• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA 2019 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TA 2019 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

1

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang

Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan kondisi geografis, klimatologis, topografis dan sosiologis termasuk daerah rawan bencana di Indonesia. Dari 14 jenis bencana yang kerap terjadi di Indonesia, 11 diantaranya terjadi di Provinsi NTB. Secara geografis, Provinsi NTB terletak pada lempengan bumi yaituLempeng Indo-Australia (bagian selatan) dan Lempeng Eurasia (bagian utara) sehingga rentan dengan gempa bumi. Begitu pula dengan kondisi klimatologis yang dapat menimbulkan cuaca ekstrim dan angin puting beliung. Dari segi kondisi topografis yang berbukit-bukit memberi ancaman bencana banjir dan tanah longsor. Selain kondisi alam tersebut, kondisi sosiologis Provinsi NTB yang di satu sisi memberi dampak positif bagi pembangunan daerah namun disisi lain juga sering menimbulkan konflik sosial. Beberapa jenis bencana tersebut memiliki frekuensi kejadian yang cukup tinggi seperti banjir, longsor, angin puting beliung, kekeringan, dan konflik antar warga. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi NTB pada RPJMD 2013-2018 telah menjadikan isu kebencanaan sebagai salah satu urusan penting dalam pembangunan daerah sebagaimana termuat dalam misi ketujuh

Penanganan kebencanaan secara koordinatif oleh Pemerintah Provinsi NTB terus ditingkatkan sejak terbentuknya BPBD Provinsi NTB tahun 2009 melalui Pergub NTB Nomor 49 Tahun 2009. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir penanganan kebencanaan di Provinsi NTB terus menunjukkan kinerja yang baik, bahkanmendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat dalam penanganan saat terjadi bencana (tanggap darurat) tahun 2012 dan kesiapsiagaan penanganan bencana tahun 2013. Namun demikian, BPBD Provinsi NTB ibarat bayi yang baru tumbuh memerlukan perhatian lebih guna mencapai kondisi yang diinginkan. Untuk itu, Rencana Kerja (Renja) BPBD Provinsi NTB pada tahun 2018 perlu dibuat seoptimal mungkin mampu memberi ruang gerak yang maksimal guna terwujudnya visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018.

(2)

2

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Hal ini sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang mengamanatkan kepada setiap daerah untuk menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan baik rencana jangka panjang dan rencana jangka menengah maupun rencana tahunan. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan RencanaKerja Pemerintah Daerah (RKPD). Adapun RKPD yang disusun setiap tahunnya, wajib ditindaklanjuti oleh setiap SKPD dengan Rencana Kerja (Renja) sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 UU Nomor 25 Tahun 2004. Renja SKPD memuat strategi pencapain kinerja sebagaimana direncanakan dalam Rencana Strategi (Renstra) SKPD dengan memperhatikan RKPD sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

RKPD Nusa Tenggara Barat tahun 2018 telah disusun dan merupakan salah satu dokumen perencanaan tahunan berdasarkan pertimbangan dan aspirasi yang disampaikan dalam musrenbang. Menindaklanjuti RKPD Provinsi NTB Tahun 2018, BPBD Provinsi NTB menyusun Renja Tahun 2018 sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan tahun 2018.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004tentang Perbendaharaan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

RPJP NASIONAL

RPJP DAERAH

RENSTRA K/L

RPJM NASIONAL

RPJM DAERAH

RENSTRA SKPD

RENJA K/L

RKP

RKA-K/L

RAPBN

RAPBD

RKA SKPD

RINCIAN APBN

APBN

APBD

RINCIAN APBD

UU. No. 25/04 SPPN

RKP DAERAH

RENJA SKPD

UU. No. 17/03 KN Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoman Pedoman

Pedoman Pedoman

Pedoman Pedoman

Pedoman Dijabarkan Dijabarkan Pedoman

Memperhatikan Acuan

Diacu

Diacu Pedoman

PEMERINTAH PUSAT

PEMERINTAH DAERAH

(3)

3

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

3. Undang-Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah;

5. Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan pengawasan Atas Penyelenggaraan pemerintah Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional Tahun 2015– 2019;

13. Peraturan Presiden Nomor43 Tahun2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015;

14. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 59Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

16. Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan,tatacara penyusunan pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan daerah.

17. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Nusa Tenggara Barat.

18. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Nusa Tenggara Barat tahun 2013-2018.

(4)

4

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

19. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 16);

20. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor ...Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

21. Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2009 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat dan rincian tugas, fungsi dan tata kerja pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat.

1.3. Maksud danTujuan

Maksud penyusunan Renja BPBD Provinsi NTB Tahun 2019 adalah terwujudnya sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan penanganan kebencanaan antar sektor dan wilayah serta meningkatnya efektivitas dan efisiensi pemanfaatan alokasi sumberdaya yang tersedia.

Sedangkan tujuan penyusunan Renja BPBD Provinsi NTBTahun 2019 adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya dokumen perencanaan sebagaipenjabaranRKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019;

2. Terselenggaranya Program Prioritas Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Bencana di Provinsi NTB yang bersifat koordinatif dan integratif secara optimal;

(5)

5

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

1.3. Sistematika Rancangan RENJA SKPD

Sistematika penulisan RENJA SKPD Badan Penanggulangan Bencana DaerahProvinsi NTB Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan.

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Rancangan RENJA SKPD Bab II : Evaluasi Hasil Pelaksanaan

2.1. Visi dan Misi Dinas Badan Penanggulangan Bencana DaerahProvinsi NTB Tahun 2013-2018

2.2. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Tahun 2017 Bab III : Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

3.1. Tujuan 3.2. Sasaran

3.3. Program dan Kegiatan Bab IV : Indikator Kinerja

Bab V : Strategi, Kebijakan, program dan Kegiatan Tahun 2019 5.1. Kebijakan

5.2. Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat 5.3. Program dan Kegiatan Tahun 2019

5.4. Pagu Indikatif Tahun 2019 Bab VI : Penutup

(6)

6

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

D. KONDISI AKTUAL 1. Kondisi Internal

 Tersedianya Sumber Daya Aparatur (SDM) aparatur di lingkungan Badan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Nusa Tenggara Barat dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana dan seorang Sekretaris.

Jumlah seluruh personil di lingkup Badan sebanyak 44 orang, terdiri atas 31 orang laki-laki dan 13 orang perempuan yang tersebar di sekretariat, bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Kedaruratan dan Logistik, dan Reahabilitasi dan Rekonstruksi.

