mengaduk tanah dan pupuk kandang.

3) Sekop kecil sebanyak 4 unit. Sekop kecil ini digunakan untuk pengambilan tanah yang telah dicampur pupuk kedalam polybag.

(20)

b. Bahan yang digunakan adalah : 1) Tanah

2) Pupuk kandang 4. Prosedur Kerja

a. Persiapkan alat berupa cangkul, sekop kecil, polybag, dan gerobak.

b. Persiapkan pupuk kompos .

c. Tanah dan pupuk kompos dicampur dengan mnggunakan cangkul hingga rata.

d. Polybag diisi dengan tanah yang telah dicampurkan pupuk kompos.

e. Pada saat pengisian tanah telah mencapai setengah polybag lalu dihentakan atau dipadatkan.

f. Isi kembali tanah hingga penuh.

g. Penataan polybag yang telah diisi di tempat yang ditentukan dengan menggunakan argo dan disusun dengan rapi.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil pengisian polybag yang telah diisi selama PKL di Kebun Percobaan Lempake, yaitu sebanyak 400 polybag, dengan ukuran yang berbeda-beda.

6. Pembahasan

Dari kegiatan pengisian polybag saat PKL dilakukan secara berkala dengan ukuran yang berbeda-beda, pengisan media tanam kedalam polybag dilakukan menggunakan skop kecil yang terbuat dari jerigen dan sebagian juga menggunakan tangan.

(21)

D. Panen, Penjemuran dan Penanaman Wijen (Sesamum indicum).

1. Tujuan

Untuk mengetahui teknik pemanenan, penjemuran dan penanaman wijen yang benar.

2. Dasar Teori

Wijen merupakan tanaman semak musim yang biasa tumbuh di daerah tropis. Biji wijen berukuran kecil, oval, dan salah satu ujungnya runcing. Berat 1.000 biji bervariasi yaitu antara 2-4 gram. Warna kulit biji wijen bervariasi tergantung varietasnya yaitu, putih, kuning, coklat, abu-abu, dan hitam. Warna kulit biji juga berpengaruh terhadap kandungan air, minyak, albumin, karbohidrat, serta kasar dan abu pada bijinya.

Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman, tapi merupakan awal dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran (Anonim, 2013).

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan :

1) Alat yang digunakan saat panen yaitu sabit (arit) untuk memangkas/memanen wijen, dan karung untuk manmpung wijen yang sudah di panen dan akan dijemur.

2) Alat yang digunakan saat penjemuran yaitu terpal berukuran (4 x 6 m), sebanyak 4 unit, dan penampi untuk memisahkan biji wijen dan kotoran.

3) Alat yang digunakan saat penanaman yaitu botol bekas untuk

(22)

b. Bahan yang digunakan :

1) Bahan yang digunakan saat panen dan penjemuran yaitu tanaman wijen.

2) Bahan saat penanaman yaitu biji wijen.

4. Prosedur Kerja

1) Proses penanaman :

Benih biji wijen yang akan ditanam ditaburkan di lahan yang sudah disediakan.

2) Proses pemanenan :

Siapkan alat seperti sabit (arit) untuk memanen wijen.

Potong batang wijen 15 20 cm dibawah kedudukan polong.

Wijen yang sudah di panen di masukan kedalam karung yang kemudian di lanjutkan dengan proses penjemuran.

3) Proses penjemuran

Siapkan terpal untuk alas wijen .

Wijen yang telah dipanen kemudia di jemur di terpal selama 5-7 hari hingga ujung polong membuka.

Proses penjemuran selama ± 1 minggu dan dalam peroses penjemuran wijen dibalik dan dipukul-pukul hingga biji terjatuh. Proses ini dilakukan 3 kali sampai biji keluar.

Penampian (Penyaringan) dilakukan untuk memisahkan biji wijen dengan kotoran.

Jemur biji wijen kemabali s ampai kadar air mencapai kurang.