Personil-personil tersebut terdiri atas Pegawai Negeri Sipil yang berpendidikan SLTA: 16 orang, S1: 22 orang, S2: 4 orang; didukung pula oleh Pegawai Honor Lepas yang berjumlah 45 Orang.

 Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Sususnan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

 Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 53 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daearh dan Unit Pelaksana Teknis Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

 Peningkatan fungsi koordinasi di wilayah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang baik;

 Tersedia sarana dan prasarana yang guna mendukung kegiatan Badan; Sarana dan Prasarana pendukung kelancaran pelaksanaan tugas administratif pemerintahan dan pelayanan masyarakat terdiri atas :

 Barang tidak bergerak berupa tanah dan bangunan gedung milik eks Rumah sakit Satelit Provinsi NTB;

 Barang bergerak berupa kendaraan mini bus sejumlah 16 unit;

 Perahu sejumlah 4 unit;

 Tenda sejumlah 9 buah,\;

 Genset sejumlah 4 unit;

 Lampu sejumlah 5 unit,

 Senso dan alat gempa sejumlah 3 unit;

 Mesin air sejumlah 6 unit;

 Barang Alat-alat kantor dan rumah tangga sebanyak 22 Jenis;.

 Barang Alat-alat Komputer dan sejenisnya sebanyak 5 Unit;

 Barang Alat-alat Radio, Studio dan Komunikasi sebanyak 14 Unit

 Tower bangunan Air 1 unit.

 Ketersediaan dana dalam mendukung kegiatan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2. Kondisi Eksternal

 Menurut Index Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Nusa Tenggara Barat masuk sebagai Provinsi dengan index bencana tinggi di Indonesia. Bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Barat banyak yang disebabkan oleh faktor hidrologi. Meteorologi dan perubahan iklim. Tidak tersedianya atau masih kurangnya sistim peringatan dini dan informasi yang memadai dan dapt bekerja dengan lebih baik, menyebabkan kurangnya kesiapsiagaan masyarakat dan aparat dalam menghadapi bencana yang seringkali terjadi.

(7)

7

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

 Dari 14 jenis bencana yang kerap terjadi di Indonesia, 11 diantaranya terjadi di Provinsi NTB. Secara geografis, Provinsi NTB terletak pada lempengan bumi yaitu Lempeng Indo-Australia (bagian selatan) dan Lempeng Eurasia (bagian utara) sehingga rentan dengan gempa bumi. Begitu pula dengan kondisi klimatologis yang dapat menimbulkan cuaca ekstrim dan angin puting beliung.

Dari segi kondisi topografis yang berbukit-bukit memberi ancaman bencana banjir dan tanah longsor. Selain kondisi alam tersebut, kondisi sosiologis Provinsi NTB yang di satu sisi memberi dampak positif bagi pembangunan daerah namun disisi lain juga sering menimbulkan konflik sosial.

 Untuk wilayah Provinsi NTB ada tiga jenis bencana yang menjadi perhatian khusus yaitu bencana tanah longsor, banjir dan kekeringan. Maka sudah harus menjadi komitmen antara Pemprov dengan Kabupaten/Kota serta semua pihak untuk bersinergi dalam penanganan penanggulangan bencana baik skala lokal maupun regional. Diharapkan dengan sinergitas yang kuat, terarah, terpadu dan koordinasi yang baik dapat meminimalisir dampak dari terjadinya bencana. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi NTB pada RPJMD 2013-2018 telah menjadikan isu kebencanaan sebagai salah satu urusan wajib pelayanan dasar dalam pembangunan daerah sebagaimana termuat dalam misi ketujuh.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat ditentukan isu-isu strategis yang perlu ditangani dari aspek kebencanaan :

 Terwjudnya data dan informasi daerah/kawasan rawan bencana;

 Terwujudnya masyarakat yang sadar dan tangguh terhadap bencana;

 Terwujudnya kawasan yang tangguh bencana;

 Terujudnya system penaganan darurat bencana yang koordinatif;

 Tersedianya sarana dan prasarana evakuasi penanggulangan bencana yang memadai;

 Tersedianya sarana dan prasarana permukiman yang lebih baik bagi korban bencana;

 Tersedianya sarana teknis yang mampu melakukan analisis kebutuhan rekonstruksi.

Sejalan dengan hal tersebut peningkatan sumber daya manusia diarahkan pada peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana baik melalui diklat teknis kebencanaan maupun dengan sosialisasi serta simulasi dalam menenanggulangi bencana yang terjadi.

E. Analisa SWOT

Prediksi keadaan Badan Penanggulangan Bencana Daearh Provinsi Nusa Tenggara Barat secara menajerial menurut teori SWOT (Strength Weakness Opportunities Threats) dapat dikemukakan sebagai berikut :

KEKUATAN (S : STRENGTHS) :

1. Adanya peraturan perundang-undangan sebagai eksistensi dan kewenangan yang mendukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

2. Dukungan pimpinan dan komitmen bersama seluruh aparatur

3. Komitmen melaksanakan perubahan paradigma dan reformasi dalam meningkatkan pelayanan.

4. Pemahaman terhadap arah dan tujuan organisasi.

(8)

8

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

5. Adanya komitmen yang kuat dalam penganggaran dari pemangku kebijakan ditingkat pusat dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana.

6. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dan berperan aktif dalam upaya penanganan bencana

KELEMAHAN (W = WEAKNESSES):

1. Kualitas aparatur penanggulangan bencana belum memadai

2. Keahlian dan ilmu pengetahuan aparatur belum seluruhnya sesuai kebutuhan tupoksi masing-masing bidang

3. Belum optimalnya koordinasi dalam penanggulangan bencana sehingga system pengendalian, monitoring dan evaluasi belum berjalan maksimal

4. Belum terbentuknya unsur pengarah mekanisme kerjasama dengan dinas/intansi terkait, LSM dan lembaga-lembaga lain non pemerintah dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana

5. Masih terbatasnya penganggaran, sarana, dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana;

PELUANG (O = OPPORTUNITIES) :

1. Adanya komitmen dari Kepala Daerah dan DPRD serta seluruh komponen bangsa, nasional, regional dan lokal dalam penyelenggaraan penangulangan bencana;

2. Pesatnya perkembangan teknologi untuk menunjang kegiatan di bidang kebencanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko bencana;

3. Dukungan kebijakan Pusat dan sinkronisasi serta koordinasi dalam penyelenggaraan bidangpenanggulangan bencana

4. Terbatasnya dana dekonsentrasi dan bantuan sosial berpola hibah dari Pusat.

5. Tuntutan masyarakat terhadap perencanaan pembangunan yang transparan, partisipatif dan akuntabel

6. Adanya peran serta masyarakat dan kerjasama dengan dinas/intansi terkait, LSM dan lembaga-lembaga lain non pemerintah dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana

ANCAMAN (T = THREATS):

1. Belum sepenuhnya penyelenggaraan penanganan bencana dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Pelaksanaan tiga fungsi pelayanan : koordinasi, Komando dan pelaksanaan dengan SKPD lainnya;

2. Terbatasnya anggaran yang tersedia di BPBD bagi kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana;

3. Adanya perubahan iklim global yang sangat ekstrim dan berpotensi meningkatkan intensitas bencana alam di dunia;

(9)

9

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

4. Adanya keterbatasan sarana komunikasi di daerah sehingga menghambat kecepatan penyebaran arus data ke pusat maupun daerah lain; dan Luasnya cakupan wilayah penanganan penanggulangan kebencanaan dengan jenis potensi bencana yang beragam.

5. Degradasi lingkungan akibat pembangunan yang kurang berwawasan lingkungan.

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana antara lain menegaskan, bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana (pasal 5), dan Pemerintah Daerah membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (pasal 18).

Berdasarkan amanah Undang-undang tersebut, maka Pemerintah Provinsi NTB membentuk BPBD Provinsi NTB dengan Perda Provinsi NTB Nomor 3 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah,dan Peraturan Gubernur NTB Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2.1.1 Tugas dan Fungsi

Tugas BPBD Provinsi NTB berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah membantu Gubernur dalam hal:

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan merata;

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana, berdasarkan peraturan perundang-undangan;

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana;

f. Melaporkan penyelenggaraan penanngggulangan bencana setiap sebulan sekali dalam kondisi normal, dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BPBD Provinsi NTB dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, menyelengarakan fungsi :

(10)

10

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien, dan

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.

2.1.2 Struktur Organisasi

Unsur-unsur organisasi BPBD Provinsi NTB sebagaimana ketentuan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 terdiri dari Unsur Pengarah dan Unsur Pelaksana.

a. Unsur Pengarah

Pasal 7 Ayat (1) menegaskan bahwa Unsur Pengarah terdiri dari unsur perangkat daerah, instansi pemerintah yang terkait serta masyarakat profesional dan ahli.

Pasal 8 Ayat (1) menegaskan bahwa Unsur Pengarah mempunyai tugas menyusun konsep pelaksana kebijakan penanggulangan bencana daerah serta memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah.

Dalam melaksanakan tugas, Unsur Pengarah menelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana daerah;

2) Pelaksanaan pemantauan penyelenggaraan bencana daerah; dan

3) Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah.

b. Unsur Pelaksana 1. Pelaksana BPBD

Pelaksana BPBD mempunyai tugas membantu Kepala BPBD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pascabencana.

Dalam melaksanakan tugas, Pelaksana BPBD menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana;

b) Pelaksanaan fungsi koordinasi, pengkomandoan dan pelaksana di bidang penanggulangan bencana;

c) Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, logistik dan peralatan lingkup provinsi dan kabupaten/kota;

d) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

e) Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di lingkungan BPBD; dan

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur.

2. Sekretariat

Tugas Sekretariat berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan adminsitrasi yang meliputi ketatausahaan, uum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan dan keprotokolan.

(11)

11

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Dalam melaksanakan tugas, sekretariat menyelenggarakan fungsi : a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan BPBD;

b) Penyiapan koordinasi penyeserasian program BPBD;

c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Pelaksana BPBD;

d) Penyusunan rencana kerja dan program Pelaksana BPBD;

e) Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;dan

f) Pembinaan dan pengelolaan urusan keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan dan kerumahtanggaan.

Sekretariat, membawahi : a) Subbagian Program;

b) Subbagian Keuangan; dan

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian

Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Tugas Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan bencana pada tahapan prabencana.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan kebijakan dan strategi pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana;

b) Penyusunan rencana kerja dan program pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana;

c) Pelaksanaan koordinasi pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana;

d) Pengkajian dan analisis kemungkinan dampak bencana;

e) Pengkajian tindakan pengurangan risiko bencana;

f) Penyusunan prosedur dan mekanisme kesiapsiagaan penanggulangan bencana;

g) Pelaksanaan koordinasi pemberdayaan dan penguatan ketahanan sosial masyarakat;

h) Pelaksanaan koordinasi penyuluhan dan pelatihan tentang mekanisme tanggap darurat;dan

i) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahi : a) Seksi Pencegahan; dan

b) Seksi Kesiapsiagaan

(12)

12

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

4. Bidang Kedaruratan dan Logistik

Tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebiajakan yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan bencana pada tahapan tanggap darurat.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kedaruratan dan Logistik menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan kebijakan dan strategi tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana;

b) Penyusunan rencana kerja dan program tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana;

c) Pelaksanaan koordinasi/komando tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana;

d) Pengkajian dan identifikasi secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumberdaya;

e) Penentuan status keadaan darurat bencana;

f) Pelaksanaan koordinasi penyelamatan dan evaluasi masyarakat terkena bencana; dan

g) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana.

Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi : a) Seksi Tanggap Darurat; dan

b) Seksi Penyelamatan dan Evakuasi.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik.

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Tugas Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan bencana pada tahapan pascabencana.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan kebijakan dan strategi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana;

b) Penyusunan rencana kerja dan program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana;

(13)

13

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

c) Penggalangan partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana;

d) Pelaksanaan koordinasi kegiatan perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat pada wilayah pasca-bencana dengan sasaran normalisasi aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat;

e) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pembangunan kembali semua prasarana dan sarana pada wilayah pasca bencana dengan sasaran berkembangnya kegiatan perekonomian sosial budaya, tegaknya hukum dan ketertiban dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat; dan f) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana.

Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahi : a) Seksi Rehabilitasi; dan

b) Seksi Rekonstruksi.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggugjawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 27 Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 menyatakan :

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kalak BPBD sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi kelompok sesuai bidang keahliannya.

(3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimpin oleh seorang tanaga fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kalak BPBD.

(4) Tenaga Fungsional Senior sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditunjuk oleh Gubernur.

(5) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(14)

14

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2017 Hasil-Hasil Yang Dicapai Tahun 2017

1. Pembentukan Desa Tangguh Bencana sebanyak 5 Desa yaitu :

a. Kabupaten Lombok BaratDesa Lembuak Kecamatan

Narmada

b. Kabupaten Lombok Timur Desa Mekar Sari Kec.