(23)

5. Hasil yang Dicapai

Dari kegiatan pemanenan dan penjemuran wijen, wijen yang telah di panen langsung dimasukan kedalam karung sebanyak 7 karung dan setelah panen selesai wijen langsung dibawa ketempat yang sudah disiapkan kemudian wijjen langsung di jemur di atas terpal. Penjemuran wijen dilakukan ± selama seminggu tergantung dari keadaan cuaca. Kemudian hasil panen wijen disimpan dan di kemas dengan rapi, wijen di kemas untuk dijadikan bibit wijen dan ditanam kembali.

6. Pembahasan

Berdasarkan informasi yang didapat dari kegiatan PKL, pemanenan dapat dilakukan pada saat tanaman wijen berumur 4 bulan. Sedangkan lama penjemuran wijen yang telah dipanen selama 1 minggu. Berdasarkan informasi dari pembimbing lapangan waktu panen yang tepat adalah ketiak sebagian besar polong berwarna hijau kekuning, dan daun sudah mulai turun. Panen dilakukan dengan memotong batang wijen 15-20 cm di bawah posisi polong. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dengan kondisi cuaca cerah mengingat panen pada pagi dan sore hari akan menghasilkan kualitas biji yang lebih baik jika dibandingkan dengan panen pada siang hari.

E. Pembuatan Biopori disetiap Pertanaman Sumber Daya Ginetik (SDG) dan Pemupukan Tanaman SDG dengan Mikrobakultur

1. Tujuan

Pembuatan biopori bertujuan untuk sirkulasi dan mempermudah pemberian pupuk agar akar tanaman dapat cepat menyerap pupuk yang diberikan.

Sedangkan pemupukan dengan mikrobakultur bertujuan untuk menyuburkan

(24)

tanah).

2. Dasar Teori

Biopori adalah lubang sedalam 80-100 cm dengan diameter 10-30 cm, dimasuksudkan sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah. Biopori memperbesar daya tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air, yang selanjutnya mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian, mengurangi juga aliran dan volume air sungai ke tempat yang lebih rendah (Brata, 2008)

3. Alat dan Bahan

a. Alat dan Bahan yang digunakan dalam pembuatan biopori : 1) Alat : Linggis, berfungsi untuk membuat lubang.

2) Bahan : Pipa, berukuran panjang 40 cm, dan lebar 3 inci.

b. Alat dan Bahan yang digunakan dalam pemupukan mikrobakultur : 1) Alat : Battery Sprayer, berfungsi untuk memupuk tanaman.

2) Bahan : Mikrobakultur (1 litter), dan Air (15 litter).

4. Prosedur Kerja

a. Prosedur kerja pembuatan biopori :

Siapkan alat linggis untuk membuat lubang pada tanah.

Buat lubang sedalam ± 20 cm, dan lebar lubang ± 4 inci.

Masukan pipa kedalam lubang yang telah dibuat.

b. Prosedur pemupukan mikrobakultur : Siapkan Battery Sprayer.

Masukkan mikrobakultur kedalam Battery Sprayer sebanyak 1 litter dan air sebanyak 15 litter.

masukan pupuk mikrobakultur kedalam pipa biopori menggunakan

(25)

battery sprayer.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai dari pembuatan biopori yaitu sebanyak 29 lubang dan 29 pipa. Pembuatan biopori ini untuk mempermudah akar meresap langsung ke tanaman pada saat pemberian pupuk mikrobakultur sehingga tanaman mudah mendapat nutrisi atau makanan, sedangkan hasil yang dicapai dari pemupukan mikrobakultur dapat menyuburkan tanah dan tanaman, unsur hara pada tanah kembali pulih dan tetap terjaga.

6. Pembahasan

Dari informasi yang didapat dari kegiatan PKL, biopori dibuat untuk mempermudah peresapan pupuk yang di berikan pada tanaman sehingga akar tanaman mudah dan cepat meresap pupuk yang di beriakan.

Pupuk mikrobakultur terbuat dari pemanfaatan limbah ternak sapi yang ada di kebun percobaan samboja. Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan mikrobakultur, yaitu urien sapi, pepapaya dan nanas yang telah membusuk, dan sabut kelapa. Mikrobakultur dapat menyuburkan tanah dan tanaman.