Suela

c. Kabupaten Dompu Kelurahan Kandai Dua Kecamatan

Woja

d. Kabupaten Bima Keluarahan Matakando Kecamatan

Mpunda

e. Kabupaten Lombok Tengah Kelurahan Tiwuh Galih

Kecamatan Praya

2. Pembentukan Sekolah Aman Bencana sebanyak 10 Sekolah yaitu :

a. Kota Mataram MAN 2 Mataram Kecamatan Mataram

b. Kabupaten Lombok Tengah SMAN 4 Praya

c. Kabupaten Lombok Tengah SMAN 1 Batu Kliang

Utara

d. Kabupaten Lombok Barat Ponpes NW Glogor

Kecamatan Kediri

e. Kabupaten Bima SMAN 1 Bolo Kecamatan Bolo

f. Kota Bima MAN 1 Kota Bima

g. Kabupaten Lombok Timur SMKN 1 Keruak

Kecamatan keruak

h. Kabupaten Lombok Utara SMAN 2 Bayan

Kecamatan Bayan

i. Kabupaten Sumbawa SMAN 1 Alas Kecamatan Alas

j. Kabupaten Sumbawa Barat SMAN 1 Taliwang

Kecamatan Taliwang

3. Penanganan Bencana

a. Banjir dengan 42 total kejadian dan 24,778 KK terdampak;

b. Angin Kencang dengan 8 total kejadian dan 148 KK terdampak;

c. Longsor dengan 5 total kejadian dan 4 KK terdampak;

d. Gempa Bumi dengan 1 total kejadian;

e. Kebakaran Pemukiman dengan 1 total kejadian dan 1 KK terdampak f. Kekeringan dengan 9 total kejadian dan 127,940 KK

(15)

15

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

4. Program Inovasi

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan daerah tujuan wisata yang terus berkembang, hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya kunjungan wisatawan setiap tahunnya, Industri pariwisata sangat diharapkan dapat menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat, tentunya harus diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan dan keamanan wisatawan melalui ketersediaan informasi, akses peringatan dini dan jalur evakuasi.

Industri pariwisata diharapkan dapat memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko bencana, yaitu memahami ancaman, kerentanan dan kapasitas diwilayahnya masing-masing, baik kaitannya dengan fenomena bencana alam maupun isu pemanasan global yang semakin hari semakin menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia pada umumnya.

1. Program dan Kegiatan

Program : Pembangunan, Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Kebencanaan

Kegiatan : Pemasangan Display Informasi Cuaca dan bencana di BPBD Provinsi NTB dengan tampilan sebagai berikut :

(16)

16

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

(17)

17

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

(18)

18

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

2. Program Kerjasama (Mou) BPBD Prov.NTB dg Perhimpunan Hotel dan Retaurant Indonesia

Kegiatan : Peningkatan kapasitas industri pariwisata dalam pengurangan risiko bencana yaitu Pembentukan Prosedur Tetap (Protap/ SOP) kebencanaan dan pembentukan Tim Siaga Bencana di semua hotel terutama di kawasan Senggigi

(19)

19

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

3. Program kerjasama antara BPBD Prov.NTB dengan PHRI dan BMKG

Kegiatan : Pemasangan Display Informasi cuaca dan bencana di semua hotel yang akan dilanjutkan dengan hal serupa di semua instansi dan gedung milik pemerintah dan fasilitas umum seperti pusat-pusat keramaian dan mall.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan inovasi dan rekayasa dengan memasang dan mengembangkan Display sistem peringatan dini meteorologi, klimatologi, yaitu suatu sistem basis data modern yang dapat memberikan dukungan proses penganalisaan cuaca, iklim, kualitas udara dan geofisika serta unsur pendukung lainnya secara cepat, sehingga dapat membantu dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Berikut contoh display BMKG

Fitur fitur dalam Display BMKG 1. Informasi Cuaca berdasarkan lokasi 2. Informasi Prakiraan Cuaca dalam 3 hari 3. Informasi Kualitas Udara

4. Informasi Gempabumi terkini dan dirasakan disertai jarak titik gempa 5. Informasi Peringatan Dini

6. Press Release/Info Aktual resmi dari BMKG

(20)

20

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Mengawali langkah-langkah tersebut, BPBD Provinsi NTB telah mengadakan workshop penanggulangan bencana bagi hotel-hotel di wilayah pesisir dan Gili di pulau Lombok pada bulan September dan November 2016.

Kegiatan ini bertujuan agar industri pariwisata dapat memahami manajemen potensi ancaman, kerentanan dan kapasitas dalam upaya penjaminan keamanan para wisatawan dihotel mereka. Workshop tersebut menghasilkan komitmen dari hotel dan mall untuk meningkatkankesiapsiagaan melalui penyusunan prosedur standar (SOP) kedaruratan

4. Penyusunan Rencana Kontinjensi gempa dan tsunami khusus untuk kawasan Senggigi yang dilanjutkan pemasangan rambu evakuasi.

5. Proses simulasi yang belum terjadwal.

6. Diharapkan industri pariwisata dapat memahami peran merekadan terlibat secara aktif baik pra-bencana, saat kejadian bencana, maupun pasca-bencana.

Program kerjasama (MoU) antara BPBD Prov.NTB dengan Fakultas Kedokteran di Universitas Maaram, Unizar, Universitas Yarsi, Poltekes yang dijadwalkan pada bulan Januari dan Februari 2018 untuk mengadakan simulasi penggaulangan bencana.

(21)

21

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

2.3. Isu – Isu PentingPenyelenggaraanPencegahan dan Penanggulangan Bencana

Pencegahan dan penanggulangan bencana masuk kedalam rancangan prioritas nasional ke 2 tentang pembangunan wilayah dan merupakan program prioritas nasional ke 2 yaitu pengurangan kesenjangan wilayah dan penguatan konektivitas dan kemaritiman dengan program prioritas penanggulangan bencana pada tahun 2019. Hal ini tentu saja memberikan kesempatan kepada badan/instansi yang menangani kebencanaan untuk merancang program-program yang lebih terarah dan terkoordinatif.

Begitu juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB yang harus peka melihat dan memprogramkan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bersifat responsive (tanggap darurat) namun juga menitik beratkan pada Preventif atau pencegahan (siaga bencana).

Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma penanggulangan kebencanaan yang diusung pemerintah pusat saat ini yaitu penanganan bencana yang bersifat reaktif yaitu bertindak pada saat terjadi bencana telah berubahmenjadi pengelolaan bencana secara manajerial.