F. Pembuatan Kontur dengan Ondol-ondol (Konservasi) dan Penanaman HMT disetiap Kontur

1. Tujuan

Pembuatan Kontur dengan Ondol-ondol (Konservasi/pelestarian) bertujuan untuk menetukan titik dengan ketinggian yang sama, sedangkan peanaman HMT (Hijau Makanan Ternak) bertujuan untuk menahan percepatan laju erosi.

2. Dasar Teori

Alat ondol-ondol merupakan suatu alat sederhana pengukur kemiringan

(26)

penyangga melintang sehingga membentuk huruf A. Alat ini dilengkapi dengan waterpas yang bertujuan untuk megukur kemiringan suatu lahan (Sutono et al, 2005).

3. Alat dan Bahan

a. Alat : Ondol-ondol, dan Cangkul.

b. Bahan : HMT (Hijauan Makan Ternak).

4. Prosedur Kerja

a. Menentukan kontur dengan menggunakan ondol -ondol, posisi air pada alat waterpass harus berada di tengah garis.

b. Lakukan penanaman HMT pada titik yang telah ditentukan garisnya menggunakan ondol-ondol.

5. Hasil yang Dicapai

Dari kegiatan ini dapat mengurangi percepatan laju eros i seluas 10 Ha yang terdapat di lahan KP. Samboja serta mencegah terjadinya kehilangan produksi peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya menimbulkan tanah terkikis.

6. Pembahasan

Menentukan kontur dengan menggunakan alat ondol-ondol yang berbentuk A dengan water pas sebagai alat yang mengetahui kerataannya. Titik awal garis kontur ditentukan dan diberi patok kemudian dari setiap patok di gali menggunakan cangkul untuk menanam tanaman HMT. Kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama.

(27)

G. Penanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas) di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan

Penanaman ubi bertujuan untuk mengetahui tehnik menanam ubi yang baik dan benar, agar tanaman ubi yang ditanam dapat menghasilkan panen yang berkualitas.

2. Dasar teori

Ubi jalar adalah tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran.

Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.

(Anonom, 2016).

3. Alat dan Bahan

a. Alat : Cangkul, berfungsi membuat bedengan dan penggemburan tanah.

b. Bahan : Daun Ubi Jalar.

4. Prosedur Kerja

a. Pembajakan lahan menggunakan mesin pembajak lahan.

b. Pembuatan bedengan dengan ukuran Lebar 1 m, Jarak Tanam 50 cm, dan Tinggi 30-40 cm.

c. Gemburkan tanah bedengan dan tanam ubi jalar.

5. Hasil yang Dicapai

Dengan adanya pembuatan bedengan yang berjumlah 8 bedengan dan penanaman ubi jalar sebanyak 400 bibt, diharapkan ubi jalar dapat tumbuh subur

(28)

perluasan pembudidayaan ubi jalar.

6. Pembahasan

Bedengan adalah gundukan tanah yang sengaja dubuat untuk menanam tanaman dengan lebar dan tinggi yang ditentukan.

Dari kegiatan PKL, ukuran bedengan untuk penanaman ubi jalar, yaitu dengan Lebar 1 m, Jarak Tanam (jarak antar bedengan) 50 cm, dan Tinggi bedengan 30-40 cm. Tujuan pembuatan bedengan adalah :

Untuk mengatur jarak tanam.

Memudahkan pembuangan air hujan atau pengairan pada jarak antar petakan.

Mempermudah meresapnya air hujan atau pengairan.

Menghindari pemadatan tanah karena injakan.

Mempermudah pemeliaharaan tanaman.

H. Penanaman Singkong Gajah (Manihot esculenta) 1. Tujuan

Tujuan penanaman singkong gajah adalah untuk mendapatkan bibit unggulan dan hasil panen yang baik. serta mengembangkan produk tepung mocaf berkualitas tinggi dan diversifikasi produk turunannya di KP Samboja 2. Dasar Teori

Singkong gajah adalah tanaman singkong varietas unggulan dari Kalimantan Timur yang dapat berproduksi hingga 40 kg perpohon. Singkong gajah dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, namun tidak dapat tumbuh baik di daerah rawa atau terus menerus sering tergenang air. Dengan pertumbuhan normal, singkong gajah dapat mencapai tinggi 4 5 meter.