Adapun isu-isu strategis yang terkait dengan pencegahan dan penanggulangan bencana saat ini dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut ini :

Tabel 2.6

Keterkaitan Isu-Isu Strategis

No Bidang Masalah Isu

1. Sekretariat 1. Minimnya sarana dan prasarana perkantoran

Penanganan bencana kurang rensponsif 2. Kondisi sarana prasarana

kebencanaan belum memadai

Jumlah informasi kebencanaan daerah masih rendah 3. Minim kualitas dan kuantitas

tenaga adminitrasi

Rendahnya kualitas pelayanan administrasi 2. Bidang

Kesiapsiagaan dan pencegahaan

1. Minimnya jumlah tenaga teknis yang mampu melakukan analisis kebencanaan

Pemerintah belum mampu melakukan pemataan daerah rawan bencana secara

komprehensif 2. Minimnya jumlah sarana

prasarana komunikasi kebencanaan

Penangangan bencana oleh pemerintah bersifat sektoral

3. Minimnya regulasi daerah dalam mendukung upaya pengurangan risiko bencana

Penanggulangan bencana belum

mengakomodir kearaifan lokal

3 Bidang Kedarurat dan Logistik

1. Minimnya kualitas dan kuantitas tenaga teknis kedaruratan dan logistik

Pemerintah belum sigap pada kejadian bencana

2. Minimnya regulasi daerah dalam mendukung upaya Penanganana Darurat

Penanganan darurat bencana tidak koordinatif

(22)

22

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

3. Minimnya sarana evakuasi Kemampuan BPBD dalam mengevakuasi korban sangat rendah 4. Belum memiliki SOP

(Standar Operational Prosedur) penanggulangan Bencana yang optimal

Penaganan bencana saat tanggap darurat masih ego sektoral

4 Bidang

Rehabilitasi dan Renkonstruksi

1. Minimnya kualitas dan

kuantitas tenaga teknis analisis dampak bencana

Banyak korban bencana tidak mendapatkan bantuan pada tahap pasca bencana 2. Minimnya regulasi daerah

dalam mendukung upaya penanganan dampak bencana

Penangan pasca bencana oleh BPBD sangat lambat

BPBD NTB sebagai leading sektor dalam pencegahan dan penanggulangan bencana merekomendasikan strategis Penanggulangan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai berikut:

1. Dengan lahirnya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 9 tentang Penanggulangan Bencana maka semua pihak yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana dapat lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan meningkatkan koordinasi.

2. Perlunyapenguatankerjasamaantarpemerintahdaerahdalampenanggulangan bencana.

3. Perluadanyasinkronisasiperaturanperundangan-undangan yang harusdilaksanakandi daerahdenganperaturanyangberkaitandengan pengelolaankeuangandaerah,sehingga peraturantersebut dapatdilaksanakan ataudiimplementasikan untuk kebencanaan tanpa adanya tumpang tindih.

4. Kelembagaanpenanggulanganbencanaharusdapatbertindaklintassektordan lintaswilayah sertamemilikirantai komandoyang jelas dan efektif

5. Perlu adanya suatu database kebencanaan yang dibangun secara terkoordinatif dan tranparan sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan.

(23)

23

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

BAB III

TUJUAN, SASARAN,PROGRAMDANKEGIATAN

Rencana Kerja Tahun 2018 yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi NTB Tahun 2018 memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan sebagai satu kesatuan yang utuh dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi NTB khususnya di bidang kebencanaan.

3.1. Visi, Misi, Tujuan dan SasaranTahun2018

Penetapantujuandansasarandidasarkanpada identifikasifaktor-faktorkunci keberhasilan (CriticalSuccess Factor) dalam rangka mewujudkan visidan misi Pemerintah Provinsi NTB.Sedangkan sasaran menggambarkanhal-halyang ingindicapaimelalui tindakan-tindakan terfokusyang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai.

Sesuaidengantugaspokokdanfungsinya, BPBD Provinsi NTB sebagailembaga teknisdaerah dalam penanggulanganbencana mempunyai visi yang selaras dengan arah, tujuan dan sasaran RPJMD2013– 2018. Adapun visi yang akan dicapai sebagaimana termuat dalam Rentra Tahun 2013-2018 adalah:“MEWUJUDKAN MASYARAKAT NTB YANG TANGGUH ADAPTIF BENCANA”.Untuk mewujudkan visi tersebut, telah dibuat misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kapasitas pelayanan internal dan data/informasi kebencanaan 2. Memantapkan kecepatan dan ketepatan penanganan bencana;

3. Mempercepat perwujudan kawasan tangguh bencana;

4. Meningkatkan keamanan, keselamatan dan keberlanjutan sarana prasarana.

Adapun tujuan dansasaran penyelenggaraan PB yangingindicapai pada tahun 2018 sebagaimana Renstra BPBD Provinsi NTBTahun 2013-2018 adalah seperti pada tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1

Tujuan dan Sasaran Penyelenggaraan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Tahun 2018

No. Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas pengelolaan perlengkapan dan personil

1. Terwujudnya pengelolaan perlengkapan perkantoran secara manajerial;

2. Terwujudnya pengelolaan personil/kepegawaian secara manajerial.

2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan

1. Terwujudnya administrasi pengelolaan keuangan yang akuntabel.

2. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif.

3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan

1. Terwujudnya program yang sinergis, koordinatif, dan responsif.

2. Terwujudnya pelaporan yang transparan dan akuntabel.

4. Meningkatkan kapasitas dalam pencegahan bencana

1. Terwujudnya pemahaman dan

keterampilan Pemerintah

Provinsi/Kab/Kota dalam upaya pencegahan bencana.

2. Terwujudnya pemahaman dan

(24)

24

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

keterampilan masyarakat dalam upaya pencegahan bencana.

5. Meningkatkan kapasitas daerah dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana

1. Terwujudnya kawasan yang tangguh bencana.

2. Terwujudnya sarana prasarana yang mendukung kesiapsiagaan menghadapi bencana.

6. Meningkatkan kapasitas penanganan darurat bencana

1. Terwujudnya sistem penanganan darurat bencana yang koordinatif.

2. Terwujudnya pemenuhan bantuan logistik bagi korban bencana.

7. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana evakuasi dan SDM dalam upaya PB

1. Tersedianya sarana dan prasarana evakuasi korban bencana yang memadai.

2. Terwujudnya penyelamatan korban bencana secara maksimal.

8. Meningkatkan kemampuan

melakukan rehabilitasi pasca bencana pada wilayah terdampak

1. Tersedianya sarana/prasarana umum yang dapat digunakan kembali oleh korban bencana.

2. Tersedianya tenaga teknis yang mampu melakukan analisa kebutuhan rehabilitasi.

9. Meningkatkan kemampuan melakukan rekonstruksi pasca bencana pada wilayah terdampak

1. Tersedianya tenaga teknis yang mampu melakukan analisa kebutuhan rekonstruksi

3.2. Program dan kegiatan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan diatas diperlukan program dan kegiatan dengan uraian singkat sebagai berikut:.

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini ditujukan untuk mendukung kelancaran pelayanan administrasi perkantoran, koordinasi dan tenaga pendukung lainnya. Program ini didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa administrasi keuangan

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan alat tulis kantor

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan i. Penyediaan makanan dan minuman

j. Penyelarasan Program Pemerintah pusat dan daerah k. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kab/kota

l. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor m. Penyediaan jasa pengamanan kantor

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional

b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional d. Pembangunan gedung kantor

(25)

25

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

f. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan Rencana Kerja SKPD

b. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD c. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan BPBD NTB secara Menyeluruh d. Penyusunan Rencana Strategis BPBD NTB

4. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah a. Peningkatan manajemen asset/barang milik daerah

5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Peningkatan mental dan fisik aparatur

6. Program Siaga Darurat Bencana

a. Gladi Posko dan Gladi Lapang Penanggulangan Bencana

b. Penyediaan dan Penyiapan bahan, barang dan peralatan serta personil untuk pemenuhan kebutuhan penanganan bencana

c. Penanganan darurat bencana 7. Program Tanggap Darurat Bencana

a. Monitoring dan Evaluasi Kedaruratan Bencana 8. Program Transisi Darurat Bencana ke Pemulihan

9. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam a. Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana

b. Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana bagi BPBD c. Penyusunan Rencana Kontijensi

d. Penerapan Pengurangan Resiko Bencana Menuju Sekolah/Madrasah Aman Bencana

e. Geladi Penanggulangan Bencana (Apel Siaga)

10. Program Penanganan Tanggap Darurat dan Evakuasi/Penyelamatan Korban Bencana

a. Pelatihan tanggap darurat dan evakuasi pemuda pelajar

b. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam c. Pelatihan kaji cepat darurat bencana

11. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penangan Bencana a. Verifikasi tingkat kerusakan pasca bencana

b. Pelatihan Terapi Konseling Psikis/Trauma

c. Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

12. Program Peningkatan Partisipasi dan Kapasitas Masyarakat Dalam PRB a. Penerapan penguraangan risiko bencana menuju Desa Tangguh Bencana b. Monitoring dan evaluasi kinerja desa tangguh bencana

13. Program Pengembangan Data dan Informasi a. Pembuatan Peta Kawasan rawan Bencana b. Pembuatan Buku Statistik Kebencanaan

14. Program Peningkatan kesiapsagaan dan pencegahaan bencana a. Pelatihan dan Pembentukan TRC PB

15. Pengembangan Komunikasi, informasi dan Media Massa Kebencanaan a. Peningkatan dan Pengembangan Komunikasi dan Infomasi Bencana

(26)

26

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN DAN KELOMPOK SASARAN Indikator Pengukuran kinerja yang digunakan antaralain :

1. Indikator masukan (Inputs) : Jumlah dana dan jenis masukan yang akan digunakan dalam kegiatan.

2. Indikator keluaran (Outputs) : Hasil spesifik yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan yang dirinci pada baris 1: yaitu mengolah masukan menjadi keluaran.

3. Indikator hasil (Outcomes) : Uraikan dengan singkat motivasi atau latar belakang proyek memproduksi keluaran. Bila keluaran sudah diproduksi, fungsi langsung apa yang diharapkan dari keluaran.

4. Indikator manfaat(Benefit) : Sebutkan harapan yang ingin dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi seperti diuraikan dalam indikator hasil.

5. Indikator sasaran dan dampak(Impact) : Jelaskan dasar pemikiran, latar belakang dan alasan diproduksinya keluaran untuk tujuan yang paling tinggi, sasaran sektoral, daerah atau nasional.

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat

Inputs : APBD 2019 Rp. 35.000.000,-

Outputs : Terlaksananya kegiatan surat menyurat

Outcomes : Kegiatan administrasi Kantor bejalan dengan baik Benefit : Memperlancar kegiatan admnistrasi kantor sehari-hari Impact : Terselenggaranya kegiatan kantor dengan baik

b. Penyediaan jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik Inputs : APBD 2019 Rp.350.000.000,- Outputs : Terbayarnya jasa fasilitas kantor

Outcomes : Terpenuhinya fasilitas kantor dengan baik Benefit : Kelancaran kegiatan kantor sehari-hari

Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan lancar c. Penyediaan jasa administrasi keuangan

Inputs : APBD 2019 Rp. 115.000.000,-

Outputs : Terbayarnya jasa administrasi keuangan Outcomes : Kelancaran pengurusan masalah keuangan

Benefit : Terselenggaranya kegiatan yang terkait dengan keuangan Impact : Kelancaran kegiatan kantor dengan baik

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

Inputs : APBD 2019 Rp. 110.000.000,-

Outputs : Tersedianya perlengkapan dan jasa kebersihan kantor Outcomes : Terciptanya kebersihan kantor

Benefit : Terwujudnya kenyamanan bekerja Impact : Suasana kerja yang tertib dan lancar

e. Penyediaan alat tulis kantor

Inputs : APBD 2019 Rp. 65.000.000,- Outputs : Terbelinya Alat Tulis Kantor

(27)

27

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Outcomes : Terwujudnya persediaan Alat Tulis kantor Benefit : Pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan baik Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan lancar f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Inputs : APBD 2019 Rp. 50.000.000,-

Outputs : Tersediannya Barang Cetakan dan Penggandaan Kegiatan Kantor Badan

Outcomes : Tersediannya Barang Cetak dan Penggandaan Kegiatan Kantor Badan

Benefit : Memperlancar Kegiatan Kantor Badan

Impact : Tersedianya Barang Cetak dan Penggandaan Kegiatan Kantor Badan

g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Inputs : APBD 2019 Rp. 20.000.000,-

Outputs : Tersedianya sarana penerangan Outcomes : Ruang Kerja lebih representatif

Benefit : Memperlancar kegiatan Administrasi kantor

Impact : Tercapainya Proses Pelaksanaan Kegiatan dengan lancar b. Penyediaan bahan bacaan Surat Kabar dan Peraturan Perundang-Undangan