Produksi rata rata singkong gajah perhektar adalah 120 ton, umur tanaman 10

(29)

bulan sudah dapat dipanen. (Anonim, 2008) 3. Alat dan Bahan

a. Alat : Cangkul

b. Bahan : Bibit Singkong Gajah 4. Prosedur Kerja

a. Buat lubang tanam pada lahan yang sudah disediakan.

b. Tanam singkong gajah pada lubang tanam yang sudah disediakan.

5. Hasil yang Dicapai

Dari penanaman bibit singkong, singkong yang ditanam berjumlah 300 bibit dan diharapkan dapat menjadi bibit unggulan singkong serta berkualitas sehingga mendapatkan panen yang baik untuk diolah menjadi tepung.

6. Pembahasan

Dari kegiatan PKL didapatkan informasi, penanaman singkong gajah dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas baik dan mendapatkan bibit unggulan. Tanaman singkong gajah diberi pupuk alami yang terbuat dari limbah ternak sapi yang dimanfaatkan sebagai pembuatan pupuk cair dan padat, sehingga singkong gajah tidak diberi pupuk berbahan kimia sehingga ubi yang dipanen pun aman dikonsumsi ataupun diolah sebagai tepung mocaf yang kemudian akan dipasarkan.

Dari hasil panen batang singkong dapat dijadikan bibit dan ditanam secara langsung atau bibit yang dihasilkan dijual ke petani yang membutuhkan.

Sedangkan daun singkong dapat dijadikan sebagai pakan ternak.

Umbi ubi kayu yang telah dikupas dapat diolah secara langsung menjadi

(30)

Masyarakat selanjutnya di kirim ke PT. Tiga Pilar Solo. Tepung mocaf yang dihasilkan dapat di jual secara langsung ke masyarakat dan/atau diolah menjadi produk ol ahan makanan seperti : cake, nastar, bronis yang selanjutnya dijual ke masyarak at.

I.

Pemberian Pupuk NPK pada Tanaman Jagung (Zea mays)

1. Tujuan

Kegiatan pemupukan ini bertujuan menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehinngga di peroleh peningkatan hasil panen.

2. Dasar Teori

Pupuk NPK merupakan salah satu pupuk majemuk yang mengandung unsure hara makro dan mikro. Pupuk NPK biasanya berbentuk butiran (granul) berwarna biru langit. Pupuk ini bersifat higroskopis atau mudah larut sehingga mudah diserap oleh tanaman dan bersifat netral (tidak mengasamkan tanah).

Pupuk NPK sedikitnya mengandung 3 unsur hara makro dan 2 unsur hara mikro . Unsur hara tersebut adalah N (Nitrogen), P (Phospat), K2O (Kalium) sebagai unsure hara makro dan CaO (Kalsium) serta MgO (Magnes ium) sebagai unsure hara mikro. (Anonim, 2013).

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ember (2 unit), berfungsi sebagai wadah pupuk NPK.

Kayu, berfungsi untuk melubangi tanah.

Sendok makan, berfungsi untuk pemberian pupuk.

b. Bahan yang digunakan, yaitu Pupuk NPK.

(31)

4. Prosedur Kerja

a. Pemindahan pupuk NPK kedalam ember.

b. Lubangi tanah dengan diameter 5cm menggunakan alat berupa kayu.

Pelubangan yakni diposisi pinggir pada setiap tanaman.

c. Penaruhan pupuk ± 1 sdm di setiap lubang.

d. Lubang di tutup kembali dengan tanah.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan pemupukan tanaman jagung yang berjumlah 4 bedengan dengan jumlah tanaman sebanyak 88 tanaman jagung. Hasil dari pemupukan yang dilakukan dapat di lihat dari batang yang menjulang ke atas dan memiliki daun yang lebar.