Inputs : APBD 2019 Rp. 12.500.000,-

Outputs : Tersedianya Informasi Menunjang Kegiatan Dinas Outcomes : Terpenuhinya Informasi Penunjang Kegiatan Dinas Benefit : Meningkatkan Pemahaman aparatur

Impact : Tercapainya SDM aparatur yang berkualitas c. Penyediaan makanan dan minuman

Inputs : APBD 2019 Rp. 185.000.000,-

Outputs : Terlaksannaya penyediaan makan Minum Kantor Outcomes : Makan Minum Kantor, Tamu Rapat dll

Benefit : Terwujudnya kelancaran koordinasi kegiatan Impact : Kegiatan lebih efektif dan efisen di lingkup Badan d. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah

Inputs : APBD 2019 Rp. 400.000.000,-

Outputs : Terlaksananya konsultasi dan koordinasi ke luar daerah Outcomes : Terkondisinya Kegiatan Bidang Kebencanaan

Benefit : Tercapainya konsultasi dan koordinasi ke luar daerah Impact : Memperoleh target Bidang Kebencanaan sesuai Program

e. Penyediaan jasa keamanan kantor

Inputs : APBD 2019 Rp.200.000.000,- Outputs : Tersedianya jasa keamanan kantor Outcomes : Membantu kelancaran kegiatan kantor

(28)

28

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Benefit : Terselenggaranya kegiatan kantor dengan baik dan lancar

Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan aman

f. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Inputs : APBD 2019 Rp. 500.000.000,-

Outputs : Terlaksananya koordinasi ke dalam daerah Outcomes : Terkondisinya Kegiatan Bidang Kebencanaan

Benefit : Terkoordinasi dan Tercapainya konsultasi dan koordinasi ke dalam daerah

Impact : Memperoleh target Bidang Kebencanaan sesuai Program

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan gedung kantor

Inputs : APBD 2019 Rp. 716.550.000,-

Outputs : Terlanksananya Perencanaan Pembangunan Gedung Outcomes : Tersedianya Perencanaan Gedung

Benefit : Terbangunan Gedung

Impact : Pelayanan Terhadap Masyarakatb lebih optimal

b. Pengadaan kendaraan dinas roda 4

Inputs : APBD 2019 Rp. 935.000.000,-

Outputs : Terlanksananya Pengadaan kendaraan roda 4 Outcomes : Tersedianya kendaraan roda 4

Benefit : Mobilitas aparatur bisa berjalan dengan baik dan lancar Impact : Pelayanan Terhadap aparatur lebih optimal

c. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Inputs : APBD 2019 Rp. 500.000.000,-

Outputs : Terpeliharanya sarana Gedung Kantor Outcomes : Terpeliharanya Gedung Kantor dengan baik Benefit : Gedung Kantor Lebih asri

Impact : Sarana dan lebih aman dan terjaga dengan baik d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Inputs : APBD 2019 Rp. 610.000.000,-

Outputs : Terlaksnananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Outcomes : Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional Benefit : Kendaraan dinas terpelihara dengan baik

Impact : Kendaraan dinas lebih aman dan terjaga serta pemakaiannya lebih lama

(29)

29

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

e. Pemeliharaan rutin berkala perlengkapan kantor

Inputs : APBD 2019 Rp. 200.000.000,-

Outputs : Terlaksananya Pemeliharaan secara rutin/berkala perlengkapan kantor

Outcomes : Tercapainya Pemeliharaan secara rutin/berkala perlengkapan kantor

Benefit : Perlengkapan Kantor lebih siap untuk digunakan dan lebih awet

Impact : Kegiatan Perkantoran akan lebih dinamis

f. Pemeliharaan Peralatan kantor

Inputs : APBD 2019 Rp. 400.000.000,-

Outputs : Terlaksananya Pemeliharaan secara rutin/berkala peralaran kantor

Outcomes : Tercapainya Pemeliharaan secara rutin/berkala peralaran kantor

Benefit : Peralatan Kantor lebih siap untuk digunakan dan lebih awet

Impact : Kegiatan Perkantoran akan lebih dinamis

2. Program peningkatan disiplin aparatur a. Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur

Inputs : APBD 2019 Rp. 22.000.000,-

Outputs : Terlaksannya Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur

Outcomes : Meningkatnya Pembinaan Mental dan Fisik Apartur di Lingkup BPBD

Benefit : Menghasilkan SDM yang Produktif dan Berdaya saing Impact : Terwujudnya SDM yang Produktif dan Berdaya saing

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan formal

Inputs : APBD 2019 Rp.35.000.000,-

Outputs : Tersedianya biaya untuk mendukung pengembangan SDM Outcomes : Meningkatnya pengetahuan dan keahlian PNS

Benefit : Meningkatnya kemampuan dan wawasan PNS Impact : Meningkatnya kualitas SDM

b. Pembentukan Tim Pengarah BPBD Provinsi NTB Inputs : APBD 2019 Rp. 500.000.000,-

Outputs : Terlaksananya pembentukan Tim Pengarah BPBD Provinsi NTB

Outcomes : Terwujudnya BPBD yang handal

(30)

30

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Benefit : Meningkatnya kualitas SDM

Impact : Menghasilkan SDM yang produktif dan berdaya saing

4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Inputs : APBD 2019 Rp. 200.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Outcomes : Terpenuhinya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Benefit : Tersusunya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Impact : Terukurnya capaian kinerja Dinas

b. Penyusunan Rencana Kerja SKPD

Inputs : APBD 2019 Rp. 128.600.000,-

Outputs : Terlaksannya Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD Outcomes : Terpenuhinya penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD Benefit : Tercapainya Pengembangan sistem Pelaporan capaian

kinerja keuangan

Impact : Tercapainya Pengembangan sistem Pelaporan capaian kinerja keuangan

c. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan BPBD Inputs : APBD 2019 Rp. 200.000.000,-

Outputs : Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan Badan (Bid. Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bid. Kedaruratan dan Logstik Bid. Rehabilitasi dan Rekonstruksi)

Outcomes : Tersedianya Laporan Monitoring dan Evaluasi Benefit : Terkendalinya kegiatan Badan

Impact : Meningkatkan efektifitas dan efisien kegiatan

5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah a. Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Daerah

Inputs : APBD 2019 Rp. 50.000.000,-

Outputs : Terlaksananya Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Negara

Outcomes : Terselenggaranya Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Negara

Benefit : Menghasilkan SDM aparatur yang baik dalam pengelolaan keuangan.