6. Pembahasan

Pemupukan menggunakan pupuk NPK dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan akar, batang, tunas dan daun. Memacu pembungaan dan pembuahan. Apabila pemberian pupuk khususnya pupuk kimia yang berlebihan maka akan berpotensi menimbulkan dampak negatif terutama pada tanaman produksi itu sendiri.

J. Pembumbunan Pada Tanaman Jagung (Zea Mays) 1. Tujuan

Kegiatan ini sebagai salah satu pemeliharaan atau perawatan tanaman yang bertujuan untuk :

a. Meningkatkan hasil tanaman untuk mencapai hasil optimal.

b. Untuk memperkokoh (memperkuat) berdirinya batang tanaman jagung

(32)

d. Untuk memperbaiki sirkulasi udara atau aerasi (peredaran udara), dan pengaturan pada tanah yang terlalu banyak air untuk menghindari tanaman dari kelebihan air akibat genangan air.

Pembumbunan akan menghasilkan guludan yang memanjang dan saluran draunase diantara barisan tanaman jagung.

2. Dasar Teori

Pembumbunan adalah kegiatan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman dan sebagai penggemburan tanah. Pembumbunan dilakukan dengan cara penimbunan tanah dipangkal rumpun tanaman dengan tujuan agar tanaman dapat berdiri kokoh. Disamping itu pembumbunan juga dapat memperbaiki aerasi tanah memperlancar drainase karena ketinggian tanah berbeda sehingga tidak ada genangan air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman jagung. (Anonim, 2015)

3. Alat dan Bahan

a. Alat : Cagkul ( 5 unit ) b. Bahan : Tanah

4. Prosedur Kerja a. Sediakan cangkul.

b. Lakukan penggemburan dan penimbunan pada pangkal rumpun tanaman.

c. Meninggikan tanah disekeliling deretan tanaman jagung membentuk suatu guludan.

5. Hasil yang Dicapai

Dari hasil pembumbunan pada tanaman jagung dengan jumlah pembumbunan sebanyak 8 bedengan dan 176 pohon jagung dan disetiap

(33)

bedengan terdapat 22 pohon jagung. Hasil dari pembumbunan tanaman jagung dapat tumbuh subur, kokoh, tanah gembur, dan posisi tanaman lebih tinggi sehingga tidak mudah tergenang air.

6. Pembahasan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Salah satu kegiatan dalam pembumbunan yaitu penggemburan tanah yang berfungsi untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar menjadi remah dan gembur.

Pembumbunan akan memperbaiki aerasi tanah. Aerasi berkaitan erat dengan sirkulasi udara dalam tanah.

Pembumbunan akan memperlancar drainase karena ketinggian tanah akan berbeda sehingga tidak ada genangan yang terjadi. Pembumbuna n merupakan kegiatan mengaduk tanah, membalik tanah yang ada di bawah. Dengan adanya pengadukan atau pembalikan maka unsur hara yang tercuci akan menjadi tersedia bagi tanaman karena lebih dekat dengan perakaran sehingga lebih mudah terjangkau oleh akar.

(34)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Balai Pengkajian Teknilogi Pertanian Kalimantan Timur merupakan institusi yang bergerak dalam inovasi pembangunan pertanian industrial yang handal dan berstandar internasional di Kalimantan Timur.

Dari hasil praktik kerja lapangan (PKL) yang telah dilaksanankan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur dapat sisimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan meliputi pemeliharaan, pembibitan, pembersihan lahan, penyemaian, dan pengelolaan yang dimana manfaatnya adalah mendapatkan pengetahuan, pengalaman lapangan, dan keterampilan mengenai kegiatan membudidayakan tanaman.

B. Saran

Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) diharapkan mahasiswa PKL dapat lebih meningkatkan keaktifan dan kedisiplinannya sehingga dapat menjadi mahasiswa yang lebih berwawasan dan memiliki kinerja yang handal sesuai dengan bidang yang digeluti serta harapan dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya program studi Manajemen Lingkungan. Bagi pihak kampus diharapkan dapat mel akukan evaluasi terhadap berbagai kekurangan dan dapat memberikan dukungan penuh mengenai hal-hal positif untuk mahasiswa yang sedang atau akan menjalankan PKL di kemudian hari.

(35)

tanggal 29 april)

Anonim.2010.Profil.http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=co mcontent&view=article&id=146&Itemid=2 (Diakses pada tanggal 03 Maret 2016)

Anonim.2011a.Persemaian-pembibitan.http://sajansatu.blospot.com/2011/06/16/

persemaian-Dan-Pembibitan.html(Diakses pada tanggal 27 April 2016 Anonim.2011b. Pembumbunan pada tanaman jagung.

http://zenezsheva.blogspot.

Com/2011/10/27/pembumbunan-pada-tanaman. (Diakses pada tanggal 29 April 2016)

Anonim.2014a. Pengertian Gulma Beserta Pengendaliannya.

http:sspermatophyta.

blogspot.com/p/gulma-adalah-tumbuhan-yang-kehadirannya.html (Diakses pada tanggal 26 April 2016)

Anonim. 2014b. Cara Praktis Budidaya Jagung Organk Hasil Panen Melimpah.

https:

//www.sipendik.com/kiat-budidaya-jagung-organik-hasil-panen-berlimpah / (Diaksespadatanggal 22 Mei 2015)

Anonim.2015. Pengertian gulma dan upaya pengendalian.http://www.pengertian pakar.com/2015/05/pengertian-gulma-dan-upaya-pengendalian,html.

(Diakses pada tanggal 28 April 2016)

Hidayanto, M. dkk. 2013. Tinjauan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Samarinda.

Noor Roufiq Ahmadi, dkk. 2015. Model Pengembangan Bioindustri Berbasis Ubi Kayu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur.

Samarinda.

(36)

Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi Pusat. Jurnal Konservasi Tanah Balai Penelitian Tanah, Bogor) 3: 25-34.

Yuwono. 2011.Kesuburan dan Produktivitas Tanah Sawah.

(37)

GAMBAR 1.Kegiatan Mebuka dan Pengisian Polybag di KP Lempake

(38)

??

GAMBAR 3.Panen dan Penjemuran Wijen di KP Samboja

(39)

GAMBAR 4.Penggalian dan Pemasangan Pipa Biopori

(40)

??

GAMBAR 6.Penanaman Rumput Paspalum Menggunakan Ondol-ondol

(41)
(42)

??

GAMBAR 8.Pembersihan Rumput Dalam Polybag

GAMBAR 9.Kegiatan Penanaman Ubi Jalar

(43)

GAMBAR 10.Foto Bersama Saat Perpisahan dan Penyerahan Plakat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis konfirmatori variabel eksogen (word of mouth, harga, kualitas produk, lokasi, citra merek dan promosi) yang dibangun dengan total dua puluh ( 20 ) indikator,

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis-jenis asset yang dimiliki oleh rumah tangga nelayan tradisional di Nagari Tiku Kabupaten Agam dan analisa pengaruh asset lancar

Misalnya saja untuk tahun 2020, dari kebutuhan LPG dalam negeri yang berkisar pada 8 juta ton, 6 juta ton di antaranya dipenuhi melalui impor, 1,9 juta ton di antaranya

Kolkhisin merupakan salah satu reagen untuk mutasi yang menyebabkan terjadinya poliploid dimana organisme memiliki tiga set atau lebih kromosom dalam sel-selnya, sedangkan sifat

Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan

Jenis bibit jagung yang digunakan adalah hirbisida super jumbo, bibit jenis ini dapat menghasilkan panen yang maxsimal, tugal digunakan untuk melubangi lahan sedangkan

Hasil yang dicapai setelah pemeriksaan media pembawa OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) yaitu setiap media pembawa hama dan organisme penggangu tumbuhan karantina yang

Hasil yang dicapai setelah pemeriksaan media pembawa Organisme Penggganggu Tumbuhan Karantina yaitu setiap media pembawa hama dan organisme penggangu tumbuhan karantina yang