(31)

31

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Impact : Terwujudnya SDM yang Produktif dan Berdaya saing dalam pengelolaan keuangan.

6. Program Siaga Darurat Bencana

a. Gladi Posko dan Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Inputs : APBD 2019 Rp. 400.000.000,-

Outputs : Terlaksananya Gladi Posko dan Gladi lapang Penanggulangan Bencana

Outcomes : Tersedianya aparat, masyarakat dan relawan yang terlatih dalam kejadian bencana

Benefit : Mneingkatnya kapasitas keampuan aparat, masyarakat dan relawan dalam penanggulangan bencana

Impact : Terwujudnya peanggulangan bencana yang terkoordinir dengan baik.

b. Penyediaan dan penyiapan bahan, barang peralatan serta personil untuk pemenuhan kebutuhan penanganan bencana

Inputs : APBD 2019 Rp. 2.000.000.000,-

Outputs : Terlaksananya Penyediaan dan penyiapan bahan, barang peralatan serta personil untuk pemenuhan kebutuhan penanganan bencana

Outcomes : Terdistribusinya tandon air dan kelengkapannya kepada masyarakat

Benefit : Tertanganinya bencana kekeringan

Impact : Terwujudnya peningkatan kulitas penanganan bencana

c. Penanganan siaga darurat bencana

Inputs : APBD 2019 Rp. 15.000.000.000,- Outputs : Terlaksananya siaga darurat bencana

Outcomes : Terwujudnya penanganan bencana secara koordinatif Benefit : Meningkatnya sinergitas dalam penanganan bencana Impact : Terwujudnya peningkatan kualitas penanggulangan

bencana

7. Program Tanggap Darurat Bencana

a. Penanganan korban masa tanggap darurat

Inputs : APBD 2019 Rp. 2.500.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penanganan korbsn masa tanggap darurat Outcomes : Terwujudnya penanganan bencana secara koordinatif Benefit : Meningkatnya sinergitas dalam penanganan bencana Impact : Terwujudnya peningkatan kualitas penanggulangan

bencana

(32)

32

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

b. Penanganan transisi ke pemulihan darurat

Inputs : APBD 2019 Rp. 15.000.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penanganan transisi ke pemulihan darurat

Outcomes : Tertanganinya korban bencana secara cepat

Benefit : Masyarakat dampak bencana merasa aman dan nyaman Impact : Meningkatnya kualitas penanganan bencana di Provinsi

NTB

c. Pendampingan psiko sosial korban bencana

Inputs : APBD 2019 Rp. 500.000.000,-

Outputs : Terlaksananya pendampingan psiko sosial korban bencana

Outcomes : Terdatanya korban bencana

Benefit : Masyarakat korban bencana merasa aman dan nyaman Impact : Mneingkatnya kualitas penanganan bencana di Provinsi

NTB

8. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam a. Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional dan Daerah

Inputs : APBD 2019 Rp. 400.000.000,-

Outputs : Terlaksannya Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional dan Daerah

Outcomes : Meningkatnya kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana

Benefit : Meningkatnya kesigapan dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana

Impact : Terwujudnya pengurangan risiko bencana

b. Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Bagi Masyarakat Inputs : APBD 2019 Rp. 300.000.000,-

Outputs : Terlaksananya peningkatan kapasitas penanggulangan bencana bagi masyarakat

Outcomes : Terdatanya jumlah masyarakat yang sadar bencana Benefit : Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam

penanggulangan bencana

Impact : Terwujudnya penanggulangan bencana secara baik

c. Penyusunan Rencana Kontijensi di KEK Mandalika, Global Hub dan Samota

Inputs : APBD 2019 Rp. 1. 500.000.000,-

(33)

33

Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

TA 2019

Outputs : Terlaksananya penyusunan Rencana Kontijensi di KEK Mandalika, Globl Hub dan Samota

Outcomes : Tersedianya dokumen rencana kontijensi Tsunami di KEK Mandalika, Global hub dan Samota

Benefit : Meningkatnya koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana

Impact : Terwujudnya peningkatan kualitas penanggulangan bencana

d. Penerapan Risiko Bencana Menuju Kawasan Aman Bencana Banjir dan tanah Longsor

Inputs : APBD 2019 Rp. 10.000.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penerapan risiko bencana menuju kawasan aman bencana banjir dan tanah longsor

Outcomes : Terwujudnya kawasan aman bencana banjir dan tanah longsor

Benefit : Meningkatnya kualitas penanganan bencana Impact : Masyarakat hidup aman, nyaman dan tentram

e. Penguraangan Daerah Rawan Kekeringan (pembangunan sumur bor) Inputs : APBD 2019 Rp. 14.000.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penanganan daerah rawan kekeringan (pembangunan sumur bor)

Outcomes : Terwujudnya kawasan aman bencana kekeringn Benefit : Meningkatnya kualitas penanganan bencana Impact : Masyarakat hidup aman, nyaman dan tentram

f. Penilaian Kinerja Desa Tangguh Bencana

Inputs : APBD 2019 Rp. 300.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penilaian kinerja Desa Tangguh Bencana Outcomes : Terpilihnya desa yang kompeten

Benefit : Meningkatnya kualitas dan kemmapuan masyarakat anggota desa tangguh bencana

Impact : Meningkatnya kualitas penanganan bencana di provinsi NTB

g. Jambore Desa Tangguh Bencana (Destana)

Inputs : APBD 2019 Rp. 500.000.000,-

Outputs : Terlaksananya Jambore Desa Tangguh Bencana

Outcomes : Meningkatnya pemahaman penanggulangan bencana bagi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Mallawa Tahun 2020 merupakan rencana tahunan penjabaran dan pelaksanaan pembangunan yang telah direncanakan di dalam Dokumen

1) Prosedur pencatatan antara blokir dan sita pada buku tanah yaitu pertama, harus memenuhi syarat-syarat blokir dan sita yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPN

data yang digunakan pada identifikasi ini adalah temperatur larutan amine masuk (135-TIC-212), temperatur gas masuk (135-TI-210) dan temperatur gas keluar (135-TI-211) yang

SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan

Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) Kecamatan Denpasar Utara ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa

Keuntungan dan Kerugian Pengambilan Bahan Alam Tanpa Usaha Pelestarian Mengetahui Kepala SD 2 Besito, Muzayanah,

Untuk dapat mengetahui unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen “A’u>żu Bika Minka”, peneliti akan menggunakan analisis struktural untuk meneliti cerpen

Peran pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut berdasarkan hasil kuesioner